Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499

Penjadwalan Produksi dan Pentahapan Tambang (Mine Sequence)


Kuari Batu Gamping pada Iup Op 412 Ha di PT Semen Padang,
Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kotamadya
Padang, Provinsi Sumatera Barat
Mine Scheduling and Mine Sequence of Limestone Quarry In Iup 412 Ha at PT Semen
Padang, Batu Gadang Urban Village, Lubuk Kilangan Sub-District, Padang
Municipality, West Sumatra Province
1
Ahmad Fakhri Husaini, 2Maryanto. 3Dono Guntoro.
1,2,3
Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung,
Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116
email: 1fakhrihusaini43@gmail.com, 2Maryanto.geo@gmail.com, 3guntoro_mining@yahoo.com

Abstract. PT Semen Padang is a state-owned enterprises which is incorporated with Semen Indonesia group
that run in cement processing plants sector. PT Semen Padang have 2 mining authorities which are IUP
Karang Putih with an area 206 Ha and IUP Tajarang with an area 412 Ha. The area of pit limit design at
West block of IUP Bukit Tajarang is 240 m or on elevation 436 meters above sea level. Based on the mining
pit limit design, the proven reserves of limestone at West Block of Bukit Tajaran is 22.385.352 BCM by
paying attention to various aspects such topography, environmental and technical.The Ultimate Pit Slope
design is based on the amount of limestone proven reserves, with a pit area 28,9 Ha at IUP OP 412 Ha. The
geotechnical single slope recommendations are height 30 m and slope 80°, while overall slope height is 240
m and slope 60°. The wide of haul road is 24 m. The elevation of pit openings is at 676 to 436 meters above
sea level with total depth 240m.The sequence designing (pushback) divide into 19 steps. The first step is
area of 2,96 Ha is opened by lowering the elevatioin from 676 to 521 meters above sea level. Then for the
last step an area of 28,9 Ha is opened and lowering the elevation into 436 meters above sea level.The proven
reserve is 22.385.352 BCM with the amount of production target 970.000BCM or 2,5 million ton/year. So
for the mine sequence is planned to open within 19 years
Keywords: Limestone, Design, Pushback, Ultimate Pit

Abstrak. PT Semen Padang merupakan perusahaan BUMN yang tergabung ke dalam Semen Indonesia
group yang bergerak di bidang pabrik pengolahan semen. PT Semen Padang memiliki 2 kuasa pertambangan
yaitu IUP Karang Putih seluas 206 Ha dan IUP Tajarang seluas 412 Ha. Luas rancangan pit limit pada blok
Barat IUP Bukit Tajarang 412 Ha adalah seluas 28,9 Ha. batas kedalaman penambangan pada blok Barat
IUP Bukit Tajarang 412 Ha adalah 240 m atau pada elevasi 436 Mdpl. Berdasarkan rancangan pit limit
penambangan, diperoleh Cadangan Terbukti di blok Barat Bukit Tajarang didapatkan volume Batu Gamping
sebesar 22.385.352 BCM dengan memperhatikan aspek topografi, aspek lingkungan dan aspek teknis.
Perancangan Ultimate Pit Slope berdasarkan jumlah cadangan terbukti batugamping, didapatkan luas area
pit pada IUP OP 412 Ha seluas 28,9 Ha. Rekomendasi geoteknik single slope yaitu tinggi jenjang 30 m dan
kemiringan 80o dan overall slope yaitu tinggi 240 m dan kemiringan 60o. Lebar jalan angkut sebesar 24 m.
Bukaan pit mulai dari elevasi 676 mdpl hingga elevasi 436 mdpl dengan total kedalamn 240 m. Perancangan
pentahapan (pushback), dibagi dalam 19 tahap. Tahap pertama, luas area dibuka seluas 2,96 Ha dengan
menurunkan elevasi dari 676 mdpl hingga 521 mdpl. Kemudian untuk tahap terakhir luasan area dibuka
seluas 28,9 Ha dan menurunkan elevasi hingga 436 mdpl. Cadangan terbukti didapatkan sebesar 22.385.352
BCM dengan target produksi dari perusahaan yaitu sebesar 970.000 BCM atau 2,5 juta ton per tahun.
Sehingga untuk umur tambang direncanakan dibuka dalam kurun waktu 19 tahun.
Kata Kunci: BatuGamping, Perancangan, Pushback, Ultimate Pit
A. Pendahuluan penambangan. Sedangkan IUP
Tajarang 412 Ha baru akan dilakukan
PT Semen Padang memiliki 2
penambangan pada tahun 2018.
kuasa pertambangan yaitu IUP Karang
Berdasarkan laporan Feasibility Study
Putih seluas 206 Ha dan IUP Tajarang
PT Semen Padang, Sumberdaya
seluas 412 Ha. IUP Karang Putih 206
Terukur Batu Gamping pada Bukit
Ha saat ini telah dilakukan
Tajarang IUP 412 Ha yaitu sebesar
penambangan yang dibagi dalam 7 front
279
280 | Ahmad Fakhri Husaini, et al.

