Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728

2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 19-28

PENGARUH DUKUNGAN SPIRITUAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT


KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH
RSUD DEPATI BAHRIN KABUPATEN BANGKA

Kgs. M. Faizal1, Kartini Eka Putri2


1
Dosen STIKES Citra Delima Bangka Belitung
Email: faizalcd14@gmail.com
2
Mahasiswa STIKES Citra Delima Bangka Belitung
Email: kartiniekaputri@gmail.com

ABSTRACK: THE EFFECT OF SPIRITUAL SUPPORT ON DECREASING LEVELS OF


ANXIETY OF PRE OPERATING PATIENTS IN SURGERY ROOM RSUD DEPATI
BAHRIN OF BANGKKA REGENCY HOSPITAL IN 2019

Background : Operation is a potential and actual threat to the integrity of a


person who can evoke physiological and psychological stress reactions, and is a
difficult experience for almost all patients. Various bad possibilities can occur
that will endanger the patient. So do not be surprised if often patients and
families show excessive attitude with anxiety experienced. One of the nursing
interventions that can be done is spiritually. Based on data from operating
patients from the Depati Bahrin Regional Hospital in Bangka Regency, data was
obtained in 2016 there were 1.317 patients, in 2017 there were 1.290 patients,
data in 2018 there were 1.028 patients operating.
Purpose : The purpose of this study was to determine the effect of spiritual
support on reducing anxiety levels in preoperative patients in the Depati Bahrin
of Bangka Regency Hospital Surgery Room in 2019.
Method : The study was conducted using a simple quasi experimental research
design with pre-poest intervention. Samples were taken by non probability
sampling method, namely 36 respondents divided into two groups, 18
respondents in the intervention group and 18 respondents in the control group.
The statistical test analysis used in this study was the independent t-test and
dependent t-test or paired t-test.
Result : The results showed that there were differences in the level of anxiety
obtained p value = 0,000 in the intervention group, while the control group
obtained a value of p = 0.210, it can be concluded that there is a significant
difference between the level of anxiety before and after the intervention and
control groups.
Conclusion : Suggestions researchers should hospitals take a policy about the
implementation of meeting the spiritual needs of patients preoperatively by
involving spiritual teachers.

Keywords: Support, Spiritual, Anxiety, Patient, Preoperative

19
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 19-28

INTISARI: PENGARUH DUKUNGAN SPIRITUAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT


KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUD DEPATI BAHRIN
KABUPATEN BANGKA

Pendahuluan : Tindakan pembedahan merupakan ancaman potensial maupun


aktual pada integritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stress
fisiologis maupun psikologis, dan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir
semua pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa terjadi yang akan
membahayakan bagi pasien. Maka tidak heran jika sering kali pasien dan keluarga
menunjukkan sikap yang berlebihan dengan kecemasan yang dialami. Salah satu
intervensi keperawatan yang bisa dilakukan adalah dengan spiritual. Berdasarkan
data pasien operasi dari RSUD Depati Bahrin Kabupaten Bangka diperoleh data
pada tahun 2016 terdapat 1.317 orang pasien, data tahun 2017 tedapat 1.290
orang pasien, data pada tahun 2018 terdapat 1.028 pasien operasi.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh dukungan spiritual terhadap penurunan
tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di Ruang Bedah RSUD Depati Bahrin
Sungailiat Tahun 2019.
Metode : Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain penelitian quasi
eksperiment sederhana dengan pre-poest intervensi. Sampel diambil dengan
metode non probability sampling yaitu 36 responden yang terbagi dua kelompok,
18 responden kelompok intervensi dan 18 responden kelompok kontrol. Analisis
uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Independen t-test dan
dependen t-test atau paired t-test.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian diketahui ada perbedaan tingkat kecemasan
didapatkan nilai p = 0,000 pada kelompok intervensi, Sedangkan kelompok
kontrol didapatkan nilai p = 0,210 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara tingkat kecemasan sebelum dan sesudah pada kelompok
intervensi dan kontrol.
Kesimpulan : Saran peneliti sebaiknya rumah sakit mengambil kebijakan tentang
penerapan pemenuhan kebutuhan spirituak pasien pre operasi dengan cara
melibatkan guru spiritual.

