Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing “GOODWILL”, 12 (2), 2021

PENGARUH WORK FROM HOME DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS


AUDIT INTERNAL APARAT INSPEKTORAT DALAM PENGAWASAN
KEUANGAN DAERAH KOTA MANADO SELAMA MASA PANDEMI
(STUDI EMPIRIS PADA INSPEKTORAT KOTA MANADO)

Tarida Elisa Butarbutar1 , Pricilia Joice Pesak2


1,2 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sari Putra Indonesia Tomohon, Jl. Perlombaan
Kakaskasen, Tomohon, 95416, Indonesia

E-mail: lisatari.lt@gmail.com

ABSTRACT
The outbreak of the Corona virus or COVID-19 has not only rocked Wuhan, but also the world.
The coronavirus pandemic has caused many large institutions and banks to decide to change
their forecasts for global economic conditions. In Indonesia, the corona virus spreads very
quickly, resulting in a crisis in various fields, the most felt is the economy. In the economic
field, COVID-19 has had such an extraordinary impact, one of which is in the audit process.
The audit process, which is usually carried out offline or face to face to check the company's
finances and performance for a period of one year, must be carried out online or remotely due
to the COVID-19 situation. This makes internal auditors as examiners and supervisors of
financial statements need to Work optimally. This study aims to analyze and prove empirically
the effect of Work From Home and independence on the quality of internal audit of the
inspectorate apparatus in regional financial supervision. This type of research is quantitative
research, using primary data through questionnaires Respondents in the study were internal
supervisory officers working on the Inspectorate of Manado City. The sample used was 50
respondents, who were directly involved in the inspection activities. The data were analyzed
using multiple linear regression analysis and data testing was carried out with the help of the
SPSS version 22 program. The results showed that: 1). Work from home has a significant
positive effect on the quality of the internal audit of the inspectorate apparatus in the regional
financial supervision of Manado City. 2). Independence has a significant positive effect on the
quality of the internal audit of the inspectorate apparatus in the regional financial supervision
of Manado City.
Keywords: work from home, independence, audit quality.

1. PENDAHULUAN
Wabah virus Corona atau COVID-19 tidak hanya mengguncang Wuhan, tetapi juga
dunia. Pandemi virus Corona menyebabkan banyak lembaga besar dan bank memutuskan
untuk mengubah perkiraan kondisi ekonomi global. Di Indonesia virus Corona menyebar
dengan sangat cepat, sehingga mengakibatkan krisis diberbagai bidang, yang paling dirasakan
yaitu dibidang perekonomian. Dalam bidang perekonomian COVID-19 ini memberikan
dampak yang begitu luar biasa salah satunya dalam proses audit. Yang mana proses audit yang
biasanya dilaksanakan secara offline atau bertatap muka langsung untuk memeriksa keuangan
dan kinerja perusahaan selama periode satu tahun, harus dilaksanakan secara online atau secara
jarak jauh karena adanya COVID-19 ini.
Melalui keputusan Gubernur selaku pemimpin daerah sejak bulan maret Tahun 2020 di
Provinsi Sulawesi Utara khususnya Kota Manado diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial
Berskala Besar) dengan diberlakukannya PSBB ini membuat perusahaan mempekerjakan
pegawainya di rumah atau dikenal dengan istilah Work From Home (WFH). WFH identik
dengan melakukan pekerjaan kantor, rapat, diskusi, dan koordinasi dengan rekan dan atau mitra

366
Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing “GOODWILL”, 12 (2), 2021

