319-Article Text-1220-1-10-20180913

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Daun, Vol. 5 No.

1, Juni 2018 : 01- 09

Al-Qur'an Views Relating to Environmental Conservation

Ariyadi, SHI, MH.


Dosen Tetap Yayasan Universitas Muhammadiah Palangkaraya
Email :Ariyadialbanjari@gmail.com

Abstract
Allah SWT has created a variety of nature on this earth. The plant that God
created with various benefits. Wrong is for human needs. Humans as God's
creatures also need plants for them. In fact the essence is the most perfect
worshiper of God, but they will still need the plant. The universe is the greatest
gift to man, for that Allah Almighty enjoined man to make good use of it and we
must continue to give thanks to Him. In reality, however, there is corruption here
and there from the actions of the hypocrites.
Human beings as perfect beings who are mind-wielded by God should use their
reason for everything good for themselves and for others. Including plant or tree
maintenance for the sake of their environmental sustainability. In addition we also
should not neglect the land because the land can be used for something good. the
environment taught by Rasullloh SAW based on revelation, so many we
encounter scientific verses of the Qur'an that discusses the environment. The
Qur'anic messages about the environment are very clear and prospective.
This authors' journal will try to discuss extensively about al-quran and the
environment, since al-qur'an has explained the importance of safeguarding the
environment by laying its foundations and principles globally. Purpose of problem
First: Knowing what and how the current environmental condition. Second:
Knowing how important it is to maintain and maintain the environment. Third:
Know how to keep the environment as it is in al-qur'an.

Keywords : Al-Qur'an, Environmental, Conservation

Abstrak
Allah SWT telah menciptakan berbagai makhluk di bumi ini. Termasuk
tumbuhan yang mana Allah menciptakannya dengan berbagai manfaat. Salah
satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia sebagai makhluk
Tuhan juga pastinya membutuhkan tumbuhan untuk memenuhi kepentingan
mereka. Walaupun hakikatnya mereka adalah makhluk Tuhan yang paling
sempurna, akan tetapi mereka akan tetap membutuhkan tumbuhan tersebut.Alam
semesta merupakan karunia yang paling besar terhadap manusia, untuk itu Allah
swt menyuruh manusia untuk memanfaatkannya dengan baik dan kita harus terus
bersyukur kepada-Nya. Akan tetapi, pada kenyataanya lain justru terjadi
kerusakan di sana sini akibat perbuatan orang-orang munafiq.
Manusia sebagai makhluk sempurna yang dikarunai akal oleh Allah swt sudah
seharusnya menggunakan akal mereka untuk segala sesuatu yang baik bagi
dirinya dan juga orang lain. Termasuk memelihara tanaman atau pohon demi
kelestarian lingkungan hidup mereka. Selain itu kita juga tidak boleh
menelantarkan lahan karena lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk sesuatu yang

1
Jurnal Daun, Vol. 5 No. 1, Juni 2018 : 01- 09

baik. lingkungan yang diajarkan oleh Rasullloh SAW berdasarkan wahyu,


sehingga banyak kita jumpai ayat-ayat ilmiah Al-Qur’an yang membahas tentang
lingkungan. Pesan-pesan Al-Qur’an mengenai lingkungan sangat jelas dan
prospektif.
Jurnal ini penyusun akan mencoba membahas secara luas mengenai al-qur’an dan
lingkungan, karena al-qur’an telah menjelaskan tentang pentingnya menjaga
lingkungan dengan meletakkan dasar dan prinsipnya secara global.Tujuan
masalah Pertama: Mengetahui apa dan bagaimana kondisi lingkungan saat ini.
Kedua: Mengetahui betapa pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan.
Ketiga: Mengetahui bagaimana cara menjaga lingkungan seperti yang terdapat
pada al-qur’an.

