1150-Article Text-3800-1-10-20200716

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

PERAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN KINERJA APARATUR

BIDANG PENGELOLAAN DANA DESA DI DESA LEBAKBARANG


KECAMATAN LEBAKBARANG KABUPATEN PEKALONGAN
PROVINSI JAWA TENGAH

H. Basuki Rachmat
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
ibas.rachmat@gmail.com

ABSTRACT

Villages received very serious attention from the Government, with the Government
issuing and enacting Law number 6 of 2014, on Villages, as well as establishing Village
ϔinancial assistance, which is budgeted and allocated in the state budget annually.
This ϔinancial assistance increases every year in line with the needs and problems of
the current village. So the impact of that is where the Village Government in this case
the Village Head and his staff must be able to manage the Village Fund effectively and
efϔiciently, and transparently, in order to realize the accountability of Village Fund
management.
The researcher is interested in the extent to which the role of the village head
can improve the performance of village fund management apparatus in the village of
Tegalbarang, Tegalbarang sub-district. Tegalbarang village, a few years earlier was
included in the IDM category which was lagging behind, with the ϔinancial assistance
of the Village, the Village and the Village community could utilize the Village Fund to
develop the Village Development Infrastructure, so that now Tegalbarang Village was
included in the developing Village category based on the Regulation of the Ministry
of Disadvantaged Regions number 6 years 2016, and in 2017, Tegalbarang Village is
included in the developing village category.
This study uses a descriptive qualitative method, with an inductive approach, with
the theory used in this study is the Role theory, and related to the apparatus performance
theory, as well as theories about the Village and Village Fund management. Conclusions
can be explained that with the Prannya Village Head as the person in charge of Village
Fund management, where the management is carried out by following and based on
the District Head Regulation number 100 of 2017, on Guidelines for Village Financial
Management, the performance of the Village apparatus in Village Fund management
can be said to be very good, and the constraints that arise can be overcome by
deliberation between the Village, the Camat and the Village Facilitation that conducts
assistance for the Village Fund assistance in Tegalbarang Village.
Keywords: Role, village head, village fund management apparatus
performance.

127
Jurnal MSDA Vol. 7, No. 2/ Desember 2019 127 – 146

ABSTRAK

Desa mendapatkan perhatian yang sangat serius dari Pemerintah, dengan


Pemerintah mengeluarkan dan menetapkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014, tentang Desa, serta menetapkan bantuan keuangan Desa, yang dianggarkan
dan dialokasikan dalam APBN setiap tahunnya. Bantuan keuangan ini setiap tahun
meningkat seiring dengan kebutuhan dan permasalahan Desa saat ini. Sehingga
dampak dari itu adalah di mana Pemerintah Desa dalam hal ini Kepala Desa dan
jajarannya harus dapat mengelola Dana Desa dengan effektif dan e isien, serta
transparan, guna mewjudkan akuntabilitas pengelolaan Dana Desa.
Peneliti tertarik sejauh mana peran Kepala desa dapat Meningkatkan Kinerja
Aparatur Pengelolaan Dana desa di Desa Lebakbarang Kecamatan Lebakbarang.
Desa Lebakbarang, beberapa tahun sebelumnya masuk dalam kategori IDM
tertinggal, dengan adanya bantuan keuangan Desa, Desa dan masyarakat Desa dapat
memanfaatkan Dana Desa untuk membangun Infrstruktur Pembangunan Desa,
sehingga saat ini Desa Lebakbarang masuk kategori Desa berkembang berdasarkan
Peraturan Kementerian Desa Daerah Tertinggal nomor 6 Tahun 2016, dan tahun
2017, Desa Lebakbarang masuk kategori Desa berkembang.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan pendekatan
induktif, dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Peran,
dan terkait teori kinerja aparatur, serta teori tentang Desa dan pengelolaan Dana
Desa. Simpulan yang dapat dijelaskan bahwa Dengan Perannya Kepala desa sebagai
penanggungjawab pengelolaan Dana Desa, di mana pengelolaan dilakukan dengan
mengikuti dan berdasarkan Peraturan Bupati Kepala Daerah nomor 100 Tahun
2017, tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, maka kinerja aparatur Desa
dalam pengelolaan Dana Desa dapat dikatakan sangat baik, dan kendala-kendala
yang timbul dapat di atasi secara urun rembuk antara Desa, dengan Camat dan
pendampingan Desa yang melakukan pembinaan pendampingan Dana Desa di Desa
Lebakbarang. Peran Kepala desa di sini sangat berperan sekali di dalam pengelolaan
keuangan Desa, khususnya dalam aspek pengawasan dan pengendalian di lapangan
didampingi oleh pendamping Desa dari Kecamatan Lebakbarang.
Kata kunci: peran, kepala desa, kinerja aparatur pengelola dana desa.

PENDAHULUAN desa yang berbukit di atas pegunungan.