kerja dari rumah pegawai masing-masing secara online dengan berbagai pilihan media dan
aplikasi yang ingin digunakan (Vibriyanti, 2020). Sudah setahun lebih Pemerintah Kota
Manado menerapkan pelaksanaan kerja di rumah dan terus diperpanjang. Hal ini
mengakibatkan berbagai pekerjaan yang dilakukan oleh Aparat Inspektorat mengalami
berbagai kendala antara lain, lemahnya pendekatan audit jarak jauh. Lemahnya pendekatan
audit jarak jauh disebabkan pertama, auditor tidak bisa mengetahui body language dan suasana
pencecapan indera, suara mapun bau. Kedua, keterbatasan dalam membangun hubungan baik
dengan auditee dan yang terakhir, berkurangnya interaksi dengan auditee sehingga membuka
peluang adanya fraud atau penyembunyian hal yang sesungguhnya. Hal ini mengakibatkan
muncul berbagai pertanyaan dari masyarakat berdasarkan kualitas audit yang dihasilkan Aparat
Inspektorat dimasa pandemi (Zakariya, 2021).
Terbatasnya akses dalam mendapatkan bukti audit juga dapat menyebabkan auditor
membuat opini yang salah tentang penyajian laporan kuangan yang bisa mempengaruhi
kualitas audit yang dihasilkan. Kualitas audit adalah probabilitas bahwa seorang auditor akan
menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi
kliennya (Ciger, 2020). Probabilitas untuk menemukan pelanggaran tergantung pada
kemampuan teknis auditor dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada
independensi auditor (Ariesanti, 2015).
Independensi sebagai suatu cerminan sikap dari seorang auditor untuk tidak memilih
pihak siapapun dalam melakukan audit (Ningsih dkk, 2018). Dimasa pandemi ini sikap
independensi sangat dibutuhan karena independensi adalah sikap mental seorang auditor
dimana Ia dituntut untuk bersikap jujur dan tidak memihak sepanjang pelaksaan audit dan
dalam memposisikan dirinya dengan auditee-nya serta dalam pengumpulan bukti audit yang
semuanya dilakukan secara online dengan bantuan media telekomunikasi, auditor tidak
terpengaruh oleh tekanan dari rekan seprofesi sehingga standar audit seorang auditor harus
bersikap independen dalam bentuk maupun fakta terpenuhi. Independensi secara parsial
berpengaruh terhadap kualitas audit, dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika auditor
memiliki independensi dalam melakukan audit maka kualitas audit dapat dicapai (Khadafi,
2015). Banyaknya kebijakan tersebut membuat APIP harus bekerja lebih keras agar tidak
menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah dan masyarakat terkait kualitas audit yang
dihasilkan aparat inspektorat (Kneefel dkk, 2017).
Kondisi dalam masa pandemi ini telah membuat Aparat Inspektorat Kota Manado
melakukan penyesuaian - penyesuaian guna pencegahan penyebaran COVID-19. Pemerintah
Kota Manado menyusun strategi agar audit tetap harus dijalankan dalam masa pandemi ini,
sehingga remote audit menjadi salah satu alternatif agar pelaksanaan audit tetap berjalan.
Remote audit merupakan metode audit yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi, dengan analisis data untuk penilaian keakuratan data keuangan dan kontrol
internal, mengumpulkan bukti elektronik dan berinteraksi dengan klien sehingga ada
pengawasan dalam pengelolaan keuangan sektor publik (Putra, 2021). Untuk mendukung
keberhasilan pelaksanaan pengelolaan keuangan sektor publik, pengelolaan dikelola secara
tertib, efisien, efektif, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab serta mematuhi hukum dan
peraturan dengan rasa keadilan, kepatuhan dan tetap memperhatikan protokol kesehatan
walapun bekerja di rumah (Yoanita, 2019).
Meskipun demikian, beberapa auditor harus ke kantor jika terdapat penugasan yang
sifatnya mendesak. Sedangkan tugas lainnya dapat dilaksanakan melalui metode daring.
Bekerja dari rumah disatu sisi menguntungkan karena auditor dapat bekerja secara fleksibel.
Sedangkan disisi lain auditor akan sulit untuk berkomunikasi dengan tim sehingga dapat
menghambat pekerjaan audit. Maka berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk
meneliti mengenai “Pengaruh Work From Home (WFH) dan Independensi terhadap Kualitas
Audit Aparat Inpektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah Selama Masa Pandemi”.

367
Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing “GOODWILL”, 12 (2), 2021

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 memberikan kewenangan lebih kepada


Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yakni inspektorat untuk berperan dalam
pencapaian kinerja pemerintah daerah. Inspektorat melakukan reviu atas laporan kinerja dalam
rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajinkan. Inspektorat yang merupakan bagian
dari audit internal berperan untuk menilai apakah sistem pengawasan yang telah ditetapkan
berjalan dengan akurat serta setiap bagian benar-benar melaksanakan kebijakan sesuai dengan
rencana dan prosedur yang telah ditetapkan. Auditor internal merupakan suatu profesi
kepercayaan masyarakat. Kepercayaan yang besar dari masyarakat mengharuskan auditor
internal memperhatikan kualitas audit yang dihasilkan. Kualitas audit menurut Ciger (2020)
yang dikutip Mariyanto dan Praptoyo (2017) adalah sebagai probabilitas bahwa auditor akan
menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi klien. Probabilitas untuk
menemukan pelanggaran tergantung pada kemampuan teknis auditor dan probabilitas
melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor.
Hal tersebut yang menjadi motivasi dalam penelitian ini, sehingga peneliti ingin
meneliti variabel Work From Home dan independensi terhadap kualitas audit internal dalam
pengawasan keuangan daerah.