Keywords : Al-Qur'an, Environmental, Conservation

PENDAHULUAN yang menipis, kenaiakan suhu udara,

Latar Belakang mencairnya es di kutub, dll. 2

Salah satu permasalahan pada masa Timbulnya kerusakan alam atau


lingkungan hidup sebagian besar adalah
kini adalah permasalahan lingkungan
hasil perbuatan manusia. Karena
1
hidup, dewasa ini telah menjadi isu global
manusialah yang diberi tanggung jawab
karena menyangkut berbagai sektor dan sebagai khalifah di bumi. Manusia
mempunyai daya inisiatif dan kreatif,
berbagai kepentingan umat
sedangkan makhluk-makhluk lainnya tidak
manusia. Tentunya hal ini terbukti dengan
memilikinya. Kebudayaan manusia
munculnya isu-isu kerusakan lingkungan makin lama makin maju sesuai dengan
perkembangan dan kemajuan ilmu
yang semakin santer terdengar.
pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan
Diantaranya isu yang paling menonjol
kemajuan tersebut, perkembangan
ialah efek rumah kaca, lapisan ozon persenjataan dan alat perusak

2
Irianto, I. Ketut. "Ilmu Lingkungan."
(2016).dan Hadi, Sudharto P. Manusia Dan
Lingkungan. Badan Penerbit, Universitas
1
Husein, Harun M. Lingkungan hidup: Diponegoro, 2000. Serta Sururi, Ahmad.
masalah pengelolaan dan penegakan hukumnya. "Menggapai Pelestarian Lingkungan Hidup Di
Bumi Aksara, 1993. Dan Achmad, Rukaesih. Indonesia: Studi Perbandingan Etika Islam Dan
"Kimia lingkungan." (2011): 1-34. Etika Ekofeminisme." Fikrah 2.1 (2015).

2
Jurnal Daun, Vol. 5 No. 1, Juni 2018 : 01- 09

lingkungan makin maju pula.3 Kerusakan kita sebagai umat Islam kembali kepada
lingkungan diperparah lagi dengan ajaran Al-qur’an dalam hal mengolah
banyaknya kendaraan bermotor, dan lingkungan. Supaya kita dapat lebih bijak
pabrik-pabrik yang menimbulkan dan bertanggung jawab. Sehingga nantinya
pencemaran udara atau polusi.4 dengan sendirinya akan lahirlah prinsip
Pencemaran tersebut membahayakan pembangunan berkelanjutan atau
keselamatan hidup manusia dan kehidupan pembangunan berwawasan lingkungan.6
sekelilingnya. Limbah-limbah pabrik
sering kali dibuang seenaknya ke sungai METODE PENELITIAN
yang akhirnya bermuara ke laut. Demikian Penelitian inibertujuan untuk
pula kapal-kapal tanker yang membawa mengetahui bagaimana peran agama Islam
minyak sering mengalami kebocoran, dalam Pelestarian Lingkungan. Dengan
sehinggga minyaknya tumpah ke laut. demikian, setidaknya yang selama ini
Akibatnya, air sungai dan laut beracun menjadi titik masalah dapat terungkap dan
yang menyebabkan mati atau tercemarnya dapat menjadi informasi ilmiah yang
ikan dengan zat beracun.5 mencerahkan.
Mungkin selama ini manusia terlau Penelitian ini merupakan penelitian
jumawa dengan kemampuan yang mereka perpustakaan (Library research),
miliki untuk mengolah lingkungan yang penelitian ini bersifat deskriptif, dimana
ada. Padahal seharusnya manusia sebagai data-data yang dikumpulkn dianalisis
makhluk yang dimuliakan dengan akal, secara kualitatif. Untuk memperoleh data
seharusnya mampu berbuat apapun asalkan yang diperlukan. Peneliti melakukan
tetap memegang amanah dan tanggung observasi keberbagai perpustakaan baik
jawab dalam mengolah bumi. Seharusnya perpustakaan digital maupun perpustakaan

3
yang ada di kota Palangka Raya.
Fauziati, Rini. Relevansi Kandungan Al-
Qur'an Surat Ar-Rum Ayat 41 Dengan Pelestarian
Lingkungan Pada Mapel Biologi Materi
4
Suaryana, Agung. "Implementasi
akuntansi sosial dan lingkungan di Indonesia."
6
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis (2011). Dan Sugandhy, Aca, And Rustam Hakim.
Siregar, Edy Batara Mulya. "Pencemaran udara, Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan
respon tanaman dan pengaruhnya pada manusia." Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Bumi
Pencemaran Udara, Respon Tanaman Dan Aksara, 2007. Dan Siahaan, Nommy Horas
Pengaruhnya Pada Manusia (2005). Thombang. Hukum Lingkungan Dan Ekologi
5
Ibit Pembangunan. Erlangga, 2004.

