Professional Documents
Culture Documents
Implementasi Politik Hukum Islam
Implementasi Politik Hukum Islam
, Januari-Juni 2018
Sasmiarti
IAIN Bukittinggi, sasmiarti@gmail.com
Edi Rosman
IAIN Bukittinggi, edi.rosman@gmail.com
Abstract
Indonesia is a plural and multicultural country. But in the diversity embedded sense of diversity. The taste
was clearly visible during the preparation of Indonesian independence. People of various nationalities, nations
and religions join hands to prepare for Indonesian independence, from the basic formulation of the state, basic
law and other texts that are important for an independent Indonesia. Seeing the development that occurred at
that time the nation's leaders are only clarified into two major groups namely Islamic groups and Nationalist
groups. This study aims to reveal the efforts and influence of Islamic groups and Islamic societies in the
political development of Islamic law in Indonesia, especially in the formulation of the Indonesian Basic State
independence, especially the Jakarta Charter. To answer that question is a historical research approach, with
a history of preparation for Indonesian independence. By examining the existing literature, it was found that
at first the basic formulation of the State contained in the Jakarta Charter reflected the political influence of
Islamic law. But then there is a change based on the consensus of national figures on the grounds of the
integrity of the nation and the State. The results of this study are expected to provide valuable contribution to
realize the ideals of Indonesian Islamic society, so that the politics of Islamic law really color the life of nation
and state even though Indonesia is not an Islamic State.
Keywords: Phylosophy of Nation, Jakarta Charter, Islamic Law Politics
Abstrak
Indonesia adalah Negara yang plural dan multikultural. Akan tetapi dalam keberagaman tersebut
tertanam rasa kebhinnekaan. Rasa itu benar-benar terlihat jelas pada waktu persiapan kemerdekaan
Indonesia. Tokoh bangsa dari berbagai suku, bangsa dan agama saling bergandeng tangan untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, mulai dari perumusan dasar negara, hukum dasar dan naskah
lainnya yang penting bagi Indonesia merdeka. Melihat perkembangan yang terjadi pada waktu itu para
tokoh bangsa tersebut hanya terklasfikasi ke dalam 2 kelompok besar yaitu kelompok Islam dan
kelompok Nasionalis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap usaha dan pengaruh kelompok Islam
dan masyarakat Islam dalam perkembangan politik hukum Islam di Indonesia terutama dalam perumusan
Dasar Negara Indonesia merdeka khusunya Piagam Jakarta. Untuk menjawab pertanyaan tersebut
dilakukan pendekatan penelitian historis, dengan mengakaji sejarah persiapan kemerdekaan Indonesia.
Dengan meneliti literature yang ada, ditemukan jawaban bahwa pada awalnya rumusan dasar Negara yang
termuat di dalam Piagam Jakarta telah mencerminkan adanya pengaruh politik hukum Islam. Akan
tetapi kemudian terjadi perubahan berdasarkan konsensus tokoh-tokoh bangsa dengan alasan keutuhan
bangsa dan Negara. Hasil kajian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi berharga untuk
meujudkan cita-cita masyarakat Islam Indonesia, sehingga politik hukum Islam benar-benar mewarnai
kehidupan berbangsa dan bernegara sekalipun Indonesia bukan Negara Islam.
Kata Kunci: Dasar Negara, Piagam Jakarta, Politik Hukum Islam
Artikel ini bertujuan menjawab persoalan Negara Islam sejalan dengan prinsip
pertanyaan-pertanyaan di atas secara deskriptif pokok dasar-dasar agama.2
dan anlitis berbasis historis. Definisi ini lebih dipertegas oleh
Abdurrahman taj yang merumuskan siyasah
POLITIK HUKUM ISLAM syariyah sebagai hukum-hukum yang mengatur
Hukum Islam dan politik adalah dua kepentingan Negara, mengorganisasi
sisi yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu permasalahan umat sesuai dengan jiwa
masyarakat Islam. Hukum Islam tanpa (semangat) syariat dan dasar-dasarnya yang
dukungan politik sulit digali dan diterapkan. universal demi terciptanya tujuan-tujuan
Politik yang mengabaikan hukum Islam akan kemasyarakatan, walaupun pengaturan tersebut
mengakibatkan kekacauan dalam masyarakat. tidak ditegaskan baik oleh Alquran maupun al-
Semakin baik hubungan Islam dan politik sunah.3
semakin besar peluang hukum Islam Ismail Sunny, mengilustrasikan politik
diaktualisasikan, dan semakin renggang hukum sebagai suatu proses penerimaan
hubungan Islam dan politik, semakin kecil hukum Islam digambarkan kedudukannya
peluang hukum Islam diterapkan menjadi dua periode yakni pertama, periode
Dalam Islam istilah politik hukum persuasive source di mana setiap orang Islam
disebut dengan as-Siyasah as-Syar’iyyah yang diyakini mau menerima keberlakuan hukum
merupakan aplikasi dari al-maslahah al- Islam itu; dan kedua, periode authority source
mursalah, yaitu mengatur kesejahteraan manusia di mana setiap orang Islam menyakini bahwa
dengan hukum yang ketentuan-ketentuannya hukum Islam memiliki kekuatan yang harus
tidak termuat dalam syara’. Sebagian ulama dilaksanakan. Dengan kata lain, hukum Islam
mendefinisikan politik hukum Islam sebagai dapat berlaku secara yuridis formal apabila
perluasan peran penguasa untuk dikodifikasikan dalam perundang-undangan
merealisasikan kemaslahatan manusia nasional.4
sepanjang hal-hal tersebut tidak bertentangan Dengan menganalisis definisi-definisi
dengan Islam. Secara definitif para ulama telah yang di kemukakan para ahli di atas dapat
mengemukakan makna dari Siyasah Syar’iyah dipahami bahwa hakikat siyasah syar’iyah,
seperti berikut. berhubungan dengan pengurusan dan
Abdul Wahab khalaf, menjelaskan pengaturan kehidupan manusia, yang
bahwa siayasah syar’iyah adalah pengaturan dilakukan oleh pemegang kekuasaan (ulul
urusan pemerintahankaum muslimin secara amri), yang bertujuan untuk menciptakan
menyeluruh dengan cara mewujudkan kemaslahatan dan menolak kemudharatan,
maslahat, mencegah terjadinya kerusakan serta pengaturan tersebut tidak boleh
(mafsadat) melalui bataan-batasan yang bertentangan dengan syariat islam.
