Professional Documents
Culture Documents
Terapi Vbenson
Terapi Vbenson
Terapi Vbenson
Sri Muharni
Universitas Awal Bros
Abstract: Insertion pain is pain caused by the action of inserting a needle into the AV fistula as a link between
blood vessel circulation and the hemodialysis machine during the hemodialysis process. In Brazil it was found
that 70% of patients undergoing hemodialysis experienced mild to moderate pain at the time of AV fistula
insertion. The phenomenon found in the hemodialysis unit at Tanjungpinang City Regional Hospital in 2020
was 33 patients experiencing moderate pain. This research was conducted to determine the effect of the Benson
relaxation technique on pain during insertion in patients undergoing hemodialysis. The research method is a
quasi experimental design, with a pre test – post test design approach without control group. The sample
consisted of 30 respondents in the intervention and control groups who were routine hemodialysis patients at
the Tanjungpinang City Regional Hospital in 2023. Using a non-probability sampling technique, consecutive
sampling. Data were processed using the Wilcoxon signed rank test. Univariate analysis of results before the
Benson technique, 73.3% experienced moderate pain and after the Benson technique, 80% did not feel pain in
the intervention group. It was concluded that there was an influence of the Benson technique on insertion pain
in patients undergoing hemodialysis. It is hoped that the Benson relaxation technique will be applied by nurses
as non-pharmacological pain management to reduce AV-fistula insertion pain in hemodialysis patients.
Abstrak: Nyeri insersi adalah nyeri yang diakibatkan oleh tindakan penusukan jarum ke dalam AV fistula
sebagai penghubung sirkulasi pembuluh darah dan mesin hemodialisa pada saat proses hemodialisis. Di Brazil
ditemukan bahwa 70% pasien yang menjalani hemodialisa mengalami nyeri ringan hingga sedang saat insersi
AV fistula. Fenomena yang ditemukan di unit hemodialisa RSUD Kota Tanjungpinang tahun 2020 sebanyak 33
pasien mengalami nyeri sedang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi benson
terhadap nyeri saat insersi pada pasien yang menjalani hemodialisa. Metode penelitian dengan quasi
experimental design, dengan pendekatan pre test – post test desaign without control group. Sampel berjumlah 30
responden kelompok intervensi dan kontrol merupakan pasien hemodialisa rutin di RSUD Kota Tanjungpinang
tahun 2023. Dengan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling jenis consecutive sampling. Data
diolah menggunakan Uji Wilcoxon signed rank test. Analisis univariat hasil sebelum teknik benson 73,3%
mengalami nyeri sedang dan sesudah teknik benson 80% tidak merasakan nyeri pada kelompok intervensi.
Disimpulkan ada pengaruh teknik benson terhadap nyeri insersi pada pasien yang menjalani hemodialisa.
Diharapkan teknik relaksasi benson diaplikasikan perawat sebagai manajemen nyeri non farmakologi untuk
mengurangi nyeri insersi AV-fistula pada pasien hemodialisa.
Received Agustus 30, 2023; Revised September 30, 2023; Accepted Oktober 23, 2023
Jurnal Medika Husada, Vol. 3 No.2 Oktober Tahun 2023, Page 3 8 - 49
LATAR BELAKANG
Penyakit Ginjal Kronis adalah penurunan fungsi ginjal atau penurunan Glomerular
Filtration Rate (GFR) kurang dari 60mL/min/1,73 m minimal 3 bulan lamanya (Dafriani,
2022). Prevalensi gagal ginjal kronik menurut World Heath Organization (WHO) merupakan
salah satu masalah kesehatan utama di dunia, didapatkan sekitar 1 dari 10 populasi dunia
teridentifikasi penyakit ginjal kronis.(Paath et al, 2020). Hemodialisa merupakan salah satu
metode pengobatan gagal ginjal tahap akhir yang dianggap dapat menyelamatkan jiwa pasien
(Marianna and Astutik 2018). Menurut PERNEFRI (2020) Hemodialisa sendiri bertujuan
sebagai berikut: Membuang sisa produk metabolisme protein urea, kreatinin dan asam urat,
Membuang kelebihan cairan dengan mempengaruhi tekanan banding antara darah dan bagian
cairan, Mempertahankan atau mengembalikan sistem buffer tubuh, Mempertahankan atau
mengembalikan kadar elektrolit tubuh.
