Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Nama : Antonius Alfa Putra

NIM : 21033000042
Tema : Green Parenting

A. PENDAHULUAN
A.1 Pengertian dan Definisi
- Omega Pediatrics (2023), What is eco-friendly parenting?
(https://www.linkedin.com/pulse/what-eco-friendly-parenting-omega-pediatrics/)
Ecological parenting, also known as green parenting, is a sustainable approach to
raising children. It's about raising children and environmental awareness and
encouraging them to live a sustainable lifestyle. Environmental parenting is
important because it promotes the well-being of children and the environment. By
adopting sustainable practices such as using organic products and reducing waste,
parents can create a greener and healthier environment for their children to grow up
in.
- Kösterelioğlu, İlker (2018), Effects of Parenting Style on Students' Achievement
Goal Orientation: A Study on High School Students, Educational Policy Analysis
and Strategic Research, V 13,N 4, 2018, Parenting, page 93
(https://epasr.inased.org/makale_indir/693)
Parents Attitudes and behaviors in raising children have a significant impact on the
child and future behavior and shape the child's behavior from an early age. Children
must maintain healthy relationships with their parents in order to demonstrate
consistent social behavior, be independent, acquire the necessary social skills and
achieve independence. It refers to the attitudes and behavior of parents; in other
words, parenting styles used by parents. The most common parenting attitudes are
classified as democratic, authoritarian, permissive, indifferent and overprotective.
- Balqis Djeniro (2022), Pola Asuh Green Parenting Untuk Keluarga yang Ramah
Lingkungan (https://petikine.com/news-event/pola-asuh-green-parenting-untuk-
keluarga-yang-ramah-lingkungan/)
Setiap keluarga memberikan yang terbaik kepada anaknya. Orang tua pun
mempunyai gaya dalam mengasuh dan membesarkan anaknya. Pola pengasuhan
orang tua juga mempengaruhi hubungan antara orang tua dan anak. Setiap gaya
pengasuhan menggunakan pendekatan yang berbeda-beda, sehingga hasilnya akan
berbeda-beda. Gaya pengasuhan mengembangkan karakteristik yang berbeda dan
mempengaruhi anak dengan cara yang berbeda. Mengasuh anak merupakan pilihan
individu dan bergantung pada pemikiran dan keinginan dua orang, yaitu. ayah dan
ibu.
- Fokusatu (2020), Dyah Mulatsih : Green Parenting, Why Not?
(https://fokusatu.com/2020/12/11/dyah-mulatsih-green-parenting-why-not/)
Jadi, green parenting pada dasarnya sama dengan banyak metode parenting lainnya.
Itu dimulai bahkan sebelum anak itu lahir. Hal-hal yang perlu Anda ketahui saat
merencanakan kehamilan. Gizi yang baik dari orang tua sangat menentukan kondisi
janin. Sayur dan buah segar yang bernilai gizi tinggi berasal dari tanah yang sehat,
air dan udara yang bersih dan tidak tercemar. Pilihannya harus makanan alami dan
organik. Anda juga harus menghindari merokok, membakar sampah,
menyemprotkan bahan kimia beracun, dan kebiasaan buruk lainnya yang
berkontribusi terhadap buruknya kualitas udara.
A.2 Data, Fakta, dan Peristiwa Nyata
- Dewi Rahayu (2020), Pentingnya Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini Di Era
Digital (https://www.unja.ac.id/pentingnya-pendidikan-seks-pada-anak-usia-dini-
di-era-digital/)
Kekerasan seksual pada anak usia dini semakin meningkat dalam beberapa tahun
terakhir, hal ini menyedihkan bagi kedua orang tua, pendidik dan pakar pendidikan,
karena tentunya berdampak pada masa depan anak. Selama pandemi Covid-19,
kekerasan seksual terhadap anak meningkat sebesar 60 persen, dan pelakunya
adalah orang-orang terdekatnya. Hal ini disebabkan oleh pola asuh orang tua yang
kurang tepat. Selain itu, anak yang menjadi korban perceraian dan orang tua yang
menelantarkan anaknya juga menjadi penyebab kekerasan seksual terhadap anak.
Tak hanya itu, akibat pernikahan dini, orang tua yang belum dewasa juga bisa
menimbulkan kekerasan pada anak. Semua bermula ketika orang tua kurang
memahami pendidikan seks pada anak.
