Pertemuan I

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 46

ILMU TANAH

1. Pertemuan I
M Nurcholis

tekling18upnvyk@gmail.com
I. Pedogenesis dan Klasifikasi Tanah
A. Definisi tanah
B. Keberadaan tanah
C. Perlunya mempelajari tanah
D. Pelapukan
E. Faktor pembentuk tanah
F. Proses pembentukan tanah
G. Horizonisasi tanah
H. Morfologi Tanah
I. Klasifikasi Tanah
J. Distribusi tanah
K. Tanah tropika
L. Tanah volkanik
A. Definisi Tanah
Soil, dirt, sediment, what’s the
difference?

• Depending upon whom you ask, you might get


a radically different answer.
• Some sources state that the only difference
between them has to do with their location:
Simple understanding

• soil is the unconsolidated material on the


ground,
• dirt is that same matter on your hands or
clothes,
• sediment is the same material on the bottom
of a river or lake.
Definitions

• Soil is a complex, unconsolidated mixture of


inorganic, organic, and living material that is
found on the immediate surface of the earth
that supports plant life.
• Dirt is any fine-grained, unconsolidated
mixture that comes from the ground.
• Sediment is granular material that has been
eroded by the forces of nature.
TANAH
Tanah:
• Tanah merupakan sumberdaya yang dinamis;
terbentuk dari zarah-zarah mnieral dengan ukuran
yang berbeda (pasir, debu dan lempung), bahan
organik, dan berbagai spesies dari jazad hidup;
sehingga tanah mempunyai sifat fisika, kimia dan
biologi, serta beberapa di antaranya bersifat
dinamis dan dapat berubah dalam bentuk
responnya terhadap tanah itu terusik.
Soil
The unconsolidated mineral or organic matter on
the surface of the earth that has been subjected
to and shows effects of genetic and
environmental factors of: climate (including
water and temperature effects), and macro- and
microorganisms, conditioned by relief, acting on
parent material over a period of time. A product-
soil differs from the material from which it is
derived in many physical, chemical, biological,
and morphological properties and characteristics.
B. Keberadaan tanah
• Di mana posisi tanah?
Secara umum keberadaan tanah di permukaan
bumi paling luar.
• Berapa ketebalan tanah?
Sangat beragam tergantung , tetapi rata-rata 2 m
• Media apakah yang diperlukan untuk memproduksi
pangan serat dan bahan bakar nabati (biofuels)?
TANAH
• Sumberdaya apakah yang langsung tercemar oleh
buangan limbah? TANAH
SUMBERDAYA TANAH
Sumberdaya tanah di dunia bersifat:
1. terbatas
2. mudah terdegradasi karena salah dalam
menggunakan dan salah managemen
3. nonrenewable dalam skala umur manusia
4. mengalami penciutan karena konversi dan
degradasi.
Keragaman tanah
Keragaman tanah:
• Dengan beragamnya faktor
pembentuk tanah maka
terbentuk berbagai jenis
tanah yang beragam dalam
sifat-sifatnya
Klasifikasi tanah:
• Tanah-tanah yang
mempunyai kesamaan
dalam aras tertentu
dikelompokkan sebagai
satu jenis tanah
Fungsi Tanah
1. Melangsungkan aktivitas, keragaman dan
produktivitas biologi
2. Pengaturan dan pembagian aliran air dan larutan
3. Penyaring, penyangga, perombak, immobilisasi,
dan detoksifikasi bahan organik dan anorganik;
termasuk hasil samping industri dan
buangan/sampah kota atau deposisi dari atmosfer
4. Penyimpan dan pendaur hara dan unsur lain dalam
biosfer (dalam bumi)
5. Memberikan dukungan struktur sosialekonomi dan
proteksi untk kekayaan arkeologi yang
berhubungan dengan tempat tinggal manusia
SUMBERDAYA LAHAN

“Soils sustain life”


C. Perlunya Mempelajari Tanah
KERAGAMAN TANAH
PENGURUSAN TANAH
KERUSAKAN TANAH
1. Erosi: kehilangan tanah karena agensi air atau angin
2. Longsor: meluncurnya massa tanah karena gaya
beratnya sendiri
3. Pengurusan tanah: penurunan kesuburan tanah
karena ketidaktepatan pengelolaan tanah
4. Compaction: mampatnya tanah karena gaya berat
dari beban yang diterima
5. Pencemaran: masuknya limbah ke dalam tubuh tanah
6. Pengusikan, karena penambangan, pembangunan,
kebakaran, dll.
7. Salinisasi: proses peningkatan kadar garam dalam
tanah
KERUSAKAN TANAH

• Erosi terjadi pada


saat “bero”

• Longsoran Tanah
pada tebing teras
EROSI KARENA PENGOLAHAN

• Pembuatan guludan
yang sejajar dengan
arah lereng
PENAMBANGAN
Top soil that rich
with humus

Soil profile, before and after mining operatioin


PEMBAKARAN HUTAN
D. Pelapukan
WEATHERING

• Physical Weathering
• Chemical Weathering
• Biological Weathering
• Global Patterns of Weathering
Bedrock
A general term for the solid rock that underlies
the soil and other unconsolidated material or
that is exposed at the surface.
Parent material
The unconsolidated and more or less chemically
weathered mineral or organic matter from which
the solum of soils is developed by pedogenic
processes.