dtetapkan oleh syara dan prinsip-prinsip Berdasarkan hakikat siyasah syar’iyah ini dapat
umum syariat (maqasidus syari’ah)-kendati hal disimpulkan bahwa sumber-sumber pokok
tadi tidak ada dalam ketetapan nash dan hanya siyasah syar’iyah adalah Alquran dan Sunnah.
menyandarkan pendapat para imam
1
mujtahid” . Dalam siyasah syariyah, pihak 2Moh. Mahfud, MD., Politik Hukum di Indonesia,
penguasa berhak untuk mengatur segala Jakarta : LP3ES, 1998, h. 9.
3 Abdurrahman Taj, Al-siyasah al-Syar’iyah wa al-
Nizam al-Daulah Islamiyah Fi Syuun al-Dusturiyah wa al- IndonesIa dalam Bidang Hukum Islam, dikutip dari Bunga
Kharijiah wa al-Maliyah; Kaherah, Dar al-Ansar, 1982, h. Rampai Peradilan Islam di Indonesia, Jilid I, (Bandung: Ulul
15 Albab Press, 1997), h. 40-43.
Sumber inilah yang menjadi acuan bagi kuat. Menurut Thahir Azhary, prinsip-prinsip
pemegang pemerintahan untuk menciptakan nomokrasi Islam tersebut adalah kekuasaan
peraturan perundang-undangan dan mengatur sebagai amanah, musyawarah, keadilan,
kehidupan bernegara. perlindungan terhadap HAM , Peradilan yang
Para ulama berbeda pendapat dalam bebas, perdamaian, kesejahteraan dan ketaatan
menentukan ruang lingkup kajian fiqh siyasah, rakyat kepada pemerintah.5 Sementara
diantaranya ada yang menetapkan lima bidang. Munawir Sjadzali hanya menyebutkan enam
Namun ada pula yang menetapkan kepada prinsip saja yang terdapat dalam Alquran, yaitu
empat atau tiga bidang pembahasan. Bahkan prinsip kedudukan manusia di bumi,
ada sebagian ulama yang membagi ruang musyawarah, ketaatan pada pemimpin,
lingkup kajian fiqh siyasah menjadi delapan keadilan, persamaan dan hubungan baik antar
bidang. umat beragama.6 Suyuti Pulungan,
Berdasarkan perbedaan pendapat di menyebutkan dasar dari Alquran yang
atas, pembagian fiqh siyasah dapat dijadikan prinsip-prinsip umum pembuatan
disederhanakan menjadi tiga bagian pokok. dan pelaksanaan kebijakan seorang pemimpin
Pertama politik perundang-undangan (al-siyasah dalam mewujudkan kemaslahatan warga
al-dusturiyah). Bagian ini meliputi pengkajian Negara dalam Siyasah, diantaranya sebagai
tentang penetapan hukum (tasyri’iyah) oleh berikut; Kedaulatan tertinggi di Tangan Allah,
lembaga legislatif, peradilan (qadha’iyah) oleh Prinsip Keadilan, Prinsip Persamaan
7
lembaga yudikatif, dan administrasi (Musâwah), Prinsip Musyawarah.
pemerintahan (idariyah) oleh birokrasi atau
eksekutif. Kedua, politik luar negeri (al-siyasah DASAR NEGARA
al-kharijiah). Bagian ini mencakup hubungan Dasar negara berasal dari bahasa
keperdataan antara warga muslim dengan Belanda yaitu Philosophische Grondslag yang
warga negara non-muslim (al-siyasah al-duali al- memiliki arti norma (lag), dasar (grands) dan
‘am) atau disebut juga dengan hubungan filsafat (philosophische). Menurut bahasa jerman
internasional. Ketiga, politik keuangan dan yaitu Weltanschauung yang bermakna sebagai
moneter (al-siyasah al-maliyah). Permasalahan pandangan mendasar (anshcauung) dan dunia
yang termasuk dalam siyasah maliyah ini adalah (welt). Menurut bahasa Indonesia dasar negara
negara, perdagangan internasional, terdiri dari 2 kata yaitu dasar serta negara.
