Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

Pengaruh Literasi Ekonomi, Status Ekonomi Orang Tua, Gaya Hidup

Dan Religiusitas terhadap Pola Konsumsi Islami di Pondok Pesantren


Darul Qur’an Kepulauan Riau
Asmarannida Ari Faatihah, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia

Abstract:
This study aims to determine the role of human obedience to the application of religious teachings
in consumption behavior, namely as a measure of how a person’s perspective on world life tends
to affect lifestyle, behavior, and tastes. So when the nature of Israf or excess appears. Allah places
limits on His servants in consuming. This study aims to determine the effect of economic literacy,
parental economic status, lifestyle, and religiosity on Islamic consumption patterns in Darul
Qur’an Islamic Boarding School, Riau Islands. This type of researcher also tested the hypothesis
in this study. The results of the study partially show that financial literacy does not affect Islamic
consumption patterns, the economic status of parents affects Islamic consumption patterns,
lifestyle has no effect on Islamic consumption patterns and religiosity has no effect on Islamic
consumption patterns at Darul Qur’an Islamic Boarding School, Riau Islands. Simultaneously
the results of the study prove that financial literacy, parent’s economic status, lifestyle, and
religiosity simultaneously have a significant effect on Islamic consumption patterns in Darul
Qur’an Islamic Boarding School, Riau Islands.

Keywords: Financial literacy, parents economic status, religious lifestyle, and Islamic
consumption patterns

Abstrak:
Peran ketaatan pada agama ketika melakukan perilaku konsumsi yakni selaku tolak ukur
bagaimanakah cara pandang seorang individu pada kehidupan yang condong memberikan
pengaruh akan gaya hidup, perilaku serta selera. Sehingga ketika timbul sifat Israf atapun
berlebih-lebihan, Allah memberikan batasan pada hamba-Nya untuk melakukan konsumsi.
Penelitian berikut memiliki tujuan guna mengetahui pengaruh literasi ekonomi, status ekonomi
orang tua, gaya hidup dan religiusitas terhadap pola konsumsi islami di Pondok Pesantren Darul
Qur’an Kepulauan Riau. Jenis penelitian berikut ialah asosiatif kuantitatif memakai sumber data
primer melalui kuesioner dengan skala likert yang disebar kepada responden. Analisis data
menggunakan regresi linier berganda dengan melalukan pengujian hipotesis. Hasil penelitian
secara parsial memperlihatkan bahwasanya literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap pola
konsumsi Islami, status ekonomi orang tua berpengaruh terhadap pola konsumsi Islami, gaya
hidup tidak mempengaruhi pola konsumsi Islami serta religiusitas takmempengaruhi pola
konsumsi Islami di Pondok Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau. Secara simultan hasil
penelitian membuktikan bahwa literasi keuangan, status ekonomi orang tua, gaya hidup serta
religiusitas secara serempak mempengaruhi secara signifikan terhadap pola konsumsi Islami di
Pondok Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau. Pada penelitian berikutnya peneliti memberikan
saran guna melakukan pengambilan akan sampel menjadi lebih banyak seperti data pesantren di
Provinsi Kepulauan Riau dimana bertujuan guna memperoleh data yang lebih akurat serta lebih
baik dalam penelitian selanjutnya

Keywords: Literasi keuangan, status ekonomi orang tua, gaya hidup, religiusitas, dan konsumsi
islami

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
112 Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation
Volume 1 Nomor 2, September 2021

Email Korespondensi: asmarannidafaatihah@mhs.unesa.ac.id

PENDAHULUAN
Pada umumnya setiap manusia pasti melakukan kegiatan ekonomi, baik itu
produksi maupun konsumsi. Menurut Dinar & Hasan (2018) konsumsi merupakan
aktivitas mengurangi suatu nilai manfaat baik itu barang maupun jasa, dimana pelakunya
bisa disebut sebagai konsumen. Setiap manusia pasti pernah melakukan kegiatan
konsumsi, kegiatan konsumsi ini sudah merupakan kegiatan yang lumrah yang dilakukan
oleh manusia dalam aktivitas sehari-harinya.Adapun tujuan dari kegiatan konsumsi itu
sendiri yakni memperoleh kepuasan penggunaan atas barang dan jasa yang digunakan
serta mencapai tingkat kemakmuran. Pada umumnya perilaku konsumsi ini dipengaruhi
dari bermacam faktor baik faktor dari luar ataupun dari dalam, adapun faktor yang berasal
dari dalam yakni meliputi motif, IQ, emosi dan cara berpikir.
Pada pengertian teori ekonomi manusia merupakan homo economicus, dimana
manusia merupakan sosok yang sangat rasional dan mempunyai kebebasan dalam
menentukan pilihan dan kebutuhan yang diinginkannya, bukan hanya pada saat ini namun
pada zaman dahulu pada dasarnya manusia memiliki perilaku yang sangat konsumtif
dalam membeli barang atau jasa yang diinginkan. Di dalam ekonomi islam, tujuan dari
konsumsi ini pada dasarnya adalah maslahah, namun maknanya dalam teori ekonomi
islam jauh lebih luas dibandingkan hanya sebagai utility atau kepuasan yang dirasakan
oleh manusia itu sendiri dalam kehidupannya, maslahah ialah tujuan hokum syara yang
paling utama, menurut Khan (1989) terdapat 5 elemen dasar dari masalah ini yaitu sebagai
berikut, kehidupan ataupun jiwa (al-nafs), harta (al-mal), keyakinan (al-din), intelektual
(al-aql)serta keturunan ataupun keluarga yakni disebut dengan (al-nasl).
Di dalam perpektif ekonomi islam, kepuasan disebut sebagai maslahah yakni bisa
dikatakan bahwa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia baik secara fisik maupun
spiritual, kebutuhan fisik yang harus dipenuhi seperti makan, minum, kebutuhan lainnya
kemudian kebutuhan spiritual seperti kebutuhan akan ajaran agama islam, didalam agama
islam disebutkan bahwa ketentuan untuk tidak israf (royal) dan tadzir (sia-sia), sehingga
manusia seharusnya memenuhi kebutuhan hidupnya dan mengkonsumsi sesusai dengan
kebutuhannya dan tidak bersikap israf terhadap barang atau jasa yang dibelinya atau
digunakannya, di dalam agama islam perilaku konsumsi diatur di dalam anjuran agama
islam sesuai dengan aqidah yang ada.

