Professional Documents
Culture Documents
93 Articles 286 1 10 20220311
93 Articles 286 1 10 20220311
Abdul Fatah
STAI Ahmad Sibawayhie (STAIAS) Besuki Situbondo
Ab.fath87@gmail.com
Abstract
Islamic boarding school of Sunan Drajat Paciran Lamongan is one of the
boarding schools that have successfully developed an economic program that aims to
empower the students. Sunan Drajat boarding school aims to transform the social life of
society, both the education, da'wah of Islam and social. In the economic context, boarding
school has successfully applied economic concepts that tend to be mu'amalah be
iqtishadiyyah (economic) application concept. This study aims to determine the role of
boarding school Sunan Drajat in the economic empowerment of students (santri). This
research uses qualitative approach with case study model. While the method used is
explanative explaining how the role of boarding school Sunan Drajat in conducting
economic empowerment of students. Methods of data collection used, among others, by
observation, interview and documentation. Interviews were conducted in three
categories: chiefs of Islamic boarding, students(santri), and community. The results of
this study indicate that the role of boarding school Sunan Drajat in an effort to empower
students (santri) divided into two namely; empowerment through education and
empowerment through skills and entrepreneurship training
Keywords: Role of Pesantren, Economic Empowerment, Student, Islamic boarding
school of Sunan Drajat
Abstrak
Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan adalah salah satu pondok
pesantren yang telah berhasil mengembangkan program ekonomi yang bertujuan untuk
memberdayakan para santrinya. Berdinya pesantren Sunan Drajat bertujuan untuk
mentransformasikan kehidupan sosial masyarakat, baik bidang pendidikan, dakwah
agama Islam dan sosial. Dalam konteks ekonomi, pesantren telah berhasil
mengaplikasikan konsep-konsep ekonomi yang cenderung bersifat mu’amalah menjadi
konsep aplikasi yang bersifat iqtishadiyyah (ekonomi).Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peran pondok pesantren Sunan Drajat dalam pemberdayaan ekonomi santri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model studi kasus. Sedangkan
metode yang digunakan adalah eksplanatif yang menjelaskan bagaimana peran pondok
pesantren Sunan Drajat dalam melakukan pemberdayaan ekonomi santri. Metode
pengambilan data yang digunakan antara lain dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada tiga kategori yaitu pengurus pesantren,
santri, dan masyarakat.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PP Sunan Drajat telah
menjalankan peran pemberdayaan ekonomi santri dengan baik dengan upaya terbagi
menjadi menjadi dua yaitu ; pemberdayaan melalui pendidikan dan pemberdayaan
melalui pelatihan keterampilan dan wirausaha
Kata kunci : Peran Pesantren, Pemberdayaan Ekonomi, Santri, Pesantren Sunan
Drajat
Pendahuluan
Dalam Islam kedudukan ekonomi penting karena menjadi faktor yang membawa
kepada kesejahteraan umat. Ismail al-Faruqi dalam (Dimyati, 1989:47) berpendapat
bahwa “ kegiatan-kegiatan ekonomi adalah pernyataan dari semangat ajaran Islam,
kerena ekonomi masyarakat dan kemakmurannya adalah cita-cita yang ingin dicapat oleh
umat Islam.” Hal ini diperkuat oleh Al Quran lewat beberapa ayat yang menjelaskan
tentang perseoalan-persoalan ekonomi dan juga hadist-hadist Nabi Muhammad SAW.
Menurut perhitungan Isa Abduh dalam (Dimyati,1989:48) bahwa ayat-ayat yang
berkaitan dengan ekonomi didalam Al Quran ada 725, baik yang secara langsung
menegaskan prinsip ekonomi Islam maupun pengertian yang tersirat dalam ayat-ayat
hukum atau kisah. Demikian juga dalam hadist nabi tidak kurang dari 70 hadist yang
berkenaan dengan persoalan ekonomi.
Islam dengan tegas menggariskan kepada penguasa untuk meminimalkan
kesenjangan dan ketidakseimbangan tersebut lewat beberapa perintah adanya zakat, infaq
dan shodaqoh. Hal ini mengajarkan bahwa harus ada sistem distribusi yang baik dan
terarah. Pembahasan tentang distribusi pendapatan tidak akan lepas dari pembahasan
mengenai konsep moral ekonomi yang dianut. Distribusi pendapatan dalam Islam
merupakan penyaluran harta yang ada, baik dimiliki oleh pribadi atau umum (publik)
kepada pihak yang berhak menerima yang ditunjukan untuk meningkatkan kesejahteran
masyarakat sesuai dengan syariat.
