Professional Documents
Culture Documents
8616 28151 1 PB
8616 28151 1 PB
php/kimap/index
Abstract
The purpose of this study is to show the working culture of the police in service to the
community in Enrekang Police. The research method used is qualitative. The number of
informants is seven. Data collection techniques through observation, interviews, literature
studies. The results showed that the Enrekang Police Department in the implementation of the
task of giving attention to habits, where the Enrekang Police Police always pay attention to the
small details of errors in carrying out their duties. This is in line with the principle of obedience
to the procedures for carrying out police duties. Enrekang Police Regulation as a party that
provides public services to the community in order to provide maximum service, guided by the
Code of Professional Ethics of the Police and Tri Brata and Catur Prasetya as the main duty of
the police is to protect, serve and enforce the law and work in accordance with the Standards of
Oprasional Procedures. Enrekang Police Department carries out tasks oriented to the values
carried out by adjusting methods to the socio-cultural conditions of the community and
providing examples first, be it institutionally, personally and close family of the Police so as to
have a significant impact in the results of socialization and education to the community.
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan budaya kerja kepolisian dalam pelayanan kepada
masyarakat di Polres Enrekang. Adapun metode penelitian yang digunakan yakni kualitatif.
Jumlah informan sebanyak tujuh orang. Teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepolisian Polres Enrekang
dalam pelaksanaan tugas memberikan perhatian kebiasaan, dimana Kepolisian Polres Enrekang
selalu memperhatikan detail-detail kecil kesalahan dalam melaksanakan tugas. Hal ini sejalan
dengan asas ketaatan terhadap prosedur pelaksanaan tugas Kepolisian. Peraturan Polres
Enrekang sebagai pihak yang memberikan pelayanan publik pada masyarakat agar dapat
memberikan pelayanan maksimal, dengan berpedoman pada Kode Etik Profesi Polri dan Tri
Brata dan Catur Prasetya sebagaimana tugas pokok kepolisian yaitu mengayomi melindungi,
melayani dan menegakkan hukum serta bekerja sesuai dengan Standar Oprasional Prosedurnya.
Kepolisian Polres Enrekang melaksanakan tugas dengan berorientasi pada Nilai-nilai yang
dilakukan dengan menyesuaikan metode dengan kondisi sosial budaya masyarakat serta
memberikan contoh terlebih dahulu, baik itu secara kelembagaan, pribadi dan keluarga dekat
Kepolisian sehingga memberikan dampak yang signifikan dalam hasil sosialisasi dan edukasi
terhadap masyarakat.
*
muhammadarifin@gmail.com
1037
Volume 3, Nomor 4, Agustus 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
1038
Volume 3, Nomor 4, Agustus 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
1039
Volume 3, Nomor 4, Agustus 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
artinya sejauh mana publik bergantung Pudak Kabupaten Tabolang”. Dari hasil
pada pelayanan yang diterima sesuai penelitian oleh sudirun, dapat dianalisa
norma atau aturan-aturan yang telah perbandingan dengan penelitian yang
ditetapkan. Sehingga penerapan akan dilakukan bahwa penelitian
tindakan pelayanan terhadap terdahulu tersebut fokus pada pelayanan
masyarakat bisa berjalan sesuai pembuatan surat keterangan catatan
bagaimana semestinya. Dengan kepolisian kabupaten Tabolang dan
memberikan sebuah fasilitas atau penelitian yang akan dilakukan
pelayanan yang baik, masyarakat pasti selanjutnya fokus kepada Budaya Kerja
akan merasa puas dan dengan hubungan Polres Enrekang.
sosial antara polisi dan masyarakat bisa Penggunaan istilah budaya
tercipta dengan baik. Polres Engrekang organisasi dengan mengacu pada
adalah salah satu ujung tombak polri budaya yang berlaku dalam perusahaan,
yang bertugas menciptakan situasi yang karena pada umumnya perusahaan itu
kondusif di wilayah kebupaten dalam bentuk organisasi, yaitu kerja
Enrekang. Dalam melaksanakan tugas sama antara beberapa orang yang
polisi secara universal yaitu melayani membentuk kelompok atau satuan kerja
dan melindungi (serve dan protect) yang sama tersendiri (Edy Sutrisno 2010:20).
