Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

At-Turost: Journal of Islamic Studies, Vol.9 No.

1, Februari 2022 P- ISSN: 2086-3179


Website: https://ejurnal.stainh.ac.id/index.php/jurnal E-ISSN: 2581-1622
_____________________________________________________________________________________

PERAN PONDOK PESANTREN


DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI SANTRI
( Studi Kasus Pada Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan)

Abdul Fatah
STAI Ahmad Sibawayhie (STAIAS) Besuki Situbondo
Ab.fath87@gmail.com

Abstract
Islamic boarding school of Sunan Drajat Paciran Lamongan is one of the
boarding schools that have successfully developed an economic program that aims to
empower the students. Sunan Drajat boarding school aims to transform the social life of
society, both the education, da'wah of Islam and social. In the economic context, boarding
school has successfully applied economic concepts that tend to be mu'amalah be
iqtishadiyyah (economic) application concept. This study aims to determine the role of
boarding school Sunan Drajat in the economic empowerment of students (santri). This
research uses qualitative approach with case study model. While the method used is
explanative explaining how the role of boarding school Sunan Drajat in conducting
economic empowerment of students. Methods of data collection used, among others, by
observation, interview and documentation. Interviews were conducted in three
categories: chiefs of Islamic boarding, students(santri), and community. The results of
this study indicate that the role of boarding school Sunan Drajat in an effort to empower
students (santri) divided into two namely; empowerment through education and
empowerment through skills and entrepreneurship training
Keywords: Role of Pesantren, Economic Empowerment, Student, Islamic boarding
school of Sunan Drajat

Abstrak
Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan adalah salah satu pondok
pesantren yang telah berhasil mengembangkan program ekonomi yang bertujuan untuk
memberdayakan para santrinya. Berdinya pesantren Sunan Drajat bertujuan untuk
mentransformasikan kehidupan sosial masyarakat, baik bidang pendidikan, dakwah
agama Islam dan sosial. Dalam konteks ekonomi, pesantren telah berhasil
mengaplikasikan konsep-konsep ekonomi yang cenderung bersifat mu’amalah menjadi
konsep aplikasi yang bersifat iqtishadiyyah (ekonomi).Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peran pondok pesantren Sunan Drajat dalam pemberdayaan ekonomi santri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model studi kasus. Sedangkan
metode yang digunakan adalah eksplanatif yang menjelaskan bagaimana peran pondok
pesantren Sunan Drajat dalam melakukan pemberdayaan ekonomi santri. Metode
pengambilan data yang digunakan antara lain dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada tiga kategori yaitu pengurus pesantren,
santri, dan masyarakat.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PP Sunan Drajat telah
menjalankan peran pemberdayaan ekonomi santri dengan baik dengan upaya terbagi
menjadi menjadi dua yaitu ; pemberdayaan melalui pendidikan dan pemberdayaan
melalui pelatihan keterampilan dan wirausaha
Kata kunci : Peran Pesantren, Pemberdayaan Ekonomi, Santri, Pesantren Sunan
Drajat

At-Turost: Journal of Islamic Studies 112


At-Turost: Journal of Islamic Studies, Vol.9 No.1, Februari 2022 P- ISSN: 2086-3179
Website: https://ejurnal.stainh.ac.id/index.php/jurnal E-ISSN: 2581-1622
_____________________________________________________________________________________

