Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Tugas Matakuliah Sistem Ekonomi Dan Keuangan Islam (SEKI)

Nama : Ilham Daylami


NIM : 223110090

1. Jelaskan bagaimana implikasi worldview terhadap perilaku?

Jawaban :

Kehidupan manusia baik secara individu maupun kelompok akan memiliki worldview (pandangan
dunia) yang dimana setiap kepercayaan, bangsa, peradaban bahkan setiap orang memiliki worldview
masing-masing, dengan mengambil worldview tertentu tatanan kehidupan manusia mengalami
perbedaan satu dengan yang lainnya.

Munculnya worldview dipengaruhi beberapa faktor, adapun faktor dominannya adalah sistem
kepercayaan, kebudayaan, agama, filsafat, tatanan nilai yang mempengaruhi pola fikir terhadap
kepercayaan, perasaan dan apa-apa yang terdapat dalam pikiran orang yang berfungsi sebagai
motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral manusia.

Worldview merupakan asas bagi setiap perilaku manusia, termasuk aktifitas-aktifitas ilmiyah dan
teknologi. Setiap aktifitas manusia akhirnya dapat dilacak pada pandangan hidupnya, dan dengan
begitu aktifitasnya dapat direduksi kedalam pandangan hidup.

2. Menurut Anda, sejauh mana worldview mempengaruhi pembentukkan perilaku manusia?

Jawaban :

Menurut saya Wordview merupakan pemahaman seseorang atau masyarakat terhadap fenomena
yang dimana pandangan ini dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal; baik
keturunan, faktor pendidikan, kondisi sosial budaya, agama dan lain sebagainya. Worldview
sebagai dasar bagi setiap sikap dan perilaku seseorang, termasuk kegiatan ilmiah. Setiap kegiatan
seseorang terefleksi dari pandangan hidupnya worldview tersebut. Proses pembentukan
pandangan hidup sejalan dengan proses pembentukan elemen-elemen pokok yang merupakan
bagian dari struktur pandangan hidup itu. Struktur worldview hampir serupa dengan elemen
worldview dan terdapat sedikitnya lima bagian penting yaitu:

1) Tentang kehidupan 2) Tentang dunia


3) Tentang pengetahuan 4) Tentang pengetahuan
5) Tentang manusia

Worldview (pandangan hidup/pandangan alam) adalah pemahaman seorang terhadap konsep-


konsep pokok tertentu. Pemahaman setiap manusia akan mempengaruhi perilakunya.

Cara pandang, sikap, dan perilaku seorang manusia ditentukan, bagaimana ia memahami suatu
objek yang diinderanya. Antar ilmuwan satu dengan lainnya, yang memiliki pandangan hidup
bebeda akan menghasilkan kesimpulan berbeda tentang satu fenomena. Pandangan hidup yang
memiliki dimensi kepercayaan pada Tuhan, contohnya, tentu akan menerima pengetahuan.
Sebaliknya pandangan hidup yang mengingkari eksistensi Tuhan akan meniadakan pengetahuan
duniawi dan pengetahuan spiritual lainnya.
3. Jelaskan perbedaan antara Islamic Worldview dengan Worldview Barat/Sekular?

Jawaban :

Worldview Islam sangatlah berbeda dengan worldview Barat yang berpandangan bahwa Elemen
worldview Barat adalah kekuatan rasio manusia yang merupakan produk budaya dan sosio historis
pada masa tertentu dan berorientasi pada realitas dunia saja. Dan berbeda dengan worldview
Kristen yang mengafirmasi firman Tuhan sebagai dasar worldview bible. Namun firman Tuhan
tersebut hanya berisi sekedar kewajiban iman terhadap Tuhan Trinitas, inkarnasi Tuhan dalam
Kristus, penebusan dosa oleh Kristus namun terdikotomi dari adanya keyakinan kepada Tuhan yang
transenden. Sedangkan hubungan antara Tuhan, manusia dan alam tidak pernah ada aturan yang
baku, semuanya mengikuti interpretasi dari para teolog, walhasil mengakibatkan kemunculan
berbagai sekte dalam agama Kristen itu sendiri, kemudian antar sekte tersebut terjadi adu klaim
kebenaran dan menyalahkan yang lainnya. Lebih dari itu, karena tiadanya aturan yang mengatur
antar aspek Tuhan, manusia, dan alam menyebabkan hilangnya ruang untuk ilmu pengetahuan
dalam ranah agama. Hal tersebut memicu sekularisasi, yakni pemisahan agama dengan urusan
dunia.

