Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Opini

KASUS PERSELISIHAN ANTARA PEKERJA BURUH DENGAN


PENGUSAHA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


SOSIOLOGI HUKUM
Dosen Pengampu:
Dr. Agus Sudaryanto, S.H., M.Si.

Program Studi Magister Hukum Bisnis dan Kenegaraan


Konsentrasi Hukum Bisnis

Disusun Oleh :
Gunawan Setyadi
23/526164/PHK/12460

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM


UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2023
KASUS PERSELISIHAN ANTARA PEKERJA BURUH DENGAN
PENGUSAHA

A. Latar Belakang Permasalahan


Ratusan buruh PT Megariamas Sentosa yang berlokasi di Jl Jembatan III Ruko 36
Q,Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, datang sekitar pukul 12.00 WIB. Sebelum ditemui
Kasubdin Nakertrans Jakarta Utara, mereka menggelar orasi yang diwarnai aneka macam
poster yang mengecam usaha perusahaan menahan THR mereka. Padahal THR merupakan
kewajiban perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalamPeraturan Menteri
Tenaga Kerja No. 4 Tahun 1994 tentang THR. Sekitar 500 buruh yang tergabung dalam
Serikat Buruh Garmen Tekstil dan Sepatu-Gabungan Serikat Buruh Independen (SBGTS-
GSBI) PT Megariamas Sentosa, Selasa siang ‘menyerbu’ Kantor Sudin Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Nakertrans) Jakarta Utara di Jl Plumpang Raya, Kelurahan Semper Timur,
Kecamatan Koja, Jakarta Utara.Mereka menuntut pemerintah mengambil tindakan tegas
terhadap perusahaan yangmempekerjakan mereka karena mangkir memberikan tunjangan
hari raya (THR).
Demonstrasi ke Kantor Nakertrans bukan yang pertama, sebelumnya ratusan buruh
ini juga mengadukan nasibnya karena perusahan bertindak sewenang-wenang
padakaryawan. Bahkan ada beberapa buruh yang diberhentikan pihak perusahaan
karenadinilai terlalu vokal. Akibatnya, kasus konflik antar buruh dan manajemen
dilanjutkanke Pengadilan Hubungan Industrial. Karena itu, pihak manajemen mengancam
tidakakan memberikan THR kepada pekerjanya. Dalam demo tersebut para buruh
menuntut perusahaan untuk mendapatkan THR sesuai dengan peraturan yang berlaku. Para
demonstras mengatakan “ jangan dikarenakan ada konflik internal kami tidak mendapatkan
THR, karena setahu mereka perusahaan garmen tersebut tidak merugi,bahkan sebaliknya”.
Sekedar diketahui ratusan buruh perusahaan garmen dengan memproduksi pakaian dalam
merek Sorella, Pieree Cardine, Felahcy, dan Young Heartuntuk ekspor itu telah berdiri
sejak 1989 ini mempekerjakan sekitar 800 karyawan yang mayoritas perempuan. 1

1
dikutip dari laman: https://id.scribd.com/document/508289595/Contoh-Kasus-Konflik-
Buruh-Dengan-PT-Megariamas, yang diakses pada hari Rabu tanggal 15 November
2023 pukul 22.27 WIB

-1-
Mengetahui hal tersebut, ratusan buruh PT Megariamas Sentosa mengadu ke kantor Subdin
Nakertrans Jakarta Utara. Setelah dua jam menggelar orasi di depan halamanSudin
Nakertrans Jakarta Utara, bahkan hendak memaksa masuk ke dalam kantor.Akhirnya
perwakilan buruh diterima oleh Kasubdin Nakertrans, Saut Tambunan di ruangrapat
kantornya. Dalam peryataannya di depan para pendemo, Sahut Tambunan berjanji akan
menampung aspirasi para pengunjuk rasa dan membantu menyelesaikan permasalahan
tersebut. "Pasti kami akan bantu, dan kami siap untuk menjadi fasilitator untuk
menyelesaikan masalah ini," tutur Sahut. Selain itu, Sahut juga akan memanggil pengusaha
agar mau memberikan THR karena itu sudah kewajiban. “Kalau memang perusahaan
tersebut mengaku merugi, pihak manajemen wajib melaporkan ke pemerintah dengan bukti
konkret,” kata Saut Tambunan kepada beritajakarta.com usai menggelar pertemuan dengan
para perwakilan demonstrasi.