2. TINJAUAN PUSTAKA
Pratiwi dkk (2021) yang menyatakan bahwa Work From Home berpengaruh positif
terhadap kinerja seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya Work From Home
produktivitas kerja seseorang akan semakin meningkat dan membuat kualitas audit yang
dihasilkan semakin baik. Hasil audit yang baik tentunya dilakukan oleh auditor yang baik dan
berkualitas. Auditor dengan kemampuan profesionalisme tinggi akan lebih melaksanakan audit
secara benar dan cenderung menyelesaikan setiap tahapan tahapan proses audit secara lengkap
dan mempertahankan sikap skeptisme dalam mempertimbangkan bukti-bukti audit yang
kurang memadai yang ditemukan selama proses audit untuk memastikan agar menghasilkan
kualitas audit yang baik .
Menurut Nurjanah (2020) independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Seorang auditor yang memiliki sikap independensi yang baik dapat meningkatkan kualitas
audit yang dihasilkan. Hasil penelitian ini juga selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Oktavia (2017) bahwa semakin tinggi independensi yang dimiliki auditor, maka semakin
meningkat pula kualitas audit yang dihasilkan.
Mengacu pada rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris:
1. Pengaruh Work From Home terhadap kualitas audit internal aparat inspektorat dalam
pengawasan keuangan daerah Kota Manado.
2. Pengaruh independensia terhadap kualitas audit internal aparat inspektorat dalam
pengawasan keuangan daerah Kota Manado.

368
Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing “GOODWILL”, 12 (2), 2021

Work From Home


(X1 ) H1

Kualitas Audit Internal


(Y)

Independensi H2
(X2 )

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Work From Home (WFH) adalah hal yang tidak biasa terjadi setahun kebelakang ini
namun karena adanya pandemi di seluruh dunia khususnya di Indonesia, menyebabkan
pengalihan pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan di kantor bergeser atau beralih
pengerjaannya di rumah. Laporan ataupun tugas-tugas yang biasa dikerjakan di kantor
memaksa pegawai untuk mengerjakannya dari rumah. Maksud pengalihan tugas yang biasa
dikerjakan di kantor dan dikerjakan dari rumah adalah agar sasaran atau tujuan organisasi tetap
tercapai atau mengukur produktivitas pegawai yang dilakukan dari rumah.
Pekerjaan yang dilakukan di rumah memberikan dampak kepada produktivitas kerja.
Work From Home (WFH) ini dilakukan baik karena faktor lingkungan yang secara “memaksa”
mengerjakan pekerjaan tidak di kantor. Karyawan tetap menunjukkan produktivitas kerja
walaupun pekerjaan yang dilakukan dirumah tidak seperti di kantor, seperti penelitian
sebelumnya yang diperkuat oleh (Simarmata, 2020) bahwa produktivitas kerja dipengaruhi
positif secara signifikan oleh Work From Home. Bentuk yang paling mudah dikenali dari
bekerja jarak jauh adalah bekerja dari rumah (home-based telecommuting) dan bekerja dari
kantor cabang (centerbased telecommuting) (Mungkasa, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ma’rifah (2020), dampak positif
implementasi Work From Home yaitu :
1. Fleksibilitas, para informan baik laki-laki maupun perempuan mengakui bahwa sistem
kerja WFH memberikan mereka kebebasan dalam mengatur waktu kerja dan tempat
kerja mereka. Mereka tidak harus mengikuti aturan dimulai dan berakhirnya jam kerja
seperti yang biasanya diberlakukan di kantor. Hal tersebut memberikan dampak yang
positif terhadap hasil kerja mereka karena mereka dapat secara fleksibel menentukan
jam mulai kerja sesuai dengan yang dibutuhkan. Selain itu, pengaturan jam kerja
tersebut tidak berpengaruh terhadap gaji yang diterima.
2. Menghemat waktu sistem kerja WFH, secara nyata dapat menghemat waktu,
dikarenakan pegawai tidak perlu menghabiskan waktu dalam perjalanan dari rumah
menuju ke kantor dan juga sebaliknya. Selama menjalankan WFH, para pegawai dapat
menggunakan waktu yang awalnya dihabiskan dalam perjalanan menuju dan dari
kantor, untuk melakukan pekerjaan kantor maupun pekerjaan rumah. Hal ini tentu saja
memberikan keuntungan bagi pegawai karena waktu mereka tidak ada yang terbuang
habis di perjalanan.
3. Waktu yang berkualitas. Pegawai yang bekerja dari rumah merasakan bahwa mereka
memiliki lebih banyak waktu berkualitas bersama keluarga. Pegawai dapat menikmati
waktu kebersamaan dengan keluarga tanpa harus meninggalkan pekerjaan mereka
meskipun terkadang mereka tetap harus fokus pada penyelesaian pekerjaan.