3
Jurnal Daun, Vol. 5 No. 1, Juni 2018 : 01- 09

HASIL DAN PEMBAHASAN Allah menciptakan Jin dan Manusia


untuk beribadah kepada-NYA juga
A. Pandangan Al-Qur’an yang memberikan manusia kedudukan sebagai
Berkaitan dengan Pelestarian khalifah di bumi. Sebagai khalifah,
Lingkungan manusia memiliki tugas memanfaatkan,
Al-Qur’an sebagai kitab suci agama mengelola dan memelihara.
Islam di dalamnya banyak terangkum ayat- Tetapi seringkali manusia lalai
ayat yang membahas mengenai dengan kedudukannya sebagai khalifah di
lingkungan, seperti perintah untuk menjaga bumi. Pemanfaatan yang mereka lakukan
lingkungan, larangan untuk merusaknya, terhadap alam seringkali tidak diiringi
dll. Seperti yang akan di bahas berikut ini. dengan usaha pelestarian. Keserakahan dan
Q.S. Ar-Rum ayat 41-42 perlakuan buruk sebagian manusia
ِ ٌَّ‫ث أَ ٌْ ِذي ال‬
‫اس‬ ْ َ‫ظََِ َش ْالفَ َسا ُد فًِ ْالبَ ِّش َّ ْالبَحْ ِش بِ َوا َك َسب‬ terhadap alam justru mengakibatkan
‫﴾ قُلْ ِس ٍْشُّا‬41﴿ َ‫ْض الَّ ِزي َع َولُْا لَ َعلَُِّ ْن ٌَشْ ِجعُْْ ى‬ َ ‫لٍُِ ِز ٌْقَُِ ْن بَع‬ kerusakan dan kesengsaraan kepada
َ‫ض فَا ًْظُشُّا َك ٍْفَ َكاىَ عَاقِبَةُ الَّ ِز ٌْيَ ِه ْي قَ ْب ُل َكاى‬
ِ ْ‫فًِ ْاْلَس‬ manusia itu sendiri. Kerusakan terjadi di
7
﴾42﴿ َ‫أَ ْكثَ ُشُُ ْن ُّه ْش ِش ِك ٍْي‬ darat dan di laut seperti Banjir, tanah
41. Telah tampak kerusakan di darat dan di longsor, kekeringan, pencemaran air dan
laut disebabkan karena perbuatan tangan udara, dll.
manusia, Dalam ayat ini Allah menyuruh kita
supaya Allah merasakan kepada mereka untuk melakukan perjalanan di muka bumi
sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, dan menengok kembali kisah-kisah umat
agar mereka kembali (ke jalan yang benar). terdahulu yang binasa karena ingkar
42. Katakanlah “Adakanlah perjalanan di kepada Allah SWT. Banyak kisah-
muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kisah orang terdahulu seperti cerita para
kesudahan orang-orang yang terdahulu. nabi, sahabat-sahabat rasul dan tabi’in.
Kebanyakan dari mereka itu adalah orang- Pada masa itu manusia juga banyak
8
orang yang mempersekutukan (Allah).” melakukan kerusakan di bumi. Sampai
akhirnya Allah SWT. memusnahkannya.
Kandungan Surat Ar-Rum 41-42 Usaha yang dapat kita lakukan untuk
memelihara dan melestarikan lingkungan
7
Q.S. Ar-Rum Ayat 41-42 hidup diantaranya ;
8
Q.S. Ar-Rum Ayat 41-42