Kata Kunci : Dukungan, Spiritual, Kecemasan, Pasien, Pre Operasi

PENDAHULUAN pembedahan dibuat dan berakhir


Operasi merupakan semua ketika klien dipindahkan ke meja
tindakan pengobatan yang operasi (Kozier, 2009)
menggunakan cara invasif dengan Berdasarkan data yang
membuka atau menampilkan bagian diperoleh dari World Health
tubuh yang akan ditangani. Organization (WHO) dalam Sartika
Pembukaan tubuh ini umumnya (2013), jumlah pasien dengan
dilakukan dengan membuat sayatan. tindakan operasi mencapai angka
Setelah melihat bagian yang akan peningkatan yang sangat signifikan
ditangani dan dilakukan tindakan dari tahun ke tahun. Tercatat di
perbaikan yang akan diakhiri dengan tahun 2011 terdapat 140 juta pasien
penutupan dan penjahitan luka di seluruh rumah sakit di dunia, dan
(Sjamsuhidajat, 2010). Pembedahan pada tahun 2012 data mengalami
terdiri dari tiga fase: pre-operatif, peningkatan sebesar 148 juta jiwa,
intra-operatif, dan pasca-operatif. sedangkan untuk di Indonesia pada
Fase pre-operatif dimulai saat tahun 2012 mencapai 1,2 juta jiwa
keputusan untuk melakukan (Sartika,2013).

20
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 19-28

Pasien yang akan dilakukan pemenuhan kebutuahan spiritual


operasi tentunya akan mengalami pasien.
kecemasan, Cemas merupakan Menurut Rozalino (2009) dikutip
respon individu terhadap suatu dari Agusnawati (2013), salah satu
keadaan yang tidak menyenangkan, upayanya dalam intervesi
pengalaman subjektif dari individu keperawatan untuk mencegah
dan tidak dapat diobservasi secara ansietas adalah dengan terapi
langsung serta merupakan suatu spiritual. Terapi spiritual merupakan
keadaan emosi tanpa objek yang suatu pengobatan alternatif dengan
spesifik (Suherlan, 2012). cara pendekatan keagamaan melalui
Kecemasan adalah satu kondisi doa dan dzikir yang merupakan unsur
kegelisahan mental, keprihatinan, penyembuhan penyakit atau sebagai
ketakutan, firasat atau perasaan psikoterapeutik yang mendalam,
putus asa karena ancaman yang akan bertujuan untuk membangkitkan
terjadi atau ancaman antisipasi yang rasa percaya diri dan optimisme yang
tidak dapat diidentifikasi terhadap paling penting selain obat dan
diri sendiri atau terhadap hubungan tindakan medik.
yang bermakna. Pengertian lain Dalam penelitian Rahmayati,
cemas adalah suatu keadaan yang dkk (2018), menurut Alexis Carrel
membuat seseorang yang tidak dalam bukunya berjudul Pray (Doa)
nyaman dan terbagi dalam tentang pengalamannya dalam
tingkatan. Jadi, cemas berkaitan mengobati pasien. Banyak diantara
dengan perasaan yang tidak pasti pasiennya memperoleh kesembuhan
dan tidak berdaya (Kusumawati dan dengan jalan berdoa. Doa adalah
Hartono, 2010). suatu gejala keagamaan yang paling
Dari hasil penelitian yang agung bagi manusia karena pada saat
dilakukan Apriansyah, dkk (2014), itu jiwa manusia terbang menuju
dengan judul hubungan antara Tuhannya. Kalaupun apa yang
tingkat kecemasan pre operasi dimohonkan tidak sepenuhnya
dengan derajat nyeri pada pasien terpenuhi, namun dengan doa
post sectio caesarea di rumah sakit tersebut seseorang telah hidup
muhammadiyah palembang tahun dalam suasana optimisme, harapan
2014 menyatakan ada hubungan dan ketenangan batin.
yang signifikan antara tingkat Dari hasil penelitian yang
kecemasan pre operasi dengan dilakukan Rahmayati, dkk (2017),
derajat nyeri post sectio caesarea. dengan judul pengaruh dukungan
Dari hasil uji statistik menunjukan spiritual terhadap tingkat
ada hubungan yang signifikan antara kecemasan pada pasien pre-operasi
tingkat kecemasan pre operasi menyatakan hasil uji statistik
dengan derajat nyeri post sectio didapat nilai p value 0,001 maka
caesarea dengan p value 0,010. dapat disimpulkan bahwa ada
Dalam penelitian Darma, dkk pengaruh terapi dukungan spiritual
(2017), dalam beberapa penelitian terhadap tingkat kecemasan pada
kini telah banyak dikembangkan pasien pre-operasi di RS Imanuel
terapi keperawatan untuk mengatasi Provinsi Lampung Tahun 2017. dari
kecemasan, seperti relaksasi nafas hasil penelitian tersebut disarankan
dalam, imajinasi terbimbing, terapi dukungan spiritual sebagai
penafasan diafragma, relaksasi otot asuhan keperawatan pada pasien
pogresif, masase, yoga dan lainnya. yang mengalami kecemasan.
Salah satu cara mengatasi Berdasarkan data yang peneliti
kecemasan yaitu dengan cara dapat, data pasien operasi di RSUD
Depati Hamzah Pangkalpinang di

