Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Opsi p-ISSN 1693-2102

Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352

Dynamic system simulation of food Additives To Fulfill Consumer


Needs and Increase Farmer Profits

Simulasi Sistem Dinamis Bahan Pangan Tambahan Guna


Pemenuhan Kebutuhan Konsumen dan Peningkatan Keuntungan
Petani

Reiza Novita Putri1, Yuli Dwi Astanti1* Laila Nafisah1


1
Industrial Engineering Department, Faculty of Industrial Engineering, Yogyakarta, Indonesia
Email : *yulidwi.astanti@upnyk.ac.id
doi: https://doi.org/10.31315/opsi.v15i1.5403

Received: 26th August 2021; Revised: 26th April 2022; Accepted: 27th April 2022;
Available online: 18th June 2022; Published regularly: June 2022

ABSTRACT
Shallots (Allium cepa var ascalonicum L.) is one of the most popular food additives in Indonesia. These
ingredients are used to add flavor to Indonesian cuisine. The increase in community needs caused by the increase
in population has an impact on increasing the demand for shallots every year. This increase also occurred in
Bantul Regency. The demand for shallots in Bantul is not accompanied by a balance in the amount of supply
obtained from shallot-producing areas. This is because most farmers in Bantul Regency only plant shallots in the
dry season. Therefore, this study seeks to propose how to balance the supply of shallots by farmers with market
demand to increase farmers' profits. This study uses a dynamic system simulation approach with the help of
Powersim studio 9 software. The first step is to build a Causal Loop Diagram (CLD) to see the causal or
reciprocal relationship between variances and stock-flow diagrams to compile a mathematical formulation of the
system model. dynamic. The simulation results are then validated to determine the credibility of the model. After
the model is declared valid, 3 (three) scenarios of implementing the strategy in the shallot supply chain model
will be generated. The best model scenario simulation results are scenario 1 (one), namely by replacing the use
of tuber seeds in all activities.

Keywords: QFD, HOQ, consumer, shoe box, concept selection

ABSTRAK
Bawang merah (Allium cepa var ascalonicum L.) merupakan salah satu bahan tambahan makanan yang popular
di Indonesia. Bahan makanan ini digunakan untuk menambah cita rasa masakan nusantara. Peningkatan
kebutuhan masyarakat yang disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk, berimbas pada meningkatkan
permintaan bawang merah setiap tahunnya. Peningkatan ini juga terjadi di Kabupaten Bantul. Permintaan
bawang merah di Bantul tidak diiringi dengan keseimbangan jumlah pasokan yang diperoleh dari daerah-daerah
penghasil bawang merah. Hal ini dikarenakan sebagian besar petani di Kabupaten Bantul hanya menanam
bawang merah pada musim kemarau. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk memberikan usulan
bagaimana menyeimbangkan pasokan bawang merah petani dengan permintaan pasar untuk meningkatkan
keuntungan petani. Penelitian ini menggunakan pendekatan simulasi sistem dinamis dengan bantuan software
Powersim studio 9. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan membangun sebuah Causal Loop Diagram
(CLD) untuk melihat hubungan sebab akibat atau timbal balik antar varianel dan stock-flow diagram untuk
menyusun formulasi matematis dari model sistem dinamis. Hasil simulasi kemudian divalidasi untuk mengetahui
kredibilitas model. Setelah model dinyatakan valid maka akan dibangkitakan 3 (tiga) skenario penerapan strategi
pada model rantai pasok bawang merah. Hasil simulasi skenario model yang paling baik adalah skenario 1 (satu)
yaitu dengan cara mengganti penggunaan benih umbi dalam seluruh kegiatan.

