1241 3401 1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Ilmiah Teknik Elektro UML (JITRO-UML)

Vol. 5, No.1,Hlm. 24-33, Oktober 2022


e-ISSN 2746-1750

Analisis Pengujian Kinerja Generator Circuit Breaker (GCB)


Unit 1 PT.PLN (Persero) UPK Sebalang Sebelum dan Setelah
Maintenance

Hamimi1, Yenni Afrida2,Elvin Nursandi3

123
Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Lampung
Jl. H. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Bandar Lampung 35142
E-mail : 2yenniafrida2016@gmail.com, 3Elvinnursandi2211@gmail.com

Abstract

Generator Circuit Breaker (GCB) is a circuit breaker that connects electrical energy between the
generator of a generator and the electrical network system. Circuit breaker is an electrical device
that functions automatically to prevent damage to the electrical circuit due to ashort circuit,overload,
andgrounding. faults. This research method was obtained through direct observation and reading the
manual book of PT. PLN (Persero) UPK Sebalang unit 1 which is located at Lintas Sumatera Street
Km. 22 Sebalang Hamlet, Tarahan Village, Katibung District, South Lampung Regency. The purpose
of this study is to find out the results of the analysis of the performance testing of GCB unit 1 PLTU
Sebalang both before and after maintenance. The results of the research and analysis of GCB unit 1
PLTU Sebalang changed after maintenance, so that the performance value of the simultaneous
contact for the position open was 50%, theposition closed was 46%, the contact resistance for the R
phase was 23.5%, the S phase resistance value was 38.7%, and the value of phase T resistance is
33.8%, as well as insulation resistance changes when theposition is open phase R1.4%, phase S is
1.2%, and phase T is 1.1%, for the close phase R 1.8%, phase S 1.1%, phase T 1.2%. This matter
shows that the performance value in good condition.

Keywords : Generator Circuit Breaker, maintenance, simultaneous contact, resistance contact,


insulation resistance

1. Pendahuluan sistem jaringan listrik. Circuit breaker


merupakan peralatan listrik yang berfungsi
Listrik memegang peranan yang sangat otomatis untuk mencegah kerusakan yang
penting dalam kehidupan manusia di muka terjadi pada sirkuit listrik dikarenakan
bumi ini. Dapat dikatakan bahwa energi adanya hubungan singkat/short circuit,
listrik telah menjadi sumber energi utama beban berlebih/overload, dan gangguan ke
dalam setiap kegiatan manusia, baik di tanah/grounding fault. Namun, apabila
rumah tangga maupun industri. Salah satu circuit breaker tidak bekerja sesuai
industri yang bergerak dalam sektor fungsinya maka akan menimbulkan
pembangkitan dan dapat menghasilakan kerusakan fatal pada peralatan. Untuk
energi listrik yaitu pembangkit listrik tenaga mencegah kegagalan pada fungsi circuit
uap (PLTU) yang umumnya menggunakan breaker perlu dilakukan suatu kegiatan
bahan utama batu bara. Tentunya, maintenance yang dapat menjaga kestabilan
berdasarkan kondisi tersebut diperlukannya kinerjanya.
suatu penyaluran energi listrik secara efektif
dan efisien untuk dapat sampai ke Maintenance pada GCB dapat dilakukan
masyarakat. Penyaluran energi tersebut ketika standar nilai kinerja berada dibawah
membutuhkan peralatan untuk menunjang rata – rata, Kinerja circuit breaker dapat
keberhasilan. dilihat dari pengujian yang terdiri dari
beberapa indikator antara lain; pengujian
Secara umum, peralatan yang biasa dipakai close timing pada generator circuit breaker,
unit pembangkitan dalam menyalurkan pengujian open timing pada generator circuit
energi listrik disebut Generator circuit breaker, pengujian contact resistance pada
breaker (GCB). GCB merupakan circuit generator circuit breaker, serta pengujian
breaker yang menghubungkan energi listrik tahanan isolasi pada generator circuit
antara generator suatu pembangkit dengan

