Professional Documents
Culture Documents
Kakao
Kakao
OUTLINE
Oleh:
ARYA DARMA
2004290014
AGROTEKNOLOGI 1
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
2
OUTLINE
Oleh:
ARYA DARMA
2004290014
AGROTEKNOLOGI 1
Diperiksa Oleh :
Disahkan Oleh :
A. JUDUL PENELITIAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
perkebunan penting seperti tanaman karet dan kelapa sawit. Kakao merupakan
salah satu dari sekian komoditas tanaman yang ada di Indonesia memiliki peluang
cukup besar untuk perdagangan dalam dan luar negeri. Perkembangan perkebunan
kakao saat ini termasuk pesat, terutama pada luas perkebunan kakao rakyat dan
tumbuhan hutan. Karena itu, tanaman kakao dapat tumbuh apabila dicampur
keenam terbesar dunia setelah Pantai Gading, Ghana, Ekuador, Kamerun dan
Negeria. Pada tahun 2010 produksi kakao Indonesia mencapai 837.918 ton dan
mengalami penurunan pada tahun 2019 menjadi 596.477 ton. Berdasarkan hal
Indonesia adalah salah satu produsen kakao terbesar. Data dari Badan Pusat
adalah penghasil kakao terbesar kedua dibandingkan dengan provinsi lain. Sebagai
produksi pada 4 tahun terakhir yaitu dari tahun 2016 dengan produksi 114.276
ton/tahun menjadi 108.983 ton/ha di tahun 2020. Produksi tanaman kakao sempat
Meskipun angka data produksi kakao pada tahun 2020 ini masih merupakan angka
kakao akan tetap terjadi jika dibiarkan terus menurus. Pada tahun 2016 – 2018
Kabupaten Luwu Timur menjadi urutan ke-3 produksi kakao di Sulawesi Selatan
dimana pada tahun 2016 produksi kakao12.250 ton dan mengalami peningkatan
pada tahun 2017 – 2018 menjadi 12.862 ton sedangkan pada tahun 2019 produksi
Kabupaten Luwu Timur turun menjadi urutan keenam produksi kakao di Sulawesi
Sebagai tanaman yang habitat aslinya berasal dari daerah tropis basah dan
akan sulit diharapkan keberhasilannya. Oleh karena itu persiapan lahan dan
merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya kakao. Tanaman
3
tidak menyukai cahaya matahari langsung dalam porsi berlebihan, melainkan hanya
tanaman kakao pada saat suplai air hujan berkurang (Ridawati, 2017).
Kendala yang dialami saat ini adalah berkurangnya volume pohon naungan
di lahan perkebunan kakao. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor di antaranya
penebangan pohon yang berfungsi sebagai penaung secara sengaja oleh petani
dengan maksud menghindarkan resiko kerusakan pada tanaman utama kakao akibat
meningkatkan hasil, terutama klon kakao hibrida yang baru. 4 Introduksi varietas
kakao baru yang membutuhkan sedikit naungan dan produksi yang tinggi
input yang tinggi berupa penggunaan insektisida dan pupuk yang banyak
(Faradilla, 2018).
Tujuan Penelitian
Hipotesis Penelitian
3. Ada pengaruh kombinasi pupuk kandang sapi dan komposisi media tanam
Kegunaan Penelitian
2. Sebagai salah satu syarat untuk praktikal test dan praktikum Budidaya
B. TINJAUAN PUSTAKA
o Tanah
lahan percobaan Sampali Jalan Dwikora Pasar VI Dusun XXV Desa Sampali
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dengan Ketinggian 21 meter
tanggal 7 November 2023 hari Selasa pada pukul 08.00 – 10.00 WIB.
(Theobroma cacao L), tanah top soil, pupuk kandang sapi, pasir, kompos dan sekam
padi.
Tali plastik, bambu, polibag, naungan, plank nama, alat tulis, dan meteran.
METODE PENELITIAN
perlakuan pemberian pupuk kandang sapi dan komposisi media tanam. Jika terdapat
ada yang berbeda nyata dapat dilanjudkan dengan melakukan uji beda rataan
dengan model linier untuk analisis kombinasai Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Yij = μ + τi + βj + eij
Keterangan:
Yij : respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke-I dan ulangan ke-j
eij : pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Data hasil penelitian ini dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan
D. PELAKSANAAN PENELITIAN
Pembukaan Lahan
Pembuatan Naungan
Pengisian Polybag
Penanaman
Penyisipan
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Pemupukan
Penyiangan
Parameter Pengamatan
Tinggi Tanaman
Jumlah Daun
Luas Daun
9
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi, T. 2018. Kakao Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga Hilir. Penebar
Swadaya. Jakarta. 364 hal.
10
LAMPIRAN