Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

212 MART DI PURI NIRWANA 3 CIBINONG BOGOR


1)
Tika Kartika Asri, 2) Muhamad Endang Setiawan
1)
Dosen Tetap Program Studi Manajemen, STIE Dewantara
Jl. Raya Pemda Bojong Depok Baru III Karadenan Cibinong Bogor, Jawa Barat 16913, Indonesia
Email: kartikaasritika@gmail.com
2)
Alumni Program Studi Manajemen, STIE Dewantara
Jl. Raya Pemda Bojong Depok Baru III Karadenan Cibinong Bogor, Jawa Barat 16913, Indonesia
Email: es21061999@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of the marketing mix on consumer
satisfaction at 212 Mart at Puri Nirwana 3 Cibinong Bogor. This research was conducted at
212 Mart Puri Nirwana 3 Cibinong which is located in Karadenan, Cibinong, Bogor Regency,
West Java. This research was conducted from September 2021 – January 2022 at 212 Mart
Puri Nirwana 3 Cibinong Bogor. The type of research used in this study is a quantitative
approach with a sample of 96.04 (100) respondents using the Cochran formula. Data analysis
using multiple linear regression. The results showed that: The results of the t-test (partial) of
the product variable had a positive and significant effect on consumer satisfaction, the price
variable had a negative and insignificant effect on consumer satisfaction, the distribution
variable had a positive and significant effect on consumer satisfaction and the promotion
variable had a positive and significant effect on satisfaction. consumer. The results of the f
(simultaneous) test prove that each component of the marketing mix (product, price,
distribution, and promotion) simultaneously has a significant effect on consumer satisfaction.
Based on the adjusted R-square value, it can be seen that product, price, distribution, and
promotion variables have a simultaneous effect on consumer satisfaction of 0.716 or 71.6%
while the remaining 28.4% is influenced by other factors outside the variables studied by the
researcher. Based on the results of multiple linear regression tests, the most dominant variable
affecting consumer satisfaction is the promotion variable, this can be seen from the regression
coefficient value of 0.612.
Keywords: Marketing Mix (Product, Price, Distribution, and Promotion), 212 Mart.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan
konsumen 212 Mart di Puri Nirwana 3 Cibinong Bogor. Penelitian ini dilakukan di 212 Mart
Puri Nirwana 3 Cibinong yang letaknya Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2021 – Januari 2022 di 212 Mart Puri
Nirwana 3 Cibinong Bogor. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif dengan sampel sebanyak 96,04 (100) responden dengan rumus cochran.
Analisis Data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa : Hasil
uji t (parsial) variabel produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen,
variabel harga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepuasan konsumen, variabel
distribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen dan variabel promosi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hasil uji f (simultan)
membuktikan setiap komponen-komponen bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, dan
promosi) secara simultan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Berdasarkan nilai adjusted R-square dapat diketahui variabel produk, harga, distribusi dan
promosi berpengaruh simultan terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,716 atau 71,6%
sedangkan sisanya 28,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar variabel yang di teliti oleh
peneliti. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda variabel yang paling dominan
mempengaruhi kepuasan konsumen adalah variabel promosi hal ini terlihat dari nilai koefisien
regresi sebesar 0,612.
Kata kunci: Bauran Pemasaran (Produk, Harga, Distribusi dan Promosi), 212 Mart.
1. PENDAHULUAN perusahaan tersebut akan pergi, bagaimana
1.1 Latar Belakang mencapainya serta tindakan apa yang
Industri ritel di Indonesia saat ini harus dilakukan agar dapat
semakin berkembang dengan ramainya memaksimalkan kekuatan dan merebut
pengusaha ritel yang membangun gerai- peluang yang ada. Hal ini dibuktikan
gerai di berbagai tempat dalam segala dengan banyaknya strategi bisnis bahkan
bentuk dan formatnya. Pertumbuhan bisnis marketing mix (bauran pemasaran) yang
ritel barang konsumsi harian atau FMCG digunakan pebisnis ritel untuk
(Fast Moving Consumer Good) ini mempertahankan persaingan yang
ditandai dengan banyaknya market ritel berdampak terhadap pesatnya
seperti Alfamart, Indomaret, Hypermart, perkembangan bisnis ritel.
Carrefour yang terdapat di kota-kota besar Secara teoritis, marketing mix (bauran
seperti Jakarta, Bandung, Bogor, dan lain pemasaran) adalah kombinasi dari variabel
sebagainya. Perkembangan industri ritel atau kegiatan yang merupakan inti dari
ini didukung beberapa faktor diantaranya sistem pemasaran. Hal ini berarti, bauran
adalah terbukanya peluang pasar, pemasaran merupakan kumpulan-
perubahan gaya hidup, pola konsumsi kumpulan variabel-variabel yang dapat
masyarakat, perkembangan usaha digunakan perusahaan untuk
manufaktur yang akan memasok mempengaruhi tanggapan konsumen.
produknya ke retailer (peritel), dan salah Lebih jauh, Kotler dan Amstrong
satu upaya pemerintah untuk mendorong menjelaskan marketing mix is good
pertumbuhan ekonomi melalui marketing tool is a set of products, pricing,
pengembangan industri ritel di Indonesia. promotion, distribution, combined to
Pertumbuhan bisnis ritel modern produce the desired response of the target
dengan format convenience (minimarket) market. Dari definisi tersebut diketahui
di Kota Bogor belakangan ini sangat pesat, bahwa bauran pemasaran merupakan suatu
hal ini dapat dilihat dari menjamurnya kegiatan pemasaran yang dilakukan secara
market ritel seperti Alfamart dan terpadu. Maka kegiatan ini dilakukan
Indomaret pada setiap daerah di Kota secara bersamaan antara variabel-variabel
Bogor. Pesatnya pertumbuhan tersebut yang ada dalam bauran pemasaran itu
tidak hanya berdampak terhadap ketatnya sendiri-sendiri tanpa diikuti adanya