Glossary of Soil Science (SSSA, 2000)


Magma

Pembekuan

Batuan dan
Mineral Bentuklahan hasil
Perombakan batuan pelapukan,
dan mineral oleh misalnya: tanah, gua
Pelapukan proses pelapukan karst, kerucut talus

Pembentukan
sedimen
Bentuklahan hasil
Erosi oleh air, erosi oleh air, angin
Erosi angin atau es taua es. Misalnya:
alur, parit, sungai

Pengangkutan
sedimen
Bentuklahan hasil
Pengendapan pengendapan.
Pengendapan oleh air, angin Misalnya kipas
atau es aluvial, datarn
banjir, delta

Pengendapa
n sedimen
Batuan Beku

Residu

Pelapukan
mengulit bawang
lanjut
Pelapukan
mengulit bawang
awal
Batuan beku

Batuan beku
Skema perkembangan
bahan induk tanah dari
batuan beku gabro
Batupasir

Pelapukan Batupasir
Batupasir ini sudah terekspose ke
permukaan, proses pelapukan yang terjadi
berjalan dengan lambat. Dengan fenomena
ini volume bahan induk yang dihasilkan tiap
satuan waktu dari batupasir ini tidak terlalu
tebal. Namun dengan fungsi waktu yang
Batupasir
sangat panjang, akumulasi bahan induk yang
terbentuk cukup tebal
Batugamping
Nummulites

Batugamping nummulites dengan


kandungan CaCO3 yang sangat
tinggi mendekati 100%, dan hanya
sedikit pengotor dari batuan ini.
Batugamping ini setelah
mengalami proses pelarutan
menghasilkan hanya sedikit unsur
selain Ca yang kemudian menjadi
bahan dalam pembentukan tanah.

Batugamping nummulites
Batugamping Napal Material lempung ini
kemudian menjadi warisan
dari batuan yang kemudian
mengalami proses
pedogenesis yang dapat
secara insitu berkembang
menjadi tanah.

Tanah di puncak bukit

Napal

Tanah di lereng bukit


Batuan Metamorf Skis

Skis Pembentukan tanah


Lapukan skis
Lapukan skis
• Pelapukan fisik dan
menghasilkan serpihan-serpihan
dengan ukuran kecil
• Di lereng curam, serpiahan ini
dapat terpindahkan karena gaya
beratnya
• Bahan inilah kemudian menjadi
bahan induk pembentuk tanah.
E. Faktor Pembentuk Tanah
Bagaimana tanah terbentuk?
• Batuan dan mineral berubah oleh proses
pelapukan.
• Pelapukan menyebabkan bahan mineral
menjadi ukuran lebih kecil dan terjadi mineral
baru sebagai mineral sekunder.
• Proses selanjutnya adalah pembentukan tanah
(pedogenesis).
• Pembentukan tanah berarti perkembangan
dari suatu tanah dalam ruang tertentu
Proses Pembentukan Tanah
1. Mineral/Unsur hara

2. Oksida besi dan Al


Mineral
lempung
3. Silika

4. Debu
Tanah

5. Pasir/kuarsa

Pelapukan
mekanik Pelapukan kimia

Bahan
induk
Ukuran menjadi kecil
TANAH
Faktor pembentuk tanah (s) menurut Jenny:
• Iklim (c)
• Bahan induk (p)
• Relief (r)
• Organisme (o)
• Waktu (t)
s = f(c,p,r,o,t)
Topografi
Iklim

Waktu
Organisme

Bahan Induk
PEDON dan PROFIL TANAH

Pedon :
Bentangan tanah yang mempunyai
karakter dan ciri yang relatif homogen.

1 pedon : 1 – 10 m2,
banyak pedon  polipedon

Profil Tanah :
Penampang lintang tanah yang
memperlihatkan lapisan/ horison-
horison tanah

Solum tanah :
Ketebalan tanah meliputi horizon
O+A+E+B atau lapisan tanah dari bagian
atas sampai bahan induk, tidak termasuk
horizon C.
9/5/2019 46 Partoyo - Agroteknologi - UPNYK

You might also like