4326-Article Text-14106-1-10-20230225

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.

1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

PERLINDUNGAN HUKUM HAK PEMEGANG DESAIN INDUSTRI DIKAITKAN


DENGAN NILAI KEBARUAN DI INDONESIA

Tengku Mega Rahmadini


Universitas Riau, Riau, megarahma234@gmail.com
Firdaus
Universitas Riau, Riau, firdaus@lecturer.unri.ac.id
Zulfikar Jayakusuma,
Universitas Riau, Riau, zulfikar.jayakusuma@lecturer.unri.ac.id
,
Abstract

Similarity is something that may occur even in industrial designs, designs must have a novelty principle.
There is no clear measure of how much the percentage of similarity between the two types of products
can be said to violate other people's industrial design rights. research or problem approach that will be
used in this study is normative juridical, namely research conducted by examining secondary legal
materials or research based on standard rules that have been recorded is also called library research.
hat the regulation regarding the standard value of novelty in the Industrial Design Law, namely the
Industrial Design protection system explicitly only requires "newness" without the requirement of
"authenticity" or originality, industrial design rights are granted for new industrial designs, industrial
designs are considered new if on the date the acceptance of the industrial design is not the same as the
previous disclosure, the interpretation of "newness" or what is called Novelty tends to be multiple
interpretations, the ambiguity of the criteria for novelty can cause problems in law enforcement in the
field, then 2. The value of novelty is a requirement to obtain a certificate Industrial Designs guarantee the
protection of the right to Industrial Designs, namely the material requirements that must be met in order
for a design to be registered include the following: Novelty (new or original). Has practical value and
can be applied (produced) in industry (industrial applicability).

Keywords: Industrial Design, Value of Novelty, Legal Protection

Abstrak
Kemiripan merupakan sesuatu yang mungkin terjadi walaupun dalam desain industri, desain harus
memiliki asas kebaruan (novelty). Tidak ada ukuran yang jelas mengenai seberapa banyak persentase
kesamaan antara kedua jenis produk sehingga dapat dikatakan melanggar hak desain industri orang lain.
penelitian atau pendekatan masalah yang akan digunakan dalam penelitian ini bersifat yuridis normatif,
yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan hukum sekunder atau penelitian berdasarkan
aturan-aturan baku yang telah dibukukan disebut juga dengan penelitian kepustakaan. Dari penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa pengaturan tentang standar nilai kebaruan dalam Undang-Undang Desain

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 32


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

Industri yaitu sistem perlindungan Desain Industri secara eksplisit hanya mensyaratkan “kebaruan” saja
tanpa persyaratan “keaslian” atau originality, hak desain industri diberikan untuk desain industri yang
baru, desain industri dianggap baru apabila pada tanggal penerimaan desain industri tersebut tidak sama
dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya, Tafsiran “kebaruan” atau yang disebut Novelty
cenderung multi tafsir, ketidak jelasan dari kriteria kebaruan dapat menimbulkan permasalahan dalam
penegakan hukum di lapangan, kemudian 2. Nilai kebaruan yang menjadi syarat untuk mendapatkan
sertifikat Desain Industri menjamin perlindungan hak atas Desain Industri yaitu Adapun syarat materil
yang harus dipenuhi agar suatu desain dapat didaftarkan meliputi hal-hal sebagai berikut: Novelty (new or
original). Mempunyai nilai praktis dan dapat diterapkan (diproduksi) dalam industri (industrial
applicability).
Kata Kunci: Desain Industri, Nilai Kebaruan, Perlindungan Hukum

A. Pendahuluan dari ketentuan Undang-Undang Nomor 5


Perlindungan hukum terhadap hak Tahun 1984 tentang Perindustrian.
milik intelektual didasari pada dua alasan Ketentuan hanya dimuat dalam satu bab
pertama, karena dalam karya intelektual yang berisi beberapa Pasal. Kemudian,
terdapat moral right yang mencerminkan perlindungan desain industri mendapatkan
tentang kepribadian dari si pencipta, kedua momentum yang penting pada saat lahirnya
karena faktor ekonomi yang dikandung oleh peraturan perundang-undangan yang secara
karya intelektual itu.1 Salah satu hak khusus mengatur desain industri tersebut,
ekonomi pencipta ialah hak distribusi yaitu yaitu Undang-Undang Nomor 31 Tahun
penjualan, pengedaran, dan/atau penyebaran 2000 tentang Desain Industri.3
ciptaan dan/atau produk hak terkait.2 Perlindungan terhadap desain industri
Pengaturan perlindungan desain akan diberikan oleh Direktorat Jenderal Hak
industri pertama kali dimuat pada bagian Kekayaan Intelektual dengan berbagai
persyaratan yang harus dipenuhi hal ini
1
Ok Saidin, Aspek Hukum Hak Atas Kekayaan
Intelektual, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010,
tercantum dalam pasal 10 Undang-Undang
hlm. 111.
2
Miranda Risang Ayu et.all, Perlindungan Hak
Cipta Pada Penggunaan Gambar Di Internet Yang
Dijadikan Desain Pada Fitur Filter Cerita (Stories)
3
Aplikasi Instagram Secara Tanpa Hak Untuk Tujuan Muhammad Djumhana dan R. Djubaedillah,
Komersil, Widya Yuridika: Jurnal Hukum, Hak Milik Intelektual: Sejarah, Teori, dan Praktiknya
Universitas Padjadjaran, Volume 4 / Nomor 2 / di Indonesia, Cetakan Keempat, PT Citra Aditya
Desember 2021, Hlm. 382 Bakti, Bandung, 2014, hlm 289.

