Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 68

PENCEMARAN

dan
REMIDIASI AIRTANAH
SARI BAHAGIARTI K.
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
Water Contamination
Water Pollution
Apakah pencemaran air?
 Water pollution is the contamination of water
bodies such as lakes, rivers, oceans, and
groundwater caused by human activities, which
can be harmful to organisms and plants which live
in these water bodies.
 Pencemaran air adalah kontaminasi badan air
misalnya danau, sungai, lautan, dan air tanah yang
disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat
berbahaya bagi organisme dan tanaman yang
hidup di badan air tersebut.
Kapan air dikatakan
tercemar?
 water is only called polluted when it is not able to
be used for what one wants it to be used for.
 air disebut tercemar ketika tidak dapat digunakan
untuk apa yang diinginkannya.
Apakah hanya disebabkan
oleh ulah manusia?
 natural phenomena such as volcanoes,
algae blooms, storms, and earthquakes
also cause major changes in water
quality and the ecological status of water
 fenomena alam seperti erupsi gunung
berapi, pertumbuhan ganggang, badai,
dan gempa bumi juga dapat
menyebabkan perubahan besar kualitas
serta status ekologis air
Contaminants
Berdasarkan komposisi kimia bahan asalnya, polutan
air dapat dibedakan menjadi:
 Organic: bahan-bahan yang berasal dari makhluk
hidup
 Inorganic: bahan-bahan bukan dari makhluk hidup
Organic pollutants:
 Insecticides and herbicides, a huge range of
organohalide and other chemicals
 Bacteria, often is from sewage or livestock
operations
 Food processing waste, including pathogens
 Tree and brush debris from logging operations
 VOCs (volatile organic compounds), such as
industrial solvents, from improper storage
 DNAPLs (dense non-aqueous phase liquids),
such as chlorinated solvents, which may fall at
the bottom of reservoirs, since they don't mix well
with water and are more dense
Organic pollutants:
 Petroleum Hydrocarbons including fuels (gasoline,
diesel, jet fuels, and fuel oils) and lubricants (motor
oil) from oil field operations, refineries, pipelines,
retail service station's underground storage tanks,
and transfer operations. Note: VOCs include
gasoline-range hydrocarbons.
 Detergents
 Various chemical compounds found in personal
hygiene and cosmetic products
 Disinfection by-products (DBPs) found in chemically
disinfected drinking water
Inorganic pollutants:
 Heavy metals including acid mine drainage
 Acidity caused by industrial discharges (especially
sulfur dioxide from power plants)
 Pre-production industrial raw resin pellets, an
industrial pollutant
 Chemical waste as industrial by products
 Fertilizers, in runoff from agriculture including
nitrates and phosphates
 Silt in surface runoff from construction sites,
logging, slash and burn practices or land clearing
sites
Type of Pollution
Tipe pencemar berdasarkan sifat-sifat bahannya:
 Microbiological
 Chemical
 Oxygen-depleting Substances
 Nutrients
 Suspended matter
Microbiological