B. Peran Pemerintah:
Buruh menuntut tindakan tegas pemerintah terhadap perusahaan yang mangkir
memberikan THR. Pernyataan Kasubdin Nakertrans, Saut Tambunan, untuk menampung
aspirasi dan menjadi fasilitator menunjukkan dukungan pemerintah untuk penyelesaian
konflik. Dalam kasus buruh PT Megariamas Sentosa yang menuntut pembayaran tunjangan
hari raya (THR), pemerintah memiliki peran penting dalam upaya penyelesaian konflik
antara buruh dan pengusaha. Beberapa peran pemerintah dalam kasus ini meliputi:
a. Memfasilitasi dialog antara buruh dan pengusaha: Pemerintah dapat berperan sebagai
fasilitator untuk mempertemukan buruh dan pengusaha dalam rangka melakukan dialog
dan mediasi untuk mencapai kesepakatan mengenai THR.
b. Melakukan pengawasan terhadap perusahaan: Pemerintah, melalui dinas terkait, seperti
Dinas Ketenagakerjaan, memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap
perusahaan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
terkait ketenagakerjaan, termasuk pembayaran THR.2

C. Kewajiban Perusahaan:
THR merupakan kewajiban perusahaan, dan ketidakpatuhan dapat berujung pada konflik
industrial. Perusahaan perlu membuktikan klaim kerugian kepada pemerintah jika ingin

2
journal.unismuh.ac.id - PERAN PEMERINTAH DALAM MENANGANI KONFLIK

-2-
menahan pembayaran THR.
Berikut adalah kewajiban perusahaan dalam pembayaran THR:
a. Perusahaan tidak diperkenankan mencicil atau mengurangi jumlah THR yang harus
dibayarkan kepada pekerja.
b. THR wajib dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan.
c. Jika perusahaan ingin menahan pembayaran THR karena alasan mengalami kerugian,
perusahaan harus membuktikan klaim kerugian tersebut kepada pemerintah.
Ketidakpatuhan perusahaan dalam membayar THR dapat mengakibatkan sanksi, antara
lain:
Teguran tertulis: Perusahaan akan menerima teguran tertulis dari pemerintah jika terlambat
membayar THR.
Pembatasan kegiatan usaha: Pemerintah dapat membatasi kegiatan usaha perusahaan jika
perusahaan tetap tidak mau membayar THR.
Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi: Pemerintah dapat
menghentikan sementara sebagian atau seluruh alat produksi perusahaan jika perusahaan
tetap tidak mau membayar THR.3

D. Dukungan Serikat Buruh:


Serikat Buruh Garmen Tekstil dan Sepatu-Gabungan Serikat Buruh Independen
(SBGTS-GSBI) mendukung buruh dalam menuntut hak-hak mereka, menekankan bahwa
perusahaan tidak mengalami kerugian sebagaimana yang diklaim. Menurut SBGTS-GSBI,
perusahaan tidak dapat berdalih mengalami kerugian untuk menghindari kewajiban
pembayaran THR. THR merupakan hak normatif buruh yang telah diatur dalam peraturan
perundang-undangan, dan perusahaan wajib memenuhinya tanpa syarat. SBGTS-GSBI
mendesak perusahaan untuk segera memenuhi tuntutan buruh dan menyelesaikan konflik
ini secara damai. Serikat buruh juga meminta pemerintah untuk turun tangan dan
memastikan agar hak-hak buruh terpenuhi. SBGTS-GSBI menyatakan akan terus
mendukung buruh dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Serikat buruh berkomitmen
untuk mendampingi buruh dalam proses dialog dan mediasi dengan perusahaan, serta
memberikan bantuan hukum jika diperlukan.4