Kata Kunci: Bawang merah, Simulasi, Sistem Dinamis

1
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352

1. PENDAHULUAN dilakukan pada musim tanam juga menjadi salah


satu penyebab fluktuasi harga tersebut.
Pangan tambahan merupakan bahan
Berdasarkan pada penjelasan yang terjadi
makanan yang menjadi pelengkap
tersebut, Kasubdit Bawang Merah dan Sayuran
diciptakannya sebuah makanan. Salah satu
Umbi, Ditjen Hortikultura Kementrian Pertanian
bahan pangan tambahan yang popular adalah
RI menyarankan agar daerah penghasil bawang
bawang merah atau dalam bahasa latin disebut
merah mengatur pola produksi dan tidak
Allium cepa var ascalonicum L. Pertumbuhan
menanan secara bersamaan (Ihsan, 2018).
populasi manusia menyebabkan meningkatnya
Dalam usulan pola produksi dengan penanaman
jumlah pangan tambahan tak terkecuali bawang
off-season ini sangat membutuhkan peran serta
merah. Berdasarkan data Kementrian Pertanian
pemerintah. Penanaman bawang merah pada
RI tahun 2017, konsumsi bawang merah pada
masa off-season di lahan kering merubakan
tahun 2015, 2016, 2017 di Indonesia berturut-
kemajuan teknologi untuk meningkatkan hasil
turut yaitu sejumlah 734.000, 854.000, dan
panen sehingga dapat meningkatkan
889.000 ton. Pada praktiknya, permintaan
kesejahteraan petani.
bawang merah yang terus meningkat tersebut
Pada saat musim hujan, penanaman bawang
tidak diiringi jumlah pasokan yang cukup dari
merah selama off-season ditentukan oleh
daerah penghasil. Hal ini terlihat dari data pada
penanggulangan hama tanaman oleh petani serta
tahun 2015, diketahui bahwa Indonesia
dukungan teknologi dari pemilihan varietas
menambah jumlah pasokan bawang merah
yang adaptif, pengolahan lahan dan tanaman
dengan melakukan impor sebesar 17.429 ton,
yang tepat, efisiensi pemupukan serta
dan 1.219 ton pada tahun 2016.
penanganan paska panen (Suwandi, 2016).
Berdasarkan data dari BPS Bantul tahun
Berdasarkan penjabaran permasalahan
2016, pada tahun 2017, Kabupaten Bantul
tersebut maka perlu dilakukan penerapan
menghasilkan 52.951 kwintal dengan luas panen
strategi rantai pasok agar jumlah pasokan
sebesar 757 hektar. Hasil pada tahun 2017
bawang merah bisa sesuai dengan permintaan
tersebut menurun sebesar 33,01% dibandingkan
sehingga keuntungan dapat meningkat.
dengan hasil panen pada tahun 2016 yaitu
Penelitian ini akan berusaha mengembangkan
sebesar 79.047 kwintal.
model terintegrasi rantai pasok bawang merah
Menurunnya hasil panen tersebut
yang dihasilkan menggunakan simulasi sistem
dikarenakan banyak faktor diantaranya kondisi
dinamik. Simulasi sistem dinamik merupakan
lingkungan seperti tingkat curah hujan yang
pendekatan yang dapat menggambarkan
tinggi, penurunan kondisi perekonomian petani
perilaku sistem dalam hubungan timbal balik
sehingga petani kesulitan dalam hal modal, dan
sehingga model yang dihasilkan dapat
keputusan petani untuk mengurangi produksi
digunakan sebagai pertimbangan dalam
karena hasil produksi pada tahun sebelumnya
pengambilan keputusan.
yang kurang terserap oleh pasar.
Penelitian terkait simulasi sistem dinamis
Harga bawang merah ukuran besar pada bulan
pada bawang merah pernah dilakukan
januari, sampai desember berkisar antara Rp
sebelumnya. Penelitian oleh Utomo dkk (2005)
29.000,- sampai Rp 50.000 berdasarkan data
yang melakukan penelitian untuk mengetahui
dari BPS Bantul tahun 2018. Minimnya
hubungan antara harga, permintaan dan pasokan
produksi petani akibat belum memasuki masa
bawang merah. Penelitian lain tentang simulasi
panen menyebabkan petani harus mendatangkan
sistem dinamis bawang merah adalah penelitian
bawang merah dari Sulawesi dan Bima yang
tentang analysis risiko bawang oleh Susanawati,
lebih dahulu panen. Hal ini menyebabkan
dkk (2017). Selain itu, Kustiari (2017) juga
lonjakan harga bawang merah di pasaran.
melakukan penelitian untuk menganalisis
Sebaliknya, saat musim panen harga bawang
tentang perilaku harga dan integrasi pasar
merah menjadi lebih murah yaitu Rp. 10.000,-
bawang merah di Indonesia. Model simulasi
per Kg. Hal ini disebabkan karena banyaknya
sistem dinamis yang dihasilkan kemudian akan
pasokan dari petani (Dwi, 2016). Fluktuasi harga
diuji dengan skenario-skenario strategi rantai
ini terjadi dikarenakan ketidakseimbangan
pasok sehingga dapat meningkatkan keuntungan
jumlah pasokan dengan permintaan pasar.
yang diperoleh petani dan memenuhi kebutuhan
Penanaman bawang merah yang hanya
bawang merah konsumen.