 Mikroorganisme penyebab penyakit (patogen),


seperti bakteri, virus, dan protozoa dapat
menyebabkan gangguan kesehatan
 Makhluk hidup air (ikan, kerang, dll) bisa
terkontaminasi dan manusia yang
mengonsumsinya dapat mengalami gangguan
kesehatan.
 Beberapa penyakit serius seperti polio dan
kolera ditularkan melalui air.
Chemical
 Berbagai bahan kimia dari industri, seperti logam dan
pelarut, bahan kimia yang terbentuk dari penguraian
limbah alami (misal amoniak) beracun bagi ikan dan
kehidupan air lainnya.
 Pestisida yang digunakan dalam pertanian dan di
sekitar rumah: insektisida, herbisida adalah jenis
bahan kimia beracun.
 Bahan-bahan seperti deterjen dan minyak merusak
kebersihan air;
 Banyak polutan kimiawi yang menimbulkan bau tidak
sedap.
Oxygen-depleting Substances
 Ada jenis limbah yang dapat terurai secara hayati,
dan digunakan sebagai makanan oleh
mikroorganisme, misalnya bakteri.
 Ikan, bakteri aerob yang hidup dalam air, ketika
mengkonsumsi "makanan“ akan menggunakan
oksigen terlarut. (Oksigen dalam senyawa H2O, air,
terikat secara kimiawi, dan tidak tersedia untuk respirasi
(pernapasan).
 Sebenarnya oksigen tidak mudah larut dalam air. Air
yang jenuh oksigen hanya mengandung sekitar 1/25
dari konsentrasi oksigen di udara. Jadi jika terdapat
terlalu banyak "makanan" di dalam air, bakteri dapat
dengan mudah menggunakan semua oksigen terlarut,
tidak meninggalkan sedikitpun untuk makhluk lainnya,
sehingga ikan2 akan mati.
• Setelah oksigen habis, bakteri lain yang tidak
memerlukan oksigen akan mengambil alih.
Sementara itu mikroorganisme aerobik - yang
menggunakan oksigen terlarut akan mengubah
senyawa nitrogen, sulfur, dan karbon yang ada
dalam air limbah menjadi nitrat, sulfat dan karbonat
yang relatif tidak berbau - dan tidak berbahaya.
• Mikroorganisme anaerob menghasilkan amonia,
amina, dan sulfida beracun dan berbau, serta
metana yang mudah terbakar (gas rawa).
• Dalam kondisi demikian ikan2 akan mati.
Nutrients
 Unsur2 fosfor dan nitrogen diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman, dan berlimpah dalam air
limbah yang tidak diolah.
 Jika limbah tsb ditambahkan ke danau dan sungai,
akan menyebabkan gangguan pertumbuhan gulma
air, dan ganggang, yang merupakan tanaman
mikroskopis.
 Gulma dapat membuat danau tidak cocok untuk
berenang dan berperahu. Jika ganggang dan gulma
mati, akan menjadi bahan yang dapat terurai.
 Jika danau/sungai digunakan sebagai sumber air
minum, ganggang dapat menyumbat filter dan
memberikan rasa serta bau yang tidak sedap.
Nutrient
Pollution
Suspended matter
 Terdapat beberapa polutan terlarut dalam air
limbah, berarti bahwa masing-masing molekul atau
ion dari zat tersebut akan bercampur langsung
dengan molekul-molekul air.
 Di sisi lain, terdapat polutan lain, yang merupakan
partikel tersuspensi di dalam air. Meskipun mereka
dapat bertahan dalam suspensi oleh turbulensi,
namun suatu saat mereka akan mengendap dan
membentuk lumpur di bagian bawah. Sedimen ini
dapat mengurangi kedalaman badan air.
Suspended matter
 Jika terdapat banyak bahan organik yang mampu
terbiodegradasi dalam sedimen, maka akan
menjadi anaerob dan berkontribusi menimbulkan
masalah.
 Bahan beracun juga dapat terakumulasi dalam
sedimen dan mempengaruhi organisme yang hidup
di dlm lingkungan tsb dan dapat terakumulasi pada
ikan yang memakannya, sehingga dapat
menimbulkan masalah pada rantai makanan.
 Selain itu, minyak atau partikel2 lain yang dilapisi
minyak, yang lebih ringan dari air akan mengapung
ke atas, dan menciptakan gangguan estetika.
Suspended matter water pollution
Sumber Pencemaran

 Kegiatan Rumah Tangga


Kegiatan sehari-hari rumah tangga pada
umumnya menghasilkan limbah cair yang dapat
mencemari air, demikian pula septic tank yang
bocor.
 Kegiatan Industri
Kegiatan industri kecil atau besar banyak
menghasilkan limbah berupa asap, cairan
maupun padat.
Sumber Pencemaran
 Kegiatan Pertanian dan Peternakan
Penggunaan pestisida, kotoran hewan dan
penggunaan pupuk dapat menimbulkan
pencemaran air. Pada rumah pemotongan
hewan, sisa cucian ternak atau darah hasil
penyembelihan.
 Kegiatan Transportasi
Kegiatan transportasi dapat menjadi sumber
pencemar perairanan seperti sisa oli, atau sisa
mobil bekas yang dibuang ke laut.
Sumber Pencemaran
 Kegiatan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
Fasilitas umum penghasil limbah antara lain rumah
sakit, toilet umum, pasar.
 Kegiatan Perdagangan
Kegiatan perdagangan baik sektor formal maupun
informal penghasil limbah cair seperti bengkel motor,
warung kaki lima, loundry.
 Kegiatan Pengolahan Akhir Sampah
Kegiatan pengolahan sampah dapat menghasilkan
limbah cair yang berasal dari proses leaching
sampah.
Sumber Pencemaran
 Kegiatan Kehutanan
Kegiatan penebangan hutan dapat
menghasilkan limbah yang berasal dari erosi
tanah kemudian hanyut ke sungai.
 Kegiatan Pertambangan
Kegiatan pertambangan menghasilkan limbah
cair yang berasal dari proses produksi seperti
lumpur bor, emulsi minyak atau logam berat
(merkuri).
Indikasi Pencemaran Air
Air berwarna hijau Terdapat mikro-organisme jenis
tumbuh-tumbuhan

Air berlumpur Terdapat kandungan suspensi sedimen


berukuran halus yang tinggi
menyebabkan ikan sulit bernafas.

