Professional Documents
Culture Documents
Perilaku Konsumen Daging Ayam Broiler Di Pasar Tradisional Dan Modern
Perilaku Konsumen Daging Ayam Broiler Di Pasar Tradisional Dan Modern
ABSTRACT
The purpose of this study was are to describe consumer behavior in buying broiler meat at the
traditional and Modern Market. This research was conducted September-Oktober in Sorong City,
West Papua. The sampling method used accidental sampling, and used descriptive data analysis.
Variables namely Quality, Location, Price, and product information. The results of the study were
obtained. First, broiler meat distribution channels at Saga supermarkets, namely from breeders to
retailers and to consumers. Supermarker Saga as a Retail Merchant. The behavior of broiler meat
consumers based on the quality of the meat in the Warmon market was 64%, because consumers
prefer the freshness of traditional market meat. Based on location, consumers prefer Saga
supermarkets as much as 74% because of complete facilities and convenience. Based on the price of
broiler meat, the percentage of supermarket saga is 66% because this place sells meat according to
the wishes of consumers in the form of cuts of meat at the right price. Based on information from
Saga supermarkets, there were 78% due to more information on products to consumers through
sosial media.
Keywords : consumer behavior, distribution channels, broiler meat, markets and supermarkets.
ABSTRAK
Penelitian bertujuan mendeskripsikan perilaku konsumen membeli daging broiler di pasar
tradisional dan pasar modern. Penelitian ini dilaksanakan di bulan September-Oktober 2022 di Kota
Sorong Papua Barat,. Metode penentuan sampel menggunakan accidental sampling, dan
menggunakan analisis data deskriptif. Variabel yaitu Kualitas, Lokasi, Harga, dan Informasi
produk. Hasil penelitian didapat Pertama Saluran distribusi daging broiler pada supermarket Saga
yaitu Dari Peternak ke Pedagang pengecer dan ke konsumen. Supermarker Saga sebagai pedagang
pengecer. Perilaku konsumen daging broiler berdasarkan kualitas daging yang pasar Warmon
didapat sebanyak 64% dikarenakan konsumen lebih memilih kesegaran daging pasar tradisional.
Berdasarkan lokasi konsumen lebih memilih supermarket Saga sebanyak 74% karena fasilitas
lengkap dan kenyamanan. Berdasarkan Harga daging broiler, persentase supermarket saga
sebanyak 66% karena di tempat ini menjual daging sesuai keinginan kosumen dalam bentuk
potongan daging dengan harga yang sesuai. Berdasarkan informasi supermarket Saga sebanyak
78% karena lebih menginformasikan produk pada konsumen lewat sosial media.
Kata kunci: perilaku konsumen, saluran distribusi, daging broiler, pasar dan supermarket.
penelitian ini yaitu data kualitatif, dan ayam di supermarket saga kota Sorong
sumber data yang digunakan dalam Papua Barat, menurut Sugiyono (2015)
penelitian ini berupa data primer dan jumlah sampel yang dianjurkan adalah
data sekunder. Data primer merupakan sebanyak 50-100 responden.
data yang didapat hasil wawancara atau Metode deskriptif menurut Nazir
hasil pengisian kuesioner kepada (2013) merupakan suatu metode dalam
konsumen yang berbelanja di pasar meneliti status sekelompok manusia,
tradisonal warmon dan pasar modern suatu objek, suatu set kondisi, suatu set
supermarket saga di kota sorong. Data pemikiran, ataupun suatu kelas
sekunder merupakan sumber data yang peristiwa pada masa sekarang. Tujuan
diperoleh peneliti dari hasil studi dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
kepustakaan maupun publikasi resmi membuat deskripsi mengenai fakta–fakta,
dari berbagai instansi seperti Jurnal, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena
publikasi BPS (Badan Pusat Statistik) dan yang diselidiki. Sehingga interpretasi yang
lainnya tepat merupakan inti dari analisis
Metode Penentuan sampel yang deskriptif untuk pemecahan masalah
akan dilakukan dalam penelitian ini penelitian. Dalam penelitian ini data
adalah dengan menggunakan teknik kualitatif responden diukur dengan
accidental sampling (teknik sampling menggunakan Skala Likert. Menurut
kebetulan) adalah teknik penentuan Sugiyono (2013), menunjukan bahwa
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu skala likert digunakan untuk mengukur
responden dalam penelitian ini adalah sikap pendapat dan selera seseorang atau
konsumen yang membeli daging ayam di sekelompok orang. Setiap pilihan jawaban
pasar warmon dan supermarket saga kota diberi skor, Kepercayaan biasanya diukur
Sorong. Jumlah sampel yang dijadikan dengan skala likert dengan 5 angka dari
sebanyak 100 orang yang diperoleh dari kemungkinan yang disadari yaitu,
masing-masing 50 responden yang dimulai dari sangat setuju (5), setuju (4),
membeli daging ayam di pasar warmon Netral (3), tidak setuju (2) dan sangat
dan 50 responden yang membeli daging tidak setuju (1).