2
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352

1992). Pada penelitian ini, model simulasi akan


dijalankan dengan bantuan software Powersim.
2. METODE
Simulasi menggunakan software
Bawang merah merupakan salah satu Powersim akan memberikan gambaran yang
tanaman yang banyak digunakan sebagai bahan lebih baik pada pihak manajemen dalam
tambahan makanan. Bawang merah termasuk menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena itu,
tanaman musiman yang memiliki waktu panen kelebihan yang diperoleh dengan menggunakan
pada bulan-bulan tertentu, sementara metode simulasi adalah sebagai alat bagi para
permintaan bawang merah selalu ada setiap hari, pengambil keputusan untuk menciptakan sistem
apalahi untuk musim-musim tertentu. Bawang dengan kinerja yang lebih baik, baik untuk
merah termasuk produk yang mudah rusak. Oleh sistem yang masih berupa usulan maupun untuk
karena itu, rantai pasokan bawang merah sistem yang sudah berjalan) (Suryani, 2006).
membutuhkan perhatian khusus bagi para Langkah-langkah penyelesaian masalah
pelaku disepanjang rantai pasok, terutama dalam pada penelitian ini menggunakan simulasi
hal persediaan, dan transportasi pendistribusian. sistem dinamis yaitu:
Hal tersebut sebagai strategi untuk mengurangi 1. Mengidentifikasi permasalahan tentang
resiko penurunan kualitas dan risiko kerusakan. ketidakstabilan pasokan bawang merah
Kendala utama dalam memproduksi suatu pada musim tertentu.
barang yang mudah rusak adalah umur simpan 2. Menentukan faktor dominan dari masalah
umur simpan produk (Pahl dkk. 2008 dalam yang terjadi.
Mainar, 2014). Umur simpan yang relative 3. Mengidentifikasi permasalahan dalam
singkat membuat produsen harus sistem dengan merancang causal loop dan
memperhatikan hal tersebut. Hal ini terkait variabel yang mempengaruhi rantai pasok
dengan pengaruh aktifitas di sepanjang rantai bawang merah.
pasok yang mempengaruhi kerusakan pada 4. Merancang stock flow diagram
setiap segmen. Salah satu masalah yang terjadi berdasarkan causal loop yang dibuat.
adalah kelangkaan pasokan bahan baku. 5. Mendefinisikan variabel pada stock flow
Definisi rantai pasok menurut Pujawan diagram berdasarkan formula matematis.
dan Mahendrawati (2010) merupakan jaringan 6. Menjalankan simulasi dengan
yang terdiri dari beberapa perusahaan yang menggunakan software Powersim.
bekerja Bersama-sama untuk menciptakan dan 7. Melakukan uji verifikasi dan uji validasi
mengantarkan produk ke tangan pengguna akhir. terhadap model yang telah dibuat.
Perusahaan tersebut biasanya termasuk 8. Merencanakan perbaikan sistem rantai
pemasok, pabrik, distributor, toko atau pengecer pasok bawang merah dengan merancang
serta perusahaan pendukung seperti perusahaan beberapa skenario terkait strategi rantai
jasa logistik. pasok yang mungkin diterapkan.
Metode yang akan digunakan pada 9. Membandingkan keuntungan yang
penelitian ini adalah dengan menggunakan diperoleh petani berdasarkan sistem nyata
pendekatan sistem dinamis. Unsur yang ada dari dengan sistem perbaikan.
sistem dinamis antara lain adalah adanya 10. Melakukan dokumentasi dan melaporkan
metodologi untuk merencanakan dan mengelola, hasil dari simulasi perbaikan sistem.
bersifat multidisiplin dan terorganisir, berfikir
secara non-kuantitatif, penggunaan model
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
matematika, simulasi, dan optimasi, serta dapat
diaplikasikan dengan komputer (Eriyatno, Objek pada penelitian ini adalah rantai
1998). Sebuah sistem dapat dikatakan dinamis pasok bawang merah yang terdiri dari petani,
ketika output saat ini yang dihasilkan pengumpul dan pedagang besar. Dalam hal ini
berdasarkan pada input masa lalu. Dalam sebuah petani bertindak sebagai produsen bawang
sistem dinamis, output berubah sejalan dengan merah. Produksi bawang merah dipengaruhi
waktu ketika tidak berada dalam keadaan oleh beberapa faktor antara lain curah hujan,
equilibrium. Langkah pertama dalam luas lahan dan jumlah tenaga kerja. Faktor
menganalisis sistem dinamis adalah pertama dalah curah hujan, curah hujan yang
memperoleh model matematikanya (Ogata, tinggi menyebabkan hasil produksi menurun

