Professional Documents
Culture Documents
5251-Article Text-9274-3-10-20230802
5251-Article Text-9274-3-10-20230802
5251-Article Text-9274-3-10-20230802
Lily Purwianti
lily.purwianti@uib.ac.id
Universitas Internasional Batam
ABSTRACT
The COVID-19 pandemic has had a huge impact on the tourism sector, especially for the hotel business. This is a
big challenge for the hotel industry players in Indonesia, to be able to continue to survive in the midst of a
pandemic. The occurrence of the COVID-19 pandemic in Indonesia had a major impact on the tourism sector. This
study aims to analyze the role of mediating innovation and absorptive capacity in improving hotel performance.
Analysis method using PLS-SEM with Second Order Construct. The sample in this study was 86 hotel
managers/directors in the Riau Islands. This study found that innovation and absorptive capacity mediate hotel
performance. Besides that, it was also found that market orientation had an effect on innovation, absorptive
capacity, and hotel performance. Furthermore, this study also found that innovation and absorptive capacity affect
hotel performance. The contribution given from this research is for hotel managers to implement customer
orientation and competitor orientation in the form of surveying customer wants and needs and monitoring
competitors' movements. Application of absorptive capacity by scheduling regular meetings with customers and
suppliers and collecting information through informal channels.
ABSTRAK
Pandemi COVID-19 ini mempunyai berpengaruh yang sangat besar bagi sektor pariwisata, terutama
untuk usaha hotel. Ini merupakan tantangan yang besar bagi pelaku industri perhotelan di Indonesia,
untuk dapat terus bertahan di tengah pandemi. Terjadinya pandemi COVID-19 di Indonesia
berdampak besar terhadap sektor pariwisata. Penelitian ini bertujuan menganalisa peranan mediasi
inovasi dan absorptive capacity dalam meningkatkan kinerja hotel. Metode analisis data menggunakan
PLS-SEM dengan Second Order Construct. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 86 manajer atau
direktur hotel berbintang yang berada di Kepulauan Riau. Penelitian ini menemukan bahwa inovasi
dan absorptive capacity berperan sebagai mediasi dalam meningkatkan kinerja hotel. Disamping itu
dihasilkan juga bahwa market orientation berpengaruh terhadap inovasi, absorptive capacity dan kinerja
hotel. Selanjutnya penelitian ini juga menemukan bahwa inovasi dan absorptive capacity berpengaruh
terhadap kinerja hotel. Manfaat yang diberikan oleh penelitian ini adalah bagi para pengelola hotel
dapat menerapkan customer orientation dan competitor orientation berupa membuat survei keinginan dan
kebutuhan pelanggan serta memantau pergerakan pesaing. Penerapan absorptive capacity dengan cara
menjadwalkan pertemuan rutin dengan pelanggan dan pemasok serta mengumpulkan informasi
melalui jalur informal.
hotel. Hotel berperan penting dalam me- bantu pelaku industri perhotelan agar dapat
ningkatkan jumlah wisman dan wisman ke bertahan di tengah pandemi, atau setidak-
daerah tujuan wisata, dan dapat untuk nya sampai situasi normal.
meningkatkan pendapatan daerah. Lingkungan yang berubah serta kema-
Namun Pandemi COVID-19 ini mem- juan teknologi, hotel sangat perlu mening-
punyai berpengaruh yang sangat besar bagi katkan strategi bisnisnya. Organisasi yang
sektor pariwisata, terutama untuk usaha sukses membutuhkan lingkungan bisnis
hotel. Ini merupakan tantangan yang besar yang kompetitif dan dinamis untuk terus
bagi pelaku industri perhotelan di Indonesia, mereformasi diri agar dapat mencapai kiner-
untuk dapat terus bertahan di tengah ja yang unggul (Azim et al., 2017). Untuk itu
pandemi. Terjadinya pandemi COVID-19 di hotel agar terus melakukan berbagai per-
Indonesia berdampak besar terhadap sektor baikan dan melakukan penyesuaian strategis
pariwisata (Purwianti dan Khoviati, 2021). yang penting. Salah satunya adalah imple-
Dampak yang terjadi di Provinsi Kepulauan mentasi yang berorientasi pasar. Orientasi
Riau yang merupakan salah satu tujuan pasar merupakan strategi yang berkaitan
pariwisata oleh wisatawan yang berasal dari dengan orientasi pelanggan dan orientasi
luar negeri dan dalam negeri adalah tutup- persaingan. Orientasi pasar, bila digunakan
nya beberapa hotel dan akomodasi lainnya. dengan benar akan membantu hotel menca-
Hotel yang tidak dapat bertahan selama pai kinerja hotel yang unggul (Jassmy dan
pandemi COVID-19 memilih untuk tutup Bhaya, 2016). Orientasi pasar berfokus pada
permanen, sehingga jumlah hotel dan kebutuhan konsumen. Singkatnya, perusa-
akomodasi lainnya di Provinsi Kepulauan haan akan terus memberikan dan mening-
Riau tahun 2021 turun dibandingkan tahun katkan kualitas nilai dan kepuasan yang
2020 dari 130 hotel bintang menjadi 102 dirasakan sehingga tercapai kinerja yang
Hotel Bintang (BPS Provinsi Kepulauan unggul. Hasil penelitian menunjukkan kunci
Riau, 2021, 2022). Kinerja hotel pada tahun sukses bisnis adalah memahami serta me-
2020 juga mengalami penurunan yang nyediakan yang diinginkan serta dibutuh-
drastis akibat pandemic COVID-19, hal ini kan pelanggan (Ebarefimia, 2017).
terlihat pada tabel 1. Absorptive capacity adalah kemampuan
organisasi untuk memanfaatkan pengetahu-
Tabel 1 an eksternal untuk membantu organisasi
Tingkat Hunian Kamar membedakan antara pesaing dengan penge-
tahuan baru (Cazurra dan Rui, 2017).
Klasifikasi Tahun Tahun Tahun
Absorptive capacity akan mendorong perusa-
Hotel 2019 2020 2021
haan agar berinovasi, menjadi proaktif dan
Bintang 1 39,71 17,85 5,73
lebih agresif dibanding competitor (Engelen et
Bintang 2 47,87 28,09 36,42
al., 2015). Perusahaan juga didorong untuk
Bintang 3 55,81 19,46 28,64
memastikan penyelarasan perbedaan ke-
Bintang 4 52,31 21,51 34,4
mampuan organisasi dalam rangka menge-
Bintang 5 45,66 - 43,83
Sumber: (BPS Provinsi Kepulauan Riau, 2021, 2022)
jar inovasi berkelanjutan untuk kesuksesan
berkelanjutan (Thoumrungroje dan Racela,
Melihat hal tersebut, kondisi ini mem- 2013). Inovasi dianggap sebagai cara terbaik
prihatinkan, terutama sektor pariwisata untuk bersaing karena mendorong partum-
yang telah lama menjadi sektor unggulan di buhan organisasi, mendorong kesuksesan di
Provinsi Kepulauan Riau. Maka dari itu masa depan, dan merupakan mesin yang
industri pariwisata, khususnya perhotelan, memungkinkan organisasi untuk mem-
melakukan inovasi, kolaborasi dan adaptasi pertahankan kelangsungan hidup mereka.
agar sektor pariwisata bisa bertahan pada Berbagai tantangan yang dihadapi oleh orga-
saat pandemi. Strategi inovasi dapat mem- nisasi memaksa untuk merangkul inovasi
Peranan Mediasi Inovasi dan Absorptive Capacity...– Purwianti 173
sebagai bagian dari strategi perusahaan. et al., (2012); Kharabsheh et al. (2017) orientasi
Tantangan tersebut termasuk ketersediaan pasar memiliki pengaruh terhadap kinerja
global pengetahuan, perpaduan teknologi organisasi melalui absorptive capacity.
