Professional Documents
Culture Documents
241-Article Text-1014-1-10-20201017
241-Article Text-1014-1-10-20201017
2 November 2020
p-ISSN : 2622-8866
e-ISSN : 2721-9550
ABSTRACT
1
Politeknik Saint Paul Sorong
Jl. R. A. Kartini No. 1 Kampung
Baru, Sorong, Indonesia In general, companies that are established have a specific purpose. The purpose is the
m_wijayanti@poltekstpaul.ac.id starting point for carrying out all activities within the company. Manufacturing companies
are companies whose main business activities are processing raw materials into finished
2
Politeknik Saint Paul Sorong products, then selling the resulting products. One thing that can be done for manufacturing
Jl. R. A. Kartini No. 1 Kampung companies in the policy in determining the calculation of the cost of goods manufactured.
Baru, Sorong, Indonesia PT. SENANG ABADI is a manufacturing company, which produces ground coffee. In the
production process activities, this company has not implemented and determined the cost
of goods manufactured by accounting procedures, in terms of collection and classification
of costs not yet collected according to the elements of production costs. Therefore, the
company does not know how much the actual cost of production is issued by the company
during the production process. The purpose of this research is to find out how to calculate
the cost of goods manufactured at PT. SENANG ABADI is it by the cost accounting concept.
The method used in this research is a literature study, interview, and observation. In
calculating the cost of production, the company has not taken into account all production
costs incurred during the production process. In determining factory overhead costs, the
company only takes into account the cost of electricity but takes into account all the costs
of labor as direct labor. PT. Senang Abadi should collect all production costs according to
the elements of production costs incurred during the production process. So that the
calculation of the cost of production is correct and provides accurate profit information.
Keywords : the cost of production, coffee powder, PT. Senang Abadi Sorong.
kopi bubuk. Dalam kegiatan proses produksi, 2.2 Pengumpulan Biaya Produksi
perusahaan ini belum menerapkan dan Pengumpulan kos produk sangat
menentukan harga pokok produksi sesuai ditentukan oleh cara produksi. Secara garis
dengan prosedur akuntansi, dalam hal besar, cara memproduksi produk dapat dibagi
pengumpulan dan penggolongan biaya belum menjadi dua macam: produksi atas dasar
dikumpulkan sesuai elemen-elemen biaya pesanan dan produksi massa. Perusahaan yang
produksi. Seperti penggolongan biaya tenaga berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan
kerja langsung dan biaya overhead pabrik. pengolahan produknya atas dasar pesanan yang
Perusahaan ini memperhitungkan semua biaya diterima dari pihak luar. Sedangkan perusahaan
gaji karyawan sebagai biaya tenaga kerja yang berproduksi berdasarkan produksi massa
langsung. melaksanakan pengolahan produksinya untuk
Komponen biaya opersional tiap tahun memenuhi persediaan di gudang.[1]
dapat dikelompokan ke dalam tiga kelompok
yaitu biaya bahan baku, biaya upah tenaga kerja 2.3 Harga Pokok Produksi
dan biaya overhead.[9] Pembebanan biaya Harga pokok produksi adalah biaya
overhead pabrik pada perusahaan PT. Senang barang yang sudah diselesaikan selama satu
Abadi hanya memperhitungkan biaya listrik periode atau disebut dengan harga pokok
tanpa memperhitungkan biaya pemeliharaan produksi barang selesai. Harga pokok bagi
mesin, biaya penyusutan mesin dan gedung. perusahaan dagang meliputi semua biaya yang
Oleh karena itu perusahaan tidak mengetahui dikeluarkan untuk membeli suatu barang dengan
berapa sesungguhnya harga pokok produksi tujuan untuk dijual kembali.
yang dikeluarkan perusahaan selama proses
produksi berlangsung. Hal ini sangat dibutuhkan 2.4 Metode Penentuan Harga Pokok
informasi maupun data mengenai biaya bahan Produksi
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead Di dalam akuntansi biaya yang
pabrik yang harus ditentukan secara cermat tradisional, komponen-komponen harga pokok
dalam pecatatan maupun dalam penggolongan produk atau jasa terdiri dari biaya bahan baku,
biaya-biaya. Dengan mengetahui informasi biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead,
tersebut maka perusahaan dapat mengetahui baik yang bersifat tetap maupun variable.[4]
berapa biaya yang dikeluarkan untuk proses
Sistem perhitungan harga pokok produksi
produksi.
berada dalam sistem perhitungan harga pokok.
