Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Vol. 2 No. 2 Juni 2023 Hal.

171-175
http://jurnal.minartis.com/index.php/jpst/
Penerapan Metode Ekspresi Bebas Untuk Meningkatkan Kreativitas
Menggambar Anak Kelompok Bermain Usia 5-6 tahun

Lara Septariaa, Retno Wulandarib, Fahmic


a
Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang,
email : laraseptaria94@gmail.com
b
Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang,
email : wulanbdison@gmail.com
c
Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang,
Email : fahmi_uin@radenfatah.ac.id

ABSTRACT
Kindergarten age is the age when children express themselves a lot through free expression to increase creativity in
children. The focus of this research is to discuss the application of the free expression method to increase the creativity of
drawing in playgroup children aged 5-6 years. The purpose of this study was to describe the application of the free
expression method to increase the drawing creativity of playgroup children aged 5-6 years. The method used in this study
is a qualitative method with an active research approach in the classroom. While the data used are primary data and
secondary data. Primary data comes from student grades Secondary data is generated from peer observations. The results
of the study that can be concluded are based on the results of the study it can be concluded that the free drawing method
can increase children's creative efforts. This can be seen from the results of children's creativity at the pre-session stage
before carrying out the procedure. Only 20% of children had creative abilities which increased to 40% in the first cycle
and the level of mastery in the second cycle became 80%. From the data above it can be concluded that the free drawing
method can increase the creativity of children in student play groups

ABSTRAK
Usia taman kanak – kanak yaitu usia dimana anak banyak mengekpresikan diri melalui ekspresi bebas untuk
meningkatkan kreativitas dalam diri anak. Fokus penelitian ini adalah Membahas tentang penerapan metode ekspresi bebas
untuk meningkatkan kreatifitas menggambar anak kelompok bermain usia 5-6 tahun. Tujuan penelitian ini adalah
mendekrepsikan penerepan metode ekspresi bebas untuk meningkatkan kreatifitas menggambar anak kelompok bermain
usia 5-6 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan penelitian aktif di
dalam kelas. Sedangkan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari nilai siswa
Data sekunder dihasilkan dari observasi teman sebaya.Hasil penelitian yang dapat disimpulkan adalah Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa metode menggambar bebas dapat meningkatkan upaya kreatif anak. Hal ini dapat
dilihat dari hasil kreativitas anak pada tahap pra sesi sebelum melakukan prosedur. Hanya 20% anak yang memiliki
kemampuan kreatif meningkat menjadi 40% pada siklus pertama dan tingkat penguasaan pada siklus kedua menjadi 80%.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa metode menggambar bebas dapat meningkatkan kreativitas anak di kelompok
bermain siswa.

PENDAHULUAN

Kreativitas dapat dipupuk dan dikembangkan sejak kecil. Dengan mengedepankan latihan
fisik mental (moral dan mental) anak mental emosional dan perkembangan sosial merangsang
pemikiran yang baik sehingga anak tumbuh dengan cepat dan berkembang dengan baik.
Masalahnya adalah bagaimana mengembangkan keterampilan dan minat anak yang dapat
diekspresikan dalam garis. Menggambar memberi anak kebebasan untuk berbagi keinginan
imajinatif mereka dengan gambar dan corat-coret. Anak-anak biasanya diminta untuk mewarnai
gambar mereka setelah menggambar. Pendidikan harus dilaksanakan sejak kecil hingga
pendidikan dasar untuk menciptakan generasi yang kreatif dan berakhlak mulia. Masa sejak lahir
hingga memasuki pendidikan dasar merupakan masa emas dan masa penting dalam menentukan
perkembangan anak selanjutnya dalam tahapan kehidupan manusia.
Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 pengertian pendidikan anak usia dini adalah, “Suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani, agar anak mempunyai kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut 1.

1
Zulherma & Suryana, 2019)

Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi (JPST) Vol.02 No. 02 Juni 2023 171
Vol. 2 No. 2 Juni 2023 Hal.171-175
http://jurnal.minartis.com/index.php/jpst/
Pada kenyataannya perkembangan kemampuan intelektual anak minat kreativitas
kematangan emosional kepribadian kemandirian fisik dan sosial berbeda. Tetapi penelitian otak
menunjukkan bahwa anak-anak berada dalam kondisi terbaiknya ketika mereka distimulasi sejak
usia dini. Setiap anak adalah unik dan memiliki potensi belajar yang tidak terbatas untuk berpikir
kreatif dan produktif. Sehingga anak membutuhkan program pendidikan yang dapat mengeluarkan
keterampilan terpendam tersebut melalui pembelajaran bermakna sesegera mungkin. Tidak pernah
menyadari potensi anak berarti anak tersebut telah kehilangan kesempatan dan momentum penting
dalam hidupnya. Hal ini sebagaimana dikatakan Badru Zaman & Asep Hary Hermawan Anak
adalah individu yang unik dan memiliki keunikan tersendiri. Itu selalu menarik untuk mempelajari
anak-anak untuk menemukan perspektif yang berbeda tentang apa yang sebenarnya dimaksud
dengan anak-anak2.