dan meningkatnya persaingan bisnis dukungan dari variabel lain. Adapun
karena maraknya market ritel di tengah variabel-variabel yang ada dalam
masyarakat, tapi juga berdampak pada marketing mix (bauran pemasaran) terdiri
para pelaku bisnis dengan segala bentuk atas product (produk), price (harga), place
persaingan dalam upaya mempertahankan (lokasi), dan promotion (promosi),
kelangsungan hidup setiap perusahaan sehingga setiap variabel membutuhkan
mereka. suatu strategi tersendiri.
Semakin pesatnya persaingan bisnis Kepuasan konsumen merupakan
saat ini menuntut berbagai perusahaan harapan dari pebisnis. Pebisnis akan
untuk dapat bersaing dalam dunia bisnis mengetahui barang yang dihasilkan dapat
yang memiliki tujuan untuk mencapai diterima dengan baik di pasaran dan
target yang telah direncanakan agar diharapkan konsumen akan mengadakan
perusahaan terlihat lebih unggul di pembelian ulang. Menurut Kotler dalam
bandingkan dengan perusahaan pesaing, buku Sunyoto (2013:35), kepuasan
dalam hal ini perusahaan memerlukan konsumen adalah tingkat perasaan
perancangan bisnis yang akurat. Sehingga seseorang setelah membandingkan (kinerja
dapat mengetahui ke arah mana atau hasil) yang dirasakan dibandingkan
dengan harapannya. tidak tersedia
Memuaskan kebutuhan konsumen 5 Della Pelayanannya kurang cepat
merupakan keinginan setiap pebisnis. 6 Feby Harga produk lebih mahal
Selain faktor penting bagi kelangsungan 7 Rizky Produk tidak lengkap
hidup usaha, memuaskan kebutuhan 8 Angga Tempatnya kurang strategis
konsumen dapat meningkatkan Penempatan produk yang
9 Jaya
kurang rapi
keunggulan dalam persaingan. Konsumen
10 Tia Diskonnya tidak bervariatif
yang puas terhadap produk dan jasa
pelayanan cenderung untuk membeli Sumber. Konsumen 212 Mart Puri
kembali produk dan menggunakan Nirwana 3 Cibinong Bogor
kembali jasa pada saat kebutuhan yang Berdasarkan wawancara awal diatas
sama muncul kembali dikemudiaan hari. dengan 10 orang konsumen, diperoleh
Hal ini berarti kepuasan konsumen informasi beberapa keluhan konsumen
merupakan faktor kunci bagi konsumen minimarket 212 Mart Puri Nirwana 3
dalam melakukan pembeliaan ulang yang Cibinong Bogor. Dalam menjalankan
merupakan porsi terbesar dari volume usahanya minimarket 212 Mart Puri
penjualan usaha. Nirwana 3 Cibinong Bogor mengalami
Minimarket 212 Mart Puri Nirwana 3 beberapa kendala. Adapun kendala yang
Cibinong Bogor yang terletak di menyebabkan 212 Mart Puri Nirwana 3
Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Cibinong Bogor mengalami perkembangan
Jawa Barat merupakan suatu usaha bisnis yang lambat disebabkan karena kurangnya
retail berbasis syariah. Minimarket dengan dukungan atau minat masyarakat untuk
entitas Islam ini menjual beragam barang memilih produk pada 212 Mart Puri
kebutuhan harian masyarakat seperti Nirwana 3 Cibinong Bogor. Umumnya
sembako, perlengkapan rumah tangga, masyarakat memilih minimarket yang
snack (makanan ringan), alat tulis, dan sudah familiar dan lebih tertarik untuk
lain-lain. Berbeda dengan minimarket berbelanja pada gerai konvensional
konvensional pada umumnya, di etalase (Alfamart dan Indomaret). Peneliti juga
212 Mart Puri Nirwana 3 Cibinong Bogor masih menemukan beberapa masyarakat
tidak ditemukan rokok, minuman yang belum mengetahui atau mengenal
beralkohol, alat kontrasepsi dan produk adanya minimarket 212 Mart Puri Nirwana
yang tidak berlabel halal. Dalam kegiatan 3 Cibinong Bogor. Hal ini berarti 212 Mart
bisnisnya, 212 Mart Puri Nirwana 3 Puri Nirwana 3 Cibinong Bogor juga
Cibinong Bogor memberikan lapak bagi kurang gencar dalam kegiatan promosi
pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah kepada masyarakat. Oleh karena itu,
(UMKM) untuk dapat mendisplay produk- menjadi tantangan tersendiri bagi 212 Mart
produknya sebagai bentuk konsinyasi (titip Puri Nirwana 3 Cibinong Bogor untuk
jual). dapat mensosialisasikan diri secara lebih
luas ke kalangan masyarakat mengenai
Tabel 1 Wawancara Awal Konsumen
adanya minimarket yang menerapkan
212
prinsip Islam sehingga keberadaannya
Mart Puri Nirwana 3 Cibinong
diharapkan bertujuan menjadi salah satu
Bogor
solusi bagi penguatan ekonomi.
No Nama Keluhan
Berdasarkan pemaparan di atas,
Harga yang cenderung lebih
1 Aulia peneliti tertarik untuk mengkaji lebih
mahal dari minimarket lain
2 Dito Responsif staff kurang cepat lanjut bagaimana bauran pemasaran yang
Kelengkapan produk yang diterapkan oleh 212 Mart Puri Nirwana 3
3 Doni
masih kurang Cibinong Bogor dan bagaimana cara
4 Putri Sering terjadinya produk
mengatasi perkembangannya yang pengaruh variabel bauran
terhambat agar dapat bertahan menghadapi pemasaran (4P) terhadap kepuasan
pesatnya kompetitor market ritel di Kota konsumen?
Bogor. Maka dari itu, peneliti akan
mengadakan suatu penelitian yang 2. TINJUAN PUSTAKA
berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran 2.1 Landasan Teori
Terhadap Kepuasan 212 Mart Di Puri 2.1.1 Pengertian Manajemen
Nirwana 3 Cibinong Bogor”. Pemasaran
Menurut Kotler & Amstrong (2016)
1.1 Perumusan Masalah manajemen pemasaran adalah analisis,
Berdasarkan pada latar belakang perencanaan, pelaksanaan, dan
masalah, maka penulis merumuskan pengendalian atas program yang dirancang
masalah sebagai berikut : untuk menciptakan, membangun, dan
1. Bagaimana pengaruh bauran mempertahankan pertukaran yang
pemasaran (4P) terhadap kepuasan menguntungkan dengan pembeli sasaran
konsumen 212 Mart Di Puri dengan maksud untuk mencapai sasaran
Nirwana 3 Cibinong Bogor secara organisasi.
parsial? Menurut Lupiyoadi (2016:6)
2. Bagaimana pengaruh bauran Manajemen Pemasaran adalah suatu
pemasaran (4P) terhadap kepuasan analisis, perencana, pelaksanaan serta
konsumen 212 Mart Di Puri kontrol program-program yang telah
Nirwana 3 Cibinong Bogor secara direncanakan dalam hubungannya dengan
simultan? pertukaran-pertukaran yang diinginkan
terhadap konsumen yang dituju untuk
3. Apakah variabel yang paling
memperoleh keuntungan pribadi maupun
dominan terhadap kepuasan
bersama.
konsumen?
Menurut Alma (2014) Manajemen
4. Seberapa besar pengaruh variabel
Pemasaran adalah merencanakan,