HASIL DAN PEMBAHASAN 2021). Berdasarkan hasil penelitian
Karakteristik Konsumen karakteristik konsumen daging ayam
Karakteristik konsumen yang broiler di Kota Sorong, Paua digambarkan
meliputi variabel umur, pendidikan, melalui tabel 1
pekerjaan, dan pendapatan (utiah, dkk,
Tabel 1. Karakteristik Konsumen Membeli Daging Broiler di Kota Sorong, Paua
Karakteristik Konsumen Jenis pasar
Pasar Warmon Supermarket Saga (n=50)
(n=50)
Jenis Kelamin 66% (P) 76% (P)
Umur 46% (41-50 thn) 18% (31-41 thun)
Pendidikan 42 (SD) 28 (S1/S2)
Pendapatan 58 (1-3 jt) 52 (3-5 jt)
Pekerjaan 48 (IRT) 54 (PNS)
Frekuensi Pembelian 40 (tidak menetu) 50 (tidak menetu)
dan Seftiani, 2017), bahwa karakteristik gizi dan dilihat juga dari kebersihan
konsumen sebagian besar adalah bukan hanya kebersihan tempat yang
konsumen berjenis kelamin perempuan, dilihat tapi juga kebersihan produk
disebabkan karena yang memiliki peran daging ayam tersebut. Hasil ini ditunjang
paling besar pada keputusan belanja oleh penelitian (Osak et al., 2014) semakin
bulanan adalah perempuan. Hal ini tinggi tingkat pendidikan seseorang,
dikarenakan perempuan lebih mengetahui maka semakin tinggi pula kebutuhan
apa yang diperlukan oleh keluarga dalam yang ingin dipenuhinya.
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan Tingkat pendapatan
Berdasarkan bahwa umur konsumen menunjukkan yang paling
konsumen menunjukkan yang paling tinggi di pasar Warmon adalah dengan
banyak membeli daging ayam di Pasar pendapatan Rp. 1.000.000 s/d Rp.
Warmon adalah 41–50 tahun berjumlah 23 3.000.000/bulan (58%) dan Rp. 3.000.000
orang sebanyak (46%) dan 31 – 40 tahun s/d Rp. 5.000.000/bulan (52%) di
yang berjumlah 18 orang sebanyak (36%) supermarket Saga. Disebabkan karena
pada supermarket. BPS Sulut (2020) usia responden dengan ekonomi tidak terlalu
produktif yaitu 15 sampai 64 tahun, tinggi akan memilih berbelanja di pasar
termaksud dewasa dimana pada umur tradisional sedangkan responden dengan
dewasa ini sudah dapat cenderung ekonomi tinggi tidak terlalu
berpikir rasional dalam mengambil mempermasalahkan harga, karena
keputusan pembelian daging ayam. Hasil menurut pandangan harga yang di
penelitian ini hampir sama dengan tawarkan di supermarket tidak terlalu
Penelitian (Gusti et al., 2015) yang berbeda kalau dilihat dari fasilitas dan
menyatakan bahwa, umur merupakan pelayanan yang ditawarkan lebih
salah satu faktor yang berpengaruh secara nyaman di bandingkan pasar Warmon.
