Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 7

JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)

Volume X, Nomor X, XXX, XXX (XXX-XXX)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group


Investigation di lengkapi Gallery Walk untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Matematika Pada Materi Segiempat

Sariayu Sibarani
Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli, Indonesia
E-mail: mardelinasariayu@gmail.com

Article Info Abstract


Article History This study aims to determine how much increase in student learning outcomes with
Received: the application of Group Investigation Type Cooperative Learning equipped with
Revised:
Published: Gallery Walk on the subject of quadrilaterals. This research is a Classroom Action
Research (CAR). Based on the observations by the author, the author sees that the
Keywords: teacher teaching mathematics at SD Negeri 173382 Huta Tinggi on the subject of the
Cooperative type of Group quadrangle has not yet reached school completion, the problem is that the ability of
Investigation, Gallery students to take lessons is not the same, students perceive mathematics as a difficult
Walk, Understanding of
mathematical concepts, subject so that Mathematics learning outcomes are still low, the learning methods used
quadrilateral by teachers are less varied and students' mathematics learning achievements are low.
The data was obtained after the implementation of Group Investigation Type
Cooperative Learning is equipped with a Gallery Walk, in the initial test the student
learning outcomes are still classified as very low, this is seen from the 21 students who
took the initial test, 3 students (14.29%) have achieved completeness study with an
average value of 36.19. In the first cycle of learning outcomes tests, 9 students
(42.86%) have achieved learning mastery with an average value of 45.95. In the second
cycle of learning outcomes test, 18 students (85.71%) have achieved learning mastery
with an average value of 84.52. Thus, it can be concluded that using the Group
Investigation type cooperative learning model equipped with a Gallery Walk on
learning with quadrilateral subjects can improve the learning outcomes of fourth grade
students at SD Negeri 173382 Huta Tinggi, Parmonangan District, North Tapanuli
Regency, in academic year of 2021/2022.
Artikel Info Abstrak
Sejarah Artikel Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar
Diterima: siswa dengan penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation di lengkapi
Direvisi:
Dipublikasi: Gallery Walk pada pokok bahasan Segi empat. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas(PTK). Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, penulis melihat
Kata kunci: bahwa guru mengajar matematika di SD Negeri 173382 Huta Tinggi pada pokok
Kooperatif tipe Group bahasan segi empat belum mencapai tuntas sekolah, permasalahannya adalah
Investigation, Gallery Kemampuan peserta didik dalam mengikuti pelajaran tidak sama,para peserta didik
Walk, Pemahaman
Konsep matematika, menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit sehingga hasil belajar
segiempat matematika masih rendah,metode pembelajaran yang digunakan guru kurang
bervariasi dan rendahnya prestasi belajar matematika siswa. Data yang diperoleh
setelah Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation di lengkapi
Gallery Walk, pada tes awal diperoleh hasil belajar siswa masih tergolong sangat
rendah hal ini dilihat dari 21 orang siswa yang mengikuti tes awal diperoleh 3 orang
siswa(14,29%) telah mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 36,19. Pada
tes hasil belajar siklus I diperoleh 9 orang siswa(42,86%) telah mencapai ketuntasan
belajar dengan nilai rata-rata 45,95. Pada tes hasil belajar siklus II diperoleh 18 orang
siswa (85,71%)telah mencapai ketuntasan belajar dengan nialai rata-rata 84,52.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation di lengkapi Gallery Walk pada
pembelajaran dengan pokok bahasan segiempat dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV SD Negeri 173382 Huta Tinggi Kecamatan Parmonangan, Kabupaten
Tapanuli Utara Tahun pembelajaran 2021/2022.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 465
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume X, Nomor X, XXX, XXX (XXX-XXX)

