2226 4437 1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

55

FAKTOR INTRINSIK, FAKTOR EKSTRINSIK, DAN


MOTIVASI BERPRESTASI

Karel Muskanan
FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, 28293

Abstract: Faktor Intrinsik, Faktor Ekstrinsik, dan Motivasi Berprestasi. This study aims to analyze
the relationship and influence of intrinsic and extrinsic factors on achievement motivation athletes
on Sports Training and Education Center Student (PPLP) East Nusa Tenggara Province. This study
was done through a survey method with a quantitative approach, qualitative and combined using
techniques and quantitative analysis of data correlative to the scale interval and correlative
quantitative analysis for ordinal scale using the Spearman Rank. The population and the sample is
PPLP NTT athletes accounted for 36 people, with variable consisted of six (6) independent variables
are classified as intrinsic factors, such as competence athletes, fulfillment, status and responsibility,
and which belong to the extrinsic factors, such as: environmental, engineering supervision, and
guarantee a career, the achievement motivation of athletes. The results obtained through quantitative
correlative statistical test on each of the parameters such as the competence of the athlete, the
fulfillment of needs, and the status of the responsibility, environmental, engineering supervision,
and assurance careers and have a significant relationship with the relevant theory as well as partial
and simultaneous effect on achievement motivation of athletes. The results of the analysis of the
coefficient of determination (R2) donations or contributions from the aspects of internal and external
variables on achievement motivation of athletes to have a significant contribution to the achievement
motivation of athletes PPLP NTT.

Abstrak: Faktor Intrinsik, Faktor Ekstrinsik, dan Motivasi Berprestasi. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis hubungan dan pengaruh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik terhadap motivasi
berprestasi atlit pada Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Nusa Tenggara
Timur (NTT). Penelitian ini dilakuan melalui metode survey dengan pendekatan kuantitatif, kualitatif
dan gabungan menggunakan teknik dan analisis data korelatif kuantitatif untuk skala interval dan
analisis korelatif kuantitatif untuk skala ordinal menggunakan spearman rank. Populasi dan sampel
penelitian ini adalah atlet PPLP NTT berjumlah 36 orang, dengan variabel penelitian terdiri dari 6
(enam) variabel bebas yang tergolong dalam faktor intrinsik, seperti kompetensi atlet, pemenuhan
kebutuhan, status dan tanggung jawab, dan yang tergolong dalam faktor ekstrinsik, seperti :
Lingkungan, teknik supervisi, dan jaminan karier, terhadap motivasi berprestasi atlet. Hasil yang
diperoleh melalui uji statistik korelatif kuantitatif pada masing-masing parameter seperti kompetensi
atlet, pemenuhan kebutuhan, satus dan tanggung jawab, lingkungan, teknik supervisi, dan jaminan
karir mempunyai hubungan yang signifikan dan relevan dengan teori serta berpengaruh secara
parsial dan simultan terhadap motivasi berprestasi atlet. Hasil analisis koefisien determinasi (R2)
sumbangan atau kontribusi dari aspek-aspek pada variabel internal dan eksternal terhadap motivasi
berprestasi atlet mempunyai kontribusi yang signifikan pada motivasi berprestasi atlet PPLP NTT.
Kata kunci: faktor intrinsik, faktor ekstrinsik, motivasi berprestasi

PENDAHULUAN Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemen-


Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar terian Pemuda dan Olahraga RI melalui Asisten
(PPLP) sebagai wadah untuk menghimpun atlet Deputi Pembibitan Olahraga memberikan garis
dengan minat olahraga yang tinggi dengan po- besar operasional PPLP dalam kerangka Sistem
tensial bakat untuk dikembangkan memerlukan Pembibitan Olahraga Nasional sebagai puncak
sebuah proses dengan menggunakan berbagai pengembangan prestasi ditingkat pembibitan
tolok ukur. Diharapkan calon atlet yang masuk olah-raga. Dalam menyelenggarakan suatu pe-
dan diterima sebagai atlet pelajar di PPLP betul- ngelolaan PPLP, idealnya mempunyai struktur or-
betul dihasilkan dari kompetisi dan seleksi yang ganisasi yang melibatkan unsur pemerintah daerah
ketat serta terencana, teratur, dan berkelanjutan. dalam hal ini Dinas Pendidikan/Dinas yang mem-
Seiring dengan pengembangan sistem pembi- bidangi Olahraga, KONI Provinsi, dan Pengu-
naan olahraga yang melahirkan PPLP, Deputi rus Provinsi Cabang Olahraga sehingga dalam

