Terapi Vbenson

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Medika

Husada E-ISSN: 2829-288X


P-ISSN: 2829-2871
Vol. 3 Nomor 2 Oktober, 2023
Pengaruh Benson Terhadap Nyeri Insersi pada Pasien yang
Menjalani Hemodialisa di RSUD Kota Tanjungpinang
Irawati Irawati
Universitas Awal Bros

Sri Muharni
Universitas Awal Bros

Utari Christya Wardhani


Universitas Awal Bros

Jl. Abulyatama, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota


Korespondensi penulis: muharnisri@gmail.com

Abstract: Insertion pain is pain caused by the action of inserting a needle into the AV fistula as a link between
blood vessel circulation and the hemodialysis machine during the hemodialysis process. In Brazil it was found
that 70% of patients undergoing hemodialysis experienced mild to moderate pain at the time of AV fistula
insertion. The phenomenon found in the hemodialysis unit at Tanjungpinang City Regional Hospital in 2020
was 33 patients experiencing moderate pain. This research was conducted to determine the effect of the Benson
relaxation technique on pain during insertion in patients undergoing hemodialysis. The research method is a
quasi experimental design, with a pre test – post test design approach without control group. The sample
consisted of 30 respondents in the intervention and control groups who were routine hemodialysis patients at
the Tanjungpinang City Regional Hospital in 2023. Using a non-probability sampling technique, consecutive
sampling. Data were processed using the Wilcoxon signed rank test. Univariate analysis of results before the
Benson technique, 73.3% experienced moderate pain and after the Benson technique, 80% did not feel pain in
the intervention group. It was concluded that there was an influence of the Benson technique on insertion pain
in patients undergoing hemodialysis. It is hoped that the Benson relaxation technique will be applied by nurses
as non-pharmacological pain management to reduce AV-fistula insertion pain in hemodialysis patients.

Keywords: Hemodialysis, Insertion Pain, Benson Relaxation

Abstrak: Nyeri insersi adalah nyeri yang diakibatkan oleh tindakan penusukan jarum ke dalam AV fistula
sebagai penghubung sirkulasi pembuluh darah dan mesin hemodialisa pada saat proses hemodialisis. Di Brazil
ditemukan bahwa 70% pasien yang menjalani hemodialisa mengalami nyeri ringan hingga sedang saat insersi
AV fistula. Fenomena yang ditemukan di unit hemodialisa RSUD Kota Tanjungpinang tahun 2020 sebanyak 33
pasien mengalami nyeri sedang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi benson
terhadap nyeri saat insersi pada pasien yang menjalani hemodialisa. Metode penelitian dengan quasi
experimental design, dengan pendekatan pre test – post test desaign without control group. Sampel berjumlah 30
responden kelompok intervensi dan kontrol merupakan pasien hemodialisa rutin di RSUD Kota Tanjungpinang
tahun 2023. Dengan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling jenis consecutive sampling. Data
diolah menggunakan Uji Wilcoxon signed rank test. Analisis univariat hasil sebelum teknik benson 73,3%
mengalami nyeri sedang dan sesudah teknik benson 80% tidak merasakan nyeri pada kelompok intervensi.
Disimpulkan ada pengaruh teknik benson terhadap nyeri insersi pada pasien yang menjalani hemodialisa.
Diharapkan teknik relaksasi benson diaplikasikan perawat sebagai manajemen nyeri non farmakologi untuk
mengurangi nyeri insersi AV-fistula pada pasien hemodialisa.

Kata kunci: Hemodialisa, Nyeri Insersi, Relaksasi Benson

Received Agustus 30, 2023; Revised September 30, 2023; Accepted Oktober 23, 2023
Jurnal Medika Husada, Vol. 3 No.2 Oktober Tahun 2023, Page 3 8 - 49

