Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, DESAIN PRODUK

DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


SONGKET SILUNGKANG ANDE DARAMA DI GUNUNG
PANGILUN KOTA PADANG (PLAZA MABEL CENTRAL
JEPARA)

Findo Winarto, Maria Magdalena


STIE KBP Padang
findowinarto@gmail.com

ABSTRACT

Silungkang songket fabric is a custom fabric for the Minang people and is used as a
symbol of a person's social status in addition to wealth, consumer purchasing decisions
are an intense behavior related to the consumer's desire to behave in a certain way in
order to own and use the product. The purpose of this study was to determine the effect of
service quality, product design and location on the decision to purchase Songket
Silungkang Ande Darama at Padang City Pangilun Mountain (Mabel Central Jepara
Plaza). This type of research is quantitative. The population of this study were consumers
who came to Ande Darama shop in Padang City Pangilun Mountain (Plaza Jepara
Central Furniture) who had felt the service and design of silungkang songket products,
which the authors took as many as 312 respondents in 2017 with 75 people taken by
simple random sampling . Data is processed using multiple linear regression. The results
showed that there was an effect of service quality on consumer purchasing decisions in
buying Silungkang songket t -2.913> t table 1.666, and sig value 0.005 <0.05, there was
a product design effect on consumer purchasing decisions in buying songket Silungkangt
count 2.995,> t table 1,666, and sig value 0.004 <0.05 and there is a location effect on
consumer purchasing decisions in buying Silungkang songket t count 5.847,> t table
1.666, and sig 0.000 <0.05 and suggestions for future researchers to be able to use
research as a reference which will later provide comparison in conducting further
research.

Keywords: Service Quality, Product Design, Location, Purchase Decision

PENDAHULUAN Berdasarkan latar belakang tersebut


Kain songket Silungkang merupakan maka timbul permasalahan, yaitu
kain adat bagi masyarakat Minang dan apakah desain produk yang
digunakan sebagai simbol status sosial terkandung dalam kain songket
seseorang dalam masyarakatnya selain harta Silungkang masih menunjukan makna
kekayaan.Motif-motif dalam kain songket simbolisnya dan apakah kain songket
Silungkang mengandung makna simbolis Silungkang masih digunakan sebagai
yang bersifat sakral karena dahulu kain penentu simbol status sosial seseorang
songket dipakai dalam upacara perkawinan, di Budaya Minang,Sumatera Barat.
keagamaan dan upacara adat lainnya dan Karena itu, songket Minang di
tidak untuk dipakai sehari-hari.Sekarang ini samping memiliki nilai estetis, juga
banyak kain songket buatan pabrik yang memiliki makna simbolik. Apakah
beredar dipasaran dengan harga relatif motif yang terkandung dalam kain
terjangkau membuat kain songket buatan songket Silungkang masih
tangan menjadi berkurang peminatnya. menunjukan makna simbolisnya dan

1
apakah kain songket Silungkang masih dan Promosi Terhadap Keputusan
digunakan sebagai penentu simbol status Pembelian Produk Lion Star Di
sosial seseorang di Sumatera Barat Kota Modern Market Jakarta. Hasil
Padang. penelitian menunjukkan bahwa
Keputusan pembelian konsumen kualitas pelayanan berpengaruh positif
adalah merupakan intense perilaku yang terhadap keputusan pembelian.
berkaitan dengan keinginan konsumen untuk Berikut data Penjualan Songket
berperilaku menurut cara tertentu guna Silungkang Ande Darama di Gunung
memiliki dan menggunakan produk, Pangilun Kota Padang. (Plaza Mebel
keputusan pembelian konsumen menjadi Sentral Jepara) Januari sampai Juni
suatu hal yang penting untuk diperhatikan 2016 pada Tabel 1dibawah ini:
karena hal ini tentu akan menjadi suatu Tabel 1
pertimbangan bagaimana suatu strategi Data Penjualan Songket Silungkang
pemasaran yang akan dilakukan oleh Ande Darama di Gunung Pangilun
perusahaan berikutnya (Avetoe & Lamidi, Kota Padang dari Bulan Januari -
2005) Juni 2017
Kualitas pelayanan adalah suatu No Bulan Penjualan Persen
kondisi dinamis yang berhubungan dengan (Unit)
produk, jasa, manusia, proses danl 1 Januari 39 -
ingkungan yang memenuhi atau melebihi 2 Februari 42 7,6%
harapan. Pelayanan adalah setiap tindakan 3 Maret 40 4,7%
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak 4 April 38 5%
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak 5 Mei 41 7,8%
berwujud atau tidak mengakibatkan 6 Juni 45 9,7%
kepemilikan apapun. Layanan purna jual
adalah berbagai macam layanan yang Dari hasil data diatas bisa kita
disediakan produsen atau perusahaan setelah lihat penjualan toko songket
produk dibeli oleh konsumen.(Mahmud & silungkang ande darama pada bulan
Alfianto, 2014) Januari ke Februari mengalami
Kotler & Keller (2012) peningkatan sebesar 7,6% pada bulan
mengemukakan bahwa desain produk adalah Februari ke Maret mengalami
totalitas fitur yang mempengaruhi penurunan sebesar 4,7 % sedangkan
penampilan dan fungsi suatu produk tertentu pada bulan Maret ke April mengalami
menurut yang diisyaratkan dari segi penurunan kembali sebesar 5%, Pada
kebutuhan pelanggan. Sementara itu, Hayes bulan April ke Mei mengalami
menyatakan bahwa desain produk peningkatan sebesar 7,8% dan pada
merupakan factor yang akan sering bulan Mei hingga Juni mengalami
memberikan kepada perusahaan sisi peningkatan yang signifikan sebesar
bersaingnya (Mahmud & Alfianto, 2014) 9,7%.
Lokasi disebut strategis bila berada Berdasarkan latar belakang di
dipusat kota, kepadatan populasi, atas dan bentuk tabel yang tidak stabil
kemudahan mencapainya menyangkut dari bulan ke bulan hal inilah yang
kemudahan transportasi umum, kelancaran menjadi alasanpenulis untuk
lalu lintas dan arahnya tidak melakukan penelitian tentang.
membingungkan konsumen(Wibowo, 2014). “Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Desain Produk dan Lokasi
oleh (Avetoe & Lamidi, 2005) tentang Terhadap Keputusan Pembelian
Pengaruh Kualitas Layanan, Ekuitas Merek Songket Silungkang Ande Darama

