Professional Documents
Culture Documents
Salma
Salma
Salma
ABSTRACT
According to the IAI DSAS, compiling financial reports for nazhir waqf in Indonesia still uses
different standards, some use PSAK 45 on non-profit organizations and even use their own standards. Due
to the absence of specific standards governing waqf accounting. This can be an obstacle in increasing the
accountability and transparency of the nazhir. Therefore, the IAI Sharia Accounting Standards Board on
May 22 2018, issued the Exposure Draft PSAK 112 regarding Waqf Accounting. PSAK 112 is specifically
for nazhir organizations and legal entities as well as wakif organizations and legal entities. This study aims
to determine, analyze and evaluate the process of financial statements that have been made in accordance
with PSAK 112. This research is a qualitative research. Sources of data using primary and secondary data
with data collection methods using interviews and documentation. In the results of the study that the
recognition and measurement carried out are in accordance with PSAK 112 and there is a slight difference
in the format of presentation of financial statements with PSAK 101 regarding the financial statements of
waqf entities. The financial statements that have been made are in the form of statements of financial
position, activity reports, cash flow reports, and notes to financial statements, so it is necessary to make
detailed reports on waqf assets that have not been made. This research is expected as a reference and
evaluation material for nazhir in waqf financial reporting.
ABSTRAK
Menurut DSAS IAI, menyusun laporan keuangan nazhir wakaf di Indonesia masih menggunakan
standar yang berbeda-beda ada yang menggunakan PSAK 45 tentang organisasi nirlaba bahkan
menggunakan standar sendiri. Dikarenakan belum adanya standar khusus yang mangatur mengenai
akuntansi wakaf. Hal ini dapat menjadi hambatan dalam mengingkatkan akuntabilitas dan transpansi para
nazhir. Maka dari itu Dewan Standar Akuntansi Syariah IAI pada tanggal 22 Mei 2018, mengeluarkan Draf
Eksposur PSAK 112 tentang Akuntansi Wakaf. PSAK 112 dikhususkan untuk nazhir organisasi dan badan
hukum serta wakif organisasi dan badan hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis
dan mengevaluasi proses laporan keuangan yang sudah dibuat maka sesuai dengan PSAK 112. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data menggunakan data primer dan sekunder dengan metode
pengambilan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Dalam hasil penelitian bahwa pengakuan
dan pengukuran yang dilakukan telah sesuai dengan PSAK 112 dan terdapat ada sedikit perbedaan format
penyajian laporan keuangan dengan PSAK 101 mengenai laporan keuangan entitas wakaf. Laporan
keuangan yang sudah dibuat berupa laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan sehingga perlu dibuat laporan rincian aset wakaf yang belum dibuat. Penelitian ini
diharapkan sebagai acuan dan bahan evaluasi untuk nazhir dalam pelaporan keuangan wakaf.
1. Pendahuluan
Wakaf merupakan salah satu pendukung perkembangan sosialisasi islam di Indonesia
selain zakat dan infaq. Indonesia memiliki banyak tanah wakaf, hal ini dikarenakan mayoritas
penduduk Indonesia beragama islam (Fikri, 2020). Dapat dibuktikan dari data Kementerian Agama
per Januari 2022, menunjukan bahwa Indonesia memiliki total luas lahan wakaf 55.697,83 Ha
meter persegi, termasuk 423.614 titik.
Salah satu komponen pengelolaan aset wakaf dalam suatu lembaga ialah pencatatan aset
wakaf dalam laporan keuangan. Maka seiring dengan perkembangan wakaf laporan keuangan
sangat dibutuhkan dalam menjaga akuntabiliitas sebagai pertangugung jawaban, karena aset wakaf
merupakan aset milik umat yang harus dikelola dengan professional secara transparan dan
akuntabel. Laporan keuangan ini ditunjukan untuk pengguna informasi khususnya wakif.
Dalam menyusun laporan keuangannya nazhir wakaf di Indonesia masih menggunakan
standar yang berbeda-beda ada yang menggunakan PSAK 45 tentang organisasi nirlaba bahkan
menggunakan standar sendiri. Dikarenakan belum adanya standar khusus yang mangatur
mengenai akuntansi wakaf. Hal ini dapat menjadi hambatan dalam mengingkatkan akuntabilitas
dan transpansi para nazhir.
Terbentuknya PSAK 112, nazhir wakaf organisasi dan badan hukum akan mempunyai lima
komponen laporan keuangan yang tidak dikonsolidasikan ke laporan keuangan lembaga itu
sendiri. Format penyajian laporan keuangan terdapat pada lampiran D PSAK 101: Penyajian
Laporan keuangan Syariah. Laporan keuangan tersebut terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan rician aset wakaf, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Penyajian laporan keuangan nazhir mengacu pada laporan keuangan entitas nirlaba yang kemudian
disesuaikan dengan karakteristik wakaf PSAK 112 yang berlaku efektif per 1 Januari 2021.