55
56 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 5, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 1-97

proses penyelenggaraannya unsur-unsur yang Penelitian ini menggunakan teori model dua
terlibat dalam struktur organisasi tersebut dapat faktor yang dikembangkan Herzberg (1960)
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai teori induk. Selanjutnya dikombinasikan
sesuai dengan fungsi orgnisasi masing-masing. dengan teori-teori motivasi lainnya sebagai pen-
Pemerintah daerah atau Dinas Pendidikan/ dukung sekaligus menjadi parameter dalam
Dinas yang membidangi olahraga selaku salah mengukur hubungan dan tingkat pengaruh dari
satu leading sector pemerintah pusat dalam hal hipotesis yang dibangun melalui kerangka teori
ini Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, dan model masalah menjadi hipotesis penelitian.
melakukan koordinasi dengan KONI Provinsi Bagi Herzberg (1960), faktor motivator disebut
selaku elemen masyarakat olahraga yang seka- sebagai motivator intrinsik karena motivasi ter-
ligus sebagai pembina Pengurus Provinsi cabang sebut datang dari dalam diri pekerja melalui
olahraga yang berfungsi sebagai pembina sasana, pekerjaan itu sendiri. Motivator instrinsik ter-
klub, dojang, perguruan olahraga yang merupa- masuk prestasi, pengakuan, tantangan, dan ke-
kan elemen dasar atau sebagai sumber pem- majuan. Faktor-faktor ini berhubungan dalam
bibitan atlet potensial berprestasi. pemenuhan kebutuhan tingkat tinggi dan lebih
Berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas baik dalam memberikan motivasi ketimbang
pembantuan melalui Peraturan Daerah Nomor faktor-faktor ekstrinsik. Jika seorang pekerja
10 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja melakukan pekerjaan secara benar bahkan lebih
Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, dari yang diharapkan, maka reward akan dipero-
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai leh adalah pengumuman atasan atas prestasinya
tugas dan fungsi untuk merumuskan dan me-
tersebut.
laksanakan kebijakan urusan pemerintahan da-
Faktor higiene memotivasi seseorang untuk
lam pembangunan olahraga. Pelaksanaannya
keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya
melalui program pembinaan dan pemasyarakatan
adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi
olahraga yang diimplementasikan secara ber-
lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik),
jenjang dan berkesinambungan pada PPLP Pro-
sedangkan faktor motivator memotivasi sese-
vinsi Nusa Tenggara Timur. Dinas Pendidikan,
orang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara
Timur selaku leading sektor penyelenggaraan termasuk didalamnya adalah achievement, pe-
PPLP Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam pe- ngakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dan seba-
laksanaannya sampai dengan saat ini telah me- gainya (faktor intrinsik).
laksanakan pembinaan atlet pelajar potensial Teori-teori motivasi lainnya yang dapat di-
berprestasi sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang klasifikasikan sebagai faktor-faktor intrinsik-
yang tersebar dalam 5 (lima) cabang olahraga, ekstrinsik motivasi berprestasi oleh Heezberg
yakni Atletik, Tinju, Pencak Silat, Sepak Takraw, sebagai faktor-faktor motivator seperti yang di-
Taek Won Do. isyaratkan dalam teori pemenuhan kebutuhan
Tahun 2010 – 2012 prestasi atlet mengalami Mc Clelland dalam Mangkuprawira (2007).
dinamika yang tidak sesuai dengan harapan, Menurutnya produktivitas seseorang sangat di-
dimana dari 36 orang atlit yang dibina pada PPLP tentukan oleh “virus mental” yang ada pada
diharapkan semuanya memperoleh prestasi dan dirinya atau dengan kata lain bahwa seseorang
mengalami peningkatan prestasi dari apa yang akan termotivasi untuk berproduktivitas apa bila
sudah dicapai sebelumnya. Namun hasil pada ada dorongan dalam diri atau motivasi intrinsik,
tahun 2010 terdapat 12 orang tidak berprestasi, dan juga McGregor yang menemukan teori X
2011 terdapat 15 orang tidak berperstasi dan dan teori Y setelah mengkaji cara kerja para
tahun 2012 terdapat 6 orang tidak berprestasi. manajer dalam berhubungan dengan para kar-
Bertolak dari kondisi yang ada, maka yang men- yawan yang lebih menekankan pada pengaruh
jadi permasalahan umum apakah prestasi atlet atau sifat manusia atau faktor intrinsik yang
yang tidak sesuai harapan ini ada kaitannya de- didasarkan pada asumsi X dan Y, hal sama juga
ngan motivasi. dinyatakan oleh Taylor dengan Teori Kepuasan/
Faktor Intrinsik, Faktor Ekstrinsik, dan Motivasi Berprestasi (Karel Muskanan) 57

