Professional Documents
Culture Documents
548-Article Text-2311-1-10-20230602
548-Article Text-2311-1-10-20230602
1
Lembaga “Bale Literasi” e-ISSN: 2809-4409
http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/kpj/index pp. 44-50
DOI: https://doi.org/10.58218/lambda.v3i1.548
1
Dewi Fitriana, 2Nurul Septiana, 3Nur Inayah Syar
1,2,3
Pendidikan Fisika, Jurusan PMIPA, IAIN Palangka Raya, Indonesia
Email Koresponden : dewifitriana6299@gmail.com
PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan proses membantu peserta didik untuk memperoleh informasi, ide,
kemampuan, nilai, cara berpikir, dan cara-cara belajar. Proses pembelajaran harus benar-benar
memperhatikan keterlibatan peserta didik. Oleh karenanya, pembelajaran yang berlangsung di kelas
Lambda Journal, Lembaga “Bale Literasi”, April 2023. Vol. 3, No.1 | |44
Dewi Fitriana, dkk. Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta………..
tidak lagi berlangsung satu arah yaitu penyampaiaan informasi dari guru kepada peserta didik,
melainkan berlangsung dua arah, peserta didik juga terlibat aktif dalam mengkonstuksikan
pemahamannya sendiri tentang materi secara mendalam. Dengan mengkonstruksikan
pemahamannya sendiri, proses pembelajaran yang di alami peserta didik akan lebih bermakna (N
Nurdyansyah & Fahyuni, 2016).
Proses belajar diharapkan menghasilkan perubahan prilaku meliputi aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Aspek kognitif meliputi kemampuan berpikir peserta didik, baik kemampuan
berpikir tingkat dasar maupun kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu kemampuan tingkat
tinggi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan adalah kemampuan berpikir
kreatif (Rustaman, 2011).
Keinginan dan dorongan untuk belajar berasal dari dorongan internal dan eksternal pada
peserta didik. Kebanyakan dari peserta didik menganggap fisika sulit dengan menganggap fisika
mempunyai banyak rumus yang perlu dimengerti dan diingat didukung dengan penyampaian materi
yang dilakukan dengan pembahasan soal-soal dan penjabaran rumus. Akibatnya sedikit dari peserta
didik memperhatikan materi fisika yang diajarkan. Seseorang dapat berhasil dalam belajar kalau
pada dirinya sendiri ada keinginan serta dorongan untuk lebih giat belajar (Uswatun, 2020).
Penggunaan model pembelajaran yang tepat untuk melibatkan peserta didik secara langsung
seperti penggunaan model PBL yang digunakan untuk menambah keaktifan peserta didik dalam
proses pembelajaran dan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam
belajar (Maysyaroh & Dwikoranto, 2021).
Model PBL merupakan model pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan
menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan,
serta membuka dialog (Putri & Wardani, 2021).
Permasalahan yang dikaji hendaknya permasalahan kontekstual yang ditemukan oleh
peserta didik dalam kehidupan sehari – hari. Permasalahan harus dipecahkan dengan menerapkan
beberapa konsep dan prinsip yang secara simultan dipelajari dan mencangkup dalam kurikulum
mata pelajaran (Sani, 2014).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti di sekolah SMAN 2 Kuala Pembuang,
beliau mengatakan belum pernah menggunakan model PBL dalam pembelajaran pada materi Fluida
Statis, “selama mengajar pembelajaran fisika terutama pada materi fluida statis ini saya belum
pernah menggunakan model pembelajaran PBL”. Peserta didik hanya disajikan latihan dan
penjelasan materi, sehingga peserta didik lebih banyak mendengarkan guru yang memaparkan
materi. Selain itu, observasi awal yang telah dilakukan di sekolah, ditemukan bahwa peserta didik
kurang antusias terhadap pelajaran fisika. Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas guru
lebih dominan dari peserta didik. Hal ini menyebabkan peserta didik kurang termotivasi untuk lebih
aktif dalam proses pembelajaran dan kurang terlibatnya peserta didik dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan dari aktivitas-aktivitas peserta didik diatas, dengan demikian
perlu dilakukannya analisis mengenai keterampilan berpikir kreatif yang dimiliki peserta didik
sehingga dapat memberikan informasi data status pencapaian tingkat keterampilan berpikir kreatif
peserta didik dengan indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu keterampilan berpikir
lancar, berpikir luwes, berpikir orisini, dan memerinci (elaborasi) (Maharani, 2017)..
Penggunaan model pembelajaran yang tepat untuk melibatkan peserta didik secara langsung
seperti penggunaan model PBL yang digunakan untuk menambah keaktifan peserta didik dalam
proses pembelajaran dan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam
belajar (Yunitasari & Hardini, 2021).