2
di Gunung Pangilun Kota Padang (Plaza 2. Estetika
Mabel Central Jepara). 3. Daya Tarik
Lebih lanjut masih menurut
LANDASAN TEORI Kotler dan Keller, desain yang baik
1. Keputusan Pembelian bagi perusahan adalah kemudahan
Menurut Kotler & Keller ( 2012) dalam pembuatan dan distribusi.
menyatakan bahwa, “Purchase decision is Sedangkan bagi konsumen, desain
the buyer’s decision about which brand to yang baik adalah produk yang indah
purchase” yang artinya bahwa keputusan atau bagus untuk dilihat, mudah di
pembelian adalah tahap proses keputusan buka, dipasang, digunakan, diperbaiki,
dimana konsumen secara actual melakukan dan dibuang.
pembelian produk. Konsumen sebagai 4. Lokasi
pelaku utama dalam proses pembelian selalu Menurut Wibowo (2014) Suatu
menjadi perhatian produsen. Keputusan lokasi disebut strategis bila berada
pembelian yang dilakukan oleh konsumen dipusat kota, kepadatan populasi,
dapat terjadi apabila kosumen sudah kemudahan mencapainya menyangkut
mendapatkan layanan dari pemberian jasa kemudahan transportasi umum,
dan setelah itu konsumen merasakan adanya kelancaran lalu lintas dan arahnya
kepuasan dan ketidakpuasan, maka dari itu tidak membingungkan konsumen.
konsep-konsep keputusan pembelian tidak Sejalan dengan semakin menjamurnya
lepas dari konsep kepuasan konsumen. bisnis atau usaha yang menawarkan
2. Kualitas Pelayanan produk atau jasa yang sejenis,
Menurut Sriyanto & Kuncoro (2015) perbedaan yang sangat tipis sekalipun
kualitas layanan merupakan tingkat pada lokasi dapat berdampak kuat
keunggulan (excellence) yang diharapkan pada pangsa pasar dan kemampu
dan pengendalian atas keunggulan tersebut labaan sebuah usaha. Disamping itu,
untuk memenuhi keinginan pelanggan. Ada keputusan pemilihan suatu lokasi juga
dua faktor utama yang mempengaruhi mencerminkan komitmen jangka
kualitas layanan perusahaan yaitu harapan panjang perusahaan dalam hal
pelanggan (expectation) dan kinerja keuangan, karena merubah lokasi yang
perusahaan yang dirasakan konsumen buruk kadangkala sulit dilakukan dan
(performance). Kualitas layanan jasa sangat mahal.
perusahaan dianggap baik dan memuaskan Pengembangan Hipotesis
jika jasa perusahaan yang diterima 1. Pengaruh Kualitas Pelayanan
melampaui harapan konsumen, jika jasa Terhadap Keputusan pembelian
perusahaan yang diterima lebih rendah dari Songket Silungkang Ande
pada yang diharapkan maka kualitas layanan Darama di Gunung Pangilun
jasa perusahaan dipersepsikan buruk. Kota Padang (Plaza Mabel
3. Desain Produk Central Jepara)
Kotler & Keller (2012) Menurut Isnaini et al (2015)
mendefinisikan “Design is the totality of mendefinisikan pelayanan adalah
features that affect how a product looks, perilaku penjual kepada pembeli
feels, and functions to a consumer.”. Hal itu dengan memberikan kepuasan kepada
berarti bahwa desain merupakan totalitas konsumen atau pembeli, agar
fitur yang mempengaruhi bagaimana sebuah konsumen atau pembeli merasa
produk terlihat, terasa, dan berfungsi bagi dihargai dan mendapatkan barang atau
konsumen. Desain menawarkan tiga hal: jasa yang sesuai dengan keinginannya.
1. Fungsi

3
Pernyataan tersebut juga didukung lalu lintas dan arahnya tidak
oleh beberapa penelitian terdahulu Sriyanto membingungkan konsumen (Wibowo,
& Kuncoro (2015) tentang Pengaruh 2014)
Kualitas Layanan, Ekuitas Merek dan Penelitian ini dilakukan oleh
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Avetoe & Lamidi (2005) Tentang
Produk Lion Star Di Modern Market Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan
Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan Dan Lokasi Terhadap Keputusan
bahwa kualitas pelayanan berpengaruh Pembelian Konsumen.
positif terhadap keputusan pembelian. Dari hasil penelitian di atas
Dari hasil penelitian di atas pengembangan hipotesis di ketahui
pengembangan hipotesis di ketahui bahwa: bahwa:
H1 : Diduga kualitas pelayanan H3 : Diduga lokasi berpengaruh
berpengaruh positif terhadap positif terhadap keputusan
keputusan pembelian pembelian
2. Pengaruh Desain Produk Terhadap
Keputusan pembelian Songket METODE PENELITIAN
Silungkang Ande Darama di Gunung Jenis penelitian yang
Pangilun Kota Padang (Plaza Central digunakan adalah Penelitian
Mabel Jepara) Kuantitatif. Dalam penilitian ini yang
Desain yang baik bagi perusahan menjadi objek penelitian seluruh
merujuk pada kemudahan dalam pembuatan konsumen yang membeli Songket
dan distribusi. Sedangkan bagi konsumen, Silungkang Ande Darama di Gunung
desain yang baik adalah produk yang indah Pangilun Kota Padang. (Plaza Mabel
atau bagus untuk dilihat, mudah di buka, Sentral Jepara ). Populasi penelitian
dipasang, digunakan, diperbaiki, dan ini adalah konsumen yang datang ke
dibuang (Kotler & Keller, 2012). toko Ande Darama di Gunung
Pernyataan tersebut juga didukung Pangilun Kota Padang (Plaza Mebel
oleh Saidani (2013) tentang Pengaruh Central Jepara) yang telah merasakan
Kualitas Produk Dan Desain Produk pelayanan dan desain produk songket
Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu silungkang,yang penulis ambil
Olahraga Futsal Adidas Di Wilayah Jakarta sebanyak 312 orang Responden pada
Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahun 2017 dengan Jadi jumlah sampel
desain produk berpengaruh positif terhadap pada penelitian ini adalah 75 Sampel.
keputusan pembelian. Pengambilan sampel dengan
Dari hasil penelitian di atas menggunakan teknik purposive
pengembangan hipotesis di ketahui bahwa: sampling. Jenis data yang digunakan
H2 : Diduga desain produk dalam penelitian ini berupa data
berpengaruh positif terhadap kuantitatif. Data Kuantitatif adalah
keputusan pembelian data yang berhubungan dengan
3. Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan kategorisasi, karakteristik berwujud
pembelian Songket Silungkang Ande pertanyaan atau berupa kata-kata. Data
Darama di Gunung Pangilun (Plaza ini biasanya didapat dari wawancara
Mabel Central Jepara) dan bersifat subjektif. Data kuantitatif
Suatu lokasi disebut strategis bila dapat berbentuk ordinal atau ranking
berada dipusat kota, kepadatan populasi, (Sugiyono, 2015a).
kemudahan mencapainya menyangkut Teknik pengumpulan data
kemudahan transportasi umum, kelancaran dalam penelitian ini adalah Survey,
Survey merupakan teknik