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 33


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

Desain Industri.4 Perangkat aturan kekayaan 2. Desain Industri dianggap baru


intelektual yang ada di Indonesia yang apabila pada tanggal penerimaan,
sejalan dengan TRIPs yang menyebutkan desain industri tersebut tidak
dalam Pasal 7 tentang perlindungan, dan sama dengan pengungkapan yang
penegakan hukum hak kekayaan intelektual telah ada sebelumnya.
bertujuan untuk mendorong adanya inovasi, 3. Pengungkapan sebelumnya,
pengalihan dan penyebaran teknologi dan sebagaimana dimaksud dalam
diperolehnya manfaat bersama antara ayat (2) adalah pengungkapan
penghasilan dan pengguna pengetahuan desain industri yang sebelum
teknologi dengan menciptakan kesejahteraan tanggal penerimaan; tanggal
sosial dan ekonomi serta keseimbangan prioritas apabila permohonan
antara hak dan kewajiban.5 diajukan dengan hak prioritas;
Undang-Undang Desain Industri yang dan telah diumumkan atau
Indonesia miliki pada dasarnya hanya digunakan di Indonesia atau di
menelan secara utuh ketentuan yang luar Indonesia.6
terkandung dalam pasal Perjanjian TRIPs Pasal 2 yang dimaksudkan
tentang Desain Industri, hal ini terlihat dari pengungkapan adalah pengungkapan
ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Desain melalui media cetak dan elektronik. Dalam
Industri yang mengemukakan desain industri pelaksanaannya, ketentuan pasal 2 ini
yang dapat memperoleh perlindungan banyak menyesatkan pemohon karena
meliputi : walaupun baru satu hari saja desain tersebut
1. Hak Desain Industri diberikan diungkapkan, permohonan tersebut dapat
untuk desain industri yang baru. ditolak oleh Ditjen Hak Kekayaan

4
Intelektual. Padahal dalam pasal 3 Undang-
Ni Komang Monica Dewi Maheswari, I
Nyoman Putu Budiartha, Ni Made Puspasari Ujianti, 6
Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Desain Lis Julianti, Emmy Febriani Thalib, Made Indra
Industri Yang Sama Dengan Merek Yang Berbeda, Saputra, Pengaturan Konsep Kebaharuan Produk
Fakultas Hukum Universitas Warmadewa, Jurnal Dalam Pendaftaran Desain Industri Pada Undang-
Preferensi Hukum Vol. 2, No. 1, 2021, hlm. 41. Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain
Industri, Jurnal Hukum Saraswati (JHS) Volume. 03,
5
Suyud Margono. Hukum Hak Cipta Indonesia, Nomor 02, (2021) Fakultas Hukum Unmas Denpasar,
Ghalia Indonesia, Bogor, 2010, hlm.3. hlm. 109.

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 34


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

Undang Desain Industri disebutkan bahwa menganggap bahwa pendaftaran desain


suatu desain industri tidak dianggap telah industri hanyalah merupakan anggapan
diumumkan apabila dalam jangka waktu 6 hukum, dengan demikian dapat mengurangi
bulan sebelum tanggal penerimaan. Artinya, jaminan kepastian hukum terhadap desain
permohonan tersebut masih dapat diterima industri yang telah terdaftar.
tanpa kehilangan kebaruan selama Pasal 26 ayat (5) Undang-Undang
pendaftaran tersebut dilakukan masih dalam Desain Industri disebutkan bahwa apabila
kurun waktu 6 bulan sejak pertama kali ada keberatan pada saat pengumuman,
diungkapkan. terhadap permohonan akan dilakukan
Pasal 12 disebutkan bahwa pihak yang pemeriksaan substantif dan apabila tidak ada
untuk pertama kali mengajukan permohonan keberatan berdasarkan pasal 29 ayat (1)
dianggap sebagai pemegang hak desain permohonan akan disetujui sehingga
industri, kecuali terbukti sebaliknya. Artinya langsung dapat diberikan sertifikat desain
pendaftaran desain industri yang dianut industri. Dengan tidak diperiksanya
Undang-Undang Desain Industri adalah permohonan karena tidak ada keberatan
menggunakan dua sistem, yaitu sistem first maka tidak dapat diketahui kebaruan dari
to file dan sistem first to use. Dengan desain industri yang dimohonkan
demikian, dengan mengkombinasikan kedua pendaftarannya.8
sistem tersebut meskipun hak desain industri Perlindungan Desain Industri secara
tersebut timbul karena pendaftaran tetapi Internasional diatur dalam Pasal 25 dan
hak itu dapat dibatalkan apabila terdapat Pasal 26 Persetujuan TRIPs, ketentuan
pihak lain yang dapat membuktikan bahwa dalam Perjanjian TRIPs tentang Desain
hak desain industri itu miliknya.7 Dalam Industri mengatur yaitu:9
perkara desain industri, pasal ini selalu
dijadikan dasar untuk mengajukan
pembatalan karena sifatnya yang 8
Ansori Sinungan, Perlindungan Desain Industri,
Alumni, Bandung, 2011, hlm. 330.
7 9
Insan Budi Maulana, Bianglala HaKi (Hak Ranti Fauza Mayana, Perlindungan Desain
Kekayaan Intelektual), Hecca Mitra Utama, Jakarta, Industri Di Indonesia, PT. Gramedia Widiasrana
2005, hlm. 105. Indonesia, Jakarta, 2004, hlm. 20.