Desa ini sangat menarik untukdijadikan

B esarnya bantuan keuangan yang


diberikan kepada desa, sudah
barang tentu akan berdampak kepada
bahan uji petik, dikarenakan desa ini
sebelumnya masuk dalam kategori desa
tertinggal, tetapi dengan adanya bantuan
kinerja aparatur desa dan masyarakat Dana Desa, saat ini Desa Tegalbarang
Desa. Sehingga dalam hal ini peneliti sudah menjadi desa berkembang yang
tertarik untuk melakukan penelitian sangat pesat kemajuannya.
yang akan peneliti lakukan disalah satu
desa di Kecamatan Tegalbarang, desa Perkembangan kemajuan dan
yang terletak di daerah pegunungan kemandirian Desa, berdasarkan
yang berbatasan antara Kabupaten Peraturan Menteri Desa daerah
Pekalongan dengan Kabupaten Banjar tertinggal dan Transmigrasi Nomor
Negara tepatnya Desa-di wilayah 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa
selatan Kabupaten Pekalongan. Kondisi Membangun (IDM).

128
Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan ... [H. Basuki Rachmat]

Tabel 1
Hasil Indeks Desa membangun (IDM) Desa Tegalbarang

Sumber: Permendes nomor 2 Tahun 2016.

Desa Tegalbarang sebelumnya baik karena sulit dan mahalnya


masuk kategori desa tertinggal, tahun biaya pembangunan infrastruktur
2017 telah menjadi desa berkembang, transportasi sangat jarang, berbukit
hasil ini didapat berkat adanya kinerja sangat terjal.
yang sangat baik dari Jajaran Aparatur
b. Dukungan sarana transportasi dan
Desa, tentunya yang Dimpin oleh Kepala
prasarana
Desa dan jajaran Badan Perwalian Desa
Keterbatasan dukungan sarana dan
dan Masyarakat Desa, atas bimbingan
prasarana dalam pengelolaan Dana
dan binaan dari Camat Tegalbarang
Desa, sehingga Kepala Desa dan
dan jajarannya. Hasil Indeks Desa
jajarannya harus betul-betul memilah
membangun (IDM) Desa Tegalbarang
skala prioritas dalam penggunaan
dapat terlihat dalam tabel 1 di atas.
dana Desa bagi Pembangunan Desa
Sebelas desa yang berada di dan Masyarakat Desa.
Kecamatan Lebakbarang, satu Desa
c. Kondisi Cuaca
berkategori Desa berkembang, yaitu
Desa Tegalbarang, dengan kondisi Kondisi cuaca yang sering banyak
dan berbagai permasalahan untuk hujan di wilayah selatan yang di pe-
menjadikan desa tertinggal menjadi gunungan/perbukitan menjadikan
desa berkembang, tentunya dialami tingkat kesulitan pelaksanaan pem-
oleh Kepala Desa dan jajarannya. bangunan di Desa Tegalbarang.
Berbagai permasalahan yang ada di d. Keterlambatan penerimaan Juknis
Desa Tegalbarang meliputi: pemanfatan Dana Desa informasi
dari pemerintah dan pemerintah
a. Keterbatasna kondisi Geogra is di daerah;
bagian wilayah selatan Keterlambatan menerima program
Desa-Desa yang berlokasi di Daerah strategis dari pemerintah pusat,
perbukitan, dan bersebelahan provinsi dan Bupati, sehingga pada
dengan Kantor Kecamatan tegal saat APBD Desa sudah selesai
barang, merupakan wilayah yang disusun dan ditetapkan, program
tidak memiliki aksesibilitas yang provinsi/kabupaten tersebut

