Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01.

, Januari-Juni 2018

IMPLEMENTASI POLITIK HUKUM ISLAM


DALAM PERUMUSAN PIAGAM JAKARTA

Sasmiarti
IAIN Bukittinggi, sasmiarti@gmail.com

Edi Rosman
IAIN Bukittinggi, edi.rosman@gmail.com

Diterima: 10 Januari 2018 Direvisi : 14 Maret 2018 Diterbitkan: 30 Juni 2018

Abstract
Indonesia is a plural and multicultural country. But in the diversity embedded sense of diversity. The taste
was clearly visible during the preparation of Indonesian independence. People of various nationalities, nations
and religions join hands to prepare for Indonesian independence, from the basic formulation of the state, basic
law and other texts that are important for an independent Indonesia. Seeing the development that occurred at
that time the nation's leaders are only clarified into two major groups namely Islamic groups and Nationalist
groups. This study aims to reveal the efforts and influence of Islamic groups and Islamic societies in the
political development of Islamic law in Indonesia, especially in the formulation of the Indonesian Basic State
independence, especially the Jakarta Charter. To answer that question is a historical research approach, with
a history of preparation for Indonesian independence. By examining the existing literature, it was found that
at first the basic formulation of the State contained in the Jakarta Charter reflected the political influence of
Islamic law. But then there is a change based on the consensus of national figures on the grounds of the
integrity of the nation and the State. The results of this study are expected to provide valuable contribution to
realize the ideals of Indonesian Islamic society, so that the politics of Islamic law really color the life of nation
and state even though Indonesia is not an Islamic State.
Keywords: Phylosophy of Nation, Jakarta Charter, Islamic Law Politics

Abstrak
Indonesia adalah Negara yang plural dan multikultural. Akan tetapi dalam keberagaman tersebut
tertanam rasa kebhinnekaan. Rasa itu benar-benar terlihat jelas pada waktu persiapan kemerdekaan
Indonesia. Tokoh bangsa dari berbagai suku, bangsa dan agama saling bergandeng tangan untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, mulai dari perumusan dasar negara, hukum dasar dan naskah
lainnya yang penting bagi Indonesia merdeka. Melihat perkembangan yang terjadi pada waktu itu para
tokoh bangsa tersebut hanya terklasfikasi ke dalam 2 kelompok besar yaitu kelompok Islam dan
kelompok Nasionalis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap usaha dan pengaruh kelompok Islam
dan masyarakat Islam dalam perkembangan politik hukum Islam di Indonesia terutama dalam perumusan
Dasar Negara Indonesia merdeka khusunya Piagam Jakarta. Untuk menjawab pertanyaan tersebut
dilakukan pendekatan penelitian historis, dengan mengakaji sejarah persiapan kemerdekaan Indonesia.
Dengan meneliti literature yang ada, ditemukan jawaban bahwa pada awalnya rumusan dasar Negara yang
termuat di dalam Piagam Jakarta telah mencerminkan adanya pengaruh politik hukum Islam. Akan
tetapi kemudian terjadi perubahan berdasarkan konsensus tokoh-tokoh bangsa dengan alasan keutuhan
bangsa dan Negara. Hasil kajian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi berharga untuk
meujudkan cita-cita masyarakat Islam Indonesia, sehingga politik hukum Islam benar-benar mewarnai
kehidupan berbangsa dan bernegara sekalipun Indonesia bukan Negara Islam.
Kata Kunci: Dasar Negara, Piagam Jakarta, Politik Hukum Islam

PENDAHULUAN tingkat keanekaragaman yang sangat kompleks.


Sejak dahulu mulai zaman pra Masyarakat Indonesia sangat beragam dalam
penjajahan sampai sekarang ini masyarakat adat-istiadat, ras, bahasa dan agama.
Indonesia merupakan masyarakat dengan Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman

Edi Rosman & Sasmiarti 1 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

tersebut dikenal saat ini dengan istilah berhasil memproklamirkan kemerdekaan


mayarakat multikultural, atau pada zaman Indonesia dan merumuskan dasar negara
dahulu disebut dengan masyarakat yang dalam suasana yang penuh keterbatasan.
Bhinneka. Dengan kemajemukan inilah Mpu Perumusan dasar negara Indonesia,
Tantular di dalam kitabnya yang bernama memakan waktu yang cukup panjang, karena
Sutasoma mencantumkan semboyan Bhinneka mengingat dasar negara adalah fondasi yang
Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika bermakna akan dijadikan pedoman dalam kehidupan
walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. berbangsa dan bernegara yang meliputi seperti
Kemajemukan masyarakat Indonesia apa cita-cita negara, untuk apa negara ini dan
dapat diartikan sebagai keragaman atau bagaimana norma-norma dalam bernegara. Ia
perbedaan dalam agama yang dianut. harus mencerminkan nilai-nilai yang digali dari
Kadangkala agama yang dianut melekat pada kehidupan bangsa dan harus dapat
latar belakang daerah yang ditempati oleh memanifestasikan nilai-nilai tersebut di dalam
suatu masyarakat. Sebagai contoh masyarakat ketatanegaraan Indonesia. Negara yang tidak
yang tinggal di Aceh dan Minangkabau akan memiliki dasar negara maka negara tersebut
terkenal dengan Agama Islamnya, sedangkan tidak memiliki sebuah pedoman dalam
masyarakat yang tinggal di Sumatera Utara atau menjalankan kehidupan bernegara sehingga
di Ambon akan lebih terkenal dengan Agama berakibat ketidakjelasan arah dan tujuan yang
Nasraninya. Walaupun antar suku bangsa dimiliki oleh negara tersebut dan akan
memiliki ciri khas agama dan budaya yang menimbulkan kekacauan dengan mudah. Oleh
berbeda akan tetapi mereka memiliki rasa karena itu, sangat dibutuhkan dasar negara
kesatuan sebagai bagian dari bangsa Indonesia. agar dapat menjadi sebuah pedoman hidup
Berkaitan dengan hal ini, Soekarno dalam menjalankan negara.
pernah menegaskan, saat ditanya mengenai Perumusan dasar negara Republik
siapa bangsa Indonesia. Beliau mengatakan Indonesia mulai disusun pasca pembentukan
bahwa bangsa Indonesia adalah semua suku BPUPKI. Pada sidang pertama BPUPKI
yang mendiami wilayah bekas jajahan Hindia tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 membahas
Belanda, baik keturunan maupun siapa pun mengenai pembentukan dasar negara. Pada
yang memiliki kesamaan watak, hasrat kuat sidang pertama ini ada tiga tokoh yang
bersatu padu dan rasa senasib sepenanggungan mengemukakan dasar negara yaitu Moh
akibat penjajahan. Jadi jika bertitik tolak pada Yamin, Supomo dan pada hari terakhir adalah
pernyataan Soekarno tersebut maka jelaslah Soekarno. Pasca sidang BPUPKI yang pertama
bahwa bangsa Indonesia terbentuk bukan kemudian dilanjutkan dengan pembentukan
karena kesamaan warna kulit , gologan, ras panitia kecil yang disebut dengan Panitia
ataupun agama melainkan karena rasa kesatuan Sembilan. Hasil dari panitia Sembilan yang
yang kuat atas dasar kedamaian dan dikenal dengan Piagam Jakarta kemudian
kemerdekaan sejati. disahkan oleh PPKI pada sidang pertama
Rasa persatuan ini terlihat sekali pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan beberapa
waktu mempersiapkan kemerdekaan perubahan.
Indonesia. Persiapan kemerdekaan Indonesia Dari latar belakang yang diuraikan di
dilakukan oleh tokoh-tokoh bangsa yang atas timbul pertanyaan; Kenapa sampai terjadi
mempunyai latar belakang budaya dan agama perubahan rumusan dasar negara yang terdapat
berbeda. Dengan semangat persatuan dan pada Piagam Jakarta, Apa tujuan perubahan
kekompakan tanpa memandang kepentingan tersebut, Bagaimana suasana politik hukum
pribadi dan agama, para tokoh tersebut Islam pada masa seputar kemerdekaan?