Melihat perkembangan ekonomi syariah yang berkembang pesat di Indonesia saat
ini tentunya perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun
masyarakat secara umum. Dukungan dari pemerintah salah satunya tercermin pada
keinginan Bank Indonesia untuk memberdayakan dan mengembangkan ekonomi syariah
di pondok pesantren yang diyakini memiliki potensi besar dalam penerapan ekonomi
syariah tersebut karena pesantren dapat berperan sebagai corong sosialisasi ekonomi
syariah di masyarakat. Pesantren memiliki ciri khas tersendiri ketimbang lembaga
pendidikan lain di negara manapun selain di Indonesia.
Pesantren diharapkan tidak hanya sebagai pusat pendidikan dan dakwah Islam
namun juga sebagai pusat ekonomi kerakyatan yang menyentuh sektor riil melalui
pembinaan dan pemberdayaan masyarakat sekitar dengan membentuk misalkan
kelompok tani, perkebunan, perikanan, ataupun membentuk usaha kecil dan menengah
(UKM) dan lain sebagainya.
Pemberdayaan tidak dapat lepas dari kemiskinan, karena pemberdayaan sendiri
merupakan upaya dari pengentasan kemiskinan. Pemberdayaan masyarakat merupakan
salah satu cara untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ekonomi Islam
memiliki konsep pemberdayaan yang berbeda dari konvensional dimana Islam
memandang pemberdayaan dari dua segi baik materi maupun immateri. Tidak dikatakan
berdaya jika hanya memenuhi satu sisi saja.
Pesantren yang juga berperan sebagai lembaga sosial kemasyarakatan dapat
membantu pemerintah dalam menyebar-luaskan inovasi pembangunan kepada
masyarakat, dan sebagai wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat. (Abrori & Makki :
2021) Pesantren memasuki wilayah sosial yang lebih luas. Hal ini adalah hasil dari
kemampuan pesantren untuk beradaptasi dan bertahan terhadap berbagai perubahan yang
terjadi serta orientasi pesantren ke masa depan yang sangat diperlukan oleh masyarakat
desa.
Metode
Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah diskriptif
kualitatif yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang ditimbulkan
subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, tindakan dan lain-lain secara holistik
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah
Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus, yang
merupakanan salah satu jenis dari penelitian kualitatif. Menurut (Yin 2015: 18) studi
kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks
kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak secara
tegas atau jelas dan menggunakan berbagai sumber atau multisumber bukti.
Objek penelitian yang berjudul peran pondok pesantren terhadap pemberdayaan
ekonomi santri adalah Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan. Lokasi ini
dipilih berdasarkan alasan ; pertama, PP Sunan Drajat merupakan satu-satunya pesantren
warisan Walisongo yang masih berdiri sampai saat ini. Kedua, PP Sunan Drajat dinilai
telah berhasil dalam mengembangkan program ekonomi untuk memberdayakan para
santrinya sehingga mencetak santri yang tidak hanya pandai dalam ilmu agama namun
juga memiliki skil dan keterampilan dan berjiwa wirausaha.
Ada dua jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data utama yang didapatkan dari hasil wawancara
mendalam dan observasi langsung di lapangan. Dan data sekunder, yaitu berupa dokumen
baik media cetak maupun elektronik. Sedangkan informan dari penelitian ini yaitu
Pimpinan pesantren, pengurus pesantren, santri dan masyarakat.
Analisis data dilakukan dengan mendasarkan diri pada penelitian lapangan,
dengan demikian peneliti melewati beberpa tahap yaitu pengujian, pengkategorian,
pentabulasian, ataupun pengkombinasian kembali bukti – bukti untuk menunjuk kepada
proposisi awal suatu penelitian. peneliti memilih teknik analisis perjodohan pola untuk
menganalisis data yang telah diperoleh, dikarenakan studi kasus dekskriptif relevan
terhadap pola variabel spesifik yang diprediksi dan ditentukan sebelum pengumpulan data
(Yin, 2015: 140).
Pembahasan
Peran Pesantren Dalam Pemberdayaan Ekonomi Santri
Perkembangan pesantren yang banyak tersebar di daerah pedesaan menjadikan
lembaga pesantren memiliki posisi yang strategis dalam mengemban peran-peran
pengembangan pendidikan maupun sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar. Terlebih
lagi dewasa ini pondok pesantren mengalami banyak perubahan dan pengembangan
internal yang memungkinkan besarnya peluang pondok pesantren untuk berperan
sebagai agen pembangunan dalam rangka menjembatani dan memecahka persoalan
sosial masyarakat pedesaan. (Rofiq, dkk 2-3:2005)
Melihat fungsi pesantren yang memiliki tiga peran pokok yaitu dakwah,
pendidikan dan sosial. Pesantren diharapkan menjadi pusat dari perubahan masyarakat
baik dari segi pendidikan maupun budaya dan ekonomi masyarakat. Tidak banyak
pesantren yang dapat memerankan ketiga fungsi tersebut dengan imbang dan baik.