129
Jurnal MSDA Vol. 7, No. 2/ Desember 2019 127 – 146

menjadi belum dapat dimasukannya kelompok dalam beraktivitas


dalam APBD Desa. Oleh karena itu keikutsertaannya dalam bentuk
agar Dana Desa dapat diserap, maka kegiatan, sehingga dapat menghasilkan
APBDes harus dilakukan perubahan apa yang menjadi keinginannya dari
sebelum dicairkannya Dana Desa. individu itu sendiri atau kelompoknya.
e. Keterbatasan tenaga pendamping Menurut Dougherty & Pritchard
desa yang berada di Kecamatan yang (1985) dalam Bauer (2003: 55), peran
bertugas untuk pendampingan Desa. memberikan suatu kerangka konseptual
dalam studi perilaku di dalam
Pendamping teknis sangat terbatas,
organisasi. Mereka menyatakan bahwa
di mana hanya terdapat satu
peran itu “melibatkan pola penciptaan
orang pendamping teknis, 2 orang
produk sebagai lawan dari perilaku
pendamping pemberdayaan yang
atau tindakan” (h. 143). Lebih lanjut,
berkedudukan di kecamatan, dan
Dougherty & Pritchard (1985) dalam
pendamping desa yang wilayah
Bauer (2003: 56) mengemukakan
kerjanya ada yang mencakup lebih
bahwa relevansi suatu peran itu akan
dari 3 desa, sementara kondisi
bergantung pada penekanan peran
geogra isnya sulit diakses.
tersebut oleh para penilai dan pengamat
f. Biaya Satuan yang tidak standar
(biasanya supervisor dan kepala
karena pengaruh kesulitan geogra is
sekolah) terhadap produk atau outcome
Kondisi geogra is desa, di mana yang dihasilkan. Dalam hal ini, strategi
HPS yang ditetapkan Bupati tidak dan struktur organisasi juga terbukti
mencantumkan biaya pengantaran memengaruhi peran dan persepsi peran
(pikulan atau gendongan) untuk atau role perception (Kahn, et al., 1964;
material-material pembangunan Oswald, Mossholder, & Harris, 1997
pada desa yang letaknya dalam Bauer, 2003: 58).
geogra isnya di daerah perbukitan
dan tidak memiliki prasarana Desa
transportasi yang memungkinkan
diakses oleh kendaraan bermotor. Pengertian Desa secara etimologi
kata desa berasal dari bahasa sansekerta,
Rumusan Masalah deca yang berarti tanah air, tanah asal,
atau tanah kelahiran. Dari perspektif
1. Bagaimana peran Kepala desa dalam geogra is, desa atau village yang
mengawasi pelaksanaan pengelolaan diartikan sebagai “ a groups of houses
Dana Desa di desa Lebakbarang; or shops in a country area, smallerthan
2. Bagaimana kondisi aparatur and town “. Desa adalah kesatuan
pengelola Dana Desa didesa masyarakat hukum yang memiliki
Lebakbarang. kewewenangan untuk mengurus rumah
tangganya berdasarkan hak asal-usul
KAJIAN PUSTAKA dan adat istiadat yang diakui dalam
Pemerintahan Nasiona dan berada di
Peran Daerah Kabupaten.
Peran adalah perbuatan yang Desa menurut H.A.W. Widjaja
dilakukan oleh individu maupun dalam bukunya yang berjudul “Otonomi

130
Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan ... [H. Basuki Rachmat]

Desa” menyatakan bahwa: Desa untuk mengatur dan mengurus urusan


adalah sebagai kesatuan masyarakat pemerintahan, kepentingan masyarkat
hukum yang mempunyai susunan asli setempat berdasarkan prakarsa
berdasarkaan hak asal-usul yang bersifat masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
istimewa. Landasan pemikiran dalam tradisional yang diakui dan dihormati
mengenai Pemerintahan Desa adalah dalam sistem pemerintahan Negara
keanekaragaman, partisipasi, otonomi Kesatuan Republik Indonesia.
asli, demokratisasi dan pemberdayaan
Desa memiliki wewenang sesuai
masyarakat.
yang tertuang dalam UU Nomor 6 Tahun
Menurut Zakaria dalam Wahjudin 2014 tentang Desa yakni:
Sumpeno dalam Candra Kusuma
1. Menyelenggarakan urusan peme-
menyatakan bahwa desa adalah
rintahan yang sudah ada berdasar-
sekumpulan yang hidup bersama atau
kan hak asal-usul desa.
suatu wilayah, yang memiliki suatu
serangkaian peraturan-peraturan 2. Menyelenggarakan urusan peme-
yang ditetapkan sendiri, serta berada rintahan yang menjadi kewenangan
di wilayah pimpinan yang dipilih dan kabupaten/kota yang diserahkan
ditetapkan sendiri. Dalam pengertian pengaturannya kepada desa, yakni
menurut Widjaja dan Undang-Undang urusan pemerintahan urusan pe-
di atas sangat jelas sekali bahwa desa merintahan yang secara langsung
merupakan self community yaitu dapat meningkatkan pelayanan
komunitas yang mengatur dirinya masyarakat.
sendiri. Simpulan dari penjelasan di 3. Tugas pembantuan dari pemerin-
atas, didapat bahwa Desa mempunyai tah, pemerintah provinsi, dan pe-
kewenangan untuk mengurus rumah merintah kabupaten/kota.
tangganya sendiri serta mengatur 4. Urusan pemerintahan lainnya
dalam arti untuk memenuhi kebutuhan yang oleh peraturan perundang-
hidup masyarakatnya dalam lingkup undangan diserahkan kepada desa.
wilayahnya, budaya yang ada Desa
memiliki otonomi asli dan merupakan Desa juga memiliki hak dan
sangat strategis sekali di dalam system kewajiban yang tertuang dalam Undang-
Negara Kesatuan Republik Indonesia Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
(NKRI), dan system tata Pemerintahan Desa yakni:
di Indonesia. Dan merupakan wujud 1. Mengatur dan mengurus kepentin-
dari otonomi Daerah di Indonesia. gan masyarakat berdasarkan hak
asal-usul, adat-istiadat, dan nilai so-
Kedudukan dan Kewenangan Desa sial budaya masyarakat desa;
2. Menetapkan dan mengelola
Undang-Undang Nomor 23 Tahun
kelembagaan desa;
2014 tentang Pemerintah Daerah
Pasal 1, Desa adalah Desa dan adat 3. Mendapatkan sumber pendapatan;
atau yang disebut dengan nama lain, 4. Melindungi dan menjaga persatuan,
selanjutnya disebut Desa adalah keatuan serta kerukunan
kesatuan masyarakat hukum yang masyarakat desa dalam rangka
memiliki batas wilayah yang berwenang kerukunan nasional dan keutuhan