Edi Rosman & Sasmiarti 2 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

Artikel ini bertujuan menjawab persoalan Negara Islam sejalan dengan prinsip
pertanyaan-pertanyaan di atas secara deskriptif pokok dasar-dasar agama.2
dan anlitis berbasis historis. Definisi ini lebih dipertegas oleh
Abdurrahman taj yang merumuskan siyasah
POLITIK HUKUM ISLAM syariyah sebagai hukum-hukum yang mengatur
Hukum Islam dan politik adalah dua kepentingan Negara, mengorganisasi
sisi yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu permasalahan umat sesuai dengan jiwa
masyarakat Islam. Hukum Islam tanpa (semangat) syariat dan dasar-dasarnya yang
dukungan politik sulit digali dan diterapkan. universal demi terciptanya tujuan-tujuan
Politik yang mengabaikan hukum Islam akan kemasyarakatan, walaupun pengaturan tersebut
mengakibatkan kekacauan dalam masyarakat. tidak ditegaskan baik oleh Alquran maupun al-
Semakin baik hubungan Islam dan politik sunah.3
semakin besar peluang hukum Islam Ismail Sunny, mengilustrasikan politik
diaktualisasikan, dan semakin renggang hukum sebagai suatu proses penerimaan
hubungan Islam dan politik, semakin kecil hukum Islam digambarkan kedudukannya
peluang hukum Islam diterapkan menjadi dua periode yakni pertama, periode
Dalam Islam istilah politik hukum persuasive source di mana setiap orang Islam
disebut dengan as-Siyasah as-Syar’iyyah yang diyakini mau menerima keberlakuan hukum
merupakan aplikasi dari al-maslahah al- Islam itu; dan kedua, periode authority source
mursalah, yaitu mengatur kesejahteraan manusia di mana setiap orang Islam menyakini bahwa
dengan hukum yang ketentuan-ketentuannya hukum Islam memiliki kekuatan yang harus
tidak termuat dalam syara’. Sebagian ulama dilaksanakan. Dengan kata lain, hukum Islam
mendefinisikan politik hukum Islam sebagai dapat berlaku secara yuridis formal apabila
perluasan peran penguasa untuk dikodifikasikan dalam perundang-undangan
merealisasikan kemaslahatan manusia nasional.4
sepanjang hal-hal tersebut tidak bertentangan Dengan menganalisis definisi-definisi
dengan Islam. Secara definitif para ulama telah yang di kemukakan para ahli di atas dapat
mengemukakan makna dari Siyasah Syar’iyah dipahami bahwa hakikat siyasah syar’iyah,
seperti berikut. berhubungan dengan pengurusan dan
Abdul Wahab khalaf, menjelaskan pengaturan kehidupan manusia, yang
bahwa siayasah syar’iyah adalah pengaturan dilakukan oleh pemegang kekuasaan (ulul
urusan pemerintahankaum muslimin secara amri), yang bertujuan untuk menciptakan
menyeluruh dengan cara mewujudkan kemaslahatan dan menolak kemudharatan,
maslahat, mencegah terjadinya kerusakan serta pengaturan tersebut tidak boleh
(mafsadat) melalui bataan-batasan yang bertentangan dengan syariat islam.
dtetapkan oleh syara dan prinsip-prinsip Berdasarkan hakikat siyasah syar’iyah ini dapat
umum syariat (maqasidus syari’ah)-kendati hal disimpulkan bahwa sumber-sumber pokok
tadi tidak ada dalam ketetapan nash dan hanya siyasah syar’iyah adalah Alquran dan Sunnah.
menyandarkan pendapat para imam
1
mujtahid” . Dalam siyasah syariyah, pihak 2Moh. Mahfud, MD., Politik Hukum di Indonesia,
penguasa berhak untuk mengatur segala Jakarta : LP3ES, 1998, h. 9.
3 Abdurrahman Taj, Al-siyasah al-Syar’iyah wa al-

Fiqh al-Islami, Mesir : Mathba’ah Dar al-Ta’lif, 1993, h.


10.
1 Abdul Wahab Khallaf, Siyasah Syar`iyyah Aw 4 Isma’il Sunny, Tradisi dan Inovasi Keislaman di

Nizam al-Daulah Islamiyah Fi Syuun al-Dusturiyah wa al- IndonesIa dalam Bidang Hukum Islam, dikutip dari Bunga
Kharijiah wa al-Maliyah; Kaherah, Dar al-Ansar, 1982, h. Rampai Peradilan Islam di Indonesia, Jilid I, (Bandung: Ulul
15 Albab Press, 1997), h. 40-43.

Edi Rosman & Sasmiarti 3 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

Sumber inilah yang menjadi acuan bagi kuat. Menurut Thahir Azhary, prinsip-prinsip
pemegang pemerintahan untuk menciptakan nomokrasi Islam tersebut adalah kekuasaan
peraturan perundang-undangan dan mengatur sebagai amanah, musyawarah, keadilan,
kehidupan bernegara. perlindungan terhadap HAM , Peradilan yang
Para ulama berbeda pendapat dalam bebas, perdamaian, kesejahteraan dan ketaatan
menentukan ruang lingkup kajian fiqh siyasah, rakyat kepada pemerintah.5 Sementara
diantaranya ada yang menetapkan lima bidang. Munawir Sjadzali hanya menyebutkan enam
Namun ada pula yang menetapkan kepada prinsip saja yang terdapat dalam Alquran, yaitu
empat atau tiga bidang pembahasan. Bahkan prinsip kedudukan manusia di bumi,
ada sebagian ulama yang membagi ruang musyawarah, ketaatan pada pemimpin,
lingkup kajian fiqh siyasah menjadi delapan keadilan, persamaan dan hubungan baik antar
bidang. umat beragama.6 Suyuti Pulungan,
Berdasarkan perbedaan pendapat di menyebutkan dasar dari Alquran yang
atas, pembagian fiqh siyasah dapat dijadikan prinsip-prinsip umum pembuatan
disederhanakan menjadi tiga bagian pokok. dan pelaksanaan kebijakan seorang pemimpin
Pertama politik perundang-undangan (al-siyasah dalam mewujudkan kemaslahatan warga
al-dusturiyah). Bagian ini meliputi pengkajian Negara dalam Siyasah, diantaranya sebagai
tentang penetapan hukum (tasyri’iyah) oleh berikut; Kedaulatan tertinggi di Tangan Allah,
lembaga legislatif, peradilan (qadha’iyah) oleh Prinsip Keadilan, Prinsip Persamaan
7
lembaga yudikatif, dan administrasi (Musâwah), Prinsip Musyawarah.
pemerintahan (idariyah) oleh birokrasi atau
eksekutif. Kedua, politik luar negeri (al-siyasah DASAR NEGARA
al-kharijiah). Bagian ini mencakup hubungan Dasar negara berasal dari bahasa
keperdataan antara warga muslim dengan Belanda yaitu Philosophische Grondslag yang
warga negara non-muslim (al-siyasah al-duali al- memiliki arti norma (lag), dasar (grands) dan
‘am) atau disebut juga dengan hubungan filsafat (philosophische). Menurut bahasa jerman
internasional. Ketiga, politik keuangan dan yaitu Weltanschauung yang bermakna sebagai
moneter (al-siyasah al-maliyah). Permasalahan pandangan mendasar (anshcauung) dan dunia
yang termasuk dalam siyasah maliyah ini adalah (welt). Menurut bahasa Indonesia dasar negara
negara, perdagangan internasional, terdiri dari 2 kata yaitu dasar serta negara.
kepentingan/hak-hak publik, pajak dan Dasar sendiri bermakna fundamental atau
perbankan. landasan, sedangkan negara adalah sebuah
Sehubungan dengan itu, dalam rangka organisasi pada kekuasaan. Di dalamnya wajib
meujudkan konsep siyasah syar’iyah di atas ada rakyat, pemerintahan yang senantiasa
dalam kehidupan bernegara, maka negara berdaulat serta ada unsur wilayah.
punya beberapa tugas pokok. Syaikhul Islam Sejumlah ahli mengemukakan teori tentang
Ibnu Thaimiyyah mengatakan tugas utama dasar negara sebagai berikut: 8
negara ada dua, Pertama, menegakkan syariat,
dan kedua, menciptakan sarana untuk 5 Muhammad Tahir Azhary, Negara Hukum Suatu
menggapai tujuan tersebut. Negara harus Studi Tentang Prinsip-prinsipnya dilihat dari Segi Hukum
menjadi perpanjangan tangan Allah Swt untuk Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan
Masa Kini, Jakarta: Bulan Bintang, 1992, h. 63.
melaksanakan perintah dan menjauhi 6 Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah, Kontekstualisasi
larangannya dimuka bumi. Doktrin Politik Islam, Jakarta: Penerbit Gaya Media
Perujudan tugas pokok tersebut dapat Pratama, 2001, h. 204.
7 Suyuthy Pulungan, Fiqh Siyasah, Ajaran, Sejarah
tercapai, jika negara memiliki prinsip yang dan Pemikiran, Jakarta : Rajawali, 1994, h. 6.
8
Muhammad Tahir Azhary. op. cit, h. 68