Pendahuluan
Dalam Islam kedudukan ekonomi penting karena menjadi faktor yang membawa
kepada kesejahteraan umat. Ismail al-Faruqi dalam (Dimyati, 1989:47) berpendapat
bahwa “ kegiatan-kegiatan ekonomi adalah pernyataan dari semangat ajaran Islam,
kerena ekonomi masyarakat dan kemakmurannya adalah cita-cita yang ingin dicapat oleh
umat Islam.” Hal ini diperkuat oleh Al Quran lewat beberapa ayat yang menjelaskan
tentang perseoalan-persoalan ekonomi dan juga hadist-hadist Nabi Muhammad SAW.
Menurut perhitungan Isa Abduh dalam (Dimyati,1989:48) bahwa ayat-ayat yang
berkaitan dengan ekonomi didalam Al Quran ada 725, baik yang secara langsung
menegaskan prinsip ekonomi Islam maupun pengertian yang tersirat dalam ayat-ayat
hukum atau kisah. Demikian juga dalam hadist nabi tidak kurang dari 70 hadist yang
berkenaan dengan persoalan ekonomi.
Islam dengan tegas menggariskan kepada penguasa untuk meminimalkan
kesenjangan dan ketidakseimbangan tersebut lewat beberapa perintah adanya zakat, infaq
dan shodaqoh. Hal ini mengajarkan bahwa harus ada sistem distribusi yang baik dan
terarah. Pembahasan tentang distribusi pendapatan tidak akan lepas dari pembahasan
mengenai konsep moral ekonomi yang dianut. Distribusi pendapatan dalam Islam
merupakan penyaluran harta yang ada, baik dimiliki oleh pribadi atau umum (publik)
kepada pihak yang berhak menerima yang ditunjukan untuk meningkatkan kesejahteran
masyarakat sesuai dengan syariat.
Melihat perkembangan ekonomi syariah yang berkembang pesat di Indonesia saat
ini tentunya perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun
masyarakat secara umum. Dukungan dari pemerintah salah satunya tercermin pada
keinginan Bank Indonesia untuk memberdayakan dan mengembangkan ekonomi syariah
di pondok pesantren yang diyakini memiliki potensi besar dalam penerapan ekonomi
syariah tersebut karena pesantren dapat berperan sebagai corong sosialisasi ekonomi
syariah di masyarakat. Pesantren memiliki ciri khas tersendiri ketimbang lembaga
pendidikan lain di negara manapun selain di Indonesia.
Pesantren diharapkan tidak hanya sebagai pusat pendidikan dan dakwah Islam
namun juga sebagai pusat ekonomi kerakyatan yang menyentuh sektor riil melalui
pembinaan dan pemberdayaan masyarakat sekitar dengan membentuk misalkan
kelompok tani, perkebunan, perikanan, ataupun membentuk usaha kecil dan menengah
(UKM) dan lain sebagainya.
Pemberdayaan tidak dapat lepas dari kemiskinan, karena pemberdayaan sendiri
merupakan upaya dari pengentasan kemiskinan. Pemberdayaan masyarakat merupakan
salah satu cara untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ekonomi Islam
memiliki konsep pemberdayaan yang berbeda dari konvensional dimana Islam
memandang pemberdayaan dari dua segi baik materi maupun immateri. Tidak dikatakan
berdaya jika hanya memenuhi satu sisi saja.
Pesantren yang juga berperan sebagai lembaga sosial kemasyarakatan dapat
membantu pemerintah dalam menyebar-luaskan inovasi pembangunan kepada
masyarakat, dan sebagai wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat. (Abrori & Makki :
2021) Pesantren memasuki wilayah sosial yang lebih luas. Hal ini adalah hasil dari
kemampuan pesantren untuk beradaptasi dan bertahan terhadap berbagai perubahan yang
terjadi serta orientasi pesantren ke masa depan yang sangat diperlukan oleh masyarakat
desa.

At-Turost: Journal of Islamic Studies 113


At-Turost: Journal of Islamic Studies, Vol.9 No.1, Februari 2022 P- ISSN: 2086-3179
Website: https://ejurnal.stainh.ac.id/index.php/jurnal E-ISSN: 2581-1622
_____________________________________________________________________________________

Belum banyak pesantren yang memiliki kegiatan pemberdayaan ekonomi,


terlebih yang memperdayakan santrinya agar memiliki jiwa bekerja dana wirausaha.
Kebanyakan dari pesantren masih bergantung kepada hasil iuran santri untuk
menjalankan kegiatan yang ada di dalamnya. Salah satu pesantren yang dapat
dimunculkan dalam perananya sebagai lembaga pendidikan Islam yang juga mengelola
pemberdayaan ekonomi adalah Pondok Pesantren Sunan Drajat yang berada di Desa
Banjaranyar kecamatan Paciran kabupaten Lamongan.
Pesantren ini tidak hanya mengajarkan para santri dengan ilmu agama dan setiap
hari bergelut dengan kitab kuning seperti pesantren tradisional pada umumnya. Namun
juga pengembangan ekonomi merupakan salah satu ikon kuat di pesantren ini dengan
sejumlah bidang usaha. Kiai Ghofur mengajari para santrinya dari teori, praktek sampai
penerapannya di lapangan. Semuanya bisa dipelajari dari berbagai unit usaha milik
pesantren.
Kiai Ghofur mencari santri yang tidak mampu agar mereka belajar di pesantren
dan mereka membantu pengelolaan unit usaha pesantren. Mereka mendapat dua ilmu
sekaligus, ilmu agama dan ilmu berwirausaha yang nantinya sangat bermanfaat
diterapkan di masyarakat setelah selesai belajar di pesantren. Pemberdayaan ekonomi
marupakan salah satu strategi yang tepat karena dapat membuat orang yang sebelumnya
tidak berdaya menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
Pesantren ini memiliki sejumlah unit usaha seperti PT Sunan Drajat Lamongan
(SDL) yang memproduksi pupuk organik berkualitas tinggi. Pengembangan minuman
kesehatan berupa jus mengkudu Sunan. Air minum dalam kemasan dengan merk Aidrat
yang dipasarkan ke sekitar Lamongan, Gresik, Bojonegoro, dan Tuban. BMT Sunan
Drajat, Persada TV dan Radio Persada FM sebagai media dakwah berbasis multimedia,
Garam Samudra yang memproduksi garam beryodium, Persada Rihlah yang merupakan
biro perjalanan haji dan umroh. Toko dan koperasi yang menyediakan berbagai keperluan
santri, dan mengelola kedai, warnet, dan unit usaha lainnya.