kepentingan/hak-hak publik, pajak dan Dasar sendiri bermakna fundamental atau
perbankan. landasan, sedangkan negara adalah sebuah
Sehubungan dengan itu, dalam rangka organisasi pada kekuasaan. Di dalamnya wajib
meujudkan konsep siyasah syar’iyah di atas ada rakyat, pemerintahan yang senantiasa
dalam kehidupan bernegara, maka negara berdaulat serta ada unsur wilayah.
punya beberapa tugas pokok. Syaikhul Islam Sejumlah ahli mengemukakan teori tentang
Ibnu Thaimiyyah mengatakan tugas utama dasar negara sebagai berikut: 8
negara ada dua, Pertama, menegakkan syariat,
dan kedua, menciptakan sarana untuk 5 Muhammad Tahir Azhary, Negara Hukum Suatu
menggapai tujuan tersebut. Negara harus Studi Tentang Prinsip-prinsipnya dilihat dari Segi Hukum
menjadi perpanjangan tangan Allah Swt untuk Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan
Masa Kini, Jakarta: Bulan Bintang, 1992, h. 63.
melaksanakan perintah dan menjauhi 6 Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah, Kontekstualisasi
larangannya dimuka bumi. Doktrin Politik Islam, Jakarta: Penerbit Gaya Media
Perujudan tugas pokok tersebut dapat Pratama, 2001, h. 204.
7 Suyuthy Pulungan, Fiqh Siyasah, Ajaran, Sejarah
tercapai, jika negara memiliki prinsip yang dan Pemikiran, Jakarta : Rajawali, 1994, h. 6.
8
Muhammad Tahir Azhary. op. cit, h. 68
kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga Secara umum, dasar negara dari
tujuan yang ingin dicapai juga menjadi tidak Republik Indonesia adalah Pancasila.
jelas, sehingga mudah terjadi kekacauan. Oleh Pernyataan ini seperti telah tertuang di dalam
karena itu dasar negara mempunyai peran vital pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
di dalam kehidupan bernegara. Pada
umumnya, dasar negara dipergunakan oleh PERSIAPAN KEMERDEKAAN
bangsa atau negara yang fungsinya adalah INDONESIA
sebagai berikut; Berbicara tentang Indonesia tidak lepas
Dasar berdiri dan tegaknya negara: dari konstelasi global Internasional, bahkan
Pemikiran yang mendalam tentang dasar bisa dikatakan sejarah Indonesia merupakan
negara lazim muncul ketika suatu bangsa pertarungan kepentingan sosial, politik,
hendak mendirikan sebuah negara. Sehingga, ekonomi. Pada tahun 1596 merupakan babak
dasar negara berfungsi sebagai dasar berdirinya awal tertanamnya pengaruh barat di bumi
suatu negara. Sesudah negara berdiri, dasar Indonesia. Berdirinya VOC pada tahun 1602
negara dapat menjadi landasan bagi merupakan jatuhnya Nusantara pada Belanda
pengelolaan negara yang bersangkutan secara ekonomis dan politis. Lambat laun
Dasar kegiatan penyelenggaraan negara: kehadiran VOC di Indonesia tidak hanya
Negara didirikan untuk mewujudkan cita-cita merupakan perkongsian dagang, tetapi
dan tujuan nasional suatu bangsa di bawah berubah haluan menjadi imperium serta
pimpinan para penyelenggara negara. Agar melakukan invansi terhadap seluruh aspek
para penyelenggara negara benar-benar dapat kehidupan. Hal tersebut sesuai dengan misi
mewujudkan tujuan nasional, mereka harus kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia untuk
mendasarkan semua kegiatan pemerintahan melakukan imperialisme dan kolonialisme
pada dasar negara dengan semboyan; gold, glory dan gospel. 11
Dasar partisipasi warga negara: Semua Gold memiliki arti emas, yang secara
warga negara mempunyai hak dan kewajiban filsafat merupakan kekayaan. Dengan adanya
yang sama untuk mempertahankan negara dan semboyan ini bangsa barat bertujuan untuk
partisipasi dalam upaya bersama mencapai mencari kekayaan dengan melakukan ekspedisi
tujuan bangsa. Dalam menggunakan hak dan dan penjelajahan. Bangsa barat pergi ke timur
menunaikan kewajibannya itu, seluruh warga untuk mencari rempah-rempah, karena
negara harus berpedoman kepada dasar rempah-rempah di daerah Barat sangat mahal,
negara. jadi mereka mencari ke Asia untuk
Dasar Pergaulan antara warga negara: mendapatkan keuntungan yang melimpah
Dasar negara tidak hanya menjadi dasar dengan mencari rempah–rempah itu. Jadi
perhubungan antar warga negara dan negara, bangsa barat menganggap rempah – rempah
melainkan dengan juga dasar bagi hubungan sebagai gold (emas), karena dengan menjual
antarwarga negara. rempah–rempah mereka bisa menjadi kaya.