(Inauen dan Schenker, 2012; Masa’deh et al., Hubungan antara strategi orientasi
2017). Organisasi yang stagnan yang tidak (orientasi pasar), absorptive capacity dan
mampu berinovasi untuk mengikuti peru- inovasi dapat dijelaskan oleh dua teori yaitu
bahan lingkungan pada akhirnya akan me- pandangan berbasis sumber daya atau RBV
nemukan diri mereka tanpa keunggulan (resource based view) (Barney, 1991) dan
kompetitif dalam ekonomi yang semakin kemampuan dinamis perusahaan (dynamic
kompleks dan canggih secara teknologi capabilities). Menurut RBV, sumber daya
(Baregheh et al., 2012; Obeidat et al., 2014). adalah sumber potensial yang memberikan
Oleh karena itu, inovasi dilakukan dengan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
baik sebagai pendorong penting daya saing, Kemampuan dinamis adalah teori lain yang
profitabilitas, dan produktivitas (Obeidat, berguna yang menjelaskan akuisisi sumber
2016). daya perusahaan di lingkungan yang
Penelitian tentang absorptive capacity berubah dengan cepat. Teori ini menyatakan
telah banyak yang meneliti antara lain bahwa kemampuan yang digunakan untuk
Aljanabi dan Noor, 2015; Hernández- memperoleh dan menggunakan sumber
Perlines, 2018; Hernández-Perlines et al., daya perusahaan dalam kondisi pasar saat
2017; Hernández-Perlines dan Xu, 2018; ini dapat memfasilitasi pencapaian kinerja
Imamoglu et al., 2018; Al Mamun et al., 2019; yang unggul.
Ozcomert et al., 2018; Rahomee dan Aljanabi, Penelitian ini menerapkan penekanan
2017 dengan menggunkan dimensi dari ab- RBV yang diterapkan pada strategi orientasi
sorptive capacity yaitu acquisition, assimilation, secara bersamaan dengan teori dynamic capa-
transformation dan exploitation. Penelitian ini bilities diterapkan pada absorptive capacity
menggunkaan 2 dimensi yaitu realized ab- yang dianggap sebagai kemampuan berbasis
sorptive capacity dan potential absorptive capa- pengetahuan. Dengan demikian, dengan
city 2018) di mana dimensi ini masih jarang menggabungkan dari kedua teori RBV dan
diteliti. Absorptive capacity didefinisikan teori dynamic capabilities dianggap bahwa
sebagai seperangkat rutinitas dan proses kepemilikan sumber daya yang langka, ber-
organisasi yang dinamis dimana perusahaan harga, tak dapat ditiru, dan tidak dapat di-
memperoleh, mengasimilasi, mengubah dan substitusi memungkinkan perusahaan untuk
mengeksploitasi pengetahuan. Secara khu- mengembangkan kemampuan pelengkap
sus. Potensi absorptive capacity yang terdiri melalui inovasi, dapat memanfaatkan sum-
dari akuisisi pengetahuan dan proses asimi- ber daya tersebut untuk meningkatkan keco-
lasi dan karenanya memberikan fleksibilitas cokan dengan perubahan kondisi pasar dan
dan kemandirian strategis yang cukup bagi mendorong kinerja yang unggul.
perusahaan untuk beradaptasi dan maju Kebanyakan penelitian adalah menggu-
dalam lingkungan yang terus berubah dan nakan first order constrak sedang penelitian
cepat. Realized absorptive capacity yang men- ini menggunakan konstruk multidimensio-
cakup transformasi dan eksploitasi pengeta- nal adalah konstruk yang dibentuk oleh
huan dan mencakup pencapaian wawasan dimensi-dimensi dimana masing-masing
dan konsekuensi baru dari kombinasi penge- dimensi dibentuk oleh manifest variabel/
tahuan yang ada dan yang baru diperoleh ke indikator–indikatornya. Konstruk ini disebut
dalam operasi perusahaan. juga dengan Second Order Construct. Tujuan
Absorptive capacity dan inovasi sebagai penelitian ini adalah untuk mengetahui
variabel mediasi anatara orientasi pasar, dan pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja
kinerja perusahaan masih jarang menjadi hotel, serta untuk mengetahui pengaruh ori-
perhatian akademisi. Menurut Hodgkinson
174 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 7, Nomor 2, Juni 2023 : 171 – 192
entasi pasar terhadap kinerja hotel dengan (Dehghan dan Pool, 2015). Penelitian sebe-
mediasi absorptive capacity dan inovas. lumnya telah menemukan bahwa inovasi
adalah alat yang berharga, memungkinkan
TINJAUAN TEORETIS perusahaan untuk mendapatkan kemam-
Orientasi Pasar puan yang lebih besar dengan merespons
Orientasi pasar dianggap sebagai stra- dan beradaptasi dengan lingkungan yang
tegi atau kemampuan penting yang mem- berubah. Dengan demikian, perusahaan
bantu organisasi tetap kompetitif dalam ling- dapat mencari peluang baru di pasar dan
kungan bisnis yang tidak pasti saat ini. mengeksploitasi kemampuan perusahaan
Orientasi pasar dianggap sebagai konsep lebih besar daripada pesaingnya (Wahab et
pemasaran dan strategi manajemen al., 2020). Inovasi telah dibahas sebagai
(Mokhtar et al., 2014). Menurut berbagai pengembangan produk baru, proses pe-
peneliti, Orientasi pasar membantu dalam ngembangan produk baru, atau adopsi
mengembangkan pengetahuan pemasaran, produk baru. Ini telah digambarkan sebagai
kinerja yang unggul, dan keunggulan 'penerapan ide-ide kreatif yang berhasil'
kompetitif (Haryanto et al., 2017; Mahmoud yang dapat mengarah pada solusi untuk
et al., 2015). Hilman dan Kaliappen (2014) masalah yang dapat berdampak potensial
mendefinisikan orientasi pasar sebagai prak- pada pendapatan perusahaan. Price et al.,
tik pengambilan keputusan manajerial de- (2013) mendefinisikan inovasi sebagai
ngan komitmen dalam organisasi. Merujuk 'proses yang dimulai dengan penemuan,
pada orientasi pasar sebagai generasi inteli- dilanjutkan dengan pengembangan pene-
jen pasar yang mencakup seluruh organisasi muan, dan menghasilkan pengenalan pro-
yang berkaitan dengan kebutuhan pelang- duk, proses, atau layanan baru ke pasar.
gan saat ini dan masa depan, penyebaran Secara lebih sederhana, menggambarkan
intelijen di seluruh departemen, dan respon- proses sebagai dua fase utama: penemuan
sif organisasi secara luas. Menurut orientasi (inisiasi ide) dan implementasi. Inovasi pen-
pasar ini, perusahaan harus memantau ting bagi perusahaan kecil karena perusaha-
perubahan kebutuhan pelanggan, menentu- an besar mengenali kemampuan perusahaan
kan dampak perubahan tersebut terhadap kecil untuk menangkap inovasi, sering kali
kepuasan pelanggan, meningkatkan tingkat akan memanfaatkan kreativitas pertumbuh-
inovasi produk, dan menerapkan strategi an kecil perusahaan yang berorientasi untuk
yang membangun keunggulan kompetitif tetap kompetitif, dan telah mengakui bahwa
perusahaan (Mahmoud et al., 2015; Masa’deh mendorong inovasi sangat efektif melalui
et al., 2016). hubungan dengan perusahaan wirausaha
yang lebih kecil.
