Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

TUGAS PANCASILA

PENGABDIAN MASYARAKAT

Nama Anggota:

Monika Indriyani 16.B1.0008


Tan Helena P. W 16.B1.0011
Inas Atikah 16.B1.0041
Anita Carolina 16.B1.0059
Arafah Salsabila 16.B1.0071

Fakultas Teknik program Studi Teknik Sipil


Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang 2016
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas terlaksananya
bakti sosial di Panti Wredha Harapan Asri . Sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa
sekaligus makhluk sosial di kehidupan ini, sepatutnya kita menyadari bahwa masih
banyak saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan bantuan dan dorongan dari kita.
Oleh karena itu sebagai umat beragama dan peduli dengan sesama kita, kami melakukan
aksi sosial di Wisma Lansia Harapan Asri. Bukan hanya bersimpati tetapi juga
berempati terhadap keadaan yang dialami oleh orang tua kita di Wisma Lansia. Orang
yang seharusnya mendapatkan perhatian kasih sayang dan perhatian oleh anak anaknya
tetapi harus dalam situsasi yang sulit. Keadaan yang dialami oleh orang tua kita dari
Wisma Lansia Harapan Asri sangat berbanding terbalik dengan hal yang dicita-citakan
bangsa ini yang mengharapakan semua masyarakat mendapatkan kesejahteraan antar
setiap pribadi masyarakat Indonesia. Dengan ini kita menunjukan rasa kepedulian kita
terhadap sesama yang membutuhkan. Diharapkannya suatu kegiatan ini dikelola secara
optimal dan terorganisir.
I. LATAR BELAKANG

Sebagaimana tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan secara


khusus dijabarkan dalam pasal-pasalnya menjelaskan bahwa Pancasila mengandung
nilai-nilai universal yang dikembangkan dan berkembang dalam pribadi manusia itu
sendiri. Pancasila membangkitkan kesadaran kita atas pengembangan tanggung jawab
pribadi pada kehidupan masyarakat dan sebaliknya, agar tercipta keseimbangan pada
kehidupan masyarakat.
Penerapan nilai-nilai Pancasila seharusnya timbul dan tumbuh di kalangan
masyarakat dengan sendirinya dan tidak dipaksa. Penerapan ini bisa dilakukan dengan
Pengabdian Masyarakat, seperti kita mengadakan kegiatan di Panti Wredha merupakan
bentuk dari pengabdian kepada orang yang lebih tua. Saat ini telah banyak panti wredha
yang didirikan demi terlaksananya pelayanan kesejahteraan dan perawatan jasmani dan
rohani para lanjut usia, salah satu faktor atau latar belakang berdirinya panti jompo
diantaranya:
1. Sibuknya anggota keluarga sehingga tidak sempat mengurus anggotanya yang
sudah lansia
2. Sudah tidak peduli atau lebih mengandalkan uang untuk tenaga bayaran
3. Lebih percaya pada kemampuan orang lain untuk mengurus anggota
keluarganya

Fungsi utama dari lembaga atau panti werdha ini sebenarnya sebagai pemenuhan
kebutuhan usia lanjut yang meliputi perawatan, perlindungan dan kebutuhan fisik,
spiritual, sosial, dan psikologis hal itu dilakukan agar mereka dapat hidup secara wajar
dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam rutinitas kehidupan para lansia di panti wredha
bukan hanya beristirahat seperti tidur atau bersantai tetapi selalu diselingi dengan
kegiatan-kegiatan yang postif seperti senam bersama, pentas seni, pembekalan rohani,
pembuatan kerajinan, dan hal positif lainnya.
II. Tujuan

Kami melaksanakan kegiatan bakti sosial di Wisma Lansia Harapan Asri untuk
mengamalkan nilai Pancasila, antara lain:

1. Kemanusiaan yang adil dan beradab (sila kedua)

2. Persatuan Indonesia (sila ketiga)

3. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (sila kelima)

III. JADWAL PELAKSANAAN

Panti Wredha Harapan Asri / Wisma Lansia Harapan Asri

Pengurus : Bruder Sipri, Bruder Heri, Pak Narto

Lokasi : Jalan Tusam Raya No. 2A, Pedalangan, Banyumanik

No. Telp : (024) 7478034

Tanggal : 6 Desember 2016


IV. EKSEKUSI

Saat kami berada di panti Wredha, kami berusaha membaur dengan lingkungan
disana. Kami langsung diarahkan oleh Bruder Heri selaku penanggung jawab di panti
ini, untuk ke empat divisi, yaitu:

1. Divisi Keprawatan
2. Divisi Boga
3. Divisi Wash
4. Divisi CS

Cukup mengherankan kenapa kami ditempatkan dengan divisi itu, namun kami
mengingat tujuan awal kami kesini yaitu ‘MENGABDI’ bukan sekedar berkunjung.
Berbeda dengan pengalaman kami sebelumnya di panti asuhan dan berbagi makanan .
Kami melakukan pengabdian ini layaknya kami mengabdi kepada orang tua.