Metode
Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah diskriptif
kualitatif yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang ditimbulkan
subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, tindakan dan lain-lain secara holistik
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah
Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus, yang
merupakanan salah satu jenis dari penelitian kualitatif. Menurut (Yin 2015: 18) studi
kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks
kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak secara
tegas atau jelas dan menggunakan berbagai sumber atau multisumber bukti.
Objek penelitian yang berjudul peran pondok pesantren terhadap pemberdayaan
ekonomi santri adalah Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan. Lokasi ini
dipilih berdasarkan alasan ; pertama, PP Sunan Drajat merupakan satu-satunya pesantren
warisan Walisongo yang masih berdiri sampai saat ini. Kedua, PP Sunan Drajat dinilai
telah berhasil dalam mengembangkan program ekonomi untuk memberdayakan para
santrinya sehingga mencetak santri yang tidak hanya pandai dalam ilmu agama namun
juga memiliki skil dan keterampilan dan berjiwa wirausaha.
Ada dua jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data utama yang didapatkan dari hasil wawancara

At-Turost: Journal of Islamic Studies 114


At-Turost: Journal of Islamic Studies, Vol.9 No.1, Februari 2022 P- ISSN: 2086-3179
Website: https://ejurnal.stainh.ac.id/index.php/jurnal E-ISSN: 2581-1622
_____________________________________________________________________________________

mendalam dan observasi langsung di lapangan. Dan data sekunder, yaitu berupa dokumen
baik media cetak maupun elektronik. Sedangkan informan dari penelitian ini yaitu
Pimpinan pesantren, pengurus pesantren, santri dan masyarakat.
Analisis data dilakukan dengan mendasarkan diri pada penelitian lapangan,
dengan demikian peneliti melewati beberpa tahap yaitu pengujian, pengkategorian,
pentabulasian, ataupun pengkombinasian kembali bukti – bukti untuk menunjuk kepada
proposisi awal suatu penelitian. peneliti memilih teknik analisis perjodohan pola untuk
menganalisis data yang telah diperoleh, dikarenakan studi kasus dekskriptif relevan
terhadap pola variabel spesifik yang diprediksi dan ditentukan sebelum pengumpulan data
(Yin, 2015: 140).

Pembahasan
Peran Pesantren Dalam Pemberdayaan Ekonomi Santri
Perkembangan pesantren yang banyak tersebar di daerah pedesaan menjadikan
lembaga pesantren memiliki posisi yang strategis dalam mengemban peran-peran
pengembangan pendidikan maupun sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar. Terlebih
lagi dewasa ini pondok pesantren mengalami banyak perubahan dan pengembangan
internal yang memungkinkan besarnya peluang pondok pesantren untuk berperan
sebagai agen pembangunan dalam rangka menjembatani dan memecahka persoalan
sosial masyarakat pedesaan. (Rofiq, dkk 2-3:2005)
Melihat fungsi pesantren yang memiliki tiga peran pokok yaitu dakwah,
pendidikan dan sosial. Pesantren diharapkan menjadi pusat dari perubahan masyarakat
baik dari segi pendidikan maupun budaya dan ekonomi masyarakat. Tidak banyak
pesantren yang dapat memerankan ketiga fungsi tersebut dengan imbang dan baik.
Kebanyakan pesantren masih berpegang pada idealisme awal pendiriannya yaitu lebih
berfokus kepada peran pendidikan dan dakwah. Namun idealisme tersebut tidak lagi
relevan pada masa sekarang sehingga beberapa pesantren telah mengubahnya untuk
menjawab problematika masyarakat di sekitarnya. Dewasa ini, pesantren tidak lagi
hanya sebagai pusat pendidikan keagamaan yang mencetak ustad atau kyai (pemuka
agama) namun juga berperan mencetak para pemimpin masyarakat baik bidang agama
maupun politik.
Pesantren Sunan Drajat telah berhasil dalam menjalankan ketiga peran tersebut
dimana dari segi dakwah mengemas dengan baik dan memanfaatkan perkembangan
teknologi melalui siaran radio dan televisi. Dalam segi pendidikan Pondok Pesantren
Sunan Drajat memiliki beberapa lembaga pendidikan baik formal maupun non formal
dari tingkat TK sampai perguruan tinggi. Hal ini untuk menjawab kebutuhan pendidikan
masyarakat yang semakin berkembang. Segi sosial pesatren ini telah berhasil
membangun berbagai unit usaha yang profitable dimana banyak menyerap tenaga kerja
baik dari kalangan santri dan masyarakat sekitar.
Sesuai dengan Peratutan Pemerintah No.31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan
Kerja Nasional, Pelatihan kerja adalah seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap,
dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang
dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Pesantren Sunan Drajat membekali para santrinya dengan berbagai program
pelatihan untuk mengembangkan skil dan kemampuan para santri. Pelatihan di
pesantren Sunan Drajat hampir dilaksanakan setiap bulan dengan program yang
berbeda-beda. Pelatihan ini dilaksanakan oleh bagian perekonomian bekerjasama