Inovasi
Perhatian terhadap tumbuhnya inovasi Absorptive Capacity
disebut-sebut sebagai faktor keberhasilan Absorptive capacity adalah kemampuan
dalam mempertahankan keunggulan kom- organisasi tentang penggunaan pengeta-
petitif. Inovatif berarti menciptakan nilai huan eksternal dan dapat memungkinkan
yang terus-menerus bagi pelanggan. Innova- organisasi untuk membuat perbedaan antara
tiveness adalah keberhasilan implementasi pesaing yang mempunyai pengetahuan baru
ide-ide kreatif dalam organisasi, dari satu yang sama (Cazurra dan Rui, 2017) Selain
titik, kreativitas individu dan tim adalah itu, dengan kompetensi yang unik memung-
poin utama dalam inovasi kesediaan or- kinkan untuk mendapatkan keuntungan
ganisasi untuk inovasi bertindak sebagai dari pengetahuan yang diperoleh dari luar
bagian dari budaya organisasi dan termasuk (Stulova dan Rungi, 2017). Sehingga
kinerja strategis yang harus organisasi me- Absorptive capacity sebagai serangkaian pro-
ngimplementasikan untuk mengakses target ses organisasi yang meliputi memperoleh
Peranan Mediasi Inovasi dan Absorptive Capacity...– Purwianti 175
pengetahuan dari luar, mengasimilasi untuk sasi (Dmour et al., 2015). Beberapa peneliti
memperoleh pengetahuan, mentransforma- telah mendefinisikan definisi yang berbeda
sikannya dan mengeksploitasi pengetahuan untuk kinerja organisasi, karena kinerja
baru. Absorptive capacity adalah "kemampuan organisasi adalah konsep yang cukup luas,
perusahaan untuk mengenali nilai baru, dan perubahan makna sesuai dengan pers-
informasi eksternal, mengasimilasi, dan pektif dan kebutuhan pengguna (Obeidat
menerapkannya untuk tujuan komersial" dan Zyod, 2015). Kinerja organisasi mencer-
Konsep ini penting karena menarik perha- minkan cara sebuah organisasi mengambil
tian pada perbedaan di antara perusahaan keuntungan dari sumber daya berwujud dan
dalam kemampuan mereka untuk menggu- tidak berwujud untuk mencapai tujuan dan
nakan pengetahuan eksternal; dengan demi- puncak dari proses kerja organisasi dan
kian, bahkan jika pesaing dihadapkan pada kegiatan. Kinerja organisasi didefinisikan
teknologi eksternal yang sama, mereka akan dalam kaitannya dengan tujuan dan sasaran
menunjukkan perbedaan dalam pemaham- organisasi. Tomal (2015) menyebutkan
an dan penggunaan teknologi tersebut kinerja organisasi sebagai hasil aktual atau
dalam upaya inovasi mereka sendiri. Proses output dari suatu organisasi. Karena kinerja
ini melibatkan interaksi dinamis dari empat organisasi adalah konsep multidimensional
dimensi yang disebutkan dan masing- yang berusaha untuk mengukur prestasi
masing dimensi mempromosikan kemajuan perusahaan tujuan diusulkan untuk pe-
yang lain secara konsisten (Kocoglu et al., mangku kepentingan yang berbeda dalam
2015). Absorptive capacity dikonseptualisa- suatu periode tertentu.
sikan sebagai konstruksi multidimensi yang
menciptakan nilai terkait inovasi untuk Pengaruh Orientasi Pasar terhadap Kinerja
organisasi. Pada tingkat analisis tingkat Hotel
pertama, itu mencakup seperangkat empat Orientasi pasar memiliki fokus pada pe-
kemampuan: (i) akuisisi; (ii) asimilasi; (iii) langgan dan pesaing, sehingga dapat me-
transformasi; dan (iv) eksploitasi. Keduanya ningkatkan pengetahuannya, menghasilkan
pertama merupakan potential absorptive tindakan dan mendorong inovasi. Pada pe-
capacity organisasi. Dan dua dimensi lain- nelitian Moghaddam et al. (2013) menunjuk-
nya merupakan realized absorptive capacity. kan pengaruh antara orientasi pasar terha-
Oleh karena itu, potential absorptive capa- dap kinerja. Akibatnya, perusahaan perlu
city mewujudkan integrasi pengetahuan meningkatkan kinerjanya melalui kegiatan
eksternal dalam repositori pengetahuan per- orientasi pasar. Orientasi pasar memungkin-
usahaan, sementara realized absorptive kan perusahaan untuk mengembangkan ke-
capacity mewakili kombinasi, pemanfaatan mampuan untuk mengumpulkan dan mem-
dan aplikasi (Morant et al., 2018). proses informasi pasar. Kemampuan ini me-
ningkatkan inovasi organisasi dan inovasi
Kinerja Hotel ini akan meningkatkan kinerja organisasi.
Meningkatkan kinerja organisasi diang- Alizadeh et al. (2013) mengungkapkan
gap sebagai persyaratan penting untuk ma- bahwa orientasi pasar memberikan sum-
najemen strategis perusahaan, dan sebagai bangan positif terhadap kinerja bisnis ini.
hasilnya organisasi cenderung untuk berin- Dengan demikian perbaikan dalam orientasi
vestasi sebagian besar upaya untuk mening- pasar akan mengarah pada kinerja yang
katkan kinerja perusahaan (Babazadeh dan sama-sama tinggi sehingga memastikan ke-
Farahani, 2015). Potensi keberhasilan suatu langsungan bisnis jangka Panjang. Orientasi
organisasi tergantung untuk tingkat besar pasar yang digunakan adalah orentasi pe-
pada kinerja, yang berkaitan dengan ke- langgan, koordinasi fungsional dan orientasi
mampuannya untuk secara efektif menerap- pesaing. Hasil yang sama juga di peroleh
kan strategi untuk mencapai tujuan organi- pada penelitian Chin et al. (2013). Perbedaan
176 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 7, Nomor 2, Juni 2023 : 171 – 192
keduanya adalah pada penelitian Alizadeh et kompetensi inovatif yang bersifat eksploratif
al. (2013) tidak menggukana variabel service dan eksploitatif tetapi hanya kompetensi
quality sebagai variabel Mediasi. Penelitian inovasi eksploitatif yang memengaruhi ino-
sebelumnya telah menemukan pengaruh vasi pemberian layanan.
positif dari orientasi pasar dan kinerja bisnis Leal-Rodríguez dan Albort-Morant
(Al-Ansaari et al., 2015; Charles et al., 2012; (2016) menyebutkan orientasi pasar sebagai
Fawzy et al., 2017; Gruber et al., 2015; Kocak faktor kunci dalam menciptakan dan mem-
et al., 2017; Obeidat, 2016; Obeidat et al. 2016; pertahankan keunggulan kompetitif perusa-
Oluwatoyin et al., 2018; Wilson et al., 2014). haan. Model penelitian ini menggunakan di-
Berdasarkan paparan hasil penelitian sebe- mensi dari orientasi pasar yaitu consumer,
lumnya, maka pengajuan hipotesis adalah: competitor dan Interfunctional coordination.