4
pengumpulan data dimana data diperoleh Untuk mencari tingkat
berdasarkan pemberian kuesioner terhadap keakuratan jawaban responden
sampel yang diteliti. digunakan rumus berikut:
Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian dijelaskan sebagai
atribut untuk seseorang, atau Objek yang
Pengkatagorian nilai mencapai
mempunyai variasi antara satu orang dengan
responden digunakan klasifikasi
yang lain atau satu objek dengan beberapa
(Sugiyono, 2015) sebagai berikut:
objek lain (Sugiyono, 2015a).
Tabel 2
Variabel yang digunakan dalam
RentangSkala TCR
penelitian ini adalah variabel bebas
(independent variable), variabel terikat No Angka Keterangan
(dependent variable). 1 81% - 100% Sangat Baik
1. Variabel Bebas (independent variable) 2 61% - 80% Baik
Variabel bebas adalah variabel yang 3 41% - 60% Netral
mempengaruhi atau yang menjadi sebab 4 21% - 40% Kurang Baik
perubahannya atau timbulnya variabel 5 0% - 20% Sangat Tidak
dependen atau terikat (Sugiyono, 2015a). Baik
Dalam penelitian ini variabel bebasnya 3. Uji Asumsi Klasik
adalah kualitas pelayanan, desain produk, a. Uji Normalitas
dan lokasi. Dalam pengujian ini
2. Variabel Terikat (dependent variable) menggunakan indikator uji
Variabel terikat merupakan variabel Kolmogrov-smirnov dengan
yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena pedoman sebagai berikut :
adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015a). a. Jika nilai
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah probabilitas > 0,05
keputusan pembelian. maka Ho diterima
Teknik Analisis Data b. Jika nilai
1. Uji Instrumen Penelitian probabilitas < 0,05
a. Uji Validitas maka Ho ditolak
Pengambilan keputusan adalah: b.Uji Multikolinearitas
a. Jika Corrected Item-Total Kriteria pengujian
Correlation > 0,300 maka dimensi multikolinearitas adalah
tersebut valid. sebagai berikut:
b. Jika Corrected Item-Total a. Tolerance > 0.1
Correlation < 0,300 maka dimensi b. Variance Inflation
tersebut tidak valid. Factor (VIF) < 10
C. Uji Liniearitas
b.Uji Reliabilitas Pengujian pada SPSS dengan
Salah satu pengambilan keputusan menggunakan test of linearity dengan
reliabilitas adalah : nilai signifikan 0,05. Jika dua buah
a. Jika Cronbach’s Alpha positif, serta variabel dikatakan mempunyai
Cronbach’s Alpha > 0,60 maka hubungan linearitas bila signifikan
dimensi tersebut reliabel. lebih dari 0,05,Uji ini apabila nilai
b. Jika Cronbach’s Alpha negatif, serta signifikan dari kedua variabel yang di
Cronbach’s Alpha < 0,60 maka uji melalui test of linearity lebih dari
dimensi tersebut tidak reliabel. 0,05, maka hubungan kedua variabel
2. Uji TCR (Tingkat Capaian Responden) mempunyai hubungan linieritas.

5
D. Uji Heteroskedastisitas HASIL DAN PEMBAHASAN
Model koefisien regresi yang sangat Deskripsi statistik responden
baik adalah yang tidak terjadi gejala menjelaskan mengenai frekuensi dan
heteroskedastisitas. Jika pvalue > 0,05 persentase responden berdasarkan
tidak signifikan berarti tidak terjadi jenis kelamin, umur, pekerjaan, rata-
heteroskedastisitas artinya model regresi rata pendapatan dan pendidikan.
lolos uji heteroskedastisitas. Responden Berdasarkan Jenis
Oleh karena itu, apabila jika pvalue > Kelamin
0,05, maka tidak terjadi gejala Deskripsi responden
heteroskedastisitas. berdasarkan jenis kelamin bertujuan
C. Uji Autokorelasi untuk menggelompokkan responden
Cara mendeteksi gejala autokorelasi berdasarkan jenis kelamin. Proporsi
adalah dengan menggunakan menggunakan responden berdasarkan jenis kelamin
rumus nilai DW (Durbin Watson). Tingkat pada penelitian ini dapat dilihat pada
signifikan yang ditetapkan adalah 5%. Jika tabel berikut ini:
nilai signifikan yang dihasilkan berada < 5% Tabel 3
maka autokorelasi antara data sekarang Karakteristik Responden
dengan data sebelumnya, namun jika nilai Berdasarkan Jenis Kelamin
signifikan yang dihasilkan > 5% maka tidak Jenis Frekuensi Persentase
ada gejala Autokorelasi. Kelamin (Orang)
Laki-Laki 19 25.3
Analisis Regresi Berganda Perempuan 56 74.7
Analisis regresi berganda merupakan Total 75 100%
untuk mengetahui hubungan antara variabel Sumber: Hasil Analisis Data
independen dan variabel dependen. Penelitian Th.2018
Y=α+β1X1+β2X2+β3X3 +e Tabel diatas menjelaskan
bahwa komposisi jenis kelamin
Uji Hipotesis responden, dimana 56 orang (74,7%)
1. T-Test (Uji t statistik) responden adalah perempuan dan
Dalam uji statistik t dasarnya adalah sebanyak 19 orang (25,3%). Jadi dapat
untuk mengetahui seberapa baik pengaruh disimpulkan jenis kelamin perempuan
satu variabel independen secara perorangan paling banyak pada penelitian ini.
dalam menjelaskan variabel dependen. Responden Berdasarkan Umur
Pengujian t statistik didapatkan dengan Deskripsi responden
menggunakan signifikan level 0,05 (α=5%). berdasarkan umur bertujuan untuk
Apakah hipotesis diterima atau ditolak menggelompokkan responden
dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: berdasarkan umur. Proporsi responden
2. Koefisien determinasi (R2) berdasarkan umur pada penelitian ini
Pengujian koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
intinya adalah untuk melihat seberapa jauh
kemampuan model dalam menjelaskan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi didapatkan antara nol dan satu.
Jika niilai R2 yang didapatkan bernilai kecil
berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen sangat terbatas.