Lapisan berkilau Terjadi tumpahan minyak di


permukaan air

Terdapat busa atau berbuih Kemungkinan sabun dari limbah


rumahtangga atau kilang yang
mengalir ke dalamnya.
Berbau seperti telur busuk Terdapat proses pembusukan

Lapisan kuning jingga atau Adanya pencemaran dari limbah


kemerahan di permukaan industri.
air
Pollutant Transport
Transport masa dlm air

 Difussion: difusi adalah


mengalirnya/berpindahnya suatu zat
dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
rendah
 Advection: adveksi adalah
pengangkutan suatu zat atau kuantitas
dengan gerakan massal di dalam aliran
air
Diffusion Flow
Diffusion

 F = - D dC/dx

 F = mass flux of solute per unit area


per unit time
 D = diffusion coefficient (area/time)
 C = solute concentration
(mass/volume)
 dC/dx = concentration gradient
(mass/volume/distance)
Contoh Penyebaran
secara Difusi
 Setitik parfum menetes di dalam kamar, seketika
bau parfum tersebut akan menyebar ke seluruh
kamar.
 Segumpal gula dimasukkan ke dalam secangkir
teh, gula tersebut berangsur-angsur akan
menyebar ke seluruh the walaupun tanpa
diaduk terbukti the akan terasa manis.
 Seberkas pewarna diteteskan ke dalam air di
kolam, pewarna tersebut akan segera menyebar
ke seluruh isi kolam
Advection

 vx = K/ne . Dh/dl

 vx = average linear velocity


K = hydraulic conductivity
 ne = effective porosity
 Dh/dl= hydraulic gradient
Contoh Penyebaran
contaminant secara Adveksi

 Transport kontaminan pada airtanah pada


umumnya terjadi secara adveksi.
 Di dalam proses adveksi airtanah yang
mengalir mengangkut zat-zat terlarut.
Penyebaran dan pergerakan kontaminan
terjadi di antara pori-pori tanah/batuan.
Transport massa secara advection
Remidiasi Air
DEFINISI

 Upaya untuk memperbaiki kondisi air


yang telah mengalami kontaminasi
 The process that is used to treat polluted
groundwater by removing the pollutants
or converting them into harmless
products.
Mengapa Perlu Remidiasi

 Airtanah rentan terhadap tekanan


lingkungan
 Airtanah mudah mengalami
pencemaran
 Apabila airtanah tercemar, mungkin
membahayakan kesehatan manusia,
mahluk hidup lainnya penyangga
ekosistem. Oleh karena itu perlu
dilakukan remidiasi.
Tujuan Remidiasi Air

 Agar air yang mengalami pencemaran


dapat kembali digunakan sebagaimana
mestinya
 Agar air yang tercemar dapat digunakan
untuk keperluan lain yang bermanfaat
 Agar air yang mengalami pencemaran
tidak menyebar ke tempat lain, atau dapat
diisolasi, dan akhirnya dapat dibersihkan
Metode Remidiasi Berdasarkan
Proses yang Digunakan