Dasar dan sumber hukum nasional: Glory dalam Bahasa Indonesia
Seluruh aktivitas penyelenggaraan negara dan memiliki arti kejayaan. Semboyan ini
warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, merupakan motivasi bangsa barat melakukan
berbangsa dan bernegara harus didasarkan penjelajahan samudra. Dengan tujuan mencari
pada hukum yang berlaku. Dengan demikian,
semua peraturan perundang-undangan yang
11http://ditakharismasafitri.blogspot.com/201
dibentuk untuk penyelenggaraan negara harus
7/04/kedatangan-bangsa-eropa-dan-awal-mula.html,
didasarkan pada dasar negara. akses terakhir hari Senin tanggal 28 Mei 2018, pukul
14.05 WIB.
kejayaan, bangsa barat berharap mampu Mulai 1 Maret 1945 pemerintah pendudukan
menguasai dunia luar. Mereka yakin dengan Jepang melalui Balatentara XIV, yaitu Jendral
menguasai dunia dapat mengantarkan mereka Kumakici Harada mengumumkan rencana
dalam kejayaan, baik kejayaan ekonomi, sosial, pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik
maupun yang lainnya. Sedangkan Gospel Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
adalah keinginan bangsa barat untuk Indonesia) yang dalam Bahasa Jepangnya
menyebarluaskan atau mengajarkan agama disebut dengan Dokuritsi Zunbi Cosakai. 12
Nasrani ke dunia luar. Dengan semboyan Akhirnya pada tanggal 29 April 1945
keagamaan ini biasanya membuat seseorang terbentuklah BPUPKI (Dokuritsu Zyumbi
merasa tujuan dari semuanya merupakan Tyoosakai), yang diketuai oleh KRT. Radjiman
kebenaran Tuhan. Di Indonesia, mereka Widiodiningrat, dan beranggotakan 60 orang.
memaksa penduduk untuk berpindah agama BPUPKI bertugas untuk menyelidiki
sambil menjajah. Ajaran yang dibawa bangsa persoalan-persoalan politik dan kondisi lainnya
barat itu mampu berkembang pesat di penjuru untuk persiapan kemerdekaan Indonesia. 13
tanah air. Akan tetapi badan ini belum dapat
Bangsa Eropa menjalankan misinya di melaksanakan tugasnya karena belum ada
Indonesia selama berabad-abad, lambat laun pelantikan para anggota secara resmi oleh
kekuasaan tersebut mulai rapuh dengan pemerintah Jepang. Walaupun demikian
kemenangan Jepang pada perang Dunia II. persiapan-persiapan untuk pelaksanaan sidang
Kemenangan Jepang atas Belanda dan Badan Penyelidik terus dilakukan. Sebagai
sekutunya mengakibatkan Indonesia berpindah tempat persidangan ditetapkan di Gedung
tangan ke bangsa Jepang. Pada tanggal 10 Volksraad, yaitu suatu bangunan bergaya klasik
Januari 1942 terjadi penyerbuan Jepang ke Yunani-Romawi yang terletak di Pejambon.
Indonesia dan tanggal 8 Maret 1942 pihak Gedung itu sebelumnya dipergunakan untuk
Belanda di Jawa menyerah. Jepang menjajah sidang-sidang Perwakilan Rakyat di jaman
Indoensia dalam kurun waktu 3,5 tahun. Belanda.14
Kekuasaan Jepang mulai goyah di Indonesia Permulaan sidang pertama BPUPKI
dengan terjadinya perang pasifik. Pada yaitu pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam sidang
peperangan tersebut Jepang luluh lantah akibat ini dibahas secara mendalam dasar-dasar
kota Hirosima dan Nagasaki dibom oleh Indonesia Merdeka. Sidang dibuka oleh Ketua
Tentara sekutu. Dalam suasana peperangan di Badan Penyelidik Dr. Radjiman
Asia pasifik inilah, seorang tokoh yang Wediodiningrat. Yang bertindak sebagai
bernama Soekarno berhasil memanfaatkan pembicara pada tanggal 29 Mei 1945 antara
situasi untuk mempersiapkan kemerdekaan lain: Muhammad Yamin, Margono,
Indonesia. Sastrodiningrat, Wiranatakoesoemah,
Persiapan kemerdekaan Indonesia Soemitro, Woerjoningrat, Soerjo, Dasaad,
dimulai saat kedudukan Jepang terdesak dan Soesanto, Roseno, dan lain-lain. Sedangkan
mengharapkan bantuan rakyat Indoensia. pada tanggal 30 Mei 1945 tercatat bertindak
Jepang saat itu sedang berjuang pada Perang sebagai pembicara antara lain; Moh. Hatta, H.
Dunia II yang dipimpin oleh Perdana Agoes Salim, Samsoedin, Wongsonegoro,
Menterinya yang bernama Tojo dan kemudian
digantikan oleh Perdana Menteri Koiso. 12 Ridhwan Indra, Moh. 1978. Peristiwa-peristiwa
Perdana Menteri Koiso inilah yang di Sekitar Proklamasi 17-08-1945. Jakarta: Sinar Grafika,
menjanjikan bahwasanya Indonesia (saat itu 1987, h. 41.
13 Retno Sasongko wati, Ensiklopedia Sejarah
Hindia Timur) akan merdeka dikemudian hari. Nasional dan Dunia, h. 116.
