Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 4

DYSPEPSIA

No. Dokumen : 446.15.1/263/SOP


No. Revisi : 01
SOP
Tgl Terbit : 8 Januari 2023
Halaman :1/4

UPT KARTIKASARI MASTING


PUSKESMAS NIP.19851210200901200
PARANGLOE 6

1. Pengertian Dispepsia adalah rasa nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut
bagian atas atau dada yang sering dirasakan adanya gas,
perasaan penuh atau rasa terbakar pada perut
2. Tujuan Sebagai acuan agar petugas dapat menegakkan diagnosis dan
memberikan pengobatan yang tepat pada pasien Dyspepsia

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Parangloe No.


446.15.1/044/ADMIN Tentang Penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Layanan Klinis

4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
2. Depkes RI. 2007.Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas.
Jakarta

5. Prosedur/ a. Petugas Menggunakan Alat pelindung diri (APD)


Langkah-
b. Petugas melakukan pengukuran tekanan darah pasien dan
Langkah
menanyakan umur pasien serta mencatatnya dalam status
c. Petugas menganamnesa pasien: nyeri perut bagian atas,
dada dan rasa penuh seperti terbakar/panas
d. Petugas melakukan pemeriksaan, pemeriksaan fisik harus
seksama, sering kali ditemukan bunyi timpani pada perkusi
abdomen.
e. Petugas memberi pengobatan terdiri dua bagian yaitu:
f. Penyuluhan, penderita dyspepsia memerlukan tirah baring
harus membiasakan diri makan teratur dan menghidari
makanan yang merangsang
g. Penatalaksanaan untuk pengobatan dyspepsia adalah
diberikan per oral dengan obat antara lain:
h. H2 Bloker 3x1 (ranitidin 150 mg/kali)
i. PPI 2x1 (omeprazole 20 mg/kali)
j. Antasida dosis 3x500-1000 mg/hari
k. Bila muntah sampai mengganggu dapat diberikan anti
emetik misalnya metoclopramide 3x10mg/hari
l. Petugas merujuk ke IGD bila 5 hari pengobatan belum ada
perbaikan atau terjadi komplikasi
m. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, , diagnosis dan
terapi ke dalam rekam medis pasien
n. Petugas menandatangani rekam medik
o. Petugas menulis diagnosis ke buku register rawat jalan

6. Diagram Alir
Petugas layanan klinis
menggunakan APD lalu
menganamnesis pasien

Pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang

Penegakan diagnosis

penatalaksanaan

Konseling dan edukasi

Apotek

Rujuk Rumah SAkit


Pasien pulang

7. Unit terkait 1. Ruangan pemeriksaan umum


2. Ruang Rawat inap
3. Laboratorium
4. Apotik
5. KIA
8. Dokumen 1. Catatan medik
terkait
2. Blanko rujukan
3. Blanko register
4. Blanko resep
9. Rekaman NO Yang Isi perubahan Tanggal mulai
histori diubah perubahan
1. Prosedur Ditambahkan petugas 5-1-2020
menggunakan APD
2. Bagan Ditambahkan petugas 5-1-2020
Alur menggunakan APD

3. Referensi Referensi Peraturan Menteri 31-5-2022


Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, diubah
menjadi Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
HK.01.07/MENKES/1186/2022
Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
DAFTAR TILIK SOP DYSPEPSIA

Unit :

Nama Petugas :

Tanggal Perubahan :

Langkah Kegiatan ya Tidak Tidak


Berlaku

1. Apakah Petugas Menggunakan APD?

2. Apakah perawat melakukan pengukuran


tekanan darah pasien dan menanyakan umur
pasien serta mencatatnya dalam status?

3. Apakah Petugas menganamnesa pasien


sesuai SOP?
4. Apakah Dokter melakukan pemeriksaan,
pemeriksaan fisik sesuai SOP?
5. Apakah Dokter memberi pengobatan sesuai
SOP?

Compliance Rate (CR) : %

Parangloe,

Pelaksana/Auditor

(.....................................)

You might also like