Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

JPT: Jurnal Proteksi Tanaman Vol 5 No.

1 (2021): 55 – 59
(Journal of Plant Protection) Website:http://jpt.faperta.unand.ac.id/index.php/jpt
ISSN : 2580-0604, Online ISSN: 2621-3141
Terakreditasi: Sinta 4

Komunikasi Singkat
Menguji Tingkat Serangan Wereng Batang Coklat Nilaparvata lugens
Stal (Hemiptera: Delphacidae) pada Varietas Padi Asal Pasaman di
Rumah Kaca
Attack Level of Brown Planthopper Nilaparvata lugens Stal (Hemiptera: Delphacidae) on
Varieties of Rice from Pasaman in Greenhouse
Eva Zulaikha1), Arneti1)*, Munzir Busniah1)
Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang, Indonesia
E-mail: arneti_astri@yahoo.com
Diterima: 31 Mei 2021 Disetujui: 30 Juni 2021 Dipublikasi: 30 Juni 2021

ABSTRACT
Brown planthopper (BPH) is a major pest on rice plants that can cause hopperburn and
crop failure. The study aimed to determine the level of BPH attack on several local rice
varieties in the Pasaman Regency. This research was conducted in a greenhouse, Faculty of
Agriculture, Universitas Andalas, using a completely randomized design (CRD), with five
treatments and five replications. The treatments were four different rice varieties from
Pasaman and control (Siganteng, Pulau Batu, Mundam Kuning, Mundam Putih, IR 42). BPH
was infested when the rice was five days after sowing. Observation parameters were the
percentage and the intensity of the attacks. Observations were done until 15 days after
infestation; after the IR 42 variety died 90%. The results showed that the attack rate of BPH on
rice varieties from Pasaman was moderate. The lowest percentage of attack occurred in the
Mundam Putih variety (94%), while the intensity of the attack was not significantly different
from other varieties.
Keywords: Attack percentage, attack intensity, local rice, planthopper

yang spesifik, dan sesuai dengan selera


PENDAHULUAN
masyarakat.
Varietas padi lokal mempunyai Varietas padi lokal banyak ditemu-
peranan penting dalam menjaga kan di Sumatera Barat, baik yang sudah
keanekaragaman hayati. Varietas ini dapat terdaftar atau belum. Beberapa varietas
dimanfaatkan secara langsung sebagai padi lokal yang sering dibudidaya-kan di
makanan pokok dan dapat juga digunakan Kabupaten Pasaman, antara lain: Pulau
sebagai bahan baku untuk merakit Batu, Siganteng, Mundam Putih, dan
varietas unggul baru. Padi lokal memiliki Mundam Kuning. Varietas pulau batu
kelemahan, yaitu umur panen yang lama merupakan varietas lokal yang banyak
sekitar 5 bulan dan rata-rata hasilnya dibudidayakan di Kecamatan Simpang
masih rendah sekitar 4-5 ton/ha (BPTP, Alahan Mati, Siganteng banyak dibudi-
2013). Menurut Sitaresmi et al. (2013), dayakan di Kecamatan Rao dan di per-
padi lokal dapat beradaptasi dengan baik batasan Pasaman, Mundam Putih banyak
pada berbagai kondisi lahan dan iklim dibudidayakan di Kecamatan Bonjol,
Simpati, Tigo Nagari, dan Lubuk Sikaping
55
Zulaikha et al. Tingkat Serangan Wereng Batang Coklat