I. PENDAHULUAN

masalah matematika, masalah dalam disiplin


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana ilmu lain dan masalah dalam kehidupan sehari-
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses hari.
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan di
SD bertujuan untuk memberikan bekal Pelaksanaan observasi yang telah dilakukan di
kemampuan dasar, pengetahuan dan kelas IV SD Negeri 173382 Huta Tinggi diketahui
keterampilan dasar pada peserta didik yang bahwa pemahaman siswa akan konep
memiliki manfaat sesuai dengan tingkat matematika masih rendah terkhususnya pada
perkembangannya serta mempersiapkan mereka konsep segiempat. Hal ini dapat dilihat dari
untuk mengikuti pendidikan di sekolah yang daftar nilai siswa kelas IV SD Negeri 173382 Huta
lebih tinggi tingkatannya. Matematika Tinggi. Data yang diperoleh dari dokumen itu
merupakan mata pelajaran wajib diajarkan menunjukkan nilai rata – rata Matematika siswa
disetiap jenjang pendidikan sekolah, mulai sebesar 69,8 dari nilai tertinggi dan terendah
seorang anak duduk di bangku sekolah dasar yang didapat oleh siswa. Nilai tertinggi itu adalah
hingga sekolah menengah atas. Bahkan saat 80 dan nilai terendahnya yaitu 60 serta tingkat
seorang anak yang berada di jenjang pra sekolah ketuntasan sebesar 60%. Secara klasikal nilai
dasar pun, mereka sudah dikenalkan tentang tersebut belum mencapai ketuntasan maksimal
cara berhitung. sebesar 70% yang besar KKM nya adalah dengan
nilai 70 (di lihat dari daftar nilai Matematika
siswa). (Budi Mulyono dkk) mengatakan bahwa
Di dalam UU No.23 Tahun 2003, Bab I pasal 1 pemahaman konsep merupakan sebuah prase
tentang sistem Pendidikan Nasional, “Pendidikan yang sering dipakai dalam literaturpendidikan,
adalah usaha sadar dan terencana untuk meskipun belum secara menyeluruh dipahami
mewujudkan suasana belajar dan proses oleh guru-guru. Pada dua puluh tahun terakhir,
pembelajaran agar peserta didik secara aktif pengajar matematika sering membedakan
mengembangkan potensi dirinya”. Pendidikan di pemahaman konsep (conceptual
SD bertujuan untuk memberikan bekal understanding) dan pengetahuan procedural
kemampuan dasar, pengetahuan dan (procedural knowledge)
keterampilan dasar pada peserta didik yang
memiliki manfaat sesuai dengan tingkat
perkembangannya serta mempersiapkan mereka Oleh karena itu salah satu upaya yang
untuk mengikuti pendidikan di sekolah yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman
lebih tinggi tingkatannya konsep matematika pada materi segiempat,
penulis mencoba model pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Invesigation dilengkapi Gallery Walk.
Menurut Kilpatrick, Swafford, dan Findell Gallery walk merupakan model pembelajaran
(2001: 116) pemahaman konsep merupakan kelompok yang masing-masing anggota
salah satu dari lima kemampuan atau kecakapan mendapat kesempatan untuk memberikan
matematis (Mathematical Profiecienncy) yang kontribusi mereka dan mendengarkan
harus dikuasai siswa dalam pembelajaran pandangan serta pemikiran anggota lainnya
matematika. Berkaitan dengan pentingnya (Dengo, 2018). Menurut Wirdati dkk. (2013),
komponen pemahaman dalam matematika, metode pembelajaran gallery walk juga dapat
Sumarmo (Afrilianto, 2012) juga menyatakan visi memotivasi keaktifan siswa dalam proses belajar
pengembangan pembelajaran matematika untuk sebab bila sesuatu yang baru ditemukan berbeda
memenuhi kebutuhan masa kini yaitu antara satu dengan yang lainnya maka dapat
pembelajaran matematika perlu diarahkan untuk saling mengkoreksi antara sesama siswa baik
pemahaman konsep dan prinsip matematika kelompok maupun antar siswa itu sendiri.
yang kemudian diperlukan untuk menyelesaikan Strategi pembelajaran pada metode gallery walk

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 466
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume X, Nomor X, XXX, XXX (XXX-XXX)

mengambil psikologi kognitif sebagai dukungan (6) Tahap Evaluating (evaluasi).