Edi Rosman & Sasmiarti 4 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

J. Rousseau berpendapat bahwa istilah landasan kehidupan dan pegangan dalam


dasar negara didefinisikan sebagai sebuah alat kehidupan bernegara, dasar Negara merupakan
dimana mempunyai fungsi untuk menjaga sumber dari segala sumber hukum.
adanya kemerdekaan meliputi masing-masing Dasar Negara merupakan landasan
individu serta ketertiban hidup dari rakyat kehidupan suatu negara karena setiap negara
negaranya. pasti memiliki landasan negara dalam
Aristoteles mengemukakan bahwa melaksanakan dan menjalankan kehidupan
sebuah negara adalah perpaduan antar keluarga suatu negara dimana dasar negara berperan
hingga ke sejumlah desa. Sehingga, pada titik dalam mengatur penyelenggaraan suatu negara.
terakhir, keduanya bisa berdiri secara mandiri Negara yang tidak memiliki dasar negara
yang memiliki tujuan sama. Kesamaan tujuan adalah suatu negara yang dalam
tersebut adalah kehormatan dan kesenangan penyelenggaraan kehidupan bernegara tidak
kedua unsur tadi. memiliki pedoman, yang berarti bahwa negara
Magnus Suseno memberikan tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang
pengertian dasar negara sebagai sebuah jelas, mau dibawa kemana negara ini karena
kesatuan pada masyarakat politik. Kemudian, dasar negara mencakup tujuan negara, cita-cita
memiliki beberapa fungsi, yaitu menjamin, negara, dan norma negara. Negara Indonesia
menerapkan, dan membuat norma kelakuan sendiri memiliki dasar negara yaitu pancasila.
menjadi berlaku bagi seluruh lapisan Pancasila sebagai dasar negara adalah ideologi
masyarakat. negara Indonesia yang menjadi pandangan dan
Taqiuddin an-Nabhani menjelaskan metode seluruh bangsa indonesia dalam
bahwa dasar negara Khalifah adalah Aqidah mencapai cita-cita. Cita-cita negara Indonesia
Islam, yang berupa iman kepada Allah, para adalah masyarakat yang adil dan makmur.
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, Dasar Negara adalah pegangan suatu
Hari Akhir, dan Qadha serta Qadar baik negara yang menjadi sumber dari semua
buruknya dari Allah SWT.9 Aqidah Islam ini sumber hukum dan tata tertib hukum yang
berpangkal pada dua kalimah syahadat, yaitu berlaku dalam negara tersebut. Pada
kesaksian Laa ilaaha illallah Muhammad hakikatnya Dasar Negara disebut sebagai
rasulullah. Maka dari itu, jika dikatakan Aqidah filsafat negara, untuk lebih mengenal tentang
Islam adalah dasar negara Khilafah, artinya dasar negara, kita harus mengetahui terlebih
segala pengaturan kehidupan bernegara dan dahulu pengertian dari filsafat itu sendiri, kata
bermasyarakat tidak boleh lepas dari Alquran filsafat berasal dari kata “philsof” yang berarti
dan Sunnah. Tidak boleh ada satu pun konsep sahabat, cinta, dan kata “sophia” yang berarti
(mafahim), kriteria (maqayis), ataupun keyakinan kebijaksanaan, kebenaran, belajar. Jadi Dasar
(qanaat) yang tidak bersumber dari Alquran Negara sebagai suatu filsafat negara adalah
dan Sunnah. 10 suatu wujud dari hasil pemikiran, kebiksanaan,
Dari definisi yang dikemukakan di atas maupun pembelajaran yang dibuat dalam
dapat diberikan kesimpulan bahwa dasar bentuk suatu sistem dan peraturan untuk
negara adalah cita-cita Negara yang dijadikan mengatur masyarakat dalam kehidupan
suatu pedoman dalam mengontrol kehidupan berbangsa dan bernegara.
penyelenggaraan negara yang meliputi berbagai Dasar Negara merupakan salah satu
sektor kehidupan, dasar Negara merupakan hal yang sangat penting setelah berdirinya
suatu negara. Karena apabila Negara tidak
mempunyai dasar maka negara tidak memiliki
9 Taqiyuddin An-Nabhani, Muqaddimah al-
Dustur, Juz I , Beirut : Darul Ummah, 2003, h.29 pedoman yang jelas dalam menjalani
10 Ibid, h.6.