(Balai Besar Penelitian Padi, 2018). WBC hasil perbanyakan generasi ketiga,
Sementara itu, Mundam Kuning banyak instar 3-5.
dibudidayakan di kecamatan Lubuk Sika- Persiapan media tanam
ping. Varietas ini belum terdaftar. Media tanam yang digunakan
Sejauh ini belum dilaporkan tingkat berupa campuran tanah dengan pupuk
serangan wereng batang coklat atau WBC kandang dengan perbandingan 2:1. Media
(Nilaparvata lugens Stal 1854, Hemiptera: tanam dimasukkan ke dalam ember plastik
Delphacidae) terhadap beberapa varietas berisi air dan diaduk sampai merata,
padi asal Pasaman, padahal banyak berita dibiarkan selama satu minggu.
yang melaporkan tingginya serangan WBC
di provinsi ini. Serangan tertinggi di Penyemaian
Sumatera Barat terjadi pada tahun 2017 Benih padi uji direndam dalam air
yaitu seluas 8.377 ha (BPTPH Sumatera selama 24 jam. Setelah itu dikering-
Barat, 2020). Pengetahuan tentang tingkat anginkan selama 2 jam. Benih disemai ke
serangan WBC sangat diperlukan untuk dalam ember yang telah berisi tanah dan
antisipasi pengendalian (Maulana, 2017). pupuk kandang sebanyak 30 benih. Sete-
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lah bibit berumur lima hari, bibit disisakan
tingkat serangan WBC pada beberapa sebanyak 20 batang dan 10 batang lainnya
varietas padi asal Pasaman di rumah kaca. dicabut. Kriteria bibit yang akan diinfestasi
WBC adalah berumur 5 hari, memiliki 2-3
METODOLOGI helaian daun, bebas hama dan penyakit,
Penelitian telah dilaksanakan pada dan pertumbuhannya merata.
bulan Maret-Juli 2020 di rumah kaca, Infestasi WBC
Fakultas Pertanian, Universitas Andalas. WBC diinfestasikan pada tanaman
Metode padi yang berumur 5 hari setelah semai
Metode yang digunakan adalah (HSS). Sebanyak 160 ekor nimfa WBC
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan diinfestasikan ke setiap ember perlakuan
perlakuan lima varietas berbeda, yaitu: yang telah berisi 20 batang padi. Ember
Siganteng, Pulau Batu, Mundam Kuning, kemudian disungkup dengan plastik milar
Mundam Putih, dan IR 42 sebagai kontrol. dengan diameter 18 cm dan tinggi 50 cm.
Masing-masing perlakuan diulang dalam Pengamatan
lima ulangan. Persentase serangan
Pelaksanaan Penelitian Pengamatan dilakukan mulai 1 hari
Persiapan dan perbanyakan WBC setelah infestasi dengan interval waktu
WBC dikoleksi dari tanaman padi pengamatan 2 hari sekali dan pengamatan
varietas IR 42, yang didapatkan dari dihentikan setelah IR 42 menunjukkan
persawahan petani di Kota Padang. Benih gejala mati 90% atau mati seluruhnya.
yang digunakan sebagai pakan WBC Persentase serangan dihitung mengguna-
adalah IR 42. Benih direndam selama 24 kan rumus:
jam kemudian dikering-anginkan selama ±
2 jam, lalu dipindahkan ke dalam toples
(volume= 25 liter) yang berisi air setinggi 2 Keterangan:
mm, dijaga agar tidak kering. Setelah bibit P = Persentase serangan
berumur 5-7 hari, 10 pasang imago WBC N = Banyaknya tanaman padi yang ter-
dimasukkan ke dalam stoples. Penelitian serang
ini menggunakan sebanyak 4.000 ekor N = Jumlah tanaman padi yang diamati

56
Zulaikha et al. Tingkat Serangan Wereng Batang Coklat

Intensitas serangan v = Nilai skala


Pengamatan dilakukan pada hari ke N = Jumlah tanaman yang diamati
15 setelah infestasi, setelah 90% tanaman V = Nilai skala tertinggi
padi IR 42 mati. Intensitas serangan Penentuan skala dan kategori
dihitung menggunakan rumus: serangan dengan melihat gejala yang
muncul pada setiap batang tanaman padi
(Tabel 1). Penetapan kategori serangan
Keterangan :
dengan melihat data intensitas serangan-
I = Intensitas serangan (%)
nya (Tabel 2).
n= Jumlah tanaman dengan skala
kerusakan yang sama
Tabel 1. Skoring serangan WBC
Skala Gejala
0 Tidak ada kerusakan
1 Kerusakan sangat sedikit dengan kerusakan ujung daun pertama dan kedua dari
tanaman uji kurang dari 1 %
3 Daun pertama dan kedua tanaman uji dari kebanyakan satu galur/ varietas
menguning sebagian
5 Tanaman menguning dan kerdil jelas atau sekitar 10- 25% tanaman uji dari satu
galur/ varietas layu.
7 Lebih dari setengah tanaman uji dari satu galur/ varietas layu atau mati dan
tanaman sisa sangat kerdil atau mongering
9 Semua tanaman uji dari satu galur/ varietas mati
Sumber : IRRI (2002)
Tabel 2. Kategori tingkat serangan wereng berbeda nyata dengan perlakuan lainnya
batang coklat (Tabel 3).
Intensitas serangan Kategori Tabel 3. Persentase serangan WBC pada
0% Tidak terserang padi asal Pasaman, hari ke-15
<25% sangat ringan setelah diinfestasi
>26-50% ringan Varietas Persentase serangan
>51-75% sedang (%)
>76 berat IR 42 100 a
Sumber:Direktorat Perlindungan Tanaman Siganteng 100 a
Pangan (2008) Pulau Batu 100 a
Mundam Kuning 98 a
Analisis Data
Mundam Putih 94 b
Data hasil pengamatan terhadap
KK= 2.78 %
persentase dan intensitas serangan
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf
dianalisis dengan sidik ragam dan kecil yang sama pada lajur yang sama
dilanjutkan dengan uji Least Significant adalah berbeda tidak nyata menurut
Diferrerent (LSD) pada taraf nyata 5 %. LSD pada taraf 5%.

HASIL Serangan WBC terus meningkat


setiap harinya pada setiap varietas.
Persentase Serangan (%)
Kematian 100% pada IR 42 terjadi hari ke
Persentase serangan WBC berkisar
7 setelah infestasi, sedangkan Mundam
antara 94-100%. Persentase serangan
Kuning pada hari ke 15 setelah infestasi.
terendah terjadi pada Mundam Putih dan
57
Zulaikha et al. Tingkat Serangan Wereng Batang Coklat

Persentase serangan paling rendah terjadi peningkatan serangan harian lebih cepat
pada Mundam Putih, meskipun dari Mundam Kuning (Gambar 1).