teoritisnya. Fokusnya bukan apa yang sedang
dikerjakan siswa tetapi pada apa yang mereka
pikirkan. Pada kegiatan ini, guru lebih berperan Galery adalah segala sesuatu yang diwujudkan
sebagai pembimbing dan fasilitator siswa untuk secara visual yang diwujudkan dalam bentuk dua
berpikir dan menggali informasi baru untuk dimensi sebagai curahan perasaan atau fikiran
menyelesaikan suatu permasalahan. (Hamalik, 1986). Jadi Galery Walk yang dimaksud
di sini adalah hasil kerja kelompok yang dipajang
secara visual dan kelompok lain memberikan
Gallery walk juga dapat memotivasi keaktifan input atau pendapat mengenai hasil karya
siswa dalam proses belajar sebab bila sesuatu kelompok.
yang baru ditemukan berbeda antara satu
dengan yang lainnya maka dapat saling
mengkoreksi antara sesama siswa baik kelompok Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis
maupun antar siswa itu sendiri (Mariam, 2017). tertarik melakukan penelitian dengan judul:
Kondisi ini dapat membuat belajar siswa menjadi “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
lebih menyenangkan, sehingga tujuan Group Investigation di Lengkapi Gallery Walk
pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Matematika pada Materi Segiempat di Kelas IV
SD Negeri 173382 Huta Tinggi T.A 2021 / 2022’’.
Menurut Eggen & Kauchak (dalam Maimunah,
2005:21) mengemukakan Group investigation
adalah strategi belajar kooperatif yeng
menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk
melakukan investigasi terhadap suatu topik.
Menurut Slavin (dalam Mahendra, 2003)
tahapan-tahapan dalam menerapkan pendekatan
pembelajaran kooperatif tipe group investigation
adalah sebagai berikut.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas
(1) Tahap Grouping (pemilihan topik). IV SD Negeri 173382 Huta Tinggi Kecamatan
Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara. Mata
pelajaran yang diteliti adalah mata pelajaran
Matematika.
(2) Tahap Planning (perencanaan kooperatif), Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas
IV SD Negeri 173382 Huta Tinggi yang berjumlah
21 orang. Objek dalam penelitian ini adalah
(3) Tahap Investigation/Implementasi, penerapan pendekatan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation di Lengkapi
Gallery Walk untuk meningkatkan hasil belajar
(4) Tahap Organizing/Sintesis dan Analisis, matematika pada materi segiempat.
Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan
Kelas. Dimana penelitian ini memiliki empat
tahapan penelitian tindakan yaitu:
(5) Tahap Presentating (presentasi), (1) perencanaan;
(2) pelaksanaan tindakan.
(3) observasi/evaluasi dan
(4) refleksi.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 467
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume X, Nomor X, XXX, XXX (XXX-XXX)
adapun langkah – langkah penelitian ini dapat Dengan mengkonsultasikan harga r hitung
dilihat dari pengembangan berikut ini: ke harga rtabel product moment dengan n = 21
pada taraf nyata α = 0,05 di dapat rtabel = 0,443
ternyata rhitung> rtabel. Dengan demikian soal
tersebut adalah reliabel.
Berdasarkan temuan penelitian yang
diperoleh selama melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang dimulai dari pretes, siklus
I dan berakhir di siklus II, maka dapat
dinyatakan untuk meningkatkan tingkat
penguasaan siswa pada mata pelajaran
matematika dibutuhkan suatu model
pembelajaran yang berpotensi
mengoptimalkan hasil belajar siswa seperti
penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Group Investigation dilengkapi Gallery
walk. Dengan diterapkannya model
Gambar: Tahapan Penelitian pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation dilengkapi Gallery walk, Siswa
dilatih untuk memunculkan potensi
III. HASIL DAN PEMBAHASAN balajarnya melalui bersosialisasi dengan
A. Hasil Penelitian teman sekelas masing-masing, sehinga
Sebelum melakukan tes akhir terlebih suasana kegiatan belajar mengajar menjadi
dahulu soal di uji validitas butir soalnya untuk aktif yaitu adanya komunikasi antara siswa,
mengetahui apakah soal telah sesuai dengan teman dan guru bertujuan untuk memberikan
materi dan apakah soal tersebut dapat pemahaman materi pelajaran yang diajarkan.
mengujipemahaman siswa secara Adanya peningkatan hasil belajar siswa
menyeluruh. Dari perhitungan validasi tes secara bertahap mulai dari tindakan awal
diperoleh sebagai berikut : hingga ke siklus II, maka dapat dilihat pada
No rhitung rtabel Keterangan tabel di bawah ini:
soal
1 0,477 0,443 Valid Pencapaian Siklus Siklus
No Pretes
Hasil Belajar 1 2
2 0,7 0,443 Valid
1 Nilai rata- 36,19 45,95 84,52
3 0,602 0,443 Valid rata
4 0,523 0,443 Valid 2 Siswa tuntas 3 9 18
belajar
5 0,538 0,443 Valid
3 Persentase 14,28 42,85 85,71
Ketuntasan % % %
Dari tabel diatas diketahui bahwa r hitung> rtabel 4 Predikat Tidak Tidak Tuntas
dengan demikian kelima butir soal sudah tuntas tuntas