6
Tabel 4 bekerja sebagai PNS yaitu sebanyak
Karakteristik Responden Berdasarkan 37 orang.
Umur Responden Berdasarkan Rata-Rata
Jenis Kelamin Frekuensi Persenta Pendapatan
(Orang) se Deskripsi responden
>45 Tahun 26 34.7 berdasarkan rata-rata pendapatan
20-30 Tahun 6 8.0 bertujuan untuk menggelompokkan
31-45 Tahun 43 57.3 responden berdasarkan rata-rata
Total 75 100% pendapatan. Proporsi responden
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian berdasarkan rata-rata pendapatan pada
Th.2018 penelitian ini dapat dilihat pada tabel
Tabel diatas menjelaskan bahwa berikut ini:
komposisi umur responden, dimana 26 Tabel 6
orang (34,7%) responden dengan umur >45 Karakteristik Responden
tahun, sebanyak 6 orang (8%) dan sebanyak Berdasarkan Rata-Rata Pendapatan
43 orang (57,3%) dengan umur 31-45 tahun. Rata-Rata Frekuensi Persen
Jadi dapat disimpulkan umur responden Pendapatan (Orang) tase
paling banyak adalah 31-45 tahun. (%)
Responden Berdasarkan Status >6 Juta 14 18.7
Pekerjaan 2,5 juta-3,5 9 12.0
Deskripsi responden berdasarkan juta
status pekerjaan bertujuan untuk 4 juta-6 juta 52 69.3
menggelompokkan responden berdasarkan Total 75 100%
status pekerjaan. Proporsi responden Sumber: Hasil Analisis Data
berdasarkan status pekerjaan pada penelitian Penelitian Th.2018
ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel diatas menjelaskan
Tabel 5 bahwa rata-rata pendapatan responden,
Karakteristik Responden Berdasarkan dimana 18,7% atau sebanyak 14
Status Pekerjaan responden dengan rata-rata pendapatan
Status Frekuensi Persentase >6 juta, 12% atau sebanyak 9 orang
Pekerjaan (Orang) (%) dengan pendapatan 2,5 juta-3,5 juta,
Pegawai 13 17.3 69,3% atau sebanyak 52 orang dengan
Swasta rata-rata pendapatan 4juta-6juta. Jadi
PNS 37 49.3 dapat disimpulkan bahwa pengunjung
Wiraswas 25 33.3 yang paling banyak dengan rata-rata
ta pendapatan 4-6 juta sebanyak 52
Total 75 100 orang.
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Responden Berdasarkan
Th.2018 Pendidikan Terakhir
Tabel diatas menjelaskan bahwa Deskripsi responden
status pekerjaan responden, dimana 17,3% berdasarkan pendidikan terakhir
atau sebanyak 13 orang bekerja sebagai bertujuan untuk menggelompokkan
pegawai wiraswasta, 49,3% atau sebanyak responden berdasarkan pendidikan
37 orang bekerja sebagai PNS, 49,3% atau terakhir. Proporsi responden
sebanyak 25 orang bekerja sebagai berdasarkan pendidikan terakhir pada
wiraswasta, 33,3%. Jadi dapat disimpulkan penelitian ini dapat dilihat pada tabel
bahwa responden yang paling banyak yaitu berikut ini:

7
Tabel 7 paling banyak berpendidikan terakhir
Karakteristik Responden Berdasarkan Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 68
Pendidikan Terakhir orang.
Pendidikan Frekuensi Persentase Hasil Analisis Penelitian
Terakhir (Orang) (%) 1. Uji Asumsi Klasik
Tamat 68 90.7 a. Uji Normalitas
Kuliah Uji Normalitas bertujuan
Tamat SMA 7 9.3 untuk menguji apakah dalam suatu
Total 75 100% model regresi mempunyai distribusi
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian yang normal. Dalam penelitian ini
Th.2018 digunakan uji One Sample
Tabel diatas menjelaskan bahwa Kolmogorov-Smirnov. Uji One Sample
status pendidikan terakhir responden, Kolmogorov-Smirnov dasar
dimana 90,7% atau sebanyak 68 responden keputusannya adalah berdasarkan
berpendidikan terakhir tamat kuliah, 9,3% probabilitas (asymptotic significance),
atau sebanyak 7 orang nasabah yaitu jika pvalue > 0,05 maka dapat
berpendidikan terakhir tamat SMA. Jadi disimpulkan data tersebut bernilai
dapat disimpulkan bahwa pengunjung yang normal.