21
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 19-28

peroleh data pada tahun 2016 dukungan spritual pada pasien pre
terdapat 620 orang pasien, data operasi sehingga pentingnya
pada tahun 2017 terdapat 534 orang mengetahui pengaruh dukungan
pasien, data pada tahun 2018 spiritual terhadap tingkat
terdapat 445 orang pasien. Ditempat kecemasan pada pasien pre operasi,
yang berbeda data yang peneliti maka dari itu peneliti tertarik untuk
dapat dari petugas diruang rekam meneliti lebih lanjut tentang
medis, pasien yang menjalani pengaruh dukungan spiritual
pembedahan umum di RSUD Depati terhadap tingkat kecemasan pasien
Bahrin Kabupaten Bangka diperoleh pre operasi.
data tahun 2016 terdapat 1.317
orang pasien, data pada tahun 2017
terdapat 1.290 orang pasien, data METODE
pasien 2018 terdapat 1.028 orang Penelitian ini merupakan jenis
pasien. penelitian yang bersifat kuantitatif
Hasil survei awal yang peneliti dengan desain penelitian yaitu Quasi
lakukan pada tanggal 9 dan 10 maret eksperiment sederhana dengan pre-
2019 tentang tingkat kecemasan pre post intervensi.
operasi di Ruang Bedah RSUD Depati Desain rancangan yang
Bahrin Kabupaten Bangka, bahwa digunakan yaitu pendekatan pre dan
dari 10 orang responden yang akan post test contol group design.
menjalankan operasi dalam tingkat Pengaruh pemberian dukungan
kecemasan sedang 4 orang, 3 orang spiritual dilakukan pengukuran skala
tingkat kecemasan ringan, dan 3 perununan tingkat kecemasan untuk
orang tidak mengalami kecemaasan. melihat pengaruh dukungan spiritual
Dari hasil wawancara peneliti terhadap penurunan tingkat
dengan 3 pasien yang akan kecemasan pada pasien pre operasi
menjalankan operasi, pasien di ruang bedah RSUD Depati Bahrin
mengatakan merasa cemas karena Sungailiat tahun 2019. Penelitian ini
akan dioperasi dan ini pengalaman dilakukan pada pagi dan sore hari.
pertama menjalankan operasi. Hasil Instrument yang digunakan untuk
observasi yang peneliti lakukan mengukur tingka kecemasan adalah
diruang bedah, untuk pelaksaan Hamilton Rating Scale For Anxiety
pemenuhan kebuthan spiritual yang (HARS) dengan mengisi skor 0-4.
dilakukan perawat saat ini kurang, Berdasarkan data RSUD Depati
perawat hanya menjelaskan Bahrin Sungailiat populasi pasien
bagaimana prosedur yang akan di operasi tahun 2018 sebanyak 445
jalani saat akan operasi. Hasil orang. penelitian ini menggunakan
wawancara yang peneliti lakukan 36 responden dibagi menjadi 2
dengan perawat di Ruang Bedah kelompok. Kelompok intervensi
RSUD Depati Bahrin Kabupaten berjumlah 18 orang dan kelompok
Bangka didapatkan data bahwa kontrol berjumlah 18 orang.
dalam menangani kecemasan pasien Penelitian ini telah lolos uji
pre operasi perawat memberikan etik yang diselenggarakan oleh tim
pendidikan kesehatan mengenai UPPM STIKES Citra Delima Bangka
informasi tentang prosedur Belitung
pembedahan yang akan dilakukan
dan mengajarkan teknik relaksasi
nafas dalam.
Bahwa di RSUD Depati Bahrin
Kabupaten Bangka belum adanya
intervensi terkait pemenuhan