Edi Rosman & Sasmiarti 5 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga Secara umum, dasar negara dari
tujuan yang ingin dicapai juga menjadi tidak Republik Indonesia adalah Pancasila.
jelas, sehingga mudah terjadi kekacauan. Oleh Pernyataan ini seperti telah tertuang di dalam
karena itu dasar negara mempunyai peran vital pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
di dalam kehidupan bernegara. Pada
umumnya, dasar negara dipergunakan oleh PERSIAPAN KEMERDEKAAN
bangsa atau negara yang fungsinya adalah INDONESIA
sebagai berikut; Berbicara tentang Indonesia tidak lepas
Dasar berdiri dan tegaknya negara: dari konstelasi global Internasional, bahkan
Pemikiran yang mendalam tentang dasar bisa dikatakan sejarah Indonesia merupakan
negara lazim muncul ketika suatu bangsa pertarungan kepentingan sosial, politik,
hendak mendirikan sebuah negara. Sehingga, ekonomi. Pada tahun 1596 merupakan babak
dasar negara berfungsi sebagai dasar berdirinya awal tertanamnya pengaruh barat di bumi
suatu negara. Sesudah negara berdiri, dasar Indonesia. Berdirinya VOC pada tahun 1602
negara dapat menjadi landasan bagi merupakan jatuhnya Nusantara pada Belanda
pengelolaan negara yang bersangkutan secara ekonomis dan politis. Lambat laun
Dasar kegiatan penyelenggaraan negara: kehadiran VOC di Indonesia tidak hanya
Negara didirikan untuk mewujudkan cita-cita merupakan perkongsian dagang, tetapi
dan tujuan nasional suatu bangsa di bawah berubah haluan menjadi imperium serta
pimpinan para penyelenggara negara. Agar melakukan invansi terhadap seluruh aspek
para penyelenggara negara benar-benar dapat kehidupan. Hal tersebut sesuai dengan misi
mewujudkan tujuan nasional, mereka harus kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia untuk
mendasarkan semua kegiatan pemerintahan melakukan imperialisme dan kolonialisme
pada dasar negara dengan semboyan; gold, glory dan gospel. 11
Dasar partisipasi warga negara: Semua Gold memiliki arti emas, yang secara
warga negara mempunyai hak dan kewajiban filsafat merupakan kekayaan. Dengan adanya
yang sama untuk mempertahankan negara dan semboyan ini bangsa barat bertujuan untuk
partisipasi dalam upaya bersama mencapai mencari kekayaan dengan melakukan ekspedisi
tujuan bangsa. Dalam menggunakan hak dan dan penjelajahan. Bangsa barat pergi ke timur
menunaikan kewajibannya itu, seluruh warga untuk mencari rempah-rempah, karena
negara harus berpedoman kepada dasar rempah-rempah di daerah Barat sangat mahal,
negara. jadi mereka mencari ke Asia untuk
Dasar Pergaulan antara warga negara: mendapatkan keuntungan yang melimpah
Dasar negara tidak hanya menjadi dasar dengan mencari rempah–rempah itu. Jadi
perhubungan antar warga negara dan negara, bangsa barat menganggap rempah – rempah
melainkan dengan juga dasar bagi hubungan sebagai gold (emas), karena dengan menjual
antarwarga negara. rempah–rempah mereka bisa menjadi kaya.
Dasar dan sumber hukum nasional: Glory dalam Bahasa Indonesia
Seluruh aktivitas penyelenggaraan negara dan memiliki arti kejayaan. Semboyan ini
warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, merupakan motivasi bangsa barat melakukan
berbangsa dan bernegara harus didasarkan penjelajahan samudra. Dengan tujuan mencari
pada hukum yang berlaku. Dengan demikian,
semua peraturan perundang-undangan yang
11http://ditakharismasafitri.blogspot.com/201
dibentuk untuk penyelenggaraan negara harus
7/04/kedatangan-bangsa-eropa-dan-awal-mula.html,
didasarkan pada dasar negara. akses terakhir hari Senin tanggal 28 Mei 2018, pukul
14.05 WIB.

Edi Rosman & Sasmiarti 6 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

kejayaan, bangsa barat berharap mampu Mulai 1 Maret 1945 pemerintah pendudukan
menguasai dunia luar. Mereka yakin dengan Jepang melalui Balatentara XIV, yaitu Jendral
menguasai dunia dapat mengantarkan mereka Kumakici Harada mengumumkan rencana
dalam kejayaan, baik kejayaan ekonomi, sosial, pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik
maupun yang lainnya. Sedangkan Gospel Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
adalah keinginan bangsa barat untuk Indonesia) yang dalam Bahasa Jepangnya
menyebarluaskan atau mengajarkan agama disebut dengan Dokuritsi Zunbi Cosakai. 12
Nasrani ke dunia luar. Dengan semboyan Akhirnya pada tanggal 29 April 1945
keagamaan ini biasanya membuat seseorang terbentuklah BPUPKI (Dokuritsu Zyumbi
merasa tujuan dari semuanya merupakan Tyoosakai), yang diketuai oleh KRT. Radjiman
kebenaran Tuhan. Di Indonesia, mereka Widiodiningrat, dan beranggotakan 60 orang.
memaksa penduduk untuk berpindah agama BPUPKI bertugas untuk menyelidiki
sambil menjajah. Ajaran yang dibawa bangsa persoalan-persoalan politik dan kondisi lainnya
barat itu mampu berkembang pesat di penjuru untuk persiapan kemerdekaan Indonesia. 13
tanah air. Akan tetapi badan ini belum dapat
Bangsa Eropa menjalankan misinya di melaksanakan tugasnya karena belum ada
Indonesia selama berabad-abad, lambat laun pelantikan para anggota secara resmi oleh
kekuasaan tersebut mulai rapuh dengan pemerintah Jepang. Walaupun demikian
kemenangan Jepang pada perang Dunia II. persiapan-persiapan untuk pelaksanaan sidang
Kemenangan Jepang atas Belanda dan Badan Penyelidik terus dilakukan. Sebagai
sekutunya mengakibatkan Indonesia berpindah tempat persidangan ditetapkan di Gedung
tangan ke bangsa Jepang. Pada tanggal 10 Volksraad, yaitu suatu bangunan bergaya klasik
Januari 1942 terjadi penyerbuan Jepang ke Yunani-Romawi yang terletak di Pejambon.
Indonesia dan tanggal 8 Maret 1942 pihak Gedung itu sebelumnya dipergunakan untuk
Belanda di Jawa menyerah. Jepang menjajah sidang-sidang Perwakilan Rakyat di jaman
Indoensia dalam kurun waktu 3,5 tahun. Belanda.14
Kekuasaan Jepang mulai goyah di Indonesia Permulaan sidang pertama BPUPKI
dengan terjadinya perang pasifik. Pada yaitu pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam sidang
peperangan tersebut Jepang luluh lantah akibat ini dibahas secara mendalam dasar-dasar
kota Hirosima dan Nagasaki dibom oleh Indonesia Merdeka. Sidang dibuka oleh Ketua
Tentara sekutu. Dalam suasana peperangan di Badan Penyelidik Dr. Radjiman
Asia pasifik inilah, seorang tokoh yang Wediodiningrat. Yang bertindak sebagai
bernama Soekarno berhasil memanfaatkan pembicara pada tanggal 29 Mei 1945 antara
situasi untuk mempersiapkan kemerdekaan lain: Muhammad Yamin, Margono,
Indonesia. Sastrodiningrat, Wiranatakoesoemah,
Persiapan kemerdekaan Indonesia Soemitro, Woerjoningrat, Soerjo, Dasaad,
dimulai saat kedudukan Jepang terdesak dan Soesanto, Roseno, dan lain-lain. Sedangkan
mengharapkan bantuan rakyat Indoensia. pada tanggal 30 Mei 1945 tercatat bertindak
Jepang saat itu sedang berjuang pada Perang sebagai pembicara antara lain; Moh. Hatta, H.
Dunia II yang dipimpin oleh Perdana Agoes Salim, Samsoedin, Wongsonegoro,
Menterinya yang bernama Tojo dan kemudian
digantikan oleh Perdana Menteri Koiso. 12 Ridhwan Indra, Moh. 1978. Peristiwa-peristiwa
Perdana Menteri Koiso inilah yang di Sekitar Proklamasi 17-08-1945. Jakarta: Sinar Grafika,
menjanjikan bahwasanya Indonesia (saat itu 1987, h. 41.
13 Retno Sasongko wati, Ensiklopedia Sejarah
Hindia Timur) akan merdeka dikemudian hari. Nasional dan Dunia, h. 116.
14 Ridhwan Indra, op.cit, h. 47.