Tabel 8
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kualitas Keputusan
Pelayana Pembelian
n (X1) Desain Produk (X2) Lokasi (X3) (Y)
N 75 75 75 75
Normal Mean 102.61 23.25 31.93 29.36
Paramete Std. 7.170 3.792 5.100 3.570
a,b
rs Deviation
Most Absolute .093 .091 .086 .100
Extreme Positive .093 .057 .073 .100
Differenc Negative -.067 -.091 -.086 -.090
es
Test Statistic .093 .091 .086 .100
c c,d c,d c
Asymp. Sig. (2-tailed) .177 .200 .200 .060
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS Th.2018
Berdasarkan hasil pengolahan terjadi gejala multikoliniaritas Error!
data diatas terlihat bahwa nilai asymp.sig > Reference source not found. Kriteria
0,05 untuk smeua variabel yaitu kualitas uji multikolinearitas yaitu apabila
pelayanan, desain produk,lokasi dan Tolerance < 0,10 dan VIF > 10 Maka
keputusan pembelian. Maka dapat ada Multikolinearitas.
disimpulkan bahwa hasil uji normalitas Tabel 9
kolmogrov-smirnov data tersebut Hasil Uji Multikolinearitas
terdistribusi normal karena nilai signifikan Coefficientsa
lebih besar dari 0,05. Collinearity
Statistics
B. Uji Multikolinearitas Model Tolerance VIF
Uji multikolinieritas bertujuan untuk 1 Kualitas Pelayanan (X1) .975 1.026
menguji apakah model regresi yang Desain Produk (X2) .972 1.028
ditemukan adanya korelasi antar variabel Lokasi (X3) .960 1.042
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
bebas. Model regresi yang baik adalah tidak (Y)

8
Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS
Th.2018 Berdasarkan hasil perhitungan
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan software SPSS versi 24 for
diatas pada table 4.25 dapat dilihat bahwa window, diperoleh skor r (probability
masing-masing variabel independen value) variabel kualitas pelayanan,
memiliki nilai tolerance > 0.1, dan masing- desain produk dan lokasi nilai
masing variabel independent VIF < 10 signifikansi >0,05. Berdasarkan
berdasarkan hasil pengolahan data diatas landasan pengambilan keputusan di
maka dapat disimpulkan bahwa penelitian atas, Ha diterima dan Ho ditolak
ini terbebas dari masalah Multikolinearitas. sehingga data distribusi kualitas
C. Uji Linearitas pelayanan, desaij produk dan lokasi
Hasil perhitungan uji linearitas dengan keputusan pembelian (Y)
variabel kualitas pelayanan, desain produk berpola linear.
dan lokasi terhadap variabel keputusan D. Uji Heteroskedastisitas
pembelian diolah dengan bantuan program Uji Heteroskedastisitas
komputer software SPSS versi 24 for digunakan menguji apakah dalam
windows pada tabel 9 model regresi terjadi ketidaksamaan
Tabel 10 variance dari residual satu
Rangkuman Uji Linearitas Variabel X pengamatan ke pengamatan yang lain.
terhadap Variabel Y Penelitian ini menggunakan dua
Deviation from Linerity metode uji heteroskedastisitas yaitu
Variabel
Df F Sig. dengan model uji glejser. Untuk
27 0.827 0.696 model uji glejser jika probabilitas >
X1-Y
0,05 berarti tidak terjadi
X2-Y 14 0.931 0.532 heteroskedastisitas. Metode garis plot
apabila plot menyebar dan tidak
X3-Y 18 1.536 0.113 membentuk suatu pola maka tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas.
Sumber: Data Primer diolah dengan
SPSS Th.2018
Tabel 11
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.161 2.863 1.453 .151
Kualitas Pelayanan (X1) -.016 .026 -.073 -.606 .546
Desain Produk (X2) -.023 .049 -.055 -.460 .647
Lokasi (X3) .000 .037 .002 .014 .989
a. Dependent Variable: ABRES
Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS Th.2018
Berdasarkan hasil uji E. Uji Autokorelasi
heteroskedastisitas diatas dapat diketahui Autokorelasi merupakan
bahwa nilai signifikan variabel kualitas korelasi time series (lebih menekankan
pelayanan, desain produk dan lokasi nilai pada dua data penelitian berupa data
semuanya > 0,05. Jadi dapat disimpulkan rentetan waktu). Cara mendeteksi ada
bahwa semua nilai variabel kualitas tidaknya gejala autokorelasi adalah
pelayanan, desain produk dan lokasi dengan menggunakan nilai DW
terbebas dari gejala heteroskedastisitas. (Durbin Watson) Error! Reference

9
source not found.. Tingkat signifikan yang Berdasarkan hasil pengolahan
ditetapkan adalah 5%. data diatas pada table 4.27 dapat
Tabel 12 dilihat bahwa nilai Durbin Watson
Hasil Uji Autokorelasi sebesar 1,990. Nilai 1,990 berada
Model Summaryb diantara 1,55 – 2,46 berdasarkan hasil
Model Durbin-Watson pengolahan data diatas maka dapat
a
1 1.990 disimpulkan bahwa penelitian ini
a. Predictors: (Constant), Lokasi (X3), Kualitas terbebas dari masalah Autokorelasi.
Pelayanan (X1), Desain Produk (X2) Uji Regresi Linear Berganda
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) Analisis regresi berganda dalam
Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS penelitian ini dilakukan dengan
Th.2018 menggunakan bantuan program SPSS
Versi 24.0 dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini :
Tabel 13
Hasil Analisis regresi Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.633 4.757 -.133 .894
Kualitas Pelayanan (X1) .126 .043 .252 2.913 .005
Desain Produk (X2) .245 .082 .260 2.995 .004
Lokasi (X3) .357 .061 .510 5.847 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS Th.2018
Berdasarkan hasil yang terdapat pada maka keputusan pembelian akan
Tabel 4.29 di atas, maka dapat dirumuskan meningkat sebesar 0,245 dalam setiap
persamaan regresi linear berganda sebagai satuannya. Dengan asumsi variabel
berikut: lain tidak mengalami perubahan atau
Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3 konstan.
Y= -0,633+0,126X1+0,245X2+0,357X3 4. Koefisien regresi variabel lokasi (X3)
1. Dari model persamaan regresi linear sebesar 0,357. Hal ini berarti apabila
berganda di atas dapat diketahui bahwa nilai dlokasi meningkat sebesar satu satuan
konstanta sebesar -0,633, yang berarti maka keputusan pembelian akan
bahwa tanpa adanya pengaruh dari variable meningkat sebesar 0,357 dalam setiap
kualitas pelayanan, desain produk dan lokasi satuannya. Dengan asumsi variabel
maka keputusan pembelian mencapai -0,633 lain tidak mengalami perubahan atau
satuan. konstan.
2. Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan Uji Hipotesis
(X1) sebesar 0,126. Hal ini berarti apabila 1. Uji T
kualitas pelayanan meningkat sebesar satu Uji T dilakukan untuk
satuan maka keputusan pembelian akan melihat apakah ada pengaruh yang
meningkat sebesar 0,126 dalam setiap signifikan atau tidak secara parsial
satuannya. Dengan asumsi variabel lain antara kualitas pelayanan, desain
tidak mengalami perubahan atau konstan. produk dan lokasi terhadap keputusan
3. Koefisien regresi variabel desain produk pembelian konsumen. Adapun
(X2) sebesar 0,245. Hal ini berarti apabila hasilnya dapat dilihat pada tabel
desain produk meningkat sebesar satu satuan