14 Ridhwan Indra, op.cit, h. 47.
Abdoel Kadir, Soerachman, Soewandi, Abdoel perbedaan pendapat ini dikemukakan oleh
Rahim, Soetardjo, dan Soekiman. Pada tanggal Soepomo dalam pidatonya pada tanggal 31
31 Mei 1945 tercatat sebagai pembicara adalah Mei 1945yang berbunnyi: “Memang di sini
Muh. Yamin, Sanusi, Subarjo, Soekarno, terlihat ada dua paham, paham dari anggota-
Hadikoesoemo, dan pada tanggal 1 Juni 1945 anggota ahli agama yang menganjurkan supaya
tercatat Kaswedan, Moezzakir, Soekarno, Indonesia didirikan sebagai negara Islam dan
Latoeharhary dan Soekardjo.15 anjuran lain sebagaimana telah dianjurkan oleh
Sejarah mencatat bahwa yang Tuan Mohammad Hatta, ialah negara
menonjol dalam persidangan ialah perasaan persatuan nasional yang memisahkan urusan
kesatuan antara sesama anggota Badan negara dan urusan agama, dengan lain
Penyelidik, dan semua anggota memahami perkataan bukan negara Islam.” Dalam
azas dan bentuk negara yang akan dibentuk pidatonya ini Prof. Dr. Mr. R. Soepomo juga
dalam negara Indonesia itu nanti.. Selama masa mengemukakan tentang teori negara juridis,
sidang pertama terdapat tiga orang pembicara politis dan sosiologis, syarat-syarat berdirinya
yang sangat berpengaruh yang mengemukakan negara, bentuk negara dan bentuk
pandangan-pandangan mereka tentang dasar- pemerintahan serta hubungan antara negara
dasar negara Indonesia merdeka, yaitu terdiri dengan agama. Sebagai pembicara kedua ialah
dari; Mr. Muhammad Yamin yang menguraikan
Mr. Muhammad Yamin, menyampaikan tentang Dasar Negara-Kebangsaan Indonesia
pidatonya pada tanggal 29 Mei 1945 berjudul atas dasar tinjauan juridis, historis, politis,
“Azas dan Dasar Negara Indonesia Merdeka”. sosiologis, geografis dan konstitusional yang
Mr. Muh.Yamin pada tanggal 29 Mei 1945 meliputi seluruh Nusantara. Pokok-pokok
menyampaikan prasaran / usul yang disiapkan pidato Prof. Dr. Mr. R. Soepomo itu
secara tertulis lebih dahulu dengan judul “Azas membicarakan mengenai syarat mutlak dan
dan Dasar Negara Kebangsaan Republik adanya suatu negara terutama adanya faktor
Indonesia”. yang terdiri dari lima dasar dan konstitutif, baik dari sudut hukum maupun
azas yaitu, peri kebangsaan, peri kemanusiaan, dari sudut formal. Soepomo mengatakan
peri ketuhanan, peri kerakyatan, dan adanya suatu negara harus ada suatu daerah
kesejahteraan rakyat/keadilan sosial. Pidato (territority) rakyat dan harus ada pemerintah
Muh. Yamin pada tanggal 29 Mei 1945 selain yang berdaulat (souvereign) sebagaimana syarat-
menyinggung tentang dasar negara, status syatat yang dikeluarkan oleh hukum
warga negara keturunan seperti peranakan internasional. Selain itu Soepomo
Arab, Cina, sehingga untuk hal tersebut Wakil mengemukakan masalah mengenai staat idea,
Ketua RP. Soeroso menginterupsi pidato maka untuk itu Soepomo telah memaparkan
Yamin agar perihal warga negara tersebut tentang teori-teori Negara dan syarat-syarat
dibicarakan lain waktu saja. Sehingga terjadilah bedirinya negara serta prinsip-prinsip negara
sedikit perdebatan antara Muh. Yamin dengan dan pemerintahan.
Wakil Ketua RP. Soeroso.16 Ir. Soekarno, menyampaikan pidatonya
Prof. Dr. Mr. R. Soepomo. Beliau pada tanggal 1 Juni 1945 tentang “Dasar
menyampaikan pidatonya pada tanggal 31 Mei Indonesia Merdeka”. Dalam pidatonya Bung
1945, tentang masalah “Dasar-dasarnya Karno mengatakan bahwa tentunya semua
Negara Indonesia Merdeka”. Adanya anggota BPUPKI sepakat bahwa negara yang
didirikan adalah untuk semua rakyat dari ujung
Aceh sampai Irian, kini Papua. "Dasar pertama,
15 Ismaun, Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung:
IKIP, 1984, h. 113. yang baik dijadikan dasar buat negara Indonesia,
16 Ibid, h. 87-88
ialah dasar Kebangsaan. Kita mendirikan satu Antar bangsa Maha Esa.