LATAR BELAKANG
Penyakit Ginjal Kronis adalah penurunan fungsi ginjal atau penurunan Glomerular
Filtration Rate (GFR) kurang dari 60mL/min/1,73 m minimal 3 bulan lamanya (Dafriani,
2022). Prevalensi gagal ginjal kronik menurut World Heath Organization (WHO) merupakan
salah satu masalah kesehatan utama di dunia, didapatkan sekitar 1 dari 10 populasi dunia
teridentifikasi penyakit ginjal kronis.(Paath et al, 2020). Hemodialisa merupakan salah satu
metode pengobatan gagal ginjal tahap akhir yang dianggap dapat menyelamatkan jiwa pasien
(Marianna and Astutik 2018). Menurut PERNEFRI (2020) Hemodialisa sendiri bertujuan
sebagai berikut: Membuang sisa produk metabolisme protein urea, kreatinin dan asam urat,
Membuang kelebihan cairan dengan mempengaruhi tekanan banding antara darah dan bagian
cairan, Mempertahankan atau mengembalikan sistem buffer tubuh, Mempertahankan atau
mengembalikan kadar elektrolit tubuh.
Manajemen nyeri adalah salah satu intervensi keperawatan dasar yang bertujuan
mengatasi rasa sakit dan kekhawatiran pasien dengan intervensi sederhana dan metode yang
aman. Manajemen nyeri dapat dicapai dengan metode farmakologi dan nonfarmakologi.
Metode relaksasi benson adalah teknik relaksasi yang diciptakan oleh Herbert Benson,
seorang ahli medis di Harvard School yang telah mempelajari beberapa manfaat kesehatan
dari doa dan meditasi. Relaksasi benson akan menghambat aktifitas saraf simpatis yang dapat
menurunkan konsumsi oksigen oleh tubuh dan selanjutnya otot-otot tubuh menjadi relaks
sehingga menimbulkan perasaan tenang dan nyaman. Relaksasi benson merupakan
pengembangan metode respon relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang
dapat menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai
kondisi kesehatan dan kualitas hidup yang lebih tinggi (Rachmawati dkk, 2022).

KAJIAN TEORITIS
Menurut International Association for Study of Pain (IASP) nyeri adalah sensori
subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan
jaringan aktual maupun potensial atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan (Raja et
al., 2020). sehingga akan menstimulasi serabut syaraf sensoris dan menimbulkan rasa nyeri.
Pasien dengan terapi hemodialisa akan merasakan nyeri yang bersumber pada saat insersi
akses vaskuler. Kementerian kesehatan Madinah telah meniliti menurut tingkat intensitas
nyeri saat insersi arterivenous fistula (AVF).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 32,5% pasien hemodialisis yang diteliti
mengalami nyeri sedang dan 30,8% mengalami nyeri ringan, sedangkan 27,4% diantaranya
mengalami nyeri berat (Ibrahim, 2022). Di Brazil ditemukan bahwa 70% pasien yang
menjalani hemodialisa mengalami nyeri ringan hingga sedang saat insersi AV fistula. Di
Indonesia didapatkan bahwa 69,7% responden mengalami nyeri saat insersi arterivenous
fistula. Menurut Rahman et al (2020 ) dalam penelitiannya dirumah sakit umum daerah kota
Tanjungpinang bahwa dari 33 responden sebagai sampel penelitian, 100% mengalami nyeri
sedang (4-6) saat insersi. Nyeri dapat diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak
menyenangkan yang secara emosional dan sensual berhubungan dengan kerusakan jaringan
dan adanya faktor lain yang membuat seseorang menderita dan merasa tertekan, yaitu
aktivitas psikologis sehari- hari atau mempengaruhi orang lain (Ardiansyah, 2022).
Teknik relaksasi benson merupakan terapi alternative dengan menggunakan metode
relaksasi pernapasan perlahan dengan melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat
meningkatkan kadar oksigen sehingga otot tubuh menjadi rileks, pasien akan merasa tenang
dan nyaman selama menjalani proses hemodialisa sampai selesai (Benson & Klipper, 2000).
Hal ini dibuktikan oleh penelitian Rahman et al.(2020) telah meneliti pengaruh teknik benson
relaksasi terhadap intensitas nyeri insersi arterivenousfistula pasien hemodialisa. Didapatkan
hasil sesudah perlakuan teknik relaksasi benson lebih dari setengah responden mengalami
nyeri ringan saat insersi atau penusukan arterivenousfistula artinya ada penurunan nyeri
setelah dilakukan teknik benson.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi
experiment dengan rancangan penelitian pretest dan posttest. Responden dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. kelompok intervensi diberikan
perlakuan teknik relaksasi benson. Teknik sampel dalam penelitian ini yaitu nonprobability
sampling jenis consecutive sampling adalah pemilihan sampel dengan menetapkan subjek
yang menuhi kriteria penelitian sehingga jumlah klien yang diperlukan terpenuhi dengan total
sampel 30 orang (Nursalam, 2016 ).
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani hemodialisa rutin di
RSUD Kota Tanjungpinang yang berjumlah 60 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah
pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Kota Tanjungpinang berjumlah 30 orang yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kemudian peneliti membagi kelompok menjadi dua
kelompok (15 kelompok intervensi dan 15 kelompok kontrol). Dalam pengambilan sampel
perlu adanya kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
lembar observasi dimana instrumen ini kombinasi dari wawancara dengan menggunakan
skala ukur
Jurnal Medika Husada, Vol. 3 No.2 Oktober Tahun 2023, Page 3 8 - 49