Islamic Worldview bukanlah ajaran baru dalam Islam. Sebab, Islam adalah agama yang sudah
sempurna sejak awal. Islam tidak berkembang dalam sejarah. Konsep tajdid (pembaruan) dalam
Islam, bukanlah membuat buat hal yang baru dalam Islam, tetapi merupakan upaya untuk
mengembalikan kemurnian Islam. Ibarat cat mobil, warna Islam adalah abadi. Jika sudah mulai
tertutup debu, maka tugas tajdid adalah mengkilapkan cat itu kembali, sehingga bersinar cerah
seperti asal mulanya, dan bukannya mengganti dengan warna baru yang berbeda dengan warna
sebelumnya. Islamic worldview adalah upaya perumusan ajaran-ajaran pokok dalam Islam, yang
formulasinya disesuaikan dengan tantangan zaman yang sedang dihadapi oleh kaum Muslimin.
Karena saat ini yang sedang mendominasi umat manusia termasuk umat Islam adalah pemikiran
Barat yang sekular-liberal, maka konsep Islamic Worldview ini pun dirumuskan agar kaum Muslim
tidak terjebak atau terperosok dalam pemikiran-pemikiran yang dapat merusak keimanannya.

Sebagai bentuk intropeksi akan kondisi umat Islam terkini, maka munculah pertanyaan apakah
hidup kita selama ini sudah menggunakan cara pandang yang bersumber dari Wahyu Allah, Atau
kita secara perlahan tanpa disadari telah mengikuti pandangan-pandangan yang hanya indah
dalam bait-bait retorika dan spekulasi saja. Karena terdapat perbedaan pandangan antara The
Worldview of Islam yang bersumber pada wahyu dengan The Worldview ala barat yang bersumber
pada spekulasi. Walaupun kedua pandangan ini sama-sama menghasilkan aktifitas ilmiah dan
berimbas pada tersebarnya ilmu pengetahuan beserta pengamalannya. Namun, keduanya
sangatlah berbeda dan tidak dapat dipersatukan.

Sekularisme adalah produk Worldview barat yang tidak cocok dengan Islam sama sekali.
Sebab Worldview barat dan Islam kenyataannya memang sangat berbeda. Menurut sohail
sekularisme di Barat digunakan untuk memisahkan Negara dari otoritas agama. Tujuannya agar
kedamaian dapat dipertahankan dalam masyarakat plural. Dengan menganut sekularisme juga,
kewarganegaraan tidak ditentukan oleh agama dan kepercayaan, tapi bergantung kepada hak dan
kewajiban masing-masing warganegara. Namun, kenyataannya di Negara-negara Islam,
sekularisme dipahami sebagai antiagama dan anti-Islam.

Worldview Barat tidak hanya memisahkan otoritas agama terhadap negar namun juga terhadap
ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap hasil dari berbagai perubahan paradigma dan
spekulasi. Hal tersebut jika ditelusuri terdapat sejarah traumatic atas hegemoni gereja yang telah
mematikan ilmu pengetahuan, sehingga munculah sekulerisasi pemisahan ilmu pengetahuan dan
agama.

Berkait dengan sekularisme, pada awalnya masyarakat Barat terkekang oleh gereja. Gereja
memegang kontrol penuh terhadap setiap lini kehidupan masyarakat Barat, baik dalam urusan
agama dan keyakinan, sosial-kemasyarakatan, urusan keilmuan, ekonomi, politik, kenegaraan, dan
lain sebagainya. Tak boleh ada satu hal pun yang boleh berseberangan dengan doktrin gereja. Jika
sampai ada yang berbuat bidah atau menyimpang dari Bibel atau ajaran gereja, maka hukumannya
adalah inkuisisi dengan beragam jenis siksaan yang sangat mengerikan. Masa itu adalah
masa ketika akal masyarakat tak boleh berkembang dan tak boleh melontarkan pemikiran yang
tidak sesuai dengan doktri Bibel. Ahlasil, masyarakat Barat pun saat itu terjerumus ke dalam jurang
kebodohan dan kemunduran karena kehidupan mereka dikontrol penuh oleh gereja.