antara pihak Agama Islam dengan Pihak Muzakkir (Muhammadiyah), Agus Salim
Kebangsaan untuk menghilangkan perbedaan (mantan tokoh Partai Sarekat Islam Indonesia
antara agama dan negara pada tanggal 22 juni dan pendiri Pergerakan Penyadar), dan Abdul
1945. Piagam ini merupakan awal dari Wahid Hasyim (Nahdlatul Ulama).20
terbentuknya pembukaan Undang-Undang Tugas Panitia Sembilan adalah
Dasar tahun 1945 (UUD 1945). menyusun sebuah naskah rancangan
Piagam Jakarta lahir melalui sejarah pembukaan hukum dasar yang kemudian oleh
yang cukup panjang dan sangat mengesankan Mr.Muhammad Yamin diberi nama "Piagam
bagi umat Islam. Ia lahir berkat kegigihan umat Jakarta". Piagam Jakarta memuat rumusan
Islam untuk meujudkan cita-cita religius dalam dasar negara sebagai hasil yang pertama kali
kehidpan berbangsa dan bernegara. Berkat disepakati oleh sidang. Rumusan dasar negara
kegigihan tersebut kelompok nasionalis tidak yang termuat dalam Piagam Jakarta adalah;
dapat berbuat banyak dalam mengusung asas 1. Ketuhanan dengan kewajiban
kebangsaan sebagai dasar utama Negara menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
Indonesia merdeka. Akibat adanya konsep pemeluknya.
rumusan yang berbeda antara kelompok 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
nasionalis dan kelompok Islam, maka 3. Persatuan Indonesia.
dipandang perlu untuk membentuk panitia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kecil yang bertugas membahas usul-usul baik kebijaksanaan dalam
lisan maupun tertulis yang diajukan oleh para permusyawaratan/perwakilan.
anggota tokoh nasional yang tergabung di 5. Kadilan Sosial bagi seluruh rakyat
dalam BPUPKI. Panitia kecil yang dibentuk Indonesia.
oleh BPUPKI pada 1 Juni 1945 dikenal Kemudian pada tanggal 1 Juli 1945,
dengan sebutan Panitia Sembilan. Panitia Panitia Perancang UUD menyetujui bahwa isi
Sembilan ini adalah panitia yang pembukaan UUD akan diambil dari isi Piagam
beranggotakan 9 orang yang bertugas untuk Jakarta.
merumuskan dasar negara Indonesia yang Dalam masa sidang kedua BPUPKI
tercantum dalam UUD 1945. Adapun anggota pada 10 Juli 1945, Sukarno menyampaikan
Panitia Sembilan adalah sebagai berikut:19 rumusan Piagam Jakarta. Soekarno pada saat
1. Ir. Soekarno (ketua) itu bersungguh-sungguh meyakinkan anggota
2. Drs. Moh. Hatta (wakil ketua) sidang untuk menerima Piagam Jakarta sebagai
3. Mr. Achmad Soebardjo (anggota) rumusan terbaik pembukaan UUD 1945. Para
4. Mr. Muhammad Yamin (anggota) founding fathers sepakat mempertahankan
5. KH. Wachid Hasyim (anggota) kalimat: “Ketuhanan Dengan Kewajiban
6. Abdul Kahar Muzakir (anggota) Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-
7. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota) Pemeluknya.” Sidang BPUPKI tanggal 10 Juli
8. H. Agus Salim (anggota) sampai 17 Juli 1945 merupakan Babak
9. Mr. A.A. Maramis (anggota) Perumusan yang berhasil merumuskan
Sembilan orang tersebut berasal dari 2 “Rancangan Dasar Negara Dan Hukum
perwakilan; 5 orang mewakili golongan Dasar”, yakni Piagam Jakarta sebagai
nasionalis dan 4 orang mewakili golongan Mukadimah, Hukum Dasar, Naskah
Islam. Empat orang yang mewakili golongan Pernyataan Indonesia Merdeka. Pada tanggal
Islam, yaitu Abikoesno Tjokrosoejoso (Partai
Sarekat Islam Indonesia), Abdul Kahar
20
http://wawasansejarah.com/piagam-jakarta/,
19 Ridhwan Indra, Moh. 1978. Op.cit, h. 50. diakses tanggal 29 Mei 2018, pukul 15.43 WIB
17 Juli 1945 semua rancangan Hukum Dasar apakah presiden harus seorang muslim
Negara Indonesia Merdeka selesai.21 ataukah tidak. Bahwa di dalam Undang-
Yang perlu disoroti pada masa sidang Undang Dasar dituliskan bahwa Presiden
kedua BPUPKI ini adalah lahirnya Piagam Repubik Indonesia haruslah orang Indonesia
Jakarta yang telah melalui proses yang asli yang beragama Islam. Rakyat Indonesia
bersejarah di dalam kehidupan kenegaraan terdiri dari pada 90% atau 95% orang-orang
Indonesia. Hal ini dimulai dengan adanya yang beragaa Islam, bagaimanapun, tidak
inisiatif dari sekian banyak inisiatif pemimpin- boleh tidak nanti yang menjadi Presiden
pemimpin Indonesia itu dari golongan alim Indonesia tentulah yang beragama Islam.