H1: Orientasi pasar berpengaruh positif ter- Hasil penelitian ini adalah bahwa orientasi
hadap kinerja hotel. pasar mempengaruhi inovasi. Hasil serupa
juga di dapat dari Obeidat (2016). Berdasar-
Pengaruh Orientasi Pasar terhadap Inovasi kan paparan hasil penelitian sebelumnya,
Banyak perusahaan yang berorientasi maka pengajuan hipotesis adalah:
pelanggan cenderung mengejar peningkatan H2: Orientasi pasar berpengaruh positif
produk, serta menciptakan dan memelihara terhadap Inovasi.
ikatan dengan pelanggan. Dengan demikian,
orientasi pasar responsif lebih sadar akan Pengaruh Orientasi Pasar terhadap
keusangan potensial dari produk yang ada Absortive Capacity
dan persyaratan untuk terus memperbaiki Absorptive capacity mengacu pada ke-
dan mengembangkan produk dan layanan. mampuan untuk memperoleh, memahami,
Perusahaan yang berorientasi pasar secara mempekerjakan, dan pada akhirnya meman-
responsif ditandai oleh faktor eksploitatif faatkan pengetahuan yang tersedia di luar
seperti kedekatan, perbaikan, efisiensi, dan organisasi (Tortoriello, 2014). Absorptive
implementasi. Perusahaan dengan orientasi capacity telah diakui sebagai pendorong pen-
pasar responsif berfokus pada segmentasi ting kinerja inovatif organisasi, keunggulan
pelanggan yang terdefinisi dengan baik dan kompetitif berkelanjutan dan pendorong
pasar yang cocok untuk inovasi tambahan. kinerja organisasi (Kharabsheh et al., 2017;
Demikian juga, Zortea-Johnston et al. (2012) Tortoriello, 2014).
berpendapat bahwa orientasi pasar respon- Orientasi pasar berfokus pada scaninng
sif secara negatif mempengaruhi inovasi pengetahuan pasar yang merupakan penge-
radikal dengan bertindak sebagai pencegah tahuan eksternal untuk suatu perusahaan
terhadap pengembangan inovasi terobosan. untuk menciptakan nilai pelanggan.
Studi Kocak et al. (2017) menunjukkan Ozcomert et al. (2018) menunjukkan bahwa
bahwa kedua dimensi orientasi pasar (res- ada kesamaan fungsional diantara orientasi
ponsif dan proaktif) berdampak pada ino- pasar dengan absorptive capacity. Perusahaan
vasi dalam perusahaan, tetapi masing- yang berfokus pada pasar memperoleh
masing memiliki efek yang berbeda pada pengetahuan pasar tentang pesaing dan
inovasi inkremental dan radikal. Sementara pelanggan tetapi meningkatkan dampak pe-
orientasi pasar responsif penting untuk ngetahuan pasar sejauh dapat menyerapnya.
inovasi tambahan, orientasi pasar proaktif Pengaruh orientasi pasar pada kinerja pro-
penting untuk inovasi radikal. Chang et al. duk baru dikaitkan dengan absorptive
(2014) dihasilkan bahwa orientasi pasar capacity. Perusahaan yang mempunyai pan-
memiliki efek positif dan sangat signifikan dangan terhadap orientasi pasar akan
pada inovasi radikal dan inovasi increment- mempunyai kemampuan dalam menyerap
tal. Tsou et al. (2014) menyebutkan bahwa pengetahuan tentang pasar untuk bersedia
Orientasi pasar yang proaktif memengaruhi dalam meluncurkan produk baru untuk
Peranan Mediasi Inovasi dan Absorptive Capacity...– Purwianti 177
membuat pelanggan puas (Ozcomert et al., H4: Absorptive capacity berpengaruh positif
2018). Bahwa orientasi pasar berpengaruh terhadap kinerja hotel.
terhadap absorptive capacity (Hodgkinson et
al., 2012; Kharabsheh et al., 2017; Al Mamun Pengaruh Inovasi terhadap Kinerja Hotel
et al., 2019; Ozcomert et al., 2018; Purwianti, Inovasi layanan atau service innovation
2021). Berdasarkan paparan hasil penelitian diakui sebagai pendorong penting untuk
sebelumnya, maka pengajuan hipotesis meningkatkan keunggulan kompetitif
adalah: perusahaan dan meningkatkan kemung-
H3: Orientasi pasar pengaruh positif terha- kinan kelangsungan hidup perusahaan
dap absorptive capacity. (Chen et al., 2016). Hal ini terutama berlaku
untuk perusahaan yang berorientasi layanan
Pengaruh Absortive Capacity terhadap di mana pasar eksternal berubah dengan
Kinerja Hotel cepat, mengharuskan perusahaan-perusaha-
Dalam beberapa tahun terakhir, peneliti an ini untuk secara konstan mengatasi
telah mengeksplorasi hubungan antara perubahan lingkungan, menanggapi kebu-
absorptive capacity dan kinerja perusahaan. tuhan pelanggan, menyediakan rantai laya-
Liu et al. (2013) menemukan bahwa absorptive nan bernilai tambah yang lengkap, dan
capacity adalah sumber penting dari kinerja menemukan pasar dan peluang baru. Ketika
perusahaan. Wales et al. (2013) mengusulkan perusahaan menjadi lebih berorientasi laya-
hubungan diantara absorptive capacity de- nan maka semakin penting untuk mema-
ngan kinerja keuangan. Tzokas et al. (2015) hami bagaimana inovasi dalam layanan,
menyoroti sifat interaktif anteseden absor- seperti ide-ide dan pendekatan baru dalam
ptive capacity dan bagaimana anteseden ini proses layanan, mempengaruhi proses pe-
berhubungan dengan kinerja perusahaan ngiriman layanan, dalam hal efektivitas,
dan berkontribusi pada pemahaman peran efisiensi dan kualitas layanan.
absorptive capacity untuk menerjemahkan pe- Moghaddam et al. (2013) mengatakan
ngetahuan dari luar menjadi manfaat yang innovation berpengaruh terhadap fianancial
nyata. Dengan demikian, didukung oleh performance yaitu volume of sales atau sales
absorptive capacity, perusahaan lebih cende- growth, profitability dan return on investment.