3
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352

karena adanya hama yang menyerang bawang maka petani akan mengalami kerugian karena
merah. Faktor kedua yaitu lahan, lahan yang bawang merah yang tidak terjual. Hal ini terjadi
digunakan mempengaruhi seberapa banyak akibat harga penjualan yang tidak sesuai dengan
bawang merah yang dapat ditanam serta jumlah modal yang dikeluarkan dan juga sebagai
tenaga kerja juga mempengaruhi jumlah bawang dampak dari penyimpanan yaitu susut bobot
merah yang dihasilkan. bawang merah. Penjelasan permasalahan
Jumlah penduduk yang semakin banyak, tersebut menunjukkan perlu adanya koordinasi
terutama di Kabupaten Bantul menyebabkan antar pelaku dalam rantai pasok untuk
jumlah tenaga kerja pertanian juga meningkat. menyeimbangkan jumlah permintaan dan
Namun sebaliknya, luas lahan yang digunakan pasokan bawang merah sehingga tercipta
untuk menanam bawang merah berkurang kestabilan harga dan berpotensi dapat
karena pertambahan penduduk yang meningkatkan keuntungan petani. Causal Loop
menggunakan lahan untuk pemukiman ataupun Diagram (CLD) sistem rantai pasok bawang
non pemukiman. Berbanding terbalik dengan merah di Kabupaten Bantul dapat dilihat pada
penggunaan lahan, Pertumbuhan penduduk Gambar 1.
menyebabkan terjadinya peningkatan CLD hanya dapat menggambarkan
permintaan bawang merah. Jika permintaan hubungan sebab akibat antar variabel dalam
bawang merah lebih dari pasokan bawang merah sistem, namun tidak dapat merepresentasikan
dari petani, maka petani akan mengalami loss struktur stok dan aliran dari sistem (stock and
sales atau kehilangan kesempatan penjualan. flow) sehingga pada tahap ini perlu dibuat

Keuntungan petani

Biaya produksi

Pendapatan petani
Curah hujan
Loss pasca
- panen
+
B1 -
Produksi +
+ baw ang merah +
Persediaan Persediaan
Bantul
baw ang merah baw ang merah
+
petani pengumpul
+ Kebutuhan
tenaga kerja +
Luas panen
baw ang merah R1
Persediaan
baw ang merah
pedagang besar
-
+ + -

Luas pertanian GAP Persediaan


Jumlah tenaga Permintaan
- kerja pertanian
+
Luas bukan Jumlah permintaan
pertanian baw ang merah

+ +
+
+
Jumlah konsumsi
baw ang merah
Luas pemukiman di Bantul
Luas lahan non
pemukiman +
Jumlah
+ penduduk + Konsumsi per
+ kapita baw ang
Luas pemukiman Bantul
per penduduk merah