Edi Rosman & Sasmiarti 7 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

Abdoel Kadir, Soerachman, Soewandi, Abdoel perbedaan pendapat ini dikemukakan oleh
Rahim, Soetardjo, dan Soekiman. Pada tanggal Soepomo dalam pidatonya pada tanggal 31
31 Mei 1945 tercatat sebagai pembicara adalah Mei 1945yang berbunnyi: “Memang di sini
Muh. Yamin, Sanusi, Subarjo, Soekarno, terlihat ada dua paham, paham dari anggota-
Hadikoesoemo, dan pada tanggal 1 Juni 1945 anggota ahli agama yang menganjurkan supaya
tercatat Kaswedan, Moezzakir, Soekarno, Indonesia didirikan sebagai negara Islam dan
Latoeharhary dan Soekardjo.15 anjuran lain sebagaimana telah dianjurkan oleh
Sejarah mencatat bahwa yang Tuan Mohammad Hatta, ialah negara
menonjol dalam persidangan ialah perasaan persatuan nasional yang memisahkan urusan
kesatuan antara sesama anggota Badan negara dan urusan agama, dengan lain
Penyelidik, dan semua anggota memahami perkataan bukan negara Islam.” Dalam
azas dan bentuk negara yang akan dibentuk pidatonya ini Prof. Dr. Mr. R. Soepomo juga
dalam negara Indonesia itu nanti.. Selama masa mengemukakan tentang teori negara juridis,
sidang pertama terdapat tiga orang pembicara politis dan sosiologis, syarat-syarat berdirinya
yang sangat berpengaruh yang mengemukakan negara, bentuk negara dan bentuk
pandangan-pandangan mereka tentang dasar- pemerintahan serta hubungan antara negara
dasar negara Indonesia merdeka, yaitu terdiri dengan agama. Sebagai pembicara kedua ialah
dari; Mr. Muhammad Yamin yang menguraikan
Mr. Muhammad Yamin, menyampaikan tentang Dasar Negara-Kebangsaan Indonesia
pidatonya pada tanggal 29 Mei 1945 berjudul atas dasar tinjauan juridis, historis, politis,
“Azas dan Dasar Negara Indonesia Merdeka”. sosiologis, geografis dan konstitusional yang
Mr. Muh.Yamin pada tanggal 29 Mei 1945 meliputi seluruh Nusantara. Pokok-pokok
menyampaikan prasaran / usul yang disiapkan pidato Prof. Dr. Mr. R. Soepomo itu
secara tertulis lebih dahulu dengan judul “Azas membicarakan mengenai syarat mutlak dan
dan Dasar Negara Kebangsaan Republik adanya suatu negara terutama adanya faktor
Indonesia”. yang terdiri dari lima dasar dan konstitutif, baik dari sudut hukum maupun
azas yaitu, peri kebangsaan, peri kemanusiaan, dari sudut formal. Soepomo mengatakan
peri ketuhanan, peri kerakyatan, dan adanya suatu negara harus ada suatu daerah
kesejahteraan rakyat/keadilan sosial. Pidato (territority) rakyat dan harus ada pemerintah
Muh. Yamin pada tanggal 29 Mei 1945 selain yang berdaulat (souvereign) sebagaimana syarat-
menyinggung tentang dasar negara, status syatat yang dikeluarkan oleh hukum
warga negara keturunan seperti peranakan internasional. Selain itu Soepomo
Arab, Cina, sehingga untuk hal tersebut Wakil mengemukakan masalah mengenai staat idea,
Ketua RP. Soeroso menginterupsi pidato maka untuk itu Soepomo telah memaparkan
Yamin agar perihal warga negara tersebut tentang teori-teori Negara dan syarat-syarat
dibicarakan lain waktu saja. Sehingga terjadilah bedirinya negara serta prinsip-prinsip negara
sedikit perdebatan antara Muh. Yamin dengan dan pemerintahan.
Wakil Ketua RP. Soeroso.16 Ir. Soekarno, menyampaikan pidatonya
Prof. Dr. Mr. R. Soepomo. Beliau pada tanggal 1 Juni 1945 tentang “Dasar
menyampaikan pidatonya pada tanggal 31 Mei Indonesia Merdeka”. Dalam pidatonya Bung
1945, tentang masalah “Dasar-dasarnya Karno mengatakan bahwa tentunya semua
Negara Indonesia Merdeka”. Adanya anggota BPUPKI sepakat bahwa negara yang
didirikan adalah untuk semua rakyat dari ujung
Aceh sampai Irian, kini Papua. "Dasar pertama,
15 Ismaun, Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung:
IKIP, 1984, h. 113. yang baik dijadikan dasar buat negara Indonesia,
16 Ibid, h. 87-88

Edi Rosman & Sasmiarti 8 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

ialah dasar Kebangsaan. Kita mendirikan satu Antar bangsa Maha Esa.

Negara Kebangsaan Indonesia" kata Bung Karno.


Bung Karno meminta maaf kepada umat Islam Pada bagan di atas dapat dilihat
dan anggota BPUPKI Ki Bagoes gagasan tentang dasar Negara yang
Hadikoesoemo yang merupakan Ulama dari dikemukakan oleh para tokoh bangsa. Gagasan
Yogyakarta sekaligus Ketua Umum PP yang terdapat pada kolom satu sampai tiga,
Muhammadiyah periode 1942-1945. "Saya terlihat begitu identik, yakni mengusung
minta, Saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo dan konsep kebangsaan pada nomor awalnya.
Saudara-saudara Islam lain, maafkanlah saya Konsep gagasan seperti ini muncul dari tokoh-
memakai perkataan kebangsaan ini! Saya pun orang tokoh nasionalis. Sepertinya para tokoh
Islam" tambah Bung Karno. Bung Karno telah nasionalis lebih mementingkan rasa persatuan
menyampaikan 5 prinsip dasar negara yakni: 1) dan semangat kebangsaan dibanding landasan
Kebangsaan Indonesia; 2) Internasionalisme religiusitas. Akan tetapi pada kolom nomor
atau perikemanusiaan; 3) Mufakat atau empat terlihat bahwa bagi tokoh Islam, agama
demokrasi; 4) Kesejahteraan sosial; 5) adalah di atas segala-galanya, sehingga mereka
Bertakwa kepada Tuhan YME.17 mengusung konsep dasar Indonesia merdeka
Sementara itu golongan Islam, antara adalah hukum Islam yang bersumber pada
lain K.H. Wahid Hasjim, Ki Bagoes Alquran dan hadis.
Hadikoesoemo, H. Agoes Salim, K.H. Abdoel Bagan di atas menggambarkan bahwa
Kahar Moezzakir, dalam sidang BPUPKI sidang BPUPKI dalam merumuskan dasar
mengusulkan konsepsi, agar Dasar Negara Negara Indonesia merdeka berjalan cukup
Indonesia Merdeka adalah Islam. Usul dari alot, karena di dalam kepengurusan BPUPKI
konsepsi itupun tidak mendapat kesepakatan terdapat 2 kelompok yang mengusung 2
dari sidang.18 gagasan berbeda. Gagasan yang lahir tersebut
Berikut disajikan dalam bentuk tabel, berasal dari anggota BPUPKI yang berjumlah
gagasan yang mengemuka pada sidang 62 orang, yang secara rinci terdiri dari 15 orang
BPUPKI dari beberapa orang tokoh nasional golongan Islam menginginkan Indonesia
yang terdiri dari kelompok nasionalis dan berdasarkan syariat Islam dan 47 orang
kelompok Islam tentang dasar Indonesia nasionalis menginginkan Indonesia berasaskan
merdeka. kebangsaan.
Berhubung belum ditemukannya
Moh. Mr. Kelompokkesepakatan tentang dasar Negara Indonesia
Ir. Soekarno
Yamin Soepomo Islam
Peri kebangsaan. Paham Negara Kebangsaan merdeka pada sidang BPUPKI, maka dibuat
Dasar Indonesia
Persatuan Indonesia. merdeka adalah
Peri konsensus
Islam (Alquran untuk menyerahkan
kemanusiaan. Penghubunga Internasionalis dan Hadis) penyelesaiannya kepada sebuah tim. Tim inilah
n Negara dan me atau
Peri ketuhanan. Agama perikemanusiaa yang akan menggodok sampai tuntas dasar
n.
Peri kerakyatan. Sistem Badan Negara ini.
Permusyarawa Mufakat atau
Kesejahteraan tan demokrasi.
rakyat. PIAGAM JAKARTA (JAKARTA
Sosialisme Kesejahteraan
Negara sosial. CHARTER)
Hubungan Ketuhanan Yang Piagam Jakarta yang dalam bahasa
Inggrisnya disebut dengan Jakarta Charter,
adalah sebuah dokumen yang disusun oleh
17 Ridhwan Indra, Moh. 1978. Peristiwa-peristiwa