rung memuaskan pelanggan dengan biaya Byukusenge et al. (2016) menemukan bahwa
rendah, kecepatan tinggi, dan produk ada hubungan yang signifikan antara inovasi
berkualitas tinggi. dan kinerja bisnis. Ini memberikan bukti
Hasil penelitian Liu et al. (2018) empiris bahwa peningkatan kinerja bisnis
absorptive capacity memiliki pengaruh terha- merupakan hasil kegiatan inovatif. Ini benar
dap kinerja perusahaan. Absorptive capacity karena ketika sebuah perusahaan memper-
yang digunakan adalah knowledge acquisition, kenalkan produk, proses dan pasar baru dan
knowledge assimilation dan knowledge exploita- yang baru, dengan teknologi terkini, ini
tion. Disamping menggunakan variabel ab- menarik lebih banyak pelanggan. Sebagai
sorptive capacity, ada variabel lain yang mem- konsekuensinya, penjualan (sales) dan pang-
pengaruhi kinerja perusahaan yaitu inno- sa pasar (market share) akan meningkat dan
vation dan mass customization capability. Hasil keuntungan (profit) akan ditingkatkan juga.
penelitian lain adalah absorptive capacity Hajar (2015) meneliti hubungan antara
berpengaruh terhadap kinerja adalah inovasi dan kinerja manufaktur mebel. Studi
(Hernández-Perlines et al., 2017; Latukha dan ini menemukan efek positif dan signifikan
Veselova, 2018; Noraindah dan Rohaizat, antara inovasi yaitu product innovate-
2016). Berdasarkan paparan hasil penelitian on, expenditure innovation dan process inno-
sebelumnya, maka pengajuan hipotesis vation dan kinerja perusahaan. Sehingga
adalah: perusahaan dengan kecenderungan inovasi
dapat menghadapi perubahan dalam ling-
178 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 7, Nomor 2, Juni 2023 : 171 – 192
nya untuk memanfaatkan secara lebih efektif Bucktowar et al. (2015); Ferraresi et al. (2012);
dan lebih cepat pada pengetahuan yang di- Mahmoud et al., (2015); Wang, (2015) Inovasi
peroleh melalui orientasi pasar akan me- dapat dipandang sebagai sejauh mana suatu
ningkat secara bersama-sama, kualitas res- organisasi menghasilkan, menerima dan me-
pon organisasi terhadap intelijen pasar akan ngimplementasikan ide-ide baru, proses,
meningkat ketika absorptive capacity kuat, produk, atau layanan. Inovasi ditemukan
sehingga meningkatkan kinerja perusahaan. memiliki efek mediasi pada hubungan
Penelitian Kharabsheh et al., (2017) antara orientasi strategis dan kinerja organi-
menemukan bahwa adanya efek mediasi sasi. Inovasi sepenuhnya memediasi hu-
absorptive capacity pada hubungan antara bungan antara orientasi strategis dan kinerja
orientasi pasar dan kinerja organisasi. Orga- organisasi. Inovasi dianggap sebagai varia-
nisasi yang mampu mengenali dan memper- bel yang baik untuk mediasi karena sebagian
oleh informasi eksternal yang relevan, kemu- besar jenis orientasi strategis (yaitu orientasi
dian dapat menerapkan atau mengeksploi- pasar, teknologi, dan orientasi kewirausa-
tasi pengetahuan yang diperluas. Di era haan) telah terbukti memiliki hubungan po-
persaingan ini, kondisi pasar selalu berubah, sitif dengan inovasi dan kinerja. Perusahaan
dan strategi kompetitif baru terus dikem- yang berorientasi pasar tersebut mampu
bangkan dan digunakan. Sehingga perusa- meningkatkan tingkat inovasi dan menikma-
haan harus memiliki kemampuan untuk ti tingkat keberhasilan yang lebih besar di
memperoleh informasi yang relevan dalam pasar. Meskipun baik orientasi pasar dan
lingkungan yang dinamis dan kemudian inovasi memiliki efek signifikan pada kiner-
memanfaatkannya. Organisasi perlu fokus ja, banyak perbedaan dalam kinerja organi-
untuk memberi karyawan nilai-nilai penge- sasi dikaitkan dengan peran inovasi peran
tahuan, visi bersama dan komitmen untuk dalam hubungan orientasi pasar dengan
belajar pada saat yang sama, organisasi perlu kinerja. Akibatnya, perusahaan dengan ori-
fokus pada pesaing dan pelanggan yang entasi strategis mampu menampilkan ke-
mewakili bisnis di masa sekarang dan masa mampuan yang lebih besar untuk berinovasi
depan (orientasi pasar yang tinggi). yang memungkinkan untuk merespon lebih
Menumbuhkan absorptive capacity organisasi sukses terhadap perubahan dalam lingkung-
akan memperbesar manfaat pembelajaran an yang pada akhirnya mengarah pada
dan menghasilkan kecerdasan pasar. Orga- peningkatan kinerja.
nisasi harus dapat mengubah dan meng- Penelitian Putri et al. (2016) menyatakan
eksploitasi pengetahuan yang peroleh men- bahwa pengaruh orientasi pasar yang me-
jadi produk, layanan, dan hasil untuk me- ngarah pada inovasi, merupakan komponen
muaskan karyawan, investor, dan pelanggan penting dalam pemasaran, dan jika dihu-
(absorptive capacity yang tinggi). Berdasarkan bungkan dengan kinerja perusahaan, kom-
paparan hasil penelitian sebelumnya, maka ponen inovatif ini jelas merupakan kompo-
pengajuan hipotesis adalah: nen perantara. Demikian juga, temuan yang
H6: Orientasi pasar pengaruh terhadap menyatakan bahwa inovasi merupakan
kinerja hotel dengan mediasi absorptive variabel penengah diantara orientasi pasar
capacity. ke kinerja operasional perusahaan. Berdasar-
kan paparan hasil penelitian sebelumnya,
Orientasi Pasar Berpengaruh terhadap maka pengajuan hipotesis adalah:
Kinerja Hotel dengan Mediasi Inovasi H7: Orientasi pasar berpengaruh positif
Inovasi sangat tergantung pada orien- terhadap kinerja perusahaan dengan
tasi pasar dan tampaknya memainkan peran mediasi inovasi.
penting sebagai mediasi untuk mendorong
kinerja organisasi (Altuntaş et al., 2013). Model penelitian dapat dilihat pada
Penelitian serupa juga dilakukan oleh gambar 1.
180 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 7, Nomor 2, Juni 2023 : 171 – 192
Gambar 1
Model Penelitian
Sumber: Data Diolah (2022)
tion dan market innovation dengan total per- di masa mendatang; (b) Karyawan mudah
nyataan 7 (Byukusenge et al., 2016) yaitu: berbagi pengalaman praktis; (c) Hotel
1) Service Innovation. (a) Hotel melakukan dengan cepat mengenali kegunaan dari pe-
perbaikan kecil pada layanan yang ada ngetahuan eksternal baru untuk menambah
untuk memuaskan pelanggan; (b) Karyawan pengetahuan yang ada; (d) Hotel secara
perusahaan kami memiliki komitmen ter- teratur mempertimbangkan konsekuensi
hadap inovasi layanan baru; (c) Hotel masih dari tuntutan pasar yang berubah, dalam hal
dapat menghasilkan layanan baru untuk cara-cara baru untuk menyediakan layanan;
tetap kompetitif. 2) Process Innovation. (a) (e) Keluhan klien pada diterima di unit hotel
Hotel meningkatkan teknologi untuk me- Perusahaan bertemu secara berkala untuk
ningkatkan proses layanan; (b) Hotel men- membahas konsekuensi tren pasar dan pe-
cari cara baru untuk meningkatkan proses ngembangan layanan baru; (f) Hotel secara
layanani yang ada. 3) Market Innovation. (a) berkala membahas konsekuensi tren pasar
Hotel mengkomersialkan layanan yang baru dan pengembangan layanan baru; (g)
bagi pelanggan kami di pasar baru; (b) Hotel Diketahui dengan jelas bagaimana kegiatan
memanfaatkan peluang bisnis baru di pasar dalam unit hotel harus dilakukan; (h)
yang baru. Perusahaan memiliki pembagian peran dan
Variabel absorptive capacity diukur de- tanggung jawab yang jelas; (i) Hotel mudah
ngan 2 dimensi yaitu Realized absorptive capa- menangkap peluang untuk unit kami dari
city dan Potential Absorptive capacity dengan pengetahuan eksternal baru.