bauran pemasaran (4P) terhadap
pengarahan, dan pengawasan seluruh
kepuasan konsumen?
kegiatan pemasaran perusahaan ataupun
bagian dipemasaran. Kemudian menurut
1.2 Tujuan Penelitian
Dharmmesta & Handok (2015)
Tujuan yang diharapkan dalam
Manajemen Pemasaran adalah salah satu
penelitian ini adalah sebagai berikut :
kegiatan pokok yang dilakukan oleh
1. Untuk mengetahui pengaruh bauran perusahaan untuk mempertahankan
pemasaran (4P) terhadap kepuasan kelangsungan perusahaannya,
konsumen 212 Mart Di Puri berkembang, dan mendapatkan laba.
Nirwana 3 Cibinong Bogor secara Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum
parsial? barang-barang diproduksi, dan tidak
2. Untuk mengetahui pengaruh bauran berakhir dengan penjualan. Kegiatan
pemasaran (4P) terhadap kepuasan pemasaran perusahaan harus juga
konsumen 212 Mart Di Puri memberikan kepuasan kepada konsumen
Nirwana 3 Cibinong Bogor secara jika menginginkan usahanya berjalan
simultan? terus, atau konsumen mempunyai
3. Untuk mengetahui variabel yang pandangan yang lebih baik terhadap
paling dominan terhadap kepuasan perusahaan.
konsumen? Dari definisi di atas dapat
4. Untuk mengetahui seberapa besar disimpulkan bahwa manajemen pemasaran
adalah suatu proses analisis, perencanaan, Beberapa atribut yang menyertai
implementasi, koordinasi serta dan melengkapi produk menurut Kotler
pengendalian program pemasaran yang & Armstrong (2011:124), Kotler &
meliputi dari kebijakan produk, harga, Armstrong (2011:236) dalam Wangarry,
promosi, serta distribusi dari produk, jasa, CL et al (2018:2060) adalah:
dan ide yang dapat ditawarkan untuk 1. Kualitas produk ordinal
menciptakan serta meningkatkan 2. Desain produk
pertukaran manfaat dengan pasar sasaran 3. Merek produk
dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
4. Keanekaragaman produk
B. Harga
2.1.2 Bauran Pemasaran
Harga merupakan nilai yang
Bauran pemasaran adalah
dinyatakan dalam rupiah. Keadaan yang
perangkat pemasaran yang baik yang
lain harga didefinisikan sebagai jumlah
meliputi produk, penentuan harga,
yang dibayarkan oleh pembeli. Harga
promosi, distribusi, digabungkan untuk
merupakan suatu cara bagi seorang
menghasilkan respon yang diinginkan
penjual untuk membedakan
pasar sasaran (Kotler dan Amstrong,
penawarannya dari para pesaing.
2012:92). Bauran pemasaran merupakan
Penetapan harga dapat dipertimbangkan
perangkat atau alat bagi pemasar yang
sebagai bagian dari fungsi deferensiasi
terdiri atas berbagai unsur suatu program
barang dalam pemasaran. Secara umum
pemasaran yang perlu dipertimbangkan
penjual mempunyai beberapa tujuan
agar implementasi strategi pemasaran
dalam penetapan harga produksi. Harga
dan penentuan posisi yang ditetapkan
(price) adalah nilai suatu barang yang
dapat berjalan sukses. (Rambat
dinyatakan dengan uang. (Alma,
Lupiyoadi, 2013:92)
2014:169)
A. Produk
Berdasarkan pendapat diatas,
Produk adalah suatu yang dapat
disimpulkan bahwa harga merupakan
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
nilai (biasa dinyatakan dengan uang)
perhatian, agar produk yang dijual mau
yang harus dikorbankan untuk dapat
dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang
memiliki, menggunakan, atau
dapat memenuhi suatu keinginan atau
mengkonsumsi suatu barang dan jasa
kebutuhan konsumen.
guna mendapatkan kepuasan. Jadi dapat
Menurut Sangadji (2013:15) disimpulkan jika harga sangan tinggi,
mengemukakan bahwa produk adalah konsumen biasa mengharapkan kualitas
segala sesuatu yang dapat ditawarkan tinggi, dan persepsi aktualnya akan
kepasar untuk memenuhi kebutuhan dan dipengaruhi oleh harapan. Jika harga
keinginan konsumen. terlalu tinggi, organisasi dianggap tidak
Produk memiliki arti penting bagi peduli akan pelanggan, atau dianggap
perusahaan karena tanpa adanya produk, melakukan penipuan. Sebaliknya, jika
perusahaan tidak akan dapat melakukan harga terlalu rendah, pelangan dapat
apapun dari usahanya. Konsumen akan meragukan kemampuan organisasi
membeli produk bila merasa cocok, dalam hal kualitas jasa.
karena itu produk harus disesuaikan Menurut Kotler dan Keller
dengan keinginan ataupun kebutuhan (2016:491), terdapat beberapa tujuan
pembeli agar pemasaran produk berhasil. penetapan harga, antara lain :
Dengan kata lain, pembuatan produk
1. Kemampuan Bertahan (Survival)
lebih baik diorientasikan pada keinginan
Perusahaan mengejar kemampuan
pasar atau selera konsumen.
bertahan sebagai tujuan utama mereka agar tidak berada diluar jangkauan
jika mereka mengalami kelebihan konsumen.
kapasitas, persaingan ketat dan 5. Tujuan Lainnya (Other Obejctives)
keinginan konsumen yang berubah. Organisasi nirlaba dan masyarakat
Selama harga menutup biaya variabel mungkin mempunyai tujuan penetapan
dan beberapa variabel tetap, maka hargalain. Universitas membidik
perusahaan tetap berada dalam pemulihan biaya parsial, mengingat
bisnis.kemampuan bertahan merupakan bahwa, universitas harus bergantung
tujuan jangka pendek. Dalam jangka pada hadiah pribadi dan sumbangan
panjang, perusahaan harus mempelajari masyarakat untuk menutup biaya
cara menambah nilai atau menghadapi sisanya. Namun apapun tujuan
kepunahan. khususnya, bisnis yang menggunakan
2. Laba Maksimum Saat Ini (Maximum harga sebagai alat strategis akan
Current Profit) mengahasilkan lebih banyak laba
Banyak perusahaan berusaha dibandingkan bisnis yang hanya
menetapkan harga yang akan membiarkan biaya atau pasar
memaksimalkan laba saat ini. menentukan penetapan harga mereka.
perusahaan memperkirakan permintaan Beberapa atribut yang menyertai
dan biaya yang berasosiasi dengan harga dan melengkapi harga menurut Kotler &
alternatif dan memilih harga yang Armstrong (2018:308) dalam Dewi, OI
menghasilkan laba saat ini, arus kas, atau dan Sutanto, EM (2018) adalah:
tingkat pengembalian atas investasi 1. Kesesuaian harga ordinal dengan
maksimum. kualitas produk
3. Pemerahan Pasar Maksimum 2. Keterjangkauan harga
(Maximum Market Skimming) 3. Kesesuaian harga dengan manfaat
Beberapa perusahaan ingin C. Distribusi
memaksimalkan pangsa pasar mereka.
Menurut Gitosudarmo (2014:309)
perusahaan percaya bahwa semakin