Teori motivasi klasik. Teori ini lebih menekankan dengan menggunakan teknik sampel gabungan
pada pengaruh atau dorongan dalam diri sese- yaitu, gabungan antara: 1). sampel acak cluster
orang atau faktor intrinsik yang didasarkan pada bagi atlet sesuai spesifikasi kecabangan olahraga
sikap emosional yang tercermin dari moral kerja, binaan PPLP Provinsi Nusa Tenggara Timur; 2).
kedisiplinan dan prestasi kerja. Begitu juga Sampel acak berstrata bagi atlet berprestasi
dengan Teori Keseimbangan (Equality Theory), sesuai perolehan medali seperti emas, perak dan
dimana teori ini lebih menekankan pada pengaruh perunggu pada tingkat/level kejuaraan seperti
atau dorongan dalam diri seseorang atau faktor kejuaraan daerah, kejuaraan nasional dan inter-
intrinsik tentang puas atau tidak puasnya kar- nasional baik singel event maupun multi event
yawan merupakan hasil dari membandingkan dalam 3 (tiga) tahun terakhir (2010, 2011, dan
antara input-out come dirinya dengan perban- 2012).
dingan input-out come karyawan lain (compa-
rison person). HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Penelitian ini akan mengkaji rangkaian proses
hubungan dan pengaruh faktor intrinsik dan faktor peningkatan motivasi atlet untuk berprestasi ber-
ekstrinsik terhadap motivasi berprestasi atlit pada dasarkan besaran pengaruh oleh variabel-
Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar variabel independen dari aspek intrinsik dan as-
(PPLP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). pek ekstrinsik yang diukur secara empiris dalam
aspek kompetensi, pemenuhan kebutuhan, status
METODE dan tanggungjawab, lingkungan, teknik supervisi,
Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan jaminan karier.
survai. Survei yang dilakukan penulis dalam Motivasi Berprestasi Atlet, dalam penelitian
penelitian ini adalah survei lintas bagian (cross- ini merupakan variabel dependen yang dipenga-
sectional survey) dengan mengumpulkan data ruhi oleh aspek-aspek yang terdapat pada
satu persatu dalam satu waktu, karena pene- variable-variabel independen, yakni kom-
rapan pendidikan dan latihan bagi atlet dilak- petensi, pemenuhan kebutuhan, status dan tang-
sanakan secara terpusat pada Pusat Pendidikan gung jawab, lingkungan, teknik supervisi, dan
dan Latihan Olahraga Pelajar Provinsi Nusa jaminan karier.
Tenggara Timur. Populasi penelitian adalah Berdasarkan hasil korelasi terdapat hubu-
seluruh atlet sekaligus sebagai sampel penelitian. ngan yang kuat dan signifikasi dari keenam aspek
Keseluruhan atlet binaan merupakan sumber pada variabel independen tersebut dengan va-
untuk mendapatkan informasi dan data dalam riabel dependen. Selain itu, aspek-aspek yang
menganalisis faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik terdapat pada variabel independen tersebut se-
seperti: kompetensi atlet, pemenuhan kebutuhan cara simultan dan parsial berpengaruh terhadap
atlet, status dan tanggungjawab, lingkungan motivasi berprestasi atlet.
pendidikan dan latihan, teknik supervisi dan Berdasarkan analisis terhadap prestasi atlet
jaminan karir pada Pusat Pendidikan dan Latihan mempunyai rerata total skor sebesar 2,72 dari
Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Nusa Teng- skala 1-3 dan tergolong dalam klasifikasi tinggi.
gara Timur atau variabel-variabel independen, Hasil analisis tersebut merupakan rata-rata nilai
sementara sumber informasi dan data dalam komulatif dari 10 (aspek) yang menjadi indikator
menilai tinggi rendahnya motivasi berprestasi atlet dalam penilaian motivasi berprestasi atlet seperti
dalam menganalisis variabel dependen. kemampuan berkonsentrasi pada latihan dan
Sediaan populasi sekaligus sampel pada belajar, kemampuan disiplin dalam berlatih,
PPLP Provinsi Nusa Tenggara Timur berjumlah kemampuan merespon atau daya tanggap yang
36 (tiga puluh enam) orang atlet sesuai dengan cepat dan kritis terhadap situasi dan kondisi yang
spesifikasi kecabangan olahraga, sehingga pena- berubah-ubah, kemampuan menghadapi rintangan,
rikan sampel dilakukan secara Dispropor- hambatan dan lawan dengan daya juang yang
tionate Stratified Cluster Random Sampling tinggi, kemampuan ketelitian yang tinggi, ke-
58 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 5, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 1-97