Selain itu, alternatif untuk menyelesaikan masalah rendahnya kemampuan berpikir kreatif
peserta didik pada pembelajaran Fisika yaitu diperlukan model pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Model pembelajaran yang diharapkan
sesuai dengan masalah di atas adalah PBL. Karena dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah ini peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, menumbuhkan
Lambda Journal, Lembaga “Bale Literasi”, April 2023. Vol. 3, No.1 | |45
Dewi Fitriana, dkk. Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta………..
inisiatif peserta didik dalam belajar, memotivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan
hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok (Ngalimun, 2013).
Berdasarkan permasalahan yang diungkap diatas, maka perlu diadakan suatu penelitian
untuk mendalami mengenai kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada materi fluida statis
menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) di SMAN 2 Kuala Pembuang.
METODE
Jenis Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Peneliti ini menggunakan
penelitian quasi experimen menurut Prasetyo penelitian ini hampir mirip dengan jenis penelitian
eksperimen.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIPA SMAN 2 Kuala Pembuang yang beralamat di
Jl. Sulawesi No 76, Kecamatan Pahandut, Kelurahan Palangka Raya tahun pelajaran 2021/2022
semester ganjil setelah seminar proposal dilaksanakan. Tepatnya pada bulan Juli 2022.
Subjek dalam Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pemilihan sampel dilakukan
dengan metode purposive sampling berdasarkan pertimbangan judgement sampling. Menurut
Indriantoro (2002) metode purposive sampling berdasarkan pertimbangan judgement sampling
adalah tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan
pertimbangan tertentu umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. Kelas uji coba
sampel yang terpilih adalah kelas XI-IPA-1 dan kelas XI-IPA-2 sebagai sampel penelitian yang
akan diterapkan model pembelajaran PBL.
Prosedur
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian penelitian eksperimen. Peneliti
menggunakan penelitian eksperimen karena peneliti mencari pengaruh perlakuan (Treatment)
tertentu. Peneliti ini menggunakan penelitian quasi experimen menurut Prasetyo penelitian ini
hampir mirip dengan jenis penelitian eksperimen klasik namun lebih membantu peneliti untuk
melihat hubungan kasual dari berbagai macam situasi yang ada yang disebut kuasi adalah berbagai
macam atau variasi dari penelitian klasik.
Intrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa soal tes tentang kemampuan berpikir kreatif,
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik, serta lembar observasi.
Teknik Analisis Data
Teknik penganalisisan data yang digunakan yaitu menggunakan angka dalam bentuk skor.
Pengubahan skor menjadi nilai tes kemampuan berfikir kreatif peserta didik menggunakan rumus
standar mutlak yakni sebagai berikut (Supriadi, 2011)
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
Maksud skor perolehan (skor dicapai) adalah jumlah total perolehan skor yang didapat dari
hasil tes nilai kemampuan berfikr kreatif dan hasil tes kemampuan pemecahan masalah. Sedangkan
skor maksimum ideal adalah total skor dari semua jawaban tes.
Lambda Journal, Lembaga “Bale Literasi”, April 2023. Vol. 3, No.1 | |46
Dewi Fitriana, dkk. Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta………..
Lambda Journal, Lembaga “Bale Literasi”, April 2023. Vol. 3, No.1 | |47
Dewi Fitriana, dkk. Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta………..
72,3% dan kegiatan peserta didik tertinggi terjadi pada aspek 13 yakni peserta didik Memberikan
kontribusi atau ide-ide degan nilai 81,6%.
Selain itu, tes kemampuan berpikir kreatif peserta didik di ukur dengan menggunakan soal tes
berbentuk essay. Soal essay yang digunakan ini telah melalui uji validasi oleh dosen ahli dan juga
melalui perhitungan validitas sebelum dipakai untuk mengambil data penelitian. Tes essay yang
digunakan adalah 8 butir soal. Tes dilakukan dengan membandingkan tes sebelum pretest dan
sesudah Posttest mengikuti pembelajaran fisika pada materi Fluida Statis dengan menerapkan
model PBL.
Tabel 2 Rekapitulasi nilai pretest dan posttest Kemampuan berpikir kreatif
Dari tabel diatas ditunjukan bahwa terdapat 1 orang peserta didik yang kurang kreatif dan 23
orang peserta didik dengan kategori kreatif. Pada tabel tersebut menunjukan bahwa Pada kelas
penelitian yaitu kelas XI MIPA-2 yang di ikuti 24 peserta didik sebelum diberikan pembelajaran
dengan model PBL, terlebih dahulu dilakukan pretest yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan awal peserta didik. Hasil pretest diperoleh skor rata-rata keseluruhan sebesar 61. Hasil
posttest kemampuan berpikir kreatif peserta didik diperoleh skor rata-rata keseluruhan sebesar 69.
Lambda Journal, Lembaga “Bale Literasi”, April 2023. Vol. 3, No.1 | |48
Dewi Fitriana, dkk. Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta………..