601.137.000 ton. Target produksi Batu 4. Menentukan umur tambang


Gamping di tiap area adalah sebesar sesuai cadangan terbukti yang
2.500.000 ton per tahun. IUP Bukit didapat dan target produksi
Tajarang 412 Ha terbagi dalam 3 perusahaan
wilayah yaitu wilayah timur, wilayah
tengah dan wilayah barat. Wilayah
B. Landasan Teori
timur tidak dapat dilakukan
penambangan karena merupakan area Batu Gamping merupakan
hutan lindung. Wilayah tengah bagian dari batuan sedimen, yaitu
merupakan kawasan hutan produksi batuan sedimen non-klastik yang
terbatas dan direncanakan akan terbentuk dari proses kimia atau proses
dilakukan penambangan pada tahun biologi. Batu kapur disebut juga
2018. Wilayah barat merupakan batugamping atau limestone.
kawasan hutan produksi terbatas dan Kandungan utama Batu Gamping
belum adanya desain penambangan adalah mineral kalsium karbonat
pada wilayah barat. Agar dapat (CaCO3) yang terjadi akibat proses
dilakukannya penambangan pada Bukit kimia dan organik. Secara umum
Tajarang 412 Ha pada wilayah barat, mineral yang terkandung dalam
maka diperlukan rancangan desain pit Gamping adalah kalsium karbonat
serta penjadwalan dan pentahapan kalsit sebesar 95%, dolomit sebanyak
tambang pada wilayah tersebut. 3%, dan sisanya adalah mineral clay
Berdasarkan latar belakang tersebut, (Nurul Fitria, 2012).
maka dilakukan penelitian mengenai Sumberdaya dan Cadangan
penjadwalan produksi dan Perancangan
Pentahapan Tambang (mine sequence) Sumberdaya mineral adalah
guna mengoptimalkan sumberdaya suatu konsentrasi atau keterjadian dari
yang tersedia pada Bukit Tajarang IUP material yang memiliki nilai ekonomis
412 Ha. pada atau di atas kerak bumi, dengan
Berdasarkan latar belakang yang bentuk, kualitas dan kuantitas tertentu
telah diuraikan, maka maksud dalam yang memiliki keprospekan yang
penelitian ini sebagai berikut: beralasan untuk pada akhirnya dapat
Menentukan penjadwalan dan diekstraksi secara ekonomis. Lokasi,
pentahapan tambang sesuai dengan kuantitas, kadar, karakteristik geologi
target produksi perusahaan. Tujuan dan kemenerusan dari sumberdaya
dalam penelitian diantaranya: mineral harus diketahui, diestimasi atau
1. Mendesain batas penambangan diinterpretasikan berdasarkan bukti-
(pit limit), yang sesuai dengan bukti dan pengetahuan geologi yang
parameter kadar CaO pada spesifik.
Batugamping, rekomendasi 1. Sumberdaya Mineral Tereka
geoteknik dan kondisi geologi (Inferred Resources),
Batu Gamping merupakan bagian dari
2. Mendesain final pit yang sesuai sumberdaya mineral dimana tonase,
dengan parameter desain pit kadar, dan kandungan mineral dapat
meliputi batas penambangan (pit diestimasi dengan tingkat kepercayaan
limit), rekomendasi geoteknik rendah. Hal ini direka dan diasumsikan
dan rekomendasi Jalan angkut. dari adanya bukti geologi, tetapi tidak
3. Merancang pushback dan diverifikasi kemenerusan geologi dan/
pentahapan (sequence) sesuai atau kadarnya. Hal ini hanya
dengan rencana produksi berdasarkan dari informasi yang
diperoleh melalui teknik yang memadai
Volume 5, No. 1, Tahun 2019
Penjadwalan Produksi dan Pentahapan Tambang… | 281