Literasi Ekonomi
Laily (2013) menjelaskan literasi keuangan memiliki kaitan melalui manajemen
keuangan yang makin tinggi tingkat keuangan seorang individu sehingga bisa makin
tinggi pula ilmu individu tersebut dalam me-manage keuangan yang dimilikinya, pada
dasarnya manajemen keuangan pribadi merupakan konsep atau bagian dari manajemen
keuangan yang merupakan salah satu ilmu dan seni bagaimana seseorang mengelola,
mengendalikan dan mengatur keuangannya secara mandiri yang dilakukan berdasarkan

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
Asmarannida Ari Faatihah: Pengaruh Literasi Ekonomi, Status Ekonomi Orang 113
Tua, Gaya Hidup Dan Religiusitas terhadap Pola Konsumsi Islami di Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau

berbagai macam kebutuhan yang dimilikinya. Seseorang yang mampu menjaga


keuangannya secara pribadi adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik
dibidang keuangan, sehingga mampu menjaga keuangannya dengan baik dan
memperoleh kesejahteraan finansial.

Status Ekonomi
Santrock dalam Indrawati (2015) menjelaskan bahwa status sosial ekonomi
memperlihatkan ketidaksetaraan suatu keadaan tertentu, dimana prestasi kerja suatu
anggota masyarakat bervariasi dan beberapa individu berstatus lebih tinggi mempunyai
akses yang lebih besar pada pekerjaan jika dibandingkan individu lainnya, perbedaan
tingkat pendidikan, akses pendidikan yang lebih besar dari pada orang lain, perbedaan
sumber daya ekonomi dan memiliki kekuasan lebih tinggi dalam memberikan pengaruh
institusi masyarakat. Kemampuan mengendalikan sumber daya serta ikut memberikan
partisipasi pada masyarakat memiliki perbedaan dan ganjaran serta kesempatan yang
tidak setara.

Gaya Hidup
Sutisna (2012) mengatakan yang sejalan dimana gaya hidup secara luas diartikan
sebagai cara hidup yang dilakukan oleh seseorang dalam menghabiskan waktu mereka
mengerjakan pekerjaan yang mereka sukai dan juga aktivitas sehari-hari misalnya seperti
hobi, belanja, aktivitas olahraga dan kegiatan social lainnya seperti makanan, pakaian,
rekreasi dan juga berkumpul baik dengan keluarga, rekan kerja, kelompok social maupun
rekan bisnis.
Gaya hidup suatu individu dalam masyarakat sangat beragam,seiring
berkembangnya waktu gaya hidup anggota kelompok bergerak sangat dinamis dan
mengikuti dengan perkembangan zaman, gaya hidup ini pada dasarnya menggambarkan
perilaku seseorang didalam kelompok sosialnya dimana gaya hidup seseorang tergantung
pada kondisi ekonomi dan keuangan yang dimilikinya. Gaya hidup meliputi sesuatu yang
lebih dari sekedar kelas social maupun kepribadian seseorang.Indikator dari gaya hidup
menurut Sunarto (2012) antara lain adalah: 1) aktivitas/kegiatan dimana menjelaskan apa
yang dilakukan konsumen, apa produk yang dibeli dan dipakai, apa kegiatan yang
dilakukan guna mengisi waktu kosong. Meskipun kegiatan ini biasanya bisa diamati. 2)
minat dimana menjelaskan apa kesukaan, kegemaran serta preferensi dalam hidup
konsumen tersebut. 3) opiniyang beredar mengenai pandangan serta perasaan konsumen
ketika merespon isu-isu global, lokal maupun sosial.

Religiusitas
Religiusitas menurut Hawari (2011) adalah pendalaman keagamaan dalam
kepercayaan yang diutarakanmelalui ibadah sehari-hari, berdoa serta membaca kitab suci.
Religiusitas bisa terwujud dari beragam sisi kehidupan misalnyakegiatan yang bisa dilihat
mata, dankegiatan yang tidakterlihat yang terjadi dalam hati seseorang.Selanjutnya

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
114 Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation
Volume 1 Nomor 2, September 2021

menurut Alwisol (2004) menjelaskan salah satu yang mempengaruhi psychological well
beingyaitu tingkat melakukan ritual agama seseorang, yang tampak dari kualitas serta
kuantitas atau disebut denganreligiusitas. Sedangkan menurut Thouless (2000)
menyimpulkan bahwa setiap individu mempunyai tingkat religiusitas yang beragamserta
bisa dipengaruhi oleh dua macam faktor yaitu faktor internal maupun eksternal. Faktor
internal berupa: 1) pengalaman-pengalaman spiritual; 2) kebutuhan terhadaprasa aman
dan selamat; 3) kebutuhan terhadap cinta kasih; 4) kebutuhan akan harga diri; 5)
kebutuhan yang muncul lantaranadanya ancaman kematian; 6) pengaruh pendidikan dan
pengajaran; 7) beragamtekanan sosial yang dirasakan; 8) faktor pengetahuan dan
intelektualitas.

Pola Konsumsi Islami


Menurut Damanhuri (2010) mejelaskan perilaku Konsumsi Islami ditujukan pada
pilihan-pilihan yang baik serta tepat sasaran, maka kekayaan bisa digunakan pada jalan
yang sebaik mungkin guna khalayak umum. Konsumsi dalam ajaran agama islam selalu
memperhatikan dua kaidah yakni barang yang halal untuk dikonsumsi dan juga barang
yang jaram untuk dikonsumsi, dimana kaidah tersebut tertuang baik dalam al-quran,
hukum syaraiat islam dan juga pedoman lainnya, kita sebagai manusia terutama umat
muslim diwajibkan untuk memilah milih barang-barang yang dikonsumsi dengan benar
sesuai dengan ketetapan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Para Fuqaha’ menjadikan
konsumsi hal-hal yang baik dalam empat tingkat: 1), wajib yaitu konsumsi sesuatu yang
bisa menjauhkan diri dari kebinasaan. 2), sunnah yaitu konsumsi lebih dari ukuran supaya
bisa menjalakan ibadah kepada Allah. 3), mubah ialahmembuat kenyang badan. 4),
konsumsi lebih dari batas kenyang.