10
Tabel 14
Hasil Analisis Uji T
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.633 4.757 -.133 .894
Kualitas Pelayanan (X1) .126 .043 .252 2.913 .005
Desain Produk (X2) .245 .082 .260 2.995 .004
Lokasi (X3) .357 .061 .510 5.847 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS Th.2018
Berdasarkan hasil pengolahan data diterima dan Ho ditolak artinya
diatas pada tabel 4.21 hasil uji t parsial, bahwa desaij produk
maka dapat disimpulkan bahwa: berpengaruh dan signifikan
1. Dari tabel diatas terlihat bahwa terhadap keputusan pembelian
kualitas pelayanan memiliki nilai konsumen.
koefisien regresi positif dengan nilai t 3. Dari tabel diatas terlihat bahwa
hitung sebesar 2,913 dengan nilai sig lokasi memiliki nilai koefisien
sebesar 0,005. Jika dibandingkan regresi positif dengan nilai t
dengan (t tabel, sig 0.05, df (75-3) = hitung sebesar 5,847 dengan
72. Maka dapat terlihat bahwa nilai sig sebesar 0,000. Jika
dengan nilai t hitung 2,913 > t tabel dibandingkan dengan (t tabel,
1,666, dan nilai sig 0,005 < 0.05, sig 0.05, df (75-3) = 72). Maka
maka dapat disimpulkan bahwa Ha dapat terlihat bahwa dengan
diterima dan Ho ditolak artinya nilai t hitung 5,847, > t tabel
bahwa kualitas pelayanan 1,666, dan nilai sig 0,000 <
berpengaruh dan signifikan terhadap 0.05, maka dapat disimpulkan
keputusan pembelian. bahwa Ha diterima dan Ho
2. Dari tabel diatas terlihat bahwa ditolak artinya bahwa lokasi
desain produk memiliki nilai berpengaruh dan signifikan
koefisien regresi positif dengan nilai t terhadap keputusan pembelian
hitung sebesar 2,995 dengan nilai sig konsumen.
sebesar 0,004. Jika dibandingkan Koefisien Determinasi R2
dengan (t tabel, sig 0.05, df (75-3) = Koefisien determinasi
72). Maka dapat terlihat bahwa bertujuan untuk mengukur seberapa
dengan nilai t hitung 2,995, > t tabel jauh kemampuan model dalam
1,666, dan nilai sig 0,004 < 0.05, menerangkan variasi variabel
maka dapat disimpulkan bahwa Ha dependen.
Tabel 15
Hasil Analisis Koefisien Determinasi R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .693 .481 .459 2.627
a. Predictors: (Constant), Lokasi (X3), Kualitas Pelayanan (X1), Desain Produk (X2)
Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS Th.2018
Berdasarkan tabel 4.22 diatas pembelian dipengaruhi oleh kualitas
dapat terlihat bahwa besarnya nilai R Square pelayanan, desain produk dan lokasi
(dilihat dari Adjusted R square) sebesar sedangkan sisanya 44,1% disebabkan
0,459. Hal ini berarti 45,9% keputusan oleh hal-hal lain yang ada diluar

11
penelitian seperti kepercayaan, promosi dan dihargai dan mendapatkan barang atau
lain-lain. jasa yang sesuai dengan keinginannya.
2. Pengujian desain produk
PEMBAHASAN terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan hasil penelitian tentang Songket Silungkang Ande Darama
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Desain di Gunung Pangilun Kota Padang.
Produk dan Lokasi Terhadap Keputusan Berdasarkan penelitian
Pembelian Songket Silungkang Ande diperoleh hasil desain produk
Darama di Gunung Pangilun Kota Padang ( memiliki nilai koefisien regresi positif
Plaza Mabel Central Jepara), maka dengan nilai t hitung sebesar 2,995
pembahasan dapat diberikan sebagai berikut: dengan nilai sig sebesar 0,004. Jika
1. Pengujian kualitas pelayanan terhadap dibandingkan dengan (t tabel, sig 0.05,
keputusan pembelian Songket Silungkang df (75-3) = 72). Maka dapat terlihat
Ande Darama di Gunung Pangilun Kota bahwa dengan nilai t hitung 2,995, > t
Padang. tabel 1,666, dan nilai sig 0,004 < 0.05,
Berdasarkan penelitian diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa Ha
hasil nilai koefisien regresi positif dengan diterima dan Ho ditolak artinya bahwa
nilai t hitung sebesar 2,913 dengan nilai sig desaij produk berpengaruh dan
sebesar 0,005. Jika dibandingkan dengan (t signifikan terhadap keputusan
tabel, sig 0.05, df (75-3) = 72. Maka dapat pembelian konsumen.
terlihat bahwa dengan nila i t hitung -2,913 Mendukung penelitian
> t tabel 1,666, dan nilai sig 0,005 < 0.05, sebelumnya yang dilakukan oleh
maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima Saidani (2013) tentang Pengaruh
dan Ho ditolak artinya bahwa kualitas Kualitas Produk Dan Desain Produk
pelayanan berpengaruh dan signifikan Terhadap Keputusan Pembelian
terhadap keputusan pembelian. Sepatu Olahraga Futsal Adidas Di
Mendukung penelitian sebelumnya Wilayah Jakarta Timur. Hasil
yang dilakukan oleh Avetoe & Lamidi penelitian menunjukkan bahwa desain
(2005) tentang Pengaruh Harga, Kualitas produk berpengaruh positif terhadap
Pelayanan Dan Lokasi Terhadap Keputusan keputusan pembelian.
Pembelian Konsumen Haja Hasil penelitian Lalu penelitian ini juga
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dilakukan oleh Tengor (2016) tentang
berpengaruh positif terhadap keputusan Pengaruh Merek, Desain Dan Kualitas
pembelian dan Isnaini et al (2015) tentang Produk Terhadap Keputusan
Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Pembelian Iphone Studi Kasus Pada
Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Mahasiswa Stie Eben Haezar Manado.
Keputusan Pembelian Kartu Simpati Pt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Selular Media Infotama(Studi Kasus Pada desain produk berpengaruh positif
Counter Di Kecamatan Bukit Intan).Hasil terhadap keputusan pembelian.
penelitian menunjukkan bahwa kualitas Selanjutnya penelitian yang
pelayanan berpengaruh positif terhadap dilakukan oleh Mahmud & Alfianto
keputusan pembelian. (2014) tentang Pengaruh Desain
Menurut Isnaini et al (2015) Produk Dan Layanan Purna Jual
mendefinisikan pelayanan adalah perilaku Terhadap Keputusan Konsumen
penjual kepada pembeli dengan memberikan Membeli Sepeda Motor Yamaha
kepuasan kepada konsumen atau pembeli, Merek New V-Ixion Fi (Full
agar konsumen atau pembeli merasa Injection). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa desain produk