menyatakan bahwa distribusi merupakan
tinggi volume penjualan, biaya unit akan
kegiatan yang harus dilakukan oleh
semakin rendah dan laba jangka panjang
pengusaha untuk menyalurkan,
semakin tinggi. strategi penetapan harga
menyebarkan, mengirimkan serta
penetrasi pasar dapat diterapkan dalam
menyampaikan barang yang
kondisi:
dipasarkannya itu kepada konsumen.
a) Pasar sangat sensitif terhadap harga Oleh karena itu, maka diperlukan adanya
dan harga yang rendah merangsang penyalur. Penyalur yang diperlukan ada
pertumbuhan pasar. yang merupakan milik perusahaan dalam
b) Biaya produksi dan distribusi memasarkan barang itu sendiri, akan
menurun seiring terakmulasinya tetapi banyak pula penyalur yang bukan
pengalaman produksi. milik perusahaan. Dengan demikian
c) Harga rendah mendorong dalam pelaksanaan aktivitas distribusi,
persaingan aktual dan potensial. pengusaha harus bekerjasama dengan
4. Kepemimpinan Kualitas Produk saluran distribusi.
Banyak merek berusaha menjadi Menurut Suparyanto dan Rosad
“kemewahan terjangkau” produk atau (2015:159) saluran distribusi adalah
jasa yang ditentukan karakternya oleh semua organisasi yang saling terkait
kualitas anggapan, selera status yang dalam penyampaian produk dari
tinggi dengan harga yang cukup tinggi produsen sampai dapat dikonsumsi oleh
konsumen akhir. Menurut Gitosudarmo tempat yang strategis, sehingga
(2014:313) yang mendefinisikan bahwa konsumen tidak merasa kesulitan untuk
saluran distribusi adalah sekelompok mendapatkan produk atau jasa yang
individu atau perusahaan yang dibutuhkan.
mempunyai hak kepemilikan atas barang Fungsi utama saluran distribusi
yang dipasarkan, dan membantu dalam adalah menyalurkan barang dari
menyampaikan hak kepemilikan barang produsen ke konsumen atau dari
atau jasa tersebut dari produsen ke perusahaan kepada pelanggan. Saluran
konsumen. Jika pegelolaan saluran ini juga masih memiliki beberapa fungsi
distribusi dilakukan secara optimal, lain yang tidak kalah penting, yaitu:
maka dapat memberikan keuntungan 1. Information, yaitu mengumpulkan
bagi kedua belah pihak, baik bagi informasi penting tentang konsumen
perusahaan maupun bagi konsumen. dan pesaing untuk merencanakan
Perusahaan dapat memasarkan dan membantu pertukaran.
produknya dengan cepat ke pasar 2. Promotion, yaitu pengembangan dan
sasaran dan konsumen mendapat penyebaran komunikasi persuasif
kemudahan untuk memperoleh barang tentang produk yang ditawarkan.
yang dibutuhkannya. Untuk mendukung
3. Negotiation, yaitu mencoba untuk
hal tersebut dapat diterapkan tiga
menyepakati harga dan syarat- syarat
dimensi dalam kegiatan saluran
lain sehingga memungkinkan
distribusi yang meliputi ketersediaan
perpindahan hak kepemilikan.
produk, jangkauan distribusi dan tingkat
4. Ordering, yaitu pihak distributor
kemudahan. Penjelasan dari masing
dapat memesan barang kepada
dimensi tersebut yaitu :
perusahaan.
1. Ketersediaan Produk
5. Payment, yaitu pembeli membayar
Ketersediaan produk merupakan
tagihan kepada penjual melalui bank
suatu upaya perusahaan dalam
atau lembaga keuangan lainnya.
menyediakan produk secara
6. Title, yaitu perpindahan kepemilikan
berkesinambungan di lokasi yang tepat,
barang dari suatu organisasi atau
sehingga konsumen dapat dengan mudah
orang kepada organisasi atau orang
mendapatkan produk pada saat
lain.
dibutuhkan.
7. Physical Possession, yaitu
2. Jangkauan Distribusi
mengangkut dan menyimpan
Jangkauan distribusi merupakan
barang- barang dari bahan baku
lokasi atau tempat yang digunakan oleh
hingga barang jadi dan akhirnya
pengusaha untuk menyediakan suatu
sampai ke konsumen akhir.
produk atau jasa di lokasi yang dekat
8. Financing, yaitu meminta dan
dengan konsumen, sehingga konsumen
memanfaatkan dana untuk biaya-
akan lebih cepat untuk mendapatkannya
biaya dalam pekerjaan saluran
pada saat membutuhkan produk atau jasa
distribusi.
tersebut.
9. Risk Taking, yaitu menanggung
3. Tingkat Kemudahan
resiko sehubungan dengan
Tingkat kemudahan merupakan
pelaksanaan pekerjaan saluran
suatu kondisi yang diciptakan oleh
distribusi.
pengusaha untuk memberikan
Menurut Kotler & Keller (2016)
kemudahan atau kenyamanan bagi
dalam Fachriza, FI dan Moeliono, N
konsumen dalam mendapatkan produk
(2017), Kotler & Armstrong (2008:63)
atau jasa melalui pendistribusiannya di
dalam Wangarry, CL et al (2018:2060) tersebut promosi menjadi hal penting
untuk mengukur saluran distribusi dapat bagi perusahaan untuk berkomunikasi
menggunakan indikator sebagai berikut : dengan konsumen dan bertahan hidup
1. Kemudahan ordinal untuk baik saat produk baru mulai
mendapatkan produk diperkenalkan, dipasarkan harga produk
2. Jangkauan lokasi sudah dikenal masyarakat. Kegiatan
3. Memiliki tempat yang strategis promosi jika dilakukan dengan baik dan
benar maka akan mendatangkan
4. Lahan parkir yang nyaman dan luas
keuntungan bagi perusahaan begitu juga
D. Promosi
sebaliknya.
Promosi adalah suatu usaha dari
Menurut Kotler dan Armstrong
pemasaran dalam menginformasikan dan
(2018:79) dalam Dewi, OI dan Sutanto.
mempengaruhi orang atau pihak lain
EM (2018), alat-alat promosi, yaitu :
sehingga tertarik untuk melakukan
1. Intensitas iklan ordinal
transaksi atau pertukaran produk barang
atau jasa yang dipasarkannya. 2. Intensitas promosi
Promosi adalah aktivitas yang
2.1.3 Kepuasan Konsumen
mengkomunikasikan keunggulan produk
Kepuasan konsumen merupakan suatu
dan membujuk pelanggan untuk
konsep yang telah dikenal dan banyak
membeli produk itu. (Kotler dan
digunakan dalam berbagai riset pelanggan.
Armstrong, 2014:77). Definisi tersebut
Kesenjangan akan menimbulkan
dapat mengatakan bahwa dengan
ketidakcocokan, yaitu ketidakcocokan
mengadakan kegiatan promosi,
positif meningkat atau mempertahankan
pemroduksi dapat menyampaikan
kepuasan dan ketidaksesuain menciptakan
berbagai informasi kepada konsumen.
ketidakpuasan. Berdasarkan perilaku
Promosi juga dapat membantu
organisasi, harapan, dan ketidakcocokan
memperkenalkan konsumen terhadap
kinerja yang dirasakan oleh pelanggan
suatu produksian untuk dapat memilih
dipengaruhi oleh persepsi kualitas,
produksian mana yang diinginkannya