Hasil diatas juga menunjukan bahwa penerapan model PBL terhadap kemampuan berpikir
kreatif peserta didik mampu menrik minat peserta didik serta memicu keaktifan peserta didik
didalam kelas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayah (2016) bahwa
penerapan model PBL terhadap kemampuan berikir kreatif peserta didik mampu meningkatkan
aktivitas peserta didik diana model ini mampu menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan untuk menemukan ide-ide mereka sendiri sehingga pserta didik bisa
mengembangkan keterampilannnya pada saat menjalani proses pembelajarannya. Peserta didik
belajar untuk menghargai pendapat orang lain, dapat meningkatkan kemampuan dalam
komunikasi, menganalisis, menilai, dan memecahkan masalah yang dihadapi serta dapat
mengembangkan karakternya. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif didukung oleh beberapa
teori dan hasil penelitian. Salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Ristiasari, (2012)
mengatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif tidak dapat diajarkan dengan menggunakan
metode ceramah. Pembelajaran yang melibatkan pesrta didik melalui kegiatan eksperimen, peserta
didik dapat mendengar penjelasan pendidik, peserta didik juga dapat melihat dan mengalami
fenomena yang sedang dipelajari.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Dr. Novi Ratna Dewi, S.Si., M.Pd. selaku
Ketua Jurusan Pendidikan IPA Universitas Negeri Semarang., dan Dosen Pembimbing PPL., Elia
Ling Ling Melati, S.Pd., M.Si selaku Guru Pamong., Drs. Muh Musi’in, M.Pd., selaku Kepala SMP
Negeri 2 Tengaran, Rekan-rekan PPL PPG yang selalu membantu dan memberikan semangat, serta
peserta didik kelas VII H SMP Negeri 2 Tengaran yang telah bekerja sama dan membantu penulis
dalam melaksanakan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, A.A. Gede. 2010. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan
Undiksha Singaraja.
Agustina, L. (2018). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 Di SMP
Negeri 1 Delanggu. Jurnal Pelita Pendidikan. Vol 15 No.1.
Aprilyanto, B. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Aktifitas
Siswa1(2), 139–147. https://doi.org/10.32585/jkp.v1i2.25.
Assegaff, A., & Sontani, U. T. (2016). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analitis Melalui
Model Problem Based Learning (Pbl). Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(1), 38.
https://doi.org/10.17509/jpm.v1i1.3263
Diani, R., Saregar, A., & Ifana, A. (2017). Perbandingan Model Pembelajaran Problem Based
Learning dan Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik.
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 7(2), 147–155.
https://doi.org/10.26877/jp2f.v7i2.1310.
Gunantara, G. (2019). Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahahan Masalah Matematis Siswa Kelas IV. Kreano,
Jurnal Matematika Kreatif- Inovatif, 10(2), 146–152.
https://doi.org/10.15294/kreano.v10i2.19671. Hajar, N. A. (2016). Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri Kebakkramat.
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sosant/article/view/8449.
Leonda, M.A., Desnita, dan Agus (2015). Pengembangan Modul Berbasis Problem Based Learning
untuk Materi Usaha dan Energi di SMA. Prosiding Seminar Nasional Fisika, 5.
Lambda Journal, Lembaga “Bale Literasi”, April 2023. Vol. 3, No.1 | |49
Dewi Fitriana, dkk. Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta………..
Juriah, J., & Zulfiani, Z. (2019). Penerapan Model Problem Based Learning Berbantu Media Video
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Konsep Perubahan Lingkungan Dan
Upaya Pelestarian. Edusains, 11(1), 1–11. https://doi.org/10.15408/es.v11i1.6394.
Mairani, E. (2017). Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI). Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika,
1(1), 7–16. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/inpafi.
Markawira, S., Syah, I., & M, S. (2014). Penerapan Model Problem Based Learning (Pbl) Dalam
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah, 2(2).
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PES/article/view/4679.
Marwati, I. (2020). Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Di Kelas V SDN 7 Konda Indri. Ojs.Uho.Ac.Id, 1(April), 122–129.
Woa, K. M., Utaya, S., & Susilo, S. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Geografi pada Siswa SMA. Jurnal Pendidikan:
Teori, Penelitian …, 406–411.
Jauhariyah, M. N. R., Prahani, B. K., Syahidi, K., Deta, U. A., Lestari, N. A., & Hariyono, E.
(2021). ESD for physics: How to infuse education for sustainable development (ESD) to the
physics curricula? Journal of Physics: Conference Series, 1747(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1747/1/012032
Syahidi, K., Hizbi, T., Hidayanti, A., Ditinjau, B., Kemampuan, D., & Kritis, B. (2020). The
Effect of PBL Model Based Local Wisdom Towards S tudent ’ s Learning Achievements on
Critical Thinking Skills Pengaruh Model PBL Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Prestasi.
Kasuari : Physics Education Journal ( KPEJ ) Universitas Papua, 3(1), 61–68.
Lambda Journal, Lembaga “Bale Literasi”, April 2023. Vol. 3, No.1 | |50