12
berpengaruh positif terhadap keputusan SIMPULAN
pembelian. 1. Kualitas pelayanan memiliki
Desain yang baik bagi perusahan nilai koefisien regresi positif
merujuk pada kemudahan dalam pembuatan dengan nilai t hitung sebesar
dan distribusi. Sedangkan bagi konsumen, 2,913 dengan nilai sig sebesar
desain yang baik adalah produk yang indah 0,005. Jika dibandingkan
atau bagus untuk dilihat, mudah di buka, dengan (t tabel, sig 0.05, df
dipasang, digunakan, diperbaiki, dan (75-3) = 72. Maka dapat
dibuang (Kotler & Keller, 2012). terlihat bahwa dengan nilai t
3. Pengujian lokasi terhadap keputusan hitung -2,913 > t tabel 1,666,
pembelian Songket Silungkang Ande dan nilai sig 0,005 < 0.05,
Darama di Gunung Pangilun Kota maka dapat disimpulkan bahwa
Padang. Ha diterima dan Ho ditolak
Berdasarkan penelitian diperoleh artinya bahwa kualitas
hasil lokasi memiliki nilai koefisien regresi pelayanan berpengaruh dan
positif dengan nilai t hitung sebesar 5,847 signifikan terhadap keputusan
dengan nilai sig sebesar 0,000. Jika pembelian.
dibandingkan dengan (t tabel, sig 0.05, df 2. Desain produk memiliki nilai
(75-3) = 72). Maka dapat terlihat bahwa koefisien regresi positif dengan
dengan nilai t hitung 5,847, > t tabel 1,666, nilai t hitung sebesar 2,995
dan nilai sig 0,000 < 0.05, maka dapat dengan nilai sig sebesar 0,004.
disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho Jika dibandingkan dengan (t
ditolak artinya bahwa lokasi berpengaruh tabel, sig 0.05, df (75-3) = 72).
dan signifikan terhadap keputusan Maka dapat terlihat bahwa
pembelian konsumen. dengan nilai t hitung 2,995, > t
Mendukung penelitian sebelumnya tabel 1,666, dan nilai sig 0,004
yang dilakukan oleh Avetoe & Lamidi < 0.05, maka dapat
(2005) Tentang Pengaruh Harga, Kualitas disimpulkan bahwa Ha
Pelayanan Dan Lokasi Terhadap Keputusan diterima dan Ho ditolak artinya
Pembelian Konsumen. Hasil Penelitian bahwa desaij produk
Menunjukkan Bahwa Lokasi Berpengaruh berpengaruh dan signifikan
Positif Terhadap Keputusan terhadap keputusan pembelian
Pembelian.Selanjutnya penelitian yang konsumen.
dilakukan oleh Moningka & Loindong 3. Lokasi memiliki nilai koefisien
(2016) Tentang Pengaruh Servicescape Dan regresi positif dengan nilai t
Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada hitung sebesar 5,847 dengan
Manado Town Square I. nilai sig sebesar 0,000. Jika
Menurut teori Suatu lokasi disebut dibandingkan dengan (t tabel,
strategis bila berada dipusat kota, kepadatan sig 0.05, df (75-3) = 72). Maka
populasi, kemudahan mencapainya dapat terlihat bahwa dengan
menyangkut kemudahan transportasi umum, nilai t hitung 5,847, > t tabel
kelancaran lalu lintas dan arahnya tidak 1,666, dan nilai sig 0,000 <
membingungkan konsumen (Wibowo, 0.05, maka dapat disimpulkan
2014). bahwa Ha diterima dan Ho
ditolak artinya bahwa lokasi
berpengaruh dan signifikan
terhadap keputusan pembelian
konsumen.

13
Mega Syari’ah Padang.
UCAPAN TERIMAKASIH https://doi.org/10.31219/osf.io/y2
Terimakasih penulis ucapkan kepada baf
ketua STIE”KBP, Ketua program studi,
dosen pembiming skripsi, dosen Isnaini, Pratiwi, D., & Aslinda. (2015).
pembimbing akademik dan atau Analisis Pengaruh Kualitas
lembaga/institusi yang telah membantu Pelayanan, Kualitas Produk Dan
dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan Promosi Terhadap Keputusan
karya tulis ilmiah serta lembaga lain yang Pembelian Kartu Simpati Pt.
berkontribusi terhadap penulis. Selular Media Infotama,
4(November), 39–51.
DAFTAR PUSTAKA
Avetoe, H., & Lamidi. (2005). Pengaruh Kotler, P., & Keller, kevin lane.
Harga, Kualitas Pelayanan Dan Lokasi (2012). manajemen pemasaran.
Terhadap Keputusan Pembelian (A. Maulana & W. Hardani, Eds.)
Konsumen Haja, 367–373. (13th ed.). erlangga.