marketing mix, merek, dan citra
melalui pesan yang membujuk,
perusahaan.
mengingatkan, menginformasikan, dan
mendorong pengonsumsi untuk membeli Menurut Kotler dalam buku Sunyoto
produksian yang ditawarkan. (2013:35), kepuasan konsumen adalah
tingkat perasaan seseorang setelah
Promosi dirancang semenarik
membandingkan (kinerja atau hasil) yang
mungkin untuk menjangkau masyarakat
dirasakan dibandingkan dengan
luas ermacam-macam media, hal ini
harapannya.
bertujuan agar perusahaan dapat
berkomunikasi dengan konsumen. Konsumen dapat mengalami salah
Tujuan promosi secara sederhana satu dari tiga tingkat kepuasan umum yaitu
menurut Kuncoro (2010:134) terbagi kalau kinerja di bawah harapan, konsumen
menjadi tiga jenis : akan merasa kecewa tetapi jika kinerja
sesuai dengan harapan pelangganakan
1. Memberikan informasi pelanggan
merasa puas dan apabila kinerja bisa
tentang produk atau fitur baru
melebihi harapan maka pelanggan akan
2. Mengingatkan pelanggan dengan
merasakan sangat puas senang atau
tentang merek perusahaan
gembira.
3. Mempengaruhi pelangan untuk
Hawkins dan Lonney dikutip dalam
membeli
Tjiptono (2014 : 101) indikator kepuasan
Berdasarkan dari penjelasan konsumen terdiri dari ;
1. Kesesuaian harapan
Merupakan tingkat kesesuaian antara
kinerja produk yang diharapkan oleh
konsumen dengan yang dirasakan oleh
konsumen, meliputi :
a) Produk yang diperoleh sesuai atau
melebihi yang diharapakan.
b) Pelayanan oleh karyawan yang
diperoleh sesuai atau melebihi dengan
yang diharapkan.
c) Fasilitas penunjang yang didapat Gambar 1 Kerangka Konseptual
sesuai atau melebihi dengan yang Penelitian
diharapkan.
2.3 Hipotesis
2. Minat berkunjung kembali
Berdasarkan perumusan masalah
Merupakan kesediaan konsumen
maka dalam penelitian ini diajukan
untuk berkunjung kembali atau melakukan
hipotesis sebagai berikut :
pembelian ulang terhadap produk tekait,
meliputi :
H0 = 0 : Tidak terdapat pengaruh
a) Berminat berkunjung kembali karena bauran pemasaran (4P) baik
pelayanan yang diberikan oleh secara parsial maupun
karyawan memuaskan. simultan terhadap kepuasan
b) Berminat berkunjung kembali karena konsumen 212 Mart Puri
nilai dan manfaat yang diperoleh Nirwana 3 Cibinong Bogor.
setelah mengkonsumsi produk. H1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh produk
c) Berminat berkunjung kembali karena terhadap kepuasan konsumen
fasilitas penunjang yang disediakan 212 Mart Di Puri Nirwana 3
memadai. Cibinong Bogor secara
3. Kesediaan merekomendasikan parsial.
Merupakan kesediaan konsumen H2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh harga
untuk merekomendasikan produk yang terhadap kepuasan konsumen
telah dirasakannya kepada teman atau 212 Mart Di Puri Nirwana 3
keluarga, meliputi : Cibinong Bogor secara
a) Menyarankan teman atau kerabat parsial.
untuk membeli produk yang H3 ≠ 0 : Terdapat pengaruh distribusi
ditawarkan karena pelayanan yang terhadap kepuasan konsumen
memuaskan. 212 Mart Di Puri Nirwana 3
Cibinong Bogor secara
b) Menyarankan teman atau kerabat
parsial.
untuk membeli produk yang
H4 ≠ 0 : Terdapat pengaruh promosi
ditawarkan karena fasilitas penunjang
terhadap kepuasan konsumen
yang disediakan memadai.
212 Mart Di Puri Nirwana 3
2.2 Kerangka Pemikiran Cibinong Bogor secara
Berdasarkan judul penelitian, maka parsial.
secara sistematis dapat digambarkan H5 ≠ 0 : Terdapat pengaruh bauran
kerangka Pemikiran sebagai berikut : pemasaran (4P) secara simultan
terhadap kepuasan konsumen
212 Mart Di Puri Nirwana 3
Cibinong Bogor secara parsial. lapangan (field research) dan penelitian ini
dilakukan di 212 Mart Puri Nirwana 3
3. METODE PENELITIAN Cibinong Bogor yang letaknya Karadenan,
3.1 Jenis Penelitian Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada
kausalitas yaitu desain penelitian yang bulan September 2021 – Januari 2022 di
disusun untuk meneliti kemungkinan 212 Mart Puri Nirwana 3 Cibinong Bogor.
adanya hubungan sebab-akibat antar
variabel. Dimana hubungan sebab-akibat 3.4 Objek Penelitian
tersebut sudah dapat diprediksi, peneliti Objek penelitian adalah konsumen
dapat menyatakan klasifikasi variabel- 212 Mart Puri Nirwana 3 Cibinong
variabelnya. Dalam penelitian ini Bogor.
terdapat variabel bebas yaitu (produk,
harga, distribusi dan promosi). Sedangan 3.5 Populasi dan Sampel
variabel terikatnya yaitu kepuasan Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen. masyarakat Kelurahan Cibinong Bogor
Sedangkan pendekatan penelitian yang pernah berbelanja di 212 Mart Puri
ini menggunakan pendekatan kuantitatif Nirwana 3 Cibinong Bogor. Jumlah
yaitu metode penelitian yang anggota populasi tidak diketahui.
berlandaskan pada filsafat positivisme, Sampel yang digunakan dalam
digunakan untuk meneliti pada populasi penelitian ini adalah orang-orang yang
atau sampel tertentu, pengumpulan data pernah berkunjung dan membeli di 212
menggunakan instrument penelitian, Mart Puri Nirwana 3 Cibinong Bogor.
analisis data bersifat kuantitatif atau Karena populasi anggota tidak diketahui
statistik, dengan tujuan untuk menguji secara pasti jumlahnya, ukuran sampel
hipotesis yang ditetapkan. (Sugiyono, diperhitungkan dengan rumus Cochran.
2017:8) Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan sampel 100
3.2 Variabel Penelitian responden.
Variabel penelitian terdiri atas 2 (dua)
macam yaitu : Variabel terikat (dependen 3.6 Teknik Analisis Data
variabel) atau variabel yang tergantung Dalam penelitian ini peneliti
pada variabel lainnya, dan variabel bebas menggunakan teknik analisis data,
(independen variabel) atau variabel yang sebagai berikut :
tidak tergantung pada variabel lainya. 1. Uji Validitas
Variabel yang digunakan dalam penelitian 2. Uji Reliabilitas
ini adalah : 3. Uji Regresi Linier Berganda
1. Variabel Dependen (Variabel Terikat) 4. Uji Asumsi Klasik
yaitu Kepuasan Konsumen (Y) a. Uji Normalitas
2. Variabel Independen (Variabel b. Uji Heterokedastitas
Bebas) yaitu : c. Uji Multikolinearitas
a. Produk (X1) 5. Uji Hipotesis
b. Harga (X2) a. Uji t (Uji Parsial)
c. Distribusi (X3) b. Uji F (Uji Silmutan)
d. Promosi (X4) c. Uji Koefisien Determinasi