369
Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing “GOODWILL”, 12 (2), 2021

4. Kenyamanan. Dengan bekerja dari rumah, pegawai merasakan kebebasan dalam


menyelesaikan pekerjaan dikarenakan tidak ada pengawasan langsung dari atasan
seperti saat mereka bekerja di kantor. Para pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan menyesuaikan gaya dan kebiasaan mereka dalam bekerja, tanpa harus secara
formal menjaga sikap dan perilaku mereka.
Utama (2018) independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak
dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti
adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan
yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan
pendapatnya.
Dalam Ramadhani (2020) menyebutkan independensi terdiri dari dua komponen:
independensi dalam berpikir dan independensi dalam penampilan.
1. Independensi dalam berpikir (independence in mind). Mencerminkan pikiran auditor
yang memungkinkan audit dilakukan dengan sikap yang tidak bias. Independensi dalam
berpikir mencerminkan persyaratan lama bahwa anggota harus independen dalam fakta.
2. Independensi dalam penampilan (independence in appearance). Independensi dalam
penampilan adalah hasil dari interpretasi lain atas independensi ini. Bila auditor dalam
fakta tetapi pemakai yakni bahwa mereka menjadi penasihat untuk klien, sebagian besar
nilai dari fungsi audit telah hilang.
Independensi mencerminkan sikap tidak memihak serta tidak dibawah pengaruh atau
tekanan pihak tertentu dalam mengambil keputusan dan tindakan. Independensi merupakan
suatu sikap yang sangat penting. Auditor juga harus memiliki sikap mental independen.
Kompetensi orang-orang yang melakukan audit akan tidak ada nilainya jika mereka tidak
independen dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti. Para auditor berusaha keras
mempertahankan tingkat independensi yang tinggi demi menjaga kepercayaan para pemakai
yang mengandalkan laporan mereka.

3. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk asosiatif menggunakan
data primer dengan tujuan untuk menguji hipotesa tentang pengaruh Work From Home, dan
independensi terhadap kualitas audit internal aparat inspektorat dalam pengawasan keuangan
daerah Kota Manado selama masa pandemi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda.
Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah aparat pengawas internal
yang bekerja pada Inspektorat Kota Manado. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 55 orang.
Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 50 orang. Para responden tersebut terlibat
langsung dalam kegiatan pemeriksaan, yang terdiri dari pejabat struktural, pejabat fungsional
dan staf. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive
sampling. Purposive sampling digunakan karena dalam penelitian ini menetapkan prasyarat
yang diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian. Adapun 2 syarat yang ditetapkan
dalam menentukan sampel penelitian ini yaitu: (1) pemeriksa yang terlibat langsung dalam
kegiatan pemeriksaan; dan (2) pemeriksa yang memiliki masa kerja lebih dari satu tahun.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
Data penelitian ini adalah data primer yang bersumber dari hasil pengisian kuesioner
oleh para responden, yakni aparat inspektorat Kota Manado. Peneliti mengantarkan langsung
kuesioner kepada responden untuk mengantisipasi terjadinya respond rate yang rendah pada
saat pengembalian kuesioner.
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar

370
Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing “GOODWILL”, 12 (2), 2021

pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya
mendukung suatu kelompok tertentu. Uji validitas dilakukan untuk setiap butir pertanyaan.
Hasil rhitung dibandingkan dengan rtabel dimana df=n-2 dengan sig 5%. Jika rtabel < rhitung
maka valid (Sujarweni, 2016:239). Dalam penelitian ini, rtabel dengan menggunakan df=48
(diperoleh dari sampel 50 dikurangi 2) dan tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 0,235. Hasil
uji validasi menunjukkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel Work From Home,
independensi dan kualitas audit internal memiliki kriteria valid karena masing-masing item
pertanyaan mempunyai nilai rtabel < rhitung.
Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan
dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat
dilakukan secara bersama- sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,70
maka reliabel (Sujarweni, 2016:239). Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai
Cronbach’s Alpha untuk Work From Home sebesar 0,760, independensi sebesar 0,927, dan
kualitas audit sebesar 0,804. Dengan demikian seluruh item pertanyaan yang digunakan untuk
mengukur masing-masing variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Hal ini terlihat dari
nilai Cronbach’s Alpha masing-masing variabel lebih dari 0,70.
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang
digunakan dalam penelitian. Jika probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal,
dan apabila probabilitas < 0,05 maka data penelitian dianggap tidak berdistribusi normal
(Sujarweni, 2016:72). Hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-smirnov
menunjukkan bahwa koefisien Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,104 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,200. Nilai signifikansi ini lebih besar dari α 0,05 (0,200 > 0,05). Hal ini menunjukkan
bahwa data dalam variabel penelitian ini terdistribusi secara normal. Dengan demikian, sebaran
data dalam variabel ini baik dan layak digunakan dalam penelitian.
Uji multikolinearitas menurut Sujarweni (2016:230) diperlukan untuk mengetahui ada
tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu
model. Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat.
Uji VIF (Varians Inflation Factor) yang dihasilkan antara 1 – 10 maka tidak terjadi
multkolinieritas. Hasil uji multikolinieritas diketahui pada nilai Tolerance tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai kurang dari 0,1 dan tidak ada tidak ada variabel independen
memiliki nilai VIF lebih dari 10, yaitu nilai VIF untuk variabel Work From Home (X 1 ) sebesar
1,128 < 10 dan nilai tolerance 0,887 > 0,1; nilai VIF untuk variabel independensi (X2 ) sebesar
1,128 < 10 dan nilai tolerance 0,887> 0,1. Jadi dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian
ini terbebas dari masalah multikolinieritas.
Uji heteroskedastisitas diperlukan untuk menguji apakah persamaan regresi berganda
terjadi kesamaan atau ketidaksamaan varian residual dari observasi yang satu dengan observasi
yang lain. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji
heteroskedastisitas dapat menggunakan uji Glesjer. Jika probabilitas signifikansi masing-
masing variabel independen > 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas
dalam model regresi (Sujarweni, 2016:238). Uji heteroskedastisitas menghasilkan nilai
signifikansi masing-masing variabel lebih besar dari 0,05, yaitu Work From Home sebesar
0,888, dan independensi sebesar 0,627. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas.
Model regresi berganda dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Work
From Home (X 1 ), dan independensi (X2 ), terhadap Kualitas Audit Internal (Y). Hasil analisis
regresi berganda adalah sebagai berikut:

371
Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing “GOODWILL”, 12 (2), 2021

Tabel 1.
Hasil Analisis Regresi Berganda
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error
(Constant) -0,394 3,666
Work From Home (X1 ) 0,826 0,125
Independensi (X2 ) 0,198 0,057
Sumber : Hasil Olahan Data (2021)

Persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:


Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e
Y = -0,394 + 0,826 X 1 + 0,198 X2 + e

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa arah garis tersebut linear dan merupakan
hubungan yang positif. Atau dengan kata lain bahwa ada pengaruh Work From Home dan
independensi terhadap kualitas audit internal. Jika prosedur Work From Home dan
independensi dijalankan dengan baik maka akan meningkatkan kualitas audit internal aparat
inspektorat dalam pengawasan keuangan darah Kota Manado, sebaliknya jika prosedur Work
From Home dan independensi tidak dijalankan dengan baik maka akan mengurangi kualitas
audit internal aparat inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah Kota Manado.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen, dapat dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom t dengan
tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% (Sujarweni, 2016:113). Hasil uji t pada output
SPSS dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.
Hasil Uji Hipotesis
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -0,394 3,666 -0,108 0,915
Work From Home (X1 ) 0,826 0,125 0,623 6,605 0,000
Independensi (X2 ) 0,198 0,057 0,324 3,440 0,001
Sumber : Hasil Olahan Data (2021)

Nilai t hitung dari Work From Home (X1 ) adalah positif 6,605 sehingga t hitung > t tabel
(6,605 > 2,011). Signifikansi dari variabel Work From Home (X1 ) adalah sebesar 0,000 artinya
p-value < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima dan H01 ditolak, terbukti bahwa Work
From Home (X1 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit internal (Y). Nilai
t hitung dari independensi (X2 ) adalah positif 3,440 sehingga t hitung > t tabel (3,440 > 2,011).
Signifikansi dari variabel independensi (X2 ) adalah 0,001 artinya p-value < 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa H2 diterima dan H02 ditolak, terbukti bahwa independensi (X2)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit internal (Y).
Nilai koefisien determinasi atau adjust R2 adalah sebesar 0,614 atau 61,40%. Angka
tersebut berarti sebesar 61,40% Kualitas Audit dapat dijelaskan oleh variabel Work From Home
(X1 ) dan independensi (X2 ). Sedangkan sisanya (100% - 60,40% = 38,60%) disebabkan oleh
faktor-faktor lain diluar pengujian ini. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,793 menunjukkan
bahwa hubungan (korelasi) antara variabel independen dengan variabel dependen merupakan