Pengaruh Literasi Ekonomi Terhadap Pola Konsumsi Islami


Literasi keuangan berkaitan dengan manajemen keuangan dimana makin tinggi
tingkat literasi keuangan maka semakin baik manajemen keuangan seseorang. Menurut
Hakim dan Muttaqin (2020) pendidikan mempunyai peran yang penting dalam
penyusunan literasi finansial baik pendidikan informal di keluarga ataupun pendidikan
formal disekolah. Penelitian sebelumnya dari Fauzia & Nurdin (2019) menyatakan bahwa
variabel Literasi Keuangan secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap
Perilaku Konsumtif mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Islam Bandung.
Dari penjelasan tersebut, penulis membuat hipotesis sebagai berikut:
H1: Literasi ekonomi berpengaruh signifikan terhadap pola konsumsi islami

Pengaruh Status Ekonomi Orang Tua Terhadap Pola Konsumsi Islami


Individu yang memiliki materi yang cukup biasanya bersumber dari kalangan sosial
ekonomi tinggi, mereka memperoleh uang saku lebih dari yang mereka butuhkan. Perihal
tersebut bisa menjadikan mereka mempunyai daya beli tinggi serta bebas guna melakukan
pembelian apa yang diinginkan yang menjadikan bisa menimbulkan tindakan
konsumtifyang berlebihan. Dikatakan oleh Aprilia, dkk dalam Sagita (2017) seseorang

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
Asmarannida Ari Faatihah: Pengaruh Literasi Ekonomi, Status Ekonomi Orang 115
Tua, Gaya Hidup Dan Religiusitas terhadap Pola Konsumsi Islami di Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau

dari kelompok sosial ekonomi tinggi umumnya ditunjang oleh keadaan materi yang
cukup serta mempunyai kemampuan daya beli yang tinggi, di mana mereka merasakan
sanggup dan bebas melakukan pembelian apa sajakahyang diinginkan sehingga
melakukan dampak pada perilaku konsumtif yang berlebihan. Dari penjelasan tersebut,
penulis membuat hipotesis sebagai berikut:
H2: Status ekonomi orang tua berpengaruh signifikan terhadap pola konsumsi
islami

Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Pola Konsumsi Islami


Dikatakan oleh Haryanto dalam Mardiyono (2018) di mana masyarakat konsumsi,
memiliki kecenderungan melakukan pembelian akan barang tidak disebabkan oleh nilai
manfaatnya, akan tetapi lantaran gaya hidup (life style), demi citra yang dibentuk oleh
iklan dan mode lewat televisi, tayangan sinetron, acara infotainment, serta bermacam-
macam media lainnya. Penelitian sebelumnya dari Hartanto (2016) menunjukan bahwa
gaya hidup memiliki pengaruh terhadap pola konsumsi mahasiswi dalam memakai jasa
salon di Kota Yogyakarta. Dari penjelasan tersebut, penulis membuat hipotesis sebagai
berikut:
H3: Gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap pola konsumsi islami

Pengaruh Religiusitas Terhadap Pola Konsumsi Islami


Islam telah mengatur seluruh aktivitas manusia dalam kehidupan keseharian,
termasuk aktivitas konsumsi. Islam memiliki ketetapan yang wajib diberi pemahaman
serta dilaksanakan oleh tiap umat Islam sebagai pedoman ketika melaksanakan aktivitas
konsumsi supaya tak menyimpang dari nilai religiusitas. Hasil penelitian terdahulu dari
Rahmat, Asyari dan Puteri (2020)menjelaskan bahwa untuk mengelola konsumsi atas
barang dan jasa dengan benar, Mahasiswa harus mengendalikan hedonisme atau perilaku
mereka dengan lebih meningkatkan tingkat religiusitas. Dari penjelasan tersebut, penulis
membuat hipotesis sebagai berikut:
H4: Religiusitas berpengaruh signifikan terhadap pola konsumsi islami

METODE PENELITIAN
Penelitian berikut berjenis asosiatif kuantitatif, dimana berdasarkan pernyataan oleh
Sugiyono (2013) penelitian asosiatif merukapan jenis penelitian yang memiliki manfaat
guna tahu akan pengaruh antara dua variabel atau lebih, sedangkan kuantitatif lebih
memberikan fokus pada pengujian teori-teori melalui mengukur variabel penelitian
dengan angka dan juga melakukan analisis data secara statistik. Berlandaskan pendapat
tersebut, maka bisa peneliti simpulkan bahwa penelitian berikut ialah guna mengetahui
hubungan antara variabel Literasi Keuangan (X1), Status Ekonomi Orang Tua (X2), Gaya
Hidup (X3) dan Religiusitas (X4) terhadap Pola Konsumsi Islami (Y) di Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau.
Teknik pengumpulan data yang biasa juga dikatakan sebagai teknik memperoleh

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
116 Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation
Volume 1 Nomor 2, September 2021

data yang memiliki keterkaitan pada permasalahan dalam penelitian yang tengah
dilaksanakan. Teknik pengumpulan data yang dipakai diantaranya kuisioner dan studi
pustaka. Kuesioner ini memakai skala likert di mana alternatif nilai jawaban positif 5
hingga pemberian skor diberikanatas jawaban responden selanjutnya diberikan skor skala
likert yakni Sangat setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Ragu-ragu (R) = 3, Tidak setuju (TS)
= 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1.
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian berikut terdiri dari uji kualitas data
berupa pengujian validitas serta reliabilitas data, uji asumsi klasik, pengujian regresi linier
berganda serta melakukan uji hipotesis yaitu uji t, uji f dan koefisien determinasi (R2).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji Validitas
Di bawah ini merupakan hasil pengujian validitas:
Tabel 1
Uji Validitas Data

Literasi Keuangan Pearson


r Tabel Keterangan
(X1) Correlation
Item1 0,636 0,316 Valid
Item2 0,552 0,316 Valid
Item3 0,580 0,316 Valid
Item4 0,456 0,316 Valid
Item5 0,700 0,316 Valid
Item6 0,384 0,316 Valid
Item7 0,430 0,316 Valid
Item8 0,574 0,316 Valid
Status Ekonomi Pearson
r Tabel Keterangan
Orang Tua (X2) Correlation
Item1 0,583 0,316 Valid
Item2 0,601 0,316 Valid
Item3 0,571 0,316 Valid
Item4 0,654 0,316 Valid
Item5 0,581 0,316 Valid
Item6 0,551 0,316 Valid
Pearson
Gaya Hidup (X3) r Tabel Keterangan
Correlation
Item1 0,679 0,316 Valid
Item2 0,602 0,316 Valid
Item3 0,754 0,316 Valid
Item4 0,680 0,316 Valid
Item5 0,738 0,316 Valid
Item6 0,544 0,316 Valid
Pearson
Religiusitas (X4) r Tabel Keterangan
Correlation
Item1 0,588 0,316 Valid
Item2 0,623 0,316 Valid
Item3 0,405 0,316 Valid
Item4 0,421 0,316 Valid
Item5 0,573 0,316 Valid