Manajemen nyeri adalah salah satu intervensi keperawatan dasar yang bertujuan
mengatasi rasa sakit dan kekhawatiran pasien dengan intervensi sederhana dan metode yang
aman. Manajemen nyeri dapat dicapai dengan metode farmakologi dan nonfarmakologi.
Metode relaksasi benson adalah teknik relaksasi yang diciptakan oleh Herbert Benson,
seorang ahli medis di Harvard School yang telah mempelajari beberapa manfaat kesehatan
dari doa dan meditasi. Relaksasi benson akan menghambat aktifitas saraf simpatis yang dapat
menurunkan konsumsi oksigen oleh tubuh dan selanjutnya otot-otot tubuh menjadi relaks
sehingga menimbulkan perasaan tenang dan nyaman. Relaksasi benson merupakan
pengembangan metode respon relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang
dapat menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai
kondisi kesehatan dan kualitas hidup yang lebih tinggi (Rachmawati dkk, 2022).
KAJIAN TEORITIS
Menurut International Association for Study of Pain (IASP) nyeri adalah sensori
subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan
jaringan aktual maupun potensial atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan (Raja et
al., 2020). sehingga akan menstimulasi serabut syaraf sensoris dan menimbulkan rasa nyeri.
Pasien dengan terapi hemodialisa akan merasakan nyeri yang bersumber pada saat insersi
akses vaskuler. Kementerian kesehatan Madinah telah meniliti menurut tingkat intensitas
nyeri saat insersi arterivenous fistula (AVF).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 32,5% pasien hemodialisis yang diteliti
mengalami nyeri sedang dan 30,8% mengalami nyeri ringan, sedangkan 27,4% diantaranya
mengalami nyeri berat (Ibrahim, 2022). Di Brazil ditemukan bahwa 70% pasien yang
menjalani hemodialisa mengalami nyeri ringan hingga sedang saat insersi AV fistula. Di
Indonesia didapatkan bahwa 69,7% responden mengalami nyeri saat insersi arterivenous
fistula. Menurut Rahman et al (2020 ) dalam penelitiannya dirumah sakit umum daerah kota
Tanjungpinang bahwa dari 33 responden sebagai sampel penelitian, 100% mengalami nyeri
sedang (4-6) saat insersi. Nyeri dapat diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak
menyenangkan yang secara emosional dan sensual berhubungan dengan kerusakan jaringan
dan adanya faktor lain yang membuat seseorang menderita dan merasa tertekan, yaitu
aktivitas psikologis sehari- hari atau mempengaruhi orang lain (Ardiansyah, 2022).
Teknik relaksasi benson merupakan terapi alternative dengan menggunakan metode
relaksasi pernapasan perlahan dengan melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat
meningkatkan kadar oksigen sehingga otot tubuh menjadi rileks, pasien akan merasa tenang
dan nyaman selama menjalani proses hemodialisa sampai selesai (Benson & Klipper, 2000).
Hal ini dibuktikan oleh penelitian Rahman et al.(2020) telah meneliti pengaruh teknik benson
relaksasi terhadap intensitas nyeri insersi arterivenousfistula pasien hemodialisa. Didapatkan
hasil sesudah perlakuan teknik relaksasi benson lebih dari setengah responden mengalami
nyeri ringan saat insersi atau penusukan arterivenousfistula artinya ada penurunan nyeri
setelah dilakukan teknik benson.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi
experiment dengan rancangan penelitian pretest dan posttest. Responden dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. kelompok intervensi diberikan
perlakuan teknik relaksasi benson. Teknik sampel dalam penelitian ini yaitu nonprobability
sampling jenis consecutive sampling adalah pemilihan sampel dengan menetapkan subjek
yang menuhi kriteria penelitian sehingga jumlah klien yang diperlukan terpenuhi dengan total
sampel 30 orang (Nursalam, 2016 ).