372
Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing “GOODWILL”, 12 (2), 2021

hubungan yang kuat. Artinya Work From Home (X1 ) dan Independensi (X2 ), terhadap Kualitas
Audit mempunyai hubungan yang kuat.
4.2 Pembahasan
Pengaruh Work From Home Terhadap Kualitas Audit Internal
Hasil pengujian hipotesis pertama (H1 ) menunjukkan bahwa Work From Home
berpengaruh positif terhadap kualitas audit internal aparat inspektorat dalam pengawasan
keuangan daerah Kota Manado selama masa pandemi. Dengan demikian hipotesis 1 terdukung
karena secara empirik terbukti.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa Work From Home berpengaruh positif
signifikan terhadap kualitas audit internal aparat inspektorat dalam pengawasan keuangan
daerah Kota Manado. Hal ini menunjukkan pula bahwa kualitas audit dipengaruhi oleh Work
From Home. Artinya, Work From Home mampu meningkatkan kualitas audit. Dengan adanya
Work From Home tingkat produktifitas kerja semakin meningkat, maka semakin baik pula
kualitas audit internal yang dihasilkan.
Hasil pengujian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan Sabani (2021) bahwa
Work From Home akan membuat seseorang mempunyai motivasi dan semangat juang yang
tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar yang ada. Dengan kata lain, Work From
Home akan mendorong seseorang, termasuk auditor, untuk melaksanakan pekerjaannya secara
fleksibel terutama saat bosan bekerja, bisa pindah dari meja kerja menuju ruang tamu, teras,
taman, kamar atau ruangan lain di rumah yang nyaman untuk bekerja. Selain fleksibel masalah
tempat bekerja, dalam hal waktu Work From Home juga fleksibel bisa disesuaikan. Walaupun
bekerja dari rumah, auditor bisa bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kualitas audit, Work From Home dapat membantu
aparat inspektorat menghasilkan kualitas audit yang lebih baik.
Hasil pengujian ini selaras dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pratiwi
dkk (2021) yang menyatakan bahwa Work From Home berpengaruh positif terhadap kinerja
seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya Work From Home produktivitas kerja
seseorang akan semakin meningkat dan membuat kualitas audit yang dihasilkan semakin baik.
Hasil penelitian ini juga selaras dengan penelitian Purwanto dkk (2020) yang menyatakan
bahwa Work From Home berpengaruh terhadap kepuasan kerja seseorang. Dengan mengelola
waktu dengan baik, Work From Home tentu tidak akan menjadi masalah. Ketika stres yang
dirasa tidak menjadi beban, tentu saja produktivitas kerja akan menjadi meningkat. Dengan
begitu, auditor internal bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat. Ketika seorang
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan efektif, kepuasan kerja dapat menjadi
nilai tambah. Ketika hari ini mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik, pasti akan lebih
bersemangat untuk esok hari.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mungkasa (2020),
dan Sugiono (2021) dan Rupietta dan Beckmann (2018) bahwa secara empiris kami
menunjukkan bahwa bekerja dari rumah memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
upaya kerja. Selain itu, frekuensi bekerja dari rumah juga sangat penting. Semakin sering
karyawan bekerja dari rumah, semakin tinggi pula upaya kerja yang mereka berikan.
Work From Home sangat penting untuk diterapkan di masa pandemi ini, selain untuk
memutus mata rantai penularan COVID-19, tapi juga mendukung perilaku manusia, supaya
mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai tujuan atau hasil yang optimal. Dengan kata lain,
Work From Home berperan dalam mempengaruhi atau mendorong seseorang atau kelompok
organisasi agar mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan atau sebagai desakan yang
alami guna tercapainya tujuan yang diharapkan. Prosedur Work From Home tersebut akan
berdampak pada tingginya kualitas audit internal dalam suatu organisasi. Dengan kata lain, jika
auditor melaksanakan prosedur Work From Home dalam melaksanakan tugasnya, maka
kualitas audit yang dihasilkan akan meningkat, begitu pula sebaliknya.

373
Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing “GOODWILL”, 12 (2), 2021

Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit Internal


Hasil pengujian hipotesis kedua (H2 ) menunjukkan bahwa independensi berpengaruh
positif terhadap kualitas audit internal aparat inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah
Kota Manado selama masa pandemi. Dengan demikian hipotesis 2 terdukung karena secara
empirik terbukti.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa independensi berpengaruh positif signifikan
terhadap kualitas audit aparat inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah Kota Manado
selama masa pandemi. Hal ini menunjukkan pula bahwa kualitas audit dipengaruhi oleh
independensi. Artinya, sikap independensi yang baik mampu meningkatkan kualitas audit.
Semakin tinggi sikap independensi dari auditor, maka semakin tinggi pula kualitas audit yang
dihasilkan.
Hasil pengujian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nurjanah
(2020) yang menyatakan bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Seorang auditor yang memiliki sikap independensi yang baik dapat meningkatkan kualitas
audit yang dihasilkan. Hasil penelitian ini juga selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Oktavia (2017) bahwa semakin tinggi independensi yang dimiliki auditor, maka semakin
meningkat pula kualitas audit yang dihasilkan. Pratami dan Budiarta (2019) mengemukakan
bahwa auditor dengan karakter independensi yang tinggi, tidak dengan mudah mendengarkan
pernyataan orang lain, tidak mudah terpengaruh dan tidak memihak. Mereka akan cenderung
meragukan semua hal tanpa disertai bukti yang mendukung. Standar profesional akuntan
publik mengharuskan auditor bersikap independen artinya auditor tidak mudah dipengaruhi,
tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapapun, dalam rangka melaksanakan
tugasnya.
Hal yang sama juga dinyatakan dalam penelitian Rahayu (2016), Pratiwi dkk (2021),
Megayani (2020) dalam penelitiannya mengkaji tentang pengaruh independensi terhadap
kualitas audit. Hasil penelitiannya mengatakan bahwa independensi berpengaruh positif
terhadap kualitas audit yang berarti semakin tinggi independensi yang dimiliki oleh seorang
auditor maka akan semakin tinggi kualitas audit yang dihasilkan. Hasil penelitian ini tidak
selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Triana (2016) yang menemukan bahwa
independensi tidak dapat memengaruhi baik atau buruknya kualitas audit yang dihasilkan oleh
auditor. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustini dan Siregar (2020)
independensi tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas audit. Sebaiknya auditor
memiliki sikap yang jujur dan tidak terpengaruh oleh tekanan dari rekan seprofesi sehingga
standar audit seorang auditor harus bersikap independen dalam bentuk maupun fakta terpenuhi.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Work From Home berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit internal aparat
inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah Kota Manado selama masa pandemi.
Artinya dengan adanya prosedur Work From Home di masa pandemi ini dapat
meningkatkan kualitas audit aparat inspektorat, sebaliknya dengan tidak diberlakukan
Work From Home dimasa pandemi ini dapat mengurangi kualitas audit yang dihasilkan.
2. Independensi berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit internal aparat
inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah Kota Manado selama masa pandemi.
Artinya semakin tinggi independensi dari auditor, maka semakin tinggi pula kualitas
audit yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin rendah independensi, maka semakin rendah
kualitas audit yang dihasilkan.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan

374
Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing “GOODWILL”, 12 (2), 2021

adalah sebagai berikut:


1. Saran bagi pemerintah daerah Kota Manado :
a) Work From Home sangat penting dalam meningkatkan kualitas audit internal dimasa
pandemi ini, oleh karena itu perlu meningkatkan prosedur Work From Home pada diri
auditor dengan mengikuti pelatihan online dalam peningkatan produktivitas kerja,
teknologi informasi yang mendukung pelaksanaan bekerja dari rumah untuk
meningkatkan kualitas audit aparat inspektorat sebagai auditor yang independen
sehingga akan mengurangi ketidakpercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah
daerah.
b) Independensi sangat penting dalam meningkatkan kualitas audit internal. Dalam
melaksanakan tugas auditor harus selalu menjaga etika audit agar kredibilitas seorang
auditor tetap terjaga. Diharapkan auditor lebih sering mengikuti pelatihan atau seminar
agar bisa menambah wawasan dan pengalaman lebih banyak lagi. Serta memahami
SPAP sebagai pedoman dalam menjalankan auditnya lalu mewujudkannya dalam sikap
kecermatan profesional, jujur, berani, bijaksana dan bertanggung jawab.
2. Saran bagi peneliti selanjutnya, agar memperdalam hasil temuan penelitian ini dengan
menambah variabel-variabel yang menyebabkan kualitas audit internal.