dilaksanakan oleh Polres Enrekang. Budaya organisasi merupakan
Namun masih adanya permasalahan suatu kekuatan sosial yang tidak
keamanan yang belum sesuai dengan tampak, yang dapat menggerakkan
harapan masayarakat seperti nepotisme orang-orang dalam suatu organisasi
dalam hal pelayanan administrative, untuk melakukan aktivitas kerja. Secara
tindak anarkhisme, tindak kekerasan tidak sadar tiap-tiap orang di dalam
potensi konflik antar golongan dan suatu organisasinya. Apalagi bila ia
tindak kejahatan konvensional dan sebagai orang baru supaya dapat
masih merupakan ancaman tersendiri diterima oleh lingkungan tempat
untuk terciptanya rasa aman bagi bekerja, ia berusaha mempelajari apa
masyarakat Enrekang. yang dilarang dan apa yang diwajibkan,
Penelitian yang dilakukan Sudirun apa yang baik dan apa yang buruk, apa
(2020) “Kualitas Pelayanan Pembuatan yang benar apa yang salah dan apa yang
Surat Keterangan Catatan Kepolisian harus dilakukan dan apa yang tidak
Dilihat Dari Aspek Tangible Pada boleh dilakukan di dalam organisasi
Kantor Kepolisian Polsek Murung tempat b ekerja itu. Jadi, budaya
1040
Volume 3, Nomor 4, Agustus 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
1041
Volume 3, Nomor 4, Agustus 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
1042
Volume 3, Nomor 4, Agustus 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
1043
Volume 3, Nomor 4, Agustus 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
dan metode tertentu dalam rangka dengan aturan pokok dan tata cara yang
memenuhi kepentingan orang lain telah ditetapkan (Hardiansyah, 2011).
sesuai haknya. Pelayanan hakikatnya Dalam konteks pelayanan publik,
adalah sebuah serangkaian kegiatan, dikemukakan bahwa pelayanan umum
karena pelayanan merupakan sebuah adalah mendahulukan kepentingan
proses. Sebagai proses, pelayanan umum, mempermudah urusan
berlangsung secara rutin dan publik, mempersingkat waktu
berkesinambungan, meliputi seluruh pelaksanaan urusan publik dan
kehidupan orang dalam masyarakat memberikan kepuasan kepada publik.
(Moenir 2010:26). Senada dengan itu (Moenir, 2015)
Istilah pelayanan dalam bahasa mengemukakan bahwa pelayanan
Inggris adalah “service” (Moenir, 2002) publik adalah kegiatan yang dilakukan
mendefinisikan “pelayanan sebagai oleh seseorang atau
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan landasan
seseorang atau sekelompok orang faktor material melalui sistem, prosedur
dengan landasan tertentu dimana tingkat dan metode tertentu dalam usaha
pemuasannya hanya dapat dirasakan memenuhi kepentingan orang lain
oleh orang yang melayani atau dilayani, sesuai dengan haknya. Kegiatan
tergantung kepada kemampuan pelayanan publik yang diselenggarakan
penyedia jasa dalam memenuhi harapan pemerintah kepada masyarakat meliputi
pengguna.” Pelayanan pada hakikatnya banyak hal yang menyangkut semua
adalah serangkaian kegiatan, karena itu kebutuhan masyarakat.
proses pelayanan berlangsung secara Sedangkan Menurut dari Bab I
rutin dan berkesinambungan, meliputi Pasal 1 Ayat 1 UU No. 25/2009 tentang
seluruh kehidupan organisasi dalam pelayanan publik, dinyatakan bahwa
masyarakat. Proses yang dimaksudkan pelayanan publik merupakan rangkaian
dilakukan sehubungan dengan saling kegiatan dalam rangka pemenuhan
memenuhi kebutuhan antara penerima kebutuhan pelayanan yang sesuai dalam
dan pemberi pelayanan. peraturan perundang-undangan bagi
Pelayanan publik dapat diartikan setiap warga negara dan penduduk atas
sebagai pemberi layanan barang, jasa, dan pelayanan
(melayani) keperluan orang atau administratif yang di sediakan bagi
masyarakat yang mempunyai penyelenggara pelayanan publik.
kepentingan pada organisasi itu, sesuai
1044
Volume 3, Nomor 4, Agustus 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
1045
Volume 3, Nomor 4, Agustus 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
hal yang sangat penting dan sangat erat dan bekerja secara professional sesuai
kaitannya jika berbicara tentang dengan standar oprasional prosedur
kompetensi baik itu dilihat dari segi tanpa melakukan tindakan pengecualian
pendidikan, keterampilan, pangkat, serta dan pilih kasih terhadap masyarakat,
jabatan yang dimilikinya semua itu seperti yang tercantum dalam Visi
merupakan salah satu penunjang dalam Polres Enrekang adalah sebagai berikut:
pelaksanaan tugas, karena semua “Terwujudnya postur Polri
termasuk kriteria-kriteria dari sebagai sosok penolong, pelayan, dan
pelaksanaan budaya kerja tersebut. sahabat masyarakat serta penegak
Selain berbicara tentang kompetensi hukum yang jujur, benar, adil,
yang dimiliki oleh anggota kepolisian transparan dan akun tabel serta beretika
semua bisa dinilai dengan mengikuti guna memelihara KAMTIBNAS
pendidikan pengembangan yang telah diwilayah hukum Polres Enrekang yang
disediakan untuk mengetahui seberapa kondusif didukung sinergi tas polisional
besar kemampuan yang dimiliki dalam dalam rangka keberlangsungan
melaksanakan tugas selaku Aparatur pembangunan”.
