Professional Documents
Culture Documents
Kajian Kriminologis Kenakalan Anak Dalam Fenomena Balapan Liar Di Wilayah Hukum Polres Buleleng
Kajian Kriminologis Kenakalan Anak Dalam Fenomena Balapan Liar Di Wilayah Hukum Polres Buleleng
3 2014
ABSTRACT
Illegal race is one manifestation of juvenile delinquency, and if not dealt with quick and
appropriately respons it will be a big problem. The illegal race is a “prohibited activity” and it is
rule by Article 297 jo. Article 115letter b Law No. 22 of 2009 about Road Traffic and Road
Transportation. In fact, in Singaraja there are many violations of these rules. Therefore, from the
perspective of criminology needs to be known about the factors that cause child doing the wild race
and mitigation efforts from the police.
This research is a law studies with the empirical aspec, which is primary data and secondary
data as a source. Processing and data analysis was done by qualitatively. Overall results of the
analysis of these data are presented descriptively, and fully explained about the problem that
studied and also accompanied by a critical review.
Based on Containment theory proposed by Walter C. Reckless and research results, it can be
seen that the factors that cause the child or juvenile do the illegal race, which is divided into 2 ( two
) that are inner and outer containment. Furthermore, It is described about the reduction of the
illegal races by Buleleng Police, which is based on the results of research, there are 2 (two)
reduction, that are by penal and non- penal facilities.
1
Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana, Alamat : SIngaraja-Bali, e-mail : -
395
Vol.7 No.3 2014
396
Vol.7 No.3 2014
Kenakalan anak seperti ini banyak kita penanggulangan balapan liar di Kota
jumpai di kota-kota besar dan bahkan sudah Singaraja, selain itu diperlukan juga peran
mulai menjamur di kota-kota kecil yang ada serta masyarakat sebagai pendukungnya.
di setiap provinsi. Adapun tempat penulis Melalui sarana penal maupun non penal,
melakukan penelitian ini adalah di Kota pihak Polres Buleleng dapat bertindak dengan
Singaraja yang merupakan bagian dari cepat dan tepat dalam menanggulangi balapan
Wilayah Hukum Polres Buleleng. Balapan liar yang sejatinya merupakan suatu bentuk
liar yang banyak terjadi di daerah Singaraja tindakan yang melanggar hukum materiil
merupakan salah satu alternatif bagi anak- mengenai lalu lintas.
anak remaja untuk mengekspresikan dirinya Berdasarkan kondisi empirik demikian,
sebagai suatu pencitraan diri. Biasanya para penulis melihat adanya kesenjangan antara
pembalap liar ini membentuk suatu kelompok teori dengan praktek. Undang-undang Lalu
(komunitas) sebagai wadah mereka Lintas dan Angkutan Jalan telah mengatur
mengaktualisasikan diri dan sering secara jelas bahwa balapan liar merupakan
menamakan kelompok mereka dengan suatu tindak pidana yang berupa pelanggaran
sebutan geng motor. Balapan liar ini, lalu lintas dan dapat dipidana. Tetapi dalam
menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran di kenyataannya di masyarakat khususnya
masyarakat. Karena resiko yang dihadapi kalangan anak muda, balapan liar tersebut
sangat besar, mulai dari berurusan dengan tetap saja terjadi. Melihat kondisi inilah, maka
polisi, kecelakaan yang mengakibatkan cacat penulis tertarik untuk menganalisa lebih
hingga kematian. dalam mengenai faktor penyebab dan upaya
Berdasarkan Pasal 297 jo Pasal 115 penanggulangan balapan liar di wilayah
huruf b Undang-Undang Nomor 22 Tahun hukum Polres Buleleng. Selanjutnya penulis
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, memberikan judul dalam penelitian ini yaitu
sudah sangat jelas dinyatakan dalam pasal “Kajian Kriminologis Kenakalan Anak dalam
tersebut mengenai larangan adanya balapan Fenomena Balapan Liar di Wilayah Hukum
liar. Namun pada kenyataan dan fakta yang Polres Buleleng”.
ada, di Singaraja masih terdapat banyak
2. Rumusan Masalah
pelanggaran terhadap aturan tersebut.
Berdasarkan uraian latar belakang
Sehingga diperlukan upaya yang maksimal
masalah sebagaimana yang sudah dipaparkan
untuk menanggulangi balapan liar tersebut.
diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
Peran Polres Buleleng seharusnya
masalah sebagai berikut.
sangat mendominasi dalam upaya
397
Vol.7 No.3 2014
5 7
Ahcmad Ali dan Wiwie Heryani, 2012, Kartini Kartono, op.cit., h.21.