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani hemodialisa rutin di
RSUD Kota Tanjungpinang yang berjumlah 60 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah
pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Kota Tanjungpinang berjumlah 30 orang yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kemudian peneliti membagi kelompok menjadi dua
kelompok (15 kelompok intervensi dan 15 kelompok kontrol). Dalam pengambilan sampel
perlu adanya kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
lembar observasi dimana instrumen ini kombinasi dari wawancara dengan menggunakan
skala ukur
Jurnal Medika Husada, Vol. 3 No.2 Oktober Tahun 2023, Page 3 8 - 49
Numeric Rating Scala (NRS) yang digunakan sebagai pengukuran sebelum dan sesudah
dilakukan perlakuan teknik benson kepada responden. Lembar observasi yang digunakan
mencakup nama, usia, jenis kelamin, agama, lama menjalani hemodialisa, pendidikan dan
pekerjaan responden.
Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik setiap variabel yang
diteliti. Meringkas hasil pengukuran menjadi informasi yang bermanfaat. Bentuk ringkasan
berupa tabel, statistic dan grafik, dilakukan masing-masing variabel yang diteliti (Mubarak et
al. 2022). Analisa univariat pada penelitian ini dilakukan dengan cara dekskriptif, yaitu
menjelaskan/ mendeskripsikan karakteristik nyeri pada saat insersi sebelum dilakukan teknik
relaksasi benson serta sesudah dilakukannya teknik relaksasi benson. Analisa bivariat dalam
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi benson terhadap nyeri saat insersi
pada pasien yang menjalani hemodialisa. Uji yang digunakan dalam analisis bivariat adalah
uji Wilcoxon non parametric jika nilai signifikansi < 0,00 artinya ada pengaruh teknik
relaksasi benson terhadap nyeri saat insersi pada pasien yang menjalani hemodialisa.
pengamatan penelitian terhadap nyeri pasca sectio caesarea sebelum dilakukan teknik
relaksasi benson, diketahui sebagian besar responden memiliki nyeri sedang sebanyak 18
orang (81,8 %) dan pada saat post test diketahui responden yang memiliki nyeri sedang
sebanyak 4 orang (18,4 %). Terlihat ada perubahan secara signifikan terhadap skala nyeri.
Artinya relaksasi benson dapat mengurangi nyeri pasien pasca sectio caesarea.
Penelitian lain dilakukan Rasubala (2017) menjelaskan bahwa teknik relaksasi benson
efektif untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi. Didapatkan hasil penelitian
bahwa setelah dilakukan teknik relaksasi Benson, skala nyeri pada setiap responden yaitu
sebagian besar berada pada tingkat nyeri ringan (1-3) sebanyak (56,2%). Hal ini
menunjukkan terjadinya penurunan skala nyeri yang didukung oleh hasil nilai tengah
(median) yang sebelumnya 6,50 menjadi 3,00 dan nilai rata-rata (mean) yang sebelumnya
6,25 menjadi 3,25 serta interpretasi yang berubah dari nyeri sedang berubah menjadi nyeri
ringan. Teknik relaksasi benson merupakan teknik relaksasi pernafasan dengan melibatkan
keyakinan yang mengakibatkan penurunan terhadap konsumsi oksigen oleh tubuh dan
otot-otot tubuh menjadi rileks sehingga menimbulkan perasaan tenang dan nyaman.
Apabila O2 dalam otak tercukupi maka tubuh dalam kondisi seimbang. Kondisi ini akan
menimbulkan keadaan rileks dan nyaman.