Negara.
Peraturan yang Meliputi Budaya
Kebiasaan yang Meliputi Budaya Kerja
Kerja
Peraturan Kepolisian Republik
Kebiasaan adalah setiap anggota Indonesia nomor 7 tahun 2006 tentang
kepolisian berperilaku berdasarkan akan kode etik pada point lima menerangkan
hak dan kewajibannya, kebebasan atau bahwa anggota Polri senangtiasa tidak
kewenangan dan bertanggung jawab mengeluarkan ucapan atau isyarat yang
terhadap pekerjaannya baik pribadi bertujuan untuk mendapat imbalan atas
maupun kelompok, menyangkut pelayanan yang diberikan pada
kebiasaan kepolisian di Polres Enrekang masyarakat. Terkhusus pada aparat
pada masyarakat dapat dilihat dari sikap kepolisian sebagai penegak hukum
dan pendiriannya dalam melakukan diwajibkan bertugas melayani dan
pekerjaan atau dalam melayani mengayomi masyarakat bukan
masyarakat, terkhusus dibagian Sentra meresahkan masyarakat. Dalam aturan
pelayanan Kepolisian Terpadu yang kepolisian, kepolisian, anggota polisi
memberikan pelayanan kepada tidak tidak diperbolehkan melakukan
masyarakat harus jujur, ramah, humanis tindakan pemaksaan, penganiayaan,
1046
Volume 3, Nomor 4, Agustus 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
kekerasan beserta pungutan liar memberi acuan, titik tolak dan tujuan
terhadap masyarakat. Sinambela hidup. (Steeman dalam Adisusilo,
mengemukakan azas-azas dalam 2013). Nilai itu lebih dari sekedar
pelayanan publik adalah 1) keyakinan, nilai selalu menyangkut pola
Transparansi bersifat terbuka, mudah pikir dan tindakan, sehingga ada
dan dapat diakses oleh semua pihak hubungan yang amat erat antara nilai
yang membutuhkan dan disediakan dan etika. Dalam hal ini kepolisian
secara memadai serta mudah memegang peran yang sangat penting
dimengerti; 2) Transparansi bersifat untuk memberikan nilai moral dalam
terbuka, mudah dan dapat diakses oleh setiap pelayanan yang diberikan kepada
semua pihak yang membutuhkan dan masyarakat. Jika dalam pelayanan
disediakan secara memadai serta mudah ditanamkan etika dapat mengembalikan
dimengerti; 3) Kondisional sesuai citra kepolisian yang humanis
dengan kondisi dan kemampuan mengayomi masyarakat. tolak ukur bagi
pemberi dan Polres dalam menjalankan fungsinya
penerima pelayanan dengan tetap sebagai lembaga keamanan dan
berpegang pada prinsip efisiensi dan kepedulian sosial, baik terhadap
efektivitas 4) Partisipatif mendorong lingkungan baik terhadap sesama
peran serta masyarakat dalam manusia. Untuk membangun citra
penyelenggaraan pelayanan publik kepolisian kedepannya perlu
dengan memperhatikan aspirasi, mengadakan pertemuan dengan
kebutuhan dan mengundang tokoh masyarakat, Saling
harapan masyarakat; 5) Keamanan hak berbagi pengalaman menyangkut
Tidak diskriminatif dalam arti tidak budaya kerja kepolisian pada
membedakan suku, masyarakat.
agama, ras, golongan, gender dan status Selaku aparatur Negara Polres
ekonomi; 6) Keseimbangan hak dan Enrekang harus menampung segala
kewajiban Pemberi dan penerima aspirasi masyarakat mengenai keluhan-
pelayanan publik harus memenuhi hak keluhan masyarakat atas pelayanan
dan kewajiban masing - masing pihak. yang diberikan oleh pihak kepolisian.
Maka dari itu pihak Polres Enrekang
Nilai yang Meliputi Budaya Kerja
perlu melakukan pembenahan atas
Nilai merupakan suatu yang kinerja demi memberikan kualitas yang
memberi makna dalam hidup, yang baik dalam menjalankan tugas selaku
1047
Volume 3, Nomor 4, Agustus 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
1048
Volume 3, Nomor 4, Agustus 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
1049
Volume 3, Nomor 4, Agustus 2022