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian
Realibilitas menunjukkan pada suatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk
4. HASIL DAN PEMBAHASAN digunakan sebagai alat pengumpulan data
4.1 Uji Validitas karena instrument tersebut sudah baik.
Uji validitas dilakukan dengan Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan korelasi Product Moment menggunakan rumus Alpha-Cronbach.
(Pearson). Dalam uji validitas ini, kriteria Batasan nilai dalam uji ini adalah 0,6. Jika
suatu nilai dikatakan valid jika r-hitung nilai reliabilitas kurang dari 0,6 maka
lebih besar dari r-tabel adapun rumus untuk nilainya kurang baik. Nilai reliabilitas
mengetahui r-hitung yaitu r-tabel (a,n-2) dalam uji ini dapat dilihat pada kolom
dari tabel product moment. Realibility Statistic (Cronbach’s Alpha)
yang diolah.
Tabel 2 Hasil Uji Validitas
Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas

Sumber. Data Diolah SPSS 23, 2022

Hasil uji reliabilitas seperti pada tabel


diatas, diketahui nilai Cronbach Alpha
masing-masing variabel nilainya lebih
besar dari 0,60. Dengan demikian
instrumen pengukur atau kuesioner yang
digunakan untuk mengukur variabel dalam
penelitian ini dinyatakan baik atau reliabel

4.3 Uji Analisis Regresi


Linier Berganda

Tabel 4 Hasil Uji Analisis Regresi


Linier Berganda

Sumber. Data Diolah SPSS 23, 2022

Dari tabel diatas dapat diketahui


bahwa setiap item pernyataan dari setiap
variabel produk (X1), harga (X2), Sumber. Data Diolah SPSS 23, 2022
distribusi (X3), promosi (X4) dan
keputusan pembelian (Y) hasil nilai r- Berdasarkan hasil uji regresi linear
hitung>r-tabel 0,195 yang artinya semua berganda seperti tampak pada tabel di
item pernyataan kuesioner dinyatakan atas diperoleh persamaan regresi yaitu:
valid atau sah. Y = 1,313 + 0,379X1 + 0,255X2 + 0,473X3
+0,612X4 + e