131
Jurnal MSDA Vol. 7, No. 2/ Desember 2019 127 – 146

Negara Kesatuan Republik Di antaranya, bahwa Kepala Desa


Indonesia; berwenang untuk:
5. Meningkatkan kualitas kehidupan a. Memimpin penyelenggaraan Peme-
masyarakat desa; rintahan Desa;
6. Mengembangkan kehidupan de-
b. Mengangkat dan memberhentikan
mokrasi;
perangkat desa;
7. Mengembangkan pemberdayaan
c. Memegang kekeuasaanpengelolaan
masyarakat desa; dan
Keuangan dan Aset Desa;
8. Memberikan dan meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat desa; d. Menetapkan Peraturan Desa;
Tujuan pembentukan desa ada- e. Menetapkan Anggaran Pendapatan
lah untuk meningkatkan kemampuan dan Belanja Desa;
penyelenggaraan Pemerintahan secara f. Membina kehidupan masyarakat
berdaya guna dan berhasil guna dan desa;
peningkatan pelayanan terhadap mas-
yarakat sesuai dengan tingkat perkem- g. Membina ketenteraman dan keter-
bangan dan kemajuan pembangunan. tiban masyarakat desa;
h. Membina dan meningkatkan pere-
Struktur Pemerintahan Desa konomian desa serta mengintegrasi
Sesuai dengan Undang-Undang agar mencapai perekonomian skala
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa produktif untuk sebesar-besarnya
Pasal 25 bahwa Pemerintah Desa kemakmuran masyarakat desa;
adalah Kepala Desa atau yang disebut i. Mengembangkan sumber pendapat-
dengan nama lain dan yang dibantu an desa;
oleh perangkat desa atau yang disebut j. Mengusulkan dan menerima pelim-
dengan nama lain. Selanjutnya pada pahan sebagian kekayaan negara
Pasal 26 Undang-Undang Nomor 6 Tahun guma meningkatkan kesejahteraan
2014 disebutkan; Kepala Desa bertugas masyarakat desa;
menyelenggarakan Pemerintahan Desa,
k. Mengembangkan kehidupan sosial
melaksanakan Pembangunan Desa,
budaya masyarakat desa;
Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa. l. Memanfaatkan teknologi tepat
guna;
Atas penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa perangkat desa m. Mengordinasikan pembangunan
adalah Pembantu Kepala Desa dan desa secara partisipatif;
pelaksanaan tugas penyelenggaraan n. Mewakili desa di dalam dan di
Pemerintahan Desa, melaksanakan luar pengadilan atau menunjuk
pembangunan desa, pembinaan kuasa hukum untuk mewakilinya
kemasyarakatan Desa, dan sesuai dengan ketentuan peraturan
pemberdayaan masyarakat desa. Atas perumdang-undangan; dan
dasar tersebut, Kepala Desa memiliki o. Melaksanakan wewenang lain
wewenang yang sesuai dengan tugas- sesuai dengan ketentuan peraturan
tugasnya itu. perundang-undangan.

132
Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan ... [H. Basuki Rachmat]