Menurut asumsi peneliti bahwa teknik relaksasi benson merupakan salah satu terapi
alternatif nonfarmakologi dilakukan dalam mengontrol ataupun mengurangi nyeri. Dengan
cara merilekskan tubuh dan mengalihkan fokus pada frase yang dipilih oleh responden.
Teknik ini akan sangat efektif jika dilakukan dengan baik dan benar.
DAFTAR REFERENSI
A.Ardiansyah. (2022). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Nyeri Dan Kenyamanan (Nyeri Akut) Menggunakan Intervensi Terapi
Murottal Dan Asmaul Husna Di Rsud Labuang Baji Kota Makassar.
Aitken, E., McLellan, A., Glen, J., Serpell, M., Mactier, R., & Clancy, M. (2013). Pain
resulting from arteriovenous fistulae: prevalence and impact. Clinical Nephrology,
80(5): 328 – 333. DOI: 10.5414/CN107917.
Masoume Rambod,Farkhondeh S, Nasrin P.M, Nilofar Pasyar,(2013). Jurnal Internasional
Studi Keperawatan Evaluasi pengaruh teknik relaksasi Benson terhadap nyeri dan
kualitas hidup pasien hemodialisis : Uji coba terkontrol secara acak.
Arifiyanto, D, Muhammadiyah. S, Pekalongan. P, Raya, No, A., & Pekalongan, (2015).
Tingkat Nyeri Penderita Gagal Ginjal Saat Kanulasi Hemodialisa. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 8(2), 96901. https://www.neliti.com/publications/96901/
Atrie, U. Y., & Priyandana, B. (n.d.). Perbandingan Breathing exercise dan Guided imagery
terhadap Nyeri Insersi Arteriovenous Fistula pada Pasien Hemodialisa Comparison
of Breathing exercise and Guided imagery on Arteriovenous Fistula Insertion Pain in
Hemodialysis Patients. 12(2), 29–40. https://doi.org/10.59870/jurkep.v12i2.135
Bahrudin, M. (2018). Patofisiologi Nyeri (Pain). Saintika Medika.
https://doi.org/10.22219/sm.v13i1.5449
Dafriani, P., Marlinda, R., & Dewi, R. I. S. (2022). Edukasi Perawatan Gagal Ginjal Kronik
Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rsup Dr. M. Djamil Padang. Abdimas Galuh,
4(1), 168. https://doi.org/10.25157/ag.v4i1.6961
Devi, F. L. (2021). Manajemen Nyeri Neuropatik. Jurnal Penelitian Perawat Profesional.
https://doi.org/10.37287/jppp.v3i1.370
Dos Santos, P. R., Mendonça, C. R., Noll, M., Borges, C. C., Alves, P. M., Dias, N. T., de
Sousa Romeiro, A. M., Barbosa, M. A., & Porto, C. C. (2021). Pain in Hemodialysis
Patients: Prevalence, Intensity, Location, and Functional Interference in Daily
Activities. Healthcare, 9(10), 1375.
Efendi, A., Sulastri, & Kristini, P. (2020). Terapi Minyak Essensial Lavender Sebagai
Evidence Based Nursing Untuk Mengurangi Nyeri Kanulasi Av-. Prosiding Seminar
Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1–5.
Jurnal Medika Husada, Vol. 3 No.2 Oktober Tahun 2023, Page 3 8 - 49
Wardani, M. E., & Soesanto, E. (2022). Penurunan nyeri pada pasien post tiroidektomi
menggunakan terapi musik suara alam. Ners Muda.
https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.6280
Yıldız, A., & Şahan, S. (2022). Effect of aromatherapy on the pain of arteriovenous fistula
puncture in patients on hemodialysis: a systematic review. Journal of Health
Research, 36(6), 1187–1197. https://doi.org/10.1108/JHR-05-2021-0280