Hal inilah yang menjadi dasar penulis
Dalam penelitiannya[2] mengatakan bahwa
untuk lebih jauh lagi meneliti tentang Penentuan
perusahaan – perusahaan manufacture
Harga Pokok Produksi pada PT. SENANG
penggunaan dari sistem perhitungan harga
ABADI-SORONG apakah sudah sesuai dengan
pokok akan berdampak pada laporan laba rugi.
konsep akuntansi biaya.
Hal ini dikarenakan sistem full coasting biaya
overhead tetap dari pabrik tersimpan dalam
2. KAJIAN LITERATUR persediaan dan menjadi biaya saat produk telah
2.1 Pengertian Akuntansi Biaya terjual.
Menurut Mulyadi[1] Akuntansi Biaya ialah Sebagaimana diketahui bahwa metode full
proses pencatatan, penggolongan, peringkasan coasting merupakan metode menentukan biaya
dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produksi yang memperhitungkan keseluruhan
produk jasa dengan cara-cara tertentu serta unsur dari biaya produksi ke dalam cost produksi
penafsiran terhadapnya. Di dalam akuntansi dalam hal ini berupa biaya bahan baku, biaya
biaya terapat kegiatan – kegiatan berupa overhead pabrik dan juga biaya tenaga kerja
kegiatan pengklasifikasian, kegiatan analisis, langsung.[3] Lebih lanjut diuraikan bahwa
dan kegiatan pengumpulan.[5] metode ini merupakan metode yang sangat
mudah untuk digunakan dan juga bersifat jangka
SOSCIED Vol. 3 No. 2 November 2020
p-ISSN : 2622-8866
e-ISSN : 2721-9550
panjang. Namun beberapa kelemahan yang harga Rp. 15.000,- per kg. Dan dalam sebulan
dihasilkan dari metode ini adalah kurang relevan bahan baku biji kopi yang dipakai dalam proses
untuk pengambilan keputusan jangka pendek. produksi sebanyak 200 kg, dan hasil dari produk
Mulyadi[1] menyatakan bahwa metode full kopi bubuk dalam kemasan 500 gr dalam
costing merupakan metode penentuan biaya sebulan sebanyak 4000 unit.
produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, 2) Kemasan 500 gr
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead Kopi bubuk yang sudah diolah
pabrik, baik yang berprilaku tetap maupun dimasukkan dalam kemasan 500 gr, untuk biaya
variabel. kemasan per unit sebesar Rp.100,-. Dalam
Variable costing merupakan metode sebulan kopi bubuk 500 gr diproduksi sebanyak
perhitungan kos produksi yang hanya 4000 unit. Untuk kemasan 500 gr yang dipakai
memperhitungkan biaya produksi yang pada produk kopi bubuk sejumlah 4000 unit,
berperilaku variabel ke dalam kos produksi, maka biaya kemasan yang dikeluarkan sebesar
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga Rp. 400.000,- per bulan.
kerja lagsung, dan biaya overhead pabrik
variabel.[1]
2. Biaya Tenaga kerja Langsung Kopi
Bubuk 500 gr
2.4 Laporan Harga Pokok Produksi
Biaya yang berupa biaya gaji yang
Laporan harga pokok produksi adalah
dikeluarkan perusahaan untuk membiayai tenaga
sebuah kertas kerja berupa perhitungan secara
kerja sebanyak 15 orang yang diperhitungkan
sistematis. Laporan harga pokok produksi
semua oleh perusahaan sebagai biaya tenaga
memberikan informasi terinci mengenai operasi
kerja langsung dengan gaji setiap bulan sesuai
suatu departemen atau proses produksi selama
dengan UMP Rp.2.237.000,
suatu jangka waktu yang relatif pendek.