1
Hamimi, Y.Afrida, E. Nursandi /Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol.5 No.1

breaker. Sesuai standar ketetapan SPLN no b. CB tegangan menengah (Medium


52-1 1983 dan standar manual book GCB Voltage) Dengan range tegangan 1
merek Areva yang berlaku saat ini. s/d 35 kV (SPLN 1.1995 – 3.4).
c. CB tegangan tinggi (High Voltage)
Dengan range tegangan 35 s/d 245
Pengujian ini sangat penting dilakukan untuk kV (SPLN 1.1995 – 3.5 ).
mengetahui kinerja pada GCB, pengujian d. CB tegangan extra tinggi (Extra
dilakukan setiap satu tahun sekali pada GCB High Voltage) Dengan range
tiap unit pembangkitan, tidak terkecuali tegangan lebih besar dari 245
pada unit PLTU Sebalang. Ketika pengujian kVAC (SPLN 1.1995 – 3.6).
dilakukan pada GCB unit 1 PLTU Sebalang, 2. Berdasarkan jumlah mekanik penggerak
(tripping coil) PMT dapat dibedakan
ditemukan ketidak normalan berupa nilai
menjadi :
resistansi di bawah standar manual book. a. PMT Single Pole PMT tipe ini
Masalah ini mengakibatkan ketidak mempunyai mekanik penggerak
seimbangan arus dan berpengaruh pada pada masing-masing pole,
peralatan lain, maka GCB unit 1 PLTU umumnya PMT jenis ini dipasang
Sebalang perlu dilakukannya maintenance. pada bay penghantar agar PMT
bisa reclose satu fasa.
2. Tinjauan Pustaka b. PMT Three Pole PMT jenis ini
mempunyai satu mekanik
2.1. Generator penggerak untuk tiga fasa, guna
Generator adalah sumber tegangan listrik menghubungkan fasa satu dengan
yang diperoleh melalui perubahan energi fasa lainnya di lengkapi dengan
mekanik menjadi energi listrik. Generator kopel mekanik, umumnya PMT
bekerja berdasarkan prinsip induksi jenis ini di pasang pada bay trafo
elektromagnetik, yaitu dengan memutar dan bay kopel serta PMT 20 kV
suatu kumparan dalam untuk distribusi.
medan magnet sehingga timbul GGL induksi. 3. Berdasarkan jenis media isolasi:
Generator mempunyai dua komponen utama, Tahanan isolasi sangatlah penting bagi
yaitu bagian yang diam (stator) dan bagian circuit breaker untuk menghindari kebocoran
yang bergerak (rotor). arus (leakage current) yang terjadi antara
bagian yang bertegangan terhadap tanah
2.2. Generator Circuit Breaker maupun kebocoran arus antara bagian yang
berteganan dengan bagian yang
Generator Circuit Breaker (GCB) merupakan bertegangan yang lainnya, tahanan isolasi
circuit breaker yang menghubungkan energi yang baik maupun buruk dapat dilihat dari
listrik antara generator suatu pembangkit nilai resistansi isolasi pada circuit breaker
dengan sistem jaringan listrik. Berdasarkan dengan satuan Ohm (Ω), nilai resistansi
IEV (International Electrotechnical isolasi pada sebuah circuit breaker
Vocabulary) disebutkan bahwa Circuit merupakan parameter dasar yang penting
Breaker (CB) atau Pemutus Tegangan (PMT) dan menunjukkan tingkat kelayakan circuit
merupakan peralatan saklar/swiching breaker tersebut.
mekanis, yang mampu menutup, Ada pun untuk mengetahui standar nilai
mengalirkan dan memutus arus beban minimal hasil pengukuran tahanan isolasi
dalam spesifik kondisi abnormal/gangguan suatu peralatan circuit breaker dapat
seperti kondisi short circuit / hubung singkat. dihitung dengan menggunakan rumus:

2.1.1. Klasifikasi Circuit Breaker (1)

Klasifikasi Pemutus Tenaga dapat dibagi atas


Dimana :
beberapa jenis, antara lain berdasarkan
tegangan rating/nominal, jumlah mekanik R = Tahanan isolasi minimal.
penggerak, media isolasi, dan proses U = Tegangan kerja.
pemadaman busur api jenis gas SF6. Q = Tegangan insulation tester.
1. Berdasarkan besar / kelas tegangan 1000 = Bilangan tetap.
PMT dapat dibedakan menjadi: 2,5 = aktor Keamanan (apabila baru)
a. CB tegangan rendah (Low Voltage)
Dengan range tegangan 0.1 s/d 1
kV (SPLN 1.1995 - 3.3).
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro UML (JITRO-UML)
Vol. 5, No.1,Hlm. 24-33, Oktober 2022
e-ISSN 2746-1750