22
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 19-28

HASIL PENELITIAN Tabel 2


Distribusi Responden Berdasarkan
Hasil analisa statistik Umur Pre Operasi di Ruang bedah
univariat pada penelitian ini RSUD Depati Bahrin Kabupaten
menggambarkan karakteristik Bangka
responden yang meliputi, jenis
kelamin dan usia. Karakteristik Variabel N Mean SD Min- 95%
tingkat kecemasan responden. Data Mak CI
lain yang disajikan pada analisa Intervensi
univariate ini adalah gambaran Umur 18 48,06 8,530 34- 43,81-
tingkat kecemasan sebelum dan 60 52,30
sesudah dilakukan dukungan Kontrol
spiritual. Hasil dari variabel-variabel Umur 18 43,28 9,285 20- 38,66-
tersebut dapat dilihat pada table- 55 47,90
tabel berikut :
Berdasarkan tabel 2 dapat
Tabel 1 diketahui bahwa usia responden
Distribusi Responden Berdasarkan pada kelompok intervensi paling
Jenis Kelamin Pasien Pre Operasi rendah usianya 34 tahun dan usia
di Ruang Bedah RSUD Depati responden paling tinggi 60 tahun,
Bahrin Kabupaten Bangka sedangkan pada kelompok kontrol
usia paling rendah adalah 20 tahun
Kelompo Kelompo dan usia paling tinggi adalah 55
Karakterist k k tahun.
ik Interven Kontrol Tabel 3
Responden si Distribusi Responden Berdasarkan
N % n % Tingkat Kecemasan Sebelum
dilakukan Dukungan Spiritual Pada
Jenis
Kelamin 7 38,9 8 44,4 Pasien Pre Operasi di Ruang Bedah
Laki-laki 11 61,1 10 55,6 RSUD Depati Bahrin Kabupaten
Perempuan Bangka
Intervensi Kontrol
Total 18 100 18 100
Kategori
n % N %
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui
Tidak Ada 1 5,6 3 16,7
bahwa pada kelompok intervensi
Cemas Ringan 14 77,8 11 61,1
dari 18 responden yang berjenis
kelamin laki-laki ada 7 dan 11 Cemas Sedang 3 16,7 4 22,2
perempuan, pada kelompok Total 18 100 18 100
intervensi jenis kelamin perempuan Berdasarkan Tabel 3 dapat
lebih banyak dari pada laki-laki. diketahui bahwa pada kelompok
Sedangkan pada kelompok kontrol intervensi sebelum dilakukan
dari 18 responden yang berjenis dukungan spiritual sebagian besar
kelamin laki-laki berjumlah 8 orang berada pada tingkat kecemasan
dan perempuan berjumlah 10 orang, ringan yaitu 14 orang, sedangkan
pada kelompok kontrol jenis kelamin pada kelompok kontrol sebagian
perempuan juga lebih banyak besar juga berada pada tingkat
dibandingkan dengan laki-laki. kecemasan ringan sebanyak 11
orang.