Kebanyakan pesantren masih berpegang pada idealisme awal pendiriannya yaitu lebih
berfokus kepada peran pendidikan dan dakwah. Namun idealisme tersebut tidak lagi
relevan pada masa sekarang sehingga beberapa pesantren telah mengubahnya untuk
menjawab problematika masyarakat di sekitarnya. Dewasa ini, pesantren tidak lagi
hanya sebagai pusat pendidikan keagamaan yang mencetak ustad atau kyai (pemuka
agama) namun juga berperan mencetak para pemimpin masyarakat baik bidang agama
maupun politik.
Pesantren Sunan Drajat telah berhasil dalam menjalankan ketiga peran tersebut
dimana dari segi dakwah mengemas dengan baik dan memanfaatkan perkembangan
teknologi melalui siaran radio dan televisi. Dalam segi pendidikan Pondok Pesantren
Sunan Drajat memiliki beberapa lembaga pendidikan baik formal maupun non formal
dari tingkat TK sampai perguruan tinggi. Hal ini untuk menjawab kebutuhan pendidikan
masyarakat yang semakin berkembang. Segi sosial pesatren ini telah berhasil
membangun berbagai unit usaha yang profitable dimana banyak menyerap tenaga kerja
baik dari kalangan santri dan masyarakat sekitar.
Sesuai dengan Peratutan Pemerintah No.31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan
Kerja Nasional, Pelatihan kerja adalah seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap,
dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang
dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Pesantren Sunan Drajat membekali para santrinya dengan berbagai program
pelatihan untuk mengembangkan skil dan kemampuan para santri. Pelatihan di
pesantren Sunan Drajat hampir dilaksanakan setiap bulan dengan program yang
berbeda-beda. Pelatihan ini dilaksanakan oleh bagian perekonomian bekerjasama
melalui website dan dapat didengarkan online live streaming di website persada di
www.persadafm.com
Pengembangan Jus Mengkudu “Sunan”
Pengolahan Saribuah Mengkudu adalah penanganan pasca produksi dari
perkebunan Mengkudu yang juga menjadi inti plasma dari petani mengkudu yang terdiri
dari 6 kelompok tani Se Kabupaten Lamongan. Saat ini ada dua jenis produk sari buah
mengkudu yang diproduksi oleh Pondok Pesantren Sunan Drajat yang pertama untuk
konsumsi lokal dalam negeri Dengan merk “SUNAN” dalam kemasan 540 ml dan 110
ml, yang kedua adalah produk khusus ekspor ke Jepang dengan merk “JAWA NONI”
Dengan kemasan 540 ml.
Air Minum Dalam Kemasan “Aidrat”
Aidrat (Air Minum Sunan Drajat) merupakan perusahaan air minum dalam
kemasan Gelas yang diproduksi menggunakan tehnologi Reverse Osmosis menghasilkan
air murni ditambah dengan oksigen sehingga baik untuk tubuh dan membantu proses
penyembuhan penyakit khususnya apabila digunakan dengan metode Terapi Air. Air
Minum Dalam Kemasan Aidrat ini didistribusikan ke daerah-daerah, antara lain:
Kabupaten Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban dan sekitarnya. Dengan pangsa pasar
adalah wali santri Pondok Pesantren Sunan Drajat.
Peternakan Sapi & Kambing
Pondok Pesantren saat ini mengembangkan Peternakan Sapi dan Kambing yang
diorientasikan pada penggemukan sapi dan Kambing. Peternakan ini mulai tanggal 16
Nopember 2003. Proyek ini merupakan kerjasama antara Dirjen Peternakan Deptan,
Dinas Kelautan dan Perikanan kab Lamongan dengan Pondok Pesantren Sunan Drajat.
BMT (Baitul Mal Wattamwil) Sunan Drajat
BMT (Baitul Maal wat Tamwiil) Sunan Drajat didirikan berawal dari
keprihatinan pengurus terhadap kondusi masyarakat sekitar yang belum mendapatkan
kehidupan yang layak dari segi ekonomi bahkan sering terjerat rentenir, tidak adanya
lembaga yang dapat membantu untuk meningkatkan pendapat mereka, tidak punya posisi
tawar dengan pihak lain dan kondisi-kondisi lainnya yang serba tidak menguntungkan
bagi masyarakat kecil. Sehingga dirintislah BMT Sunan Drajat dengan sistem bagi hasil
agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Tujuan lain dari didirikannya BMT Sunan
Drajat juga untuk menampung, melayani para santri dalam hal keuangan; pinjam
meminjam, menabung, dan lain-lain.
Sunan Drajat Televisi (SD TV)
Sunan Drajat Televisi (SD TV) berdiri tanggal 22 Juni 2009 dimulai dari adanya
ide untuk mendirikan media penyiaran berisi dakwah yang menghibur (dakwahtainment)
dengan cakupan luas dan pengemasan program secara menarik,sederhana, dan universal.