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 35


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

1. Desain industri yang dapat Undang-Undang Desain Industri tidak


dilindungi adalah desain industri mencantumkan bagaimana menilai kebaruan
yang baru atau original; suatu desain untuk dapat didaftarkan, maka
2. Hak desain industri yang penafsirannya diserahkan kepada praktek,
mencakup membuat, menjual, maka penafsirannya diserahkan ke dalam
atau mengimpor dan termasuk praktek peradilan. Selama ini terdapat dua
mencegah pihak lain yang pendekatan yang diambil oleh pengadilan
melakukan hal itu tanpa izin Indonesia, yaitu:
pemegang hak, dan 1. Sedikit saja perbedaan pada
3. Jangka waktu perlindungan bentuk dan konfigurasi pada
minimal 10 (sepuluh) tahun. dasarnya telah menunjukan
Kelemahan dari pelaksanaan Undang- adanya kebaharuan (Perkara No.
Undang Desain Industri disebabkan oleh 06/Desain Industri/2006/PN.
beberapa hal diantaranya implementasi Niaga. Jkt. Pst tertanggal 26
aturan yang dimandatkan oleh Undang- April 2006; dan Perkara No.
Undang Desain Industri belum dilaksanakan 02/Desain
secara utuh oleh pemerintah.10 Kemiripan Industri/2004/PN.Niaga.Jkt.Pst);
merupakan sesuatu yang mungkin terjadi 2. Persamaan signifikan (Putusan
walaupun dalam desain industri, desain Mahkamah Agung Republik
harus memiliki asas kebaruan (novelty). Indonesia No. 022 K / N / HaKI/
Tidak ada ukuran yang jelas mengenai 2006 tertanggal 24 Oktober
seberapa banyak persentase kesamaan antara 2005; dan Perkara No. 01 /
kedua jenis produk sehingga dapat dikatakan Desain Industri / 2008 /
melanggar hak desain industri orang lain.11 PN.Niaga. Jkt.Pst.

10
Ansori Sinungan, Op.Cit, hlm. 324.
11
Ivan Fadjri, Budi Santoso, Rinitami Njatrijani,
Penerapan Asas Kebaruan (Novelty) Dalam Law Journal Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016,
Perlindungan Hukum Pemegang Hak Desain Industri Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, hlm. 3.
Dari Tindakan Similiaritas Di Indonesia, Diponegoro

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 36


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

Nilai kebaruan dalam desain industri Rancangan Undang-Undang Desain


dapat membantu perusahaan untuk Industri dijabarkan bahwa dalam Undang-
membedakan produk yang mereka miliki Undang Desain Industri No. 31 tahun 2000
dengan produk yang dimiliki oleh memiliki kelemahan dan kendala dalam
pesaingnya serta untuk memberikan pelaksanaannya, yaitu:13
kesempatan yang luas pada pendesain lokal 1. Pengertian atau pemaknaan desain
untuk berkarya dan memanfaatkan industri yang mengharuskan
perlindungan hukum dari peniruan dan memiliki kesan estetis tetapi tidak
eksploitasi hak ekonomi dalam perdagangan terdapat isi pasal yang menjelaskan
bisnis. Parameter kebaruan adalah wajib di maksud dari kesan estetis dan subjek
industri, tetapi kesamaan mungkin terjadi. penilai atau pemeriksa kesan estetis
Apalagi dalam suasana peralatan produksi tersebut.
yang semakin canggih dan perdagangan 2. Multitafsir pemaknaan kata “tidak
bebas sangat mendukung kesamaan sama” yang diatur pada Pasal 2 Ayat
produk.12 (2) Undang-Undang No. 31 tahun
Pendaftaran untuk mendapatkan 2000 karena tidak ada penjelasan
sertifikat hak pemegang desain industri lebih lanjut mengenai maksud dari
dapat dilakukan apabila Desain Industri “tidak sama”.
tersebut memiliki kebaruan (novelty) dan 3. Tidak adanya pengaturan mengenai
tidak bertentangan dengan peraturan kriteria substansi yang terindikasi
perundang-undangan yang berlaku, melanggar hak desain industri yang
ketertiban umum, agama, atau kesusilaan. menjelaskan bahwa suatu desain
Dengan melalui mekanisme pemeriksaan industri dianggap melanggar.
administratif, publikasi, pemeriksaan Apakah desain industri tersebut
substantif dan penerbitan sertifikat. 13
Mikhail Muhammad Ashiddiq, Muhamad
Amirulloh, Helitha Novianty Muchtar, Perlindungan
Desain Industri Terhadap Praktik Peniruan Desain
Berdasarkan Kualifikasi Kebaruan Desain Industri,
12
Muhammad Djumhana, Perkembangan Doktrin Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, PALAR
dan Teori Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual, (Pakuan Law Review) Volume 07, Nomor 02, Juli-
PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006, hlm. 116. Desember 2021. Hlm. 95-96.