1. Biaya bahan baku Kopi Bubuk 500 gr Rp. 3.000.000 yang dibebankan selama bulan
Biaya bahan baku yang digunakan untuk Januari, April, Juli, dan Oktober.
memproduksi kopi bubuk 500 gr dapat diuraikan c. Biaya Depresiasi Mesin dan Depresiasi
sebagai berikut; Gedung
1) Biji kopi Beban penyusutan mesin yang
Bahan baku yang digunakan untuk dibebankan dengan menggunakan metode
memproduksi kopi bubuk 500 gr dalam kemasan garis lurus.
hanyalah biji kopi, biji kopi yang digunakan 1. Penyusutan Mesin = Rp.5.500.000
sebesar 2000 kg dengan harga sebesar Rp. 2. Penyusutan gedung =Rp.12.500.000
15.000 per kg yang menghasilkan 4000 bungkus
kopi bubuk 500 gr. 4. Perhitungan Harga Pokok Produksi
2) Kemasan Kopi Bubuk 500 gr Menurut Akuntansi
Kopi bubuk yang sudah diolah akan
Dari perhitungan harga pokok produk
dimasukkan kedalam kemasan, kemasan yang
yang telah ditetapkan oleh perusahaan, ternyata
dibutuhkan sebanyak 4000 unit, dengan harga
lebih rendah jika dibandingkan dengan
sebesar Rp.100 per unit, maka biaya yang
penetapan harga pokok produk yang seharusnya
dikeluarkan untuk biaya kemasan sebesar Rp.
(menurut standar), hal ini akan menyebabkan
400.000 per bulan.
penetapan harga penjualannya relatif rendah dari
yang seharusnya yang akan mempengaruhi
2. Biaya Tenaga kerja Langsung Kopi perolehan laba yang dinilai tinggi namun tidak
Bubuk 500 gr sesuai yang sebenarnya. Jadi dapat dikatakan
Selama ini perusahan memperhitungkan bahwa perusahaan ini belum bekerja secara
semua biaya tenaga kerja sebagai biaya tenaga efisien.
kerja langsung, namun tenaga kerja yang terlibat
selama proses `produksi kopi bubuk 500 gr Tabel 3. Harga Pokok Produksi “PT. Senang
hanya 2 karyawan yang dibayarkan sesuai Abadi” KOPI BUBUK 500 gr (Produksi 4000
dengan UMP sebesar Rp. 2.237.000. bungkus)
Bahan baku yang digunakan untuk c. Biaya Depresiasi Mesin dan + Depepresiasi
memproduksi kopi susu 25 gr dalam kemasan Gedung
menggunakan bahan biji kopi, biji kopi yang Beban penyusutan mesin yang
digunakan sebesar 500 kg dengan harga sebesar dibebankan dengan meggunakan metode
Rp. 15.000 per kg yang menghasilkan 22.000 garis lurus sebagai berikut:
bungkus kopi susu 25 gr. 3. Penyusutan Mesin = Rp.7.000.000
2) Susu Bubuk 4. Penyusutan gedung =Rp.12.500.000
Dalam memproduksi 22.000 bungkus
kopi susu 25 gr dibutihkan susu bubuk sebanyak
50 kg, dengan harga sebesar Rp. 10.000 per kg. 4. Perhitungan Harga Pokok Produksi
Kopi Susu 25gr Menurut Akuntansi
3) Kemasan
Kopi susu yang sudah diolah akan Dari perhitungan harga pokok produk
dimasukkan kedalam kemasan, kemasan yang yang telah ditetapkan oleh perusahaan, ternyata
dibutuhkan sebanyak 22000 unit, dengan harga lebih tinggi jika dibandingkan dengan penetapan
sebesar Rp.25 per unit, maka biaya yang harga pokok produk yang seharusnya (menurut
dikeluarkan untuk biaya kemasan sebesar Rp. standar), hal ini akan menyebabkan penetapan
550.000 per bulan. harga penjualannya relative tinggi dari yang
seharusnya yang akan mempengaruhi perolehan
laba yang dinilai rendah namun tidak sesuai yang
2. Biaya Tenaga kerja Langsung Kopi Susu sebenarnya. Jadi dapat dikatakan bahwa
25 gr perusahaan ini belum bekerja secara efisien
Selama ini perusahan memperhitungkan
semua biaya tenaga kerja sebagai biaya tenaga
Tabel 4. Harga Pokok Produksi “PT. Senang
kerja langsung, namun tenaga kerja yang terlibat
Abadi” KOPI SUSU 25 gr (Produksi 22000
langsung selama proses produksi kopi susu 25 gr
bungkus)
hanya 2 karyawan yang dibayarkan sesuai
dengan UMP sebesar Rp. 2.237.000.
