Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

PATOLOGI BENIH

Seed pathology
Ir. Erry Mustariani, M.M. & Dr. Debby Ustari, S.P., M.P.
2

Penyakit Benih
● Benih dikatakan sehat kalau benih tersebut bebas dari patogen,
baik berupa bakteri cendawan, virus maupun nematoda.
● Patogen terbawa karena menginfeksi benih atau karena kontaminasi
pada permukaan benih
● Pada umumnya patogen yg terbawa benih menjadi aktif segera
setelah benih disebar atau disemaikan
3

Kerugian akibat patogen pada benih

● Turunnya persentase perkecambahan : benih busuk/”damping off”


● Turunnya kualitas benih : rusak bentuk fisik dan warna. Cercospora
hikuchii- benih kedele jadi ungu, Alternaria tenuis- bintik hitam
pada benih gandum, Penicilium islandicum- benih padi jadi kuning
● Benih terinfeksi menjadi beracun. Contoh : Aspergillus flavus pada
benih kacang tanah, Cibbercella zeae pada benih jagung
4

Pemindahan Patogen Lewat Benih

● Seed-borne patogen atau patogen yg terbawa oleh benih


adalah setiap patogen (cendawan, bakteri, virus,
nematoda) penyebab infeksi yg berasosiasi (terbawa
dipermukaan, di dalam ataupun bersama) dengan benih dan
mempunyai potensi untuk menyebabkan penyakit (mungkin
menunjukkan gejala penyakit dan mungkin pula tidak).
5

Pemindahan Patogen Lewat Benih

● Seed-borne disease atau penyakit yg terbawa oleh benih adalah


suatu penyakit dimana patogen penyebabnya terbawa di permukaan,
di dalam atau bersama benih. Gejala penyakit terlihat dan benih
nyata terserang penyakit tersebut.
6
Seed transission : jalan lintasan pemindahan suatu patogen melalui medium
benih

admixture eksternal internal


Patogen tercampur Patogen terbawa Embrio, Contoh :
dengan benih dalam secara pasif pada Ustilago tritici pada
bentuk satuan- bagian luar benih. gandum
satuan patogenik. Contoh : TMV pada Endosperm, contoh
Contoh : sklerotia tomat; Rhizoctonia Helmintosporium
dari Claviceps sp; biji solani pada cabai oryzae pada padi
dari Cusanta sp
Kulit biji, contoh
Ceroospora kikuchi
pada kedele
7

Patogen pada benih


● 1. Patogen terikut secara bebas pd benih tanaman inang,
tetapi tdk melakukan serangan. Bentuk patogen pada
benih : - skerotia, contoh Scleratinia sclerotium,
Claviceps purpurea. – biji tanaman, misal dodder (Cuscuta
sp.). – bagian tanaman terinfeksi, contoh TMV pada
tembakau. – nematoda gall, misal Anguina tritici. – Tanah
terinfeksi, Heterodera schactii
8

Patogen pada benih


● 2. Patogen terbawa secara pasif pada permukaan benih tanaman
inang, dapat sebagai : - sklerotia, Rhizoctonia solani pada cabai. -
spora, Puccinia anthirini. – nematoda Ditylenchus dipsaci. – virus,
TMV pada tomat
9

Patogen pada benih


● 3. Patogen terbawa masuk ke dalam dan bertempat di
jaringan benih tanaman inang sebagai struktur buah, dapat
sebagai : Piknidia, misal Phoma lingam pada kubis. –
Oospora dari Phytopthora phaseoli. – Chlamydospora dari
Tilletia caries. – struktur vegetatif, misal Xanthomonas
camprestris. – larva nematoda, misal Anguinia tritici. –
Virus, misal Bean Common Mosaic pada kacang-kacangan
10

Faktor yang memengaruhi perkembangan patogen benih

● Keadaan lingkungan (kebersihan, kelembaban, suhu)


● Lamanya daya hidup patogen
● Mikroflora dalam tanah
● Tipe perkecambahan
● Cara bercocok tanam
11

CARA PENCEGAHAN PEMINDAHAN PATOGEN LEWAT BENIH

● 1. PROPHYLAXIS
- Exclusion : mencegah patogen atau benih terinfeksi masuk ke
daerah patogen tsb belum ada. Caranya dengan karantina tumbuhan
- Evasion : menjaga benih/tanaman bebas dari patogen. Gunakan benih
bersertifikat. Memproduksi benih di daerah bebas patogen
12

2. ERADIKASI,
● mengeliminir patogen yg telah ada pada benih
- 2.1. Rotasi tanaman
- 2.2. Sanitasi gudang/tempat benih : coppersulfat 1 pond/5
gallon air, formaldehid 1 : 240, fumigasi gas chloropicrin,
formaldehid
- 2.3. Bahan kimia : Thiram 0,2%
13

- 2.4. Thermotherapy :
- a. Perlakuan air panas 490-570C selama 30 menit. Hati-hati !!.
b. Perlakuan uap panas 560-570C selama 30 menit, lebih
- efektif bila didahului humidifikasi.
- c. udara kering dan panas (jarang digunakan)
14

● 3. PROTEKSI dilaksanakan sebelum kontaminasi


atau infeksi pada benih
- Pemilihan areal bebas patogen dan vektornya
- Cara budidaya (sumber benih, sistem tanam,
pengairan, pengawasan patogen, cara panen)
- Cara penyimpanan
- Fungisida
SEKIAN
Ir. Erry Mustariani, M.M. & Dr. Debby Ustari, S.P., M.P.

You might also like