valid dan bisa digunakan untuk tes hasil
belajar siswa. Dari tabel diatas, diketahui bahwa ada
Setelah perhitungan validitas soal 14,28% siswa dinyatakan tuntas belajar
kemudian dilanjutkan pada perhitungan sebelum melaksanakan kegiatan
realibilitas soal sebagai berikut : pembelajaran, sementara pada siklus I
diketahui 42,85% siswa yang dinyatakan
Nomor Soal Varians
tuntas belajar. Hasil tersebut masih belum
1. 34,76
menunjukkan tingkat ketuntasan belajar
2. 26,19 secara klasikal. Kemudian pada siklus II
3. 33,21 diketahui persentase siswa meningkat
4. 35,35 menjadi 85,71%. Berdasarkan hasil tersebut
5. 46,42 dapat dikategorikan tuntas belajar karena ≥
Jumlah 175,93 85% siswa telah tuntas dalam belajar.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 468
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume X, Nomor X, XXX, XXX (XXX-XXX)
B. Pembahasan penguasaan siswa pada mata pelajaran
Penelitian ini dilakukan dengan matematika dibutuhkan suatu model
menggunakan model pembelajaran kooperatif pembelajaran yang berpotensi
tipe Group Investigation dilengkapi Gallery mengoptimalkan hasil belajar siswa seperti
Walk melalui alur penelitian tindakan kelas penggunaan model pembelajaran kooperatif
(PTK). Sebelum melaksanakan penelitian, tipe Group Investigation dilengkapi Gallery
Peneliti terlebih dahulu memberikan pretes walk. Dengan diterapkannya model
kepada siswa untuk mengetahui tingkat pembelajaran kooperatif tipe Group
pengetahuan siswa pada pelajaran Investigation dilengkapi Gallery walk, Siswa
matematika pada pokok bahasan Segi empat. dilatih untuk memunculkan potensi
Dari hasil pretes siswa, diperoleh kesimpulan balajarnya melalui bersosialisasi dengan
bahwa pemahaman siswa dalam teman sekelas masing-masing, sehinga
menyelesaikan soal-soal masih sangat rendah. suasana kegiatan belajar mengajar menjadi
Kesulitan-kesulitan siswa dapat dilihat dari aktif yaitu adanya komunikasi diantara siswa
kesalahan kesalahan yang mereka lakukan dan guru bertujuan untuk memberikan
ketika menjawab pertanyaan yang di berikan pemahaman materi pelajaran yang diajarkan.
Setelah melaksanakan kegiatan belajar Siklus hasil tes individu pada siklus I
mengajar yang dimulai dari siklus I hingga tersebut di atas diketahui bahwa ada 9 siswa (
siklus II, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran kooperatif x 100%= 42,86%) yang dinyatakan tuntas
tipe Group Investigation dilengkapi Gallery
walk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. belajar dan 12 siswa ( x 100% = 57,14%)
Pada awal pertemuan, peneliti memberikan yang dinyatakan belum tuntas. Dari tingkat
tes awal kepada siswa untuk mengetahui persentase ketuntasan siswa dapat dikatakan
sejauh mana tingkat pemahaman siswa
bahwa ketuntasan kelas masih tergolong
terhadap materi yang akan diajarkan. Nilai
rata-rata yang diperoleh pada tes awal adalah rendah.
36,19 dimana terdapat 3 orang siswa Berdasarkan pencapaian hasil belajar
(14,28%) yang tuntas belajar dan 18 orang siswa pada siklus I di atas, yang menyebabkan
siswa (85,71%) tidak tuntas belajar. ketidaktuntasan siswa dalam belajar adalah
Kemudian di siklus I peneliti mulai sebagai berikut:
menggunakan model pembelajaran kooperatif a. Tingkat keseriusan siswa dalam
tipe Group Investigation dilengkapi Gallery
kelompoknya masih kurang
walk dengan hasil nilai rata-rata tes siklus I
yaitu 45,95 dimana terdapat 9 orang siswa b. Siswa kurang aktif dalam
(42,85%) yang tuntas belajar dan 12 orang mengerjakan materi pelajaran
siswa (57,14%) tidak tuntas belajar. dengan teman satu kelompoknya.
Berdasarkan analisis data tersebut, maka c. Siswa belum mampu
dapat diperoleh suatu kesimpulan sementara menyelesaikan soal materi segi
bahwa model pembelajaran yang diterapkan empat dengan benar.
oleh peneliti belum mencapai ketuntasan
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat
belajar baik secara kelompok maupun
indidvidu sehingga perlu di lanjutkan pada disimpulkaan bahwa secara klasikal siswa
siklus II. kelas V SD Negeri 173377 Batuarimo Tahun
Selanjutnya di siklus II, diperoleh nilai Pembelajaran 2021/2022 dinyatakan belum
rata-rata tes yaitu 84,52. Berdasarkan hasil tuntas belajar. Dengan mengacu pada hasil
belajar pada siklus II, bahwa pembelajaran belajar pada siklus I tersebut, maka peneliti
dengan menggunakan model pembelajaran melakukan perbaikan strategi pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation dilengkapi
yang akan dilaksanakan pada siklus II.
Gallery walk materi segiempat dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan temuan penelitian yang
diperoleh selama melaksanakan kegiatan Siklus II
pembelajaran yang dimulai dari pretes, siklus Dari hasil tes siklus II tersebut diketahu
I dan berakhir di siklus II, maka dapat
dinyatakan untuk meningkatkan tingkat bahwa terdapat 18 siswa ( x 100 % =