2.1.2. Mekanisme Kerja Circuit Breaker Dokumentasi, Metode Interview /


Wawancara.
Pemutus tenaga mempunyai dua posisi kerja,
membuka dan menutup. Selama operasi
penutupan, kontak-kontak penutup menutup 3.Hasil dan Pembahasan
melawan gaya-gaya saling berlawanan.
Selama operasi pembukaan, kontak-kontak 3.1. Data Pengukuran Generator Circuit
tertutup terpisah sedini mungkin. Breaker Sebelum Maintenance.
Mekanisme kerja pemutus tenaga harus
melakukan gaya-gaya yang besar pada Pada PLTU Sebalang tedapat 2 unit
kecepatan yang tinggi. Waktu operasi antara pembangkit listrik yang berkapasitas
saat penerimaan sinyal trip dan akhir masing-masing 110 MW dan memiliki 2 unit
pemisahan kontak dalam orde 0,03 detik generator circuit breaker. Data yang akan
(1,5 cycle) dalam pemutus tegangan tinggi. dianalisis pada penelitian ini adalah data
yang diambil dari generator circuit breaker
Pada pemutus lambat yang digunakan dalam merek AREVA pada unit 1. Berikut adalah
sistem distribusi, waktu ini sekitar 2 siklus. spesifikasi generator circuit breaker yang
diperoleh dari name plate generator circuit
Ketika menutup maupun membuka,
breaker Unit 1 PT. PLN (Persero) UPK
penutupan dan membukaan kontak harus Sebalang.
cepat dengan tekanan kontak yang tepat
pada akhir perjalanan kontak. Rumus yang
digunakan untuk menghitung kecepatan
kontak :

Δt = tmaks – t min (2)

Dengan :
Δt = Selisih waktu
tmaks = Waktu tertinggi
tmin = Waktu terendah

Jika kondisi ini tidak terpenuhi, pengelasan


kontak dapat terjadi. Mekanisme harus
mampu memberikan tugas khusus pemutus
tenaga, kerja pembukaan dan penutupan.

Gambar 1. SpesifikasiGenerator AREVA


Sumber: Nameplate GCB
3.Metode
3.2. Data Pengukuran Generator Circuit
Breaker Sebelum Maintenance.
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan
Desember 2020 bertempat di PT. PLN
Kinerja circuit breaker dapat dilihat dari
(Persero) UPK Sebalang yang beralamat di Jl. pengujian yang terdiri dari beberapa
Lintas Sumatera Km. 22 Dusun Sebalang, indikator antara lain; pengujian open dan
Desa Tarahan Kecamatan Katibung close timing pada generator circuit breaker,
Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini pengujian contact resistance pada generator
menerapkan metode pengambilan data yang circuit breaker, serta pengujian tahanan
isolasi pada generator circuit breaker.
dilaksanakan secara pengamatan langsung
ke lapangan di PT PLN (Persero) UPK
3.2.1. Data Pengujian Open dan Close
Sebalang pada generator circuit breaker
Timing sebelum Maintenance.
(GCB) unit 1 . Data-data yang diperlukan
antara lain data pengujian generator circuit Hasil pengujian open dan close timing
breaker unit 1 UPK Sebalang, dan data sebelum maintenance dapat dilihat pada
Speseifikasi generator circuit breaker. Data- Tabel 4.1.
data yang di perlukan dalam proses
pembuatan laporan ini di peroleh dari;
Metode Observasi, Metode Literature /

3
Hamimi, Y.Afrida, E. Nursandi /Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol.5 No.1

Tabel 1. Hasil pengujian circuit breaker open dan tenaga pada GCB masih memenuhi standar.
close timing sebelum maintenance. Nilai keserempakan kontak pada saat close
Sumber: Data sekunder diolah
(menutup) telah memenuhi standar yang
Meas Open Open Ket. Meas Closing Closing Ket. ditetapkan.
Time Sync time sync

R 32,80 0,4 N R 105,90 2,30 N


3.2.2. Data Pengujian Contact
S 32,40 N S 105,50 N Resistance sebelum
T 32,70 N T 103,60 N Maintenance.

Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa Pengujian tahanan kontak dilakukan untuk


mengetahui nilai resistansi pada GCB yang
kondisi opening time pada Genatrator
diakibatkan adanya titik-titik sambungan
Circuit Breaker (GCB) memiliki kinerja yang
yang menyebabkan ketidak seimbangan
baik sesuai standar SPLN no 52-1 1983 saat arus listrik dan timbulnya rugi-rugi daya.
opening time dengan batas maksimum Semakin besar nilai tahanan kontak maka
sebesar 60 ms . Hal itu ditunjukkan dari akan semakin besar rugi daya yang
hasil pengujian angka maksimum opening ditimbulkan dan berpengaruh pada pralatan
time sebesar 32.80 ms. lain. Berikut adalah tabel 4.2 yang
menampilkan data hasil pengujian tahanan
Selanjutnya untuk keserempakan kontak
kontak resistansi. Sesuai dengan standar
dapat dihitung dengan membandingkan manual book GCB merek Areva, nilai
selisih nilai tertinggi dengan nilai terendah. maksimum tahanan kontak resistansi yang
Berdasarkan standard yang ditetapkan diizinkan adalah ≤ 7 µΩ.
selisih waktu yang diizinkan adalah < 10
mili detik. Berikut adalah hasil perhitungan Tabel 2.Hasil pengujian contact resistance
sebelum maintenance.
keserempakan kontak GCB: Sumber: Data sekunder diolah