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 37


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

merupakan merupakan tiruan (copy) industri yang telah diberikan persetujuan


atau hanya meniru secara substansial atas permohonan desain industri yang
(substantially copy) dari desain diajukan oleh Tergugat bahwa atas produk
industri yang sudah terdaftar rantang tersebut memiliki kemiripan dengan
sebelumnya. desain industri yang telah terdaftar milik
4. Tidak adanya pengaturan mengenai Penggugat yang telah terdaftar, Pendaftaran
kriteria substansi yang terindikasi desain industri milik Tergugat dengan judul
melanggar hak desain industri yang “Rantang” yang diterbitkan oleh Turut
menjelaskan bahwa suatu desain Tergugat sebenarnya tidak memiliki unsur
industri dianggap melanggar. kebaruan karena memiliki kesamaan/sama
Apakah desain industri tersebut persis dengan produk desain industri dengan
merupakan merupakan tiruan (copy) judul “Hawai” yang telah terdaftar dalam
atau hanya meniru secara substansial Daftar Umum Desain Industri. Berdasarkan
(substantially copy) dari desain uraian diatas maka penulis tertarik untuk
industri yang sudah terdaftar mengangkat penelitan yang berjudul
sebelumnya. “PERLINDUNGAN HUKUM HAK
Kasus yang dibahas dalam penelitian PEMEGANG DESAIN INDUSTRI
ini dimana ada pihak lain yang telah DIKAITKAN DENGAN NILAI
menggunakan hak desain industri yang telah KEBARUAN DI INDONESIA”
terdaftar di Direktorat HKI, memproduksi
B. Rumusan Masalah
secara besar-besaran hak desain industri
berupa barang keperluan rumah tangga 1. Bagaimana ketentuan-ketentuan
khususnya dengan bahan material tentang standar nilai kebaruan yang
plastik (plasticware) seperti rantang. Dalam diatur dalam Undang-Undang
Putusan Tingkat Pertama Pengadilan Niaga Nomor 31 Tahun 2000 tentang
Jakarta Pusat Nomor : 45/Pdt.Sus-Desain Desain Industri?
Industri/2018/PN.Niaga.Jkt.Pst. Pokok 2. Apakah nilai kebaruan yang menjadi
permasalahannya menyatakan bahwa syarat untuk mendapatkan sertifikat
Penggugat keberatan atas pendaftaran desain

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 38


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

Desain Industri menjamin atau fundamen hukum, bahwa asas hukum


perlindungan hak atas Desain merupakan jantung dari peraturan hukum
Industri? yang merupakan landasan yang paling luas
bagi lahirnya suatu peraturan hukum
C. Tujuan Penelitian
Undang-undang Nomor 31 Tahun 2000
1. Untuk mengetahui pengaturan
Tentang Desain Industri dan Perjanjian
tentang standar nilai kebaruan dalam
TRIPs tentang Desain Industri
Undang-Undang Desain Industri
2. Untuk mengetahui nilai kebaruan E. Hasil Penelitian dan Pembahasan
yang menjadi syarat untuk 1. Ketentuan Tentang Standar Nilai
mendapatkan sertifikat Desain Kebaruan Dalam Undang-Undang Desain
Industri yang menjamin Industri
perlindungan hak atas Desain
Ketentuan Pasal 2 dapat
Industri
menimbulkan multi-interpretasi terkait
dengan arti “kebaruan”. Karena tafsiran
D. Metode Penelitian
“kebaruan” atau yang disebut Novelty
Jenis penelitian atau pendekatan cenderung multi tafsir, Undang-Undang
masalah yang akan digunakan dalam Desain Industri terjadi beberapa kasus
penelitian ini bersifat yuridis normatif, yaitu terkait similaritas karya desain industri.
penelitian yang dilakukan dengan cara Undang-Undang Desain Industri
meneliti bahan hukum sekunder atau memberikan hak Desain Industri pada
penelitian berdasarkan aturan-aturan baku Desain Industri yang “baru”. Hal ini
yang telah dibukukan disebut juga dengan disebutkan pada pasal 2 ayat (1) UU Desain
penelitian kepustakaan. Jenis penelitian Industri. Kemudian, ayat selanjutnya
yang digunakan dalam penelitian hukum ini menyebutkan bahwa: Desain Industri
adalah pendekatan terhadap asas-asas dianggap baru apabila pada Tanggal
hukum seperti misalnya penelitian terhadap Penerimaan, Desain Industri tersebut tidak
kaedah-kaedah hukum yang hidup didalam sama dengan pengungkapan yang telah ada
masyarakat, prinsip yang dianggap dasar sebelumnya. Yang dimaksud dengan

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 39


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

“pengungkapan” dijelaskan pada penjelasan penegakan hukum. Pasal 2 ayat (2) Undang-
ayat tersebut: Yang dimaksud dengan Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang
“pengungkapan” adalah pengungkapan Desain Industri. Pasal 2 ayat (2) menyatakan
melalui media cetak atau elektronik, desain industri dianggap baru apabila pada
termasuk juga keikutsertaan dalam suatu tanggal penerimaan desain industri tersebut
pameran. tidak sama dengan pengungkapan yang telah
ada sebelumnya. Dalam pasal tersebut
Suatu karya Desain Industri dapat
menggunakan kata ”’tidak sama” akan tetapi
dikatakan sebagai “baru” bila pada saat
dalam penjelasannya Undang-Undang
karya Desain Industri tersebut didaftarkan,
Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain
tidak ada karya Desain Industri lain, dengan
Industri tersebut tidak menjelaskan
desain yang sama, telah digunakan di
pengertian maupun batasan kata ”’tidak
masyarakat dan diumumkan melalui media-
sama” ataupun kemiripan antara desain yang
media dan pameran. Sengketa Desain
satu dengan desain yang lain dapat
Industri timbul karena tidak jelasnya
dikatakan mempunyai unsur persamaan pada
pengaturan mengenai prinsip kebaruan
pokoknya atau berbeda. Ketidaktegasan
dalam Undang-Undang Desain Industri yang
undang-undang dalam mengatur metode
berlaku di Indonesia sehingga menimbulkan
pendekatan untuk menilai unsur kebaruan
interpretasi yang berbeda-beda dalam
telah membuat hukum desain industri
menafsirkan maksud dari Undang-Undang
menjadi penuh ketidakpastian. Undang-
tersebut. Dengan adanya kekurangan
Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang
tersebut, maka potensi sengketa dan
Desain Industri memerlukan penjelasan
penyalahgunaan hak atas karya Desain
lebih lanjut karena menimbulkan penafsiran
Industri akan semakin besar dan dapat
yang berbeda-beda. Sehingga dalam
menimbulkan keraguan terhadap kepastian
pelaksanaannya dapat juga desain industri
hukum di bidang perlindungan karya Desain
yang telah terdaftar dapat diajukan gugatan
Industri.
pembatalannya karena penafsiran yang
Hal tersebut juga telah menimbulkan berbeda. Dasar untuk mempertimbangkan
ketidakpastian hukum dalam proses ada atau tidaknya kesamaan suatu desain

