Tabel Persandingan Perda RTRW Kabupaten Dan Provinsi

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

TABEL PERSANDINGAN PERDA RTRW KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 DAN PERDA RTRW PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

2019

NO LINGKUP MUATAN TEKNIS PERDA RTRW KAB. JEPARA LAMA PERDA RTRW PROVINSI PERDA RTRW KAB. JEPARA BARU KETERANGAN
(Perda No. 2 Tahun 2011) JAWA TENGAH (Perda No. 4 Tahun 2023)
(Perda No. 16 Tahun 2019 jo
Perda No. 6 Tahun 2010)
RENCANA POLA RUANG WILAYAH
1. Kawasan Budidaya Pasal 31 Pasal 67 Pasal 30 Rencana Pola Ruang Wilayah terkait
Kawasan budi daya sebagaimana dimaksud Pola ruang untuk kawasan budidaya Kawasan Budi Daya sebagaimana Kawasan Budidaya yang salah satunya
dalam Pasal 22 ayat (1) huruf b, terdiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) adalah Kawasan Budidaya Perikanan
atas: 30 meliputi: huruf b terdiri atas:
a. kawasan peruntukan hutan produksi; a. kawasan hutan produksi; a. kawasan hutan produksi;
b. kawasan peruntukan hutan rakyat; b. kawasan hutan rakyat; b. kawasan pertanian;
c. kawasan peruntukan pertanian; c. kawasan peruntukan pertanian; c. kawasan perikanan;
d. kawasan peruntukan perikanan; d. kawasan peruntukan perkebunan; d. Kawasan Pergaraman;
e. kawasan peruntukan pertambangan; e. kawasan peruntukan peternakan; e. kawasan pertambangan dan energi;
f. kawasan peruntukan industri; f. kawasan peruntukan perikanan; f. Kawasan Peruntukan Industri;
g. kawasan peruntukan pariwisata; g. kawasan peruntukan pertambangan; g. Kawasan Pariwisata;
h. kawasan peruntukan permukiman; dan h. kawasan peruntukan industri; h. kawasan permukiman;
i. kawasan peruntukan lainnya. i. kawasan peruntukan pariwisata; i. Kawasan Transportasi; dan
j. kawasan peruntukan permukiman; j. Kawasan Pertahanan dan Keamanan.
k. kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil;
2. Kawasan Peruntukkan Pasal 35 Pasal 77 Pasal 33 Terdapat beberapa perubahan
Perikanan Kawasan peruntukan perikanan sebagaimana Kawasan peruntukan perikanan sebagaimana Kawasan perikanan sebagaimana dimaksud seperti:
dimaksud dalam Pasal 31 huruf d dengan dimaksud dalam Pasal 67 huruf f dengan dalam Pasal 30 huruf c berupa Kawasan
luas kurang lebih 2.495,6 (dua ribu luas kurang lebih 31.591 Ha (tiga puluh Perikanan Budi Daya dengan luas kurang 1) Luasan Lahan Kawasan Budidaya
empat ratus sembilan puluh lima koma satu ribu lima ratus sembilan puluh satu lebih 501(lima ratus satu) hektar berada Perikanan yang sebelumnya seluas
enam) ha meliputi: hektar), terdiri dari : di: 2.495,6 ha kini menjadi 501 ha;
a. peruntukan budi daya air tawar a. perikanan tangkap; a. Kecamatan Bangsri; 2) Pada PERDA RTRW Provinsi Jawa
tersebar di seluruh kecamatan; b. perikanan budi daya air payau; b. Kecamatan Donorojo; Tengah No, 16 Tahun 2019 jo Perda
b. peruntukan budi daya air payau di c. perikanan budi daya air tawar; c. Kecamatan Jepara; dan No. 6 Tahun 2010, Pada Pasal 77
Kecamatan Kedung, Tahunan, Jepara, d. perikanan budi daya laut. d. Kecamatan Mlonggo. dijelaskan 4 kategori Kawasan
Mlonggo, Donorojo, dan Karimunjawa; Budidaya Perikanan yaitu:
dan a. Perikanan Tangkap;
c. peruntukan budi daya air laut b. Perikanan budi daya air payau;
diKecamatan Tahunan, Jepara, c. Perikanan budi daya air tawar;
Mlonggo, Bangsri, Donorojo dan d. Perikanan budi daya air laut
Karimunjawa; dan Namun, Pasal 33 Perda No. 4 Tahun
d. peruntukan penangkapan ikan di laut 2023 A quo tidak mengaokomodir
di Kecamatan Kedung, Jepara, Perda RTRW Prov. Jawa Tengah
Tahunan, Mlonggo, Bangsri, Kembang, terkait 4 kategori kawasan budi
Keling, Donorojo dan Karimunjawa daya perikanan sehingga
sesuai zonasinya. menimbulkan ketidakpastian hukum.