Δtopen = 32,80 ms - 32,40 ms = 0,4 ms Meas I DC I AC R Assessment


R 100,29 A 10,557 mV 19,9 µΩ abnormal
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan
S 99,71 A 14,935 mV 9,7 µΩ abnormal
terhadap rata-rata keserempakan kontak
pemutus tenaga pada GCB masih memenuhi T 99,82 A 8,540 mV 12,1 µΩ abnormal

standar. Nilai keserempakan kontak pada


saat open (membuka) telah memenuhi Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai
standar yang ditetapkan. tahanan kontak resistansipada circuit
breaker mengalami kondisi abnormal, maka
Selain itu jika dilihat pada Tabel 1, kondisi dalam kondisi ini GCB memerlukan
closing time pada Generator Circuit Breaker maintenance untuk meningkatkan kinerja
(GCB) memiliki kinerja yang baik sesuai pada GCB, supaya tidak terjadi kegagalan
standar SPLN no 52-1 1983 saat closing fungsi pada GCB tersebut.
time dengan batas maksimum sebesar 110 3.2.3. Data Pengujian Tahanan Isolasi
ms. Hal itu ditunjukkan dari hasil pengujian GCB sebelum Maintenance.
angka maksimum closing timesebesar
105,90 ms. Pengukuran tahanan isolasi atau tahanan
kebocoran (leakage resistance) merupakan
Selanjutnya untuk keserempakan kontak metode nondestructive untuk menentukan
dapat dihitung dengan membandingkan kondisi isolasi dari peralatan dalam hal ini
selisih nilai tertinggi dengan nilai terendah. circuit breaker, pengukuran dilakukan antara
Berdasarkan standar yang ditetapkan selisih bagian fasa dengan ground dalam kondisi
waktu yang diizinkan adalah < 10 mili detik. open dan close.Semakin besar nilai tahanan
Berikut adalah hasil perhitungan isolasinya maka akan semakin baik.
keserempakan kontak GCB.
Jika nilai tahanan isolasinya rendah
Δtclose = 105,90 ms – 103,60 ms = 2,30 ms ditakutkan akan adanya kegagalan isolasi
pada pemutus tenaga. Pengukuran dilakukan
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur megger
terhadap keserempakan kontak pemutus dengan tegangan uji 5000 VDC. Berikut ini
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro UML (JITRO-UML)
Vol. 5, No.1,Hlm. 24-33, Oktober 2022
e-ISSN 2746-1750

adalah tabel 4.3 yang menampilkan data Tabel 4. Hasil Pengujian Open dan Close Timing
hasil pengukuran tahanan isolasi generator setelah Maintenance.
Sumber: Data sekunder diolah, 2021
circuit breaker kondisi open dan close
sebelum maintenance. Terminals CB in OPEN CB in CLOSE
position position
Tested Groun Pole Pole Pole Pole Pole Pole
Tabel 3. Hasil pengujian tahanan isolasi kondisi ded A B C A B C
open dan close sebelum maintenance. TRAFO GEN 20,1 10,6 16,9 11,7 96,0 83,3
Sumber: Data sekunder diolah SIDE SIDE GΩ GΩ GΩ GΩ GΩ GΩ