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 40


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

industri haruslah dibuktikan dengan bentuk kebaruan sebagaimana diatur dalam (Pasal 2
yang asli antara desain industri yang akan ayat (1)).
didaftarkan dengan desain industri yang lain
Desain harus merupakan
secara utuh agar dapat diketahui letak
“independently created”, artinya suatu
perbedaan dan kesamaan bentuk, komposisi
desain ini harus diciptakan secara tidak
warna, komposisi garis dan gabungannya
bergantung pada desain lain. Selain itu, juga
ataupun konfigurasinya.
harus sifatnya baru atau orisinil. Apabila
Adapun prinsip pengaturan Desain suatu desain tidak diciptakan secara
Industri adalah pengakuan kepemilikan atas independen, maka dianggap kurang
karya intelektual yang memberikan kesan memenuhi syarat “baru atau orisinil”.
estetis dan dapat diproduksi secara berulang- Mengenai persoalan apa yang dianggap baru
ulang serta dapat menghasilkan suatu barang atau orisinil ini terdapat kemungkinan
dalam bentuk dua atau tiga dimensi. interpretasi yang berbeda. Pertama, bisa
Perlindungan hukum yang diberikan dikatakan bahwa persyarat untuk
terhadap Hak Desain Industri dimaksudkan perlindungan ini akan secara kumulatif baru
untuk menumbuhkan aktivitas kreatif dari atau orisinil. Dalam arti kata kedua ukuran
Pendesain untuk terus-menerus menciptakan ini harus dipakai syarat tidak menindih
desain baru sebagai perwujudan iklim yang (kumulatif) atau interpretasi lain adalah
sehat yang mampu mendorong semangat bahwa istilah baru atau original (new or
terciptanya desain. TRIPs tidak mengatur original) ini harus ditafsirkan secara
definisi atau pengertian desain industri. alternatif. Yang dipandang lebih cocok
TRIPs hanya mengatur kewajiban negara adalah interpretasi bahwa tidak perlu
peserta untuk melindungi desain industri, kumulatif baru dan orisinil. Akan tetapi,
kriteria perlindungan, pelanggaran dan harus alternatif, atau merupakan baru, atau
jangka waktu perlindungan. Untuk memang dipandang sebagai orisinil. Jadi,
mendapatkan perlindungan hukum, suatu interpretasi alternatif adalah yang lebih
desain industri harus memenuhi kriteria cocok untuk dipakai. Syarat substantif bagi
desain industri, yaitu bahwa suatu desain

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 41


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

industri harus memenuhi unsur novelty produk adalah jenis-jenis produk industri
(kebaharuan), industrial applicability tempat diterapkannya kreasi Desain Industri
(bernilai praktis dan dapat tersebut.16
diterapkan/diproduksi dalam industri), tidak
termasuk dalam daftar pengecualian
(bertentangan dengan peraturan yang 2. Nilai Kebaruan Yang Menjadi Syarat

berlaku, ketertiban umum, agama atau Untuk Mendapatkan Sertifikat Desain

kesusilaan).14 Industri Menjamin Perlindungan Hak


Atas Desain Industri
Desain Industri dianggap tidak baru
bila secara signifikan tidak berbeda dengan Suatu desain industri harus memiliki
desain yang sudah ada sebelumnya. Apabila suatu perbedaan yang menonjol dengan
ada sedikit perubahan, akan tetapi kesan desain industri lainnya. Masyarakat juga
estetisnya tetap sama dengan pengungkapan harus melihat berapa persentase kemiripan
sebelumnya, maka desain tersebut secara dan juga persentase perbedaan dari desain
keseluruhan tidak dapat dikatakan baru, industri yang terlihat memiliki kemiripan
apalagi bila permohonan Desain Industri tersebut. Jika persentase kemiripan suatu
tersebut “sama persis” atau “identik” dengan desain industri dengan desain industri
pengungkapan sebelumnya.15 Unsur kreasi lainnya lebih banyak daripada persentase
yang memberikan kesan estetis dan produk perbedaanya, maka tampak visual dari suatu
harus dipakai dalam mempertimbangkan desain industri tersebut secara tidak
“kebaruan” Desain Industri. Unsur kreasi langsung memiliki kemiripan yang
Desain Industri dapat berupa produk dan signifikan (serupa). Karena desain industri
pola, baik dalam wujud tiga dimensi memiliki kekhususan dalam sistem
maupun dua dimensi, sedangkan unsur perlindungannya yaitu menunjukkan
penampilan yang berbeda dengan desain
14
Ibid, hlm. 53. yang lain. Setelah suatu desain industri
15
Andrieansjah Soeparman,“Jenis Permohonan, dianggap baru, untuk mendapatkan
Penilaian Kebaruan, dan Penggunaan Hak Desain
Industri di Indonesia”, Media HKI Vol. IV/No.
16
5/Oktober 2007, hal. 12. Ibid.