mampuan memahami prosedur pendidikan dan kebutuhan juga turut berpengaruh secara signifi-
latihan baik di asrama maupun di tempat latihan, kan dan akan memotivasi atlet untuk mening-
kemampuan memahami teknis kepelatihan se- katkan prestasi dari prestasi sebelumnya melalui
cara spesifikasi kecabangan olahraga, kemam- peningkatan jumlah perolehan medali baik emas,
puan menerima dan beradaptasi dengan peruba- perak dan perunggu dalam 3 (tiga) tahun terakhir
han, kemampuan melaksanakan disiplin waktu yakni 2010, 2011, dan 2012. Status dan tang-
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, gung jawab, secara simultan dan parsial aspek
kemampuan loyalitas yang tinggi dan kemampuan status dan tanggungjawab diketahui berpengaruh
menjalin hubungan serta relasi. Aspek-aspek terhadap motivasi berprestasi atlet, sedangkan
tersebut yang mempunyai rerata skor tetinggi ada- koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut
lah aspek kemampuan memahami teknis kepe- adalah sebesar 0,408 sehingga menjelaskan akan
latihan secara spesifikasi kecabangan olahraga hubungan yang kuat dan signifikan antara variabel
dengan rata-rata skor 2,87 dari skala 1-3. status dan tanggungjawab dan variabel motivasi
Faktor Intrinsik, dijelaskan oleh hasil pene- berprestasi atlet. Analisis kuantitatif untuk varia-
litian pada aspek Kompetensi Atlet yang bel status dan tanggungjawab mempunyai rata-
mempunyai pengaruh terhadap motivasi prestasi rata total skor sebesar 2,42 dari skala 1-3 dan
atlet secara simultan dan parsial, sedangkan tergolong pada klasifikasi tinggi. Hasil analisis
koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut kuantitatif tersebut dapat dideskripiskan bahwa
adalah sebesar 0,471. Hasil ini menjelaskan bahwa kesadaran akan status dan tanggung jawab se-
terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara bagai atlet binaan tercipta kemampuan atlet me-
variabel kompetensi dan variable motivasi lalui motivasi untuk meningkatkan prestasi
berprestasi atlet. Analisis kuantitatif untuk varia- olahraga melalui peningkatan jumlah perolehan
bel kompetensi mempunyai rerata total skor medali dalam mengikuti dan melaksanakan
sebesar 2,59 dari skala 1-3 dan tergolong pada perlombaan dan pertandingan pada kejuaraan
klasifikasi tinggi. Hasil analisis tersebut dapat baik daerah, nasional maupun internasional.
dideskripsikan bahwa kompetensi sebagai salah Faktor Ekstrinsik, dijelaskan berdasarkan
satu aspek internal mempunyai pengaruh positif hasil penelitian pada aspek lingkungan, secara
dan aspek kompetensi ini mempunyai hubungan simultan dan parsial variabel lingkungan ber-
dan pengaruh paling kuat dan besar terhadap pengaruh terhadap motivasi berprestasi atlet,
kemampuan meningkatkan motivasi atlet untuk sedangkan koefisien korelasi antara kedua
berprestasi. Pemenuhan Kebutuhan, hasil variabel tersebut adalah sebesar 0,396. Dike-
penelitian pada aspek pemenuhan kebutuhan tahui bahwa terdapat hubungan yang kuat dan
diketahui berpengaruh terhadap motivasi ber- signifikan antara variabel lingkungan dan variabel
prestasi atlet secara simultan dan parsial, se- motivasi berprestasi atlet. Analisis kuantitatif
dangkan koefisien korelasi antara kedua variabel untuk variabel lingkungan rata-rata total skor
tersebut adalah sebesar 0,418 sekaligus me- sebesar 2,43 dari skala 1-3 dan tergolong pada
ngisyaratkan akan hubungan yang kuat dan klasifikasi tinggi. Hasil analisis kuantitatif tersebut
signifikan antara variabel pemenuhan kebutuhan sesuai pengamatan pada sarana dan prasarana
dan variabel motivasi berprestasi atlet. Analisis yang terdapat pada PPLP Provinsi Nusa Teng-
variabel pemenuhan kebutuhan mempunyai rerata gara Timur menggambarkan bahwa ketersediaan
total skor sebesar 2,51 dari skala 1-3 dan ter- sarana dan prasarana secara signifikan dapat
golong pada klasifikasi tinggi. Hasil analisis ter- menunjang proses pembinaan dan kepelatihan
sebut sesuai pengamatan yang terjadi pada Pusat yang berlangsung sekaligus dapat memotivasi
Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar atlet untuk meningkatkan prestasi dari prestasi
(PPLP) Provinsi Nusa Tenggara Timur, dapat sebelumnya melalui peningkatan jumlah pero-
dideskripsikan bahwa kebutuhan atlet senantiasa lehan medali dalam mengikuti kejuaraan-
dipenuhi secara baik dan sesuai dengan harapan kejuaraan baik daerah, nasional dan intrnasional.
dari setiap atlet binaan sehingga pemenuhan Teknik Supervisi, berdasarkan hasil penelitian
Faktor Intrinsik, Faktor Ekstrinsik, dan Motivasi Berprestasi (Karel Muskanan) 59