 Physical Remediation
 Chemical Remediation
 Biological Remediation
 Ozone & UV-light
Physical Remediation
• Pemurnian air secara fisik, dapat dilakukan
dengan cara pengambilan partikel pencemar
utama yang mengganggu air secara langsung.
• Air sparging: metode remediasi fisik dengan
melibatkan penggunaan udara bertekanan
tinggi untuk membersihkan air.
• Metode yang lebih umum adalah mengambil air
yang tercemar secara langsung, dengan
memompa ke atas, dilanjutkan dengan filterisasi
menggunakan kerikil, batu, dll, dan kemudian
membiarkan air disaring lebih lanjut secara
biologis atau kimiawi.
Biological Remediation
Metode ini dilakukan dengan penggunaan
mikroorganisme. Macam-macam biological
remediation:
- bioventing,
- biosparging, atau
- bio-augmentation
Dalam remediasi air secara biologis, bahan
biologis akan membantu memecah bahan kimia
yang tidak diinginkan yang tidak mudah
dipisahkan dari air, khususnya limbah industri.
Keuntungan penggunaan metode ini adalah tidak
perlu melakukan pemompaan air tanah.
Bioventing Remediation
 Bioventing adalah teknologi remediasi in situ yang
menggunakan mikroorganisme untuk mendegradasi
unsur organik yang teradsorpsi pada tanah di zona
tak jenuh.
 Bioventing meningkatkan aktivitas bakteri asli dan
mensimulasikan biodegradasi hidrokarbon in situ
secara alami di dalam tanah
 Cara yang dilakukan adalah dengan menginduksi
aliran udara atau oksigen ke dalam zona tak jenuh
dan, jika perlu, dengan menambahkan nutrisi.
 Selama bioventing, oksigen dapat disuplai melalui
injeksi udara langsung ke lokasi residu kontaminasi di
dalam tanah.
Biosparging Remediation
 Biosparging adalah teknologi remediasi in-situ yang
menggunakan mikroorganisme asli untuk
mendegradasi konstituen organik di zona jenuh.
 Dalam biosparging, udara (atau oksigen) dan nutrisi
(jika perlu) disuntikkan ke zona jenuh untuk
meningkatkan aktivitas biologis mikroorganisme asli.
 Biosparging dapat digunakan untuk mengurangi
konsentrasi konstituen minyak bumi yang terlarut
dalam air tanah, teradsorpsi ke tanah di bawah
permukaan air, dan di dalam saluran-saluran kapiler
yang ada
Bio-augmentation
 Augmentasi biologis adalah penambahan archaea
atau kultur bakteri yang diperlukan untuk
mempercepat laju degradasi kontaminan.
 Bioaugmentasi biasanya memerlukan studi varietas
bakteri asli yang ada di lokasi untuk menentukan
apakah dimungkinkan dilakukannya biostimulasi.
 Jika varietas asli tidak memiliki kemampuan
metabolisme untuk melakukan proses remediasi,
maka perlu ditambahkan varietas eksogen (berasal
dari luar) ke dalam lingkungan tersebut.
Chemical Remediation
• Merupakan jenis pemurnian air yang paling
mahal, dan dapat memakan waktu lama.
• Remediasi kimia dapat dicapai melalui
berbagai metode:
• penyerapan karbon,
• pertukaran ion,
• oksidasi, dan pengendapan kimia.
• Remediasi kimia sering digunakan bersama
perawatan air secara fisik, untuk mencapai
hasil terbaik, dan dapat membantu
dihasilkannya kualitas air tanah terbaik.
Ozone & UV-Light
 Remediasi dapat pula dilakukan dengan
penggunaan ozon dan/atau sinar ultraviolet.
 Keduanya digunakan dengan tujuan untuk
membunuh mikroorganisme yang tidak diinginkan
 Organisme tersebut selanjutnya dapat disaring, dan
air yang tersisa akan jauh lebih sehat serta lebih
murni dari pada sebelumnya.
 Mikroorganisme merupakan pencemar yang sulit
untuk dibersihkan, namun dengan penggunaan
sinar UV dan ozon mampu membantu untuk
menghindari bahan kimia yang lebih keras, dan juga
memberikan cara yang lebih alami.
Contaminant Withdrawal
 Pemompaan melalui sumur untuk
mengambil kontaminan dari tanah
 Sistem interceptor: metode ini
menggunakan parit saluran air, dan parit
berjajar: untuk mengangkat kontaminan
agar bergerak mendekati permukaan
airtanah
 Soil Venting: digunakan untuk
menghilangkan senyawa organik yang
mudah menguap
 Penggalian
In Situ Treatment of
Contaminations
 Biological Degradation: menggunakan senyawa
organik sebagai sumber energi bagi bakteri untuk
menguraikan contaminant menjadi senyawa-
senyawa sederhana
 Bio-treatmen method: menggunakan bakteri yang
mampu “memakan” contaminant hingga habis
 Chemical Degradation: menginjeksikan zat kimia
tertentu, biasanya digunakan untuk mengikat
contaminant tertentu pula. Contoh: penambahan
alkali atau sulfida yang mampu mengendapkan
logam berat yang semula terlarut
Extraction & Disposal
Sistem ini dapat dibedakan dalam 2 kategori:
• Ekstraksi menggunakan tanker, ekstraksi menggunakan
pompa untuk mengisi tangki penyimpanan.
• Ekstraksi manual juga dimungkinkan dan bisa sangat
efektif dan ekonomis.
‘Disposal’–tempat pemrosesan untuk memisahkan
kontaminan.
Pump & Treat
(Pompa & Rawat/Olah)
Borehole yang ditempatkan secara strategis
memungkinkan air tanah untuk diakses
menggunakan pompa sumur bor, dan
selanjutnya air tanah dipindahkan ke sistem
pengolahan.
The Use of Pump and Treat
(Penggunaan Pompa dan
Perawatan)
 Penggalian airtanah yang terkontaminasi,
 Mengurangi tingkat kontaminasi pada air tanah
 Membatasi pergerakan polutan yang berasal dari
tumpahan
 “Mencegat” pencemaran sebelum bermigrasi lebih
jauh dari tempatnya
 Membuang dan memisahkan minyak dari air, agar
minyak dapat digunakan kembali
Chemical Oxidation (Chemox)
Remediating former fuel stations
Perlakuan untuk tempat yang sulit dijangkau
(misal di bawah struktur bangunan) dengan
prinsip pengurangan bahan kimia kontaminan,
dan peningkatan proses alami di mana bahan
yang dipilih secara tepat disuntikkan untuk
mencapai target.
Vapour Extraction
Ekstraksi uap digunakan untuk menghilangkan gas-
gas yang mudah menguap dari air tanah dan / atau
tanah. Ekstraksi dengan cara menyedot uap dari
tanah. Uap kemudian dilewatkan melalui filter karbon
sebelum dibuang ke udara dengan aman.
Air Sparging
Secara sederhana teknik ini melibatkan
memompaan udara ke dalam airtanah. Cara ini
memiliki 2 efek positif pada kontaminan hidrokarbon
:
- Memaksa kontaminan masuk ke udara dan keluar
dari airtanah
- Memasukkan oksigen ke dalam air, memacu
penguraian kontaminan oleh bakteri (aerobic).
Air Sparging
Contoh Penanganan Pencemaran
air dari Methyl Tertier Buthyl Ether
(MTBE)
MTBE adalah salah satu bahan aditif untuk
meningkatkan bilangan oktan pada bahan
bakar kendaraan bermotor.
Pump and Treat
Air Sparging
Upaya mengendalikan rembesan
limbah pada airtanah dengan
pendekatan geoteknik