dari lokasi mineralisasi seperti lokasi mineralisasi seperti singkapan,


singkapan, paritan uji, sumuran uji, dan paritan uji, sumuran uji, terowongan uji,
lubang bor tetapi kualitas dan tingkat dan lubang bor. Lokasi informasi pada
kepercayaannya terbatas atau tidak kategori ini secara meruang adalah
jelas. Sumberdaya Mineral Tereka cukup rapat untuk memastikan
memiliki tingkat keyakinan lebih kemenerusan geologi dan kadar.
rendah dalam penerapannya Cadangan bijih adalah bagian
dibandingkan dengan Sumberdaya dari Sumberdaya Mineral Terukur dan/
Mineral Tertunjuk. atau Tertunjuk yang dapat ditambang
2. Sumberdaya Mineral Tertunjuk secara ekonomis. Hal ini termasuk
(Indicated Resources), tambahan material dilusi ataupun
merupakan bagian dari ”material hilang”, yang kemungkinan
sumberdaya mineral dimana tonase, terjadi ketika material tersebut
densitas, bentuk, karakteristik fisik, ditambang. Pada klasifikasi ini
kadar, dan kandungan mineral dapat pengkajian dan studi yang tepat sudah
diestimasi dengan tingkat kepercayaan dilakukan, dan termasuk pertimbangan
yang wajar. Hal ini didasarkan pada dan modifikasi dari asumsi yang
hasil eksplorasi, dan informasi realistis atas faktor-faktor
pengambilan dan pengujian penambangan, metalurgi, ekonomi,
sampel yang didapatkan melalui teknik pemasaran, hukum, lingkungan, sosial,
yang tepat dari lokasi-lokasi dan pemerintahan. Pada saat laporan
mineralisasi seperti singkapan, paritan dibuat, pengkajian ini menunjukkan
uji, sumuran uji, terowongan uji, dan bahwa ekstraksi telah dapat dibenarkan
lubang bor. Lokasi pengambilan data dan masuk akal. Cadangan Bijih
masih terlalu jarang atau spasinya dipisahkan berdasar naiknya tingkat
belum tepat untuk memastikan keyakinan menjadi Cadangan Bijih
kemenerusan geologi dan/ atau kadar, Terkira dan Cadangan Bijih Terbukti
tetapi secara meruang cukup untuk (SNI 4726:2011).
mengasumsikan kemenerusannya. 1. Cadangan Bijih Terkira
Sumberdaya Mineral Tertunjuk (Probable Reserves),
memiliki tingkat keyakinan yang lebih merupakan bagian Sumberdaya
rendah penerapannya dibandingkan Mineral Tertunjuk yang ekonomis
dengan Sumberdaya Mineral Terukur, untuk ditambang, dan dalam beberapa
tetapi memiliki tingkat keyakinan yang kondisi, juga merupakan bagian dari
lebih tinggi penerapannya Sumberdaya Mineral Terukur. Ini
dibandingkan dengan Sumberdaya termasuk material dilusi dan ”material
Mineral Tereka. hilang” yang kemungkinan terjadi
3. Sumberdaya Mineral Terukur ketika material ditambang. Pengkajian
(Measured Resources), dan studi yang tepat harus sudah
merupakan bagian dari dilaksanakan, dan termasuk
sumberdaya mineral dimana tonase, pertimbangan dan modifikasi mengenai
densitas, bentuk, karakteristik fisik, asumsi faktor-faktor yang realistis
kadar, dan kandungan mineral dapat mengenai penambangan, metalurgi,
diestimasi dengan tingkat kepercayaan ekonomi, pemasaran, hukum,
yang tinggi. Hal ini didasarkan pada lingkungan, sosial, dan pemerintahan.
hasil eksplorasi rinci dan terpercaya, Pada saat laporan dibuat, pengkajian ini
dan informasi mengenai pengambilan menunjukkan bahwa ekstraksi telah
dan pengujian sampel yang diperoleh dapat dibenarkan dan masuk akal.
dengan teknik yang tepat dari lokasi- Cadangan Bijih Terkira memiliki