23
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 19-28

Tabel 4 perbedaan yang signifikan antara


Distribusi Responden Berdasarkan tingkat kecemasan sebelum dan
Tingkat Kecemasan Sesudah sesudah dilakukan dukungan
dilakukan Dukungan Spiritual Pada spiritual pada kelompok intervensi.
Pasien Pre Operasi di Ruang Bedah Pengukuran dilakukan dengan uji
RSUD Depati Bahrin Kabupaten statistik dependen t-test
Bangka
Intervensi Kontrol Tabel 6
Kategori Analisa Rata-Rata Skor Tingkat
n % N %
Kecemasan pada Kelompok
Tidak Ada 10 55,6 3 16,7 Kontrol Sebelum dan Sesudah
Cemas Ringan 8 44,4 12 66,7 dilakukan Dukungan Spiritual
Sebelum dan Sesudah Perlakuan di
Cemas Sedang 0 0 3 16,7
RSUD Depati Bahrin Kabupaten
Total 18 100 18 100 Bangka Tahun 2019
Berdasarkan Tabel 4 dapat Variabel N Mean SD p
diketahui bahwa pada kelompok value
intervensi sesudah dilakukan Kontrol
dukungan spiritual sebagian besar Sebelum 18 16,28 3,707 0,210
berada pada tingkat tidak ada Sesudah 18 16,61 3,696
kecemasan yaitu 10 orang,
sedangkan pada kelompok kontrol
Pada table 6 menunjukkan rata-rata
sebagian besar berada pada tingkat tingkat kecemasan sebelum
kecemasan ringan sebanyak 12 dilakukan perlakuan pada kelompok
orang. kontrol adalah 16,28 (SD=3,707).
Sedangkan rata-rata skor tingkat
Tabel 5 kecemasan sesudah dilakukan
Analisis Rata-rata Skor Tingkat
perlakuan adalah 16,61 (SD=3,696).
Kecemasan Pada Kelompok Hasil uji statistik didapatkan nilai p
Intervensi Sebelum dan Sesudah
= 0,210 maka dapat disimpulkan
Perlakuan di RSUD Depati Bahrin bahwa tidak ada perbedaan yang
Kabupaten Bangka Tahun 2019 signifikan antara tingkat kecemasan
Variabel N Mean SD p sebelum dan sesudah pada kelompok
value kontrol. Pengukuran dilakukan
Intervens dengan menggunakan uji statistik
i 18 17,11 2,98 0,000 dependen t-test.
Sebelum 18 14,33 8
Sesudah 2,52 Tabel 7
1 Analisa Rata-rata Selisih Skor
Tingkat Kecemasan Pada
Pada tabel 5 menunjukkan rata-rata Kelompok Intervensi dan
skor tingkat kecemasan pada Kelompok Kontrol di RSUD Depati
kelompok intervensi sebelum Bahrin Kabupaten Bangka
dilakukan dukungan spiritual adalah Variabel n Mean SD p
17,11 (SD=2,988). Sedangkan rata- valu
rata skor tingkat kecemasan pada e
kelompok intervensi sesudah Selisih
dilakukan dukungan spiritual adalah Intervensi 18 2,7778 1,3956 0,00
25,21 (SD=2,521). Hasil uji statistic Kontrol 18 -3,333 0 0
didapatkan nilai p = 0,000 maka 1,0846
dapat disimpulkan bahwa ada 5

24
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 19-28

Pada tabel 7 menunjukkan bahwa, bedah adalah baik secara fisik dan
perbedaan selisih skor tingkat psikologis siap (Gangadharan, Priya
kecemasan sebelum dan sesudah dkk. 2014) yang dikutip dari Purindra
klien pre operasi pada kelompok (2017).
intervensi rata-ratanya adalah 2,777 Menurut Jeffrey S. Nevid, dkk,
dengan (SD=1,3956). Sedangkan dikutip dari Annisa dan Ifdil (2016),
pada kelompok kontrol rata-ratanya mengatakan bahwa “kecemasan
adalah -3,333 dengan (SD=2,26445). adalah suatu keadaan emosional
Hasil penelitian dilakukan uji yang mempunyai ciri keterangsangan
statistik lebih melihat selisih skoring fisiologis, perasaan tegang yang
tingkat kecemasan didapatkan hasil tidak menyenangkan, dan perasaan
p = 0,000 < 0,05 yang berarti ada aprehensif bahwa sesuatu yang
perbedaan yang signifikan pada buruk akan terjadi”.
kedua kelompok tersebut. Pengertian lain cemas menurut
Kusumawati dan Hartono (2010)
adalah suatu keadaan yang membuat
PEMBAHASAN seseorang yang tidak nyaman dan
Pembedahan merupakan terbagi dalam tingkatan. Jadi,
tindakan pengobatan yang cemas berkaitan dengan perasaan
menggunakan teknik invasif dengan yang tidak pasti dan tidak berdaya.
membuka atau menampilkan bagian Lestari (2015) juga
tubuh yang akan ditangani melalui menjelaskan kecemasan merupakan
sayatan yang diakhiri dengan keadaan perasaan afektif yang tidak
penutupan dan penjahitan luka menyenangkan yang disertai dengan
(Susetyowati, dkk, 2010). sensasi fisik yang memperingatkan
Menurut Kozier (2009) yang orang terhadap bahaya yang akan
dikutip dari Rahmayati, dkk (2018) datang. Keadaan yang tidak
Pembedahan adalah pengalaman menyenangkan itu sering kabur dan
yang menyebabkan stres dan sulit menunjuk dengan tepat, tetapi
perubahan fisik serta fisiologik. kecemasan itu sendiri selalu
Pengaruh tindakan pembedahan dirasakan.
dapat menyebabkan pengaruh Dari hasil penelitian
psikologis pasien yang berbeda- menunjukkan bahwa rata-rata
beda, namun sesungguhnya selalu tingkat skor kecemasan pada
timbul kecemasan dan rasa kelompok intervensi sebelum
ketakutan yang umum diantaranya dilakukan perlakuan adalah 17,11
takut terhadap anastesi, takut dengan skor tertinggi 22 (cemas
terhadap nyeri akibat luka operasi, sedang) dan terendah 11 (tidak ada
takut tentang ketidaktahuan atau cemas), dan sesudah dilakukan
takut terhadap deformitas atau perlakuan skor tingkat kecemasan
ancaman lain terhadap citra tubuh menurun menjadi 14,33 dengan skor
yang dapat menyebabkan tertinggi 19 (cemas ringan) dan skor
ketidaktenangan atau kecemasan, terendah 11 (tidak ada cemas).
takut operasi gagal, dan takut Sedangkan rata-rata skor tingkat
kematian menurut Dharma (2017). kecemasan kelompok kontrol
Banyak pasien mengalami sebelum dilakukan adalah 16,28
kecemasan yang cukup besar dengan skor tertinggi 22 (cemas
sebelum operasi dan ini dilaporkan sedang) dan terendah 11 (tidak ada
mempengaruhi 60-80% dari pasien cemas), dan skor sesudah perlakuan
bedah. Peran dari tim kesehatan nilai rata tingkat kecemasan
untuk memastikan bahwa setiap meningkat menjadi 16,61 dengan
pasien menjalani elektif prosedur skor tertinggi 22 (cemas sedang) dan