Mujiyanti, 2012, Upaya Meningkatkan Kreatifitas Anak Melalui Menggambar Bebas Pada
Anak Kelompok B Tk Aisyiyah 2 Giriroto Tahun Ajaran 2011 / 2012, PG Pendidikan Anak Usia
Dini Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.Rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu apakah melalui menggambar bebas dapat meningkatkan
kreatifitas anak di kelompok B TK Aisyiyah 2 Giriroto Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali
Tahun Ajaran 2011/2012.
Sedangkan menggambar dapat bermanfaat bagi kemampuan dan minat siswa dalam
keterampilan bergerak dan pembelajaran siswa secara keseluruhan baik. Hal ini sejalan dengan
penggunaan gambar Hajar Pamadi sebagai sarana alat bercerita (bahasa/gambar visual) untuk
mengungkapkan perasaan dan merupakan alat latihan memori cerita yang dapat mengembangkan
keterampilan pembuatan film anak. Kreativitas dan menggambar dapat dilatih dengan baik.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan penelitian aktif di
dalam kelas. Sedangkan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer
berasal dari nilai siswa Data sekunder dihasilkan dari observasi teman sebaya.
Kesimpulan dapat ditarik dari hasil kegiatan penelitian sekolah serta hasil seluruh
pembahasan dan analisis yang dilakukan selama beberapa kegiatan siklus I II dan III. Sebagai
berikut: 1. Penerapan metode menggambar memperluas kemampuan kreatif siswa. Dimana
ditujukan dari adanya peningkatan rata-rata presentase kemampuan kreatifitas dari sebelum
tindakan sampai pada siklus III yakni pada saat sebelum tindakan 48, 75%, siklus I mencapai 61,
87%, siklus II mencapai 71, 72%, dan siklus III mencapai 84, 50%. 2. Penggunaan metode
menggambar bebas dapat meningkatkan keberanian anak untuk pembelajaran kemampuan
kreatifitas. Karena struktur data pada metode modifikasi bebas menjadikan jenis pembelajaran
lebih aktif dan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Metode Ekspresi Bebas


Metode kebebasan berekspresi artinya anak bebas mengungkapkan pikiran dan
perasaannya dalam berkarya seni sehingga tidak ada batasan atau hambatan dalam
berkreasi seni dan anak bebas berekspresi. Ini adalah cara untuk memungkinkan kita
mengekspresikan pikiran dan perasaan kita. Kebebasan berekspresi memungkinkan anak
untuk bebas berekspresi dan mengeksplorasi imajinasinya yang tak terbatas yang
diekspresikan dalam karya seni seperti lukisan. Oho Garha Free Expression memberikan
kebebasan kepada anak-anak untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka dalam
bentuk karya seni tanpa dibatasi oleh aturan teknik pembuatan gambar tradisional. itu
cara memberi.(Oho Garha,1980:54)
Pada saat yang sama konsep Ganda tentang kebebasan berekspresi sebenarnya adalah
cara untuk mengajar siswa mengekspresikan karya seni batin mereka. (Vella
Zufrida,2012:25)