4
Jurnal Daun, Vol. 5 No. 1, Juni 2018 : 01- 09

1. Rehabilitasi sumber daya alam Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat


berupa hutan, tanah, dan air yang kepada orang-orang yang berbuat baik.
rusak. 57. Dan dialah yang meniupkan angin
2. Pendayagunaan daerah pantai, sebagai pembawa berita gembira sebelum
wilayah laut, dan kawasan udara kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga
perlu dilanjutkan dan makin apabila angin itu telah membawa angin
ditingkatkan tanpa merusak mutu mendung, kami halau ke suatu daerah yang
dan kelestarian lingkungan hidup. tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah
3. Membudidayakan tanaman dan itu, maka kami keluarkan dengan sebab
hidup bersih . hujan itu berbagai macam buah-buahan.
” Kebersihan adalah sebagian dari iman ” , Seperti itulah kami membangkitkan orang-
maka rawatlah bumi ini dan sadarlah kita orang yang telah mati, mudah-mudahan
sebagai khalifah yang tugasnya untuk kamu mengambil pelajaran.
merawat, mengelola dan memanfaatkan 58. Dan tanah yang baik, tanaman-
apa yang ada di bumi ini. tanamannya tumbuh subur dengan seizin
Q.S.Al-A’raf ayat 56-58 allah; dan tanah yang tidak subur,
tanaman-tanamannya hanya tumbuh
ِ ْ‫َّ َْلجُ ْف ِسذُّا فًِ ْاﻷَس‬
‫ض بَ ْع َذ إِصْ ََل ِحَِا َّا ْدعٍُُْ خَ ْْ فًا‬
merana. Demikianlah kami mengulangi
َُْ َُّ ﴾56﴿ َ‫ط َوعًا إِ َّى َسحْ َوثَ هللا قَ ِشٌبٌ ِّهيَ ْال ُوحْ ِسٌٍِي‬ َ َّ
ْ َّ‫الَّ ِزي ٌُشْ ِس ُل ال ِّشٌَا َح بُ ْششً ا بَ ٍْيَ ٌَ َذيْ َسحْ َوحِ َِ َححَّى إِ َرآ أَقَل‬ tanda-tanda kebesaran (kami) bagi orang-
‫ث‬
orang yang bersukur.10
‫ث فَؤَ ًْزَ ْلٌَا بِ َِ ْال َوآ َء فَؤ َ ْخ َشجْ ٌَا بِ َِ ِه ْي‬
ٍ ٍِّ‫َس َحابًا ثَقَ ًاْل ُس ْقٌَاٍُ لِبَلَ ٍذ َّه‬
﴾57﴿ َ‫ت َك َزلِكَ ًُحْ ِش ُج ْال َوْْ جَى لَ َعلَّ ُك ْن جَ َز َّكشُّى‬ ِ ‫ُك ِّل الثَّ َو َشا‬ Isi Kandungan
َ ‫َّ ْالبَلَ ُذ الطٍَِّّبُ ٌَ ْخ ُش ُج ًَبَاجَُُ بِإ ِ ْر ِى َسبِّ َِ َّالَّ ِزي خَ ب‬
‫ُث َْلٌَ ْخ ُش ُج‬ Bumi sebagai tempat tinggal dan
ِ ‫ك ًُ َ ِّش ُ ْاﻷٌََا‬
﴾58﴿ َ‫ت لِقَْْ ٍم ٌَ ْش ُكشُّى‬ َ ِ‫إِ َّْل ًَ ِكذًا َك َزل‬
9
tempat hidup manusia dan makhluk Allah
lainnya sudah dijadikan Allah dengan
56. Dan janganlah kamu membuat
penuh rahmat Nya. Gunung-gunung,
kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
lembah-lembah, sungai-sungai, lautan,
memperbaikinya dan berdoalah kepada-
daratan dan lain-lain semua itu diciptakan
Nya dengan rasa takut (tidak akan
Allah untuk diolah dan dimanfaatkan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
dengan sebaik-baiknya oleh manusia,
bukan sebaliknya dirusak dan dibinasakan
9 10
Q.S.Al-A’raf Ayat 56-58 Q.S.Al-A’raf Ayat 56-58

