Professional Documents
Culture Documents
414-Article Text-530-1-10-20190429
414-Article Text-530-1-10-20190429
414-Article Text-530-1-10-20190429
1, Oktober 2017
ABSTRACT
PT Leschaco Logistic Indonesia is one of the international logistics companies that has
been growing in Indonesia since 1999. In every business activity of course the company
has a risk, so that needed a supply chain risk analysis at company to know and eliminate
cause of existence of a risk. Through the house of risk (HOR) method, it is possible to know
what risk events will occur, what risk agents may potentially arise in the company's
business processes, and how to design mitigation strategies for priority risk agents. In the
implementation of the house of risk method is divided into 2 phases including, house of risk
phase 1 to identify risk events and risk agents that potentially arise, and house of risk phase
2 to design mitigation strategies in handling priority risk agents. In the house of risk phase
1, the results showed 23 risk events with 21 identified risk agents. Based on identification,
11 priority risk agents are selected to design risk mitigation strategies. In the house of risk
phase 2, there are 11 risk mitigation strategies proposed to eliminate the emergence of
priority risk agents.
Keywords: Supply Chain Management, Supply Chain Risk Management, House of Risk,
Supply Chain Operation Reference, Supply Chain Risk Identification Structure
Pendahuluan
Pertumbuhan bisnis logistik yang kini dapat mengutamakan kualitas pelayanan
semakin pesat, memicu persaingan antara sehingga dapat memuaskan pelanggan.
bisnis logistik dari berbagai bidang agar Namun pada kenyataannya proses bisnis
dapat bersaing dalam dunia logistik pada perusahaan tidak selalu berjalan
global. Hal ini secara tidak langsung mulus, masih saja ada kendala-kendala
mendorong pembangunan dan yang dihadapi dalam menjalankan proses
pengembangan masyarakat Indonesia bisnis perusahaan, terutama dalam
secara menyeluruh. Meningkatnya kegiatan supply chain/proses ekspor
persaingan bisnis logistik di Indonesia perusahaan. Setiap proses bisnis
ditandai dengan banyaknya perusahaan perusahaan tentunya memiliki risiko,
logistik internasional yang telah manajemen risiko rantai pasok
didirikan di Indonesia, baik itu bergerak merupakan pengendalian risiko rantai
di bidang shipping line, carrier agent, pasok melalui koordinasi atau kolaborasi
warehousing, freight forwarding, dan antar mitra rantai pasok guna menjamin
lain sebagainya. Salah satu perusahaan tingkat keuntungan dan kontinuitas
logistik internasional yang telah lama (Brindley dalam Quaddus dan Wee,
didirikan di Indonesia adalah PT 2009).
Leschaco Logistic Indonesia. Sebagai
perusahaan yang menangani jasa ekspor Beberapa masalah yang sering dihadapi
impor sudah seharusnya perusahaan oleh perusahaan diantaranya, terlambat
Hal. 54
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 8, No.1, Oktober 2017
Tanpa adanya penanganan risiko yang bagian 4, dan pada bagian 5 akan
baik tentunya dapat mengancam dicantumkan daftar pustaka mengenai
kelangsungan bisnis perusahaan, oleh literatur terkait.
karena itu analisis mengenai risiko
tersebut penting adanya agar dapat 1. MODEL, ANALISA, DESAIN,
berkontribusi terhadap perbaikan kerja DAN IMPLEMENTASI
pada perusahaan serta dapat
meningkatkan keuntungan dengan Dalam memecahkan suatu masalah
mengurangi risiko perusahaan. Sehingga terdapat model pemecahan masalah dan
pada penelitian ini akan dilakukan beberapa langkah dalam melakukan
analisis risiko menggunakan metode penelitian yaitu sebagai berikut:
house of risk (HOR). Model HOR 2.1. Model Pemecahan Masalah
merupakan pengembangan dari model Model pemecahan masalah yang
FMEA dan QFD. FMEA merupakan digunakan yaitu model house of risk
sebuah metode yang digunakan untuk (HOR) yang bertujuan untuk
mengidentifikasi potensi kegagalan suatu mengidentifikasi, menganalisis,
produk atau jasa serta melakukan suatu mengukur serta memitigasi risiko yang
tindakan yang bertujuan untuk berpotensi timbul pada penelitian ini.
menghilangkan atau meminimalisasi Menurut Pujawan (2007) penerapan
risiko kegagalan tersebut (Gupta dalam HOR terdiri atas 2 tahap yaitu:
Luthfi dan Irawan 2012). Metode house 1. HOR fase 1 digunakan untuk
of risk digunakan untuk mengidentifikasi mengidentifikasi kejadian risiko dan
kejadian risiko yang akan terjadi, agen risiko yang berpotensi timbul
penyebab apa saja yang berpotensi sehingga hasil output dari HOR fase 1
timbul dalam proses bisnis perusahaan, yaitu pengelompokan agen risiko ke
dan bagaimana perancangan strategi dalam agen risiko prioritas sesuai
mitigasi atas risiko tersebut. dengan nilai Aggregate Risk Potential
(ARP).