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
Asmarannida Ari Faatihah: Pengaruh Literasi Ekonomi, Status Ekonomi Orang 117
Tua, Gaya Hidup Dan Religiusitas terhadap Pola Konsumsi Islami di Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau

Item6 0,512 0,316 Valid


Item7 0,534 0,316 Valid
Item8 0,452 0,316 Valid
Pola Konsumsi Pearson
r Tabel Keterangan
Islami (Y) Correlation
Item1 0,746 0,316 Valid
Item2 0,624 0,316 Valid
Item3 0,624 0,316 Valid
Item4 0,584 0,316 Valid
Item5 0,575 0,316 Valid
Item6 0,762 0,316 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2020

Berdasarkan tabel 1, hasil uji validitas terlihat bahwa dengan menggunakan batasan
r
Tabel n = 37 responden dan taraf signifikansi 5% (0,05) sehingga diperoleh nilai rTabel
berjumlah 0,316 (tabel distribusi r). Berdasarkan hal tersebut diketahui nilai rHitung
>rTabel maka bisa dinyatakan bahwa semua pernyataan valid serta pernyataan yang
digunakan bisa dipakai guna penelitian yang akan datang.

Uji Reliabilitas
menurut (Ghozali, 2013), setelah peneliti melaksanakan uji validitas tahap
selanjutnya yaitu melaksanakan uji reliabilitas dimana suatu alat ukur dikatakan handal
apabila nilai cronbatchalpha > 0,6, berikut adalah hasil uji reliabilitasnya :
Tabel 3
Uji Reliabilitas Data

No Variabel Nilai Alpha Ket.


1 Literasi Keuangan (X1) 0,719 > 0,600 Reliabel
2 Status Ekonomi Orang Tua (X2) 0,735 > 0.600 Reliabel
3 Gaya Hidup (X3) 0,765 > 0,600 Reliabel
4 Religiusitas (X4) 0,711 > 0.600 Reliabel
5 Pola Konsumsi Islami (Y) 0,759 > 0.600 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2020

Hasil uji reliabilitas di dalam Tabel 3 diatas terlihat bahwa keseluruhan nilai
cronbatch alpha variabel literasi keuangan, status ekonomi orang tua, gaya hidup dan
religiusitas lebih banyak dari 0,6 maknanya keseluruhan variabel reliabel.

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
118 Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation
Volume 1 Nomor 2, September 2021

Uji Normalitas

Gambar 1. Normal P-P Plot


Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2020

Menurut pengamatan pada grafik dalam Gambar1, terlihat hasil pengujian


normalitas dengan memakai p-plot dimana titik plot berada disekitar garis diagonal maka
bisa diambil kesimpulan bahwa data berdistribusi normal.

Uji Autokorelasi
Menurut hasil uji autokorelasi, diketahui nilai Durbin-Watson adalah sejumlah
2,197 dimana nilai berikut dapat dilakukan perbandingannya melalui nilai tabel
signifikansi 5%, dengan jumlah sampel N = 37 responden serta jumlah variabel
independen sebanyak 4 (K = 4) sehingga didapatkan nilai dL = 1,249 serta dU berjumlah
1,723 (tabel distribusi DW). Karena nilai DW 2,197 terdapat di antara du dan 4-du,
maknanya tak terdapat autokorelasi.

Uji Multikolinearitas
Berdasarkan pernyataan dari Ghozali (2013) pengujian multikolinearitas dipakai
guna melihat terdapat ataupun tak terdapat hubungan linier antar variabel bebas pada
model regresi dengan persyaratan yakni tak terdapat multikolinearitas. Pengujian ini
dilaksanakan dengan menilai hasil nilai tolerance serta Variance Inflation Factor (VIF).
Dikatakan tidak adanya multikolinearitas diantara variabel bebas jika nilai tolerance yang
besarnya di atas 0,1. Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian bebas dari
multikoliniearitas.Hal ini ditunjukan dengan memperlihatkan nilai VIF dari variabel
bebas lebih kecil dari 10 dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
Asmarannida Ari Faatihah: Pengaruh Literasi Ekonomi, Status Ekonomi Orang 119
Tua, Gaya Hidup Dan Religiusitas terhadap Pola Konsumsi Islami di Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau

Uji Heterokedastisitas

Gambar 3. Scatterplot Heterokedastisitas


Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2020

Berdasarkan kriteria dan hasil pada Gambar 3 terlihat bahwa tidak adanya titik-titik
pola yang jelas sehingga dapat dikatakan tidak terjadi heterokedastisitas pada model
regresi.

Uji Hipotesis
Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Menurut Ghozali (2013) dasar pengambilan keputusan untuk uji t yakni:
a. Menurut nilai t Hitung serta t Tabel:
1) Bila nilai t hitung > t tabel maknanya variabel bebas memiliki pengaruh terhadap
variabel terikat.
2) Bila nilai t hitung < t tabel maknanya variabel bebas tak memiliki pengaruh
terhadap variabel terikat.
b. Menurut nilai signifikansi:
1) Bila nilai signifikansi < 0,05 maka variabel bebas memiliki pengaruh terhadap
variabel terikat.
2) Bila nilai signifikansi > 0,05 maka variabel bebas tidak memiliki pengaruh
terhadap variabel terikat.
Hasil pengujian bisa diamati di bawah ini:
Hasil Uji t variabel Literasi Keuangan (X1) diperoleh:
a. Tingkat signifikansi menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (5%).
b. Nilai t hitung diperoleh berdasarkan hasil uji t sebesar 0,895.
c. Nilai t tabel melihat pada tabel distribusi t dengan α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi)
melalui taraf kebebasan (df) n-k-1 atau 37-2-1 = 34 (n ialah jumlah kasus serta k
ialah jumlah variabel independen). Melalui uji pada 2 sisi (signifikansi = 0,025)

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
120 Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation
Volume 1 Nomor 2, September 2021

hasil didapatkan bagi nilai t tabel berjumlah 2,032 (dilihat dalam Tabel distribusi
t).
d. Berdasarkan kriteria diatas, nilai t hitung berjumlah 0,895 < t tabel 2,032 dengan
nilai signifikansi (Sig.) 0,377 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
literasi keuangan (X1) tak berpengaruh terhadap pola konsumsi Islami di Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau.