Teknik Pertambangan
282 | Ahmad Fakhri Husaini, et al.

tingkat keyakinan lebih rendah letak ruang (jarak), merupakan


dibandingkan dengan Cadangan Bijih kombinasi linear atau harga rata-rata
Terbukti, tetapi sudah memiliki kualitas tertimbang (weighting average) dari
yang cukup sebagai dasar membuat titik-titik data yang ada di sekitarnya.
keputusan untuk pengembangan suatu Metode seperjarak ini mempunyai
cebakan. batasan pada jarak saja dan belum
2. Cadangan Bijih Terbukti memperhatikan efek pengelompokan
(Proved Reserves), data, sehingga data dengan jarak yang
merupakan bagian Sumberdaya sama, namun mempunyai pola sebaran
Mineral Terukur yang ekonomis untuk yang berbeda masih akan memberikan
ditambang. Hal ini termasuk material hasil yang sama atau dengan kata lain
dilusi dan ”material hilang” yang metode ini belum memberikan korelasi
mungkin terjadi ketika material ruang antara titik data dengan titik data
ditambang. Pengkajian dan studi yang yang lain (Haris, 2005).
tepat harus telah dilaksanakan, dan 2. Metode Geostatistik dan Kriging
termasuk pertimbangan dan modifikasi Kriging adalah penaksir
mengenai asumsi faktor-faktor yang geostatistik yang dirancang untuk
realistis mengenai penambangan, penaksiran kadar blok sebagai
metalurgi, ekonomi, pemasaran, kombinasi linier dari sampel yang
hukum, lingkungan, sosial, dan berada di sekitar blok, sedemikian rupa
pemerintahan. Pada saat laporan dibuat, sehingga taksiran ini tidak bias dan
pengkajian ini menunjukkan bahwa memiliki varians minimum. Metode ini
ekstraksi telah dapat dibenarkan dan mengkombinasikan antara pembobotan
masuk akal. Cadangan Bijih Terbukti rata-rata dengan linier dari data titik bor
mewakili tingkat keyakinan tertinggi yang berada disekitarnya, dan juga
dari estimasi cadangan. mengkorelasikan antar sampel sesuai
dengan jarak. Metode ini merupakan
Metode Estimasi Sumberdaya dan metode yang paling umum dipakai
Cadangan dalam penaksiran kualitas/kadar blok
1. Metode Invers Distance dalam suatu model cadangan.
Weighting (IDW) Dengan teknik rata-rata
Metoda ini merupakan suatu tertimbang (weighted average), kriging
cara estimasi yang memperhitungkan akan memberikan bobot yang tinggi
adanya hubungan letak ruang yang untuk sampel di dekat blok, dan
memiliki jarak tertentu dan merupakan sebaliknya bobot yang rendah untuk
hasil pembobotan rata-rata dari titik sampel yang jauh letaknya. Metode
yang berada disekitarnya. Sehingga kriging yang digunakan adalah teknik
pembobotan dilakukan berdasarkan linier (ordinary kriging). Ordinary
jarak nya terhadap titik bor. Untuk kriging cenderung menghasilkan
memperoleh keseragaman, biasanya taksiran blok yang lebih merata atau
dilakukan Pembuatan data dengan kurang bervariasi dibandingkan dengan
membuat faktor pangkat yang sangat kadar yang sebenarnya (smoothing
berpengaruh terhadap hasil pemboran, effect). Pemodelan pada endapan
semakin tingi pangkat yang digunakan, berlapis misalnya batubara atau lainnya
maka hasil yang diperoleh akan akan lebih sesuai jika dilakukan dengan
semakin baik. cara gridded seam model.
Metode ini merupakan suatu 3. Metode Poligon (Area Of
cara penaksiran yang telah Influence)
memperhitungkan adanya hubungan