pernyataan 21 (Albort-Morant et al., 2018) Variabel kinerja perusahaan yang diu-
yaitu: 1) Potential Absorptive Capacity. (a) kur dengan 2 dimensi yaitu Profit dan
Perusahaan terus mempertimbangkan cara occupancy (Espino-Rodríguez dan Ramírez-
memanfaatkan pengetahuan dengan lebih Fierro, 2018). 1) Profit. (a) Profit margin me-
baik; (b) Perusahaan mudah menerapkan ngalami kenaikan dalam 2 tahun terakhir; (b)
layanan baru; (c) Karyawan memiliki bahasa Return of assets mengalami kenaikan dalam 2
yang sama mengenai layanan perusahaan; tahun terskhir; (c) Laba mengalami kenaikan
(d) Hotel secara berkala mengatur pertemu- dalam 2 tahun terakhir. 2) Occupancy. (a)
an khusus dengan klien, pemasok untuk me- Occupancy Rate mengalami kenaikan dalam 2
meroleh pengetahuan baru; (e) Karyawan tahun terakhir; (b) Extra income per room
secara teratur mengunjungi unit lain; (f) mengalami kenaikan dalam 2 tahun terakhir
Hotel mengumpulkan informasi melalui Semua variabel ini menggunakan skala
cara informal (misal, Makan siang dengan likert 5 point yaitu 1 (sangat tidak setuju), 2
rekan kerja, teman, dan mengobrol dengan (tidak setuju), 3 (netral), 4 (setuju), 5 (sangat
mitra); (g) Hotel cepat mengenali perubahan setuju). Alat analisis yang digunakan adalah
di pasar (pesaing, undang-undang, perubah- Smart PLs dengan konstruk multidimen-
an demografis, dan lain-lain); (h) Peluang sional adalah konstruk yang dibentuk oleh
baru untuk melayani klien kami dengan dimensi-dimensi dimana masing-masing
cepat dipahami; (i) Hotel bertemu secara dimensi dibentuk oleh manifest variabel/
teratur berdiskusi profesional eksternal, indikator–indikatornya. Konstruk ini dise-
seperti penasihat, atau konsultan; (j) Manajer but juga dengan Second Order Construct.
secara teratur mengunjungi unit lain; (k)
Hotel sering berinteraksi dengan manajemen ANALISIS DAN PEMBAHASAN
puncak untuk mendapatkan pengetahuan Pada gambar 2 dapat dilihat bahwa hasil
baru; (l) Hotel dengan cepat menganalisis outer loading terlihat bahwa nilai outer loading
dan menafsirkan permintaan klien yang melebihi 0,6. Hal ini berarti semua indikator
berubah. 2) Realized Absoptive Capacity. (a) adalah memenuhi validitas covergent. Pada
Karyawan mencatat dan menyimpan penge- tabel 2 terlihat bahwa nilai AVE melebihi 0,5
tahuan yang baru diperoleh untuk referensi berarti memenuhi syarat validitas covergen.
182 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 7, Nomor 2, Juni 2023 : 171 – 192
Gambar 2
Hasil Uji Pls Alogaritm
Sumber: Data Diolah (2022)
model ini. Nilai R-Square untuk variabel fikan positif terhadap kinerja perusahaan.
Kinerja Hotel adalah 0,974 yang berarti bah- Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
wa variabel orientasi pasar, Absorptive Capa- yang dilakukan oleh (Al-Ansaari et al., 2015;
city dan inovasi menjelaskan sebesar 97,4%. Alizadeh et al., 2013; Charles et al., 2012;
Berdasarkan tabel 4 hasil pengujian me- Fawzy et al., 2017; Gruber et al., 2015; Kocak
nunjukkan bahwa semua hipotesis diterima et al., 2017; Moghaddam et al., 2013) yang
karena memiliki nilai P-Values <0,05 dan T- menunjukkan hubungan positif antara orien-
Statistic > 1,96 tasi pasar dan kinerja. Akibatnya, perusaha-
an perlu meningkatkan kinerjanya melalui
Tabel 3 kegiatan orientasi pasar dan memproses
Hasil Uji Cronbach’s Alpha dan informasi pasar.
Composite Reliability Dengan demikian perbaikan dalam
orientasi pasar akan mengarah pada kinerja
Cronbach's Composite yang sama-sama tinggi sehingga memasti-
Alpha Reliability kan kelangsungan bisnis jangka panjang.
Absorptive Capacity 0,974 0,976 Hubungan antara orientasi pasar dan kinerja
Potential Absorptive perusahaan dapat dijelaskan bahwa hotel
0,942 0,952
Capacity yang berorientasi pasar dapat memenuhi
Realized Absorptive dan mengenali keinginan konsumen serta
0,965 0,970
Capacity memantau gerak gerik pesaing untuk meng-
Orientasi pasar 0,955 0,962 hasilkan keunggulan kompetitif serta kinerja
Competitor yang unggul. Hotel-hotel yang mengenali
0,911 0,934
Orientation kebutuhan pelanggan mampu memaksimal-
Customer Orientation 0,913 0,939 kan kekuatan hotel dan meminimalkan kele-
Inovasi 0,969 0,975 mahan hotel dalam menawarkan layanan.
Market 0,965 0,983 Hasil penelitian ini menegaskan bahwa
Service 0,910 0,944 kinerja yang lebih baik dapat dicapai melalui
pelaksanaan customer orientation dan compete-
Process 0,866 0,937
tor orientation.