Hasil Uji t variabel Status Ekonomi Orang Tua (X2) didapatkan:


a. Tingkat signifikansi menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (5%).
b. Nilai t hitung didapat berdasarkan hasil uji t sebesar 2,753.
c. Nilai t tabel melihat pada tabel distribusi t dengan α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi)
dengan taraf kebebasan (df) n-k-1 atau 37-2-1 = 34 (n ialah jumlah kasus dan k
adalah jumlah variabel independen). Melalui uji pada 2 sisi (signifikansi = 0,025)
hasil didapatkan bagi nilai t tabel berjumlah 2,032 (dilihat dalam Tabel distribusi
t).
d. Berdasarkan kriteria diatas, nilai t hitung berjumlah 2,753 > t tabel 2,032 dengan
nilai signifikansi (Sig.) 0,015 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
status ekonomi orang tua (X2) mempengaruhi pola konsumsi Islami di Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau.

Hasil Uji t variabel Gaya Hidup (X3) diperoleh:


a. Tingkat signifikansi menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (5%).
b. Nilai t hitung didapatkan berdasarkan hasil uji t sebesar 0,733.
c. Nilai t tabel melihat pada tabel distribusi t dengan α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi)
dengan taraf kebebasan (df) n-k-1 ataupun 37-2-1 = 34 (n yakni jumlah kasus dan
k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi =
0,025) hasil diperoleh untuk nilai t tabel sebesar 2,032 (dilihat pada Tabel distribusi
t).
d. Berdasarkan kriteria diatas, nilai t hitung sebesar 0,733 < t tabel 2,032 dengan nilai
signifikansi (Sig.) 0,469 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel gaya hidup
(X3)tidak berpengaruh terhadap pola konsumsi Islami di Pondok Pesantren Darul
Qur’an Kepulauan Riau.

Hasil Uji t variabel Religiusitas (X4) diperoleh:


a. Tingkat signifikansi menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (5%).
a. Nilai t hitung diperoleh berdasarkan hasil uji t sebesar 0,007.
b. Nilai t tabel melihat pada tabel distribusi t dengan α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi)
dengan taraf kebebasan (df) n-k-1 atau 37-2-1 = 34 (n adalah jumlah kasus dan k
adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025)
hasil diperoleh untuk nilai t tabel sebesar 2,032 (dilihat pada Tabel distribusi t).
c. Berdasarkan kriteria diatas, nilai t hitung berjumlah 0,007< t tabel 2,032 dengan
nilai signifikansi (Sig.) 0,995> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
Asmarannida Ari Faatihah: Pengaruh Literasi Ekonomi, Status Ekonomi Orang 121
Tua, Gaya Hidup Dan Religiusitas terhadap Pola Konsumsi Islami di Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau

religiusitas (X4) tak berpengaruh terhadap pola konsumsi Islami di Pondok


Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau.

Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)


Pengujian pada uji F menghasilkan nilai signifikansi F berjumlah 0,025 dimana
menurut kriteria uji bahwasanya bila nilai probabilitas < 0,05 maknanya hipotesis yang
diajukan diterima. Maka bisa diambil kesimpulan bahwasanya variabel literasi keuangan,
status ekonomi orang tua, gaya hidup dan religiusitas secara bersama-sama mempunyai
pengaruh signifikan terhadap pola konsumsi Islami di Pondok Pesantren Darul Qur’an
Kepulauan Riau. Tentunya perihal tersebut terlihat melalui nilai signifikansi F = 0,025 <
0,05. Jika literasi keuangan, status ekonomi orang tua, gaya hidup dan religiusitas secara
bersama-sama meningkat, maka pola konsumsi Islami di Pondok Pesantren Darul Qur’an
Kepulauan Riau juga akan meningkat.

Uji Regresi Linier Berganda


Berdasarkan hasil analisi menggunakan SPSS diketahuhi persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut:
Y = 6,378 + 0,127 (X1) + 0,484 (X2) + 0,119 (X3)+ (-0,001) (X4)+ e
Bersarkan persamaan regresi di atas, didapat konstanta (a) adalah sebesar 6,378 hal
ini berarti bahwa Pola Konsumsi Islami (Y)akan sebesar 6,378 jika Literasi Keuangan
(X1), Status Ekonomi Orang Tua (X2), Gaya Hidup (X3) dan Religiusitas (X4) sama
dengan Nol. Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa Pola Konsumsi Islami (Y)akan
meningkat jika ada Literasi Keuangan (X1), Status Ekonomi Orang Tua (X2), Gaya
Hidup (X3) dan Religiusitas (X4) di Pondok Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau.
Selanjutnya nilai koefisien regresi untuk b1X1 adalah 0,127.Hal ini dikatakan
bahwa variabel literasi keuangan berpengaruh terhadap pola konsumsi Islami di Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau. Ketika literasi keuangan naik sebesar satu
satuan, maka pola konsumsi Islami juga akanmeningkat sebesar 0,127 satuan.
Nilai koefisien regresi untuk b2X2 adalah 0,484.Hal ini dikatakan bahwa variabel
status ekonomi orang tua berpengaruh terhadap pola konsumsi Islami di Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau. Ketika status ekonomi orang tua naik sebesar
satu satuan, maka pola konsumsi Islami juga akanmeningkat sebesar 0,484 satuan.
Nilai koefisien regresi untuk b3X3 sebesar 0,119. Hal ini dikatakan bahwa variabel
gaya hidup berpengaruh terhadap pola konsumsi Islami di Pondok Pesantren Darul
Qur’an Kepulauan Riau. Ketika gaya hidup naik sebesar satu satuan, maka pola konsumsi
Islami juga akan meningkat sebesar 0,119 satuan.
Nilai koefisien regresi untuk b4X4 adalah -0,001.Hal ini dikatakan bahwa variabel
religiusitas berpengaruh terhadap pola konsumsi Islami di Pondok Pesantren Darul
Qur’an Kepulauan Riau. Ketika religiusitas menurun sebesar satu satuan, maka pola
konsumsi Islami juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,001 satuan.

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
122 Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation
Volume 1 Nomor 2, September 2021

Koefisien Determinasi (R2)


Pada pengujian koefisien determinasi didapat hasil keseluruhan variabel untuk nilai
AdjustedR square sebesar 0,286, hal ini menjelaskan bahwa Pola Konsumsi Islami (Y) di
Pondok Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau dipengaruhi oleh Literasi Keuangan
(X1), Status Ekonomi Orang Tua (X2), Gaya Hidup (X3) dan Religiusitas (X4) berjumlah
28,6% serta sisa sebanyak 71,4% diberikan pengaruhnya oleh variabel lainnya yang tak
di teliti di penelitian ini.

Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Pola Konsumsi Islami


Literasi keuangan tidak memiliki pengaruh terhadap pola konsumsi Islamidi
Pondok Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau ditunjukkan dengan hasil nilai uji t
Hitung berjumlah 0,895< t Tabel 2,032 serta nilai signifikansi (Sig.) 0,377 > 0,05. Hal ini
sejalan dengan penelitian Rahman, Rahmatia dan Nurbayani (2020) dimana hasil
penelitian yang dilakukan menunjukkan variabel literasi keuangan berpengaruh langsung
dan tidak signifikan terhadap pola konsumsi mahasiswa dimana nilai Thitung > Ttabel
dan juga batas toleransi kesalahan yang berada diatas 5% atau 0,05. Selain iu secara
langsung, tidak bisa dibuktikan adanya pengaruh kemampuan akademik, uang saku,
beasiswa, jenis kelamin dan tempat tinggal terhadap literasi keuangan.
Penulis menyimpulkan bahwa masyarakat mulai bersaing guna mencukupi
kebutuhan mereka bahkan bukan sesuatu yang menjadi kebutuhan akan terpenuhi
lantaranterdapat keinginan yang kuat untuk mempunyai maupun mengkonsumsi. Pola
perilaku ini jika terjadi secara terus menerus akan menjadi suatu perilaku konsumtif.
Literasi keuangan memiliki pengaruhatau tidak tergantung dari tingkat pengetahuan
santri dan orang tua mengenai konsep keuangan dan tujuan keuangan di masa depan
secara syariah. Tuntutan dan penjelasan dalam Islam terkait perencanaan keuangan
adalah Rasulullah SAW dalam salah satu sabdanya mengatakan, “Kedua kaki seorang
hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai hartanya,
bagaimana ia peroleh dan di mana ia infakkan” (HR Tirmidzi).

Pengaruh Status Ekonomi Orang Tua Terhadap Pola Konsumsi Islami


Status ekonomi orang tua berpengaruh terhadap pola konsumsi Islami di Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau ditunjukkan dengan hasil nilai uji t Hitung
berjumlah 2,573 > t Tabel 2,032 serta nilai signifikansi (Sig.) 0,15< 0,05. Perihal tersebut
beriringan dengan penelitian Auliya (2017) dimana status sosial ekonomi memiliki
pengaruh signifikan terhadap perilaku konsumtif mahasiswi PGRA IAIN Purwokerto.
Peneliti menyimpulkan bahwa jika orang tua melahirkan seorang anak yang
kemudian mereka mempunyai status sosial maupun penghasilan yang tinggi cenderung
mempunyai pola konsumtif.Cenderung menggunakan keuangannya secara boros dan juga
menghambur-hamburkan uang tetapi sebaliknya seorang yang berasal dari kalangan biasa
atau sederhana cenderung menggunakan keuangannya atau pendapatan yang dimiliki
dengan tidak konsumtif dan lebih memerhatikan pada pengeluaran yang dikeluarkannya.
Individu yang memiliki materi yang cukup biasanya bersumber dari kalangan sosial

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
Asmarannida Ari Faatihah: Pengaruh Literasi Ekonomi, Status Ekonomi Orang 123
Tua, Gaya Hidup Dan Religiusitas terhadap Pola Konsumsi Islami di Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau

ekonomi tinggi, mereka memperoleh uang saku lebih dari yang mereka butuhkan. Perihal
tersebut bisa menjadikan mereka mempunyai daya beli tinggi serta bebas guna melakukan
pembelian apa yang diinginkan yang menjadikan bisa menimbulkan tindakan
konsumtifyang berlebihan. Tuntutan dan penjelasan dalam Islam terkait dengan ekonomi
keluarga adalah Nabi Muhammad SAW bersabda, “hak seorang anak dari orang tuanya
ada 3 perkata yaitu 1) mendapatkan pembelajaran Al-Quran, 2) memanah
(memperhatikan keseriusan anak dalam belajar), 3) tidak mendapatkan rizki kecuali dari
jalan yang halal dan baik” (HR. Bukhori-Muslim).

Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Pola Konsumsi Islami


Gaya hidup tidak mempengaruhi pola konsumsi Islami di Pondok Pesantren Darul
Qur’an Kepulauan Riau ditunjukkan dengan hasil nilai t Hitung berjumlah 0,733< t Tabel
2,032 dan nilai signifikansi (Sig.) 0,469> 0,05.dalam penelitian Aziz (2013) menjelaskan
gaya hidup merupakan pola hidup seseorang dalam aktivias, minat, dan pendapatnya
dalam menggunakan uangnya serta bagaimanakah membagi waktu. Gaya hidup
mahasiswa bisa dilihat berdasarkan daerah asal, yakni dari kota ataupun daerah non kota.
Lantaran gaya hidup kota maupun non kota sangatlah memiliki perbedaan nyata. Bisa
diamati dengan gaya hidup kota yang lebih mengiringi berkembangnya zaman.
Penulis menyimpulkan bahwa gaya hidup konsumen muslim adalah pola hidup
seseorang dinilai dari bagaimana mengelola pendapatannya dan menentukan produk/jasa
dengan dasar ajaran Islam. Hal ini lah yang mengakibatkangaya hidup berdampak pada
perubahan perilakunya. Tuntutan dan penjelasan dalam Islam terkait dengan gaya hidup
adalah konsumtif menuruti, membeli atau memakai sebuah produk dengan tujuan untuk
menambah rasa ‘ujub (merasa hebat) dan takabbur atau sombong. Rasulullah SAW
bersabda, “tidak masuk surga seseorang yang di dalam hatinya masih ada sebesar biji
dzarrah dari kesombongan” (HR. Muslim).