5
Jurnal Daun, Vol. 5 No. 1, Juni 2018 : 01- 09

Hanya saja ada sebagian kaum sehingga negeri yang hampir mati tersebut
yang berbuat kerusakan di muka bumi. menjadi subur kembali dan penuh berisi
Mereka tidak hanya merusak sesuatu yang air. Dengan demikian, dia telah
berupa materi atau benda saja, melainkan menghidupkan penduduk tersebut dengan
juga berupa sikap, perbuatan tercela atau penuh kecukupan dan hasil tanaman-
maksiat serta perbuatan jahiliyah lainnya. tanaman yang berlimpah ruah.
Akan tetapi, untuk menutupi keburukan Q.S. Sad ayat 27
tersebut sering kali merka menganggap diri
َ ْ‫َّ َها خَ لَ ْقٌَا ال َّس َوآ َء َّ ْاﻷَس‬
َ ِ‫ض َّ َها بَ ٌٍَُِْ َوا بَا ِط ًَل َرل‬
‫ك ظَ ُّي‬
mereka sebagai kaum yang melakukan
ِ ٌَّ‫الَّ ِز ٌْيَ َكفَشُّا فَ َْ ٌْ ُل لِلَّ ِزٌيَ َكفَشُّا ِهيَ ال‬
11
﴾27﴿ ‫اس‬
perbaikan di muka bumi, padahal justru
merekalah yang berbuat kerusakan di muka
27. Dan kami tidak menciptakan langit dan
bumi
bumi dan apa yang ada antara keduanya
Allah SWT melarang umat manusia
tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah
berbuat kerusakan dimuka bumi karena
anggapan orang-orang kafir, maka
Dia telah menjadikan manusia sebagai
celakalah orang-orang kafir itu karena
khalifahnya. Larangan berbuat kerusakan
mereka akan masuk neraka.12
ini mencakup semua bidang, termasuk
dalam hal muamalah, seperti mengganggu
Isi Kandungan
penghidupan dan sumber-sumber
penghidupan orang lain. Allah SWT menjelaskan bahwa dia
Allah menegasakan bahwa salah menjadikan langit, bumi dan makhluk apa
satu karunia besar yang dilimpahkan saja yang berada diantaranya tidak sia-sia.
kepada hambanya ialah Dia menggerakkan Langit dengan segala bintang yang
angin sebagai tanda kedatangan rahmat menghiasi, matahari yang memancarkan
Nya. Angin yang membawa awan tebal, di sinarnya di waktu siang, dan bulan yang
halau ke negeri yang kering dan telah rusak menampakkan bentuknya yang berubah-
tanamannya karena tidak ada air, sumur ubah dari malam kemalam serta bumi
yang menjadi kering karena tidak ada tempat tinggal manusia, baik yang tampak
hujan, dan kepada penduduk yang dipermukaannya maupun yang tersimpan
menderita lapar dan haus. Lalu dia
menurunkan hujan yang lebat di negeri itu 11
Q.S. Sad Ayat 27
12
Q.S. Sad Ayat 27