At-Turost: Journal of Islamic Studies 115


At-Turost: Journal of Islamic Studies, Vol.9 No.1, Februari 2022 P- ISSN: 2086-3179
Website: https://ejurnal.stainh.ac.id/index.php/jurnal E-ISSN: 2581-1622
_____________________________________________________________________________________

dengan instansi pemerintah.


Selain bentuk pelatihan yang bekerjasama dengan instansi pemerintah tersebut,
pesantren sunan Drajat juga melukan pelatihan-pelatihan yang sifatnya internal yang
dilaksanakan oleh bagian perekonomian pesantren. Pelatihan ini meliputi managemen
operasional, managemen produksi, excelent service, dan lain sebagainya.
Pemberdayaan di pesantren Sunan Drajat melalui pendidikan formal diwujudkan
dengan dibukanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sunan Drajat yang memiliki 14
jurusan keahlian yaitu Teknik Elektronika Industri, Teknik Permesinan, Teknik
Kendaraan Ringan, Teknik Sepeda Motor, Teknik Komputer dan Jaringan, Multimedia,
Animasi, Teknik Kapal Penangkap Ikan, Nautika Kapal Niaga, Teknik Kapal Niaga,
Akuntansi, Perbankan, Busana Butik, Rekayasa Perangkat Lunak. Sesuai dengan cita-
cita Kyai Ghofur bahwa Pendirian SMK ini bertujuan untuk mencetak kader profesional
yang siap kerja dan ahli di segala bidang. Karena melihat tantangan globalisasi yang
mengharuskan setiap orang memiliki kemampuan dan skil keterampilan.

Proses pemberdayaan ekonomi oleh Pesantren Sunan Drajat


Menurut (Suharto, 1985: 205) proses pemberdayaan memiliki lima dimensi
yaitu : enabling, empowering, protecting, supporting, fostering. Kelima dimensi ini
harus dilaksanakan dengan baik agar pemberdayaan masyarakat berhasil. Pondok
pesantren Sunan Drajat menjalankan kelima dimensi tersebut dengan berbagai program
dan upaya yang telah dijalankan sebagaimana dijelaskan berikut :Pertama, Enabling.
Pesantren Sunan Drajat dalam upaya mengembangkan potensi santrinya memberikan
berbagai fasilitas yang baik, baik dari segi keterampilan maupun wirausaha. Hal itu
dapat dilihat dari dibukanya unit-unit usaha baik dari sektor perternakan sampai industri
pupuk dan garam. Kedua, Empowering. Pesantren Sunan Drajat melakukan kerjasama
dengan beberapa instansi pemerintah untuk memberikan bimbingan dan pelatihan bagi
para santri yang dimaksudkan untuk mengembangkan potensi para santri. Pelatihan ini
dilakukan hampir setiap bulan dengan durasi waktu yang berbeda-beda seperti pada
bulan oktober lalu dilakukan bimtek (bimbingan teknis) produksi sandal dan sepatu
yang bekerjasama dengan kementerian industri. Ketiga, Protecting. Dalam upaya
perlindungan terhadap masyarakat sekitar Pesantren Sunan Drajat melakukan kerjasama
dengan para pedagang disekitar pesantren untuk menyuplai kebutuhan makan para
santri setiap hari dan kebutuhan cuci pakaian santri lewat usaha laudri. Keempat,
Supporting. Pesantren Sunan Drajat terus memberikan dorongan kepada para santrinya
untuk menjadi orang yang sukses baik dunia maupun akhirat hal ini sesuai dengan
filosofi dari pesan Sunan Drajat yaitu “wenehono mangan marang wong luwe” (Berikan
makanan kepada orang lapar). Pesan ini tidak akan terealisasi dengan baik jika diri kita
belum sukses. Pesan ini sering diungkapkan oleh kyai dihadapan para santrinya untuk
mendorong para santri menjadi orang yang berdaya baik dari segi ekonomi maupun
pendidikan. Kelima, Fostering. Pesantren Sunan Drajat memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada para santri dan masyarakat untuk bergabung dengan unit usaha
yang dimiliki pesantren namun sesuai dengan standar dan kualifikasi yang telah
ditetapkan.

