Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 6
ANTARA KEJAKSAAN TINGGI PAPUA BARAT DENGAN BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI MANOKWARI TENTANG DIGITALISAS! KOORDINAS! DAN KONSULTAS! DALAM PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA UMUM Nomor B. Ot /R.2/Es/08/2023 Nomor : PKS: KS.01.01.318.31A4.08.23.234 Pada hari ini Selasa tanggal 15 bulan Agustus Tahun 2023 bertempat pada Kantor Kejaksaan Tinggi Papua Barat di Manokwari, yang bertandatangan dibawah ini 1. Dr. HARLI SIREGAR, S.H., M.Hum, selaku Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat, berkedudukan di Jalan Pahlawan Sanggeng Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat, dalam hil ini bertindak untuk dan atas nama Kejaksaan Tinggi Papua Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. Il, AGUSTINCE WERIMON, S.Farm., Apt, selaku Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari, berkedudukan di Jalan Angkasa Mulyono, ‘Amban, Kabupaten Manokwari, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya secara terpisah dapat disebut sebagai “PIHAK” dan secara bersama-sama disebut sebagai “PARA PIHAK’, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut a. Bahwa PIHAK PERTAMA adaish Kejaksaan Tinggi Papua Barat adalah Lembaga Pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan yang berkedudukan di ibu kota provinsi dan daerah hukumnya ‘meliputi wilayah kekuasaan provinsi b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manckwari adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berkedudukan dibawah Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Kesehatan, yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia di Wilayah Provinsi Papua Barat Dengan memperhatikan ketentuan Peraturan Perundang-undangan sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana; d PARAF - { PIHAK PERTAMA | Ptriax KeDUA = BADAN POM PERJANJIAN KERJA SAMA BALALPoM oraanonWaRs ] 2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Undang- undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia; 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2017 Tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan; 4. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan; 5. Surat Edaran Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : SE-004/A/JA/02/2009 Tanggal 26 Februari 2009 tentang Meminimalisir Bolak Baliknya Perkara Antara Penyidik Dan Penuntut Umum, Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dengan itikad baik, saling percaya, sederajat, dan tetap berpedoman kepada ketentuan peraturan Perundang-undangan, PARA PIHAK sepakat untuk melaksanakan kerja sama dalam rangka pelaksanaan koordinasi dan konsultasi dalam prapenuntutan melalui aplikasi digital, dengan menyatakan beberapa hal sebagai berikut BABI PENGERTIAN Pasal 1 Dalam Perjanjian Kerja Sama ini, yang dimaksudkan dengan : a. Digitalisasi adalah proses perubahan yang terjadi pada teknologi bersifat analog ke teknologi bersifat digital. b. Koordinasi dan Konsultasi adalah menyatukan persepsi_ terhadap Penanganan dan penyelesaian perkara tindak pidana umum yang sedang ditangani, yang dilakukan dengan memberikan konsultasi dan atau petunjuk teknis tentang syarat formil berkas perkara maupun syarat materi menyangkut penerapan hukum, unsur-unsur delik, pertanggungjawaban pidana serta hal-hal lain yang dipertukan. ©. Prapenuntutan adalah tindakan Penuntut Umum untuk —mengikuti perkembangan penyidikan setelah menerima pemberitahuan dimulainya enyidikan dari penyidik, mempelajari atau menelii kelengkapan berkas perkara hasi! penyidikan yang diterima dari penyidik serta memberikan petunjuk guna dilengkapi oleh penyidik untuk dapat menentukan apakah berkas perkara tersebut lengkap atau ti d. Penuntut Umum adalah Jaksa yang diberi wewenang oleh Undang-Undang untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim, ©. Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Pengawas Obat dan Makanan adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberikan kewenangan khusus oleh Undang-Undang untuk melakukan penyidikan tindak pidana sesuai undang-undang yang menjadi dasar hukumnya. PIHAK KEDUA BABII MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagal landasan kerjasama bagi PARA PIHAK dalam melaksanakan tugas khususnya penanganan perkara tindak pidana umum tahap prapenuntutan. (2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah mempermudah koordinasi antara penyidik dengan penuntut umum dalam penanganan perkara tindak pidana umum tahap prapenuntutan, sehingga penanganan perkara akan menjadi efektif, efisien dan cepat BAB IIL RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang Lingkup Perjanjian Kerja Sama ini metiputi a. Penyediaan Sarana dan Prasarana pendukung untuk pelaksanaan koordinasi dan konsultasi penanganan perkara antara Penuntut Umum dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari b. Menyiapkan Penuntut Umum dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari sebagai pelaksana dalam koordinasi dan konsultasi penanganan perkara melalui aplikasi digital serta staf yang akan membantu pelaksanaan koordinasi dan konsullasi melalui aplikasi digital ¢. Peningkatan sinergitas dan kerja sama dalam penanganan perkara di bidang obat dan makanan. d, Peningkatan kompetensi sumber daya manusia; e. Kegiatan tain yang disepakati PARA PIHAK. BABIV TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 4 (1) PIHAK PERTAMA mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ‘a. Menyediakan aplikasi dan sebagai sarana untuk melakukan koordinas! dan konsultasi penanganan perkara secara digital antara Penuntut ‘Umum dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Pengawas ‘Obat dan Makanan di Manokwari; b. Menyiapkan Buku