di Sekitar Proklamasi 17-08-1945. Jakarta: Sinar Grafika,


panitia sembilan BPUPKI yang merupakan
h. 36. dokumen historis berupa sebuah kompromi
18 Ibid, h. 37.

Edi Rosman & Sasmiarti 9 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

antara pihak Agama Islam dengan Pihak Muzakkir (Muhammadiyah), Agus Salim
Kebangsaan untuk menghilangkan perbedaan (mantan tokoh Partai Sarekat Islam Indonesia
antara agama dan negara pada tanggal 22 juni dan pendiri Pergerakan Penyadar), dan Abdul
1945. Piagam ini merupakan awal dari Wahid Hasyim (Nahdlatul Ulama).20
terbentuknya pembukaan Undang-Undang Tugas Panitia Sembilan adalah
Dasar tahun 1945 (UUD 1945). menyusun sebuah naskah rancangan
Piagam Jakarta lahir melalui sejarah pembukaan hukum dasar yang kemudian oleh
yang cukup panjang dan sangat mengesankan Mr.Muhammad Yamin diberi nama "Piagam
bagi umat Islam. Ia lahir berkat kegigihan umat Jakarta". Piagam Jakarta memuat rumusan
Islam untuk meujudkan cita-cita religius dalam dasar negara sebagai hasil yang pertama kali
kehidpan berbangsa dan bernegara. Berkat disepakati oleh sidang. Rumusan dasar negara
kegigihan tersebut kelompok nasionalis tidak yang termuat dalam Piagam Jakarta adalah;
dapat berbuat banyak dalam mengusung asas 1. Ketuhanan dengan kewajiban
kebangsaan sebagai dasar utama Negara menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
Indonesia merdeka. Akibat adanya konsep pemeluknya.
rumusan yang berbeda antara kelompok 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
nasionalis dan kelompok Islam, maka 3. Persatuan Indonesia.
dipandang perlu untuk membentuk panitia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kecil yang bertugas membahas usul-usul baik kebijaksanaan dalam
lisan maupun tertulis yang diajukan oleh para permusyawaratan/perwakilan.
anggota tokoh nasional yang tergabung di 5. Kadilan Sosial bagi seluruh rakyat
dalam BPUPKI. Panitia kecil yang dibentuk Indonesia.
oleh BPUPKI pada 1 Juni 1945 dikenal Kemudian pada tanggal 1 Juli 1945,
dengan sebutan Panitia Sembilan. Panitia Panitia Perancang UUD menyetujui bahwa isi
Sembilan ini adalah panitia yang pembukaan UUD akan diambil dari isi Piagam
beranggotakan 9 orang yang bertugas untuk Jakarta.
merumuskan dasar negara Indonesia yang Dalam masa sidang kedua BPUPKI
tercantum dalam UUD 1945. Adapun anggota pada 10 Juli 1945, Sukarno menyampaikan
Panitia Sembilan adalah sebagai berikut:19 rumusan Piagam Jakarta. Soekarno pada saat
1. Ir. Soekarno (ketua) itu bersungguh-sungguh meyakinkan anggota
2. Drs. Moh. Hatta (wakil ketua) sidang untuk menerima Piagam Jakarta sebagai
3. Mr. Achmad Soebardjo (anggota) rumusan terbaik pembukaan UUD 1945. Para
4. Mr. Muhammad Yamin (anggota) founding fathers sepakat mempertahankan
5. KH. Wachid Hasyim (anggota) kalimat: “Ketuhanan Dengan Kewajiban
6. Abdul Kahar Muzakir (anggota) Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-
7. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota) Pemeluknya.” Sidang BPUPKI tanggal 10 Juli
8. H. Agus Salim (anggota) sampai 17 Juli 1945 merupakan Babak
9. Mr. A.A. Maramis (anggota) Perumusan yang berhasil merumuskan
Sembilan orang tersebut berasal dari 2 “Rancangan Dasar Negara Dan Hukum
perwakilan; 5 orang mewakili golongan Dasar”, yakni Piagam Jakarta sebagai
nasionalis dan 4 orang mewakili golongan Mukadimah, Hukum Dasar, Naskah
Islam. Empat orang yang mewakili golongan Pernyataan Indonesia Merdeka. Pada tanggal
Islam, yaitu Abikoesno Tjokrosoejoso (Partai
Sarekat Islam Indonesia), Abdul Kahar
20
http://wawasansejarah.com/piagam-jakarta/,
19 Ridhwan Indra, Moh. 1978. Op.cit, h. 50. diakses tanggal 29 Mei 2018, pukul 15.43 WIB