ulama Islam telah menyampaikan surat inisiatif Piagam Jakarta, yang dirancang dan
sebagai usul saran tentang bentuk dan dirumuskan serta dipertahankan oleh Panitia
ketentuan-ketentuan yang akan digunakan bagi Sembilan merupakan hasil akhir perjuangan
Indonesia merdeka nanti. Pada saat itu surat- yang panjang untuk kemerdekaan dan dalam
surat dari alim ulama dan pemimpin-pemimpin waktu yang sama merupakan titik tolak
Islam yang diterima di meja Djawa Hokokai pembangunan dan perkembangan masa
berjumlah 52 ribu surat yang terdaftar. mendatang. Maka dengan ilham Piagam
Sehingga pada waktu panitia Dokuritsu Zyunbi Jakarta pula tersusunlah Undang-Undang
membawa tentang perbuatan persiapan Dasar 1945 yang lazim disebut sebagai
Undag-Undang Dasar terlebih dahulu Undang-Undang Dasar Proklamasi.
disusunnya satu preambul (mukadimah) dan Sabtu pagi, 18 Agustus 1945, sebelum
preambul inilah yang pertama kali berwujud sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan
piagam Jakarta. Maka bagaimanapun juga Indonesia (PPKI) dimulai, Hatta dan Sukarno
Piagam Jakarta itu banyak mendapat ilham menggelar rapat nonformal bersama sejumlah
daripada hikmah 52 ribu surat-surat dari para tokoh Islam, di antaranya Ki Bagus
alim ulama dan pemimpin-pemimpin Islam Hadikusumo, Wahid Hasyim, dan Teuku
itu.22 Mohammad Hasan. Rapat membahas
Yang dimuat dalam piagam tersebut permintaan perwakilan Indonesia timur untuk
adalah buah kompromi antara golongan Islam menghapus kalimat yang mewajibkan syariat
dan golongan kebangsaan. Pasal 28 Bab X Islam bagi pemeluknya dalam Piagam Jakarta.
tentang agama yaitu; 23 Jika permintaan itu tidak dipenuhi, perwakilan
1. Negara berdasarkan ketuhanan, dengan Indonesia timur mengacam akan memisahkan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi diri dari Indonesia. Bagi sejumlah tokoh Islam,
pemeluk-pemeluknya. permintaan itu sulit diterima. Sebab, bagi
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap sebagian mereka, menerapkan syariat Islam
penduduk untuk memeluk agama dan merupakan salah satu alasan mengapa
untuk beribadat menurut agamanya masing- perjuangan memerdekakan Indonesia
masing dilakukan. Namun para tokoh Islam juga sadar
Itulah hasil dari diskusi panjang membiarkan Indonesia timur berpisah akan
mengenai batang tubuh Undang-Undang melemahkan posisi diplomasi Indonesia di
Dasar. Perdebatan selanjutnya beralih pada mata dunia. Sehingga Belanda bisa dengan
mudah kembali menjajah.
Dan pada sidang PPKI tanggal 18
21 Ismaun, Op. cit, h. 114.
22 Endang Saifuddin Anshari, Piagam Jakarta Agustus 1945, Hatta mengusulkan 4
22 Juni 1945: Sebuah Konsensus Nasional Tentang Dasar perubahan di dalam UUD 45:
Negara Republik Indonesia (1945-1959), Jakarta: Gema
Insani Press, 1997, h. 22.
23 Endang Saifuddin Anshari, Ibid , h 24.
saat ini. Jika dilihat secara historis, dapat abad dan kemudian dilanjutkan oleh Jepang
disimpulkan bahwa jiwa-jiwa perjuangan umat selama 3,5 tahun. Dampak terjadinya perang di
Islam untuk kehidupan politik sudah tertanam Asia Pasifik telah membawa berkah terhadap
secara turun-temurun, bahkan perjuangan itu Indonesia. Dalam suasana yang cukup tegang
masih tetap berlangsung sampai pada tahun Indonesia berusaha untuk mempersiapkan
kemarin, saat ini, dan besar kemungkinan akan kemerdekaan.
berlanjut terus sampai masa yang akan datang. Persiapan kemerdekaan secara formal
Pada tahun kemarin telah menjadi dimulai dengan pembentukan BPUPKI.
catatan panjang sejarah yang terukir sangat Setelah satu bulan terbentuknya, BPUPKI
dalam dalam pentas perpolitikan Indonesia. mulai mengadakan sidang untuk
Wakil umat Islam dari seluruh penjuru mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
nusantara hanya dengan digerakkan oleh Sidang tersebut dilakukan dalam 2 periode,
kalimat tauhid telah melakukan aksi besar- periode pertama membahas dasar Negara
besaran di Jakarta, tepatnya di area Monumen Indonesia merdeka dan pada sidang kedua
Nasional dan sekitarnya. Aksi tersebut disepakati dasar Negara dan rumusan hukum
dilatarbelakangi ketidakinginan umat dipimpin dasar Indonesia merdeka.
oleh pemimpin kafir. Semangat jihad yang Perumusan dasar Negara pada sidang
membara telah membuahkan hasil yang BPUPKI berjalan cukup alot karena ada
menggembirakan, yakni dengan lengsernya sejumlah usul dari berbagai kalangan. Secara
Basuki Cahaya Purnama yang lebih dikenal garis besar anggota BPUPKI terbagi ke dalam
dengan Ahok dari jabatan Gubernur DKI dan 2 kelompok yaitu kelompok nasionalis dan
vonis pidana yang dijatuhkan untuk dia. kelompok Islam. Kelompok Islam
Fenomena politik tersebut tidak terlepas dari menginginkan dasar Negara Indonesia
peran besar umat Islam yang melakukan merdeka adalah ajaran Islam, sedangkan
gerakan di ibu kota negara terkait dengan kelompok nasionalis menginginkan dasar
percaturan politik bangsa. Indonesia merdeka adalah kebangsaan.