3. Pasal 78 Pasal 78 ayat (2) PERDA RTRW
(1) Kawasan perikanan tangkap sebagaimana PROVINSI JAWA TENGAH secara jelas
dimaksud dalam Pasal 77 huruf a, menyebutkan bahwa KABUPATEN JEPARA
terdiri dari : sebagai Kawasan Perikanan tangkap
a. Perikanan tangkap di laut yang yang memiliki Lahan perikanan
memanfaatkan potensi perairan budidaya air payau, budidaya air
Pantai Utara dan Pantai Selatan; tawar dan perikanan air laut.
b. perikanan tangkap di perairan
umum yang memanfaatkan potensi
danau, waduk, rawa, sungai dan
embung.

(2) Lahan perikanan budidaya air payau,


perikanan budidaya air tawar, dan
perikanan budidaya air laut,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77
huruf b, huruf c dan huruf d, terletak
di Kabupaten Cilacap, Kabupaten
Banyumas, Kabupaten Purbalingga,
Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten
Kebumen, Kabupaten Purworejo,
Kabupaten Wonosobo, Kabupaten
Magelang, Kabupaten Boyolali,
Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo,
Kabupaten Wonogiri, Kabupaten
Karanganyar, Kabupaten Sragen,
Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora,
Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati,
Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara,
Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang,
Kabupaten Temanggung, Kabupaten
Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten
Pekalongan, Kabupaten Pemalang,
Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes,
Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota
Salatiga, Kota Semarang, Kota
Pekalongan, Kota Tegal.

4. Kawasan Peruntukan Pasal 38 Pasal 87 Pasal 37 Dalam PERDA RTRW Kabupaten Jepara
Pariwisata (1) Kawasan peruntukan pariwisata (1) Kawasan peruntukan pariwisata Kawasan pariwisata sebagaimana dimaksud No. 2 Tahun 2011, PERDA RTRW
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 dalam Pasal 30 huruf g dengan luas Provinsi Jawa Tengah No. 16 Tahun
huruf g meliputi : huruf i berupa Destinasi Pariwisata kurang lebih 1.226 (seribu dua ratus dua 2019 jo PERDA No. 6 Tahun 2010 dan
a. kawasan pariwisata alam; dan Provinsi puluh enam)hektare berada di: PERDA RTRW Kabupaten Jepara No. 4
b. kawasan pariwisata budaya. (2) Destinasi Pariwisata Provinsi a. Kecamatan Bangsri; Tahun 2023, secara jelas masih
(2) Kawasan pariwisata alam sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) b. Kecamatan Donorojo; memberikan porsi yang sepadan
dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: c. Kecamatan Jepara; terkait keberadaan KAWASAN
meliputi: a. Destinasi Pariwisata d. Kecamatan Karimunjawa; PARIWISATA Khususnya di Pulau
a. Pantai Kartini di Kecamatan Nusakambangan–Baturraden dan e. Kecamatan Kedung; KARIMUNJAWA.