- Kementrian Kesehatan (2018), Mengenal Stunting dan Gizi Buruk. Penyebab,
Gejala, Dan Mencegah (https://promkes.kemkes.go.id/?p=8486)
Menurut WHO, terdapat 178 juta anak di bawah usia 5 tahun di dunia yang
mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Stunting adalah masalah gizi kronis
akibat kekurangan gizi jangka panjang, seringkali disebabkan oleh ketidaksesuaian
antara pola makan dan kebutuhan gizi. Masalah keterlambatan perkembangan sudah
dimulai sejak dalam kandungan dan baru muncul saat anak berusia dua tahun.
- Anggita Ramani (2023), Green Parenting Warisan Leluhur, Bekal Cinta untuk Aksi
Lawan Perubahan Iklim (https://www.anggitaramani.com/2023/05/green-parenting-
aksi-lawan-perubahan-iklim.html?m=1)
Banyak penelitian yang menegaskan bahwa anak-anak merupakan kelompok sensitif
terhadap dampak perubahan iklim (Latifa, 2013). Krisis pangan akibat perubahan
iklim meningkatkan jumlah anak-anak yang kekurangan gizi. Pada saat yang sama,
krisis air minum menyebabkan kematian anak-anak akibat diare setiap tahunnya.
Faktanya, seorang anak kecil baru saja meninggal karena sengatan panas di negara
tetangga.
- Erwin Septi Wulandari & Dewanto Putra Fajar (2020), Praktik Jurnalisme
Konstruktif Pada Media Televisi Dalam Isu Moral Panic Mengenai Corona Di
Indonesia, Tesis Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya
(https://www.researchgate.net/publication/357751888_PRAKTIK_JURNALISME
_KONSTRUKTIF_PADA_MEDIA_TELEVISI_DALAM_ISU_MORAL_PANIC
_MENGENAI_CORONA_DI_INDONESIA_Analisis_Framing_Model_Robert_E
ntman_dalam_Pemberitaan_Media_Televisi_Mengenai_Isu_Corona_di_Indon)
Ketakutan yang ditimbulkan oleh media merupakan bagian dari dinamika media dan
pengaruhnya, bahkan seringkali bukan isi informasi yang disampaikan, namun
media itu sendiri memberikan dampak yang secara moral beracun bagi khalayak dan
individu yang dianggap sebagai ancaman terhadap sistem yang ada saat ini.
- Fimela (2023), 3 Faktor Internal Anak Menjadi Tidak Menurut pada Orangtua
(https://www.fimela.com/parenting/read/5250919/3-faktor-internal-anak-menjadi-
tidak-menurut-pada-orangtua?page=4)
Ketika seorang anak mulai tidak menaati orang tuanya, hal itu bisa menjadi masalah
besar bagi keluarga. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan anak taat kepada
orang tuanya. Penting bagi orang tua untuk memperhatikan faktor-faktor ini dan
mencoba menyelesaikan masalah secara damai dan efektif. Dengan komunikasi
yang baik, aturan yang jelas, rasa hormat, kasih sayang dan perhatian yang tepat,
orang tua dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan anak.
A.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan tersebut di atas, tulisan ini akan membahas sebagai berikut :
1. Teori Komunikasi apa yang bisa di kaitkan sebagai teori utama untuk membahas
mengenai Green Parenting?
2. Bagaimana cara penyampaian Green Parenting yang baik kepada semua orang agar
bisa mudah tersadar?

B. PEMBAHASAN
B.1 Pengertian. Definisi Konsep/Teori Utama
- Vardiansyah, Dani (2018), Kultivasi Media dan Peran Orang Tua : Aktualisasi Teori
Kultivasi dan Teori Peran Dalam Situasi Kekinian, Komunikologi Volume 15 Nomor
1, Parenting & Teori Komunikasi, hal. 68
(https://komunikologi.esaunggul.ac.id/index.php/KM/article/download/193/193)
Teori budaya Gerbner didasarkan pada premis dasar: "Semakin banyak kekerasan
yang Anda lihat di televisi, semakin Anda berpikir bahwa dunia ini penuh dengan
kekerasan." Teori ini mencoba menjelaskan efek kumulatif komunikasi massa
dengan mengkaji hubungan antara terpaan media dengan keyakinan dan sikap
masyarakat terhadap dunia di sekitarnya, yaitu ketika seseorang kecanduan televisi:
“Mereka hidup di dua dunia, yaitu” dunia nyata. "" dan "dunia yang mereka yakini".