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 469
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume X, Nomor X, XXX, XXX (XXX-XXX)
2) Bagi pembaca dan peneliti berikutnya
85,71%) yang tuntas belajar dan 3 siswa ( x diharapkan dapat mengaplikasikan model
100% = 14,29%) siswa lainya tidak tuntas. pembelajaran kooperatif tipe Group
Sementara penguasaan materi mengalami Investigation dilengkapi Gallery Walk
peningkatan dari nilai 45,95 pada siklus I yang untuk lebih meningkatakan kualitas
tergolong rendah menjadi 84,52 pada siklus II. Pendidikan.
Berdasarkan pencapaian hasil belajar
DAFTAR RUJUKAN
siswa pada siklus II di atas, yang
menyebabkan ketuntasan belajar adalah
sebagai berikut:
a. Peneliti mampu menyampaikan materi Huda, Miftahul. 2014. Model – Model Pengajaran
pelajaran dengan baik, mengorganisasikan dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
siswa kedalam kelompok belajar, dan Pelajar
memberikan arahan dan bimbingan
kepada masing-masing siswa.
b. Siswa dapat berinteraksi dengan anggota Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran
kelompoknya dengan baik. Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:
c. Siswa aktif dalam kegiatan belajar Ar-Ruzz Media
mengajar dan mampu mengerjakan soal
yang diberikan peneliti dengan baik.
d. Siwa mampu menyelesaikan masalah Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
matematika tentang pengolahan data
Bandung: Alfabeta
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa secara klasikal siswa
kelas V SD Negeri 173377 Batuarimo Tahun
Proyek PGSM, (199), Penelitian Tindakan Kelas,
Pembelajaran 2021/2022 telah tercapai Dirjen Dikti P2GSM, Depdikbut, Jakarta.
dengan baik sehingga penelitian ini tidak
perlu dilanjutkan ke siklus III karena telah
memenuhi kriteria ketuntasan baik secara Nur Abida. 2020. Penerapan Model Pembelajaran
kelompok maupun secara individu. Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika.
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 3(2), 163-
IV. KESIMPULAN DAN SARAN 182.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa: Dengan menggunakan Yayah Haryati. 2020. Penerapan Model
model pembelajaran kooperatif tipe Group Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation dilengkapi Gallery Walk dalam Investigation Untuk Meningkatkan Aktivitas
mata pelajaran matematika khususnya pada dan Hasil Belajar Matematika. Jurnal
materi segiempat dapat meningkatkan hasil Penelitian Pendidikan, 3(2), 53-64.
belajar siswa.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian maka http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/
penulis menyarankan beberapa hal sebagai Formatif/article/viewFile/167/160
berikut:
1) Kepada para guru, diharapkan dapat
mengetahui, memahami, dan menerapkan http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/
model pembelajaran kooperatif tipe Group JKTO/article/viewFile/4084/3033
Investigation dilengkapi Gallery Walk
dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa khususnya pada materi segiempat.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 470
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume X, Nomor X, XXX, XXX (XXX-XXX)

Putra, R.M., Nuraida, N., & Srimulyati, S. (2018). Mariam, F.S.H. (2017). Pembelajaran Berbasis
Implementasi Model Pembelajaran Gallery Proyek Metode Gallery Walk untuk
Walk Terhadap Kemampuan Komunikasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
Matematis Siswa Pada Materi Sistem Materi Ekskresi Manusia. Jurnal Pendidikan
Persamaan Linier Dua Variabel di Kelas X Biologi,4(2)
SMK Negeri 2 Langsa.Al-Kindi: Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Matematika
(JIMPMA),1(1), 1-7 Dengo, F. (2018). Penerapan Metode Gallery
Walk dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik pada Pembelajaran IPA. Jurnal
Adek Nilasari Harahap. 2021. Pengaruh model Manajemen Pendidikan Islam, 6(1), 40-52
pembelajaran kooperatif tipe gallery walk
terhadap kemampuan komunikasi matematis
siswa SMP Negeri 8 Padang Sidempuan. Vol 4 Budi mulyono, dkk. 2018. Pemahaman Konsep
No 3. Jurnal MathEdu. dalam pembelajaran matematika. vol 3 No 2.
Kalimatika Jurnal Pendidikan Matematika

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 471

You might also like