 Slurry walls
 Sheet pile cutoff wall
 Grouting
 Geomembrane
 Surface seals
 Surface drainage
SLURRY WALL

GROUTING
SHEET PILE CUTOFF WALL GEOMEMBRANE
Surface Seal

Menerapkan penyekat cairan di


permukaan tanah untuk
menghentikan penetrasi air dan /
atau mengurangi pencemaran
airtanah dari kontaminan yang
berasal dari permukaan
Surface Drainage
Drainase permukaan sangat berguna
dalam menghilangkan kelebihan air
dari tanah dengan cara yang terkontrol
dan secepat mungkin, ke sistem
drainase buatan atau saluran air alami.
Ini harus dilakukan tanpa merusak
lingkungan.

Drainase permukaan juga dapat


dimanfaatkan untuk “membuang” air
yang tercemar.
Surface Drainage
Pengelolaan Pencemaran
Airtanah
 Pembatasan pemanfaatan airtanah dari suatu
akuifer
 Mencari atau mbangun alternative water supply
 Source removal: penghapusan/penghilangan
sumber air yang tercemar
 Melakukan monitoring
 Health advisories: asuransi
 Keputusan utk menerima risiko
Latihan
 Kebocoran terjadi pada sebuah tanki limbah
industri, yang terletak di desa Condongcatur,
ketinggian 131 m dari muka air laut. Groundwater
head = 120 m
 Litologi penyusun adalah pasir vulkanik dengan K =
10 m/jam, n efektif = 15%
 Berapakah kecepatan linier rata-rata pencemaran
airtanah akibat dari kebocoran tersebut, bila
diketahui gradien hidrolika (dh/dl) = 0,03
 Hitunglah jarak jangkauan pencemaran dalam
waktu 5 hari, dan berada pada elevasi berapakah
tempat yang tercemar tsb, apabila diketahui
kedalaman airtanah yg tercemar = 5 m.
Latihan
 Limbah industri berupa zat-zat beracun
sebesar 500 mg/l mencemari sungai.
 Pada hari ke-2, pencemar telah menyebar
ke tempat yang berjarak 100 m dari
sumber. Berdasarkan hasil pengujian,
diketahui konsentrasinya 40 mg/l.
 Hitunglah berapa besarnya massa polutan
yang disebarkan dalam area dan waktu
tertentu, bila diketahui bahwa koefisien
difusi pencemaran = 265 m2/hari

You might also like