Kewajiban, wewenang yang dimak- daya alam dan melestarikan


sud di atas merupakan format yang lingkungan hidup;
diakui oleh kontitusi Negara Republik 15. Memberikan informasi kepada
Indonesia. Kewajiban untuk menjadi masyarakat desa.
Kepala Desa tidaklah mudah, di
Pasal 55 Undang-Undang Nomor 6
antaranya adalah:
Tahun 2014, menjelaskan tugas pokok
1. Memegang teguh dan mengamalkan dan fungsi Kepala Desa bersama Badan
Pancasila, melaksanakan Undang- Permusyawaratan Desa membuat
Undang Dasar Negara Republik rencana strategis desa.
Indonesia Tahun 1945, serta
Badan Permusyawartan Desa
mempertahankan dan memelihara
mempunyai fungsi:
keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Bhineka a. Membahas dan menyepakati Ran-
Tunggal Ika; cangan Peraturan Desa bersama
Kepala Desa;
2. Meningkatkan kesejahteraan ma-
syarakat desa; b. Menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat desa;
3. Menaati dan menegakkan peraturan
perundang-undangan; c. Melakukan pengawasan kinerja
kepala desa.
4. Melaksanakan kehidupan demokra-
si dan berkeadilan gender; Badan Permusyawartan Desa
5. Melaksanakan prinsip tata juga memiliki hak untuk mengawasi
Pemerintahan Desa yang akuntabel, penyelenggaraan pemerintahan desa,
transparan, profesional, efektif dan hal ini terdapat dalam Pasal 61 huruf
efesien, bersih serta bebas dari a Undang-Undang Desa yang berbunyi
kolusi, korupsi, dan nepotisme; Badan Permusyawaratan Desa berhak:
6. Menjalin kerja sama dan koordinasi 1. Mengawasi dan meminta keterang-
dengan seluruh pemangku an tentang penyelenggaraan pe-
kepentingan di desa; merintahan desa kepada pemerin-
tah desa;
7. Menyelengarakan administrasi pe-
merintahan desa yang baik; 2. Menyatakan pendapat atas penye-
lenggara pemerintahan desa, pe-
8. Mengelola keuangan dan Aset Desa;
laksanaan pembangunan desa,
9. Melaksanakan urusan pemerintah- pembinaan masyarakat desa, dan
an yang menjadi kewenangan desa; pemberdayaan masyarakat Desa;
10. Menyelesaikan perselisihan masya- dan
rakat di desa; 3. Mendapatkan biaya operasional
11. Mengembangkan perekonomian pelaksanaan tugas dan fungsinya
masyarakat desa; dari Anggaran
12. Membina dan melestarikan nilai Pendapatan dan Belanja.
sosial budaya masyarakat desa; 4. Bersama Badan Permusyawaratan
13. Memberdayakan masyarakat dan Desa, sesuai dengan undang-
lembaga kemasyarakatan desa; undang bahwa kepala desa dibantu
14. Mengembangkan potensi sumber oleh perangkat desa.

133
Jurnal MSDA Vol. 7, No. 2/ Desember 2019 127 – 146

Perangkat desa menurut Undang- membuahkan hasil yang ingin dicapai


Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang terhadap pelayanan kepada masyarakat.
Desa terncantum dalam Pasal 48. Menurut pendapat Wirawan (2009:
Perangkat desa terdiri atas; 05) Konsep kinerja adalah keluaran
a. Sekretariat desa; yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi
b. Pelaksana kewilayahan; dan indikator-indikator suatu pekerjaan
c. Pelaksana teknis. dalam waktu yang telah ditentukan
secara tepat sasaran yang dilakukan
Perangkat desa diangkat oleh
aparatur pemerintah. Menurut Wibowo
Kepala Desa setelah dikonsultasikan
(2007: 7) performance adalah kinerja/
dengan camat atas nama Bupati/
prestasi kerja yang dihasilkan, kinerja
Walikota. Dalam melaksanakan tugas
mempunyai makna yang sangat luas
dan wewenangnya, perangkat desa
bukansaja hasil kerja, tetapi juga
bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
bagaimana proses kerja berlangusng.
Perangkat desa diangkat dari warga
Kinerja adalah tentang apa yang
desa yang memenuhi persyaratan,
dikerjakan, dan bagaimana cara
karena tugas pemerintah desa begitu
mengerjakan. Kinerja merupakan hasil
berat maka perangkat desa harus
pekerjaan yang mempunyai hubungan
memiliki kemampuan yang memadai
kuat dengan tujuan strategis organisasi,
untuk bisa mendukung Kepala Desa
kepuasan konsumen dan memberikan
dalam menjalankan pemerintahan dan
kontribusi ekonomi.
pembangunan.
Dari penjelasan tersebut di atas
Struktur organisasi pemerin-
maka kinerja aparatur adalah, prestasi
tah desa harus disesuikan dengan
kerja yang dihasilkan, dan bagaimana
kewenangan dan beban tugas yang
cara serta proses berlangsung dan
harus dilaksanakan. Menurut Asnawi
kinerja mempunyai hubungan kuat
Rewansyah (2011) ada 5 (lima) fung-
dengan tujuan strategis organisasi.
si utama pemerintah yaitu: (1) Fungsi
pengaturan/regulasi, (2) Fungsi pe-
layanan kepada masyarakat, (3) Fungsi Pengelolaan
pemberdayaan masyarakat, (4) Fungsi
Berdasarkan Peraturan Mentri
pengelolaan asset/kekayaan dan (5)
Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007 Pasal
Fungsi pengamanan dan perlindungan.
1 yang dimaksud dengan pengelolaan
adalah rangkaian kegiatan mulai dari
Kinerja Aparatur
perencanaan, pengadaan, penggunaan,
Kinerja aparatur adalah kemampuan penatausahaan, penilaian, pembinaan,
aparatur di dalam melakukan pelayanan pengawasan dan pengendalian.
publik, guna terwujudnya kepuasan Pengelolaan atau disebut juga dengan
pelayanan yang didapat oleh masyarakat manajemen dalam pengertian umum
yang dilayaninya. Kinerja Aparatur adalah suatu seni, ketrampilan,
merupakan kemampuan yang dimiliki atau keahlian. Yakni seni dalam
aparatur atau sekelompok aparatur menyelesaikan pekerjaan melalui orang
dalam menyelesaikan tugas-tugas lain atau keahlian untuk menggerakkan
yang menjadi kewajibannya, dengan orang melakukan seuatu pekerjaan.