Numeric Rating Scala (NRS) yang digunakan sebagai pengukuran sebelum dan sesudah
dilakukan perlakuan teknik benson kepada responden. Lembar observasi yang digunakan
mencakup nama, usia, jenis kelamin, agama, lama menjalani hemodialisa, pendidikan dan
pekerjaan responden.
Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik setiap variabel yang
diteliti. Meringkas hasil pengukuran menjadi informasi yang bermanfaat. Bentuk ringkasan
berupa tabel, statistic dan grafik, dilakukan masing-masing variabel yang diteliti (Mubarak et
al. 2022). Analisa univariat pada penelitian ini dilakukan dengan cara dekskriptif, yaitu
menjelaskan/ mendeskripsikan karakteristik nyeri pada saat insersi sebelum dilakukan teknik
relaksasi benson serta sesudah dilakukannya teknik relaksasi benson. Analisa bivariat dalam
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi benson terhadap nyeri saat insersi
pada pasien yang menjalani hemodialisa. Uji yang digunakan dalam analisis bivariat adalah
uji Wilcoxon non parametric jika nilai signifikansi < 0,00 artinya ada pengaruh teknik
relaksasi benson terhadap nyeri saat insersi pada pasien yang menjalani hemodialisa.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden dari kelompok
intervensi sebelum dilakukan teknik relaksasi benson mengalami nyeri sedang 73,3% saat
insersi. Sedangkan sesudah dilakukan teknik relaksai benson sebagian besar responden 80,0%
mengalami tidak nyeri pada saat insersi.
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden dari kelompok
kontrol pengukuran skala nyeri pre test mengalami nyeri sedang 73,3% saat insersi.
Sedangkan pengukuran skala.
Tabel 3 menunjukkan hasil analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
Test nyeri saat insersi pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah teknik relaksasi benson
dengan nilai median 4.00 - 0.00 standar deviasi 0.99 – 0.41, nilai min – max (2-5) – (0-1)
sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan teknik relaksasi benson
nilai median 4.00 – 2.00 standar deviasi 0.88 – 0.83 dengan nilai min-max (2-5) – (0-3).
Didapatkan nilai p value 0,000 ≤ 0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh teknik
relaksasi benson terhadap nyeri saat insersi pada pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD
Kota Tanjungpinang.
1. Tingkat Nyeri Insersi Sebelum Dilakukan Terapi Benson Pada Kelompok Intervensi
Dan Kelompok Kontrol
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden dari kedua
kelompok sebelum terapi benson relaksasi mengalami nyeri sedang 73,3% saat insersi atau
penusukan jarum saat menjalani hemodialisa diruangan hemodialisa RSUD Kota
Tanjungpinang. Hasil penelitian diatas di dukung oleh teori Helms & Barone (2017) yang
menyatakan nyeri saat insersi pada arteriovenous fistula merupakan sensasi yang tidak
menyenangkan dirasakan oleh responden dalam waktu yang sangat cepat saat diberikan
stimulus. Nyeri saat insersi arteriovenous fistula termasuk di dalam kategori nyeri akut,
yang merupakan pengalaman sensori dan emosional yang disebabkan karena adanya
kerusakan jaringan aktual atau potensial dengan intensitas ringan sampai berat. ), ketika
serabut saraf sensori terpapar pada nyeri selanjutnya akan mentransmisikan sinyal nyeri ini
ke otak. Serabut A delta yang bermielin tipis mentransmisikan nyeri akut. (Isnayati dan
Suhadrijas, 2020). Hal ini sejalan dengan penelitian Rahman (2020) yang menjelaskan
bahwa semua responden sebelum terapi benson relaksasi mengalami nyeri sedang (4-6)
saat insersi atau penusukan jarum arterivenous fistula saat menjalani hemodialisa. Dan
penelitian Saputra (2020) yang menyatakan sebanyak dua pertiga (66,7%) responden
mengalami nyeri penusukan arterivenous fistula dengan intensitas 4-6 (sedang) dan rata-
rata nyeri 5,36. Selanjutnya dari lama menjalani hemodialisa hasil penelitian 76,7%.
responden telah menjalani hemodialisa 1-10 tahun, 6,7% diatas 10 tahun dan 16,7%
dibawah 1 tahun. Bahwa pengalaman awal terhadap nyeri dapat memiliki efek negatif
jangka panjang pada perkembangan ambang nyeri, koping dan persepsi terhadap nyeri.
jika telah memiliki pengalaman yang berulang tentang nyeri yang sama namun dapat
diatasi, maka hal tersebut akan memudahkan untuk menginterpretasikan sensasi nyeri
(Perry dan Potter, 2010), menurut peneliti ini berkaitan dengan makna nyeri pada
seseorang mempengaruhi pengalaman nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri.
Pada penelitian ini semua responden yang berjulah 30 orang baik dari kelompok
kontrol maupun kelompok intervensi semua menyatakan nyeri ringan hingga sedang pada
saat insersi jarum kedalam atrevenous fistula. Pilihan. Penatalaksanaan nyeri
nonfarmokolgis pada populasi dengan dialisis rutin bertujuan untuk mengurangi nyeri saat
insersi, salah satunya adalah teknik relaksasi benson. Relaksasi benson merupakan teknik
relaksasi yang digabung dengan keyakinan yang dianut dan tidak menimbulkan efek
samping dan ketergantungan seperti hal nya pengobatan farmakologi. Berdasarkan teori
dan penelitian terkait peneliti berasumsi bahwa nyeri saat insersi disebabkan terputusnya
Jurnal Medika Husada, Vol. 3 No.2 Oktober Tahun 2023, Page 3 8 - 49