6
Jurnal Daun, Vol. 5 No. 1, Juni 2018 : 01- 09

didalamnya, sangat besar artinya bagi dan akan dihimpun dipadang mahsyar
kehidupan manusia. Kesemuanya itu untuk mempertanggung jawabkan
diciptakan Allah atas kekuasaan dan perbuatannya sehingga mereka berani
kehendaknya sebagai rahmat yang tak zalim terhadap lingkungannya.
ternilai harganya. Allah menciptakan langit dan bumi
Allah memberikan pertanyaan pada dengan sebenar-benarnya hanya untuk
manusia. Apakah sama orang yang kepentingan manusia. Manusia diciptakan
beriman dan beramal saleh dengan orang Nya untuk menjadi khalifah di muka bumi
yang berbuat kerusakan di muka bumi dan ini sehingga wajib untuk menjaga apa yang
juga apakah sama antara orang yang telah dikaruniakan Allah SWT.
bertakwa dengan orang yang berbuat Kandungan Surat Shaad ayat 27 dari segi
maksiat? Allah SWT menjelaskan bahwa artinya adalah :
diantara kebijakan Allah ialah tidak akan "Dan Kami tidak menciptakan langit dan
menganggap sama para hambanya yang bumi dan apa yang ada antara keduanya
melakukan kebaikan dengan orang-orang tanpa hikmah."Pada firman ini Allah s.w.t
yang terjerumus di lembah kenistaan. menyatakan kepada Nabi Dawud a.s,
Allah SWT menjelaskan bahwa tidak bahwa sesungguhnya Allah telah
patutlah bagi zat Nya dengan segala menciptakan seisi bumi dan langit ini
keagungan Nya, menganggap sama antara dengan penuh limpahan karunia. Tidak
hamba-hambanya yang beriman dan seperti apa yang dikatakan oleh para orang
melakukan kebaikan dengan orang-orang kafir terhadapnya (Dawud a.s).
yang mengingkari keesaannya lagi "Yang demikian itu adalah anggapan orang
memperturutkan hawa nafsu. - orang kafir."Pada firman ini Allah s.w.t
Mereka ini tidak mau mengikuti menyatakan bahwa sesungguhnya apa
keesaan Allah, kebenaran wahyu, yang dikatakan orang kafir terhadapnya itu
terjadinya hari kebangkitan dan hari adalah kebohong semata. Dikisahkan
pembalasan. Oleh karena itu, mereka jauh bahwa pada waktu itu orang - orang kafir
dari rahmat Allah sebagai akibat dari berkata kepada Nabi Dawud a.s; bahwa
melanggar larangan-larangannya. Mereka Allah tidak pernah memberikan manfaat
tidak meyakini bahwa mereka akan (karunia) apa pun kepada mereka (orang
dibangkitkan kembali dari dalam kuburnya kafir) selama mereka hidup."Maka

7
Jurnal Daun, Vol. 5 No. 1, Juni 2018 : 01- 09

celakalah orang - orang kafir itu karena dzalim. Sebagaimana Allah mengingatkan
mereka akan masuk neraka." dalam Q.S Ar-Rum 30:29.
Pada firman ini Allah memberikan Bahaya yang diakibatkan
(memperkuat) keyakinan Nabi Dawud a.s menurutkan kehendak nafsu sangat jelas
tentang kebohongan para orang - orang dampaknya pada kehancuran bumi. Hal ini
kafir tersebut. Dengan memberikan dapat berupa ekspliotasi yang berlebihan
jaminan azab neraka atas mereka. dan tidak memepertimbangkan daya
dukung lingkungan, pemborosan,
KESIMPULANDAN SARAN menguras sesuatu yang tidak penting dan
Kesimpulan tidak efisien, bermewah-mewahan dalam
konsumsi dan gaya hidup dan
Alloh menyebutkan secara eksplisit
seterusnya. Manusia yang melakukan cara
dalam Al-Qur’an tentang pentingnya
seperti itu tentu mengelola bumi tanpa
lingkungan hidup dan cara-cara Islami
landasan dan petunjuk Al-Khalik sesuai
dalam mengelola dunia
dengan apa yang diisyaratkan kepadanya
ini.Kualitas sebagai indikator
selaku hamba Tuhan. Syariat adalah fitrah
pembangunan dan ajaran Islam sebagai
di mana bumi hanya dapat diatur dengan
teknologi untuk mengelola dunia jelas
ilmu syariatnya tersebut. Bila sesuatu
merupakan pesan strategis dari Alloh SWT
menyalahi fitrah, maka akibatnya dapat
untuk diwujudkan dengan sungguh-
terjadi kefatalan. Tanpa standar nilai-nilai
sungguh oleh setiap muslim.Adanya
syariat tersebut, manusia cenderung
bencana lebih karena manusia melakukan
melihat kebenaran menurut hawa nafsu.
ekspliotasi berdasarkan kemauan hawa
Saran
nafsunya untuk memperoleh keuntungan
Islam mengajarkan agar umat
yang sebanyak-banyaknya tanpa
manusia senantiasa menjaga lingkungan.
memikirkan bencana yang ditimbulkannya.
Hal ini seringkali tercermin dalam
Manusia tersebut tidak mempunyai
beberapa pelaksanaan ibadah, seperti
pengetahuan mengenai ekosistem dan
ketika menunaikan ibadah haji. Dalam haji,
memandang baik perbuatannya yang salah
umat Islam dilarang menebang pohon-
tersebut tanpa pengetahuan, dalam Al-
pohon dan membunuh binatang. Apabila
Qur’an disebutkan sebagai manusia yang
larangan itu dilanggar maka ia berdosa dan