25
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 19-28

terendah 11 (tidak ada cemas). Hasil kecemasan pre operasi dengan


penelitian didapatkan nilai p = 0,000 derajat nyeri post sectio caesarea.
pada kelompok intervensi maka Dari hasil uji statistik menunjukan
dapat disimpulkan bahwa adanya ada hubungan yang signifikan antara
perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan pre operasi
tingkat kecemasan sebelum dan dengan derajat nyeri post sectio
sesudah dilakukan dukungan caesarea dengan p value 0,010.
spiritual pada kelompok intervensi. Penelitian ini sejalan dengan hasil
Sedangkan kelompok kontrol penelitian yang dilakukan
didapatkan nilai p = 0,210 maka Rahmayati, dkk (2017), dengan judul
dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh dukungan spiritual
perbedaan yang signifikan antara terhadap tingkat kecemasan pada
tingkat kecemasan sebelum dan pasien pre-operasi menyatakan hasil
sesudah pada kelompok kontrol. uji statistik didapat nilai p value
Pengukuran dilakukan dengan 0,001 maka dapat disimpulkan
menggunakan uji statistik dependen bahwa ada pengaruh terapi
t-test. dukungan spiritual terhadap tingkat
Dari hasil penelitian bahwa kecemasan pada pasien pre-operasi
perbedaan selisih skor tingkat di RS Imanuel Provinsi Lampung
kecemasan sebelum dan sesudah Tahun 2017.
dilakukan perlakuan didapatkan Pendapat peneliti dari hasil
selisih skoring nilai p = 0,000 < 0,05 penelitian bahwa sebagian besar
yang berarti ada perbedaan yang pasien pre operasi mengalami
signifikan pada kedua kelompok kecemasan ringan, tingkat
tersebut. kecemasan yang dialami seseorang
Penelitian ini sejalan dengan tentu berbeda beda, setelah
hasil penelitian Virgianti (2015) dilakukan perlakuan skor kecemasan
Setelah diberikan intervensi terapi menurun itu karena timbulnya rasa
murottal (al-qur’an) mengalami tenang dan nyaman pada diri
penurunan tingkat kecemasan, 21 seseorang, bisa mengontrol emosi
pasien (56,5%) mengalami tingkat dan pikiran setelah dilakukan
kecemasan ringan dan 8 pasien (25%) dukungan spiritual. Hasil penelitian
mengalami tingkat kecemasan yang diketahui bahwa terdapat
sedang. ) Berdasarkan hasil uji perbedaan yang signifikan antara
statistik Wilcoxon Sign Rank Test, kecemasan responden di Ruang
menunjukkan nilai signifikansi (p Bedah RSUD Depati Bahrin Sungailiat
value = 0,000) dimana hal ini berarti Tahun 2019.
p value < 0,05 sehingga H1diterima Jenis dukungan spiritual yang
artinya ada pengaruh tingkat efektif menurunkan tingkat
kecemasan sesudah pemberian kecemasan adalah murottal al-quran
perlakuan terapi murottal (Al- untuk muslim dilakukan selama 20-
Qur’an). 30 menit, responden juga bisa
Penelitian ini sejalan dengan melakukan sendiri selama responden
hasil penelitian yang dilakukan belum operasi. Lama kelamaan
Apriansyah, dkk (2014), dengan dukungan spiritual dapat
judul hubungan antara tingkat menurunkan tingkat kecemasan
kecemasan pre operasi dengan karena mempengaruhi pikiran,
derajat nyeri pada pasien post sectio emosi serta rasa khawatir akan
caesarea di rumah sakit tindakan operasi.
muhammadiyah palembang tahun Penurunan tingkat kecemasan
2014 menyatakan ada hubungan pada pasien pre operasi merupakan
yang signifikan antara tingkat salah satu pengobatan non