Disana terdapat ± 60 orang lansia, hanya satu pikiran yang terbesit, kenapa banyak
orang yang tega meninggalkan/ memasrahkan orang tua mereka pada Panti Wredha?
berbeda dengan panti asuhan dimana tidak jelas keadaan orang tuanya dimana. Orang
tua di panti ini jelas memiliki anak dan cucu, apakah mereka tidak memikirkan perasaan
orang yang ditaruh di panti ini? dimana keberadaan sila kelima? entah ini efek acuh ta
acuh atau sudah MATI RASA. Bukan berarti kalian punya uang sehingga bisa membeli
semuanya, terkadang hanya duduk diam dikelilingi orang yang dikasihi sudah cukup. (:

Saat kami mulai berinteraksi dengan para lansia, banyak yang berkata bahwa:

1. Lupa siapa saja anggota keluarganya


2. Lupa berapa lama dia sudah di panti wredha
3. Lupa kapan terakhir kali bertemu keluarganya

Dalam raut muka kami hanya gelak tawa yang dapat kami lihatkan, ketika mereka
‘ngoceh’ sendiri mengenai masa lalu mereka, ketika mereka mulai bertingkah lucu
menonton tv yang mati.
Namun..

Terkadang kita hanya berfikir, ‘ditaruh di panti wredha saja daripada NGEREPOTIN’.

Mungkin benar persepsi kita, jika ditaruh di panti pasti banyak temannya.

Tapi, apa kalian berfikir? bagaimana perasaan mereka saat tiba- tiba ditaruh di panti
begitu saja?

Mereka ingin berkeluh kesah sebenarnya, namun mereka sadar bahwa keberadaanya
justru merepotkan anak- cucunya. Apa kalian sadar perlakuan kalian tidak
memanusiakan mereka? bukan berarti ada yang mengurus, semua permasalahan selesai.

Apa kalian tahu sampai kapan umur orangtua kita? Apa ini balas tanda jasa kita?

Kami juga ikut membersihkan area Wisma Lansia Harapan Asri (taman dan lorong
kamar), sehingga pekerjaan penjaga disana berkurang. Pekerja disana cukup banyak
namun terkadang ‘Eluhan’ sering kami dengar. Bisa terlihat mana pekerja yang benar-
benar mengabdi dan mengabdi hanya untuk bayaran. (:

Pada jam makan siang, kami juga ikut mengantar makanan ke masing- masing kamar.
Setelah semua divisi telah kami coba satu persatu, tibalah waktu kami untuk pulang dan
berpamitan pada penanggung jawab kami yaitu Bruder Heri.

Pekerja disana banyak berterimakasih, karena kami bisa meringankan perkerjaan


mereka sekaligus belajar apa arti mengabdi kepada orang lanjut usia, sehingga saat
waktu yang ditentukan kami sudah siap mengabdi kepada orang tua kami masing-
masing.

Kami awalnya berfikir tak akan bisa melakukan pengabdian ini, namun dengan rasa
persatuan beda agama untuk mencapai satu tujuan yaitu MENGABDI akhirnya aksi
sosial ini dapat berjalan dengan lancar.
V. PENUTUP
 Kesimpulan/ Evaluasi

Nilai-nilai pancasila yang kami terapkan dalam tugas ini, antara lain sila ke-2, sila ke-3,
dan sila ke-5. Pada sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab” kami dapat
mengambil nilai tentang kemanusiaan dengan berbagi kepada setiap anak di Panti
Asuhan Wikrama Putra beserta pengurus panti. Serta kami memperlakukan mereka
dengan baik, kami juga tidak mempermasalahkan latar belakang mereka seperti apa
dengan mencoba tidak menghalangi jarak diantara kami dan anak-anak panti sehingga
kami dapat mengakrabkan diri dengan mereka. Pada sila ke-3 “persatuan indonesia”
kami dapat menilai anak-anak panti yang tidak mempermasalahkan perbedaan mereka
satu sama lain. Ada keturunan cina, jawa, bahkan dari NTT mereka tetap dekat layaknya
saudara. Juga mereka menerima semua sifat, kelebihan ,kekurangan mereka satu sama
lain. Pada sila ke-5 “keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia” kami dapat
menyimpulkan disana sudah pasti mereka saling berbagi. Mulai dari berbagi tempat,
berbagi kasih sayang, berbagi makanan dan masih banyak lagi. Pengurus panti asuhan
pun pasti adil dalam pembagian waktu, makan,bermain,sekolah,belajar,bahkan
perhatian.

 Saran
VI. DOKUMENTASI

You might also like