1.2 Rumusan Masalah
Penerbitan Draf Eksposure (DE) PSAK 112 oleh DSAS IAI membuat seluruh nazhir di
Indonesia memiliki standar yang sama dalam pelaporan kinerja mereka terhadap aset wakaf yang
telah diamanahkan oleh wakif. PSAK 112 ini efektif diterapkan 1 Januari 2021. Pada Yayasan
Wakaf Inisiatif Wakaf telah membuat laporan keuangan wakaf, namun Yayasan Wakaf Inisiatif
Wakaf belum menerapkan PSAK 112 pada laporan keuangannya. Yayasan Wakaf Inisiatif Wakaf
sudah membuat laporan keuangan namun masih ada beberapa yang belum sesuai dengan PSAK
112, maka dari itu untuk mengetahui proses dan menganalisis laporan keuangan.
1.3 Tujutan Penelitian
Dari masalah yang sudah diterangkan di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui proses laporan keuangan Yayasan Inisiatif Wakaf selama periode tahun 2020
dan 2021.
2. Menganalisis dan Mengevaluasi proses laporan keuangan yang sudah dibuat sehingga
sesuai dengan PSAK 112.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dibuat untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai Proses Laporan
Keuangan nazhir wakaf sesuai dengan PSAK 112: Akuntansi wakaf.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat berguna bagi pihak nazhir dalam melakukan pelaporan keuangan, bagi
peneliti selanjutnya terutama yang ingin membahas akuntansi wakaf, dan bagi masyarakat
sebagaimana telah diterapkannya PSAK 112 sehingga lebih mudah mengambil keputusan
berwakaf.
2. Tinjauan Pustaka
Aset wakaf temporer adalah aset wakaf dalam bentuk kas yang diserahkan oleh wakif
kepada nazhir. Hasil pengelolaan dan pengembangan dari aset wakaf temporer selama jangka
waktu tertentu akan diperuntukan untuk mauquf alaih sampai jangka waktu tertentu. Penerimaan
aset wakaf bukan merupakan penghasilan, tetapi manfaat yang dihasilkan aset wakaf temporer
merupakan liabilitas.
c. Hasil Pengelolaan dan Pengembangan
Hasil pengelolaan dan pengembangan aset wakaf merupakan tambahan manfaat ekonomis
dalam bentuk tambahan aset yang sumbernya dari aset wakaf yang ada. Hasil tersebut merupakan
tambahan aset wakaf yang ada.
d. Imbalan Nazhir
Imbalan nazhir adalah hasil neto dari pengelolaan dan pengembangan aset wakaf dalam
bentuk kas dan setara kas dalam periode berjalan. Hasil neto yang telah direalisasikan tersebut
meliputi hasil neto pengelolaan dan pengembangan aset wakaf di periode berjalan, penyesuaian
terhadap hasil neto pengelolaan dan pengembangan aset wakaf periode berjalan yang kas dan
setara kasnya belum diterima diperiode berjalan dan penyesuaian terhadap hasil neto pengelolaan
dan pengembangan aset wakaf periode lalu yang kas dan setara kasnya diterima di periode
berjalan.
e. Manfaat Wakaf
Manfaat wakaf yang disalurkan kepada mauquf alaih dapat berupa kas, setara kas, aset
lainnya, dan manfaat ekonomis lain yang melekat pada aset wakaf, seperti penyusutan dan
amortisasi dari aset wakaf.
3. Metode Penelitian
Dalam data penelitian primer dapat melalui hasil dari wawancara dengan pengurus
Yayasan Inisiatif Wakaf.
2. Data Sekunder
Data ini didapatkan dari hasil dokumentasi data yang sudah dibuat oleh peneliti, berupa
profil, bukti transaksi, serta laporan keuangan yang sudah dibuat Lembaga tersebut.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam beberapa Teknik yaitu, wawancara, observasi,
dokumentasi, dan diskusi terfokus. Pengumpulan penelitian ini dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu wawancara dan dokumentasi.
1. Wawancara
Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi
dengan cara tanya jawab dengan Yayasan Inisiatif Wakaf. Hakikatnya wawancara merupakan
kegiatan memperoleh informasi secara mendalam dengan penelitian ini.
2. Dokumentasi
Selain wawancara, si peneliti dapat memperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk
surat, catatan, arsip foto, hasil rapat, cendramata, jurnal kegiatan dan lain-lain. Data ini bisa dipakai
untuk menggali informasi yang terjadi di masa sebelumnya.