3
nswi.bkpm.go.id - Bagaimana peran pemerintah dalam kasus perselisihan
4 dikutip dari laman : https://id.scribd.com/document/512405972/Tugas-Studi-Kasus-Etika-Bisnis, yang
diakses pada hari Selasa tanggal 29 November 2023 pukul 15.17 WIB

-3-
E. Panggilan Pemerintah:
Panggilan Pemerintah oleh Saut Tambunan mencerminkan peran penting dalam
menyelesaikan perselisihan antara pekerja buruh dan perusahaan terkait Tunjangan Hari
Raya (THR). Dalam konteks ini, Saut Tambunan, seorang pejabat pemerintah, mengambil
inisiatif untuk memanggil pengusaha dengan tujuan mendorong pemenuhan kewajiban
perusahaan terkait THR. Panggilan tersebut menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap
hak-hak pekerja dan kesejahteraan mereka. Saut Tambunan tidak hanya mengingatkan
perusahaan akan kewajibannya memberikan THR sesuai dengan peraturan yang berlaku,
tetapi juga menekankan pentingnya menyajikan bukti konkret jika perusahaan mengklaim
mengalami kerugian. Saut Tambunan memanggil pengusaha untuk memberikan THR
sesuai kewajiban. Jika perusahaan mengaku merugi, diharapkan laporan konkret sebagai
bukti. Dalam konteks ini, laporan konkret yang diminta oleh Saut Tambunan dapat menjadi
kunci untuk mengklarifikasi situasi keuangan perusahaan. Dengan mengajukan bukti
konkret, perusahaan diharapkan dapat mendemonstrasikan secara jelas dan transparan
bahwa mereka menghadapi kendala keuangan yang dapat menghambat pemenuhan
kewajiban THR. Ini juga menciptakan dasar yang kuat untuk negosiasi dan memfasilitasi
dialog antara perusahaan, pekerja, dan pemerintah. Pentingnya panggilan ini tidak hanya
terletak pada pemenuhan kewajiban finansial perusahaan tetapi juga dalam menjaga
ketertiban dan stabilitas sosial. Menyelesaikan konflik sejak dini dapat mencegah eskalasi
yang dapat merugikan semua pihak terlibat.

F. Opini Penulis:
Penulis setuju, dalam kasus PT Megariamas Sentosa, pengusaha dapat melakukan
langkah-langkah:
 Pertama, pengusaha harus segera menemui perwakilan buruh untuk mendengarkan
aspirasi mereka. Pengusaha harus menunjukkan bahwa perusahaan peduli terhadap
aspirasi buruh.
 Kedua, pengusaha harus menjelaskan kondisi perusahaan kepada perwakilan buruh.
Pengusaha harus menjelaskan mengapa perusahaan tidak dapat memberikan THR
kepada buruh.
 Ketiga, pengusaha harus menawarkan solusi yang dapat diterima oleh kedua belah
pihak. Pengusaha dapat menawarkan pembayaran THR secara bertahap atau
kompensasi lain sebagai pengganti THR.