26
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 19-28

farmakologi pada pasien yang 2. Perbedaan selisih skor tingkat


mengalami kecemasan pada saat kecemasan sebelum dan sesudah
sebelum operasi. Efek dari dukungan klien pre operasi pada kelompok
spiritual yang dilakukan secara intervensi rata-ratanya adalah
mendalam dapat mempengaruhi 2,777 Sedangkan pada kelompok
pikiran, emosi serta rasa khawatir kontrol rata-ratanya adalah -
akan tindakan operasi. Hal ini 3,333. Hasil penelitian dilakukan
disebabkan karena dukungan uji statistik lebih melihat selisih
spiritual dapat berupa do’a, sholat, skoring tingkat kecemasan
dzikir, dan membaca Al-Quran. didapatkan hasil p = 0,000 < 0,05
Ketika berdoa akan menimbulkan yang berarti ada perbedaan yang
rasa percaya diri, rasa optimisme signifikan pada kedua kelompok
(harapan kesembuhan), tersebut.
mendatangkan ketenangan, damai,
dan merasakan kehadiran Allah SWT. SARAN
Peran spiritual dalam hal Hasil penelitian ini
mekanisme koping sebagai suatu diharapkan dapat dijadikan acuan
semangat, atau motivasi untuk untuk rumah sakit mengambil
hidup, keyakinan, pendekatan, kebijakan tentang penerapan
harapan dan kepercayaan pada pemenuhan kebutuhan spiritual
Tuhan serta kebutuhan untuk pasien pre operasi dengan cara
menjalankan agama yang dianut, melibatkan guru spiritual. Dan juga
kebutuhan untuk dicintai dan melibatkan dokter untuk
diampuni oleh Tuhan yang memberikan dukungan motivasi
seluruhnya dimiliki dan harus pada pasien pre operasi.
dipertahankan oleh seseorang
sampai kapanpun agar memperoleh
pertolongan, ketenangan, DAFTAR PUSTAKA
keselamatan, kekuatan,
penghiburan serta kesembuhan. Agusnawati. (2013). Pengaruh
Mekanisme koping yang terbentuk Terapi Spiritual Terhadap
sangat tergantung pada kepribadian Tingkat Ansietas Pasien Pre-
seseorang dan sejauhmana tingkat Operasi Elektif di Ruang Bedah
stres dari suatu kondisi atau masalah RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
yang dialaminya. Kalianda. Skripsi, Universitas
Malahayati.
KESIMPULAN Apriansyah, A. Romadoni, S.
Andrianovita, D. (2014)
1. Rata-rata tingkat kecemasan Hubungan Antara Tingkat
sebelum dilakukan perlakuan Kecemasan Pre-Operasi Dengan
pada kelompok kontrol adalah Derajat Nyeri Pada Pasien Post
16,28 (SD=3,707). Sedangkan Sectio Caesarea di Rumah Sakit
rata-rata skor tingkat kecemasan Muhammadiyah Palembang
sesudah dilakukan perlakuan Tahun 2014. Jurnal Keperawatan
adalah 16,61 (SD=3,696). Hasil Sriwijaya, Vol 2-No1, 2355-5459.
uji statistik didapatkan nilai p = Annisa, D F & Ifdil. (2016). Konsep
0,210 maka dapat disimpulkan Kecemasan (Anxiety) Pada
bahwa tidak ada perbedaan yang Lanjut Usia (Lansia). Jurnal
signifikan antara tingkat Konselor Vol 5, No 1. 1412-9760.
kecemasan sebelum dan sesudah Ardian, Iwan. (2016). Konsep
pada kelompok kontrol. Spiritualitas dan Religiusitas
(Spiritual and Religion) Dalam

27
JANUARI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2021 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3, NOMOR 1 JANUARI 2021] HAL 19-28

Konteks Keperawatan Pasien Pfluke, J. M., Smith, C. D.


Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal (2010). Hiatal mesh is associated
Keperawatan dan Pemikiran with major resection at
Ilmiah. 2(5). Diakses 20 Maret revisional operation. Surgical
2019. Endoscopy, 24(12), 3095-3101.
file:///C:/Users/Ade%20M%20Sy doi: 10.1007/s00464-010-1095.
urga/Downloads/2234-4777-1- Potter & Perry. (2010). Fundamental
SM.pdf. Keperawatan Buku 2 Edisi 7 (dr.
Alligood, Martha R. (2017). Pakar Adrina F & dr. Marina A
Teori Keperawatan Edisi 8 Vol 1. penerjemah). Singapore:
Singapore: Elsevier Pte. Ltd. Elsevier Pte. Ltd.
Darma, S. Rosmaharani, S. Purwaningsih, Wahyu. (2010).
Nahariani, P. (2017) Hubungan Derajat Kecemasan Pasien
Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Dengan Tindakan Operatif Dapat
Dengan Tingkat Kecemasan Dimimalisir Dengan Persiapan
Pasien Pra Operasi. Jurnal Ilmiah Pre Operatif yang Matang. Jurnal
Keperawatan, Vol 3, 2528-3022. Ilmiah Rekam Medis dan
Farida, Kusumawati & Yudin Informatika Kesehatan Vol 1, No
Hartono. (2010). Buku Ajar 2. 2086-2628.
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Rahmayati, E. Silaban, R N, Fatonah,
Salemba Medika. S. (2018). Pengaruh Dukungan
Gusnia, S. (2012). Pelayanan Spiritual terhadap Tingkat
Spiritual Pada Pasien, Siapa yang Kecemasan Pada Pasien Pre
Perduli ? Vol 1, No 2. Diakses 20 Operasi. Jurnal Kesehatan Vol 9,
Maret 2019, http://e- No 1, 2086-7751.
journal.usd.ac.id/index.php/jt/ Sjamsuhidajat. (2010). Buku Ajar
article/view/429. Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta:
Joyce M. & Hawks, H J. (2014). EGC.
Keperawatan Medikal Bedah Susetyowati, dkk (2010).
Edisi 8, Buku 1. (Elsevier Keperawatan Medikal Bedah,
penerjemah). Singapore: Jakarta.
Elsevier Pte. Ltd. Suherlan, (2012) Hubungan Peran
Kozier. (2009). Buku ajar Perawat Sebagai Pelaksana
fundamental keperawatan Dengan Tingkat Kecemasan Klien
konsep, proses & praktik vol 2. Pra Operatif Obsgyn di Instalasi
Edisi 7. Jakarta: EGC. Bedah Sentral RSD dr. Soebandi.
Krentzman, A. R. (2013). What Is Sumatera: Universitas Jember.
Spirituality. Triantoro Safaria & Nofrans Eka
Takingcharge.csh.umn.edu . Saputra. (2012). Manajemen
Lestari, Titik. (2015). Kumpulan Emosi: Sebuah panduan cerdas
Teori Untuk Kajian Pustaka bagaimana mengelola emosi
Penelitian Kesehatan. positif dalam hidup Anda.
Yogyakarta: Nuha Medika. Jakarta: Bumi Aksara.
Mahdianto. (2015). Hubungan Yusuf, Ah, dkk (2016). Kebutuhan
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Spiritual Konsep dan Aplikasi
Post Section Cesarea di RSUD Dalam Asuhan Keperawatan.
Depati Hamzah Pangkalpinang Jakarta: Mitra Wacana Media.
Tahun 2015. Skripsi strata satu,
Universitas Citra Delima Bangka
Belitung.
Parker, M., Bowers, S. P., Bray, J.
M., Harris, A. S., Belli, E. V.,

28

You might also like