Volume 5, No. 1, Tahun 2019


Penjadwalan Produksi dan Pentahapan Tambang… | 283

Metode ini merupakan suatu metode Push back adalah bentuk–


taksiran yang konvensional, yang bentuk penambangan (mineable
biasanya dapat diterapkan pada bahan geometries) yang menunjukkan
galian dengan homogenitas dan bagaimana suatu pit akan ditambang,
kontinuitas yang tinggi serta kondisi dari titik awal masuk hingga ke bentuk
geologi yang sederhana. Kadar pada akhir pit. Nama–nama lain adalah
suatu luasan di dalam poligon ditaksir phases, slices, stages. Tujuan utama
dengan nilai sampel yang berada di dari pentahapan adalah untuk membagi
tengah-tengah poligon sehingga metoda seluruh volume yang ada dalam pit ke
ini sering disebut dengan metoda dalam unit–unit perencanaan yang lebih
poligon daerah pengaruh. kecil sehinggga lebih mudah ditangani.
Dengan demikian, problem
Metode Penambangan perancangan tambang tiga dimensi
Metode penambangan dengan yang amat kompleks ini dapat
sistem quarry adalah metode tambang disederhanakan. Selain itu, elemen
terbuka yang diterapkan untuk waktu dapat mulai diperhitungkan
menambang endapan bahan galian dalam rancangan ini karena urutan
industri atau mineral industry. penambangan tiap–tiap push back
Berdasarkan letak endapan yang digali merupakan pertimbangan penting.
atau secara garis besar quarry dapat (Sulistyana W., 2010).
dibagi menjadi dua metode
C. Hasil Penelitian dan
penambangan, yaitu :
Pembahasan
a. Side hill type
b. Pit type Data pemboran pada Blok Barat
Bukit Tajarang IUP 412 Ha sebanyak 8
titik bor dimana diantaranya yaitu bor
Geometri Jalan Tambang
TAJ-01, TAJ-02, TAJ-02A, TAJ-03,
Geometri jalan tambang dibuat untuk TAJ-04, TAJ-05, TAJ-06, dan TAJ-07.
akses jalan masuk ke dalam tambang Data pemboran ini kemudian divalidasi
untuk operasional maupun untuk jalan terlebih dahulu sebelum melakukan
menuju stockpile atau disposal. proses pemodelan pada software. Data
Geometri tersebut meliputi lebar, letak yang divalidasi meliputi, data collar dan
jalan keluar, kemiringan, dan juga data geologi.
dipengaruhi oleh jenis alat yang Hasil dari permodelan Batu
digunakan oleh alat operasional yang Gamping berdasarkan data pemboran
digunakan. didapatkan 3 lithologi di antaranya
Lebar jalan angkut minimum dapat Lapisan Tanah (Soil), Lapisan Pasir
dihitung dengan menggunakan Silika (Silika), Lapisan Batu Gamping
persamaan berikut : (Limestone). Lapisan Tanah (Soil)
berada pada kedalaman 0 sampai 3,5 m
Lmin = n.Wt + (n+1)(1/2 Wt) dan terdapat lapisan soil pada
kedalaman 14 m sampai 39 m. Lapisan
Tanah (Soil) merupakan hasil dari
Dimana : permodelan antara titik bor TAJ–02,
Lmin : lebar jalan minimum pada jalan TAJ-02A, TAJ-03, TAJ-04, TAJ-06
lurus, m dan TAJ-07. Lapisan Pasir Silika
n : jumlah jalur berada pada kedalaman 5 m sampai 16
Wt : lebar alat angkut, m m dan terdapat lapisan Pasir Silika pada
Tahapan Tambang (Mining kedalaman 35 m sampai 70 m. Lapisan
Phases/Pushback) Pasir Silika merupakan hasil dari
Teknik Pertambangan
284 | Ahmad Fakhri Husaini, et al.