diketahui variabel teknik supervisi secara simul- nggara Timur sebagaimana yang digambarkan
tan dan parsial berpengaruh terhadap motivasi pada karakteristik responden berdasarkan masa
berprestasi atlet. Hal ini juga dapat dilihat pada latihan dan perolehan medali dalam masa latihan
koefisien korelasi antara aspek teknik supervisi 24 s.d 36 bulan mengalami peningkatan yang
dan variable motivasi berprestasi atlet sebesar cukup signifikan yakni meningkatnya jumlah atlet
0,391 sehingga terdapat hubungan yang kuat dan yang memperoleh medali atau berprestasi
signifikan. Variabel teknik supervisi jika dilihat sebanyak 30 atlet. Penerapan promosi bagi atlet
dari analisis kuantitatif mempunyai rata-rata total berprestasi ke jenjang yang lebih tinggi seperti
skor sebesar 2,63 dari skala 1-3 dan tergolong Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga
pada klasifikasi tinggi. Hasil ini dapat dides- Mahasiswa (PPLM) dan Pusat Pembinaan dan
kripsikan bahwa secara keseluruhan pola pene- Latihan Olahraga Daerah (PPLD) Provinsi Nusa
rapan teknik supervisi oleh pengelola dan pelatih Tenggara Timur dan pemberlakuan promosi un-
kepada atlet binaan diterapkan melalui inspirasi, tuk berlomba atau bertanding ke tingkat nasional
semangat dan dorongan kepada atlet untuk me- dan internasional atas pencapaian dan pening-
ngambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan katan prestasi olahraga pada tingkat daerah.
ini dimaksudkan untuk mengingatkan atlet-atlet
agar mereka bersemangat dan dapat mencapai SIMPULAN
hasil sebagaimana yang dicita-citakan dan di- Berdasarkan hasil korelasi terdapat hubu-
harapkan dari atlet yakni peningkatan motivasi ngan yang kuat dan signifikasi dari keenam aspek
untuk berprestasi olahraga. Teknik supervisi pada variabel independen tersebut dengan varia-
yang diterapkan oleh supervisor bagi atlet sangat bel dependen. Selain itu, aspek-aspek yang
dititk beratkan pada pengenalan atau pemaha- terdapat pada variabel independen tersebut se-
man akan sifat dan karakteristik atlet sehingga cara simultan dan parsial berpengaruh terhadap
supervisor dapat mempengaruhi atlet untuk prestasi atlet. Hasil analisis tersebut merupakan
bertindak sesuai dengan tata tertib, aturan dan rata-rata nilai komulatif dari 10 (aspek) yang
kewajiban atlet sebagai atlet binaan. Jaminan menjadi indikator dalam penilaian prestasi atlet
Karier, berdasarkan hasil penelitian diketahui seperti : kemampuan berkonsentrasi pada latihan
bahwa jaminan karier berpengaruh secara si- dan belajar, kemampuan disiplin dalam berlatih,
multan dan parsial terhadap motivasi berprestasi kemampuan merespon atau daya tanggap yang
atlet, sedangkan koefisien korelasi antara kedua cepat dan kritis terhadap situasi dan kondisi yang
variabel tersebut adalah sebesar 0,438. Hasil ini berubah-ubah, kemampuan menghadapi rin-
tentunya memberikan gambaran akan hubungan tangan, hambatan dan lawan dengan daya juang
yang kuat dan signifikan antara variabel jaminan yang tinggi, kemampuan ketelitian yang tinggi,
karier dan variabel motivasi berprestasi atlet. kemampuan memahami prosedur pendidikan
Analisis kuantitatif pada variabel jaminan karier dan latihan baik di asrama maupun di tempat
mempunyai rata-rata total skor sebesar 2,67 dari latihan, kemampuan memahami teknis kepela-
skala 1-3 dan berklasifikasi tinggi. Berdasarkan tihan secara spesifikasi kecabangan olahraga,
hasil penelitian pada 3 aspek yang terdapat pada kemampuan menerima dan beradaptasi dengan
faktor ekstrinsik, jaminan karier mempunyai perubahan, kemampuan melaksanakan disiplin
hubungan dan pengaruh yang paling kuat dan waktu dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
besar terhadap variabel prestasi atlet. Hasil ana- jawab, kemampuan loyalitas yang tinggi dan
lisis ini dapat dideskripsikan bahwa pola pene- kemampuan menjalin hubungan serta relasi.
rapan jaminan karier sebagai bentuk penghargaan Hasil analisis koefisien determinasi (R2)
atas prestasi olahraga yang mampu diciptakan sumbangan atau kontribusi dari aspek-aspek
atlet dapat diterapkan secara objektif sesuai pada variabel internal, yakni kompetensi, peme-
prestasi yang dicapai melalui jumlah perolehan nuhan kebutuhan, status dan tanggungjawab, dan
medali baik emas, perak dan perunggu. Pen- variabel eksternal, yakni lingkungan, teknik su-
capaian prestasi atlet PPLP Provinsi Nusa Te- pervisi, dan jaminan karier, mempunyai hubungan
60 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 5, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 1-97