Gambar 1. Causal loop diagram rantai pasok bawang merah

Sedangkan pada saat permintaan bawang merah diagram stok dan aliran sebagai alat untuk
kurang daripada pasokan yang diberikan petani, simulasi. Stock and flow diagram (SFD)

4
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352

Farmers share
Biaya produksi per ha Harga baw ang merah

Keuntungan petani
Biaya produksi Aux pendapatan
petani

Persediaan baw ang


merah pengumpul Persediaan baw ang
merah pedagang
Loss pasca panen besar
Persediaan baw ang
merah petani

a_produktivitas

GAP Persediaan
Tenaga kerja per ha Permintaan
Curah Hujan
Produktivitas per ha
Produksi baw ang
merah
Kebutuhan tenaga kerja b_produktivitas Laju pertumbuhan
baw ang merah penduduk

Jumlah tenaga kerja Permintaan baw ang


pertanian Pertumbuhan merah Bantul
penduduk
Luas panen baw ang
merah

Konsumsi per kapita


baw ang merah
Jumlah penduduk Bantul

Luas Bantul Luas pertanian


Luas bukan pertanian

Laju non pemukiman Luas pemukiman

Aux non pemukiman Luas pemukiman per


Luas non pemukiman penduduk

Gambar 2. SFD model rantai pasok bawang merah

digunakan untuk merepresentasikan struktur validasi pertama yang dilakukan adalah uji
sistem secara lebih detail sehingga membentuk berdasarkan persen error rata-rata data aktual
aliran informasi dan formulasi matematis dari dengan data simulasi pada keluaran produksi
model simulasi. Variabel yang digunakan dalam bawang merah. Berdasarkan hasil uji validasi
SFD terdiri dari level, rate, auxiliary dan tersebut, variabel produksi bawang merah
constant. SFD rantai pasok bawang merah di dinyatakan valid karena error kurang dari 5%.
Kabupaten Bantul yang telah digambarkan Tahap berikutnya dilakukan uji reproduksi
dengan bantuan software Powersim 9 dapat perilaku, uji ini dilakukan untuk melihat apakah
dilihat pada Gambar 2. model yang telah dibuat menghasilkan perilaku
Sebelum dijalankan, model simulasi akan yang sesuai dengan sistem nyata pada perilaku
diverifikasi terlebih dahulu. Tahap ini dilakukan konsumsi bawang merah. Hasil uji reproduksi
dengan cara memeriksa apakah model simulasi perilaku menunjukkan bahwa perilaku variabel
sudah sesuai dengan model konseptual. konsumsi bawang merah dalam simulasi telah
Verifikasi bertujuan untuk memastikan tidak ada sesuai dengan perilaku konsumsi bawang merah
error dalam model simulasi dan memastikan pada sistem nyata. Uji validasi terakhir yaitu uji
kewajaran keluaran simulasi. Setelah validasi kualitatif terhadap struktur model yang
dijalankan, model dalam Powersim Studio 9 dilakukan oleh ahli. Pada uji validasi ini, ahli
tidak menunjukkan adanya error, tiap variabel menyatakan bahwa struktur model sudah
telah diformulasikan dengan tepat, dan seluruhnya valid sesuai dengan hubungan sebab-
menghasilkan keluaran simulasi yang wajar akibat yang terjadi pada sistem nyata.
sehingga model dinyatakan telah terverifikasi. Tahapan setelah validasi adalah
Tahap selanjutnya adalah model akan menjalankan simulasi pada model. Simulasi
diuji validasi dengan 3 (tiga) jenis uji. Uji dijalankan selama satu tahun. Grafik hubungan

5
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352

persediaan dan permintaan bawang merah yang diperoleh hasil simulasi model sistem rantai
seperti yang terlihat pada Gambar 3. Pada grafik pasok bawang merah di Kabupaten Bantul pada
tersebut dapat diketahui bahwa permintaan selama satu tahun yang dapat dilihat pada
bawang merah yang cenderung stabil setiap Gambar 3, 4 dan 5.
bulannya, namun pada bulan-bulan tertentu
permintaan tersebut tidak terpenuhi. Hal ini
Kw
sebagai dampak dari bawang merah lebih sering
ditanam pada musim kemarau yaitu sekitar 10,000

bulan Maret hingga September yang disebut


dengan penanaman off-season. Penanaman off-
season dianggap kurang menguntungkan bagi 5,000

petani karena produktivitas yang cukup rendah.