permodelan antara titik bor TAJ–01, Luasan Ketebalan Volume


Bor Hole
TAJ-02, TAJ-04, TAJ-05, TAJ-06 dan (m 2 ) (m) (BCM)
TAJ-07. Lapisan Batu Gamping Taj -01 306.215 137,2 42.012.698
(Limestone) berada pada kedalaman 21 Taj -02 124.291 32,9 1.378.970
m sampai 229 m. Berikut hasil Taj-02A 75.300 142,7 4.517.454
pemodelan 3D Batugamping. Taj-03 140.663 206,2 16.551.055
Taj-04 198.144 75,3 375.295
Taj-05 29.326 221 6.481.046
Taj-06 569.756 151,1 39.016.437
Taj-07 64.976 0 0
total 110.384.992

Tabel 3. Sumberdaya Terukur

Luasan Ketebalan Volume


Bor Hole
(m 2 ) (m) (BCM)
Taj -01 260.186 137,2 35.645.482
Taj -02 82.377 32,9 2.710.203
Gambar 1. Pemodelan 3D Taj-02A 43.643 142,7 6.227.856
Batugamping Taj-03 60.396 206,2 12.453.655
Taj-04 193.160 75,3 14.544.948
Pada Perhitungan Sumberdaya Taj-05 29.326 221 6.481.046
pada daerah penelitian juga Taj-06 311.540 151,1 47.073.694
menggunakan metode daerah pengaruh Taj-07 64.976 0 0
sesuai dengan SNI 2011 tentang total 125.136.884
pedoman pelaporan sumberdaya dan Berdasarkan nilai sumberdaya
cadangan batubara. Berdasarkan dari terukur, dapat dihitung cadangan terkira
SNI 2011 kondisi geologi sederhana dan cadangan terbukti. Perhitungan
dan kriteria sumberdaya terunjuk cadangan ini juga memperhitungkan
dengan radius 1000 m dan sumberdaya aspek ekonomi, aspek lingkungan,
terukur dengan radius 500 m hukum, sosial, teknis, dan peraturan
Perhitungan tersebut menggunakan pemerintah. Untuk perhitungan
rumus : cadangan terbukti dapat dilihat pada
Sumberdaya Terukur (BCM) = luas tabel berikut
daerah pengaruh x ketebalan. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada table Tabel 4. Cadangan Terbukti
sebagai berikut.
Luasan Ketebalan Volume
Bor Hole
Tabel 1. Sumberdaya Tereka (m 2 ) (m) (BCM)
Taj -01 41.207 98 4.038.286
Luasan Ketebalan Volume Taj -02 30.773 32,9 1.012.629
Bor Hole
(m 2 ) (m) (BCM)
Taj-02A 24.958 112 2.795.296
Taj -01 148.049 137,2 20.312.323
Taj-03 37.609 145 5.453.305
Taj -02 124.291 32,9 4.089.173
Taj-02A 75.300 142,7 10.745.310
Taj-04 56.949 75,3 4.288.259
Taj-03 140.663 206,2 29.004.710 Taj-05 34.566 142 4.908.372
Taj-04 187.250 75,3 14.099.925 Taj-06 48.986 84 4.114.824
Taj-05 29.326 221 6.481.046 Taj-07 64.976 0 0
Taj-06 876.597 151,1 46.363.675 total 22.385.353
Taj-07 64.976 0 0
total
Rencana produksi penambangan
131.096.162
Batu Gamping didaerah penelitian untuk
Tabel 2. Sumberdaya Terunjuk tahun pertama hingga tahun Sembilan
belas yaitu sebesar 2.500.000 ton per