Jepara; sekitarnya; f. Kecamatan Mlonggo; dan
b. Pantai Tirto Samudro di b. Destinasi Pariwisata Semarang– g. Kecamatan Tahunan
Kecamatan Jepara; Karimunjawa dan sekitarnya;
c. Wisata Kepulauan Karimunjawa di c. Destinasi Pariwisata Solo–
Kecamatan Karimunjawa; Sangiran dan sekitarnya;
d. Pulau Panjang di Kecamatan d. Destinasi Pariwisata Borobudur–
Jepara; Dieng dan sekitarnya:
e. Pulau Mandalika di Kecamatan e. Destinasi Pariwisata Tegal–
Donorojo; Pekalongan dan sekitarnya; dan
f. Pantai Pailus di Kecamatan f. Destinasi Pariwisata Rembang–
Mlonggo; Blora dan sekit
g. Pantai Pungkruk di Kecamatan
Mlonggo;
h. Pantai Bondo di Kecamatan
Bangsri;
i. Pantai Banyutowo di Kecamatan
Kembang;
j. Sonder Kalinyamat di Kecamatan
Donorojo;
k. Kluster Buah Belimbing di
Kecamatan Welahan;
l. Kluster Buah Durian di
Kecamatan Pecangaan;
m. Kluster Buah Jeruk Siam di
Kecamatan Nalumsari;
n. Air Terjun Songgolangit di
Kecamatan Kembang;
o. Desa Wisata Tempur di Kecamatan
Keling;
p. Wana Wisata Sreni Indah di
Kecamatan Nalumsari;
q. Wana Wisata Desa Tanjung di
Kecamatan Pakisaji;
r. Wana Wisata Desa Sumanding di
Kecamatan Kembang;
s. Wana Wisata Desa Damarwulan di
Kecamatan Keling;
t. Gua Tritip di Kecamatan
Donorojo;
u. Bumi Perkemahan di Kecamatan
Pakisaji;
v. Kluster Kambing PE di Kecamatan
Donorojo;
w. Air Terjun Suroloyo di
kecamatan Mayong;
x. Pantai Empurancak di kecamatan
Mlonggo; dan
y. Pantai Suweru di kecamatan
Kembang.
(3) Kawasan pariwisata budaya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b meliputi:
a. Benteng Portugis di Kecamatan
Donorojo;
b. Makam dan Masjid Mantingan di
Kecamatan Tahunan;
c. Museum Kartini di Kecamatan
Jepara;
d. Benteng VOC di Kecamatan
Jepara;
e. Pendopo Kabupaten di Kecamatan
Jepara;
f. Klenteng Hian Thian Siang Tee
di Kecamatan Welahan; dan
g. Monumen Ari-Ari Kartini di
Kecamatan Mayong
5. Kawasan Peruntukan Pasal 39 Pasal 92 Pasal 38 Bahwa terjadi penambahan luas
Permukiman (1) Kawasan peruntukan permukiman Kawasan peruntukan permukiman sebagaimana (1) Kawasan permukiman sebagaimana kawasan Pemukiman di PERDA Jepara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dimaksud dalam Pasal 67 huruf j dengan dimaksud dalam Pasal 30 huruf h No. 4 Tahun 2023, dimana dalam
huruf h dengan luas kurang lebih luas kurang lebih 776.524 Ha (tujuh ratus terdiri atas: PERDA Kabupaten Jepara sebelumnya
5.828,07 (lima ribu delapan ratus tujuh puluh enam ribu lima ratus dua a. kawasan permukiman perkotaan; dan (No.2 tahun 2011) menyebutkan untuk
dua puluh delapan koma tujuh) ha puluh empat hektar), meliputi: b. kawasan permukiman perdesaan. Kawasan Pemukiman diperintahkan
meliputi: a. Permukiman perdesaan; dan (2) Kawasan permukiman perkotaan sebesar 5.828.08 Hektar (untuk
a. permukiman perdesaan; dan b. Permukiman perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat Pemukiman Pedesaan dan Perkotaan).
b. permukiman perkotaan. (1)huruf a dengan luas kurang 27.900 Akan Tetapi perubahan peningkatan
(2) Kawasan permukiman perdesaan (dua puluh tujuh ribu sembilan drastis dalam PERDA yang baru
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ratus) hektare berada di seluruh sampai 27.900 Hektar (untuk
huruf a dengan luas kurang lebih kecamatan. permukiman perkotaan) dan 6.685
2.598,37 (dua ribu lima ratus (3) Kawasan permukiman perdesaan hektar (permukiman pedesaan).