4.2 Uji Reliabilitas


Konstanta tersebut maka dapat
diartikan 1 satuan keputusan pembelian
akan di pengaruhi oleh Produk (X1) 4.2.2 Uji Heterokedastisitas
sebesar 0.379, Harga (X2) sebesar 0,255,
Distribusi (X3) sebesar 0,473 dan
Promosi (X4) sebesar 0,612. Jika
variabel bebas (X1,X2, X3,X4) tidak ada,
maka pengaruh terhadap kepuasan
konsumen pada 212 Mart Puri Nirwana
3 Cibinong Bogor akan konstanta
sebesar 1,313.

4.2 Uji Asumsi Klasik


4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk
mengetahui bentuk distribusi data Gambar 2 Hasil Uji Heterokedastisitas
(sampel) yang digunakan dalam
penelitian. Variabel residual memiliki Berdasarkan output Scatterplot
distribusi normal atau tidak data pada diatas, terlihat bahwa titik-titik
variabel dependen dapat dilakukan dengan menyebar dan tidak membentuk pola
uji kolmogrov smirnov dalam SPSS. tertentu yang jelas. Ini berarti dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
Tabel 5 Hasil Uji Kolmogorov- heteroskedastisitas, sehingga model
Smirnov regresi layak untuk digunakan dalam
Tes metode pengujian.