Kinerja Hotel 0,911 0,934
Pelaksanaan competitor orientation pada
Profit 0,812 0,889 hotel, yaitu secara rutin mengumpulkan in-
Room Occupancy 0,867 0,938 formasi gerak gerik pesaing, sering meng-
Sumber: Data diolah (2022) evaluasi kekuatan pesaing utama dapat
Tabel 4 membantu pihak hotel untuk dapat melihat
Hasil uji nilai R Square bagaimana gerak gerik pesaing sehingga
dapat membantu pihak hotel dalam menyu-
R Square sun strategi yang tepat. Selain competitor
Absorptive Capacity 0,465 orientation, pihak hotel juga perlu melakukan
Inovasi 0,348 customer orientation. Pelaksanaan customer
Kinerja Hotel 0,974 orientation pada hotel yaitu bahwa tujuan
Sumber: Data diolah (2022) perusahaan di dorong oleh kepuasan pe-
langgan dan mengkomunikasikan informasi
Orientasi Pasar Berpengaruh terhadap tentang pengalaman tentang pelanggan di
Kinerja Hotel semua fungsi bisnis dapat membantu hotel
Hasil pengujian pada tabel 5 menunjuk- untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan
kan bahwa variabel orientasi pasar terhadap dari pelanggan, sehingga dapat membuat
kinerja perusahaan memiliki P-Values sebe- pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan.
sar 0,033. Nilai ini menunjukan bahwa varia-
bel orientasi pasar memiliki pengaruh signi-
184 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 7, Nomor 2, Juni 2023 : 171 – 192
Tabel 5
Hasil Pengujian Hipotesis
huan yang ada dan yang baru diperoleh ke Orientasi Pasar Berpengaruh terhadap
dalam operasi perusahaan. Absorptive Capacity.
Hasil penelitian ini konsisten dengan Variabel orientasi pasar terhadap absorp-
penelitian Tzokas et al. (2015) menemukan tive capacity memiliki nilai P-Value sebesar
bahwa absorptive capacity perusahaan menga- 0,000 (tabel 5), P-Value kurang dari 0,05.
rah ke kinerja yang lebih baik dalam hal Angka ini menunjukkan bahwa variabel
pengembangan produk baru, kinerja pasar orientasi pasar memiliki pengaruh signifikan
dan profitabilitas ketika digunakan dalam positif terhadap absorptive capacity. Orientasi
kombinasi dengan kemampuan perusahaan. pasar yang terdiri dari customer orientation
untuk melibatkan teknologi canggih dalam dan competitor orientation berpengaruh terha-
program pengembangan produk baru serta dap absorptive capacity. Studi ini menemukan
menumbuhkan hubungan pelanggan yang bahwa perusahaan yang mengumpulkan
kuat untuk mendapatkan wawasan pelang- informasi tentang perilaku pesaing mereka
gan. Sehinggan peran absorptive capacity se- dan menggunakan informasi ini untuk me-
bagai mekanisme untuk menerjemahkan pe- ningkatkan kinerja mereka sendiri memiliki
ngetahuan eksternal menjadi manfaat nyata. kemampuan yang lebih besar untuk menye-
Faktor-faktor keberhasilan yang ber- rap ide dan inovasi baru. Perusahaan yang
orientasi pada absorptive capacity adalah me- berkomunikasi dengan pelanggan mereka,
nunjukkan elemen-elemen yang harus diga- mensurvei mereka secara teratur, dan me-
bungkan organisasi untuk meningkatkan ngukur bagaimana kepuasan memengaruhi
kecakapan dalam memanfaatkan pengeta- absorptive capacity cenderung berhasil. Hotel
huan eksternal untuk keuntungan hotel secara rutin mengumpulkan informasi
(Stulova dan Rungi, 2017). Untuk dapat me- tentang perilaku pesaing mereka, dan hotel
manfaatkan pengetahuan eksternal, organi- sering mengevaluasi kekuatan pesaing.
sasi harus mempertimbangkan empat ele- Perusahaan yang berfokus pada pasar
men pola pikir pengembangan berkelanjut- memperoleh pengetahuan pasar tentang
an, inovasi bottom-up karyawan, kerjasama pesaing dan pelanggan tetapi dapat mening-
internal berbasis kepercayaan di semua unit katkan dampak pengetahuan pasar sejauh
dan kapasitas untuk penggunaan pengeta- perusahaan dapat menyerapnya. Orientasi
huan yang ditangguhkan. pasar suatu perusahaan mempengaruhi upa-
Hasil penelitian (Stulova dan Rungi, yanya untuk menyediakan layanan baru ke
2017) dan (Purwianti, 2021) mendukung pasar dengan memahami absorptive capacity.
hasil penelitian ini yang menyatakan dimen- Perusahaan dengan orientasi pasar akan
si pengembangan berkelanjutan berkaitan memiliki kemampuan yang tinggi dalam
dengan kemampuan fungsional lainnya se- menyerap pengetahuan pasar untuk mem-
perti merasakan peluang bisnis dan pengem- bawa produk baru ke pasar untuk memuas-
bangan produk atau kemampuan adaptif kan pelanggan (Ozcomert et al., 2018).
dan kemampuan inovatif, juga sejalan de- Beberapa penelitian menghasilkan bahwa
ngan bagian intuitif dari pembelajaran orga- orientasi pasar berpengaruh terhadap absorp-
nisasi yaitu menghubungkan peran karya- tive capacity yaitu Hodgkinson et al. (2012);
wan dan pengembangan organisasi, sehing- Kharabsheh et al. (2017).
ga absorptive capacity sebagai akselator dari
kinerja perusahaan. Orientasi Pasar Memiliki Pengaruh
Penelitian lain yang menguatkan bahwa terhadap Inovasi.
absorptive capacity memiliki pengaruh terha- Variabel orientasi pasar terhadap ino-
dap kinerja adalah Noraindah dan Rohaizat vasi memiliki nilai P-Value sebesar 0,00 (tabel
(2016); Wales et al. (2013) dan Hernández dan 5), maka variabel orientasi pasar memiliki
Xu (2018). pengaruh signifikan positif terhadap inovasi.
Orientasi pasar memiliki fokus pada pelang-
186 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 7, Nomor 2, Juni 2023 : 171 – 192
gan dan pesaing, sehingga dapat meningkat- Penemuan ini juga mendukung hasil
kan pengetahuannya, menghasilkan tindak- dari Putri et al.(2016) mengemukakan bahwa
an dan mendorong inovasi. Dengan orientasi inovasi mampu memediasi pengaruh orien-
pasar yaitu dengan customer orientation maka tasi pasar terhadap kinerja. (Putri et al., 2016)
perusahaan dapat menemukan kebutuhan menyatakan bahwa pengaruh orientasi pa-
dan keinginan pelanggan serta menyesuai- sar yang mengarah pada inovasi, merupakan
kan layanan yang sesuai. Dengan menye- komponen penting dalam pemasaran, dan
suaikan layanan untuk memenuhi kebutuh- jika dihubungkan dengan kinerja perusaha-
an pelanggan, perusahaan dapat meningkat- an, komponen inovatif ini jelas merupakan
kan layanan yang ada atau membuat inovasi komponen perantara. Inovasi adalah varia-
kecil untuk memuaskan pelanggan bel mediasi antara orientasi pasar dan kiner-
(Bucktowar et al., 2015). Hal ini dapat dilihat ja perusahaan. Demikian juga, temuan ini
dari hasil penelitian ini bahwa kecenderung- menyatakan bahwa inovasi adalah variabel
an tujuan hotel didorong oleh kepuasan penengah antara orientasi pasar ke kinerja
pelanggan. Selain pada hotel juga mendapat- hotel.