Volume 5, No. 1, Tahun 2019


Penjadwalan Produksi dan Pentahapan Tambang… | 285

tahun. Angka produksi ini


diproyeksikan agar mencapai target
produksi yang telah dipersiapkan untuk
pabrik indarung VI. Sehingga total
produksi selama umur tambang (19
tahun) adalah sebesar 58.201.915 ton
sesuai dengan jumlah cadangan terbukti
yang dapat ditambang. Untuk rencana
produksi dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 5. Rencana Produksi Gambar 2. Desain Pit
Target produksi Produksi
Tahun Elevasi (m) Luas (Ha)
(ton) LimeStone (ton) Silika (BCM) Soil (BCM)
Rancangan sequence penambangan
1
2
679 - 584
583 - 572
15
17
2.500.000
2.500.000
3.137.157 2.028.304 869.672
3.269.737 328.564 21.362
mengacu pada model pit limit yang
3 571 - 563 20,5 2.500.000 3.142.713 136.342 23.277 dirancang. Dasar pembagian sequence
4 562 - 554 21,6 2.500.000 3.276.390 187.368 65.485
5 553 - 545 22,2 2.500.000 3.260.050 273.980 penambangan adalah pit limit
6 544 - 537 22,8 2.500.000 3.080.991 193.445
7 536 - 530 23,4 2.500.000 3.172.456 24.712
penambangan dengan menggunakan
8
9
529 - 523
522 - 516
23,8
24,3
2.500.000
2.500.000
3.145.117
3.084.681
19.562
14.162
data cadangan terbukti dan parameter-
10 515 - 509 24,6 2.500.000 3.061.356 8.575 parameter geoteknik yang telah
11 508 - 502 24,9 2.500.000 3.027.783 4.625
12 501 - 495 25,3 2.500.000 2.970.900 1.187 ditetapkan oleh perusahaan.
13 494 - 487 25,5 2.500.000 3.200.201
14 486 - 479 26,9 2.500.000 3.134.522
Perancangan pit limit juga harus
15
16
478 - 471
470 - 462
27,2
27,4
2.500.000
2.500.000
3.060.537
3.247.862
memperhatikan rencana target produksi.
17 461 - 453 27,8 2.500.000 3.026.445 Target Produksi yang direncanakan
18 452 - 444 28,4 2.500.000 2.955.604
19 443 - 436 28,8 2.500.000 2.559.574 untuk IUP 412 Ha blok Barat adalah
Perancangan desain pit dirancang 2.500.000 ton per tahun. Berdasarkan
berdasarkan beberapa parameter rencana target produksi tersebut,
diantaranya pit limit, rekomendasi sequence penambangan dibagi menjadi
geoteknik dan lebar jalan angkut. Luas 19 sequence penambangan dimana
desain pit pada tahap akhir yaitu 28,9 Ha. sequence 19 merupakan Final Pit
Rancangan pit di daerah penelitian hanya Design. Jumlah volume Batu Gamping
dibuat 1 pit potensial. Hal ini karena yang diperoleh sebesar 22.385.353
batas penelitian hanya dibatasi pada blok BCM.
barat Bukit Tajarang. Hasil desain pit Umur tambang dapat diketahui
pada blok Barat Bukit Tajarang dari cadangan terbukti Batu Gamping
mempunyai luas 28,9 Ha dengan volume pada akhir rancangan pit dan target
Batu Gamping yang didapatkan sebesar produksi yang diinginkan perusahaan
22.385.352 BCM, volume silika dan telah dikaji sebelumnya. Cadangan
3.148.005 BCM, dan volume soil terbukti yang didapat yaitu sebesar
sebesar 979.798 BCM. Berdasarkan 22.385.353 BCM atau 58.201.915 ton.
Rekomendasi overall slope, total Dan target produksi yang diinginkan
kedalaman penambangan yang perusahaan yaitu sebesar 2.500.000 per
direkomendasikan yaitu sedalam 240 m. tahun. Maka umur tambang yaitu selama
Kedalaman penambangan ini 19 tahun.
mempertimbangkan factor dari data D. Kesimpulan
geoteknik yang direkomendasikan
sehingga penambangan yang dilakukan Berdasarkan pembahasan dalam
tetap aman, efisien dan ekonomis. Untuk penelitian ini, peneliti menyimpulkan
peta desain pit dapat dilihat pada gambar beberapa hasil penelitian sebagai
berikut berikut:

Teknik Pertambangan
286 | Ahmad Fakhri Husaini, et al.