sembilan puluh delapan koma tiga sebagaimana dimaksud pada ayat
puluh tujuh) ha meliputi: (1)huruf b dengan luas kurang lebih
a. Kecamatan Kedung; 6.685 (enam ribu enam ratus delapan
b. Kecamatan Pecangaan; puluh lima) hektare berada di:
c. Kecamatan Kalinyamatan; a. Kecamatan Bangsri;
d. Kecamatan Welahan; b. Kecamatan Batealit;
e. Kecamatan Mayong; c. Kecamatan Donorojo;
f. Kecamatan Nalumsari; d. Kecamatan Kalinyamatan;
g. Kecamatan Batealit; e. Kecamatan Karimunjawa;
h. Kecamatan Tahunan; f. Kecamatan Kedung;
i. Kecamatan Jepara; g. Kecamatan Keling;
j. Kecamatan Mlonggo; h. Kecamatan Kembang,
k. Kecamatan Bangsri; i. Kecamatan Mayong;
l. Kecamatan Kembang; j. Kecamatan Nalumsari;
m. Kecamatan Keling; k. Kecamatan Pakis Aji;
n. Kecamatan Karimunjawa; l. Kecamatan Pecangaan; dan
o. Kecamatan Pakisaji; dan m. Kecamatan Welahan.
p. Kecamatan Donorojo.
(3) Kawasan permukiman perkotaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a adalah dengan luas kurang
lebih 3.229,70 (tiga ribu dua ratus
dua puluh sembilan koma tujuh
puluh) ha meliputi:
a. Kecamatan Kedung;
b. Kecamatan Pecangaan;
c. Kecamatan Kalinyamatan;
d. Kecamatan Welahan;
e. Kecamatan Mayong;
f. Kecamatan Nalumsari;
g. Kecamatan Batealit;
h. Kecamatan Tahunan;
i. Kecamatan Jepara;
j. Kecamatan Mlonggo;
k. Kecamatan Bangsri;
l. Kecamatan Kembang;
m. Kecamatan Keling;
n. Kecamatan Karimunjawa;
o. Kecamatan Pakisaji; dan
p. Kecsmstsn Donorojo.
6. Pasal 93
Kawasan permukiman perdesaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 92 huruf a, adalah
kawasan yang berada di sekitar kawasan
perdesaan
7. Pasal 94
Kawasan permukiman perkotaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 92 huruf b, adalah
kawasan yang berada di kawasan perkotaan.

PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG WILAYAH

8. Perwujudan Kawasan Budidaya Pasal 50 ayat (7) Pasal 61 Terkait dengan PERWUJUDAN RENCANA
Perikanan (7) Perwujudan kawasan budi daya perikanan Perwujudan kawasan perikanan POLA RUANG WILAYAH Kawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 Perikanan, dalam PERDA RTRW No.2
huruf d, berupa pengembangan dan huruf c berupa perwujudan Kawasan Tahun 2011 (PERDA RTRW Jepara yang
pengendalian kawasan perikanan air Perikanan Budi Daya, mencakup kegiatan: lama) jelas dan terang disebutkan
laut, payau dan tawar. a. peningkatan produktivitas budi daya bahwa Jepara masih memperbolehkan
perikanan melalui pembinaan dan budi daya perikanan berupa
fasilitasi penerapan panca usaha pengendalian kawasan perikanan air
perikanan; laut, payau dan tawar.
b. optimalisasi pendayagunaan sumber
daya air untuk meningkatkan cakupan Namun dalam PERDA Jepara RTRW No.4
layanan pengairan untuk budi daya Tahun 2023, Perwujudan Perikanan
perikanan; yang dimaksud dalam Pasal 61 huruf
c. pengolahan hasil perikanan; (e) menambahkan budi daya rumput
d. pembangunan prasarana dan sarana laut di Kabupaten BREBES dan
perikanan budi daya; Kabupaten JEPARA.
e. pengembangan budi daya rumput
laut, Kab. Brebes dan Kab.
Jepara; dan
f. pengendalian ketat terhadap
kawasan perikanan budi daya yang
menyebabkan kerusakan lingkungan.