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 42


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

perlindungan, suatu desain industri harus 1. Ketentuan dalam Pasal 1 ayat (1) UU
didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Desain Industri
Intelektual.
2. Kebaruan dalam Pasal 2 ayat (1) dan
Pasal 2 ayat (3) UU Desain Industri (2), Pasal 3 UU Desain Industri
tersebut adalah dalam jangka waktu paling
3. Tidak bertentangan dengan peraturan
lama 6 bulan sebelum tanggal penerimaan,
perundang-undangan yang berlaku,
desain tersebut telah:
ketertiban umum, atau kesusilaan
1. Dipertunjukan dalam pameran baik (Pasal 4 UU Desain Industri)
di Indonesia maupun luar negeri
4. Belum menjadi publik domein,
yang resmi atau diakui resmi
sehingga tidak akan ada pengrajin
2. Digunakan di Indonesia dalam keberatan pada saat didaftarkan.
rangka percobaan dengan tujuan
Syarat-syarat di atas merupakan syarat
pendidikan, penelitian, atau
kumulatif untuk dapat diterimanya suatu
pengembangan.
pendaftaran desain industri. Syarat formal
Ketentuan dalam Pasal 2 ayat (3) dan yang biasa dikenakan kepada pemohon
pendaftaran desain, yaitu diantaranya:
Pasal 3 UU Desain Industri, dapat
menyebabkan terhadap desain-desain baru 1. Pemohon diwajibkan membuat
yang masih belum menyebar tersebut tidak pernyataan secara tertulis guna
dapat dimintakan perlindungan hukum, permintaan pendaftaran tersebut.
karena adanya kebiasaan bahwa desain- Surat permintaan dengan
desain baru telah dipesan atau telah dijual ke mencantumkan: nama jelas, domisili,
konsumen Berbagai hasil desain industri alamat perusahaan, identitas barang
agar dapat dilindungi haruslah secara utuh yang di desain dan penggunaannya.
memenuhi unsur: 17 Selain itu, juga perlu menyatakan

17
Muchtar A H Labetubun, Aspek Hukum Ambon, Jurnal Sasi Vol. 17 No. 2 Bulan April – Juni
Perlindungan Desain Industri Kerajinan Kerang 2011, hlm. 31.
Mutiara Dalam Pemberdayaan Usaha Kecil Di Kota

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 43


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

bahwa desain yang didaftarkannya 1. Novelty (new or original). Orisinal,


adalah benar miliknya serta sifatnya hampir sama dengan hak
menyertakan bukti kepemilikan. paten, yaitu bukan salinan, bukan
perluasan dari yang sudah ada.
2. Melampirkan akta pendirian badan
Desain mungkin baru dalam
hukum, serta replika desain barang
pengertian yang mutlak dalam
yang didaftarkan serta contohnya.
bentuk atau polanya yang belum
3. Pemohon yang menguasakan kepada pernah terlihat sebelumnya, tetapi
orang lain harus dengan juga mungkin baru dalam pengertian
menggunakan surat kuasa. yang terbatas, yaitu dalam hal bentuk

4. Membayar seluruh biaya yang atau pola yang sudah dikenal, hanya

diperlukan dalam rangka pendaftaran saja berbeda penggunaan dan

tersebut.” pemanfaatannya dari maksud yang


telah diketahui sebelumnya. Desain
Dirjen HKI segera menerbitkan dan
juga bisa disebut baru karena adanya
memberikan Sertifikat Desain Industri
perbedaan-perbedaan, tetapi secara
paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung
pengertian yang terbatas hal itu
sejak tanggal berakhirnya jangka waktu
menunjukan hal yang tidak atau
tersebut Sertifikat Desain Industri berlaku
kurang baru.
sejak tanggal penerimaan berdasarkan Pasal
29 Ayat (2) tentang Undang-Undang tentang 2. Mempunyai nilai praktis dan dapat

Desain Industri. Adapun syarat materil yang diterapkan (diproduksi) dalam

harus dipenuhi agar suatu desain dapat industri (industrial applicability).

didaftarkan meliputi hal-hal sebagai 3. Tidak termasuk dalam daftar


18
berikut: pengecualian untuk mendapatkan
hak desain. Di antara beberapa syarat
yang melarang pendaftaran desain
18
Alan Febriana, Hak Kekayaan Intelektual Di adalah bila desain yang didaftarkan
Dalam Bidang Desain Industri, Jurnal Hukum Bisnis
& TI, Vol. 1 No. Januari 2020, hlm. 7. itu mempunyai persamaan pada