Keberhasilan pemberdayaan Ekonomi Santri Oleh Pesantren Sunan Drajat


Ada empat indikator untuk mengukur keberhasilan pemberdayaan masyarakat,
hal ini perlu ditetapkan agar dapat diukur dan dibandingkan sehingga diketahui seberapa

At-Turost: Journal of Islamic Studies 116


At-Turost: Journal of Islamic Studies, Vol.9 No.1, Februari 2022 P- ISSN: 2086-3179
Website: https://ejurnal.stainh.ac.id/index.php/jurnal E-ISSN: 2581-1622
_____________________________________________________________________________________

jauh pemberdayaan masyarakat telah berhasil. (Kartasasmita, 14: 1997)


Pertama, Bidang ekonomi. Program pemberdayaan bertujuan untuk
memberikan kekuatan dan mengembangan skil serta potensi seseorang dalam upaya
memenuhi kebutuhannya. Secara otomatis program pemberdayaan bertumpu pada
bidang ekonomi karena sasaran utamanya adalah memandirikan masyarakat, di mana
peran ekonomi teramat penting. Indikator untuk mengukurnya adalah dengan melihat
indeks Gini, jumlah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, jumlah desa miskin,
peranan industri kecil, nilai tukar pertanian, upah minimum dan sebagainya.
Kedua, Aspek pendidikan. Pesantren Sunan Drajat membuka lembaga
pendidikan dari tingkat PAUD sampai perguruan tinggi. Berdasarkan data pesantren
jumlah santri tahun 2017 mencapai sekitar 12 ribu santri baik yang mukim maupun yang
tidak mukim. Jika melihat sejarah, penduduk di kecamatan Paciran banyak yang tidak
mengenal Islam dan menganut kepercayaan terhadap kekuatan ghaib dan roh-roh
leluhur (animisme dan dinanisme), keberadaan pesantren Sunan Drajat merupakan
mercusuar bagi masyarakat sekitar sehingga masyarakat lebih teredukasi dengan baik.
Ketiga, Pembangunan spiritual dalam rangka membangun masyarakat
berakhlak. Akhlak merupakan karakter seorang santri. Santri dipesantren Sunan Drajat
mendapatkan pendidikan akhlak yang baik, terkait sikap dengan seorang guru, orang
yang lebih tua maupun sesama temannya. Pendidikan akhlak merupakan sebuah pondasi
yang mendasari keahlian dan keilmuan seseorang. Dengan pendidkan akhlak yang baik
santri dilatih untuk menjadi pribadi yang disiplin, kerja keras, kreatif dan punya
keinginan maju dan berprestasi.
Keempat, Partisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat. Pesantren Sunan Drajat
merupakan salah satu pesantren yang berhasil membangun masyarakatnya menjadi
berbudaya, karena keberadaan pesantren dinilai sangat memberi manfaat kepada
masyarakat sekitar baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung
dengan melalui nasihat yang dilakukan oleh Kyai kepada masyarakat yang datang
kepada beliau, memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi.

Bidang Usaha Pondok Pesantren Sunan Drajat


Pondok Pesantren Sunan Drajat juga memiliki unit-unit usaha untuk menopang
keuangan pesantren. Semua unit usaha bisnis pesantren dikelola dan dikembangkan oleh
santri pondok pesantren Sunan Drajat (santripreneur) antara lain:
PT. SDL (Sunan Drajat Lamongan)
PT. Sunan Drajat Lamongan (SDL) berdiri pada tahun 2004 dengan nama merk
produk kemasan Kawasan Industri Sunan Drajat (KISDA) merupakan perusahaan
tambang phosfat yang beroperasi secara terintegrasi, dimulai dari kegiatan penambangan,
pengolahan, rehabilitasi lahan, hingga pemasaran.
Pupuk yang diproduksi terdiri dari pupuk alami yang berbentuk powder dan
granule phosphate, Dolomite, Pupuk Magnesium Phosphate Plus, NPK. Kapasitas
produksi perbulan rata-rata 2000 - 5000 ton, 10.000 – 20.000 ton untuk Dolomite, 10.000
ton Phosphate, dengan Pangsa pasar lokal/dalam negeri adalah wilayah kab Wonosobo
Jateng, Lampung, Kalimantan dan wilayah lainnya.
Radio Persada FM 97.2 MHZ
Radio Persada FM didirikan sebagai sarana ibadah dan syiar agama dan juga
sebagai media informasi bagi masyarakat serta sebagai sarana penyampaian informasi
bagi pihak pemerintah. Sejak tahun 2010, radio persada FM telah menyiarkan siarannya