kontinuitas jaringan sehingga mengirimkan impuls ke hipothalamus. Nyeri yang dirasakan


sebelum dilakukan teknik relaksasi benson adalah rata-rata pada nyeri sedang. Nyeri saat
insersi arteriovenous fistula temasuk tipe nyeri somatic yaitu tipe nyeri dangkal yang
berasal dari kulit atau jaringan subkutan. Nyeri yang tidak teratasi dengan baik dapat
berdampak negatif terhadap kesehatan mental pasien mengalami nyeri saat insersi atau
penusukan jarum pada pasien menjalani hemodialisa diruangan hemodialisa RS-BLUD
Kota dialisis.
2. Tingkat Nyeri Insersi Sesudah Dilakukan Terapi Benson Pada Kelompok Intervensi
Dan Kelompok Kontrol
Hasil penelitian pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa sesudah terapi benson relaksasi
pada kelompok intervensi, mayoritas responden 80% tidak Tanjungpinang. Sedangkan
pada kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan mayoritas responden
mengalami nyeri ringan 86,7%. Setelah dilakukan relaksasi benson peneliti berasumsi
bahwa teknik benson bermanfaat untuk menurunkan skala nyeri saat insersi pada pasien
yang menjalani hemodialisa. Hal ini berkaitan dengan bernafas perlahan akan memenuhi
kebutuhan oksigen secara maksimal dan relaksasi otot yang di pengaruhi menurunnya
kerja saraf simpatis dan meningkatnya kerja saraf parasimpatis.
Hal ini di dukung oleh teori Mustika (2019). Yang menjelaskan bahwa saraf simpatis
merupakan bagian dari sistem saraf otonom yang cenderung bertindak berlawanan
terhadap sistem saraf parasimpatis dan berfungsi untuk memacu dan mempercepat kerja
organ-organ tubuh manusia, misalnya mempercepat detak jantung dan menyebabkan
kontraksi pembuluh darah. Fungsi dari saraf parasimpatis umumnya memperlambat kerja
organ-organ tubuh misalnya memperlambat denyut jantung dan memperlebar pembuluh
darah. Relaksasi benson dapat menimbulkan efek rileks pada otot dan menimbulkan
ketenangan dan kenyamanan. Penurunan aktivitas saraf simpatis yang menyebabkan
penurunan konsumsi oksigen, frekuensi nadi, frekuensi nafas, laktat darah arteri dan
peningkatan frekuensi dan intensitas elektroencephalografi gelombang alfa dan theta.
Keadaan yang tenang, nyaman dan menurunnya aktivitas saraf simpatis ini dapat menekan
dan menurunkan rasa nyeri, cemas dan berbagai masalah keperawatan (Sunaryo & Lestari,
2015)
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rahman (2020) menyatakan bahwa sesudah
terapi relaksasi benson mayoritas responden 72,7% mengalami nyeri ringan (1-3) saat
insersi atau penusukan jarum pada pasien yang menjalani hemodialisa. Penelitian Morita
(2020) menyatakan bahwa rata-rata tingkat nyeri responden post sectio caesaria sesudah
pemberian relaksasi benson pada kelompok intervensi didapatkan nilai rata-rata 3,40.
Terdapat penurunan skala nyeri pada responden sesudah pemberian relaksasi benson.
Menurut Benson dan Proctor (2000) frase yang dibaca berulang-ulang dengan melibatkan
unsur keimanan, kepada tuhan yang disembah akan menimbulkan respon relaksasi yang
lebih kuat dibandingkan dengan sekedar relaksasi tanpa melibatkan unsur keyakinan
terhadap hal tersebut. Dampak intervensi ini dapat menurunkan rasa nyeri.
Menurut asumsi peneliti, teknik relaksasi benson lebih efektif hasilnya jika dilakukan
beberapa kali dibandingkan dilakukan hanya sekali. Hal-hal lain yang menyebabkan
terjadinya penurunan nyeri saat insersi sesudah diberikan perlakuan teknik relaksasi
benson adalah pengalihan fokus nyeri yang membuat individu merasakan nyaman dan
rileks. Hal ini terlihat dari respon dan ekspresi responden yang mengatakan setelah
melakukan relaksasi benson merasakan tenang dan rileks. Kalimat tertentu yang di baca
berulang-ulang dengan melibatkan unsur keyakinan akan menimbulkan respon relaksasi