Pengaruh Religiusitas Terhadap Pola Konsumsi Islami


Religiusitas tidak berpengaruh terhadap pola konsumsi Islami di Pondok Pesantren
Darul Qur’an Kepulauan Riau ditunjukkan dengan hasil nilai t Hitung sebesar -0,007< t
Tabel 2,032 serta nilai signifikansi (Sig.) 0,995> 0,05. Hal berikut sejalan melalui
penelitian yang dilaksanakan oleh Rohana (2017)menghasilkan hubungan yang negatif
serta tak signifikan antara religiusitas terhadap perilaku konsumtif.
Penulis menyimpulkan bahwa konsumsi sebagai kegiatan memanfaatkan,
memakaiserta menghabiskan barang/jasa guna mencukupi kebutuhan pada usaha
melakukan penjagaan akan kelangsungan hidup. Apabila pola konsumsi diselaraskan dan
sejalan dengan tingkat religiusitas maka akan menghasilkan konsumsi yang berkualitas,
dimana konsumsi yang berkualitas ini dimaksudkan adalah pembelian barang yang tidak
berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan. Kualitas konsumtif sangat penting dan sangat
efektif dalam mempengaruhi harta, sehingga harta yang dipunya tak digunakan bagi
banyak perihal yang tak bermanfaat serta juga harta yang digunakan tidak dihambur-

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
124 Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation
Volume 1 Nomor 2, September 2021

hamburkan.Tuntutan dan penjelasan dalam Islam terkait dengan religiusitas yaitu semua
aspek kehidupan umat Islam seperti yang dimaksudfirman Allah di dalam surat Al-
Baqarah ayat 208‚”wahai orang-orang beriman masuklah kamu dalam islam secara
keseluruhan (kaffah)”.

KESIMPULAN
Hasil penelitian yang sudah dijelaskan, selanjutnya bisa disimpulkan bahwa (1)
Literasi keuangan berpengaruh negatif terhadap pola konsumsi Islamidi Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau (2) Status ekonomi orang tua mempengaruhi
secara positif terhadap pola konsumsi Islami di Pondok Pesantren Darul Qur’an
Kepulauan Riau (3) Gaya hidup berpengaruh negatif terhadap pola konsumsi Islami di
Pondok Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau (4) Religiusitas berpengaruh negatif
terhadap pola konsumsi Islami di Pondok Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau (5)
Literasi Keuangan, Status Ekonomi Orang Tua, Gaya Hidup dan Religiusitas secara
serempak berpengaruh signifikan terhadap Pola Konsumsi Islami di Pondok Pesantren
Darul Qur’an Kepulauan Riau.
Berdasarkan hasil penelitian, ada keterbatasan dan terdapat faktor untuk bisa lebih
diberikan perhatian untuk peneliti pada penelitian mendatang untuk melakukan
penyempurnaan pada penelitian yang berkaitan, karena penelitian berikut tentunya
mempunyai kekurangan yang hendaknya selalu diberikan perbaikan untuk penelitian di
masa mendatang.
Pada penelitian berikutnya peneliti memberikan saran guna melakukan
pengambilan akan sampel menjadi lebih banyak seperti data pesantren di Provinsi
Kepulauan Riau dimana bertujuan guna memperoleh data yang lebih akurat serta lebih
baik dalam penelitian selanjutnya. Dalam melaksanakan penelitian yang berkelanjutan
juga diharapkan mengamati serta melakukan penelitian akan tiap perubahan perilaku
responden dari masa ke masa serta dikehendaki terdapat penambahan variabel lainnya
yang memiliki kemungkinan juga mempunyai pengaruh dalam banyak penelitian berikut.

DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2004). Psikologi Kepribadian. UM Press.
Anggraeni, B. D. (2015). Pengaruh Tingkat Literasi Keuangan Pemilik Usaha Terhadap
Pengelolaan Keuangan, Studi Kasus: UMKM Depok. Jurnal Vokasi Indonesia, 3(1),
22–30.
Arif, A., Rianto, M. N., & Amalia, D. E. (2010). Teori Mikro Ekonomi: Suatu
Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Kencana Prenada Media
Group.
Arif, M. N. R. Al. (2015). Pengantar Ekonomi Syariah. CV Pustaka Setia.
Auliya, L. (2017). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Perilaku
Konsumtif Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswi PGRA IAIN Purwokerto). Institut

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
Asmarannida Ari Faatihah: Pengaruh Literasi Ekonomi, Status Ekonomi Orang 125
Tua, Gaya Hidup Dan Religiusitas terhadap Pola Konsumsi Islami di Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau

Agama Islam Negeri (Iain) Purwokerto.


Aziz, A. (2013). Etika Bisnis Perspektif Islam. Alfabeta.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (11th ed.).
Salemba Empat.
Chinen, K., & Endo, H. (2012). Effects of Attitude and Background on Students Personal
Financial Ability: A United States Survey. International Journal of Management,
29(2), 778–791.
Damanhur, & Rahmatullah. (2018). Pengaruh Pola Konsumsi Islami Terhadap Prestasi
Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Malikussaleh. Jurnal Ekonomi Manajemen & Bisnis, 19(2), 135–140.
Damanhuri, Z. (2010). Ketika Umat Belum Terlindungi. Tabloid Dialog Jumat.
Damsar, & Indrayani. (2011). Pengantar Sosiologi Ekonomi. Prenadamedia Group.
Danes, S. M., & Hira, T. . (1987). Money Management Knowledge of College Students.
The Journal of Student Financial Aid, 17(1), 4–16.
Dinar, M., & Hasan, M. (2018). Pengantar Ekonomi: Teori dan Aplikasi (1st ed.). CV
Nur Lina.
Djaali. (2014). Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara.
Fadilla. (2017). Hubungan Antara Pendapatan dan Gaya Hidup Masyarakat Dalam
Pandangan Islam. Jurnal Ilmu Syariah, 5(1), 39–50.
Fauzia, A. N., & Nurdin. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Pola Konsumsi
Islami. Prosiding Manajemen, 5(1).
Fauzia, I. Y., & Riyadi, A. K. (2014). Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid
Al-Syari’ah. Kencana Prenadamedia Group.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. 21 Update
PLS Regresi. Penerbit Universitas Diponegoro.
Hakim, M. A. R., & Muttaqin, A. A. (2020). Analisis Pengaruh Literasi Keuangan
Syariah Terhadap Keputusan Membuka Rekening Bank Syariah (Studi Pada
Mahasiswa Islam Kota Malang). Jurnal Ilmiah.
Hartanto, P. H. R. (2016). Pengaruh Gaya Hidup, Kelompok Acuan, Dan Uang Saku
Terhadap Pola Konsumsi Mahasiswi Dalam Menggunakan Jasa Salon Di Kota
Yogyakarta Studi Kasus pada Mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Hawari, D. (2011). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Balai Penerbit FKUI.
Huston. (2010). Measuring financial literacy. Journal of Consumer Affairs, 44(2).
Indrawati, E. S. (2015). Status Sosial Ekonomi Dan Intensitas Komunikasi Keluarga Pada
Ibu Rumah Tangga Di Panggung Kidul Semarang Utara. Jurnal Psikologi Undip,

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
126 Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation
Volume 1 Nomor 2, September 2021