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 44


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

pokoknya, atau keseluruhan dengan bukan merupakan salinan atau tiruan


desain milik orang lain yang sudah dari desain yang sudah ada.
terdaftar lebih dahulu untuk barang
3. Desain tersebut harus “memiliki ciri
sejenis; desain tersebut bertentangan
tersendiri/kekhususan” Persyaratan
dengan peraturan perundang-
ini dapat dipenuhi jika kesan secara
undangan, ketertiban umum serta
keseluruhan yang dihasilkan dari
kesusilaan.
sebuah desain bagi pengguna desain
4. Apakah pendesaian atau orang yang yang sudah mengenali produk
menerima lebih lanjut hak desain tersebut berbeda dari kesan secara
tersebut berhak atau tidak atas karya keseluruhan yang dihasilkan oleh
tersebut pengguna seperti itu terhadap desain
yang telah terlebih dahulu terdapat di
Secara umum, untuk bisa didaftarkan
pasar.
suatu desain harus memenuhi satu atau lebih
dari persyaratan utama berikut, dan Beberapa Kantor HKI hanya
bergantung pula kepada undang-undang menerima pendaftaran desain setelah desain
negara yang bersangkutan:19 tersebut melalui pemeriksaan formal guna
menjamin bahwa formalitas administrasi
1. Desain tersebut harus “baru”. Sebuah
sudah terpenuhi. Sedangkan sebagian kantor
desain dianggap baru jika tidak ada
HaKI lainnya melakukan pemeriksaan
desain yang sama atau identik
substantif guna mengecek kebaruan dan
dengan yang terdapat di pasar
keaslian desain yang sudah terdaftar. Dan
sebelum tanggal pengajuan formulir
ada juga Kantor HaKI yang menerima
pendaftaran.
pendaftaran tanpa mengecek kebaruan dan
2. Desain tersebut harus “asli”. Sebuah keaslian dari desain yang didaftarkan. Jika
desain dianggap asli jika benar-benar sebuah desain sudah didaftarkan maka
diciptakan oleh seorang desainer dan desain tersebut akan masuk ke dalam daftar
desain dalam berita resmi desain yang
dipublikasikan dan sertifikat desain tersebut

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 45


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

akan dikeluarkan. Di beberapa diungkapkan sebelum tanggal penerimaan


negara/wilayah dimungkinkan untuk permohonan. Publikasi tanpa kecuali
memohon penangguhan publikasi dengan mensyaratkan suatu adanya penarikan
tujuan desain tersebut akan dirahasiakan perhatian kepada masyarakat umum. Ini
untuk periode tertentu sesuai dengan dapat melalui suatu dokumen atau dengan
undang-undang yang berlaku.20 mewujudkan suatu desain dalam suatu
tulisan yang tersedia untuk umum melalui
Trade Related Aspect of Intellectual
pameran atau penjualan. Peraturan
Property Rights: A Concise Guide to the
perundangan dapat menerima suatu
TRIPs Agreement, terdapat kutipan
pengungkapan tertentu yang tidak akan
mengenai pengungkapan sebagai berikut:
menghilangkan kebaruan untuk tujuan
“Disclosure: The touchstone of pendaftaran suatu desain.
novelty, whether it be universal or
national, is whether a design has been Mengenai kriteria Pasal 25 TRIPs
published or disclosed prior to the
date of application. Publication menyatakan bahwa negara anggota memiliki
Invariably requires a bringing of kebebasan untuk memilih antara kriteria
attention to the public. This may occur
in documents or by the embodiment of atau original. Undang-Undang Desain
the design in articles which are Industri di Indonesia menganggap kriteria
available to the public through
exhibition which or sale. Legislation lebih akurat. Dasar pertimbangan pemilihan
may provide for certain excepted kriteria tersebut adalah karena penerapan
disclosure which do not destroy
novelty for the purposes of registering kriteria orisinalitas memerlukan
a design.” pemeriksaan yang lebih rumit, sedangkan
pada saat dibentuknya Undang-Undang

Berdasarkan terjemahannya yaitu, Industri ini, sumber daya untuk pemeriksaan

Dasar dari kebaruan atau novelty, apakah itu persyaratan orisinalitas masih sangat
21
secara universal atau nasional adalah apakah terbatas.

suatu desain telah dipublikasi atau


21
Yoan Nursari Simanjuntak, Hak Industri;
Sebuah Realitas Hukum dan Sosial, Srikandi,
20
Ibid. Surabaya, 2006, Hal. 43

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 46


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

Dalam pasal 11 Undang-Undang menentukan saat mulai berlakunya


Desain Industri dijelaskan bahwa hak desain perhitungan jangka waktu desain industri.22
industri dapat diperoleh atas dasar
F. Penutup
permohonan yang diajukan secara tertulis
1. Kesimpulan
dengan melengkapi data identitas, deskripsi
a. Pengaturan tentang standar nilai kebaruan
atau contoh dari desain industri yang
dalam Undang-Undang Desain Industri
dimohonkan pendaftarannya dan
yaitu sistem perlindungan Desain Industri
membayarkan biaya permohonan. Syarat
secara eksplisit hanya mensyaratkan
yang harus dilengkapi tersebut merupakan
“kebaruan” saja tanpa persyaratan
syarat minimal permohonan yang kemudian
“keaslian” atau originality, hak desain
jika persyaratan telah dilengkapi
industri diberikan untuk desain industri
permohonan tersebut akan mendapatkan
yang baru, desain industri dianggap baru
tanggal penerimaan atau yang dikenal
apabila pada tanggal penerimaan desain
dengan file date. Tanggal penerimaan
industri tersebut tidak sama dengan
tersebut dapat saja sama dengan tanggal
pengungkapan yang telah ada sebelumnya,
pengajuan permohonan apabila seluruh
Tafsiran “kebaruan” atau yang disebut
persyaratan telah dipenuhi pada saat
Novelty cenderung multi tafsir, ketidak
pengajuan permohonan. Tetapi jika pada
jelasan dari kriteria kebaruan dapat
saat mengajukan permohonan belum
menimbulkan permasalahan dalam
terpenuhi seluruh syarat yang dimintakan
penegakan hukum di lapangan. Nilai
dan baru dipenuhi di hari lainnya maka
kebaruan yang menjadi syarat untuk
tanggal penerimaan dijatuhkan pada saat
mendapatkan sertifikat Desain Industri
pemenuhan persyaratan minimal
menjamin perlindungan hak atas Desain
permohonan yang dijelaskan di dalam pasal
Industri yaitu Adapun syarat materil yang
11 Undang-Undang Desain Industri. Tujuan
harus dipenuhi agar suatu desain dapat
dari adanya tanggal penerimaan adalah guna
didaftarkan meliputi hal-hal sebagai