- Binus Articles (2018), Komunikasi Efektif Orang Tua Dan Anak
(https://parent.binus.ac.id/2018/06/komunikasi-efektif-orang-tua-dan-anak/)
Komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak mempunyai banyak manfaat,
diantaranya adalah anak dapat belajar berkomunikasi secara efektif dengan melihat
apa yang dilakukan orang tuanya. Dengan komunikasi yang efektif, anak merasa
didengarkan dan dipahami, sehingga dapat meningkatkan harga diri dan pengakuan
positif. Hal ini tentu dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. Di sisi lain,
komunikasi yang tidak efektif menimbulkan perasaan dimanfaatkan atau tidak
berharga dan acuh tak acuh. Anak mungkin memandang orang tuanya sebagai sosok
yang tidak bisa dipercaya atau ditolong.
- Shubhi Singh (2023), Green Parenting 101: A Sustainable Way to Raise Your Kids
(https://letsallter.com/blogs/green-parenting/green-parenting-101)
A sustainable lifestyle is a healthier lifestyle. By laying the foundation for an
environmentally friendly and sustainable lifestyle, you ensure that your child will
live a lifetime of the best possible health and well-being. Green parenting has
benefits that go beyond your child's health and happiness. It is part of a wider
revolution to ensure that our positive impact on the environment also helps future
generations.
- Novianti, Ria (2022), Pengaruh Media Smart Parenting Terhadap Pengetahuan
Orang Tua Mengenai Resiliensi Anak Usia Dini, Jurnal PAJAR (Pendidikan dan
Pengajaran), Vol. 6 No. 6, Parenting, hlm. 1669
(https://www.researchgate.net/publication/365314922_PENGARUH_MEDIA_SM
ART_PARENTING_TERHADAP_PENGETAHUAN_ORANG_TUA_MENGEN
AI_RESILIENSI_ANAK_USIA_DINI)
Gadget merupakan salah satu alat komunikasi yang sudah menjadi kebutuhan dan
gaya hidup saat ini. Gadget tidak hanya digunakan oleh kalangan menengah ke atas,
namun saat ini hampir setiap kelompok menggunakan gadget dalam aktivitas sehari-
hari.
B.2 Pengertian. Definisi Konsep/Teori Pendukung
- Nicki’s Diapers (2022), Green Sustainable Parenting: Incorporating Eco-Friendly
Parenting Practices into Your Everyday Life
(https://nickisdiapers.com/blogs/switch-to-sustainable/green-sustainable-organic-
eco-parenting)
Green parenting is a healthy relationship with the Earth and its resources. The term
is used to describe parents who raise their children in a way that minimizes their
environmental impact. Sustainable living means making everyday choices that save
the environment, such as using reusable bottles instead of disposable bottles or using
reusable garbage bags instead of garbage bags. plastic and use these reusable bags
to store your baby and essentials too. Simply put, green and sustainable parenting is
a lifestyle that does not deplete natural resources. This means using products and
services that do not harm the environment.
- Aviaska Wienda Saraswati (2022), Organic Parenting Lahirkan Anak-anak
Penyayang Bumi (https://greeneration.org/publication/green-info/organic-
parenting-lahirkan-anak-anak-penyayang-bumi/)
Pola asuh biodinamik yang populer saat ini muncul dari berbagai kritik terhadap
pola asuh modern yang menjauhkan anak dari interaksi dengan alam. Anak-anak
terbiasa menonton televisi dibandingkan menghabiskan waktu di luar untuk bermain
dan bersosialisasi dengan teman sebayanya. Pola asuh biologis dihadirkan sebagai
solusi untuk merekonstruksi hubungan anak dengan alam, agar di kemudian hari
mereka tidak menjadi manusia yang egois, tidak mampu hidup berdampingan
dengan alam dan lingkungan sosialnya. Pola asuh ini mengutamakan praktik
pengasuhan alami yang dapat diterapkan pada aktivitas, interaksi, dan konsumsi
anak.