2
Badru Zaman & Asep Hary Hermawan, 2017:01

Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi (JPST) Vol.02 No. 02 Juni 2023 172
Vol. 2 No. 2 Juni 2023 Hal.171-175
http://jurnal.minartis.com/index.php/jpst/
Oleh karena itu jika kita lihat pengertian metode ekspresi bebas di atas adalah metode
yang digunakan untuk belajar seni dimana anak dapat memperoleh kebebasan dalam
proses penciptaan karya seni tanpa terikat oleh kebutuhan guru. Buat karya. Seni. Anak
dapat mengeksplorasi imajinasinya dengan bebas dan tanpa batasan serta mengungkapkan
isi hati dan perasaannya dalam bentuk garis dan warna yaitu. Dalam gambar. Ekspresi
bebas terkadang disalahartikan sebagai gambar bebas atau gambar bebas. Guru dapat
mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan tanpa arahan atau permintaan. Akibatnya
unsur-unsur tuturan yang diperlukan dengan cara ini dihilangkan.
Sebagai hasil dari penemuan ilmiah dan perkembangan dunia seni di akhir abad ke-19,
ada dukungan besar dari para pendidik untuk menghubungkan ekspresi anak dengan
kegiatan pendidikan. Franz Cizek-lah yang disebut sebagai bapak pendekatan kebebasan
berekspresi dalam pendidikan seni. Franz cizek dianggap sebagai bapak pendekatan
kebebasan berbicara karena ide dan praktiknya di mana dia mengajar. Dia mengatakan
bahwa menggambar anak-anak adalah gambar yang hanya dapat dibuat oleh anak-anak
dan menggambar dan anak-anak harus memiliki kebebasan untuk tumbuh seperti bunga
tanpa campur tangan orang dewasa. Di kelas yang dia ajar dia tidak memberikan instruksi
kecuali anak-anak memberikannya kepadanya. Ini menawarkan empati dan pengertian
untuk merangsang imajinasi kreatif anak (subjek) ekspresi.
Dia mengatakan bahwa menggambar anak-anak adalah gambar yang hanya dapat dibuat
oleh anak-anak dan menggambar dan anak-anak harus memiliki kebebasan untuk tumbuh
seperti bunga tanpa campur tangan orang dewasa. Di kelas yang dia ajar dia tidak
memberikan instruksi kecuali anak-anak memberikannya kepadanya. Ini menawarkan
empati dan pengertian untuk merangsang imajinasi kreatif anak Anda. /root (subjek)
ekspresi.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwasannya kegiatan menggambar yang
dilakukan anak harus dilakukan dengan bebas dan tidak terikat.Kegiatan menggambar
yang dilakukan anak senantiasa dari keinginan anak sendiri bukan karena paksaan dan
campur tangan orang dewasa. Orang dewasa disi hanya mengarahkan jikalau anak
bertanya.Orang dewasa membantu anak hanya untu merangsang kreatif yang dimiliki
anak.Kegiatan mengambar anak yang bebas menjadikan anak menjadi lebih mengeksplor
imajinasi yang dimilikinya. Dan kreatif anak akan tumbuh dengan sendirinya dan
menghasilkan karya yang idah dan akan maksimal.
Manfaat Metode Ekspresi Bebas yaitu:
a. Melalui metode ekspresi bebas anak dapat mengungkapkan semua yang dipikirkan
anak dalam sebuah berkarya seni rupa.
b. Metode ekspresi bebas dapat mengembangkan daya fantasi dan imajinasi anak secara
bebas yang dituangkan dalam karya seni rupa.
c. Dapat mengembangkan dan menstimulasi kreatifitas siswa dalam berkarya seni.
d. Metode ini juga bermanfaat untuk menstimulasi kepercyaan diri anak.
2. Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru atau
berpenampilan baru. Seorang ilmuwan bernama Samson mendefinisikan kreativitas
sebagai inisiatif yang ditampilkan seseorang yang diwujudkan sebagai kemampuan
seseorang untuk melepaskan diri dari sistem konvensional dengan berpikir dalam
kerangka pola pemikiran baru. Dia mengatakan kita harus memperhatikan otak yang
selalu mencari latihan adaptif dan sebagainya. ( Yusuf Abu al-Hajjaj,2010:16-17)
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk menciptakan suatu karya yang bernilai seni dan menciptakan sesuatu
yang baru. Secara umum kemampuan kreativitas/kreatif dikenal dari tiga sub
kemampuannya kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas. Kelancaran berarti ide banyak
yang seakan mengalir.Keluwesan berarti kemampuan untuk melihat suatu masalah dari
berbagai arah.Orisinalitas berarti bahwa ide-idenya memiliki perbedaan dengan ide
kebanyakan orang.( Primadi Tabrani,2014:11)
3. Kreativitas Menggambar
Kreativitas bergambar adalah kemampuan seseorang yang menciptakan sebuah karya seni
untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk menarik nilai artistik atau jenis objek baru.

Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi (JPST) Vol.02 No. 02 Juni 2023 173
Vol. 2 No. 2 Juni 2023 Hal.171-175
http://jurnal.minartis.com/index.php/jpst/
Klien datang dengan ide-ide yang menarik dan berbeda. Ini adalah bentuk latihan dan
seni untuk anak-anak. Menggambar adalah sarana komunikasi bagi anak-anak. Anak
bercerita dengan gambar melalui bahasa visual. Anak-anak yang sangat suka
menggambar dapat dengan bebas mengekspresikan pikiran, perasaan, dan imajinasinya.
Menggambar adalah bentuk seni yang populer di kalangan anak-anak. Menggambar
adalah latihan dan bentuk seni untuk anak-anak. Menggambar adalah cara anak
berkomunikasi. Anak bercerita dengan gambar melalui bahasa visual. Anak-anak sangat
puas dengan kegiatan melukis. Melalui lukisan mereka dapat mengekspresikan pikiran,
perasaan dan imajinasi mereka dan mengekspresikan ide-ide mereka dengan bebas.
Menggambar dapat membantu anak memenuhi kebutuhan fisik dan mentalnya serta
melatih kemampuan motorik anak.
Teknik ekspresi bebas digunakan untuk memberikan kebebasan kepada siswa untuk
mengungkapkan perasaannya saat membuat karya seni. Dalam metode ini proses
penciptaan karya seni diawali dengan penentuan medium dan gaya isi mata pelajaran
yang dipilih siswa untuk menciptakan bentuk-bentuk ekspresi seni. frase yaitu ekspresi
seni dan gaya ekspresi yaitu ekspresi seni yang sifatnya sangat individual sehingga setiap
siswa dapat menghasilkan karya seni yang berbeda.( Nanang Ganda Prawira,2018)
Menurut Sachari, gambar ekspresif dibuat secara mandiri berdasarkan persepsi imajinatif
dan interpretasi gambar objek.( Sudarlan,2017:2-3)
Berdasarkan beberapa pandangan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ekspresi citra
mencerminkan perasaan emosional tentang diri sendiri dan kondisi mental tentang
lingkungan. Imajinasi bergantung pada persepsi dan interpretasi terhadap sesuatu dan
terkadang aturannya tidak diketahui. dari gambar.
4. Penggunaan Metode Ekspresi Bebas Untuk Meningkatkan Kreativitas Menggambar Anak
Menggunakan metode ekspresi bebas untuk meningkatkan kreativitas menggambar anak
berarti menggunakan metode pendidikan seni yang digunakan untuk mengajarkan seni
menggambar. Menggunakan metode free expression untuk meningkatkan kreativitas
gambar anak ini merupakan metode pengajaran dimana anak diajak untuk belajar
menggambar secara bebas dengan menuangkan pikiran dan idenya tanpa ada hambatan
atau batasan untuk menciptakan sebuah karya seni gambar yang kreatif. Anak tumbuh
dan berkembang. Metode kebebasan berekspresi ini diterapkan dalam pendidikan seni
untuk memungkinkan anak-anak mengeksplorasi imajinasi mereka dan mengekspresikan
diri mereka secara bebas untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Kegunaan Menggambar Ekspresi Bebas Adapun keguanaan gambar ekspresi menurut
Sachari adalah sebagai berikut :
a. Sebagai media berekspresi
b. Sarana untuk berkomunikasi
c. Meningkatkan daya imajinasi
d. Untuk mengespresikan diri.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui berbagai kegiatan pada Tahap
I, II dan III serta hasil seluruh pembahasan dan analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan metode menggambar dapat meningkatkan kemampuan kreatifitas pada anak
didik. Hal ini ditujukan dari adanya peningkatan rata-rata presentase kemampuan
kreatifitas dari sebelum tindakan sampai pada siklus III yakni pada saat sebelum tindakan
48,75%, siklus I mencapai 61,87%, siklus II mencapai 71,72%, dan siklus III mencapai
84,50%.
2. Menggunakan metode menggambar bebas dapat meningkatkan motivasi anak untuk
belajar keterampilan kreatif. Alasannya, metode bebas yang digunakan dalam pengajaran
mendorong kelas untuk lebih aktif melakukan kegiatan pembelajaran yang menantang
dan menarik.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Hajjaj, Abu, Yusuf. 2010. Kreatif atau Mati. Surakarta: al- jaded.
Garha, Oho. 1980. Pendidikan Kesenian Seni Rupa III. Jakarta: CV. Jasanku

Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi (JPST) Vol.02 No. 02 Juni 2023 174
Vol. 2 No. 2 Juni 2023 Hal.171-175
http://jurnal.minartis.com/index.php/jpst/
Lina. Suryana, Dadan & Nurhafizah. 2019. Penerapan Model Evaluasi CIPP dalam Mengevaluasi Program Layanan PAUD
Holistik Integratif. Jurnal: Obsesi. Volume 3. Nomor 2. P-ISSN: 2356-137; E-ISSN: 2549-8959.
DOI: https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i2.200.
Tim Penyusun, 2015. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Bandung: CV. Umbara,)
Vella Zufrida. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Menggambar Ekspresi Melalui Metode Ekspresi Bebas Pada Siswa Kelas II
SD Negeri 02 Pesucen Kabupaten Pemalang. Sekripsi. Universitas Negeri Semarang.
Zaman, Badru & Hermawan, Asep Hary. 2017. Media dan Sumber Belajar Paud. Tanggerang: Universitas Terbuka

Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi (JPST) Vol.02 No. 02 Juni 2023 175

You might also like