22
Ermansyah Djaja, Hukum Hak Kekayaan
Intelektual (Jakarta: Sinar Grafika, 2009) hlm. 388

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 47


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

berikut: Novelty (new or original). kebaruan dari desain industri yang akan
Mempunyai nilai praktis dan dapat didaftarkan tersebut.
diterapkan (diproduksi) dalam industri G. Daftar Pustaka
(industrial applicability). 1. Buku

Ansori Sinungan, Perlindungan Desain


2. Saran
Industri, Alumni, Bandung, 2011.
a. Pemerintah diharapkan dapat
Ermansyah Djaja, Hukum Hak Kekayaan
memperjelas makna dari nilai kebaruan
Intelektual, Sinar Grafika, Jakarta,
dari Desain Industri, agar tidak lagi
2009.
timbul pemahaman-pemahaman atau
penafsiran yang terlalu luas, multitafsir, Insan Budi Maulana, Bianglala HaKi (Hak
dan berbeda-beda yang dapat Kekayaan Intelektual), Hecca Mitra
menimbulkan banyak persepsi tentang Utama, Jakarta, 2005.
makna dari kebaruan itu sendiri dan
Muhammad Djumhana, dan R.
mengakibatkan banyak permasalahan
Djubaedillah, Hak Milik Intelektual:
serta tidak terjaminnya kepastian hukum
Sejarah, Teori, dan Praktiknya di
dalam perlindungan desain industri di
Indonesia, Cetakan Keempat, PT
Indonesia. Dalam melindungi desain
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2014.
industri sebagai syarat untuk
Muhammad Djumhana, Perkembangan
mendapatkan sertifikat desain industri
Doktrin dan Teori Perlindungan Hak
seharusnya pemerintah melakukan
Kekayaan Intelektual, PT Citra
pemeriksaan substantif kepada setiap
Aditya Bakti, Bandung, 2006.
desain yang akan didaftarkan
permohonannya baik yang terdapat Ok Saidin, Aspek Hukum Hak Atas
keberatan dari pihak ketiga dan yang Kekayaan Intelektual, Cetakan Raja
tidak terdapat keberatan dalam masa Grafindo Persada, Jakarta, 2010.
pengumuman permohonan, hal ini
berguna agar dapat diketahui nilai

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 48


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

Ranti Fauza Mayana, Perlindungan Desain Preferensi Hukum Vol. 2, No. 1,


Industri Di Indonesia, PT. Gramedia 2021.
Widiasrana Indonesia, Jakarta, 2004.
Lis Julianti, Emmy Febriani Thalib, Made
Suyud Margono, Hukum Hak Cipta Indra Saputra, Pengaturan Konsep
Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor, Kebaharuan Produk Dalam
2010. Pendaftaran Desain Industri Pada
Undang-Undang Nomor 31 Tahun
Yoan Nursari Simanjuntak, Hak Industri;
2000 Tentang Desain Industri,
Sebuah Realitas Hukum dan Sosial,
Jurnal Hukum Saraswati (JHS)
Srikandi, Surabaya, 2006.
Volume. 03, Nomor 02, 2021.
2. Artikel Jurnal
Ivan Fadjri, Budi Santoso, Rinitami
Miranda Risang Ayu et.all, Perlindungan Njatrijani, Penerapan Asas Kebaruan
Hak Cipta Pada Penggunaan Gambar (Novelty) Dalam Perlindungan
Di Internet Yang Dijadikan Desain Hukum Pemegang Hak Desain
Pada Fitur Filter Cerita (Stories) Industri Dari Tindakan Similiaritas
Aplikasi Instagram Secara Tanpa Di Indonesia, Diponegoro Law
Hak Untuk Tujuan Komersil, Widya Journal Volume 5, Nomor 3, Tahun
Yuridika: Jurnal Hukum, Universitas 2016.
Padjadjaran, Volume 4 / Nomor 2 /
Mikhail Muhammad Ashiddiq, Muhamad
Desember 2021.
Amirulloh, Helitha Novianty
Ni Komang Monica Dewi Maheswari, I Muchtar, Perlindungan Desain
Nyoman Putu Budiartha, Ni Made Industri Terhadap Praktik Peniruan
Puspasari Ujianti, Perlindungan Desain Berdasarkan Kualifikasi
Hukum Terhadap Pemegang Desain Kebaruan Desain Industri, Fakultas
Industri Yang Sama Dengan Merek Hukum Universitas Padjadjaran,
Yang Berbeda, Fakultas Hukum PALAR (Pakuan Law Review)
Universitas Warmadewa, Jurnal

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 49


E-NISN : 2614-2643 Vol.8 No.1
P-NISN : 2541-7037 2023
Journal Equitable

Volume 07, Nomor 02, Juli-


Desember 2021.

Andrieansjah Soeparman,“Jenis
Permohonan, Penilaian Kebaruan,
dan Penggunaan Hak Desain Industri
di Indonesia”, Media HKI Vol.
IV/No. 5/Oktober 2007.

Muchtar A H Labetubun, Aspek Hukum


Perlindungan Desain Industri
Kerajinan Kerang Mutiara Dalam
Pemberdayaan Usaha Kecil di Kota
Ambon, Jurnal Sasi Vol. 17 No. 2
Bulan April – Juni 2011.

Alan Febriana, Hak Kekayaan Intelektual Di


Dalam Bidang Desain Industri,
Jurnal Hukum Bisnis & TI, Vol. 1
No. Januari 2020.

Universitas Muhammadiyah Riau Halaman 50

You might also like