signifikan terhadap pembelian daging. Hasil di pasar Warmon berbeda dengan
Berdasarkan tingkat pendidikan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utiah
menunjukkan bahwa 21 orang sebanyak (2021) yang mengatakan pendapatan
(42%) berpendidikan tingkat SMA pada konsumen di pasar bersehati berkisar
pasar warmon, sedangkan pada Rp.< 1.000.000 sebanyak 30 orang (60%).
supermarket Saga terdapat 14 orang Sedangkan pada supermarket Saga
sebanyak (28%) tingkat sarjana dan hampir sama dengan penelitian Utiah
pascasarjana. Hal ini disebakan karena (2021) yang mengatakan pendapatan
kebanyakan responden membeli daging konsumen di Jumbo Swalayan berkisar
ayam pada pasar warmon adalah Rp.3.000- Rp.4.999.999 berjumlah 21 orang
tamatan SMA dan berprofesi ibu rumah sebanyak (42%).
tangga yang memiliki pandangan bahwa Berdasarkan jenis pekerjaan
pasar tradisional lebih murah dan bisa di menunjukkan bahwa responden pada
tawar, sedangkan pada supermarket saga pasar Warmon yang paling banyak
responden yang mendominasi lulusan membeli daging ayam adalah IRT/Tidak
sarjana S1/S2 lebih mengutamakan Bekerja/Pensiunan dengan jumlah
kenyamanan, pelayanan dan fasilitas yang responden 24 orang dengan presentase
ditawarkan oleh supermarket. Hal ini (48%) dan pada supermarket Saga yang
menunjukkan bahwa semakin tinggi mendominasi paling banyak membeli
tingkat pendidikan seseorang maka daging ayam adalah PNS/Karyawan
semakin tinggi juga pengetahuan akan tetap dengan jumlah responden sebanyak
manfaat kesehatan, tidak hanya melihat 27 orang dengan presentase (54%). Hasil
makanan dari tampilan yang bagus dan di pasar Warmon hampir sama dengan
rasa yang enak saja namun lebih hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauzi
mempertimbangkan nutrisi/kandungan (2021) di pasar tradisional Celancang
produk daging ayam juga sangat mudah konsumen, dan melihat kebersihan daging
dijangkau karena berada pada lantai 1 ayam dan kemasan daging ayam tersebut.
maka responden yang berbelanja di Konsumen pada supermarket saga juga
supermarket dapat membeli daging ayam beranggapan bahwa apabila harga lebih
dengan nyaman dan tidak berdesak- tinggi maka cenderung kualitasnya jauh
desakan. Hasil penelitian ini hampir sama lebih baik. Hasil penelitian ini hampir
dengan penelitian Ismanto (2018) di kota sama dengan hasil dari Simarmata (2019)
Samarinda dengan alasan utama yang mayoritas responden yang membeli
responden membeli daging ayam di pasar daging ayam di pasar Pinangsungkulan
adalah karena lokasi yang lebih dekat dan Manado karena harga terjangkau
strategis (40%) disusul banyak pilihan sebanyak 38 % dan segar sebanyak 24%
(32%) dan karena bisa membeli keperluan (Ismanto, et al. 2018).
lain (20%) Berdasarkan informasi produk
Berdasarkan harga responden responden pada pasar warmon
pada pasar Warmon berjumlah 26 orang berjumlah 26 orang dengan presentase
dengan presentase (52%) memilih setuju (52%) memilih setuju dikarenakan
pada harga yang terjangkau dan sesuai responden setuju mendapatkan informasi
kemampuan maka responden yang berupa daging ayam dari keluarga,
membeli ayam pada pasar tradisional mulut ke mulut, lewat tetangga, saudara,
termasuk pasar Warmon sering teman kerja dan juga dari pedagang
membandingkan harga suatu produk sendiri, dan tentang kualitas daging ayam
dengan produk lainnya, daging yang pada pasar warmon berkualitas bagus
segar dan besar akan lebih menarik karna dipotong, dalam jangka waktu
perhatian konsumen di pasar Warmon tidak lama, sedangkan pada supermarket
sehingga konsumen tertarik untuk saga responden memilih setuju 39 orang
membeli daging tersebut dengan harga dengan presentase (78%) dengan alasan
yang menurut konsumen wajar dan mendapatkan informasi dari, sosial media
terjangkau. Sedangkan di supermarket berupa iklan di Intagram dan Facebook.