3.3 Laporan Harga Pokok Produksi Laporan biaya upah tenaga kerja sebagai tenaga
Harga Pokok Produksi Kopi Bubuk kerja langsung.
kemasan 500 gr Periode Januari- 3. Perhitungan harga pokok produksi pada PT.
Desember Senang Abadi belum tepat sehingga
memberikan informasi perolehan laba yang
kurang tepat. Harga pokok produksinya
dinilai terlalu tinggi sehingga
mengakibatkan perolehan laba yang dinilai
terlalu rendah namun tidak sesuai dengan
laba yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Mulyadi. (2015), Akuntansi Biaya, Edisi ke-
3. Yogyakarta; BPFE-UGM.
[2] Suharti, S. (2020). Perhitungan Harga
Pokok Produksi Perusahaan Jasa Kurir
Studi Kasus PT Pos Indonesia
(Persero). EKUBIS, 1(1), 72-81.
[3] MAHMUDAH, D. (2020). PENENTUAN
3.3.2. Laporan Harga Pokok Produksi Kopi
HARGA POKOK PRODUKSI KOPI
Susu kemasan 25 gr
GUNA PENETAPAN HARGA JUAL
KOPI PADA OMAH KOPI MANDIRI DI
KECAMATAN SENDANG
KABUPATEN TULUNGAGUNG.
[4] Supriyono, R. (1994), Akuntansi
Biaya:Pengumpulan Biaya & Penenetuan
Harga Pokok, Buku I, Edisi ke-2.
Yogyakarta: BPFE-UGM.
[5] Tresmono Lesmono, (1998), Akuntamsi
Biaya,Yogyakarta: Akademia Akuntansi
YKPN.
[6] Simamora, H. (2002), Akuntansi
Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
[7] Pidada, I. A. T. P., Atmadja, A. T., &
5. KESIMPULAN Herawati, N. T. (2020). Analisis Penentuan
Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full
Berdasarkan uraian pembahasan diatas
Costing Sebagai Acuan Dalam Menentukan
mengenai perhitungan harga pokok produksi
Harga Jual Kain Sekordi/Sukawerdi (Studi
maka penulis dapat mengambil kesimpulan
Pada Usaha Tenun Sekordi di Geria Batan
sebagai berikut:
Cempaka, Desa Sinduwati, Kecamatan
1. PT. Senang Abadi dalam menghitung harga
Sidemen, Kabupaten Karangasem). JIMAT
pokok produksi belum memperhitungkan
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi)
semua biaya-biaya produksi yang
Undiksha, 9(1).
dikeluarkan selama proses produksi
[8] Hartatik, S. (2019). ANALISIS
berlangsung.
PENENTUAN HARGA POKOK
2. Dalam penentuan biaya overhead pabrik
PRODUKSI MENGGUNAKAN
perusahaan hanya memperhitungkan biaya
METODE FULL COSTING SEBAGAI
Listrik namun memperhitungkan semua
DASAR PENETAPAN HARGA JUAL
SOSCIED Vol. 3 No. 2 November 2020
p-ISSN : 2622-8866
e-ISSN : 2721-9550