134
Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan ... [H. Basuki Rachmat]

Menurut James A.F Stoner (2006), digunakan untuk menandai keseluruhan


pengelolaan merupakan proses peren- kewenangan sesuai denagan kebutuhan
canaan, pengorganisasian, pengarahan dan prioritas dana desa tersebut namun,
dan pengawasan usaha-usaha para ang- mengingat dana desa bersumber dari
gota organisasi dan pengguna sumber Belanja Pusat, untuk mengoptimalkan
daya-sumber daya organisasi lainnya penggunaan dana desa, Pemerintah
agar mencapai tujuan organisasi yang diberikan kewenangan untuk
telah ditetapkan. Menurut Muhammad menetapkan prioritas penggunaan
Arif (2007:32) pengelolaan keuangan dana desa untuk mendukung program
desa adalah keseluruhankegiatan yang pembangunan desa dan pemberdayaan
meliputi perencanaan, penganggaran, masyarakat desa. Penetapan prioritas
penatausahaan, pelaporan, pertanggu- penggunaan dana tersebut tetap sejalan
ngjawaban, dan pengawasan dana desa. dengan kewenangan yang menjadi
tanggung jawab desa.
Dana Desa Dana desa dikelola secara tertib, taat
pada ketentuan peraturan perundang-
Dana desa adalah dana yang undangan, e isien, ekonomis, efektif,
bersumber dari APBN yang transparan, dan bertanggung jawab
diperuntukkan bagi yang ditransfer dengan memperhatikan rasa keadilan
melalui APBD kabupaten dan kota dan kepatutan serta mengutamakan
yang digunakan untuk membiayai kepentingan masyarakat setempat.
penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah menganggarkan Dana
pelaksanaan pembangunan, pembinaan Desa secara nasional dalam APBN
kemasyarakatan. setiap tahun.Dana Desa sebagaimana
Dana desa adalah salah satu bersumber dari belanja Pemerintah
issu krusial dalam undang-undang dengan mengefekti kan program yang
desa, penghitungan anggaran berbasis Desa secara merata dan
berdasarkan jumlah desa dengan berkeadilan.
mempertimbangkan jumlah penduduk, Besaran Dana Desa setiap Desa
angka kemiskinan, luas wilayah, dan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tingkat kesulitan geogra is dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
rangka meningkatkan kesejahteraan 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber
dan pemerataan pembangunan desa. dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Karena issu yang begitu krusial, para Neagara, dihitung berdasarkan jumlah
senator menilai, penyelenggaraan penduduk desa, luas wilayah desa, angka
pemerintahan desa membutuhkan kemiskinan Desa, dan tingkat kesulitan
pembinaan dan pengawasan, khususnya geogra is. Jumlah penduduk Desa, luas
penyelenggaraan kegiatan desa. wilayah Desa, dan angka kemiskinan
Berdasarkan Undang-Undang Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, (2) dihitung dengan bobot:
diberikan kewenangan untuk mengatur a. 30% (tiga puluh perseratus) untuk
dan mengurus kewenangannya sesuai jumlah penduduk Desa;
dengan kebutuhan dan prioritas b. 20% (dua puluh perseratus) untuk
desa. Hal itu berarti dana desa akan luas wilayah Desa; dan