yang lebih kuat dibandingkan relaksasi tanpa unsur keyakinan.
3. Pengaruh teknik relaksasi benson terhadap nyeri saat insersi pada pasien yang
menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjungpinang
Hasil penelitian menunjukkan nilai p value 0,000 ≤ 0,05 dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh teknik relaksasi benson terhadap nyeri saat insersi pada pasien yang menjalani
hemodialisa di RSUD Kota Tanjungpinang. artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Pada
kelompok intervensi nilai median 0.00, nilai minimal 0 dan nilai maximal 1 p value 0,000
sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan teknik relaksasi
benson nilai median 2.00 dengan nilai minimal 0 dan maximal 3 p value 0,001. Hal ini
menggambarkan bahwa sama-sama terjadi penurunan nyeri pada kedua kelompok yaitu
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Namun yang menjadi pembedanya adalah dari
15 responden pada kelompok kontrol tidak semua mengalami penurunan nyeri. Hanya 13
responden yang mengalami penurunan nyeri dan 2 responden mengalami skala nyeri yang
menetap. Hal ini tidak ditemukan pada kelompok intervensi, dimana keseluruhan
responden mengalami penurunan nyeri secara signifikan Hal ini sesuai dengan teori
Benson & Proctor (2009) yang menyatakan respon relaksasi erat kaitannya dengan
Hipothalamus Pituitary- Adrenal (HPA) sehingga menyebabkan kondisi tubuh rileks.
Keadaan tersebut memberi pengaruh terhadap penurunan aktifitas saraf simpatik dan
meningkatkan kerja saraf parasimpatis, yang menyebabkan O2 dalam tubuh tercukupi
dengan baik kemudian otot- otot menjadi rileks, tubuh menjadi tenang dan hal ini akan
menyebabkan penurunan nyeri.
Hal ini sejalan dengan penelitian Wahyu (2018) yang menyatakan pasca sectio
caesarea dengan menggunakan relaksasi benson lebih efektif untuk menurunkan skor
nyeri. Hasil
Jurnal Medika Husada, Vol. 3 No.2 Oktober Tahun 2023, Page 3 8 - 49

pengamatan penelitian terhadap nyeri pasca sectio caesarea sebelum dilakukan teknik
relaksasi benson, diketahui sebagian besar responden memiliki nyeri sedang sebanyak 18
orang (81,8 %) dan pada saat post test diketahui responden yang memiliki nyeri sedang
sebanyak 4 orang (18,4 %). Terlihat ada perubahan secara signifikan terhadap skala nyeri.
Artinya relaksasi benson dapat mengurangi nyeri pasien pasca sectio caesarea.
Penelitian lain dilakukan Rasubala (2017) menjelaskan bahwa teknik relaksasi benson
efektif untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi. Didapatkan hasil penelitian
bahwa setelah dilakukan teknik relaksasi Benson, skala nyeri pada setiap responden yaitu
sebagian besar berada pada tingkat nyeri ringan (1-3) sebanyak (56,2%). Hal ini
menunjukkan terjadinya penurunan skala nyeri yang didukung oleh hasil nilai tengah
(median) yang sebelumnya 6,50 menjadi 3,00 dan nilai rata-rata (mean) yang sebelumnya
6,25 menjadi 3,25 serta interpretasi yang berubah dari nyeri sedang berubah menjadi nyeri
ringan. Teknik relaksasi benson merupakan teknik relaksasi pernafasan dengan melibatkan
keyakinan yang mengakibatkan penurunan terhadap konsumsi oksigen oleh tubuh dan
otot-otot tubuh menjadi rileks sehingga menimbulkan perasaan tenang dan nyaman.
Apabila O2 dalam otak tercukupi maka tubuh dalam kondisi seimbang. Kondisi ini akan
menimbulkan keadaan rileks dan nyaman.
Menurut asumsi peneliti bahwa teknik relaksasi benson merupakan salah satu terapi
alternatif nonfarmakologi dilakukan dalam mengontrol ataupun mengurangi nyeri. Dengan
cara merilekskan tubuh dan mengalihkan fokus pada frase yang dipilih oleh responden.
Teknik ini akan sangat efektif jika dilakukan dengan baik dan benar.