14(1), 52–57.
Khan, M. A. (1989). Economic Teachings Of Prophet Muhammad. International Institute
of islamic Economics.
Kusuma, U. P. (2017). Pengaruh Status Orangtua Dan Lingkungan Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Depok Sleman. Jurnal Bimbingan Konseling
Dan Dakwah Islam, 14(2).
Laily, N. (2013). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Mahasiswa Dalam
Mengelola Keuangan. Journal of Accounting and Business Education.
Maghfiroh, S. (2018). Pengaruh Religiusitas, Pendapatan, Dan Lingkungan Sosial
Terhadap Minat Menabung Di Bank Syariah Pada Santri Pesantren Mahasiswi
Darush Shalihat. Universitas Negeri Yogyakarta.
Manan, M. A. (1997). Teori dan Praktek Ekonomi Islam. PT Dana Bhakti Prima Yasa.
Mankiw, N. G. (2013). Pengantar Ekonomi Makro. Salemba Empat.
Mardiyono. (2018). Pengaruh Gaya Hidup, Lingkungan Sosial, Dan Budaya Terhadap
Keputusan Pembelian Di Pasar Modern (Studi Kasus Pada Mahasiswa IAIN
Purwoketo). INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO.
Mayer, N. F., & Ogburn, W. F. (1964). Sociology. Toughton Mifflin Company.
Monticone, C. (2010). Financial Literacy and Financial Advice Theory and Empirical
Evidence.
Muflih, M. (2006). Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam. PT Raja
Grafindo Persada.
Muna, L. F. (2017). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Pergaulan Teman
Sebaya Terhadap Rasionalitas Ekonomi.
Putriyani, P. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan Dan Lingkungan Keluarga Terhadap
Perilaku Konsumtif Dalam Perpektif Islam Dengan Pengendalian Diri Sebagai
Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI SMA IT Bina Amal).
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Qudsiyah, S., Amaliah, I., & Julia, A. (2016). Pengaruh Nilai Religiusitas terhadap Etika
Konsumsi Islami Mahasiswa di Kawasan Pesantren Daarut Tauhid Kota Bandung.
Prosiding Ilmu Ekonomi, 2(1).
Rachmania. (2013). Pengaruh Gaya Hidup Konsumen Muslimah Terhadap Adopsi
Belanja Online Pada Produk Fashion. Universitas Airlangga.
Rahmadi, I., Airlangga, & Prasetyo, A. (2015). Pengaruh Gaya Hidup Konsumen Muslim
Terhadap Adopsi Smartphone Apple (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Airlangga). JESTT, 2(3).
Rahman, A., Rahmatia, & Nurbayani. (2020). Model Pola Konsumsi Mahasiswa Dilihat

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
Asmarannida Ari Faatihah: Pengaruh Literasi Ekonomi, Status Ekonomi Orang 127
Tua, Gaya Hidup Dan Religiusitas terhadap Pola Konsumsi Islami di Pondok
Pesantren Darul Qur’an Kepulauan Riau

Dari Literasi Keuangan. Forum Ekonomi, 22(2), 165–176.


Rahmat, A., Asyari, & Puteri, H. E. (2020). Pengaruh Hedonisme dan Religiusitas
Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa. EKONOMIKA SYARIAH: Journal of
Economic Studies, 4(1).
Rohana, F. S. (2017). Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Hidup, Dan Religiusitas
Terhadap Perilaku Konsumtif (Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Munawwir
Komplek R2). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Rumengan, J. (2010). Metodologi Penelitian Dengan SPSS. UNIBA. PRESS.
Sagita, M. (2017). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Kelompok Teman
Sebaya, Konsep Diri, Dan Pembelajaran Ekonomi Terhadap Perilaku Konsumtif
Siswa Kelas XI IIS Di Sma Negeri 1 Magelang Tahun Ajaran 2016/2017.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Santoso, S. (2012). Panduan Lengkap SPSS Versi 20. PT Elex Media Komputindo.
Septiana, A. (2016). Model Literasi Keuangan Pondok Pesantren Madura. In Seminar
Nasional Pendidikan Ekonomi dan Bisnis 2017.
Soekanto, S. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers.
Sugihartono, Fatiyah, K. N., Harahap, F., Setiawati, F. A., & Nurhayati, S. R. (2007).
Psikologi Pendidikan. UNY Press.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Alfabeta.
Sumarwan, U. (2011). Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam. Pemasaran.
Ghalia Indonesia.
Sunarto. (2012). Icebreaker dalam Pembelajaran Aktif. Cakrawala Media.
Suryani, T. (2012). Perilaku Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran. Graha Ilmu.
Sutisna. (2012). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja
Rusdakarya.
Sutrisno, R. (2013). Perilaku Konsumen Muslim: Persepsi Religiusitas Dan Persepsi
Atribut Produk Terhadap Loyalitas Produk Makanan Dan Minuman Berlabel Halal
Di Kalangan Mahasiswa Muslim Di Bandung. Sigma-Mu, 5(2).
Thouless, R. (2000). Pengantar Psikologi Agama. Raja Grafindo. Persada.
Tribuana, L. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan, Pengendalian Diri Dan Konformitas
Hedonis Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa. Prisma (Platform Riset
Mahasiswa Akuntansi), 1(1), 145–155.
Vristiyana, V. M. (2019). Pengaruh Religiusitas Dan Pengetahuan Produk Halal Terhadap
Penilaian Produk Halal Dan Minat Pembelian Produk Halal (Studi Kasus Pada

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia
128 Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation
Volume 1 Nomor 2, September 2021

Industri Makanan). EKOBIS, 20(1), 85–100.


Wijianto, & Ulfa, I. F. (2016a). Pengaruh Status Sosial dan Kondisi Ekonomi Keluarga
terhadap Motivasi Bekerja bagi Remaja Awal (Usia 12- 16 Tahun) di Kabupaten
Ponorogo. Al Tijarah, 2(2), 190–210.
Wijianto, W., & Ulfa, I. F. (2016b). Pengaruh Status Sosial dan Kondisi Ekonomi
Keluarga terhadap Motivasi Bekerja bagi Remaja Awal (Usia 12-16 Tahun) di
Kabupaten Ponorogo. Al-Tijarah, 2(2).
Wirawan, Y. R. (2015). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi
Belajar Ekonomi Dan Perilaku Konsumsi Siswa. EQUILIBRIUM, 3(1).

Copyright © 2021, Nomicpedia: Journal of Economics and Business Innovation


https://journal.inspirasi.or.id/index.php/nomicpedia

You might also like