3.6 Metode Analisis Data
1. Data Reduction
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan mengubah data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis pada aset wakaf
terhadap laporan keuangan yang telah diterapkan PSAK 112.
2. Data Display
Bentuk penyajian data kualitatif dapat berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan, dan
bagan. Bentuk ini menggabungkan informasi yang tersusun sesuai dengan PSAK 112, apabila ada
ketidaksamaan laporan keuangan entitas menurut PSAK 112 dan PSAK 45.
3. Drawing Conclusion
Tahap akhir dalam analisis data, pengumpulan data kualitatif dapat mencari arti benda-
benda, mencatat, penjelasan, konfigurasi, alur sebab akibat, dan proporsi. Kesimpulan ini dapat
dilonggarkan, tetap terbuka, dan skeptis, tetapi kesimpulan yang sudah disediakan.
Dari hasil temuaan dan analisis yang telah dilakukan terdapat beberapa yang akan dievaluasi dari
laporan keuangan yang sudah dibuat agar lebih sesuai dengan PSAK 112 dan PSAK 101. Evaluasi
tersebut berbentuk penyajian setiap komponen laporan keuangan yang disesuaikan dengan kedua
PSAK tersebut.
A. Laporan Posisi Keuangan
Berdasakan laporan posisi keuangan tahun 2020 dan 2021 yang telah dibuat, terdapat sedikit
perbedaan dengan format laporan posisi keuangan yang dilampirkan dalam PSAK 101. Pada hasil
tersebut sudah hampir sesuai dengan PSAK 101, namun hasil dari analisis tersebut, Yayasan
Inisiatif Wakaf tersebut menerima wakaf uang secara temporer, walaupun ada perbedaan di
kategori aset neto saja.
Tabel 1
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Desember 2021 dan per 31 Desember 2022
Dinyatakan Dalam Rupiah
Catatan 2021 2020 Catatan 2021 2020
Notes Notes
ASET LIABILITAS
Aset Lancar Liabilitas Dana Wakaf - -
Kas dan Setara Kas 2b 1.596.495.896 953.563.336 JUMLAH LIABILITAS - -
Piutang 2d,4 11.658.400 20.258.400 ASET NETO
Uang Muka Kerja 5 2.482.540.900 267.459.070 Saldo Aset Bersih
Biaya Dibayar Di Muka - - Saldo Aset Bersih Terikat
Investasi Wakaf 67.122.500 337.122.500 Dana Wakaf Terikat Permanen 2.308.303.657 1.967.699.989
Jumlah Aset Lancar 4.157.817.696 1.578.403.306 Dana Wakaf (Sosial, Program, Produktif, Non Wakaf) 1.847.783.203 1.484.299.443
Dana Titipan ZIS 1.929.049.933 238.610.855
Aset Tidak Lancar Jumlah Saldo Aset Bersih Terikat 6.085.136.793 3.690.610.286
Aset Tetap 2g,7 19.928.980 19.928.980 Saldo Aset Bersih Tidak Terikat
Aset Wakaf 2g,7 2.092.278.000 2.092.278.000 Dana Pengelola 184.887.883 -
Jumlah Aset Tidak Lancar 2.112.206.980 2.112.206.980 Jumlah Saldo Aset Bersih Tidak Terikat 184.887.883 -
JUMLAH ASET NETO 6.270.024.676 3.690.610.286
JUMLAH ASET 6.270.024.676 3.690.610.286
JUMLAH LIABILITAS DAN ASET NETO 6.270.024.676 3.690.610.286
C. Laporan Aktivitas
Pada PSAK 101, hasil pengurarngan akan langsung dinyatakan sebagai kenaikan (penurunan)
aset neto yang kemudian akan ditambahkan dengan aset neto diawal periode maka dapat
langsung terkuhat aset neto pada akhir periode.