KESIMPULAN DAN SARAN


1. Tingkat nyeri insersi pada responden kelompok intervensi adalah 73,3% mengalami nyeri
sedang dan 26,7% mengalami nyeri ringan.
2. Tingkat nyeri insersi pada responden kelompok kontrol adalah sebelum nafas dalam
73,3% dan 26,7% nyeri ringan.
3. Tingkat nyeri insersi klien sesudah di lakukan teknik relaksasi benson mengalami
penurunan skala nyeri secara keseluruhan pada kelompok intervensi yaitu 80,0% tidak
nyeri dan 20% nyeri ringan. Sedangkan pada kelompok kontrol 86,7% mengalami nyeri
ringan dan 13.3% tidak nyeri.
4. Ada pengaruh teknik relaksasi benson terhadap penurunan skala nyeri pada pasien yang
menjalani hemodialisa, hal ini dibuktikan dengan hasil uji yang mendapatkan nilai
signifikan yaitu 0,000 < 0,05%.
Ada perbedaan skala nyeri antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol hal ini
di buktikan dengan hasil uji nilai signifikansi kelompok intervensi 0,000 < 0,05%. dan
kelompok kontrol 0,001 < 0,05%. Dan bahwa keseluruhan dari responden kelompok
intervensi mengalami penurunan nyeri namu pada kelompok kontrol ada 2 responden yang
tidak mengalami penurunan nyeri. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh teknik
relaksasi benson terhadap nyeri saat insersi pada pasien yang menjalani hemodialisa. Yaitu
adanya penurunan skala nyeri. karena itu penelitian ini dapat memberikan alternatif petugas
kesehatan untuk mengajarkan teknik relaksasi benson kepada pasien yang akan menjalani
hemodialisa.

DAFTAR REFERENSI
A.Ardiansyah. (2022). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Nyeri Dan Kenyamanan (Nyeri Akut) Menggunakan Intervensi Terapi
Murottal Dan Asmaul Husna Di Rsud Labuang Baji Kota Makassar.
Aitken, E., McLellan, A., Glen, J., Serpell, M., Mactier, R., & Clancy, M. (2013). Pain
resulting from arteriovenous fistulae: prevalence and impact. Clinical Nephrology,
80(5): 328 – 333. DOI: 10.5414/CN107917.
Masoume Rambod,Farkhondeh S, Nasrin P.M, Nilofar Pasyar,(2013). Jurnal Internasional
Studi Keperawatan Evaluasi pengaruh teknik relaksasi Benson terhadap nyeri dan
kualitas hidup pasien hemodialisis : Uji coba terkontrol secara acak.
Arifiyanto, D, Muhammadiyah. S, Pekalongan. P, Raya, No, A., & Pekalongan, (2015).
Tingkat Nyeri Penderita Gagal Ginjal Saat Kanulasi Hemodialisa. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 8(2), 96901. https://www.neliti.com/publications/96901/
Atrie, U. Y., & Priyandana, B. (n.d.). Perbandingan Breathing exercise dan Guided imagery
terhadap Nyeri Insersi Arteriovenous Fistula pada Pasien Hemodialisa Comparison
of Breathing exercise and Guided imagery on Arteriovenous Fistula Insertion Pain in
Hemodialysis Patients. 12(2), 29–40. https://doi.org/10.59870/jurkep.v12i2.135
Bahrudin, M. (2018). Patofisiologi Nyeri (Pain). Saintika Medika.
https://doi.org/10.22219/sm.v13i1.5449
Dafriani, P., Marlinda, R., & Dewi, R. I. S. (2022). Edukasi Perawatan Gagal Ginjal Kronik
Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rsup Dr. M. Djamil Padang. Abdimas Galuh,
4(1), 168. https://doi.org/10.25157/ag.v4i1.6961
Devi, F. L. (2021). Manajemen Nyeri Neuropatik. Jurnal Penelitian Perawat Profesional.
https://doi.org/10.37287/jppp.v3i1.370
Dos Santos, P. R., Mendonça, C. R., Noll, M., Borges, C. C., Alves, P. M., Dias, N. T., de
Sousa Romeiro, A. M., Barbosa, M. A., & Porto, C. C. (2021). Pain in Hemodialysis
Patients: Prevalence, Intensity, Location, and Functional Interference in Daily
Activities. Healthcare, 9(10), 1375.
Efendi, A., Sulastri, & Kristini, P. (2020). Terapi Minyak Essensial Lavender Sebagai
Evidence Based Nursing Untuk Mengurangi Nyeri Kanulasi Av-. Prosiding Seminar
Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1–5.
Jurnal Medika Husada, Vol. 3 No.2 Oktober Tahun 2023, Page 3 8 - 49