kan keunggulan kompetitif didasarkan pada
pemahaman akan kebutuhan pelanggan, Absorptive Capacity sebagai Variabel
hotel sering melakukan survei pelanggan Mediasi
untuk menilai kualitas layanan. Absorptive capacity pada penelitian ini
Orientasi pasar suatu perusahaan meru- terbukti sebagai mediasi dari orientasi pasar
pakan faktor kunci dalam kemampuannya terhadap kinerja hotel dan orientasi kewira-
untuk tetap kompetitif dan inovatif. Banyak usahaan terhadap kinerja hotel. Orientasi
perusahaan yang berorientasi pelanggan pasar memiliki berpengaruh terhadap kiner-
cenderung mengejar peningkatan produk, ja hotel dengan absorptive capacity sebagai
serta menciptakan dan memelihara ikatan mediasi terbukti hal ini bisa dilihat dari nilai
dengan pelanggan. Dengan demikian, orien- P-value sebesar 0,000 (tabel 5), nilai ini berada
tasi pasar lebih sadar akan keusangan dari di bawah 0,05. Hasil penelitian ini mendu-
service yang ada dan persyaratan untuk terus kung penelitian dari (Kharabsheh et al., 2017;
memperbaiki dan mengembangkan layanan. Noraindah dan Rohaizat, 2016) yang menya-
Hasil penelitian ini serupa juga didapat takan bahwa mediasi absorptive capacity pada
dari Leal-Rodríguez dan Albort-Morant pengaruh orientasi pasar ke kinerja hotel.
(2016); Chang et al. (2014); Obeidat, (2016); Apabila hotel menerapkan orientasi pasar
Tsou, et al. (2014); Tutar et al. (2015). agar mendapatkan knowledge tentang per-
saingan serta para pelanggan. Absorptive
Inovasi Sebagai Variabel Mediasi capacity mempunyai kemampuan yang ting-
Variabel inovasi sebagai variabel media- gi akan dapat menaikkan dampak orientasi
si, pada penelitian ini terbukti. Pada inovasi pasar terhadap kinerja hotel. Orientasi pasar
sebagai variabel mediasi antara pengaruh akan mempunyai pengaruh untuk meperke-
orientasi pasar terhadap kinerja terbukti di nalkan produk baru dalam pasar dengan
karenakan nilai p-value sebesar 0,00 (tabel 5), menggunakan pengetahuan yang didapat.
nilai ini berada di bawah 0.05. Penemuan ini Hotel yang mempunyai orientasi pasar akan
mendukung dengan (Altuntaş et al., 2013; memiliki kemampuan untuk menyerap dan
Bucktowar et al., 2015; Ferraresi et al., 2012; mendapatkan pengetahuan tentang pasar
Mahmoud et al., 2015) mengemukakan bah- karena hotel tersebut bersedia untuk mem-
wa inovasi tergantung pada orientasi pasar perkenalkan produk baru dapat memuaskan
dan tampaknya memegang peran penting pelanggan sehingga kinerja hotel akan
sebagai mediasi untuk mendorong kinerja meningkat.
organisasi. Mediasi absorptive capacity pada hubung-
an antara orientasi pasar dan kinerja hotel.
Peranan Mediasi Inovasi dan Absorptive Capacity...– Purwianti 187
rature. International Journal of Business Charles, L., C. Joel, dan K. C. Samwel. 2012.
and Technopreneurship 7(1): 87–92. Market Orientation and Firm Perfor-
Baregheh, A., J. Rowley, S. Sambrook, dan D. mance in the Manufacturing Sector in
Davies. 2012. Food Sector SMEs and Kenya. European Journal of Business and
Innovation Types. British Food Journal Management 4(10): 2222–2839.
114(11): 1640–1653. https://doi.org/10. Chen, K. H., C. H. Wang, S. Z. Huang, dan G.
1108/00070701211273126. C. Shen. 2016. Service Innovation and
Babazadeh, B. dan T. Farahani. 2015. The New Product Performance: The Influen-
Effect of Knowledge Management ce of Market-Linking Capabilities and
Capability and Dynamic Capabilities in Market Turbulence. International Journal
Organizational Performance of Razi of Production Economics 172: 54–64. https:
Insurance Company. Indian Journal of //doi.org/10.1016/j.ijpe.2015.11.004.
Fundamental and Applied Life Sciences Chin, C. H., M. C. Lo, dan T. Ramayah. 2013.
5(S2): 2341-2349. Market Orientation and Organizational
Barney, J. 1991. Firm Resources and Performance: The Moderating Role of
Sustained Compet. Journal of Service Quality. SAGE Open 3(4). https:
Management 17(1). //doi.org/10.1177/2158244013512664.
BPS Provinsi Kepulauan Riau. 2021. Direktori Dehghan, A. dan J. K. Pool. 2015. The Effects
Hotel dan Jasa Akomodasi Lainnya Provinsi of Customer and Entrepreneurial Orien-
Kepulauan Riau 2020. tation on Innovativeness and Perfor-
BPS Provinsi Kepulauan Riau. 2022. Direktori mance. International Journal of Arts &
Hotel dan Jasa Akomodasi Lainnya Provinsi Sciences 08(04): 357–364.
Kepulauan Riau 2021. Dmour, D., R. Hani, D. Obeidat, B. Yousef, R.
Bucktowar, R., A. Kocak, dan K. Padachi. E. Masa'deh, D. Almajali, dan D.
2015. Entrepreneurial Orientation, Mar- Abdelkarim. 2015. The Practice of HRIS
ket Orientation and Networking: Impact Applications in Business Organizations
on Innovation and Firm Performance. in Jordan: an Empirical Study. Conference
Journal of Developmental Entrepreneurship Proceedings (COES&RJ-CP), 2(25): 53–74.
20(04): 1550024. https://doi.org/10. http://centreofexcellence.net/C/Confe
1142/S1084946715500247. rence Proceedings.htm
Byukusenge, E., J. Munene, dan L. Orobia. Ebarefimia, S. 2017. Effects of Market Orien-
2016. Knowledge Management and tation Practices on Business Performan-
Business Performance: Mediating Effect ce of Hotels in Nigeria. Procee-dings of the
of Innovation. Journal of Business and International Conference on Marketing,
Management Sciences 4(4): 82–92. Tourism & Hospitality (April): 1–12.
https://doi.org/10.12691/JBMS-4-4-2. Engelen, A., V. Gupta, L. Strenger, dan M.
Cazurra, A. C. dan H. Rui. 2017. Barriers to Brettel. 2015. Entrepreneurial Orienta-
Absorptive Capacity in Emerging tion, Firm Performance, and the Mode-
Market Firms. Journal of World Business rating Role of Transformational Leader-
52(6): 727–742. https://doi.org/10. ship Behaviors. Journal of Management
1016/j.jwb.2017.06.004. 41(4): 1069–1097. https://doi.org/10.
Chang, W., G. R. Franke, T. D. Butler, dan C. 1177/0149206312455244.
F. Musgrove. 2014. Differential Media- Espino-Rodríguez, T. F. dan J. C. Ramírez-
ting Effects of Radical and Incremental Fierro. 2018. The Relationship between
Innovation on Market Orientation- Strategic Orientation Dimensions and
Performance Relationship: A Meta- Hotel Outsourcing and its Impact on
Analysis. Journal of Marketing Theory and Organizational Performance: an Appli-
Practice 22(3): 235-250. https://doi.org/ cation in a Tourism Destination. Sus-
10.2753/MTP1069-6679220301. tainability (Switzerland) 10(6). https://
Peranan Mediasi Inovasi dan Absorptive Capacity...– Purwianti 189