Aziz, N. (2019). Pengaruh Kualitas Layanan Mahmud, & Alfianto, eko agus.
Terhadap Kepuasan Nasabah SMS (2014). Pengaruh Desain Produk
Banking Pada Bank Nagari Cabang Dan Layanan Purna Jual
Pembantu RSUP DR M Djamil Padang. Terhadap Keputusan Konsumen
https://doi.org/10.17605/OSF.IO/S3JV Membeli Sepeda Motor Yamaha
G Merek New V-Ixion Fi (Full
Injection), 1.
Budi Purbayu Santosa dan Ashari. (2005).
Analisis Statistik dengan Microsoft Marlius, D. Putriani, I. (2019).
Axcel & SPSS. Yogyakarta, Andi Kepuasan Nasabah PT. Bank
Offset. Rakyat Indonesia Unit Tapan
Cabang Painan Dilihat dari
Dona, E. (2018). Kepuasan Publik Dilihat Kualitas Layanan Customer
Dari Kualitas Pelayanan Dalam Service. Jurnal Pundi. Volume 3.
Pengurusan Perizinan (Kasus Badan No. 2. Hal.111-122.
Pelayanan Perizinan Terpadu, https://doi.org/10.31575/jp.v3i2.1
Pengadaan Barang Dan Jasa Kab. 51
Dharmasraya).
Https://Doi.Org/10.31227/Osf.Io/8cjhg. Marlius, D. Ananda, F. (2019).
Pengaruh Kualitas Pelayanan
Fernandes, Y. D., & Marlius, D. (2018). Website Akademik Terhadap
Peranan Customer Service Dalam Minat Kuliah di AKBP Padang.
Meningkatkan Pelayanan Kepada Jurnal Pundi, Vol. 03, No. 03.
Nasabah Pada PT. Bank Pembangunan Hal. 191-204.
Daerah Sumatera Barat Cabang Utama https://doi.org/10.31575/jp.v3i3.1
Padang. 90
https://doi.org/10.31227/osf.io/wrh3p
Marlius, D. (2018). Loyalitas Nasabah
Fernos, J., & Putra, Y. E. (2019). Analisa Bank Nagari Syariah Cabang
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Bukittinggi Dilihat Dari Kualitas
Kepuasan Nasabah Pada PT. Bank Pelayanan. Jurnal Pundi. Volume

14
1. No. 3. Hal.12-22.
https://doi.org/10.31575/jp.v1i3.60 Safitri, R. N., & Marlius, D. (2017).
Penerapan E-Banking Dalam
Marlius, D. (2018). Pengaruh Dimensi Meningkatkan Jasa Dan Layanan
Kualitas Pelayanan Website Akademik Perbankan Di PT. Bank Rakyat
Terhadap Kepuasan Mahasiswa Pada Indonesia Cabang Padang.
STIE “KBP”. Jurnal Ipteks Terapan. https://doi.org/10.31227/osf.io/gk
Volume 12. No. 2. Hal. 116-128. v8t
http://doi.org/10.22216/jit.2018.v12i2.6
33 Saidani, B. (2013). Pengaruh Kualitas
Produk Dan Desain Produk
Marlius, D. RD Putra. (2018). Strategi Terhadap Keputusan Pembelian
Pengembangan Sulam Bayang. Jurnal Sepatu Olahraga Futsal Adidas
Benefita: Ekonomi Pembangunan Di Wilayah Jakarta Timur, 4(2),
Manajemen Bisnis Dan Akuntansi. 201–217.
Volume 3. No. 2. Hal. 204-218.
http://doi.org/10.22216/jbe.v3i2.3494 Sriyanto, A., & Kuncoro, aris wahyu.
(2015). Pengaruh Kualitas
Marlius, D. (2017). Keputusan Pembelian Layanan, Ekuitas Merek dan
Berdasarkan Faktor Psikologis Dan Promosi Terhadap Keputusan
Bauran Pemasaran Pada PT. Intercom Pembelian ProdukLionStar Di
Mobilindo Padang. Jurnal Pundi. Mod e r n Marke t Jakarta, 4(2).
Volume 1. No. 1. Hal. 57-66. Sugiono, prof. D. (2015). statistik non
https://doi.org/10.31575/jp.v1i1.9 parametris untuk penelitian. kota
bandung, penerbit alfabeta.
Marlius, D. (2016). Pengaruh Bauran
Pemasaran Jasa Terhadap Minat Sugiyono. (2015a). statistik
Nasabah Dalam Menabung Pada Bank nonparametris untuk penelitian.
Nagari Cabang Muaralabuh. (B. R. Setiadi, Ed.). Bandung:
https://doi.org/10.31227/osf.io/vdqgx ALFABETA.

Moningka, ritskia friska cindy, & Sugiyono. (2015b). statistik


Loindong, sjendry s. . (2016). nonparametris untuk penelitian. (
Pengaruh servicescape dan lokasi bayu rahmat Setiadi, Ed.).
terhadap keputusan pembelian pada Bandung: ALFABETA.
manado town square i, 4(2), 778–788.
Tengor, G. (2016). Pengaruh Merek,
Desain Dan Kualitas Produk
Mudrajad Kuncoro. (2001). Metode
Terhadap Keputusan Pembelian
Kuantitatif Teori Dan Aplikasi Untuk
Iphone Studi Kasus Pada
Bisnis Dan Ekonomi Edisi Pertama.
Mahasiswa Stie Eben
Yogyakarta, UPP AMP YPKN.
Haezarmanado, 16(4), 367–375.
Putra, Y. E., & Aziz, N. (2019). Pengaruh
Tiza, M. F., & Susanti, F. (2019).
Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan
Pengaruh Kualitas Pelayanan
Pelanggan Terhadap Loyalitas Nasabah
Terhadap Kepuasan Pelanggan,
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
Studi kasus pada perusahaan JNE
Padang.
Cabang Padang.
https://doi.org/10.31219/osf.io/hcsw2
https://doi.org/10.31227/osf.io/hx

15
87m

Ulfa, M., & Mayliza, R. (2019). Pengaruh


Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan
Pelanggan Terhadap Loyalitas
Pelanggan PDAM Kota Padang.
https://doi.org/10.31219/osf.io/spmgv

Usman, H. (2003). Metodologi Penelitian


Sosial. Jakarta, Bumi Aksara.

Wibowo, A. (2014). Pengaruh Kualitas


Layanan, Harga Dan Lokasi Terhadap
Keputusan Pembelian Di ”D’stupid
Baker” Surabaya Ari, 3(12).

16

You might also like