8
Menjelajahi Kajian Empiris terhadap Hukum, Erdian Wirajaya dan Johris G. Purba, 2009,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h.2. Balapan Liar : Ajang Sebuah Pergaulan, Prestasi
6
Bambang Waluyo, 2008, Penelitian Hukum atau Hanya Ugal-ugalan di Jalan, Usu E-Journal
dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, h.8. Kerabat Vol 1 No.1, available at
398
Vol.7 No.3 2014
http://repository.usu.
10
ac.id/handle/123456789/15423, accessed Hassan Syamsi Basya, 2011, Mendidik
9 Juli 2013 Anak Zaman Kita; Cara Nabi dan Psikolog Muslim
9
Wagiati Soetodjo, 2010, Hukum Pidana Mengantar Anak Jadi Lebih Cerdas, Lebih Shalih,
Anak, Refika Aditama, Bandung, h. 16-17 Zaman, Jakarta, h. 122-123.
399
Vol.7 No.3 2014
berada dalam ikatan tingkah laku yang berbalapan liar sebagai bentuk penyaluran
diharapkan oleh masyarakat tersebut.11 hobinya dengan mengabaikan norma-norma
Dengan demikian, penulis selanjutnya yang berlaku di masyarakat.
akan mengklasifikasikan kelima faktor 2) Outer Containment
penyebab anak melakukan balapan liar di Dari kelima faktor penyebab anak
Kota Singaraja tersebut ke dalam Inner melakukan balapan liar di Kota Singaraja,
Containment dan Outer Containment berikut faktor penyebab yang termasuk ke dalam
dengan uraian analisisnya. Outer Containment yakni:
1) Inner Containment 1. Faktor Lingkungan
Dari kelima faktor penyebab anak Lingkungan menyediakan wadah bagi
melakukan balapan liar di Kota Singaraja seorang anak untuk menjadi pribadi yang
sebagaimana disebutkan diatas, faktor unggul dan berkualitas ataupun sebaliknya.
penyebab yang termasuk ke dalam Inner Melihat pada faktor lingkungan sebagai outer
Containment adalah “faktor hobi”. Hal ini containment mayoritas, maka anak yang
dikarenakan faktor hobi merupakan “faktor berada pada lingkungan pergaulan yang tidak
internal” yang bersumber dari dalam diri anak baik, dalam arti bergaul dengan teman-
itu sendiri. temannya yang melakukan perilaku
Dikaji dari segi pertahanan ataupun menyimpang, maka akan mudah mengikuti
kontrol dari dalam diri anak tersebut (inner) perbuatan yang menyimpang.
dapat dilihat pada kurangnya kontrol diri dan Begitu pula dengan balapan liar, jika
internalisasi norma-norma sosial dari individu seorang anak bergaul dengan anak-
pelaku. Ketika anak tersebut tidak dapat anak/remaja lain yang melakukan balapan
mengontrol apa yang menjadi keinginan yang liar, maka anak tersebut berpotensi besar
ada dalam diri mereka untuk melakukan menyerap faktor kriminogen yang diberikan
kegiatan balapan liar, maka dengan kata lain oleh teman-temannya.Artinya anak tersebut
anak tersebut tidak mampu melawan berada pada lingkungan pergaulan yang tidak
dorongan untuk melakukan penyimpangan memiliki pertahanan terhadap kepatuhan dan
norma dan kemudian memutuskan untuk norma-norma yang berlaku.
melakukan penyimpangan norma 2. Faktor Taruhan (judi)
(pelanggaran) untuk memenuhi keinginan Berdasarkan kondisi normatif yang ada
di negara kita ini, taruhan atau judi adalah
11
Koentjoro, Kriminologi dalam Perspektif
Psikologi Sosial, available at : http://koentjoro- perbuatan yang dilarang oleh hukum positif
psy.staff.ugm.ac.id/wp-
content/uploads/Kriminologi-1.pdf, accessed 12 yang berlaku di negara ini. Walaupun sudah
April 2014
400
Vol.7 No.3 2014
jelas diatur, tetap saja masih banyak satu dengan individu lainnya, ataupun antara
pelanggaran yang dilakukan. Salah satunya satu komunitas dengan komunitas lainnya.
adalah melakukan taruhan atau judi pada Faktor teknologi sebagai salah satu outer
balapan liar. containment dalam aksi balapan liar
Pada aksi balapan liar yang terjadi di merupakan dampak dari modernisasi.Dampak
Kota Singaraja, biasanya terdapat sejumlah negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan
taruhan berupa uang yang disepakati oleh teknologi memacu para pelaku balapan liar
pihak-pihak yang bertanding. Mengenai nilai untuk memperoleh sarana prasarana
uang taruhan biasanya berkisar mulai dari berbalapan liar dijalan raya sehingga
ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah. melanggar batasan-batasan yang ada dalam
Melihat faktor taruhan (judi) sebagai salah norma-norma yang berlaku khususnya
satu outer containment dalam balapan liar, peraturan berlalu-lintas.