135
Jurnal MSDA Vol. 7, No. 2/ Desember 2019 127 – 146

c. 50% (lima puluh perseratus) untuk legal, dan partisipatif artinya melibatkan
angka kemiskinan Desa. masyarakat dalam penyusunannya.
Tingkat kesulitan geogra is setiap Keuangan desa harus dibukukan
Desa sebagaimana dimaksud pada ayat dalam sistem pembukuan yang benar
(2) digunakan sebagai faktor penghasil sesuai dengan kaidah sistem akuntansi
penghitungan sebagaimana dimaksud keuangan pemerintahan (Nurcholis,
pada ayat (3). Besaran Dana Desa setiap 2011: 82). Kepala Desa sebagai kepala
Desa sebagaimana dimaksud pada ayat pemerintahan desa adalah pemegang
(1) dihitung dengan cara: kekuasaan pengelola keuangan desa
dan mewakili pemerintahan desa
a. Dana Desa untuk suatu Desa = Pagu
dalam kepemilikan kekayaan desa yang
Dana Desa kabupaten/kota x [(30%
dipisahkan.
x persentase jumlah penduduk
desa yang bersangkutan terhadap Oleh karena itu, Kepala Desa
total penduduk desa di kabupaten/ mempunyai kewewenang:
kota yang bersangkutan) + (20% a. Menetapkan kebijakan tentang
x persentase luas wilayah desa pelaksanaan APBDesa.
yang bersangkutan terhadap total b. Menetapkan kebijakan tentang
luas wilayah desa di kabupaten/ pengelolaan barang desa.
kota yang bersangkutan) + (50%
c. Menetapkan bendahara desa.
x persentase rumah tangga
d. Menetapkan petugas yang melaku-
pemegang Kartu Perlindungan
kan pemungutan penerimaan desa
Sosial terhadap total jumlah rumah
dan.
tangga desa di kabupaten/kota
yang bersangkutan)];dan e. Menetapkan petugas yang melaku-
kan pengelolaan barang milik desa.
b. hasil penghitungan sebagaimana
dimaksud pada huruf a disesuaikan Dalam Peraturan Pemerintah
dengan tingkatkesulitan geogra is Nomor 43 Tahun 2014 tentang Desa
setiap desa. Pasal 93 pengelolaan keuangan desa
c. Tingkat kesulitan geogra is meliputi:
sebagaimana dimaksud pada ayat a. Perencanaan;
(4) ditentukan oleh faktor yang b. Pelaksananan;
meliputi: c. Penatausahaan;
a. Ketersediaan pelayanan dasar; d. Pelaporan; dan
b. kondisi infrastruktur; e. Pertanggungjawaban.
c. transportasi; dan
d. komunikasi desa ke kabupaten/ Kepala Desa adalah pemegang
kota. kekuasaan pengelolaan keuangan
desa, dalam melaksanakan kekuasaan
Pemerintah desa wajib menge- pengelolaan keuangan desa kepala desa
lola keuangan desa secara transparan, menguasakan sebagian kekeuasaannya
akuntabel, partisipatif serta dilakukan kepada perangkat desa.Berdasarkan
dengan tertib dan disiplin.Transparan Peraturan Pemerintah Nomor 43
artinya dikelola secara terbuka, akuntabel Tahun 2014 tentang desa pengelolaan
artinya dipertanggungjawabkan secara keuangan desa dilaksanakan dalam

136
Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan ... [H. Basuki Rachmat]

masa 1 (satu tahun) anggaran terhitung berorientasi untuk menggambarkan


mulai tanggal 1 Januari sampai dengan keadaaan yang terjadi di lapangan secara
31 Desember. nyata, disertai dengan bukti-bukti otentik
yang dapat dipertanggungjawabkan
Operasionalisasi Konsep Peran dari berbagai teknik pengumpulan data
Kepala Desa Dalam Pengelolaan yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan
Dana Desa pendapat Sugiyono (2005), dan Natsir
Konsep Peran secara teoretis (1999). Pendekatan yang dipakai
dengan memperhatikan berbagai dalam penelitian ini adalah pendekatan
pendapat para ahli, dapat disimpulkan kualitatif, karena penggambaran yang
sebagai perwujudan hak dan kewajiban dilakukan menggunakan kata-kata dan
seseorang yang bersifat dinamis penilaian kondisi yang bersifat kualitatif.
berdasarkan status seseorang. Dalam Kalaupun terdapat angka-angka numerik
aspek normatif terminologi peran ini yang dipergunakan, hanya menunjukkan
juga biasa digunakan dalam menyatakan magnitude dari kondisi kualitatif yang
apa yang dapat dan harus dilaksanakan digambarkan, dan tidak diolah secara
oleh lembaga/institusi pada suatu kuantitatif dengan menggunakan teknik
kegiatan tertentu, sesuai dengan tugas analisis kuantitatif.
dan fungsi masing-masing institusi/
lembaga yang dinyatakan dalam Lokasi Penelitian
peraturan perundangan.
Lokasi penelitian adalah di Desa
Dengan memperhatikan konsep Tegalbarang Kecamatan Tegalbarang
peran secara legalistik tersebut, maka Kabupaten Pekalongan pada 2018,
peran kepala desa dalam pengelolaan dengan mempertimbangkan IDM
Dana Desa dapat dibagi menjadi berdasarkan Peraturan Menteri Desa,
6 tahapan peran meliputi: peran Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
dalam masing-masing tahapan dalam No. 2/2016 tentang Indeks Desa
pengelolaan Dana Desa, mencakup: Membangun.
1) Peran dalam Tahap Perencanaan;
2) Peran dalam Tahap Penyusunan Tabel 2.
Program dan Anggaran; 3) Peran dalam Kecamatan dan dan Desa Lokasi Sampel
Penelitian
Tahap Pencairan Dana; 4) Peran dalam
Tahap Pelaksanaan Kegiatan; 5) Peran No Kec/ Klasiϐikasi Nilai
dalam Tahap Pertanggungjawaban; dan Desa Menurut IDM
6) Peran dalam Pemeriksaan Dokumen/ Permendes Thn
DTTrans 2017
Berkas Pertanggungjawaban. (Sumber:
2/2016
Hasil penelitian Strategi Camat dalam
B Lebak-
Pengealolaan Dana Desa di Kabupaten
barang
Pekalongan tahun 2018).
1 Lebak- D e s a 0,5994
barang Berkembang
DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian Sumber: IDM Desa di Jawa Tengah Tahun
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 2017 Menurut Permendes
Penelitian kualitatif merupakan lebih DTTrans 2/2016