4. Menurut anda, adakah hubungan antara Islamic Worldview dengan Ilmu Ekonomi Syariah?

Jawaban :

Islamic Worldview berbasis pada pandangan hidup bahwa Tuhan menciptakan manusia hanya
untuk beribadah kepada-Nya, mencakup seluruh tujuan dan aktivitas manusia sebagai bagian dari
bentuk ibadah dan penghambaan diri dan mencakup semua aspek kehidupan, baik pribadi, sosial,
ekonomi, politik dan aspek lainnya. Islamic Worldview menawarkan perspektif yang utuh dalam
memandang permasalahan ekonomi, bukan pemisahan antara hal spiritual dan fisik, fenomena
yang nyata dan gaib, hal material dengan makna, dan antara kehidupan dunia dan akhirat.

Worldview yang dimiliki oleh setiap manusia akan membentuk suatu nilai. Sebagai contoh, orang
yang berpandangan bahwa kesejahteraan dan kekayaan adalah tujuan hidup akan memiliki nilai
untuk selalu mencari keuntungan/profit sehingga mendorong perilaku ekonomi berupa
menabung berdasarkan motif bunga dan melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan
keuntungan. Sedangkan orang yang memiliki pandangan bahwa tujuan hidup adalah untuk
beribadah kepada Allah akan memiliki nilai ketaatan agama yang mendorong perilaku
ekonominya berupa menabung untuk dapat berangkat melaksanakan ibadah haji, menyisihkan
penghasilan yang dimiliki untuk zakat, infaq, shadaqah dan wakaf, dan lain sebagainya.

Ekonomi Islam adalah perwujudan dari Islamic Worldview dan wujud totalitas dalam
menjalankan agama. Islam memiliki aturan yang jelas dalam melakukan muamalah seperti
dihalalkannya jual beli, diharamkannya riba, diharamkannya memakan harta secara bathil, dan
lain sebagainya. Hal ini tentu jauh berbeda dengan ekonomi konvensional yang didalamnya tidak
hadir nilai-nilai agama. Ekonomi Islam memiliki prinsip-prinsip yang memiliki tujuan utama untuk
mencari keridhaan Allah SWT. Dalam kehidupan berekonomi, Islam mengatur mengenai banyak
hal termasuk transaksi jual beli, kewajiban menunaikan zakat, larangan riba, cara berhutang, dan
lain sebagainya.

Islamic Worldview yang dimiliki oleh umat islam dan kepercayaan umat islam terhadap hari akhir
senantiasa mendorong muslim untuk melakukan segala aktivitasnya dalam kehidupan, termasuk
aktivitas ekonomi berlandaskan syariat islam sesuai tuntunan Al Quran dan Sunnah sebagai
bentuk manifestasi ibadah kepada Allah SWT sehingga kelak dapat mencapai tujuan utama yaitu
Surga.

5. Dari perspektif anda, adakah urgensi untuk mengislamisasikan pemikiran melalui Islamic
Worldview di tengah kondisi ekonomi domestik/global saat ini?

Jawabanya :

Menurut saya sangat urgent mengislamisasikan pemikiran melalui Islamic Wordview di tengah
kondisi ekonomi saat ini karena Islamic world view berperan sebagai asas bagi sikap dan perilaku
individu dan kelompok, motor bagi perubahan individu, sosial, bahkan aktivitas ilmiah, agar
terlepas dari keragu-raguan dan penyimpangan dari ajaran Islam itu sendiri. Dengan demikian
dengan berekonomi, masyarakat dapat beribadah kepada Allah.

Dan juga Islamic Worldview dan wujud totalitas dalam menjalankan agama. Islam memiliki aturan
yang jelas dalam melakukan muamalah seperti dihalalkannya jual beli, diharamkannya riba,
diharamkannya memakan harta secara bathil, dan lain sebagainya. Dan juga akan berdampak
positif terhadap perekonomian di negara ini.

Salah satu keuntungan utamanya adalah peningkatan kesadaran tentang keadilan sosial. Konsep ini
sangat penting bagi masyarakat, karena merupakan salah satu komponen utama dari
pengembangan ekonomi berkelanjutan.

Dengan mengembagkan prinsip – prinsip keadilan sosial, masyarakat dapat mempromosikan


kesejahteraan bagi semua orang. Selain itu juga menyediakan instrument finansial yang lebih
ramah lingkungan dengan menekan pentingnya pengembangan ekonomi berkelanjutan. Dan juga
mendorong berinvestasi yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara bertanggung
jawab dan mengurangi kesenjangan sosial.

You might also like