Panduan penggunaaan aplikasi koordinasi dan konsultasi melalui aplikasi digital; . Menyiapkan Penuntut Umum sebagai pelaksana dalam koordinasi dan konsultasi penanganan perkara melalui aplikasi digital; PARAF | PIAK PERTAMA [rmacxeoun | ke Menyiapkan staf untuk membantu Penuntut Umum dalam melaksanakan koordinasi dan Konsultasi penanganan perkara melalui aplikasi digital; Melakukan sosialisasi kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari terkait penggunaaan aplikasi digital dalam koordinasi dan konsultasi penanganan perkara secara digital; Memberikan informasi kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari_ terkait Perkembangan, hasil dan evaluasi terkait koordinasi dan konsultasi penanganan perkara melalui aplikasi digital; PARA PIHAK bekerjasama meningkatkan kompetensi sumber daya ‘manusia agar tercapai profesionalisme dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing dalam bentuk sosialisasi, dan/atau bimbingan ‘Tukar menukar data dan/atau informasi terkait permasalahan hukum di bidang obat dan makanan. (2) PIHAK KEDUA mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut a. ‘Menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Pengawas Obat dan Makanan di ‘Manokwari dalam melakukan koordinasi dan konsultasi melalui aplikasi digital; ‘Menyiapkan penyidik untuk melaksanakan koordinasi dan konsultasi dalam penanganan perkara melalui aplikasi digital; Menyiapkan staf untuk membantu penyidik untuk melaksanakan koordinasi dan konsultasi dalam penanganan perkara melalui aplixasi digit PARA PIHAK bekerjasama meningkatkan kompetensi sumber daya ‘manusia agar tercapai profesionalisme dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing dalam bentuk sosialisasi, dan/atau bimbingan teknis; ‘Tukar menukar data dan/atau informasi terkait permasalahan hukum di bidang obat dan makanan. BABV PELAKSANAAN Pasal 5 PARA PIHAK dapat melakukan koordinasi dan konsultasi penanganan perkara tindak pidana umum melalui aplikasi tal setelah PIHAK KEDUA menginimkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) kepada PIHAK PERTAMA. A PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA (). 2), @). (1). 2). BAB VI JANGKA WAKTU Pasal 6 Perjanjian Kerja Sama ini berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung mulai ditandatangani oleh PARA PIHAK dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan hasil evaluasi Perjanjian Kerja Sama ini dapat diperpanjang sesuai kesepakatan PARA PIHAK dengan rancangan perpanjangan yang dikoordinasikan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa berlaku Perjanjian Kerja Sama ini berakhir. Perjanjian Kerja Sama ini dapat diakhiri sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan ketentuan, PIHAK yang bermaksud untuk mengakhiri Perjanjian Kerja Sama memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada PIHAK lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum diakhirinya Perjanjian Kerja Sama ini. BAB Vit KERAHASIAAN Pasal 7 PARA PIHAK berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan, termasuk ‘menyimpan, melindungi dan mengamankan data, dokumen dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini Kewajiban kerahasiaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap berfaku meskipun Perjanjian Kerja Sama ini telah berakhir atau diakhiri lebih awal BAB Vill PEMBIAYAAN Pasal 8 Segala biaya yang timbul dalam rangka pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini dibebankan pada masing-masing PIHAK. 1 BAB IX KORESPONDENS! Pasal 9 Dalam rangka korespondensi danvatau pelaksanaan kegiatan Perjanjian Kerja ‘Sama, PARA PIHAK menunjuk unit kerja atau satuan yang bertanggung jawab sebagai penghubung yang ditetapkan sebagai berikut a. Kejaksaan Tinggi Papua Barat Alamat Jalan Pahlawan, Kelurahan Sanggeng, Kabupaten Manokwari Telepon : 0838-3609-0713 Email: _pidumkejatipp@gmail.com [Par PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA b. Balai Pengawas Oat dan Makanan Alamat Jalan Angkasa Mulyono, Amban, Kabupaten Manokwari Telepon (0986-2217025 Email manokwari bpom@gmail.com & bpom_manokwari@pom go.id PARA PIHAK setiap waktu dapat mengubah alamat korespondensi sebagaimana di maksud pada ayat 1 dengan wajib memberitahukan Perubahan alamat paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sebelum terjadinya erubahan alamat korespondensi tersebut; 2. Selama pemberitahuan perubahan alamat korespondensi tersebut belum diterima, maka segala penyampaian informasi tetap menggunakan alamat korespondensi yang telah tertera pada awal Perjanjian Kerja Sama ini sehingga segala akibat keterlambatan pemberitahuan/informasi menjadi tanggung jawab pinak yang melakukan perubahan tersebut BABX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 10 Perubahan dan/atau hai-hal yang beium diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini, akan diatur dan ditetapkan berdasarkan Kesepahaman PARA PIHAK yang dituangkan secara tertulis dalam Kesepahaman tambahan (adendum) yang merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini; G (2) Apabila di kemudian hari terjadi permasalahan dalam _pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini, akan diselesaikan olen PARA PIHAK secara Mmusyawarah untuk mufakat. BAB XI PENUTUP Pasai 11 (1) Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani pada har tanggal, bulan tahun dan tempat sebagaimana disebutkan pada awal Perjanjian Kerja ‘Sama ini, dalam rangkap 2 (dua) asii, masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani PARA PIHAK; (2) Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dengan semangat kerja sama yang bai, untuk dipatuhi dan diiaksanakan olen PARA PIHAK. REPOS BREAKS PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

You might also like