1. Luas rancangan pit limit pada dalam kurun waktu 19 tahun


blok Barat IUP Bukit Tajarang
E. Saran
412 Ha adalah seluas 28,9 Ha.
batas kedalaman penambangan Diperlukan Pemantauan
pada blok Barat IUP Bukit kestabilan lereng dilakukan dengan cara
Tajarang 412 Ha adalah 240 m pengamatan secara terus menerus dan
atau pada elevasi 436 Mdpl. teratur terhadap keadaan lereng yang
Berdasarkan rancangan pit limit ada. Pemantauan ini bertujuan untuk
penambangan, diperoleh mendeteksi adanya bahaya kelongsoran
Cadangan Terbukti di blok Barat yang mungkin dapat terjadi, agar
Bukit Tajarang didapatkan tindakan pencegahan pengamanan
volume Batu Gamping sebesar terhadap pekerja maupun peralatan
22.385.352 BCM dengan tambang dapat diambil sedini mungkin
memperhatikan aspek topografi, Daftar Pustaka
aspek lingkungan dan aspek Anonim. 2011. “Pedoman Pelaporan,
teknis. Sumberdaya, dan Cadangan
2. Perancangan Final Pit Design Batubara”. Badan Standarisasi
berdasarkan jumlah cadangan Nasional. Indonesia
terbukti batugamping,
Anonim. 2016. “Suhu dan Kelembaban
didapatkan luas area pit pada
Udara Rata Rata per Bulan di
IUP OP 412 Ha seluas 27 Ha
kota Padang tahun 2016”. Badan
dengan rekomendasi geoteknik
Pusat Statistik. Indonesia
single slope yaitu tinggi jenjang
30 m dan kemiringan 80o dan ASSHTO Manual Rural Highway
rekomendasi geoteknik overall “Perencanaan dan Design Jalan
slope yaitu tinggi jenjang 240 m Angkut”
dan kemiringan 60o rekomendasi Arif, Irwandi, 2005. “Perencanaan
lebar jalan angkut sebesar 24 m. Tambang”. Program Studi
Bukaan pit mulai dari elevasi Teknik Pertambangan. Institut
676 mdpl hingga elevasi 436 Teknologi Bandung, Bandung.
mdpl dengan total kedalamn 240 Haris, Agus, 2005. “Metode Perhitungan
m Cadangan”. Fakultas Ilmu
3. Penjadwalan produksi dan Kebumian dan Teknologi
pentahapan, dibagi dalam 19 Mineral. Institut Teknologi
tahap. Untuk tahap pertama, luas Bandung, Bandung.
area dibuka seluas 2,96 Ha Hustrulid W and Kuchta M, 1995, Open
dengan menurunkan elevasi dari Pit Mine Planning & Design
676 mdpl hingga 521 mdpl. Volume
Kemudian untuk tahap terakhir 1,A.A.Balkema/Rotterdam/Broo
luasan area dibuka seluas 28,9 kfield
Ha dan menurunkan elevasi Kastowo, Gerhard dkk. 1996. “Peta
hingga 436 mdpl Geologi Regional Lembar
4. Cadangan terbukti didapatkan Padang”. Pusat Penelitian dan
sebesar 22.385.352 BCM Pengembangan Teknologi.
dengan target produksi dari Indonesia.
perusahaan yaitu sebesar Sudradjat Adjat. 1999. “Teknologi &
970.000 BCM atau 2,5 juta ton Manajemen Sumberdaya
per tahun. Sehingga untuk umur Mineral”. Institut Teknologi
tambang direncanakan dibuka Bandung. Bandung

Volume 5, No. 1, Tahun 2019

You might also like