maka taruhan tersebut merupakan perilaku 4. Faktor Keluarga
menyimpang lain yang mendukung balapan Keluarga merupakan tempat
liar tersebut. Potensi pelaku balapan liar berinteraksi antar anggota keluarga, yakni
melakukan taruhan akan terwujud manakala antara suami dengan istrinya, antara orang tua
ada pelaku balapan liar lain yang sepakat dengan anaknya, anak dengan saudaranya
memenuhi taruhan tersebut. Oleh karena itu, serta dengan anggota keluarga lainnya yang
terjadinya taruhan dalam balapan liar tinggal dalam satu rumah. Interaksi tersebut
disebabkan adanya persamaan tujuan untuk dilakukan sesuai dengan etika keluarga yang
memperoleh keuntungan finansial dari ditentukan atau dicontohkan oleh orang tua
balapan liar melalui kesepakatan taruhan (ayah dan ibu), sehingga bila interaksi
antar pelaku. tersebut dilakukan dengan baik maka akan
3. Faktor Teknologi tercipta hubungan yang harmonis antara
Teknologi memiliki pengaruh yang sesama anggota keluarga.
cukup besar terhadap perilaku anak di zaman Faktor keluarga sebagai outer
sekarang ini. Perkembangan teknologi containment dalam balapan liar menjadi
ternyata tidak selamanya memberikan faktor yang strategis namun sering terabaikan.
dampak yang positif. Dewasa ini penggunaan Dampak negatif dari faktor-faktor eksternal
sepeda motor sudah sering disalahgunakan lain tidak akan mudah mempengaruhi anak
terutama di kalangan anak muda. Mereka apabila sejak dini anak tersebut telah dibekali
menggunakan sepeda motor sebagai salah pertahanan atau kontrol diri yang kuat dari
satu sarana untuk berbalapan, antara individu orang tuanya. Kontrol dari keluarga akan
401
Vol.7 No.3 2014
mendukung anak untuk mempertahankan diri melakukan berbagai hal bak itu positif
dari perbuatan yang melanggar norma. maupun negatif, bisa berasal dari
Kelemahan pertahanan dari keluarga akan pergaulannya sehari-hari, bisa melalui televisi
memudahkan faktor-faktor kriminogen dari atau media sosial.Sehingga keberhasilan anak
luar keluarga menembus nilai dan norma ada. dalam memfilter perbuatan yang benar dan
Keempat faktor diatas merupakan “faktor melanggar sangat dipengaruhi oleh kuat
eksternal” yang berasal dari luar diri pelaku lemahnya kontrol atau pertahanan dari faktor-
yang menyebabkan anak melakukan balapan faktor eksternal.
liar. Dari segi outer, norma dan aturan dalam
2. Upaya Penanggulangan Balapan Liar
masyarakat menjadi faktor penting untuk
di Singaraja
mengkaji permasalahan balapan liar.
Kenakalan anak yang terjadi saat ini
Banyaknya aksi balapan liar yang dilakukan
khususnya dalam hal balapan liar di jalan
oleh anak yang belum cukup umur dapat
raya, merupakan salah satu bentuk
memberiasumsi bahwa nilai-nilai moral dan
penyimpangan yang selalu melekat pada
ketaatan terhadap hukum positif tentang lalu
kehidupan masyarakat. Terhadap masalah ini,
lintas yang berlaku dalam masyarakat sudah
tentunya telah banyak usaha penanggulangan
mulai berkurang.
yang dilakukan, mengingat dampak yang
Anak yang melakukan balapan liar tidak
dihasilkan dari perilaku menyimpang ini
memiliki pertahanan yang kuat secara
cukup membuat resah kehidupan masyarakat.
eksternal untuk melindungi dan membatasi
Upaya penanggulangan kejahatan
anak dari serangan dan tekanan dari luar diri
sesungguhnya merupakan upaya terus
anak untuk melakukan pelanggaran. Ketika
menerus dan berkesinambungan yang selalu
faktor-faktor eksternal tidak dapat
ada, bahkan tidak akan pernah ada upaya
memberikan pertahanan yang kuat kepada
yang bersifat final. Upaya itu dilakukan untuk
seorang anak, maka anak tersebut akan
menjamin perlindungan dan kesejahteraan
dengan mudah melangkahi kepatuhan-
masyarakat.12 Maka dari itu digunakanlah
kepatuhan dan norma-norma yang ada.
hukum sebagai suatu komponen sistem sosial
Seharusnya faktor-faktor eksternal yang ada
yang dianggap lebih efektif menyelesaikan
disekitar anak bekerjasama menjadi sarana
pertahanan atau kontrol bagi anak untuk
mematuhi norma. Kontrol dan perhatian dari
orang tua serta kaum pendidik terhadap anak 12
Budi Suhariyanto, 2012, Tindak Pidana
Teknologi Informasi (Cybercrime) Urgensi
menjadi rawan.Anak dapat belajar untuk Pengaturan dan Celah Hukumnya, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, h. 22.