9. Perwujudnan Kawasan Pasal 50 ayat (10) Pasal 65


Pariwisata (10) Perwujudan kawasan budi daya Perwujudan kawasan pariwisata
pariwisata sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58
pada ayat (3) huruf g, mencakup huruf g terdiri atas:
kegiatan: a. pengembangan kegiatan pariwisata
a. Penyusunan Rencana Induk secara terpadu;
Pengembangan Pariwisata (RIPP); b. pengembangan wisata desa berbasis
b. Pengembangan pariwisata masyarakat;
Kecamatan Karimunjawa; c. pengelolaan kawasan destinasi wisata
c. Penataan dan pengendalian secara berkelanjutan; dan
pembangunan kawasan obyek d. pembangunan prasarana dan sarana
wisata; dan pendukung wisata termasuk sistem
d. Monitoring dan evaluasi informasi psiriwisata;
pelaksanaan Rencana induk e. pengendalian pariwisata yang
Pengembangan Pariwisata (RIPP). menyebabkan kerusakan lingkungan
dan/atau dampak sosial;
f. pengembangan atraksi dan amenitas
desa wisata di Karimunjawa;dan
g. pengembangan amenitas pariwisata
berbasis homestay/desa wisata, Kab.
Magelang, Kota Surakarta, Kab,
Sragen, Kab. Karanganyar, Kab.
Banjamegara, Kab. Wonosobo, Kab.
Purbalingga, Kab. Temanggung, Kab.
Blora, Kab. Klaten, Kab. Tegal, Kab.
Grobogan,Kab. Brebes, Kab. Cilacap,
Kab. Pekalongan, Kab. Purworejo,
Kab.Banyumas, Kab. Boyolali, Kab.
Jepara dan Kab. Semarang.
10. Perwujudan Kawasan Pasal 50 ayat (11) Pasal 66
Permukimman (11) Perwujudan kawasan budi daya Perwujudan kawasan permukiman
permukiman sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58
ayat (3) huruf h, mencakup huruf h terdiri atas:
kegiatan: a. penyediaan perumahan dan kawasan
a. penyusunan rencana induk permukiman yang layak huni;
pengembangan permukiman; b. penataan pembangunan perumahan baru;
b. monitoring dan evaluasi c. pemb£ingunan kawasan permukimein
pelaksanaan rencana induk bulu;
permukiman; dan d. penyediaan prasarana dan sarana
c. pengendalian pertumbuhan pendukung permukiman;
pembanguan perumahan baru. e. pembangunan permukiman vertikal di
kawasan permukiman perkotaan;
f. pembangunan kawasan permukiman
perdesaan;
g. peningkatan kualitas perumahan dan
kawasan permukiman kumuh;
h. relokasi perumahan dan kawasan
permukiman yang tidak sesuai tata
RTR dan terdampak bencana;
i. pembangunan rusus;
j. pengembangan dan pemeliharaan ruang
terbuka hijau;
k. Penanggulangan dan pencegahan
stunting dan gizi buruk, Kab.
Blora, Kab. Banyumas, Kab. BoyolaH,
Kab. Purbalingga, Kab. Sragen, Kab.
Jepara, Kab. Temanggung, Kab. Pati,
Kab. Wonogiri, Kota Tegal, Kab.
Brebes, Kab. Kendal, Kab. Rembang,
Kab. Wonosobo, Kab. Pemalang, Kab.
Pekalongan, Kab. Banjamegara, Kab.
Tegal dan Kab. Magelang;
l. Pengembangan SDM bidang IPTEK di
Jawa Tengah;
m. Pembangunan dan Pengembangan
prasarana SMK unggulan (sektor
industri, pariwisata, industri
kreatif, ketahanan pangan,
kemaritiman); dan
n. Pengadaan alat kesehatan di 7 RS
Provinsi (RSUD Moewardi Solo, RSUD
Prof. Margono Soekahaijo, RS.
Tugurejo, RS. Kelet, RSJD Ammo
Gondohutomo, RSJD 'Soedjarwadi, RSJD
Surakarta).
Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah
Ketentuan Umum Zonasi Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten
11. Zonasi Kawasan Perikanan Pasal 86
Ketentuan umum zonasi kawasan perikanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83
huruf c berupa ketentuan umum zonasi
kawasan perikanan budi daya disusun
dengan ketentuan:
a. kegiatan yang diperbolehkan
meliputi:
1. kegiatan peningkatan Ketentuan Umum sebagaimana dimaskud
produktivitas perikanan; Pada Pasal 86 Perda RTRW Kab.