Hidayat, A. A. (2021). Menyusun Instrumen Penelitian & Uji Validitas-Reliabilitas. Health


Books Publishing.
Ibrahim, M. B., Badawi, S. E. A., & Alameri, R. A. (2022). Assessment of Pain and Anxiety
During Arteriovenous Fistula Cannulation Among Hemodialysis Patients: A Cross-
Sectional Study in Saudi Arabia. Journal of Multidisciplinary Healthcare, 15, 705–
718. https://doi.org/10.2147/JMDH.S344256
Inayati, N. (2012). Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Tingkat Depresi Lanjut
Usia Awal (Early Old Age) Umur 60-70 Tahun Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Jember.
Isnaeni, Ana Pertiwi, And Iriantom, A. and A. (2012). Poltekkes Kemenkes Yogyakarta | 9.
Jurnal Kesehatan, 6(6), 9–33. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1134/4/4. Chapter
2.pdf
Karimah, N., & Hartanti, R. D. (2021). Gambaran Self Efficacy dan Kualitas Hidup Pada
Pasien Yang Menjalani Hemodialisa: Literature Review. Prosiding Seminar Nasional
Kesehatan, 1, 446–455.
Kemenkes RI. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2021. In Pusdatin.Kemenkes.Go.Id.
Kevin, C., & Wihardja, H. (2022). Kevin, C., & Wihardja, H. (2022). Efekifitas Relaksasi
Benson Dan Teknik Guided Imagery Terhadap Kecemasan Pasien Gagal Ginjal
Kronik Yang Menjalani Hemodialisis: Studi Literatur. Journal of Health Science and
Physiotherapy, 4(1), 22–31. https://jurnal.st. Journal of Health Science and
Physiotherapy, 4(1), 22–31. https://jurnal.stikes-
sitihajar.ac.id/index.php/jhsp/indexhttp://u.lipi.go.id/1546917344
Mardhatillah, M., Arsin, A., Syafar, M., & Hardianti, A. (2020). Ketahanan Hidup Pasien
Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Rsup Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim, 3(1).
Marhamah, E., Syamsudin, S., & Ramadhanty, A. (2021). Literature Review: Teknik
Relaksasi Benson terhadap Kadar Gula Darah pada Diabetes Melitus. Jurnal
Keperawatan Karya Bhakti, 7(2), 49–61.
Marianna, S., & Astutik, S. (2019). Hubungan dampak terapi hemodialisa terhadap kualitas
hidup pasien dengan gagal ginjal. Indonesian Journal of Nursing Sciences and
Practice, 1(2), 41–52.
Mawaddah, E. (2019). Penerapan Alat Digital Pain Mapping (Pain-Quilt) Berbasis Web
Untuk Mengkaji Nyeri Kronis Pada Anak Remaja. Jurnal Analis Medika Biosains
(JAMBS), 2(2), 130–140.
Mayasari, C. D. (2020). Pentingnya Pemahaman Manajemen Nyeri Non Farmakologi Bagi
Seorang Perawat. Jurnal Wawasan Kesehatan, 1(1), 35–42.
https://stikessantupaulus.e-journal.id/JWK/article/view/13/5
Molly, Km., Amelia, R., & Putri, D. (2020). Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi. Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan, 5(2),
106– 115.
Mustika, Y., Mahati, E., & Ropyanto, C. B. (2019). Relaksasi Benson: Intervensi Mandiri
Perawat Dengan Berbagai Manfaat. Universitas Diponegoro, 1(1), 1–9.
Nursalam, 2016, metode penelitian, & Fallis, A. . (2013). Nursalam. Journal of Chemical
Information and Modeling.
Paath, C. J. G., Masi, G., & Onibala, F. (2020). Study cross sectional: Dukungan keluarga
dengan kepatuhan hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronis. Jurnal Keperawatan,
8(1), 106–112.
Pinzon, R. T. (2016). Pengkajian nyeri komprehensif.
Rachmawati, A. S., Brahmantia, B., & Zakiah, E. S. (2022). Penerapan Teknik Relaksasi