yang kuat dan signifikan berpengaruh terhadap Kusumawati., 2006., Pengaruh Faktor Motivasi
motivasi berprestasi atlet Pusat Pen-didikan dan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada
Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Nusa Perusahaan Wajik Klenik di Bungkus
Tenggara Timur. Klobot-Blitar. http://eprints.undip.ac.id/
7916/1/kusumawati.Pdf., di akses pada
DAFTAR RUJUKAN tanggal, 01 Oktober 2012 pukul 21.30 Wita
Arikunto, S., 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Nurdidaya, Selviana,. 2012., Prestasi Olahraga
Pendekaatan Praktik. Jakarta: Rineka Paralimpian Indonesia: Kajian Perspektif
Cipta Psikologis., Jurnal Iptek Olahraga Volume
Dimyati, Herwin, Triani Hastuti., 2011., Pemetaan 14 Nomor 3 September-Desember 2012.,
dan Karakteristik Psikologi Atlet SKO dan 288-308 Kementerian Pemuda dan
PPLP., Jurnal Iptek Olahraga Volume 13 Olahraga R.I., Jakarta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi.
Nomor 3 September-Desember 2011.,
Bandung: Alfabeta
245-263., Kementerian Pemuda dan
Sayuti., 2007., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Olahraga R.I., Jakarta
Motivasi., http://ejournal.pin.or.id/site/wp-
Fernandes, C. 2008. Motivasi dan Pengembangan
content/uploads/2013/02/Isi%20., diakses
Diri. Kupang: Gita Kasih
pada tanggal, 02 November 2012 pukul
http://yasinta.wordpress.com/2008/09/04/ 20.22 Wita
konsep-konsep-motivasi-dasar., di akses Utomo Suryo., 2009., Analisis Faktor-Faktor
pada tanggal, 01 Januari 2013 pukul 22.20 yang Mempengaruhi Motivasi Internal
Wita Auditor Untuk Mengikuti Program
Herzberg.,1959., The Motivation to Work, New Sertifikasi Profesi Internasional Studi Pada
York: John Wiley and Sons, ISBN 978-1- PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
56000-634-3 http://en.wikipedia.org/wiki/ http://eprints.undip.ac.id/7916/1/
Frederick_Herzberg., di akses pada tanggal, Suryo_Utomo.Pdf., di akses pada tanggal,
01 Oktober 2012 pukul 21.30 Wita 01 Oktober 2012 pukul 21.30 Wita
Iskandar., 2009., Konsep Motivasi., http:// Wijono Sutarto. 2007. Motivasi Kerja. Salatiga:
wordpress.com/2008/09/04/., di akses pada Widya Sari.
tanggal, 10 Januari 2013 pukul 22.20 Wita

You might also like