B.3 Kerangka Naskah Tulisan

C. Daftar Pustaka
Anggita Ramani (2023), Green Parenting Warisan Leluhur, Bekal Cinta untuk Aksi
Lawan Perubahan Iklim (https://www.anggitaramani.com/2023/05/green-parenting-
aksi-lawan-perubahan-iklim.html?m=1)
Aviaska Wienda Saraswati (2022), Organic Parenting Lahirkan Anak-anak Penyayang
Bumi (https://greeneration.org/publication/green-info/organic-parenting-lahirkan-
anak-anak-penyayang-bumi/)
Balqis Djeniro (2022), Pola Asuh Green Parenting Untuk Keluarga yang Ramah
Lingkungan (https://petikine.com/news-event/pola-asuh-green-parenting-untuk-
keluarga-yang-ramah-lingkungan/)
Binus Articles (2018), Komunikasi Efektif Orang Tua Dan Anak
(https://parent.binus.ac.id/2018/06/komunikasi-efektif-orang-tua-dan-anak/)
Dewi Rahayu (2020), Pentingnya Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini Di Era Digital
(https://www.unja.ac.id/pentingnya-pendidikan-seks-pada-anak-usia-dini-di-era-
digital/)
Erwin Septi Wulandari & Dewanto Putra Fajar (2020), Praktik Jurnalisme Konstruktif
Pada Media Televisi Dalam Isu Moral Panic Mengenai Corona Di Indonesia, Tesis
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya
(https://www.researchgate.net/publication/357751888_PRAKTIK_JURNALISME_K
ONSTRUKTIF_PADA_MEDIA_TELEVISI_DALAM_ISU_MORAL_PANIC_MEN
GENAI_CORONA_DI_INDONESIA_Analisis_Framing_Model_Robert_Entman_da
lam_Pemberitaan_Media_Televisi_Mengenai_Isu_Corona_di_Indon)
Fimela (2023), 3 Faktor Internal Anak Menjadi Tidak Menurut pada Orangtua
(https://www.fimela.com/parenting/read/5250919/3-faktor-internal-anak-menjadi-
tidak-menurut-pada-orangtua?page=4)
Fokusatu (2020), Dyah Mulatsih : Green Parenting, Why Not?
(https://fokusatu.com/2020/12/11/dyah-mulatsih-green-parenting-why-not/)
Kementrian Kesehatan (2018), Mengenal Stunting dan Gizi Buruk. Penyebab, Gejala,
Dan Mencegah (https://promkes.kemkes.go.id/?p=8486)
Kösterelioğlu, İlker (2018), Effects of Parenting Style on Students' Achievement Goal
Orientation: A Study on High School Students, Educational Policy Analysis and
Strategic Research, V 13,N 4, 2018, Parenting, page 93
(https://epasr.inased.org/makale_indir/693)
Nicki’s Diapers (2022), Green Sustainable Parenting: Incorporating Eco-Friendly
Parenting Practices into Your Everyday Life (https://nickisdiapers.com/blogs/switch-
to-sustainable/green-sustainable-organic-eco-parenting)
Novianti, Ria (2022), Pengaruh Media Smart Parenting Terhadap Pengetahuan Orang
Tua Mengenai Resiliensi Anak Usia Dini, Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran),
Vol. 6 No. 6, Parenting, hlm. 1669
(https://www.researchgate.net/publication/365314922_PENGARUH_MEDIA_SMAR
T_PARENTING_TERHADAP_PENGETAHUAN_ORANG_TUA_MENGENAI_RE
SILIENSI_ANAK_USIA_DINI
Omega Pediatrics (2023), What is eco-friendly parenting?
(https://www.linkedin.com/pulse/what-eco-friendly-parenting-omega-pediatrics/)
Shubhi Singh (2023), Green Parenting 101: A Sustainable Way to Raise Your Kids
(https://letsallter.com/blogs/green-parenting/green-parenting-101)
Vardiansyah, Dani (2018), Kultivasi Media dan Peran Orang Tua : Aktualisasi Teori
Kultivasi dan Teori Peran Dalam Situasi Kekinian, Komunikologi Volume 15 Nomor
1, Parenting & Teori Komunikasi, hal. 68
(https://komunikologi.esaunggul.ac.id/index.php/KM/article/download/193/193)

You might also like