At-Turost: Journal of Islamic Studies 117


At-Turost: Journal of Islamic Studies, Vol.9 No.1, Februari 2022 P- ISSN: 2086-3179
Website: https://ejurnal.stainh.ac.id/index.php/jurnal E-ISSN: 2581-1622
_____________________________________________________________________________________

melalui website dan dapat didengarkan online live streaming di website persada di
www.persadafm.com
Pengembangan Jus Mengkudu “Sunan”
Pengolahan Saribuah Mengkudu adalah penanganan pasca produksi dari
perkebunan Mengkudu yang juga menjadi inti plasma dari petani mengkudu yang terdiri
dari 6 kelompok tani Se Kabupaten Lamongan. Saat ini ada dua jenis produk sari buah
mengkudu yang diproduksi oleh Pondok Pesantren Sunan Drajat yang pertama untuk
konsumsi lokal dalam negeri Dengan merk “SUNAN” dalam kemasan 540 ml dan 110
ml, yang kedua adalah produk khusus ekspor ke Jepang dengan merk “JAWA NONI”
Dengan kemasan 540 ml.
Air Minum Dalam Kemasan “Aidrat”
Aidrat (Air Minum Sunan Drajat) merupakan perusahaan air minum dalam
kemasan Gelas yang diproduksi menggunakan tehnologi Reverse Osmosis menghasilkan
air murni ditambah dengan oksigen sehingga baik untuk tubuh dan membantu proses
penyembuhan penyakit khususnya apabila digunakan dengan metode Terapi Air. Air
Minum Dalam Kemasan Aidrat ini didistribusikan ke daerah-daerah, antara lain:
Kabupaten Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban dan sekitarnya. Dengan pangsa pasar
adalah wali santri Pondok Pesantren Sunan Drajat.
Peternakan Sapi & Kambing
Pondok Pesantren saat ini mengembangkan Peternakan Sapi dan Kambing yang
diorientasikan pada penggemukan sapi dan Kambing. Peternakan ini mulai tanggal 16
Nopember 2003. Proyek ini merupakan kerjasama antara Dirjen Peternakan Deptan,
Dinas Kelautan dan Perikanan kab Lamongan dengan Pondok Pesantren Sunan Drajat.
BMT (Baitul Mal Wattamwil) Sunan Drajat
BMT (Baitul Maal wat Tamwiil) Sunan Drajat didirikan berawal dari
keprihatinan pengurus terhadap kondusi masyarakat sekitar yang belum mendapatkan
kehidupan yang layak dari segi ekonomi bahkan sering terjerat rentenir, tidak adanya
lembaga yang dapat membantu untuk meningkatkan pendapat mereka, tidak punya posisi
tawar dengan pihak lain dan kondisi-kondisi lainnya yang serba tidak menguntungkan
bagi masyarakat kecil. Sehingga dirintislah BMT Sunan Drajat dengan sistem bagi hasil
agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Tujuan lain dari didirikannya BMT Sunan
Drajat juga untuk menampung, melayani para santri dalam hal keuangan; pinjam
meminjam, menabung, dan lain-lain.
Sunan Drajat Televisi (SD TV)
Sunan Drajat Televisi (SD TV) berdiri tanggal 22 Juni 2009 dimulai dari adanya
ide untuk mendirikan media penyiaran berisi dakwah yang menghibur (dakwahtainment)
dengan cakupan luas dan pengemasan program secara menarik,sederhana, dan universal.
Fokus utamanya adalah memberikan tontonan berkualitas kepada masyarakat melalui
melalui pengkajian acara yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas pemirsa.
Smesco mart
Smesco merupakan salah satu unit usaha pesantren yang berada dalam naungan
Pondok Pesantren Sunan Drajat. Didirikan pada tahun 2006. Tujuan dari pendirian
Smesco mart adalah memenuhi kebutuhan para santri Pondok Pesantren Sunan Drajat
dalam keperluan belanja sehari-hari, sehingga para santri dapat terpenuhi kebutuhan
kesehariannya secara murah, mudah dan lengkap. Sekaligus para santri memberikan
keuntungan kepada pesantren karena secara tidak langsung mereka berarti juga telah
membantu pesantren sendiri.
Koperasi Pondok Pesantren (Kopotren)