4.2.3 Uji Multikolinearitas

Tabel 6 Hasil Uji Multikolonearitas

Sumber. Data Diolah SPSS 23, 2022


Sumber. Data Diolah SPSS 23, 2022
Berdasarkan tabel 4.8 di atas bahwa
uji normalitas diketahui nilai signifikansi Dari hasil pegujian tabel diatas
0,13 > 0,10, maka dapat kita simpulkan menunjukkan bahwa semua variabel
bahwa nilai residual berdistribusi tersebut memiliki tolerance diatas 0,10
normal. dan VIF dibawah 10. Hal ini
menunjukan bahwa tidak ada masalah
multikolenieritas pada model regresi
diatas, yang berarti tidak ada korelasi
tinggi diantara variabel bebas, sehingga
model regresi dapat dipakai. bahwa variabel distribusi berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan
konsumen.
4) Pengaruh promosi (X4) terhadap
4.3 Uji Hipotesis
kepuasan konsumen (Y)
4.3.1 Uji t (Uji Parsial) Secara parsial, variabel promosi
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
Tabel 7 Hasil Uji t 212 Mart Puri Nirwana 3 Cibinong Bogor
dengan nilai thitung sebesar 3,317 lebih
besar dari nilai ttabel sebesar 1,985.
Tingkat signifikansi variabel promosi
sebesar 0,00 lebih kecil dibandingkan nilai
alfa 0,1, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel promosi berpengaruh
Sumber. Data Diolah SPSS 23, 2022 secara signifikan terhadap kepuasan
konsumen.
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat
dijelaskan masing-masing pengaruh
variabel X (produk, harga, distribusi dan
promosi) secara parsial terhadap variabel Y
(kepuasan konsumen) sebagai berikut:
1) Pengaruh produk (X1) terhadap
kepuasan konsumen (Y)
Secara parsial, variabel produk 4.3.2 Uji F (Uji Simultan)
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
212 Mart Puri Nirwana 3 Cibinong Bogor Tabel 8 Hasil Uji F
dengan nilai thitung sebesar 2,585 lebih
besar dari nilai ttabel sebesar 1,985.
Tingkat signifikansi variabel produk
sebesar 0,01 lebih kecil dibandingkan nilai
alfa 0,1, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel produk berpengaruh secara Sumber. Data Diolah SPSS 23, 2022
signifikan terhadap kepuasan konsumen.
2) Pengaruh harga (X2) terhadap Berdasarkan tabel di atas
kepuasan konsumen (Y)
menunjukan bahwa fhitung > ftabel
Secara parsial, variabel harga tidak
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen yaitu 63,289 > 2,47 dengan nilai
212 Mart Puri Nirwana 3 Cibinong Bogor signifikansi 0,000 < 0,1. Maka dapat
dengan nilai thitung sebesar 1,489 lebih disimpulkan bahwa variabel independen
kecil dari nilai ttabel sebesar 1,985. (produk, harga, distribusi dan promosi)
Tingkat signifikansi variabel harga sebesar secara simultan berpengaruh positif dan
0,14 lebih besar dibandingkan nilai alfa signifikan terhadap variabel dependen
0,1, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel harga tidak berpengaruh secara (kepuasan konsumen).
signifikan terhadap kepuasan konsumen.
3) Pengaruh distribusi (X3) terhadap 4.3.3 Uji Koefisien Determinasi
kepuasan konsumen (Y)
Secara parsial, variabel distribusi Tabel 9 Hasil Uji F
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
212 Mart Puri Nirwana 3 Cibinong Bogor
dengan nilai thitung sebesar 2,544 lebih
besar dari nilai ttabel sebesar 1,985.
Tingkat signifikansi variabel distribusi
sebesar 0,01 lebih kecil dibandingkan nilai
alfa 0,1, sehingga dapat disimpulkan Sumber. Data Diolah SPSS 23, 2022
yang paling dominan berpengaruh
Berdasarkan tabel di atas, menunjukan terhadap kepuasan konsumen yaitu
bahwa koefisien determinasi (adjusted R promosi dengan nilai koefisien 0,612.
square) sebesar 0,716 yang artinya 4. Dari hasil uji koefisien determinasi R 2,
pengaruh variabel independen (X) terhadap diketahui bahwa nilai koefisien
variabel dependen (Y) sebesar 71,6%. Hal determinasi (adjusted R square)
ini berarti besarnya pengaruh variabel sebesar 0,716 yang artinya pengaruh
independen (produk, harga, distribusi dan variabel independen (X) terhadap
promosi) terhadap variabel dependen variabel dependen (Y) sebesar 71,6%.
(kepuasan konsumen) adalah 71,6%
sedangkan sisanya 28,4% dijelaskan oleh 5.2 Saran
variabel lain luar model regresi. Berdasarkan hasil analisis dan
kesimpulan maka dapat disampaikan
5. KESIMPULAN DAN SARAN beberapa saran sebagai berikut :
5.1 Kesimpulan 1. Melihat hasil penelitian ini, pada
Berdasarkan hasil penelitian yang variabel harga tidak berpengaruh
telah diuraikan maka kesimpulan dalam secara parsial terhadap kepuasan
penelitian ini adalah sebagai berikut : konsumen. Adapun saran yang
1. Berdasarkan hasil uji parsial, variabel diberikan peneliti kepada 212 Mart
produk (X1) berpengaruh positif dan Puri Nirwana 3 Cibinong Bogor yaitu
signifikan terhadap kepuasan dengan memberikan diskon musiman
konsumen dengan nilai thitung lebih dan diskon volume agar harga yang
besar dari ttabel (2,585) dengan nilai ditawarkan melebihi harapan
signifikansi 0,01 lebih kecil dari 0,1, konsumen.
harga (X2) berpengaruh negatif dan 2. Bagi penelitian mendatang sebaiknya
tidak signifikan terhadap kepuasan dapat mengembangkan atau mencari
konsumen dengan nilai thitung lebih variabel lain, karena selain bauran
kecil dari ttabel (1,489) dengan nilai pemasaran masih banyak faktor lain
signifikansi 0,14 lebih besar dari 0,1, yang harus diteliti yang dapat
distribusi (X3) berpengaruh positif mempengaruhi kepuasan konsumen.
dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen dengan nilai thitung lebih
6. DAFTAR PUSTAKA
besar dari ttabel (2,544) dengan nilai Abdullah Arikunto, Suharsimi. 2013.
signifikansi 0,01 lebih kecil dari 0,1, Prosedur Penelitian Suatu
dan promosi (X4) berpengaruh positif Pendekatan
dan signifikan terhadap kepuasan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
konsumen dengan nilai thitung lebih Alma, Buchari. 2014. Manajemen
besar dari ttabel (3,317) dengan nilai Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung: Alfabeta.
signifikansi 0,00 lebih kecil dari 0,1.
Aritonang R, Lerbin R. 2005. Kepuasan
2. Berdasarkan hasil uji model, setiap Pelanggan. Jakarta: Gramedia
komponen-komponen bauran Pustaka
pemasaran (produk, harga, distribusi, Utama.
dan promosi) secara simultan Armstrong, Kotler 2015, Marketingan
bersama-sama berpengaruh signifikan introducing Prentice Hall. 12th
terhadap kepuasan konsumen dengan Edition. England: Pearson
Education, Inc.
nilai fhitung > ftabel yaitu 63,289 > 2,47
Fandy, Tjiptono. 2014. Pemasaran Jasa.
dan nilai signifikansi 0,000 < 0,1. Yogyakarta: Andi.
3. Berdasarkan hasil penelitian variabel Frendy. 2011. Metode Penelitian Untuk
Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Penelitian. Yogyakarta: Andi.
Gashti, Mohammad Ali Hajizadeh. 2011. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Study the Effects of Customer Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Service Bandung:Alfabeta.
and Product Quality on Customer --------------2017. Metode Penelitia
Satisfaction and Loyalty. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
International Bandung:Alfabeta.
Journal of Humanities and Social Sunyoto, D. 2013. Perilaku Konsumen
Science Vol. 1 No. 7.pag:253-260. (Panduan Riset Sederhana Untuk
Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality Mengenali Konsumen). Jakarta: PT.
Management. Jakarta: PT. Gramedia BukuSeru.
Pusaka Utama. Tejantara, A. dan Sukawati, TjokGde R.
Ghozali, Imam. 2011.Aplikasi Analisis 2018.Pengaruh Bauran Pemasaran
Multivariate Dengan Program IBM. Terhadap Kepuasan Pelanggan
SPSS 19 (edisi kelima.).Semarang: Untuk Meningkatkan Niat
Universitas Diponegoro Pembelian Ulang (Studi Pada
Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty: Oli Sepada Motor Merek Eni Di
Menumbuhkan & Mempertahankan Kota Denpasar), Vol.7,No.10,
Kesetian Pelanggan. (https://ojs.unud.ac.id/index.php/Ma
Dialihbahasakan oleh: Dwi Kartini najemen/article/view/40343/25911).
Yahya. Jakarta: Wantojo, Melisa. 2018. Pengaruh Daya
Erlangga. Saing Produk, Harga, Tempat, Dan
Kotler, Philip and Gary Armstrong 2012. Promosi Terhadap Kepuasan
Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Konsumen Toko Emas Sumber
13.Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Djaja,Vol.6,No.2,(http://publication.
--------------2016. Prinsip-prinsip petra.ac.id/index.php/manajemen-
Pemasaran. Edisi 13.Jilid 1. Jakarta: bisnisarticle/view/7768).
Erlangga. www.koperasisyariah212.co.id
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller,
2014. Principle Of Marketing, 15th
Edition,New Jersey: Pearson Pretice
Hall.
--------------2016. Marketing Management
16 Edition. New Jersey: Person.
Kuncoro, Mudrajad. 2010. Masalah,
Kebijakan, danPolitik, Ekonomika
Pembangunan. Jakarta: Erlangga.
Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Jasa
Berbasis Kompetensi. Edisi 3.
Jakarta:Salemba Empat.
Lapiyoadi, R. dan Hamdani, H.
2011.Manajemen Pemasaran Jasa.
Edisi Kedua.Jakarta: Salemba
Empat.
Samsiyah S. 2016. Pengaruh Bauran
Pemasaran Terhadap Kepuasan
Nasabah PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk. Kantor
Cabang Sidoarjo, Vol.21,No.1,
(http://jurnal.unipasby.ac.id/index.ph
p/majalah_ekonomi/article/view/
348/222)
Sangadji, E.M., dan Sopiah. 2013. Perilaku
Konsumen: Pendekatan Praktis
Disertai: Himpunan Jurnal

You might also like