2. kegiatan penyediaan sarana dan Jepara No. 4 Tahun 2023 terkait
prasarana perikanan; kegiatan yang tidak diperbolehkan
3. kegiatan perikanan tradisional pada Kawasan Budidaya Perikanan
penunjang pariwisata; tidak menyebutkan larangan terhadap
4. kegiatan perikanan skala besar/ Kegiatan Budidaya Tambak Udang Air
menengah; dan Payau di Kec. Karimunjawa
5. kegiatan pengembangan ruang
terbuka hijau.
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan
syarat meliputi:
1. kegiatan budi daya eksisting
diperbolehkan dengan syarat
mengikuti peraturan perundang-
undangan;
2. kegiatan industri makanan yang
berbahan baku khusus dan proses
produksinya memerlukan lokasi
khusus di kawasan perikanan
dengan syarat dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan;
3. kegiatan penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan,
dengan syarat tidak menurunkan
kualitas lingkungan dan
ekosistemnya;
4. kegiatan penyediaan akomodasi,
penyediaan makanan dan minuman,
hanya untuk mendukung wisata,
dengan syarat tidak menurunkan
kualitas lingkungan dan
ekosistemnya;
5. penggunaan air irigasi untuk
perikanan, dengan tidak
menurunkan kualitas dan tidak
mengurangi pasokan air untuk
pertanian;
6. pengembangan jaringan prasarana
dengan syarat dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
7. kegiatan wisata dengan syarat
tidak mengganggu fungsi kawasan
perikanan; dan
8. kegiatan usaha mikro, kecil, dan
menengah dengan syarat
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangundangan.
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan
meliputi:
1. kegiatan yang mengganggu kawasan
perikanan budi daya; dan
2. kegiatan budi daya perikanan yang
mengganggu keseimbangan daya
dukung lingkungan.
12. Zonasi Kawasan Pariwisata Pasal 90 Ketentuan Umum sebagaimana dimaksud
Ketentuan umum zonasi Kawasan Pariwisata pada Pasal 90 huruf c Perda RTRW
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 Kab. Jepara No. 4 Tahun 2023 secara
huruf g disusun dengan ketentuan: jelas telah mengatur kegiatan yang
a. Kegiatan yang diperbolehkan tidak diperbolehkan yakni “kegiatan
meliputi: budidaya perikanan tambak air laut
1. Kegiatan operasional, penunjang, dan atau air payau di Kecamatan
dan pengembangan Kawasan Karimunjawa”
Pariwisata;
2. kegiatan adat budaya Masyarakat; Aturan tersebut telah bertentangan
3. kegiatan pelestarian Kawasan peraturan perundang-undangan yang
Cagar Budaya; lebih tinggi in casu Perda Prov.
4. kegiatan usaha mikro dan kecil; Jawa Tengah No. 16 Tahun 2019 jo
5. kegiatan pengembangan desa Perda No. 6 Tahun 2010 dan telah
wisata; dan Bertentangan Dengan Kepentingan
6. pengembangan Ruang Terbuka Hijau. Umum karena kebijakan tsb
b. Kegiatan yang diperbolehkan dengan menyebabkan terganggunya kerukunan
syarat meliputi: antar warga masyarakat,
1. pemanfaatan potensi alam sesuai terganggunya ketentraman dan
daya dukung dan daya tampung ketertiban umum, dan/atau
lingkungan; terganggunya kegiatan ekonomi
2. penataan Kawasan Pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan
dengan memperhatikan kelestarian masyarakat
ekosistem dan fungsi lindung
lingkungan;
3. pengembangan jaringan prasarana
dengan syarat dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
4. kegiatan industri mikro, kecil
dengan syarat tidak menimbulkan
dampak lingkungan dan sosial;
5. kegiatan industri menengah dan
besar dengan syarat sudah
berdiri, berijin, dan tidak
melakukan perluasan lahan; dan
6. untuk lahan sawah yang masuk
ke dalam Kawasan Pariwisata bisa
dialihfungsikan dengan syarat
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
c. Kegiatan yang tidak diperbolehkan
meliputi:
1. kegiatan pertambangan dan
kegiatan yang dapat menurunkan
kualitas lingkungan serta
menimbulkan konflik sosial
ekonomi;
2. kegiatan yang dapat mengganggu
operasional, penunjang, dan
pengembangan Kawasan
Pariwisata; dan
3. kegiatan budidaya perikanan
tambak air laut dan atau air
payau di Kecamatan Karimunjawa.