Meas Open Open Ket. Meas Closing Clos Ket. Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa
time sync time ing
sync kondisi opening time pada Genatrator
Circuit Breaker (GCB) memiliki kinerja yang
R 32,30 0,20 N R 104,30 1,80 N baik sesuai standar SPLN no 52-1 1983 saat
S 32,20 N S 102,50 N opening time dengan batas maksimum
T 32,40 N T 103,60 N sebesar 60 ms. Hal itu ditunjukkan dari hasil
pengujian angka maksimum opening
timesebesar 32.40 ms. Selanjutnya untuk
Adapun untuk mengetahui standar harga
nilai keserempakan kontak dapat dihitung
minimal hasil pengukuran tahanan isolasi
dengan membandingkan selisih nilai
suatu peralatan dapat dihitung dengan
tertinggi dengan nilai terendah. Berdasarkan
menggunakan rumus pendekatan sebagai
standar yang ditetapkan selisih waktu yang
berikut:
diizinkan adalah < 10 mili detik. Berikut
Berikut nilai minimum tahanan isolasi pada
generator circuit breaker: adalah hasil perhitungan keserempakan
kontak GCB:
R= X 13.800 V .2,5
Δtopen = 32,40 ms - 32,20 ms = 0,20 ms
x 13.800 V x 2,5
R = 2.760 V x 13.800 V x 2,5 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan
R = 95.220.000 Ω dibulatkan menjadi 1GΩ
rata-rata keserempakan kontak pemutus
Setelah melihat data Tabel 4.3 dan tenaga pada GCB masih memenuhi standar.
mengetahui hasil dari perhitungan nilai Nilai keserempakan kontak pada saat open
minimum di atas, terlihat bahwa generator (membuka) telah memenuhi standar yang
circuit breaker masih dalam keadaan normal ditetapkan, sehingga setelah dilakukan
dan memenuhi standar pada tahanan maintenance nilai selisih perbandingan
isolasinya dikarenakan nilai tahanan keserempakan kontak mengalami
generator circuit breaker masih jauh di atas peningkatan terhadap kinerja GCB yakni
nilai minimum sesuai perhitungan di atas 0,20 ms.
yaitu 1 GΩ. Sedangkan kondisi closing time pada
Generator Circuit Breaker (GCB) terlihat
3.3. Data Pengukuran Generator Circuit memiliki kinerja yang baik sesuai standar
Breaker Setelah Maintenance. SPLN no 52-1 1983 saat closing time
dengan batas maksimum sebesar 110 ms .
Berikut merupakan data hasil pengujian Hal tersebut ditunjukkan dari hasil
pada generator circuit breaker setelah pengujian angka maksimum closing time
dilakukannya maintenance terlihat bahwa
sebesar 104,30 ms.
adanya keadaan normal pada nilai
resistansinya.
Selanjutnya, untuk keserempakan kontak
3.3.1. Data Pengujian Open dan Close dapat dihitung dengan membandingkan
Timing Setelah Maintenance. selisih nilai tertinggi dengan nilai terendah.
Berdasarkan standar yang ditetapkan selisih
Berikut merupakan Tabel 4.4 yang diperoleh waktu yang diizinkan adalah < 10 mili detik.
saat pengujian keserempakan circuit Berikut adalah hasil perhitungan
breaker posisi close: keserempakan kontak GCB:

Δtclose = 104,30 ms – 102,50 ms = 1,80 ms

5
Hamimi, Y.Afrida, E. Nursandi /Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol.5 No.1

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan Tabel 6. Hasil pengujian Tahanan Isolasi GCB
terhadap keserempakan kontak pemutus Open dan Close setelah Maintenance.
Sumber: Data sekunder diolah, 2021
tenaga pada GCB masih memenuhi standar.
Nilai keserempakan kontak pada saat close Terminals CB in OPEN CB in CLOSE
(menutup) telah memenuhi standar yang position position
ditetapkan, namun setelah dilakukan Tested Grou Pole Pole Pole Pole Pole Pole
nded A B C A B C
maintenance nilai selisih perbandingan
TRAFO GEN 28, 13, 19, 20, 109 100
keserempakan kontak mengalami SIDE SIDE 43 72 73 80 ,51 ,30
peningkatan terhadap kinerja GCB yakni GΩ GΩ GΩ GΩ GΩ GΩ
1,80 ms.
Jika nilai tahanan isolasinya rendah
3.3.2. Data Pengujian Contact dikhawatirkan akan terjadi kegagalan isolasi
Resistance Setelah Maintenance. pada pemutus tenaga. Pengukuran
dilakukan dengan menggunakan alat ukur
Pengujian tahanan kontak dilakukan untuk megger dengan tegangan uji 5000 VDC.
mengetahui nilai resistansi pada GCB yang
Berikut ini adalah Tabel 4.6 yang
diakibatkan adanya titik-titik sambungan
menampilkan data hasil pengukuran
yang menyebabkan ketidak seimbangan
arus listrik dan timbulnya rugi daya. tahanan isolasi generator circuit breaker
Semakin besar nilai tahanan kontak maka kondisi open dan close sebelum
akan semakin besar rugi daya yang maintenance.
ditimbulkan dan berpengaruh pada pralatan
lain. Berikut adalah tabel 4.5 yang memuat Adapun untuk mengetahui standar harga
data hasil pengujian tahanan kontak
minimal, hasil pengukuran tahanan isolasi
resistansi.
suatu peralatan dapat dihitung dengan
Tabel 5. Hasil pengujian contact resistance menggunakan rumus pendekatan sebagai
setelah maintenance. berikut.
Sumber: Data sekunder diolah, 2021
Berikut nilai minimum tahanan isolasi pada
Meas I DC I AC R Assessment generator circuit breaker.