Untuk pembahasan selanjutnya, 2. HOR fase 2 digunakan untuk
mengenai model, analisa, desain, dan perancangan strategi mitigasi yang
implementasi akan dibahas pada bagian dilakukan untuk penanganan agen
2, hasil dan diskusi akan dibahas pada risiko kategori prioritas. Hasil output
bagian 3, kesimpulan akan dibahas pada dari HOR fase 1 akan digunakan
Hal. 55
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 8, No.1, Oktober 2017
sebagai input pada HOR fase 2. f. Mengukur nilai korelasi antara suatu
2.2. Langkah-langkah Pemecahan kejadian risiko dengan agen penyebab
Masalah risiko serta menggambarkannya
Dalam proses pemecahan masalah, dalam struktur SCRIS (Supply Chain
terdapat beberapa langkah agar Risk Identification System)
pemecahan masalah dapat selesaikan g. Perhitungan nilai indeks prioritas
dengan teratur dan mendapatkan hasil risiko sebagai pertimbangan dalam
yang akurat. Adapun langkah-langkah penentuan agen risiko prioritas.
pemecahan masalah yaitu sebagai h. Menyeleksi agen risiko prioritas dan
berikut: non-prioritas berdasarkan indeks
1. Melakukan studi pendahuluan prioritas risiko yang telah didapatkan.
2. Melakukan studi lapangan i. Mengidentifikasi aksi mitigasi yang
3. Melakukan studi pustaka relevan atas agen risiko prioritas
4. Menetapkan perumusan masalah terpilih.
5. Menentukan tujuan penelitian j. Mengukur nilai korelasi antara suatu
6. Menetapkan metode penelitian agen risiko dengan aksi
7. Melakukan pengumpulan data mitigasi/penanganan risiko.
a. Wawancara dengan responden utama k. Mengkalkulasi total efektivitas pada
mengenai kejadian risiko dan agen setiap agen risiko.
risiko yang terjadi pada perusahaan. l. Mengukur tingkat kesulitan dalam
b. Penyebaran lembar penilaian terkait penerapan aksi mitigasi.
level severity (tingkat dampak) dan m. Mengkalkulasi total efektivitas
occurance (peluang kemunculan) penerapan aksi mitigasi.
kepada responden. n. Melakukan skala prioritas penerapan
c. Face validity atas hasil akumulasi aksi mitigasi mulai dari ETD tertinggi
penilaian yang telah didapatkan dari hingga terendah.
seluruh responden. 9. Melakukan analisis dan pembahasan
8. Melakukan pengolahan data atas hasil pengolahan data
a. Mengidentifikasi proses bisnis / 10. Penarikan kesimpulan dan saran
aktivitas rantai pasok pada berdasarkan hasil analisis dan
perusahaan berdasarkan model SCOR pembahasan yang menjawab
(Supply Chain Operation Reference) perumusan masalah dan merangkum
yang terbagi menjadi beberapa proses penelitian.
yaitu plan, source, make, deliver, dan
return. 3. HASIL DAN DISKUSI
b. Mengidentifikasi kejadian risiko yang
berpotensi muncul pada proses rantai Pada bagian ini akan dijelaskan proses
pasok yang mengakibatkan kerugian pengolahan data dan diskusi atas hasil
pada perusahaan. pengolahan data yang telah diperoleh,
c. Mengukur severity (tingkat dampak) sebagai berikut:
atas suatu kejadian risiko dalam 3.1 Pengolahan Data
proses rantai pasok pada perusahaan. Pada pengolahan data menggunakan
d. Mengidentifikasi agen risiko yang metode house of risk, terbagi menjadi 2
menjadi penyebab atas terjadinya fase yaitu sebagai berikut:
suatu kejadian risiko. 1. House of Risk Fase 1
e. Mengukur occurance (peluang a. Identifikasi proses bisnis
kemunculan) atas suatu agen risiko menggunakan model SCOR seperti
yang menjadi penyebab atas pada Tabel 2 sebagai berikut:
terjadinya suatu kejadian risiko.
Hal. 56
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 8, No.1, Oktober 2017
Hal. 57
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 8, No.1, Oktober 2017
Hal. 58
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 8, No.1, Oktober 2017
Hal. 59
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 8, No.1, Oktober 2017
Hal. 60
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 8, No.1, Oktober 2017
Hal. 61
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 8, No.1, Oktober 2017
Hal. 62
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 8, No.1, Oktober 2017
Hal. 63