Benson Terhadap Penurunan Tekanan Darah PADA PASIEN Hipertensi
Berdasarkan: Literatur Revew. JNPS: Journal of Nursing Practice and Science, 1(1),
59–72. Rahman, Z., Pujiati, W., & Saribu, H. J. D. (2020). Pengaruh tehnik benson
relaksasi terhadap intensitas nyeri insersi AV fistula pasien hemodialisa di RS-BLUD
Kota Tanjung Pinang. Jurnal Menara Medika, 2(2), 128–138.
Raja, S. N., Carr, D. B., Cohen, M., Finnerup, N. B., Flor, H., Gibson, S., Keefe, F., Mogil, J.
S., Ringkamp, M., & Sluka, K. A. (2020). The revised IASP definition of pain:
Concepts, challenges, and compromises. Pain, 161(9), 1976.
ROJI, F. (2022). Skala Nyeri Insersi Inlet Av Fistula Pada Pasien Hemodialisis Yang
Diberikan Kompres Dingin. Media Husada Journal Of Nursing Science, 3(2), 175–
184. https://doi.org/10.33475/mhjns.v3i2.90
Saptutyningsih dan setyaningrum. (2019b). Penelitian Kuantitatif Metode dan Alat Analisis.
Metoda Penelitian.
Saputra, M., & Badri, S. (2021). Pemberian Teknik Valsava Manuver Terhadap Intensitas
Nyeri Penusukan Arteriovenous Fistula (AVF) Pasien Hemodialisa. Jurnal Smart
Keperawatan, 8(2), 92. https://doi.org/10.34310/jskp.v8i2.482
Sebayang, A. N. O. (2020). Arteriovenous Shunt (AV Shunt) Sebagai Akses Hemodialisis
Pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD). JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kedokteran Indonesia, 8(2), 111–116.
Silaen, H., & Tarihoran, Y. (2019). Pengaruh Penentuan Quick Of Blood (QB) Terhadap
Keberhasilan Ureum Reduction Ratio (URR) Dengan Lamanya Hemodialisis Di
Murni Teguh Memorial Hospital. Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda.
https://doi.org/10.52943/jikeperawatan.v5i2.320
Sugiarti, W., Makiyah, S. N. N., & Khoiriyati, A. (2018). Pengaruh IntradyAlitic Exercise
Terhadap Penurunan Nyeri Pasien Hemodialisa Rutin Di Unit Hemodialisa RSUD
Dr. Tjitrowardojo Purworejo. The Shine Cahaya Dunia Ners, 3(1).
Sukarno, I. H., Kristiyawati, S. P., & Riani, S. (2021). Terapi relaksasi benson berpengaruh
terhadap teknan darah pasien hipertensi intradialitik di RS Panti Wilasa Dr. Cipto
Semarang. Prosiding Seminar Nasional UNIMUS, 4, 1234–1248.
https://prosiding.unimus.ac.id/index.php/semnas/article/viewFile/896/903
Sunaryo, T., & Lestari, S. (2015). Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Skala
Nyeri Dada Kiri Pada Pasien Acute Myocardial Infarc Di Rs Dr Moewardi Surakarta
Tahun 2014. Interest: Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(2).
Trijayanti, I. D. N., Kurnia, E., & Napitu, A. A. (2021). Pengkajian Nyeri Pada Pasien
Terpasang Ventilator (Alat Ukur Nyeri Sebagai Aplikasi Pengkajian dalam Asuhan
Keperawatan Kritis ). Eureka Media Aksara, 1(69), 5–24.
Jurnal Medika Husada, Vol. 3 No.2 Oktober Tahun 2023, Page 3 8 - 49

Wardani, M. E., & Soesanto, E. (2022). Penurunan nyeri pada pasien post tiroidektomi
menggunakan terapi musik suara alam. Ners Muda.
https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.6280
Yıldız, A., & Şahan, S. (2022). Effect of aromatherapy on the pain of arteriovenous fistula
puncture in patients on hemodialysis: a systematic review. Journal of Health
Research, 36(6), 1187–1197. https://doi.org/10.1108/JHR-05-2021-0280

You might also like