Saga berjumlah 33 orang dengan Hasil ini ditunjang dengan penelitian
presentase (66%) memilih setuju pada (Priyambodo, et al., 2020) yang
harga dengan alasan dapat membeli mengatakan manfaat media sosial dalam
daging ayam dengan potongan- potongan hal ini dapat membantu produsen daging
bagian ayam secara terpisah sesuai selera ayam.
KESIMPULAN Berdasarkan Harga daging broiler,
Perilaku konsumen daging broiler persentase supermarket saga sebanyak
berdasarkan kualitas daging yang di pasar 66% karena di tempat ini menjual dalam
Warmon didapat sebanyak 64% daging sesuai keinginan kosumen dalam
dikarenakan konsumen lebih memilih bentuk potongan daging dengan harga
kesegaran daging di pasar tradisional. yang sesuai. Berdasarkan informasi
Berdasarkan lokasi konsumen lebih supermarket Saga sebanyak 78% karena
memilih supermarket Saga sebanyak 74% lebih menginformasikan produk pada
karena fasilitas lengkap dan kenyamanan. konsumen lewat media sosial.
Djailani, L., Mukhtar, M., Pateda, S. Y., & Lumenta, I. D., Osak, R. E. M. F.,
Imran, S. (2021). Jalur Distribusi Rambulangi, V., & Pangemanan, S. P.
Pemasaran Sapi Potong Di Masa (2022). Analisis Pendapatan Usaha
Pandemi Covid-19. Jambura Journal of Peternakan Ayam Petelur “GOLDEN
Animal Science, 4(1), 34-40. PANIKI PS”. Jambura Journal of
Animal Science, 4(2), 117-125.
Fauzi, N. A., dan W, Wijaya. 2021. Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Nazir, M. 2013. Metode Penelitian.
Konsumen Dalam Pembelian Daging Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor.
Ayam Broiler Di Pasar Celancang.
Agrijati Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Osak, R. A. F,. V.V.J., Paneleween,. J,
Pertanian, 34(1), 69-72. Pandey.,dan I. D. R, Lumenta. 2014.
Pengaruh Pendapatan Rumah
Gusti, I. N. Y. P., M. Sudarma dan A. A. Tangga Terhadap Konsumsi Daging
Wulandira. 2015. Faktor-faktor Yang (Sapi, Babi Dan Ayam ) di Desa Sea I
Mempengaruhi Masyarakat Membeli Kecamatan Pineleng. Jurnal Zootek,
Daging Ayam Broiler di Kabupaten 34(2), 10–17.
Bangli. E. Jurnal Agribisnis dan
Agrowisata. 4 (1):47-55. Pandelaki, K., S. J. K. Umboh., dan E,
Wantasen,. J. C. Loing,. 2017. An
Ismanto, A., T, Julianda. dan Mursidah. Analysis on The Demand of Broiler’s in
2018. Analisis Sikap dan Kepuasan The City of Manado, North Sulawesi
Konsumen Terhadap Atribut Produk Province- Indonesian. J Agric Vet Sci.
Karkas Ayam Pedaging Segar di 10 : 14-19.
Pasar Tradisional Kota Samarinda,
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Pateda, S. Y., & Zakari, F. (2022).
Tropis, 8(2), 71–82. Pemasaran Terpadu Telur Ayam Ras
Di Pt Harim Farmsco. Media
Jaelani, A., S, Dharmawati., dan Wanda. Peternakan, 24(2).
2014. Berbagai Lama Penyimpanan
Daging Ayam Broiler Segar Dalam Prihantini, C. I. 2015. Efisiensi Saluran
Kemasan Plastik pada Lemari Es Pemasaran Garam Rakyat Di Desa
(suhu 4°C) Dan Pengaruhnya Padelengan Kecamatan Pademawu