Tabel 3
LAPORAN AKTIVITAS
YAYASAN INISIATIF WAKAF
Per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2021
2.953.653.539 1.119.470.874
Dampak Pengukuran Ulang Aset Wakaf
Wakaf Uang - -
Wakaf Uang (Non Share) - -
Wakaf Surat Berharga - -
Jumlah Dampak Pengukuran Ulang Aset Wakaf - -
Aset tidak terikat
Infaq Pengelola 2b,8c 1.700.000 1.580.000
Infaq Shodaqoh 2b,8c 6.148.500 -
Penerimaan Usaha 2b,8c - 500.000
Jumlah Aset Tidak Terikat 7.848.500 2.080.000
Aset Non Wakaf
Bagi Hasil Deposito 2b,8c 1.058.555 1.217.275
Penerimaan Bagi Hasil Bank Syariah 2b,8c 959.477 1.257.074
Penerimaan Bagi Hasil Investasi Wakaf 2b,8c 60.000.000 -
Jumlah Aset Non Wakaf 62.018.032 2.474.349
Tabel 4
LAPORAN ARUS KAS
Per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2021
Dinyatakan Dalam Rupiah
Catatan
Notes 2021 2020
5. Kesimpulan
5.1 Kesimpilan
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Yayasan Inisiatif Wakaf pada tahun 2020 dan 2021 telah membuat laporan keuangan yang
sudah didasari dengan PSAK 112. Laporan yang sudah didasari PSAK 112 berupa laporan posisi
keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan laporan keuangan. Pada laporan-laporan
tersebut sudah terlihat jelas mengenai aset wakaf, nominal penerimaan yang didapat dari wakaf
serta total beban yang dikeluarkan oleh Yayasan.
2. Berdasarkan PSAK 112, pengakuan aset wakaf yang dilakuakan Yayasan Inisiatif Wakaf
sudah sesuai yaitu terjadi pengalihan manfaat ekonomi dan pengalihan hak secara hukum atas aset
wakaf tersebut. Pengukuran ini yang dilakukan sudah sesuai PSAK 112. Terdapat perbedaan
sedikit dalam penyajian yang dilakukan dengan PSAK 112 dan PSAK 101 mengenai laporan
keuangan entitas wakaf. Menurut PSAK 112 dan PSAK 101, laporan keuangan yang harus dibuat
ada lima, yaitu laporan posisi keuangan, laporan rincian aset wakaf, laporan aktivitas, laporan arus
kas dan catatan atas laporan keuangan, namun Yayasan Inisiatif Wakaf dari tahun 2020 dan 2021
sudah membuat 4 laporan keuangan yg didasari dengan PSAK 112. Dalam 4 komponen laporan
keuangan yang sudah dibuat, masih ada perbedaan mengenai format penyajian dan perbedaan
kategori laporan keuangan entitas wakaf pada PSAK 112 dan PSAK 101. Berdasarkan laporan
yang sudah dibuat, hasil evaluasi yang dilakukan adalah memberi usulan penyajian laporan posisi
keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan serta penambahan
laporan rincian aset wakaf sesuai dengan PSAK 112 dan PSAK 101.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang sudah dibuat, terdapat
beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut.
Kepada entitas wakaf untuk menyesuaikan dengan PSAK 112: Akuntansi Wakaf dan PSAK 101
mengenai penyajian laporan keuangan secara penuh sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
Penelitian ini hanya sebatas menganalisis kesesuaian dengan PSAK 112 dan perbandingan laporan
keuangan tahun 2020 dan 2021 apakah dari tahun sebelumnya sampai tahun sekrang sudah sesuai
dengan PSAK 112. Pada penelitian selanjutnya disarankan dapat menganalisis bagian kategori
laporan keuangan entitas wakaf agar berdasarkan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
PSAK 112.
6. Daftar Pustaka
Ardiansyah, T. (2021). Pola Laporan Keuangan wirausahawan di Indonesia. Jurnal SEKURITAS (Saham,
Ekonomi, Keuangan Dan Investasi), 4(3), 286. https://doi.org/10.32493/skt.v4i3.11723
Etikan, I. (2017). Sampling and Sampling Methods. Biometrics & Biostatistics International Journal, 5(6).
https://doi.org/10.15406/bbij.2017.05.00149
Ezril. (2019). Akuntansi Pengelolaan Wakaf Produktif Pada Usaha Perkebunan Lembaga Nazir Wakaf
(LNF) Ibadurrahman Duri. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Fikri, M. C. (2020). Analisis penerapan akuntansi wakaf berdasarkan PSAK No. 112: Studi kasus pada
Koperasi Masjid Sabilillah Kota Malang. 112(112). http://etheses.uin-malang.ac.id/17942/
Gunawan, M. dan S. (2018). Unsur dan Syarat Wakaf dalam Kajian Para Ulama dan Undang-Undang di
Indonesia. TAZKIYA Jurnal Keislaman, Kemasyarakat Dan Kebudayaan, 19(2), 81–96.
Marsawal, S. H. (2020). Kajian PSAK 112 tentang Akuntansi Wakaf (Studi pada Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Polewali Mandar) (Vol. 2507, Issue February). https://repositori.uin-
alauddin.ac.id/19768/%0Ahttp://repositori.uin-alauddin.ac.id/19768/1/Kajian PSAK 112 tentang
Akuntansi Wakaf %28Studi pada.pdf