Gambar 1. Peningkatan persentase serangan wereng batang coklat pada varietas padi asal
Pasaman
Intensitas Serangan (%) pada ke lima varietas tersebut, namun
Intensitas serangan WBC pada lima serangan WBC pada IR 42 sudah termasuk
varietas uji berkisar antara 51,00-85,00%. dalam kategori berat (Tabel 4).
Tidak ada perbedaan intensitas serangan
Tabel 4. Intensitas serangan WBC pada padi lokal asal Pasaman, hari ke-15 setelah infestasi
Varietas Intensitas serangan (%) Kategori serangan
IR 42 85,00 a berat
Mundam Kuning 69,33 a sedang
Mundam Putih 60,22 a sedang
Pulau Batu 55,62 a sedang
Siganteng 51,00 a sedang
KK=17.57 %
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada lajur yang sama adalah
berbeda tidak nyata menurut LSD pada taraf 5%.

PEMBAHASAN asam oksalat terdapat pada batang, daun,


dan sekam padi. Asam oksalat dapat
Persentase serangan WBC berkisar
mengganggu proses makan WBC pada
antara 94-100%. Persentase serangan
tanaman padi yaitu dengan menghambat
terendah terjadi pada Mundam Putih
proses pengisapan pada floem. Asam
(Tabel 3). Persentase serangan meningkat
oksalat mampu menurunkan kemampuan
setiap harinya (Gambar 1). Rendahnya
makan nimfa dan peletakan telur, meng-
persentase serangan WBC pada Mundam
ganggu proses makan dengan cara
Putih diduga karena adanya pengaruh
meningkatkan durasi penusukan stilet dan
faktor morfologi dan kimiawi. Varietas
menghambat penghisapan cairan (Fran-
Mundam Putih memiliki batang yang lebih
chesi dan Nakata, 2005). Zat penghambat
kuat dan daun yang kasar sehingga lebih
lain yang sering terkandung pada tanaman
tidak disukai oleh WBC banyak
dapat berupa maleat, dan trans-akotinik
menginfeksi pada bagian batang (BB Padi,
yang dapat menghambat WBC dalam
2018).
menghisap cairan tanaman (Yoshihara,
Selain faktor morfologi, faktor
1980).
kimiawi seperti asam oksalat juga diduga
Intensitas serangan WBC pada lima
mempengaruhi serangan WBC. Senyawa
varietas uji berkisar antara 51,00-85,00%.

58
Zulaikha et al. Tingkat Serangan Wereng Batang Coklat

Tidak ada perbedaan intensitas serangan Barat. Balai Pengkajian Teknologi


pada ke lima varietas tersebut. Intensitas Pertanian. 104 hlm.
serangan WBC pada IR 42 tergolong berat Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.
sedangkan pada varietas asal Pasaman 2008. Pedoman pengamatan dan
tergolong sedang (Tabel 4). Diduga karena pelaporan perlindungan tanaman
WBC baru mengenali varietas asal pangan. Jakarta.
Pasaman sehingga WBC belum dapat Franchesi VR dan PA Nakata. 2005.
beradaptasi dengan baik seperti yang Calcium Oxalate in Plants: Formation
terjadi pada IR 42. WBC uji dikoleksi dari and functions. Annual Review of
lapangan pada varietas IR 42 dan di Plant Biology 56: 41-71.
perbanyak di Laboratorium juga pada IRRI. 2002. Standar Evaluation System for
varietas IR 42. Rice (SES). International Rice
Research Institute. Los Banos.
KESIMPULAN
Maulana W. 2017. Respon beberapa
Tingkat serangan wereng batang varietas padi (Oryza sativa L.)
coklat (WBC) pada varietas padi asal terhadap serangan hama penggerek
Pasaman tergolong sedang. Persentase batang padi dan walang sangit
serangan terendah terjadi pada varietas (Leptocorisa acuta Thubn.).
Mundam Putih (94%) sedang intensitas Agrovigor, Jurnal Agroekoteknologi
serangan berbeda tidak nyata dengan 10(1): 21-27.
varietas lainnya. Sitaresmi T, RH Wening, AT Rakhmini, N
DAFTAR PUSTAKA Yunani dan U Susanto. 2013.
Pemanfaatan plasmanutfah padi
BB Padi. 2018. Deskripsi varietas padi. BB lokal dalam perakitan varietas
Padi. Sukamandi. unggul. Jurnal Iptek Tanaman
BPTPH Sumatera Barat. 2020. Luas Pangan: 8.
serangan OPT padi dan Yoshihara Y, K Sogawa, MD Pathak, BO
pengendaliannya di Sumatera Barat Jiiano, and S Sakamura. 1980. Oxalic
(2015-2019). Balai Perlindungan acid as a sucking inhibitor of the
Tanaman Pangan dan Hortikultura brown planthopper in rice (Delpha-
Sumatera Barat. Padang. cidae: Homoptera). Entomologia
BPTP. 2013. Keunggulan kompetitif padi Experimentalis et Applicata 27:149-
sawah varietas lokal di Sumatera 155.

59

You might also like