-4-
Jika pengusaha tidak dapat memenuhi tuntutan buruh, maka pengusaha harus menjelaskan
secara terbuka dan transparan kepada buruh. Pengusaha harus menjelaskan mengapa
tuntutan buruh sulit dipenuhi. Pengusaha juga harus menawarkan solusi lain yang dapat
diterima oleh kedua belah pihak. Pengusaha harus menghindari sikap yang reaktif dan
emosional dalam menyikapi aksi buruh. Pengusaha harus bersikap tenang dan bijaksana
dalam menghadapi situasi ini.
Penulis tidak setuju, ada beberapa sebab:
a. Mogok kerja harus dilakukan setelah perundingan antara buruh dan pengusaha
mengenai THR mengalami kegagalan. Dalam kasus ini, tidak disebutkan secara jelas
apakah telah dilakukan perundingan terlebih dahulu.
b. Tanggapan terhadap orasi ini mungkin berbeda. Mereka mungkin melihat orasi sebagai
tekanan dari pihak buruh, dan dapat mencuestion / menguntungkan apakah tindakan ini
sudah cukup atau hanya respons terhadap tekanan. Mereka mungkin berpendapat
bahwa pembayaran THR harus disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan, dan
bahwa orasi bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan perselisihan ini.

G. Komentar / Analisis
Teori fungsional sosio hukum memandang hukum sebagai suatu sistem yang
memiliki fungsi-fungsi tertentu dalam mempertahankan keteraturan sosial. Teori ini
berpendapat bahwa hukum berfungsi untuk mengintegrasikan masyarakat, menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat, mengontrol perilaku
masyarakat, dan memberikan legitimasi terhadap tindakan-tindakan pemerintah dan
lembaga-lembaga sosial lainnya.
Beberapa ahli teori fungsional sosio hukum adalah:
1. Emile Durkheim (1858-1917) adalah seorang sosiolog Prancis yang dianggap sebagai
salah satu pendiri sosiologi modern. Durkheim berpendapat bahwa hukum berfungsi
untuk mengintegrasikan masyarakat dengan cara menciptakan norma-norma dan nilai-
nilai bersama yang harus dipatuhi oleh semua anggota masyarakat. Hukum juga
berfungsi untuk menyelesaikan konflik sosial yang terjadi di masyarakat.5
2. Talcott Parsons (1902-1979) adalah seorang sosiolog Amerika yang mengembangkan
teori struktural fungsional. Parsons berpendapat bahwa hukum berfungsi untuk

5
Jurnal Kominfo - Teori Utama Sosiologi Komunikasi (Fungsionalisme Struktural)

-5-
menjaga ketertiban dan stabilitas masyarakat. Hukum juga berfungsi untuk
mengakomodasi kepentingan-kepentingan baru yang muncul di masyarakat.6
Teori ini sebenarnya beranjak dari pemikiran Emile Durkheim, di mana pemikirannya
dipengaruhi oleh Auguste Comte dan Herbert Spencer. Kemudian teori ini dipopulerkan
oleh Talcott Parsons, seorang sosiolog kontenporer asal Amerika. Parson menggunakan
pendekatan dalam melihat masyarakat, baik itu menyangkut fungsi maupun prosesnya.
Parsons mengungkapkan suatu keyakinan yang kuat terhadap kelangsungan dan perubahan
suatu sistem.
Menurut Parsons, masyarakat berkorelasi berdasarkan kesepakatan para anggotanya
terhadap nilai-nilai kemasyarakatan tertentu yang mampu mengatasi perbedaan-perbedaan
sehingga masyarakat tersebut terlihat sebagai suatu sistem yang secara fungsional
berkorelasi dalam suatu keseimbangan. Disini jelas mengandung arti bahwa masyarakat
merupakan kumpulan bermacam-macam sistem sosial yang berkorelasi satu dengan yang
lainnya, serta saling ber-ketergantungan.

E. Kesimpulan
Pada kasus PT Megariamas Sentosa, teori fungsional sosio hukum dapat digunakan untuk
menjelaskan fungsi hukum dalam menyelesaikan konflik antara pekerja dan pengusaha.
Hukum berfungsi untuk melindungi hak-hak pekerja, termasuk hak untuk mendapatkan
THR. Hukum juga berfungsi untuk menjaga ketertiban dan stabilitas masyarakat.

6 dikutip dari laman : https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/islrev/article/download/37317/16131 yang


diakses pada hari Kamis tanggal 30 November 2023 pukul 13.20 WIB

-6-

You might also like