Perubahan tingkat penyakit kardiovaskular

Angka kematian akibat penyakit kardiovaskular di Amerika Serikat saat ini lebih rendah
dibandingkan pada tahun 1920. Namun, antara tahun 1920 dan 2002, angka kematian
berubah secara dramatis. Gambar Grafik memperlihatkan peningkatan tajam angka kematian
akibat penyakit kardiovaskular sejak tahun 1920 hingga tahun 1950an dan 1960an, diikuti
dengan penurunan yang terus berlanjut hingga saat ini. Saat ini, hampir 30% dari seluruh
kematian di Amerika Serikat disebabkan oleh CVD (NCHS, 2016a, 2016b).

<HDU
550

Alasan Penurunan Tingkat Kematian

Menurunnya angka kematian akibat penyakit jantung di Amerika Serikat sebagian besar
disebabkan oleh dua hal: peningkatan layanan coroner darurat dan perubahan faktor risiko
CVD (Ford et al., 2007; Wise,2000). Mulai tahun 1960-an, banyak orang di Amerika Serikat
mulai mengubah gaya hidup mereka. Mereka mulai mengurangi merokok,lebih waspada
terhadap tekanan darah, mengontrol kolesterol serum,menjaga berat badan, dan mengikuti
program olahraga teratur. Meskipun perubahan gaya hidup ini sejalan dengan penurunan
angkakematian akibat penyakit jantung, perubahan tersebut tidak memberikanbukti adanya
hubungan sebab akibat antara perubahan perilaku dan penurunan angka kematian akibat
penyakit kardiovaskular. Pada periode yang sama, perawatan medis dan teknologi terus
meningkat, dan banyak pasien penyakit jantung yang pada tahun-tahun sebelumnya mungkin
meninggal dapat diselamatkan dengan pengobatan yang lebih baik dan lebih cepat. Oleh
karena itu, penurunan angka kematian akibat penyakit jantung disebabkan oleh perubahan
perilaku dan gaya hidup serta peningkatan layanan kesehatan.

Penyakit Jantung Di Seluruh Dunia

Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian, tidak hanya di Amerika Serikat
namun juga di seluruh dunia. Jumlah total kematianakibat penyakit jantung dan stroke
menyumbang sekitar 30% dari seluruh kematian (Mackay & Mensah, 2004). Amerika Serikat
hanyalah salah satu dari banyak negara-negara Barat yang berpendapatan tinggi yang telah
mengalami perubahan gaya hidup dan penurunan drastis angka kematian akibat penyakit
kardiovaskular di kalangan penduduknya (Organisasi Kesehatan Dunia[WHO], 2008b).Di
Finlandia, angka CVD turun lebih dari 70% sejak tahun 1970an hingga 1990an. Penurunan
ini sebagian disebabkan oleh upaya nasional untuk mengubah faktor risiko. Upaya tersebut
dimulai dengan intervensi komunitas yang menargetkan wilayah Finlandia dengan tingkat
CVD yang tinggi dan berupaya mengubah pola makan, hipertensi, dan merokok. Sebaliknya,
selama beberapa dekade ketika angka CVD menurun di banyak negara, angka penyakit
jantung meningkat di negara- negara yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet (Weidner,
2000;Weidner & Cain, 2003). Epidemi ini lebih banyak menyerang pria paruh dibandingkan
kelompok lain, dan kesenjangan gender dalam penyakit jantung lebih besar di Rusia dan
negara-negara bekas Uni Soviet dibandingkan di sebagian besar negara lain. Risiko kematian
dini akibat penyakit jantung empat kali lebih besar pada pria Rusia dibandingkan di Amerika
Serikat. Di beberapa negara di Eropa Timur, penyakit jantung koroner menyumbang 80%
kematian; rata-rata harapan hidup telah menurun dan diperkirakan tidak akan meningkat
dalam waktu dekat. Alasan terjadinya wabah penyakit jantung ini tidak sepenuhnya dipahami,
namun kurangnya dukungan sosial, tingginya tingkat stres, merokok, dan penyalahgunaan
alkohol adalah hal yang umum terjadi, dan perbedaan psikososial dan perilaku ini mungkin
mendasari peningkatan angka penyakit CVD. Penyakit jantung dan stroke juga merupakan
penyebab utama kematian di negara-negara berkembang dan terbelakang, dimana
peningkatan penyakit jantung dan stroke terus berlanjut (WHO, 2008b).Ketika kebiasaan
merokok, obesitas, aktivitas fisik, dan pola makan di negara-negara tersebut menjadi lebih
mirip dengan negara-negara maju, CVD akan meningkat di negara-negara berkembang. Oleh
karena itu, beban penyakit CVD di seluruh dunia sangatlah besar.