R 99,79 A 12,805 mV 4,7 µΩ normal


R= X 13.800 V .2,5

S 110,25 A 13,012 mV 3,8 µΩ normal R= x 13.800 V x 2,5


R = 2.760 V x 13.800 V x 2,5
T 99,68 A 11,263 mV 4,1 µΩ normal
R = 95.220.000 Ω dibulatkan menjadi 1GΩ
Setelah melihat data Tabel 4.6 dan
Sesuai dengan standar manual book GCB
merek Areva, nilai maksimum tahanan mengetahui hasil dari perhitungan nilai
kontak resistansi yang diizinkan sebesar ≤ 7 minimumnya, terlihat bahwa generator
µΩ. Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai circuit breaker masih dalam keadaan normal
tahanan kontak resistansi pada circuit dan memenuhi standar pada tahanan
breaker setelah dilakukannya maintenance isolasinya, dikarenakan nilai tahanan paling
mengalami peningkatan pada kinerja GCB
kecil di antara fasa pada generator circuit
yang menghasilkan nilai tahanan kontak
breaker masih jauh di atas nilai minimum
resistansi memenuhi standar yang diizinkan
dengan nilai tertinggi yakni sebesar 4,7µΩ. sesuai perhitungannya yaitu sebesar 13,72
GΩ, namun setelah dilakukan maintenance
3.3.3. Data Pengujian Tahanan Isolasi pada generator circuit breaker terhadap
GCB Setelah Maintenance tahanan isolasi mengalami peningkatan
Pengukuran tahanan isolasi atau tahanan kinerja.
kebocoran (leakage resistance), merupakan
3.4. Hasil Analisa Pengujian
metode nondestructive untuk menentukan
kondisi isolasi dari peralatan dalam hal ini
Hasil dari analisa pengujian pada generator
circuit breaker, pengukuran dilakukan circuit breaker yang diambil dari data
antara bagian fasa dengan ground dalam pengujian rutin satu tahun sekali yang
kondisi open maupun close. Semakin besar dilakukan di unit 1 UPK Sebalang, di mana
nilai tahanan isolasinya, maka akan semakin ketika di temukannya nilai kinerja generator
baik. circuit breaker yang mengalami kerusakan
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro UML (JITRO-UML)
Vol. 5, No.1,Hlm. 24-33, Oktober 2022
e-ISSN 2746-1750

atau penurunan kinerja di bawah standar T 32,7 N T 32,4 N


yang telah di tentukan dari manual book
dan standar SPLN maka akan dilakukan
maintenance, kemudian generator circuit 33
breaker dilakukan pengujian kembali untuk
mengetahui kelayakan operasi pada 32,8

Opening Time
generator circuit breaker tersebut. 32,6

3.4.1. Analisa Keserempakan kontak 32,4


posisi Open 32,2

Pada Tabel 7 dan Gambar 2 akan 32


menyajikan perbandingan data sebelum dan 31,8
setelah dilakukan maintenance. Dari hasil R S T
data pengukuran genenrator circuit breaker Meas
Tabel 4.7 dan Diagram 4.1, dapat dilihat
bahwa kinerja pada generator circuit opening time (ms) opening time (ms)
breaker unit 1 UPK Sebalang mengalami
perubahan setelah dilakukan maintenance, Gambar 2. Diagram perbandingan sebelum dan
setelah maintenance keserempakan
sehingga kinerja terhadap keserempakan kontak kondisi open
kontak open mengalami perubahan nilai
kinerja menjadi lebih baik, awalnya nilai 3.4.2. Analisa Keserempakan kontak
keserempakan kontak open tertinggi posisi Close
sebesar 32,8 ms dengan perbedaan kontak
terendah sebesar 0,40 ms, menjadi nilai Berikut Tabel 8 dan Gambar 3 yang
tertingginya sebesar 32,4 dengan menyajikan perbandingan data sebelum dan
perbedaan kontak terendah sebesar 0,20 setelah dilakukan maintenance. Dari hasil
ms. data pengukuran genenrator circuit breaker
yang tercantum pada Tabel 8 dan Gambar
Dari hasil data pengukuran genenrator 3 , dapat dilihat bahwa kinerja pada
circuit breaker Tabel 4.7 dan Diagram 4.1, generator circuit breaker unit 1 UPK
dapat dilihat bahwa kinerja pada generator Sebalang mengalami perubahan setelah
circuit breaker unit 1 UPK Sebalang dilakukan maintenance.
mengalami perubahan setelah dilakukan
maintenance, sehingga kinerja terhadap Sehingga Kinerja terhadap keserempakan
keserempakan kontak open mengalami kontak close mengalami perubahan menjadi
perubahan nilai kinerja menjadi lebih baik, lebih baik setelah dilakukan maintenance,
awalnya nilai keserempakan kontak open awalnya nilai keserempakan kontak close
tertinggi sebesar 32,8 ms dengan tertinggi sebesar 105,9 ms dengan
perbedaan kontak terendah sebesar 0,40 perbedaan kontak terendah sebesar 2,30
ms, menjadi nilai tertingginya sebesar 32,4 ms, menjadi nilai tertingginya sebesar 104,3
dengan perbedaan kontak terendah sebesar ms dengan perbedaan kontak terendah
0,20 ms. sebesar 1,80 ms.