Terlihat pada awal tahun terjadi GAP sebesar -
0
1673,82 kwintal yang menunjukkan bahwa pada Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Permintaan bawang merah Bantul Persediaan bawang merah pedagang besar
bulan tersebut persediaan bawang merah dari Non-commercial use only!

hasil produksi tidak dapat memenuhi kebutuhan Gambar 3. Grafik hasil simulasi permintaan dan
persediaan bawang merah
bawang merah penduduk di Kabupaten Bantul
sebesar 1673,82 kwintal. Pada bulan Rp/Kg
selanjutnya juga terjadi GAP dengan nilai (-)
45,000
karena produksi bawang merah tidak dapat
Harga bawang merah

memenuhi permintaan penduduk Kabupaten


40,000
Bantul. Sedangkan pada bulan November dan
Desember, terdapat GAP sebesar -2203,96
35,000
kwintal dan -2263,55 kwintal. Hal ini terjadi
karena pada bulan November dan Desember
30,000
tidak ada hasil panen bawang merah yang
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
disebabkan tidak adanya produksi. Non-commercial use only!

Hasil simulasi variabel keuntungan Gambar 4. Grafik hasil simulasi harga bawang
petani yang menunjukkan nilai positif dari bulan merah
Januari hingga bulan September dan bulan
Rp
November. Hal tersebut menunjukkan bahwa 9,000,000,000

dalam berproduksi, petani di Kabupaten Bantul


tidak mengalami kerugian. Produksi bawang
Keuntungan petani

6,000,000,000

merah ini berpotensi baik untuk terus dilakukan.


Sedangkan pada bulan Oktober hasil simulasi 3,000,000,000

keuntungan petani lebih kecil dari sebelumnya.


Hal ini terjadi karena biaya produksi melebihi
pendapatan yang diperoleh petani pada bulan 0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Non-commercial use only!

September. Dalam penentukan jumlah Gambar 5. Grafik hasil simulasi keuntungan petani
keuntungan yang didapatkan, variabel yang
berpengaruh adalah biaya produksi dan Pembuatan skenario ini dilakukan dengan
pendapatan petani. Sehingga untuk mempertimbangkan aspek yang dapat
meningkatkan keuntungan petani usaha yang mempengaruhi sistem rantai pasok bawang
dapat dilakukan antara lain dengan meminimasi merah di Kabupaten Bantul. Beberapa skenario
biaya produksi dan meningkatkan pendapatan yang dikembangkan dalam penelitian ini
petani yang dipengaruhi oleh IDUPHU¶V VKDUH. diantaranya adalah sebagai berikut:
Peningkatan IDUPHU¶V VKDUH didapatkan apabila a. Skenario 1
produsen memberi nilai tambah pada produk Skenario 1 yaitu melakukan simulasi
yang dijual misalnya dengan melakukan penanaman bawang merah pada seluruh musim
pemetikan, sortasi, grading, penyimpanan dan di Kabupaten Bantul menggunakan True Shallot
transportasi menuju pengumpul. Seed (TSS).
Berdasarkan hasil simulasi b. Skenario 2
menggunakan software Powersim Studio 9