402
Vol.7 No.3 2014
403
Vol.7 No.3 2014
404
Vol.7 No.3 2014
405
Vol.7 No.3 2014
atas Rencana Operasi (RENOPS) Patuh dan dengan melakukan kegiatan antara lain: Polisi
Simpatik Polres Buleleng. RENOPS Sahabat Anak;Patroli Keamanan Sekolah;
PatuhPolres Buleleng dilaksanakan dalam Police Goes to Campus/School; Pramuka
rangka meningkatkan kesadaran dan Saka Bhayangkara Krida Lantas; Cara Aman
kepatuhan masyarakat dibidang Kamseltibcar Sekolah danKawasan Tertib Lalu Lintas;
Lantas (keamanan, keselamatan, ketertiban Kemitraan Sekolah; Safety Riding dan Safety
dan kelancaran lalu lintas). RENOPSSimpatik Driving; Taman Lalu Lintas; Kampanye
Polres Buleleng dilaksanakan dalam rangka keselamatan lalu lintas; Sekolah mengemudi;
membangun opini dan kepercayaan Forum Lalu lintas dan Angkutan Jalan.
masyarakat terhadap Polri, guna 2. Upaya Preventif
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan Upaya preventif merupakan tugas dari
hukum di bidang Kamseltibcar Lantas. Satuan Tugas Preventif, yang terbagi atas
RENOPS Patuh dan Simpatik Polres Subsatgas Pengaturan dan Penjagaan, dan
Buleleng dilaksanakan dengan mengedepan- Subsatgas Patroli dan Pengawalan. Kegiatan
kan kegiatan preemtif melalui pendidikan dan preventif yang dilakukan untuk mencegah
penyuluhan lalu lintas,dan tindakan preventif terjadinya balapan liar yakni melaksanakan
melalui pengaturan, penjagaan, pengawalan kegiatan pencegahan meliputi penjagaan,
dan patroli lalu lintas untuk mencegah pengaturan, pengawalan dan patroli lalu lintas
terjadinya kegiatan yang mengganggu di lokasi rawan balapan liar di Kota Singaraja
Kaseltibcar Lantas salah satunya adalah yang berpotensi menimbulkan kecelakaan,
balapan liar. pelanggaran dan kemacetan lalu lintas sebagai
1. Upaya Preemtif upaya memberikan rasa aman dan nyaman
Upaya preemtif merupakan tugas dari bagi pengguna jalan dengan melakukan
Satuan Tugas Preemtif Polres Buleleng, yang kegiatan antara lain:
terbagi atas Subsatgas Deteksidan Subsatgas (a) Pengaturan lalu lintas selain di tempat
Dikmas.Kegiatan preemtif yang dilakukan dan persimpangan yang rutin
oleh Polres Buleleng untuk mencegah sejak dilaksanakan, juga di tempat lain yang
dini terjadinya balapan liar yakni memerlukan kehadiran petugas Polri,
melaksanakan kegiatan pendidikan lalu lintas terutama di tempat-tempat yang
meliputi pembinaan potensi masyarakat, berpotensi menjadi lokasi balapan liar di
penerangan dan penyuluhan lalu lintas, Kota Singaraja;
sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan (b) Penjagaan lalu lintas selain di pos tetap
disiplin berlalu lintas bagi pengguna jalan juga di pos sementara yang memerlukan
406
Vol.7 No.3 2014
407
Vol.7 No.3 2014
408
Vol.7 No.3 2014
Suhariyanto, Budi, 2012, Tindak Pidana Rachmad Iswan Nusi, 2014, Efektifitas
Teknologi Informasi (Cybercrime) Penanggulangan Terhadap Pelaku
Urgensi Pengaturan dan Celah Balapan Liar Oleh Remaja (Studi di
Hukumnya, PT. Raja Grafindo Persada, Polresta Samarinda), available at
Jakarta htttp://hukum.ub.ac.id/wp-
content/uploads/2014/01/JURNAL-
Dyah Ayu Widyastuti, 2013, BALAP RACHMAD-ISWAN.pdf, accessed 25
MOTOR LIAR: Studi Deskriptif Mei 2014
mengenai Pelabelan dan Tindakan
Sosial Polisi, Journal Universitas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Airlangga: Komunitas Vol 2 No. 1, 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
available at : Angkutan Jalan. Lembaran Negara
http://journal.unair.ac.id/article_4654_me Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
dia135_category135.html, diakses 12 96 dan Tambahan Lembaran Negara
April 2014 Republik Indonesia Nomor 5025
409
Vol.7 No.3 2014
410