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, T., & Siregar, D. L. (2020). Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure dan Rotasi Audit
terhadap Kualitas Audit Di Bursa Efek Indonesia.. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 8(1).
Ariesanti, A. (2015). Pendapat Auditor tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keahlian
dan Independensi sebagai Kualitas Audit. (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah
Mada).
Ciger, A. (2020). Audit Quality: A Bibliometric Analysis (1981-2020). Scientific Annals of
Economics and Business, 67(4), 473-494.
Khadafi, M. (2015). Effect of Debt Default, Audit Quality and Acceptance of Audit Opinion
Going Concern in Manufacturing Company in Indonesia Stock Exchange. International
Journal of Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences, 5(1).
Kneefel, E. O., Sondakh, J. J., & Mawikere, L. (2017). Pengaruh Kode Etik APIP terhadap
Kinerja Auditor Pemerintah pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara. Going Concern
Jurnal Riset Akuntansi. 12(2).
Ma'rifah, D. (2020). Implementasi Work From Home: Kajian Tentang Dampak Positif,
Dampak Negatif dan Produktifitas Pegawai. Civil Service Journal, 14(2 November),
53-63.
Mariyanto, B. F., & Praptoyo, S. (2017). Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap
Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi (JIRA), 6(2).
Mungkasa, O. (2020). Bekerja dari Rumah (Working From Home/WFH): Menuju Tatanan
Baru Era Pandemi COVID 19. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian
Journal of Development Planning, 4(2), 126-150.
Nomor, P. P. Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Jakarta:
Sekretariat Negara (29).
Ningsih, A. A., Cahaya, P. R., & Yaniartha, P. D. (2018). Pengaruh Kompetensi, Independensi,
dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, 4(1), 92-109.

375
Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing “GOODWILL”, 12 (2), 2021

Nurjanah, S. (2020). Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Dinas


Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat. (Doctoral dissertation, UIN Sunan
Gunung Djati Bandung).
Oktavia, S. S. (2017). Pengaruh Independensi dan Kompetensi Auditor terhadap Skeptisme
Profesional Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Kota
Padang). Jurnal Akuntansi, 5(2).
Pratami, I. A. P. D. W., & Budiarta, I. K. (2019). Pengaruh Independensi dan gaya
Kepemimpinan pada Skeptisme Profesional Auditor. E-Jurnal Akuntansi, 28(1), 722-
747.
Pratiwi, M. A., Haryani, D. S., & Putri, A. S. (2021). Work-Life Balance dan Kepuasan Kerja
pada Pekerja Di Non-Profit Organization Kota Tanjungpinang. Jurnal Inovasi
Penelitian, 2(2), 397-408.
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C. C., Wijayanti, L. M., & Putri, R. S. (2020).
Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Proses Pembelajaran Online
di Sekolah Dasar. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and
Counseling, 2(1), 1-12.
Putra, D. G. (2021). Pendekatan Remote Auditing Untuk Internal Audit Dalam Mendeteksi
Kecurangan (Fraud) Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ecogen, 4(1), 635-643.
Rahayu, S. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Auditor Dalam
Mendeteksi Kecurangan: Pendekatan Explanatori Sequential. (Doctoral dissertation,
Universitas Gadjah Mada).
Ramadhani, N. A. (2020). Pengaruh Independensi dan Profesionalisme Auditor terhadap
Pertimbangan Tingkat Materialitas (Survei Pada Lima Kantor Akuntan Publik Di Kota
Bandung). (Doctoral dissertation, Universitas Komputer Indonesia).
Rupietta, K., & Beckmann, M. (2018). Working From Home. Schmalenbach Business
Review, 70(1), 25-55.
Sabani, N. (2021). Pembelajaran Daring Menghadapi Fenomena Pandemi Covid-19.
(Systematic Literature Review). Journal of Psychology and Treatment, 1(1), 11-21.
Simarmata, R. M. (2020). Pengaruh Work From Home terhadap Produktivitas Dosen
Politeknik Negeri Ambon. Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora, 2(01), 73-82.
Sugiono, Y. A. (2021). Perabot Stasiun Kerja untuk Kegiatan Bekerja dari Rumah (Doctoral
dissertation, Podomoro University).
Sujarweni, V. W. (2016). Kupas Tuntas Penelitian Akuntansi dengan SPSS. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Triana, R. (2016). Pengaruh Independensi, Kompetensi, dan Tekanan Ketaatan terhadap Audit
Judgement (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya). (Doctoral
Dissertation, Universitas Airlangga).
Utama, A. S. (2018). Independensi Pengawasan terhadap Bank Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Dalam Sistem Hukum Nasional Di Indonesia. Soumatera Law Review, 1(1),
1-21.
Vibriyanti, D. (2020). Kesehatan Mental Masyarakat : Mengelola Kecemasan di Tengah
Pandemi Covid-19. Jurnal Kependudukan Indonesia, 69-74.
Yoanita, S. (2018). Pengaruh Akuntabilitas, Independensi Auditor, Kompetensi, Due
Professional Care, Objektivitas, Etika Profesi dan Integritas Auditor terhadap Kualitas
Audit (Studi Empiris pada BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta). (Doctoral dissertation,
Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang).
Zakariya, R. R. (2021). Penguatan Peran Aparat Pengawas Intern Pemerintah dalam Mengawal
Penggunaan Keuangan Negara untuk Penanganan Covid-19 di Daerah. Jurnal Pajak
dan Keuangan Negara (PKN), 2(2), 150-164.

376

You might also like