6
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352

Skenario 2 mensimulasikan seluruh petani


yang ada di Kabupaten Bantul menerapkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul, 2018,
teknologi pengolahan pasca panen dengan Kabupaten Bantul Dalam Angka 2018,
menyimpan hasil panennya yang tidak terjual Bantul.
atau yang akan ditunda jual dengan Dwi, A., 2016, Harga Bawang Merah Naik,
memanfaatkan Controlled Atmosphere Storage KPPU: Pemerintah Tak Perlu Impor,
(CAS). https://news.detik.com/berita-jawa-
c. Skenario 3 timur/d-3206419/harga-bawang-merah-
Skenario 3 mensimulasikan terjadinya naik-kppu-pemerintah-tak-perlu-impor ,
perluasan penanaman off-season di Kabupaten diakses 10 Juli 2018.
Bantul. Perluasan penanaman off-season ini Eriyatno, 1998, Ilmu Sistem: Meningkatkan
dilakukan pada bulan November yang akan Mutu dan Efektivitas Manajemen, IPB
panen di bulan Januari, bulan Desember yang Press, Bogor.
akan panen di bulan Februari, dan bulan Januari Ihsan, 2018, Produksi Bawang Merah
yang akan panen di bulan Maret. Melimpah, Petani Harus Lakukan Ini
Berdasarkan ketiga skenario tersebut, Agar Tidak Rugi,
kemudian akan dipilih skenario terbaik https://news.trubus.id/post/produksi-
berdasarkan hasil simulasi keuntungan petani bawang-merah-melimpah-petani-harus-
selama satu tahun. Berdasarkan hasil simulasi lakukan-ini-agar-tidak-rugi-5387, diakses
skenario diketahui total keuntungan petani pada 8 Maret 2018.
pada skenario 1 sebesar Rp43,520,637,764.98, Kementrian Pertanian Republik Indonesia,
Skenario 2 Rp23,776,842,199.98, dan skenario 2016, Buletin Konsumsi Pangan 2017,
3 sebesar Rp29,815,443,579.69. http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/do
wnload/file/359-buletin-konsumsi-
4. KESIMPULAN pangan-sm1-2017 , diakses 28 Februari
Berdasarkan hasil pengolahan data dan 2018.
analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik Kustiari, R. (2017). Perilaku harga dan integrasi
kesimpulan bahwa dari ketiga skenario strategi pasar bawang merah di Indonesia. Jurnal
rantai pasok yang telah dilakukan. Skenario Agro Ekonomi, 35(2), 77-87.
terpilih yaitu skenario 1 sebagai alternatif Mainar, A. W., 2014, Aplikasi Sistem Dinamis
perbaikan. Skenario 1 dipilih karena memiliki dan Optimasi Tingkat Persediaan Pada
nilai akumulasi hasil simulasi keuntungan petani Sistem Rantai Pasok Daging Ayam
yang tertinggi pada satu tahun simulasi. Apabila Broiler Di Kabupaten Sleman DIY,
skenario 1 diterapkan, nilai keuntungan petani Skripsi, Universitas Gadjah Mada,
bawang merah di Kabupaten Bantul selama satu Yogyakarta.
tahun tersebut meningkat sebesar 65,16% Ogata, K., 1992, System Dynamics, Prentice
dibandingkan dengan sistem sebelumnya. Hall Inc, New Jersey.
Berdasarkan hasil tersebut, usulan strategi rantai Pujawan, I. N., dan Mahendrawati, 2010, Supply
pasok yang dapat direkomendasikan adalah Chain Management, Guna Widya,
mengganti penggunaan benih umbi dengan Surabaya.
benih biji atau True Shallot Seed untuk Suryani, E., 2006, Pemodelan & Simulasi,
penanaman bawang merah di seluruh wilayah Graha Ilmu, Yogyakarta.
Kabupaten Bantul. Susanawati, S., Jamhari, J., Masyhuri, M., &
Darwanto, D. H. (2017). Identifikasi
5. UCAPAN TERIMA KASIH Risiko Rantai Pasok Bawang Merah di
Penulis mengucapkan terima kasih Kabupaten Nganjuk. AGRARIS: Journal
kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian of Agribusiness and Rural Development
kepada Masyarakat Universitas Pembangunan Research, 3(1), 15-22.
Nasional Veteran Yogyakarta Indonesia yang Suwandi, 2016, Teknologi Bawang Merah Off-
telah memberikan dukungan dana untuk Season: Strategi dan Implementasi
penelitian ini. Budidaya, Bandung Barat.
Utomo, H., Udisubekti, C. M., & Nurhadi, S.
6. DAFTAR PUSTAKA (2005). Analisa Perilaku Supply±Demand

7
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352

Komoditas Bawang Merah Nasional


Dengan Menggunakan Pendekatan
Simulasi Model Sistem Dinamis1.
In Prosiding Seminar Nasional
Manajemen Teknologi II.

You might also like