Edi Rosman & Sasmiarti 10 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

17 Juli 1945 semua rancangan Hukum Dasar apakah presiden harus seorang muslim
Negara Indonesia Merdeka selesai.21 ataukah tidak. Bahwa di dalam Undang-
Yang perlu disoroti pada masa sidang Undang Dasar dituliskan bahwa Presiden
kedua BPUPKI ini adalah lahirnya Piagam Repubik Indonesia haruslah orang Indonesia
Jakarta yang telah melalui proses yang asli yang beragama Islam. Rakyat Indonesia
bersejarah di dalam kehidupan kenegaraan terdiri dari pada 90% atau 95% orang-orang
Indonesia. Hal ini dimulai dengan adanya yang beragaa Islam, bagaimanapun, tidak
inisiatif dari sekian banyak inisiatif pemimpin- boleh tidak nanti yang menjadi Presiden
pemimpin Indonesia itu dari golongan alim Indonesia tentulah yang beragama Islam.
ulama Islam telah menyampaikan surat inisiatif Piagam Jakarta, yang dirancang dan
sebagai usul saran tentang bentuk dan dirumuskan serta dipertahankan oleh Panitia
ketentuan-ketentuan yang akan digunakan bagi Sembilan merupakan hasil akhir perjuangan
Indonesia merdeka nanti. Pada saat itu surat- yang panjang untuk kemerdekaan dan dalam
surat dari alim ulama dan pemimpin-pemimpin waktu yang sama merupakan titik tolak
Islam yang diterima di meja Djawa Hokokai pembangunan dan perkembangan masa
berjumlah 52 ribu surat yang terdaftar. mendatang. Maka dengan ilham Piagam
Sehingga pada waktu panitia Dokuritsu Zyunbi Jakarta pula tersusunlah Undang-Undang
membawa tentang perbuatan persiapan Dasar 1945 yang lazim disebut sebagai
Undag-Undang Dasar terlebih dahulu Undang-Undang Dasar Proklamasi.
disusunnya satu preambul (mukadimah) dan Sabtu pagi, 18 Agustus 1945, sebelum
preambul inilah yang pertama kali berwujud sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan
piagam Jakarta. Maka bagaimanapun juga Indonesia (PPKI) dimulai, Hatta dan Sukarno
Piagam Jakarta itu banyak mendapat ilham menggelar rapat nonformal bersama sejumlah
daripada hikmah 52 ribu surat-surat dari para tokoh Islam, di antaranya Ki Bagus
alim ulama dan pemimpin-pemimpin Islam Hadikusumo, Wahid Hasyim, dan Teuku
itu.22 Mohammad Hasan. Rapat membahas
Yang dimuat dalam piagam tersebut permintaan perwakilan Indonesia timur untuk
adalah buah kompromi antara golongan Islam menghapus kalimat yang mewajibkan syariat
dan golongan kebangsaan. Pasal 28 Bab X Islam bagi pemeluknya dalam Piagam Jakarta.
tentang agama yaitu; 23 Jika permintaan itu tidak dipenuhi, perwakilan
1. Negara berdasarkan ketuhanan, dengan Indonesia timur mengacam akan memisahkan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi diri dari Indonesia. Bagi sejumlah tokoh Islam,
pemeluk-pemeluknya. permintaan itu sulit diterima. Sebab, bagi
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap sebagian mereka, menerapkan syariat Islam
penduduk untuk memeluk agama dan merupakan salah satu alasan mengapa
untuk beribadat menurut agamanya masing- perjuangan memerdekakan Indonesia
masing dilakukan. Namun para tokoh Islam juga sadar
Itulah hasil dari diskusi panjang membiarkan Indonesia timur berpisah akan
mengenai batang tubuh Undang-Undang melemahkan posisi diplomasi Indonesia di
Dasar. Perdebatan selanjutnya beralih pada mata dunia. Sehingga Belanda bisa dengan
mudah kembali menjajah.
Dan pada sidang PPKI tanggal 18
21 Ismaun, Op. cit, h. 114.
22 Endang Saifuddin Anshari, Piagam Jakarta Agustus 1945, Hatta mengusulkan 4
22 Juni 1945: Sebuah Konsensus Nasional Tentang Dasar perubahan di dalam UUD 45:
Negara Republik Indonesia (1945-1959), Jakarta: Gema
Insani Press, 1997, h. 22.
23 Endang Saifuddin Anshari, Ibid , h 24.

Edi Rosman & Sasmiarti 11 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

1) Kata “Mukaddimah” diganti dengan kata dianggapnya berkontribusi mengganti isi


“Pembukaan” Piagam Jakarta.25
2) Dalam Preambul (Piagam Jakarta), anak Sehubungan dengan ini, Letnan
kalimat “berdasarkan kepada ketuhanan, Jenderal Soedirman menulis, pada waktu itu
dengan kewajiban menjalankan syariat situasi dan kondisi tanah air masih di dalam
Islam bagi pemeluk-pemelukny” diubah mara bahaya, di mana tentara sekutu sudah
menjadi “berdasar atas Ketuhanan Yang mengelilingi bangsa Indonesia dengan tujuan
Maha Ea” akan mengembalikan kolonialisme
3) Pasal 6 ayat 1 “presiden ialah orang Belanda/Nica untuk menjajah kembali. Hal ini
Indonesia asli dan beragama Islam” kata- mengancam kedaulatan bangsa dan Negara.
kata “beragama Islam” di coret. Itulah sebabnya kelompok Nasionalis Islam
4) Sejalan dengan perubahan yang kedua di menyampingkan dulu prinsip-prinsip tentang
atas, maka pasal 29 ayat 1 menjadi filsafat Negara dan konstitusi Islam.
“Negara berdasarkan atas Ketuhanan Dari perjalanan panjang dan usaha
Yang Maha Esa” sebagai pengganti maksimal tokoh-tokoh Islam baik yang berada
“Negara berdasarkan atas keuhanan, di daerah maupun yang berada di pusat,
dengan kewajiban menjalankan syariat terlihat bahwa hukum Islam mampu mewarnai
Islam bagi pemeluk-pemeluknya”24 dasar negara dan konstitusi Indonesia. Hal ini
Setelah membacakan perubahan- dapat terlihat pada rumusan dasar negara
perubahan tersebut, Hatta menyatakan Indonesia merdeka, pada sila pertama
keyakinannya “inilah perubahan yang maha dicantuman kata-kata, “Negara berdasarkan
penting menyatukan segala bangsa”. Piagam kepada ketuhanan yang Maha Esa dengan
Jakarta yang diperdapat dengan susah payah, kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi para
dengan memeras otak dan tenaga berhari-hari pemeluknya”. Kalimat ini selanjutnya
oleh tokoh-tokoh terkemuka dari bangsa kita, dituangkan ke dalam pembukaan dan batang
kemudian di dalam rapat “Panitia Persiapan tubuh UUD negara. Pada masa-masa sidang
Kemerdekaan” pada tanggal 18 Agustus 1945 BPUPKI terlihat bahwa umat Islam terus
di dalam beberapa menit saja dapat diubah. mengawal aktifitas badan ini. Hal tersebut
“Kejadian yang mencolok mata itu, dapat dibuktikan dengan masuknya 52 ribu
dirasakan oleh umat Islam sebagai suatu lebih surat dari umat Islam ke BPUPKI, yang
permainan sulap yang masih diliputi oleh berisi usulan tentang dasar negara Indonesia
kabut rahasia sebagai permainan politik pat merdeka. Selain pengawalan ketat dari umat
gulipat terhadap golongannya, akan tetapi Islam di selurh penjuru Nusantara, tokoh-
mereka (umat Islam) diam, tidak mengadakan tokoh Islam yang duduk dalam keanggotaan
tantangan dan perlawanan karena jiwa BPUPKI juga selalu gigih untuk memasukkan
toleransi mereka,” ujar tokoh Masyumi, M. Isa konsep Hukum Islam ke dalam dasar Negara.
Anshari dalam sidang Konstituante 1957, Kegigihan umat Islam untuk
seperti dikutip dalam Piagam Jakarta 22 Juni memperjuangkan eksistensi hukum Islam
1945 (1981). Kekecewaan Isa tertuju kepada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Sukarno. Ia mempertanyakan peran Sukarno terlihat tidak hanya untuk persiapan
yang terkesan inkonsisten. Sebab, menurut Isa, kemerdekaan saja tetapi jauh sejak ratusan
Sukarno lah yang semula gigih tahun sebelumnya. Hal itu berlanjut sampai
mempertahankan Piagam Jakarta di sidang
BPUPKI, tetapi Sukarno jugalah yang
25 https://tirto.id/sukarno-dalam-polemik-
piagam-jakarta-cq7m, akses terakhir tanggal 29 Mei
24 Endang Saifuddin, op.cit, h. 38 2018, pukul 16. 37.