8
Jurnal Daun, Vol. 5 No. 1, Juni 2018 : 01- 09

diharuskan membayar denda (dam). Lebih Hadi, Sudharto P. Manusia Dan


Lingkungan. Badan Penerbit,
dari itu Allah SWT melarang manusia
Universitas Diponegoro, 2000.
berbuat kerusakan di muka bumi.
Irianto, I. Ketut. "Ilmu Lingkungan."
Hendaknya kita sebagai umat Islam
(2016).
kembali kepada ajaran agama kita dalam
Sururi, Ahmad. "Menggapai Pelestarian
mengolah lingkungan. Dengan adanya hal
Lingkungan Hidup Di Indonesia:
tersebut, seharusnya manusia menjadi lebih Studi Perbandingan Etika Islam
Dan Etika Ekofeminisme." Fikrah
bijak dalam mengolah lingkungannya.
2.1 (2015).
Sehingga nantinya diharapkan apabila
Fauziati, Rini. Relevansi Kandungan Al-
dalam kegiatan pengolahan lingkungan
Qur'an Surat Ar-Rum Ayat 41
akan tumbuh pemahaman pembangunan Dengan Pelestarian Lingkungan
Pada Mapel Biologi Materi
berwawasan lingkungan maupun spirit
pembangunan berkelanjutan. Suaryana, Agung. "Implementasi akuntansi
sosial dan lingkungan di
Bukan tidak mungkin akan
Indonesia." Jurnal Ilmiah
terealisasikan. Asalkan manusia mau Akuntansi dan Bisnis (2011).
kembali kepada ajaran agama yang utuh
Siregar, Edy Batara Mulya. "Pencemaran
dan dapat memahaminya. Sehingga udara, respon tanaman dan
pengaruhnya pada manusia."
nantinya akan tumbuh kesadaran umat
Pencemaran Udara, Respon
manusia dalam mengelola lingkungannnya. Tanaman Dan Pengaruhnya Pada
Manusia (2005).
Sangat jelas dalam Al-Qur’an terdapat
begitu banyaknya ayat-ayat yang Sugandhy, Aca, And Rustam Hakim.
Prinsip Dasar Kebijakan
membahas prosedur pengolahan alam yang
Pembangunan Berkelanjutan
bijak, perintah untuk tidak berbuat Berwawasan Lingkungan. Bumi
Aksara, 2007.
kerusakan di muka bumi,dll.
DAFTAR PUSTAKA Siahaan, Nommy Horas Thombang.
Hukum Lingkungan Dan Ekologi
Achmad, Rukaesih. "Kimia lingkungan." Pembangunan. Erlangga, 2004.
(2011)
Q.S. Ar-Rum Ayat 41-42
Husein, Harun M. Lingkungan hidup: Q.S. Ar-Rum Ayat 41-42
masalah pengelolaan dan Q.S.Al-A’raf Ayat 56-58
penegakan hukumnya. Bumi
Q.S.Al-A’raf Ayat 56-58
Aksara, 1993.
Q.S. Sad Ayat 27
Q.S. Sad Ayat 2

You might also like