Tabel 8. Perbandingan sebelum dan setelah


Tabel 7. Perbandingan sebelum dan setelah
maintenance keserempakan kontak
maintenance keserempakan kontak
kondisi close
kondisi open
Sumber: Data sekunder diolah, 2021
Sumber: Data sekunder diolah, 2021
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
meas Open Open Ket meas Ope Open Ket
time sync n sync meas Closi Clos Ket meas Closin Clos Ket
tim ng ing g ing
e time syn time syn
R 32,8 0,4 N R 32,3 0,20 N c c

S 32,4 N S 32,2 R N 105, 2,30 N R 104,3 1,80 N


90
S 105, N S 102,5 N
50

7
Hamimi, Y.Afrida, E. Nursandi /Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol.5 No.1

T 103, N T 103,6 N
6
12,1 µΩ abnormal 4,1 µΩ normal

107
106 25

105
Closing Time

20
104
103 15

R
102
10
101
100 5
R S T
Meas 0
R S T
closing time (ms) closing time (ms) Meas

Gambar 3. Diagram perbandingan sebelum dan


setelah maintenance keserempakan R R
kontak kondisi close
Gambar 4. Diagram perbandingan sebelum dan
setelah maintenance tahanan kontak
3.4.3. Analisa Tahanan Kontak resistansi
Resistansi.
3.4.4. Analisa Tahanan Isolasi kontak
Berikut Tabel 9 yang menyajikan
perbandingan data sebelum dan setelah
dilakukan maintenance. Berdasarkan Tabel Berikut Tabel 10 dan Tabel 11 yang
menampilkan perbandingan data sebelum
4.9, kinerja nilai tahanan resistansi yang
dan setelah dilakukan maintenance saat
mengalami penurunan kinerja sesuai posisi open dan close.
dengan standar manual book GCB merek
Areva, nilai maksimum tahanan kontak Tabel 10. Perbandingan sebelum dan setelah
resistansi yang diizinkan adalah ≤ 7 µΩ, maintenance tahanan isolasi kontak
posisi open.
pada awalnya hasil pengukurannya sebesar Sumber: Data sekunder diolah, 2021
R:19,9 µΩ, S:9,7µΩ, dan T:12,1µΩ,
menjadi R:4,7µΩ, S:3,8µΩ, T:4,1µΩ, CB in OPEN position CB in OPEN position
(Sebelum) (Setelah)
sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi Pole Pole B Pole C Pole A Pole B Pole C
peningkatan kinerja dan perubahan keadaan A
20,10 10,65 16,90 28,43 13,72 19,73
generator circuit breaker yang berubah GΩ GΩ GΩ GΩ GΩ GΩ
menjadi normal saat ini. Berikut Gambar 4
yang memuat perbandingan data sebelum
dan setelah dilakukan maintenance.
Tabel 11. Perbandingan sebelum dan setelah
Tabel 9. Perbandingan sebelum dan setelah maintenance tahanan isolasi kontak
maintenance tahanan kontak posisi close.
resistansi. Sumber: Data sekunder diolah, 2021
Sumber: Data sekunder diolah, 2021
CB in CLOSE position CB in CLOSE position
Sebelum Sesudah (Sebelum) (Setelah)
Pole Pole B Pole C Pole A Pole B Pole C
A
R assessment R assessment
11,71 96,00 83,30 20,80 109,51 100,30
GΩ GΩ GΩ GΩ GΩ GΩ
19,9 µΩ abnormal 4,7 µΩ normal
Dari data hasil pengukuran generator circuit
9,7 µΩ abnormal 3,8 µΩ normal breaker yang tercantum pada Tabel 4.10
dan 4.11, dapat terlihat bahwa kinerja pada
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro UML (JITRO-UML)
Vol. 5, No.1,Hlm. 24-33, Oktober 2022
e-ISSN 2746-1750

generator circuit breaker unit 1 UPK


120
Sebalang mengalami perubahan setelah
dilakukan maintenance, sehingga nilai 100
kinerja terhadap tahanan isolasi mengalami 80
perubahan nilai kinerja pada posisi open
maupun close, awalnya nilai hasil 60
pengukuran kondisi circuit breakeropen 40
sebesar R:20,10GΩ, S:10,65GΩ, dan
T:16,90GΩ, namun setelah dilakukan 20
maintenance menjadi R:28,43GΩ, S:13,72 0
GΩ, T:19,73µΩ, dan awalnya nilai hasil Pole A Pole B Pole C
pengukuran kondisi circuit breaker close
Sebelum Setelah
sebesar R:11,71 GΩ, S:96,00GΩ, dan
T:83,30GΩ, dan setelah dilakukan Gambar 6. Diagram perbandingan sebelum dan
maintenance menjadi R:2,80GΩ, setelah maintenancetahanan isolasi kontak posisi
S:109,51GΩ, T:100,30 GΩ. close