Dari aksi-aksi sejarah yang muncul Perujudan keinginan dari kelompok Islam
sejak dahulu, terlihat bahwa setiap gerakan tersebut tertuang pada rumusan Piagam
umat Islam yang terpusat di Ibu kota negara Jakarta yang berbunyi Negara berdasarkan
akhirnya akan membuahkan hasil yang ketuhanan yang maha Esa dengan kewajiban
menggembirakan bagi umat Islam khususnya menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluknya,
dan bagi bangsa Indonesia umumnya. Dan dan di dalam rancangan hukum dasar Negara
sepanjang sejarah telah tercatat bahwa ruh Indonesia juga tercantum hal seperti itu.
siyasah syar’iyah (politik hukum Islam) telah Pada awalnya rumusan Piagam Jakarta
menginfiltrasi ke dalam kehidupan berbangsa tersebut telah disepakati oleh para tokoh
dan bernegara sekalipun secara eksplisit tidak bangsa yang tergabung dalam BPUPKI. Hal
dapat terlihat secara nyata. ini mendatangkan kegembiraan yang sangat
berarti bagi umat Islam Indonesia umumnya
KESIMPULAN dan tokoh bangsa khususnya. Islam telah
Indonesia adalah sebuah Negara yang mampu mewarnai kehidupan bernegara
telah menemukan kedaulatan sejak 17 melalui rumusan tersebut. Akan tetapi pada
Agustus1945. Sebelum merdeka Indonesia tangal 18 Agustus kesepakatan tersebut
dijajah oleh beberapa bangsa dalam decade berubah, sehingga kata-kata kewajiban
yang cukup panjang. Penjajahan Belanda menjalan syari’at Islam bagi para pengikutnya
terhadap Indonesia berlangsung selam 3,5 raib dari rumusan. Setelah ditelusuri kenyataan
itu tejadi karena tuntutan dari tokoh-tokoh akan datang. Perjuangan tidak akan pernah
Indonesia Timur yang keberatan dengan berhenti sampai kehidupan kenegaraan benar-
dicantumkannya kata-kata tersebut. Tokoh benar berdasarkan kepada siayasah syar’iyah
Islam mengabulkan tuntutan tersebut demi (politk hukum Islam). Sekalipun secara formal
keutuhan bangsa dan Negara, apalagi saat itu dan ekspilit tidak pernah dicantumkan istilah
Indonesia masih berada dalam kondisi labil, siyasah syari’iyah, tetapi umat Islam akan terus
karena NICA akan kembali ke Indonesia. memperjuangakan eksistensinya tetap
Tegaknya Negara Indonesia tidak terpelihara dalam kehidupan berbangsa dan
terlepas dari perjuangan umat Islam seluruh bernegara.
penjuru Nusantara. Perjuangan umat Islam
tersebut tidak hanya pada masa lampau tapi
terus berlanjut sampai hari ini dan masa yang
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdurrahman taj, Al-siyasah al-Syar’iyah wa al-Fiqh al-Islami, Mesir : Mathba’ah Dar al-Ta’lif, 1993.
Anshari, Endang Saifuddin, Piagam Jakarta 22 Juni 1945 : Sebuah Konsensus Nasional Tentang Dasar
Negara Republik Indonesia (1945-1959), Jakarta : Gema Insani Press, 1997.
Azhary, Muhammad Tahir, Negara Hukum Suatu Studi Tentang Prinsip-prinsipnya dilihat dari Segi
Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini, Jakarta: Bulan
Bintang, 1992.
Khallaf, Abdul Wahab, Siyasah Syar`iyyah Aw Nizam al-Daulah Islamiyah Fi Syuun al-Dusturiyah wa al-
Kharijiah wa al-Maliyah; Kaherah, Dar al-Ansar, 1982.
Iqbal, Muhammad, Fiqh Siyasah ,Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam Jakarta : Penerbit Gaya
Media Pratama, 2001.
Pulungan, Suyuthy, Fiqh Siyasah, Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta : Rajawali, 1994.
Ridhwan Indra, Moh. Peristiwa-peristiwa di Sekitar Proklamasi 17-08-1945. Jakarta: Sinar Grafika,
1987.
Sunny, Isma’il, Tradisi dan Inovasi Keislaman di IndonesIa dalam Bidang Hukum Islam, dikutip dari Bunga
Rampai Peradilan Islam di Indonesia, Jilid I, Bandung: Ulul Albab Press, 1997.
Wati, Retno Sasongko, Ensiklopedia Sejarah Nasional dan Dunia, tt : tp. t.th
http://ditakharismasafitri.blogspot.com/2017/04/kedatangan-bangsa-eropa-dan-awal-mula.html,
akses terakhir hari Senin tanggal 28 Mei 2018, pukul 14.05 WIB.