Fokus utamanya adalah memberikan tontonan berkualitas kepada masyarakat melalui
melalui pengkajian acara yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas pemirsa.
Smesco mart
Smesco merupakan salah satu unit usaha pesantren yang berada dalam naungan
Pondok Pesantren Sunan Drajat. Didirikan pada tahun 2006. Tujuan dari pendirian
Smesco mart adalah memenuhi kebutuhan para santri Pondok Pesantren Sunan Drajat
dalam keperluan belanja sehari-hari, sehingga para santri dapat terpenuhi kebutuhan
kesehariannya secara murah, mudah dan lengkap. Sekaligus para santri memberikan
keuntungan kepada pesantren karena secara tidak langsung mereka berarti juga telah
membantu pesantren sendiri.
Koperasi Pondok Pesantren (Kopotren)
Simpulan
Peran pondok pesantren Sunan Drajat dalam upaya yang telah dilakukan dalam
pemberdayaan ekonomi santri. PP Sunan Drajat telah menjalankan perannya dalam
pemberdayaan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan ekonomi diwujudkan
dengan cara mempersiapkan para santri dengan memberikan bekal keahlian dari dua
aspek yaitu : Pertama, pendidikan baik formal maupun non-formal. Segi formal, upaya
tersebut diwujudkan dalam bentuk pendirian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
memiliki 14 jurusan. Segi non-formal, berupa motivasi dan nasihat-nasihat untuk menjadi
orang sukses baik di dunia maupun akhiat yang disampaikan oleh KH. Abdul Ghofur
kepada para santri dalam setiap pengajian. Kedua, pelatihan dan bimbingan keterampilan.
Pelatihan dan bimbingan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan skil dan keterampilan
para santri agar siap menghadapi dunia kerja. Selain itu, pesantren menyediakan beberapa
fasilitas unit usaha yang dikelola santri dimana hasil keuntungannya akan kembali kepada
santri dan pondok pesantren sendiri.
Daftar Pustaka
Adamson, D. et al. (2013). Community empowerment: learning from practice in
community regeneration. International Journal of Public Sector Management.
Volume 26 (3): 13 Mar 29
Abrori, F. & Makki, M (2021). The Dynamics And Potency Of Halal Tourism In
Situbondo As A City Of Santri, Tasharruf : Journal Economics and Business of
Islam 6 (2),150-162.rnal Of Islamic Studies 6 (2),
Abrori, F. (2019) Implementasi Kesejahteraan Perspektif BKKBN Dalam Kajian
Maqasid Syariah. At-Turost: Journal of Islam Studies 6 (2), 233-243,
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan, (2016). Lamongan Dalam Angka.
Lamongan : BPS Kabupaten Lamongan
Irham. (2015). Pesantren Dan Perkembangan Perkembangan Politik Pendidikan Agama
di Indonesia. Jurnal Pendidikan Agama Islam Ta’lim Vol 13 No 1
Kementrian Agama Republik Indonesia, (2016). Statistik Pendidikan Islam Tahun
Pelajaran 2014/2015. Jakarta: Direktorat Pendidikan Islam Kementrian Agama
Republik Indonesia
Marlina, (2014) Potensi Pesantren dalam Pegembangan Ekonomi syariah. Jurnal Hukum
Islam (JHI) Volume 12, Nomor 1, Juni 2014 http://e-journal.stain-
pekalongan.ac.id/index.php/jhi (ISSN (p) : 1829-7382 Jawa Timur.
Nadzir, M. (2015). Membangun Pemberdayaan Ekonomi Pesantren. Jurnal Economica
Vol VI edisi 1 Mei
Nurjamilah, C. 2016. Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid Dalam Perspektif
Dakwah Nabi SAW. Journal of Islamic Studies and Humanities Vol. 1, No. 1
Peraturan Menteri Agama No. 13 tahun (2014)
Rimbawan, Y. (2012) Pesantren Dan Ekonomi : Kajian Pemberdayaan Ekonomi
Pesantren Darul Falah Bendo Mungal Krian Sidoarjo Jawa Timur. In:
Conference Proceedings: Annual International Conference on Islamic Studies
(AICIS) XII, 5 – 8 November 2012, Surabaya Indonesia.
Sanrego, Y. D & Taufik, M. (2016). Fiqih Tamkin ( Fiqih Pemberdayaan). Jakarta :
Qisthi Press
Susanto, D. (2014). Pesantren dan Dakwah Pemberdayaan Masyarakat Islam. Jurnal An-
Nida, Vol. 6 (2) (2014): 128 – 136
Yulma, et al. (2016). Peran Pemberdayaan Wakaf Tunai (Studi Kasus Pada Bmt Amanah
Ummah Surabaya). Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 11
November.