13. Zonasi Kawasan Permukiman Pasal 91
(1) Ketentuan umum zonasi kawasan
permukiman sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 83 huruf h terdiri atas:
a. ketentuan umum zonasi kawasan
permukiman perkotaan; dan
b. ketentuem umum zonasi kawasan
permukiman perdesaan.
(2) Ketentuan umum zonasi kawasan
permukiman perkotaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a disusun
dengan ketentuan:
a. kegiatan yang diperbolehkan
meliputi:
1. kegiatan pelestarian,
pemanfaatan, dan pengelolaan
cagar budaya;
2. pengembangan jaringan prasarana
yang mendukung fungsi kawasan
permukiman perkotaan;
3. pembangunan sumur resapan
dan/atau biopori untuk menjaga
keseimbangan neraca air; dan
4. pengembangan ruang terbuka
hijau.
b. kegiatan yang diperbolehkan dengan
syarat meliputi:
1. kegiatan perdagangan dan jasa
dengan syarat dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
2. kegiatan pertanian,
perkebunan, perikanan,
petemakan, dan pertahanan
keamanan dengan syarat tidak
mengganggu kenyamanan,
kesehatan, keselamatan,
kualitas hidup masyarakat, dan
tidak mencemari lingkungan;
3. kegiatan wisata dengan syarat
tidak mengganggu kenyamanan,
kesehatan, keselamatan,
kualitas hidup masyarakat, dan
tidak mencemari lingkungan;
4. pembangunan menara
telekomunikasi dengan syarat
mempertimbangkan jarak
terhadap bangunan serta tidak
mengganggu kenyamanan,
kesehatan, keselamatan,
kualitas hidup masyarakat, dan
tidak mencemari lingkungan;
5. kegiatan pertahanan dan
keamanan, kepentingan umum,
proyek strategis nasional, dan
penanggulangan bencana
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan;
6. kawasan permukiman perkotaan
diarahkan pada kepadatan
sedang hingga tinggi;
7. pengembangan jaringan
prasaranan dengan syarat
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan;
8. pembangunan sumur air dalam
yang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
9. pemantapan dan pemadatan tanah
hanya untuk keperluan
pembangunan permukiman dengan
syarat sesuai ketentuan
perundang-undangan;
10. kegiatan industri mikro, kecil
dengan syarat tidak
menimbulkan dampak lingkungan
dan sosial;
11. kegiatan industri menengah
yang bergerak dibidang
industri kayu, barang dari
kayu dan gabus dan furniture
dengan syarat tidak meleikukan
perluasan lahan dan tidak
menimbulkan dampak lingkungan
dan sosial;
12. kegiatan industri menengah dan
besar dengan syarat sudah
berdiri, berijin, dan tidak
melakukan perluasan lahan;
13. untuk bangunan gedung yang
sudah berdiri tetap dapat
digunakan untuk industri besar
yang bergerak dibidang
industri kayu, barang dari
kayu dan gabus dan furniture
dengan syarat tidak melakukan
perluasan lahan; dan
14. untuk lahan sawah yang masuk
ke dalam kawasan permukiman
perkotaan bisa dialihfungsikan
dengan syarat dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
c. kegiatan yang tidak diperbolehkan
meliputi:
1. kegiatan industri menengah dan
besar yang tidak memenuhi syarat
sebagaimana pada ayat 2 huruf b
angka 10, 11, 12;
2. kegiatan yang dapat mengganggu
fungsi kawasan permukiman
perkotaan;
3. kegiatan pertambangan; dan
4. Kegiatan budidaya perikanan
tambak air laut dan/atau air
payau di Kecamatan Karimunjawa.

You might also like