Edi Rosman & Sasmiarti 12 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

saat ini. Jika dilihat secara historis, dapat abad dan kemudian dilanjutkan oleh Jepang
disimpulkan bahwa jiwa-jiwa perjuangan umat selama 3,5 tahun. Dampak terjadinya perang di
Islam untuk kehidupan politik sudah tertanam Asia Pasifik telah membawa berkah terhadap
secara turun-temurun, bahkan perjuangan itu Indonesia. Dalam suasana yang cukup tegang
masih tetap berlangsung sampai pada tahun Indonesia berusaha untuk mempersiapkan
kemarin, saat ini, dan besar kemungkinan akan kemerdekaan.
berlanjut terus sampai masa yang akan datang. Persiapan kemerdekaan secara formal
Pada tahun kemarin telah menjadi dimulai dengan pembentukan BPUPKI.
catatan panjang sejarah yang terukir sangat Setelah satu bulan terbentuknya, BPUPKI
dalam dalam pentas perpolitikan Indonesia. mulai mengadakan sidang untuk
Wakil umat Islam dari seluruh penjuru mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
nusantara hanya dengan digerakkan oleh Sidang tersebut dilakukan dalam 2 periode,
kalimat tauhid telah melakukan aksi besar- periode pertama membahas dasar Negara
besaran di Jakarta, tepatnya di area Monumen Indonesia merdeka dan pada sidang kedua
Nasional dan sekitarnya. Aksi tersebut disepakati dasar Negara dan rumusan hukum
dilatarbelakangi ketidakinginan umat dipimpin dasar Indonesia merdeka.
oleh pemimpin kafir. Semangat jihad yang Perumusan dasar Negara pada sidang
membara telah membuahkan hasil yang BPUPKI berjalan cukup alot karena ada
menggembirakan, yakni dengan lengsernya sejumlah usul dari berbagai kalangan. Secara
Basuki Cahaya Purnama yang lebih dikenal garis besar anggota BPUPKI terbagi ke dalam
dengan Ahok dari jabatan Gubernur DKI dan 2 kelompok yaitu kelompok nasionalis dan
vonis pidana yang dijatuhkan untuk dia. kelompok Islam. Kelompok Islam
Fenomena politik tersebut tidak terlepas dari menginginkan dasar Negara Indonesia
peran besar umat Islam yang melakukan merdeka adalah ajaran Islam, sedangkan
gerakan di ibu kota negara terkait dengan kelompok nasionalis menginginkan dasar
percaturan politik bangsa. Indonesia merdeka adalah kebangsaan.
Dari aksi-aksi sejarah yang muncul Perujudan keinginan dari kelompok Islam
sejak dahulu, terlihat bahwa setiap gerakan tersebut tertuang pada rumusan Piagam
umat Islam yang terpusat di Ibu kota negara Jakarta yang berbunyi Negara berdasarkan
akhirnya akan membuahkan hasil yang ketuhanan yang maha Esa dengan kewajiban
menggembirakan bagi umat Islam khususnya menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluknya,
dan bagi bangsa Indonesia umumnya. Dan dan di dalam rancangan hukum dasar Negara
sepanjang sejarah telah tercatat bahwa ruh Indonesia juga tercantum hal seperti itu.
siyasah syar’iyah (politik hukum Islam) telah Pada awalnya rumusan Piagam Jakarta
menginfiltrasi ke dalam kehidupan berbangsa tersebut telah disepakati oleh para tokoh
dan bernegara sekalipun secara eksplisit tidak bangsa yang tergabung dalam BPUPKI. Hal
dapat terlihat secara nyata. ini mendatangkan kegembiraan yang sangat
berarti bagi umat Islam Indonesia umumnya
KESIMPULAN dan tokoh bangsa khususnya. Islam telah
Indonesia adalah sebuah Negara yang mampu mewarnai kehidupan bernegara
telah menemukan kedaulatan sejak 17 melalui rumusan tersebut. Akan tetapi pada
Agustus1945. Sebelum merdeka Indonesia tangal 18 Agustus kesepakatan tersebut
dijajah oleh beberapa bangsa dalam decade berubah, sehingga kata-kata kewajiban
yang cukup panjang. Penjajahan Belanda menjalan syari’at Islam bagi para pengikutnya
terhadap Indonesia berlangsung selam 3,5 raib dari rumusan. Setelah ditelusuri kenyataan

Edi Rosman & Sasmiarti 13 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

itu tejadi karena tuntutan dari tokoh-tokoh akan datang. Perjuangan tidak akan pernah
Indonesia Timur yang keberatan dengan berhenti sampai kehidupan kenegaraan benar-
dicantumkannya kata-kata tersebut. Tokoh benar berdasarkan kepada siayasah syar’iyah
Islam mengabulkan tuntutan tersebut demi (politk hukum Islam). Sekalipun secara formal
keutuhan bangsa dan Negara, apalagi saat itu dan ekspilit tidak pernah dicantumkan istilah
Indonesia masih berada dalam kondisi labil, siyasah syari’iyah, tetapi umat Islam akan terus
karena NICA akan kembali ke Indonesia. memperjuangakan eksistensinya tetap
Tegaknya Negara Indonesia tidak terpelihara dalam kehidupan berbangsa dan
terlepas dari perjuangan umat Islam seluruh bernegara.
penjuru Nusantara. Perjuangan umat Islam
tersebut tidak hanya pada masa lampau tapi
terus berlanjut sampai hari ini dan masa yang

Edi Rosman & Sasmiarti 14 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdurrahman taj, Al-siyasah al-Syar’iyah wa al-Fiqh al-Islami, Mesir : Mathba’ah Dar al-Ta’lif, 1993.

Anshari, Endang Saifuddin, Piagam Jakarta 22 Juni 1945 : Sebuah Konsensus Nasional Tentang Dasar
Negara Republik Indonesia (1945-1959), Jakarta : Gema Insani Press, 1997.

Azhary, Muhammad Tahir, Negara Hukum Suatu Studi Tentang Prinsip-prinsipnya dilihat dari Segi
Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini, Jakarta: Bulan
Bintang, 1992.

Khallaf, Abdul Wahab, Siyasah Syar`iyyah Aw Nizam al-Daulah Islamiyah Fi Syuun al-Dusturiyah wa al-
Kharijiah wa al-Maliyah; Kaherah, Dar al-Ansar, 1982.

Iqbal, Muhammad, Fiqh Siyasah ,Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam Jakarta : Penerbit Gaya
Media Pratama, 2001.

Ismaun , Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung: IKIP, 1984.

Mahfud, MD., Moh.., Politik Hukum di Indonesia, Jakarta : LP3ES, 1998.

Pulungan, Suyuthy, Fiqh Siyasah, Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta : Rajawali, 1994.

Ridhwan Indra, Moh. Peristiwa-peristiwa di Sekitar Proklamasi 17-08-1945. Jakarta: Sinar Grafika,
1987.

Sunny, Isma’il, Tradisi dan Inovasi Keislaman di IndonesIa dalam Bidang Hukum Islam, dikutip dari Bunga
Rampai Peradilan Islam di Indonesia, Jilid I, Bandung: Ulul Albab Press, 1997.

Taqiyuddin, An-Nabhani, Muqaddimah al-Dustur, Juz I , Beirut : Darul Ummah, 2003.

Wati, Retno Sasongko, Ensiklopedia Sejarah Nasional dan Dunia, tt : tp. t.th

http://ditakharismasafitri.blogspot.com/2017/04/kedatangan-bangsa-eropa-dan-awal-mula.html,
akses terakhir hari Senin tanggal 28 Mei 2018, pukul 14.05 WIB.

http://wawasansejarah.com/piagam-jakarta/, diakses tanggal 29 Mei 2018, pukul 15.43 WIB

https://tirto.id/sukarno-dalam-polemik-piagam-jakarta-cq7m, akses terakhir tanggal 29 Mei


2018, pukul 16. 37.

Edi Rosman & Sasmiarti 15 Implementasi Politik Hukum Islam….


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 02 , No. 01., Januari-Juni 2018

halaman ini tidak disengaja kosong

Edi Rosman & Sasmiarti 16 Implementasi Politik Hukum Islam….

You might also like