At-Turost: Journal of Islamic Studies 118


At-Turost: Journal of Islamic Studies, Vol.9 No.1, Februari 2022 P- ISSN: 2086-3179
Website: https://ejurnal.stainh.ac.id/index.php/jurnal E-ISSN: 2581-1622
_____________________________________________________________________________________

Koperasi yang dikembangkan di Pondok Pesantren Sunan Drajat adalah Warnet,


Wartel, Kantin, dan beberapa unit usaha kecil yang kini telah berkembang menjadi unit
usaha yang mandiri. Konsumen yang dilayani selain lingkungan Pondok Pesantren juga
untuk masyarakat sekitar pondok.
Percetakan
Percetakan di Pondok Pesantren Sunan Drajat difungsikan untuk mencetak buku,
kitab dan majalah yang ada di dalam pesantren
Pertukangan
Keterampilan pertukangan yang ada di Pondok Pesantren Sunan Drajat
diperuntukkan bagi santri-santri yang sudah lulus sekolah yang ingin mengabdikan
dirinya kepada pesantren. Komplek para santri tukang ini berbeda dengan santri lainnya.
Pemberdayaan ekonomi dalam pesantren Sunan drajat telah dilaksanakan sejak
berdirinya pondok pesantren pada tahun 1977. Hal ini bermula dari usaha batu gamping
yang dimiliki oleh Kyai Ghofur dimana hasil usaha tersebut untuk kebutuhan pesantren.
Kemudian karena semakin pesatnya perkembangan santri maka semakin besar dan
beragam pula kebutuhan para santri. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan para
santri, pesantren membuka unit usaha baru sehingga kebutuhan santri dapat dipenuhi.
Seperti kebutuhan buku santri, maka dibukalah unit usaha toko buku dan lainnya.
Pesantren juga melakukan upaya pemberdayaan santri dengan mengadakan dan
mengikutsertakan para santri pelatihan dan pendidikan. Pondok pesantren Sunan Drajat
melakukan beberapa kerjasama dengan beberap instansi pemerintah untuk mengadakan
beberapa pelatihan usaha ataupun keterampilan yang nantinya diharapkan menjadi bekal
untuk para santri agar siap dan mandiri saat kembali ke masyarakat. Pelatihan dan
pembinaan ini dilaksanakan hampir setiap bulan agar kemampuan dan keterampilan santri
dapat terus ditingkatkan dan menjadi tenaga kerja yang profesional. Selain itu juga
pesantren melalui bagian ekonomi juga memberikan evaluasi dan pelatihan bagi santri
yang menjadi karyawan di setiap unit usahanya hal ini dimaksukan untuk meningkatkan
kinerja dari karyawan.
Selain itu, Pesantren Sunan Drajat berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat
tersebut dengan membuka sekolah menengah kejuruan (SMK) Sunan Drajat dengan
harapan santri lulusan Pondok Pesantren Sunan Drajat ini tidak hanya mahir dalam bidang
agama tetapi juga mahir dalam bidang tekonologi, industri, wirausaha dan lain
sebagainya. Sehingga ketika telah lulus dari pesantren santri dapat mewarnai masyarakat
disekitarnya dalam berbagai bidang dan sendi kehidupan.
Dengan adanya pemberdayaan melalui pelatihan yang dilakukan oleh pesantren
memberikan tambahan ilmu baru bagi para santri dan masyarakat sehingga mereka dapat
meningkatkan kreativitas dan skil keterampilan mereka dalam dunia indrustri dan
wirausaha. Hal ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi tantangan masyarakat saat ini yang
menuntut kemampuan dan skil individu seseorang. Selain itu dapat memberikan
tambahan pendapatan bagi santri dan masyarakat yang menjadi karyawan di setiap unit
usaha pesantren maupun yang meiliki usaha diluar pesantren untuk kebutuhan sehari-
harinya. Disamping itu, unit usaha yang dikembangkan oleh pesantren bertujuan untuk
menopang setiap kebutuhan pesantren mulai dari biaya operasional sampai pembangunan
infrastruktur pesantren sebagian besar ditopang oleh hasil unit usaha pesantren sehingga
pesantren tidak perlu meminta kepada wali murid yang akan menyekolahkan atau
mondok di Sunan Drajat. Karena 100 % dari hasil usaha pesantren disalurkan kepada
pondok pesantren. Selain itu juga hasil keuntungan yang diperoleh disalurkan kepada
para santri yang kurang mampu ataupun yang berprestasi sebagai beasiswa bagi mereka.