4.Simpulan Dan Saran


Berikut data Tabel 10 dan Tabel 11 yang
dikonversikan menjadi diagram batang 4.1. Simpulan
untuk mengetahui perbandingan sebelum
dan setelah maintenance tahanan isolasi Berdasarkan dari hasil analisa dan
kontak posisi open. pembahasan diperoleh kesimpulan adalah
sebagai berikut:
1. Kinerja GCB unit 1 PLTU Sebalang
30
dilakukan maintenance pada bulan
25 Desember meunjukkan hasil nilai
resistansi R1 4,7µΩ, R2 3,8µΩ, R3 4,1
20 µΩ, dimana nilai tersebut dalam keadaan
normal
15
2. Hasil analisis pengujian kinerja GCB unit
10 1 PLTU Sebalang mengalami perubahan
setelah dilakukan maintenance, sehingga
5 nilai kinerja terhadap keserempakan
0 kontak, nilai resistansi, dan tahanan
Pole A Pole B Pole C isolasi mengalami perubahan nilai kinerja
pada posisi open maupun close hal ini
Sebelum Setelah menunjukkan nilai kinerja dalam
keadaan baik.
Gambar 5. Diagram perbandingan sebelum dan
setelah maintenance tahanan isolasi kontak posisi 3. Dari hasil analisis pengujian kinerja GCB
open. setelah dilakukan maintenance
mengalami peningkatan, terhadap:
a. keserapakan kontak untuk posisi open
sebesar 50%, posisi close sebesar
46%.
b. nilai resistansi phase R sebesar
23,5%, nilai resistansi phase S
sebesar 38,7%, serta nilai resistansi
phase T sebesar 33,8%.
c. tahanan isolasi untuk posisi open
phase R 1,4%, phase S 1,2%, dan
phase T sebesar 1,1%. Sedangkan
untuk nilai tahanan isolasi posisi close
phase R 1,8%, phase S 1,1%, phase
T 1,2%, Nilai tersebut menunjukan

9
Hamimi, Y.Afrida, E. Nursandi /Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol.5 No.1

perbaikan dari nilai sebelum dilakukan Pamungkas, F. A. (2015) Inspeksi Pemutus


perbaikan. Tenaga (PMT) pada Transformator Daya
di Gardu Induk Keramasan. (Tesis).
Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.
4.2. Saran
Perusahaan Listrik Negara. (2009). Buku
Petunjuk Pemutus Tenaga (PMT).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka saran yang diberikan Perusahaan Listrik Negara. (2009). Sistem
peneliti adalah sebagai berikut: Distribusi Tenaga Listrik. Pusat
1. Perlu adanya jadwal maintenance Pendidikan dan Pelatihan.
secara berkala agar life time dari
peralatan tersebut sesuai standar. Priyono, S. (2009). Koordinasi Sistem
Proteksi Trafo 30 MVA Di Gardu Induk
2. Perlu adanya SOP tentang perawatan
150.
generator circuit breaker untuk menjadi
panduan dalam melaksanakan Sethi Harshita, Shivani Ashra, Sukriti Lal,
maintenance. 2013, A Case Study Hybrid Circuit
3. Perlunya adanya kajian lebih lanjut Breaker, The International Journal of
tentang manfaat perawatan generator Engineering and Science Volume 2 Page
circuit breaker di PLTU Sebalang. 37-40

Dafrar Pustaka Sharma Snigdha, Hemant Bharadwaj, 2012,


How To Maintain SF6 Circuit Breaker,
Bobdey D S, A A Bhole, 2014, Dynamic International Journal of Scientific
Contact Resistance Measurement on HV Research Engineering and Technology
Circuit Breaker, International Journal of (IJSRET) Volume 1, ISSN 2278- 0882.
Engineering Research and Technology
(IJRET) Volume 3. SPLN 59. 1985. Keandalan Sistem Pada
Distribusi 20 KV dan 6KV. Jakarta :
Braun, Dieter & Cavaliere, Giosafat & Departemen Pertambangan dan Energi
Dahinden, Kurt & Palazzo, Mirko. (2012). Perusahaan Umum Listrik Negara.
Generator Circuit-Breakers – Application Halaman 11 – 12.
Guide - Edition 2.
D Ingle Amrapali, Warsha Kandtikar, 2017, Yoshida, D., & Lacorte, M. (2018). Generator
Electronic Circuit Breaker, International Circuit Breakers. CIGRE Green Books,
Research Journal of Engineering and 271–294. doi:10.1007/978-3-319-
Technology (IRJET) Volume 04. 72538-3_8.

You might also like