At-Turost: Journal of Islamic Studies 119


At-Turost: Journal of Islamic Studies, Vol.9 No.1, Februari 2022 P- ISSN: 2086-3179
Website: https://ejurnal.stainh.ac.id/index.php/jurnal E-ISSN: 2581-1622
_____________________________________________________________________________________

Simpulan
Peran pondok pesantren Sunan Drajat dalam upaya yang telah dilakukan dalam
pemberdayaan ekonomi santri. PP Sunan Drajat telah menjalankan perannya dalam
pemberdayaan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan ekonomi diwujudkan
dengan cara mempersiapkan para santri dengan memberikan bekal keahlian dari dua
aspek yaitu : Pertama, pendidikan baik formal maupun non-formal. Segi formal, upaya
tersebut diwujudkan dalam bentuk pendirian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
memiliki 14 jurusan. Segi non-formal, berupa motivasi dan nasihat-nasihat untuk menjadi
orang sukses baik di dunia maupun akhiat yang disampaikan oleh KH. Abdul Ghofur
kepada para santri dalam setiap pengajian. Kedua, pelatihan dan bimbingan keterampilan.
Pelatihan dan bimbingan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan skil dan keterampilan
para santri agar siap menghadapi dunia kerja. Selain itu, pesantren menyediakan beberapa
fasilitas unit usaha yang dikelola santri dimana hasil keuntungannya akan kembali kepada
santri dan pondok pesantren sendiri.

Daftar Pustaka
Adamson, D. et al. (2013). Community empowerment: learning from practice in
community regeneration. International Journal of Public Sector Management.
Volume 26 (3): 13 Mar 29
Abrori, F. & Makki, M (2021). The Dynamics And Potency Of Halal Tourism In
Situbondo As A City Of Santri, Tasharruf : Journal Economics and Business of
Islam 6 (2),150-162.rnal Of Islamic Studies 6 (2),
Abrori, F. (2019) Implementasi Kesejahteraan Perspektif BKKBN Dalam Kajian
Maqasid Syariah. At-Turost: Journal of Islam Studies 6 (2), 233-243,
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan, (2016). Lamongan Dalam Angka.
Lamongan : BPS Kabupaten Lamongan
Irham. (2015). Pesantren Dan Perkembangan Perkembangan Politik Pendidikan Agama
di Indonesia. Jurnal Pendidikan Agama Islam Ta’lim Vol 13 No 1
Kementrian Agama Republik Indonesia, (2016). Statistik Pendidikan Islam Tahun
Pelajaran 2014/2015. Jakarta: Direktorat Pendidikan Islam Kementrian Agama
Republik Indonesia
Marlina, (2014) Potensi Pesantren dalam Pegembangan Ekonomi syariah. Jurnal Hukum
Islam (JHI) Volume 12, Nomor 1, Juni 2014 http://e-journal.stain-
pekalongan.ac.id/index.php/jhi (ISSN (p) : 1829-7382 Jawa Timur.
Nadzir, M. (2015). Membangun Pemberdayaan Ekonomi Pesantren. Jurnal Economica
Vol VI edisi 1 Mei
Nurjamilah, C. 2016. Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid Dalam Perspektif
Dakwah Nabi SAW. Journal of Islamic Studies and Humanities Vol. 1, No. 1
Peraturan Menteri Agama No. 13 tahun (2014)
Rimbawan, Y. (2012) Pesantren Dan Ekonomi : Kajian Pemberdayaan Ekonomi
Pesantren Darul Falah Bendo Mungal Krian Sidoarjo Jawa Timur. In:
Conference Proceedings: Annual International Conference on Islamic Studies
(AICIS) XII, 5 – 8 November 2012, Surabaya Indonesia.
Sanrego, Y. D & Taufik, M. (2016). Fiqih Tamkin ( Fiqih Pemberdayaan). Jakarta :
Qisthi Press

At-Turost: Journal of Islamic Studies 120


At-Turost: Journal of Islamic Studies, Vol.9 No.1, Februari 2022 P- ISSN: 2086-3179
Website: https://ejurnal.stainh.ac.id/index.php/jurnal E-ISSN: 2581-1622
_____________________________________________________________________________________

Susanto, D. (2014). Pesantren dan Dakwah Pemberdayaan Masyarakat Islam. Jurnal An-
Nida, Vol. 6 (2) (2014): 128 – 136
Yulma, et al. (2016). Peran Pemberdayaan Wakaf Tunai (Studi Kasus Pada Bmt Amanah
Ummah Surabaya). Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11
November.

At-Turost: Journal of Islamic Studies 121

You might also like