137
Jurnal MSDA Vol. 7, No. 2/ Desember 2019 127 – 146

Sumber Data pertemuan dalam perencanaan dana


desa, tempat pelaksanaan kegiatan yang
Dalam penelitian deskriptif
dibiayai dari dana desa (jalan desa,
kualitatif ini, sumber yang digunakan
selokan, rumah yang mendapatkan
meliputi sumber data berikut.
bantuan, serta sekolah tempat
 Person (orang) pengembangan SDM masyarakat desa),
dan tempat-tempat terkait lain dalam
Sumber data yang merupakan
pelaksanaan/pemanfaatan dana desa.
orang adalah para informan yang dipilih
secara purpossive sampling, yaitu
semua pihak yang terkait dan dianggap Teknik Pengumpulan Data dan
mengetahui tentang data dan informasi Instrumen yang Dipergunakan
terkait peran camat di lokasi penelitian Data yang dikumpulkan dalam
dalam pendampingan pemanfaatan penelitian ini adalah data yang terkait
dana desa. Beberapa informan yang dengan Peran Kepala Desa dalam
dipilih tersebut, sebagai berikut. meningkatkan Kinerja Aparatur
a. Kepala desa Pengelolaan Dana Desa di Desa
b. Ketua LMD Tegalbarang. Data yang dikumpulkan
c. Perwakilan organisasi pemuda mencakup data primer dan data sekunder
d. Pengelola keuangan dana desa terkait. Data primer, diperoleh dengan
e. Kontraktor/penyedia jasa yang pengkajian lapangan, dilakukan dengan
pernah terlibat yang pembiayaannya jalan melihat, mengamati, mencatat
dari dana desa serta mewawancarai secara langsung
f. Masyarakat yang terlibat dalam aparatur daerah pada Organisasi
pelaksanaan kegiatan/pekerjaan Perangkat Daerah kabupaten maupun
yang dibiayai dari dana desa di Kantor kecamatan, kepala desa, tokoh
masyarakat dan kelompok sasaran
 Paper (kertas, dokumen)
lainnya.
Mencakup beberapa data sekunder Data sekunder, dikumpulkan untuk
yang didapat dari berbagai sumber yang melengkapi data primer, baik berupa
berasal dari berbagai pihak yang terkait kebijakan nasional, provinsi, maupun
dengan pengelolaan dana. Data yang di kabupaten dan kecamatan serta
berupa paper ini mencakup berbagai desa, dan berbagai laporan maupun
peraturan terakit baik kebijakan catatan-catatan yang dikeluarkan atau
nasional, provinsi, maupun kabupaten diterbitkan oleh berbagai pihak terkait.
Pekalongan, berbagai catatan terkait,
berbagai dokumentasi foto terkait, Adapun teknik pengumpulan data
video terkait, maupun berbagai laporan- yang dilakukan dalam penelitian ini
laporan terkait pengelolaan dana adalah:
desa oleh desa dalam pengelolaan/ a) Dokumentasi, berupa pengum-
pemanfaatan dana desa. pulan data sekunder dari berbagai
dokumen yang diterbitkan oleh
 Place (tempat) berbagai pihak terkait baik secara
Tempat yang menjadi sumber data nasional, provinsi, maupun
adalah tempat-tempat pelaksanaan kabupaten, kecamatan dan desa

138
Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan ... [H. Basuki Rachmat]

yang menjadi lokasi penelitian. 3. Analisis Statistik Deskriptif,


b) Wawancara, mengumpulkan yaitu teknik penggambaran
data dengan komunikasi langsung nilai kuantitatif dalam statistika
terhadap informan berdasarkan deskriptif yang menggambarkan
kerangka atau pedoman yang kondisi sesaat (one shoot condition)
telah disusun sebelumnya dengan maupun perkembangan (growth
informan yang dipilih secara condition) dalam berbagai gra ik
purpossive sampling. yang sesuai (bar chart, line chart,
pie chart dan bentuk gra ik lainnya).
c) Observasi, dalam hal ini
pengamatan langsung dengan cara 4. Analisis Diskrepansi Teoritik
pengumpulan data dengan jalan dan Normatif, yaitu analisis
melihat secara langsung di lokasi perbandingan antara kenyataan
pengkajian terhadap objek dan yang terjadi di lapangan dengan
indikator yang diteliti. yang dinyatakan dalam teori
maupun berbagai peraturan yang
Teknik Pengumpulan Data dan ada.
Instrumen yang Dipergunakan
Beberapa Teknik Analisis Deskriptif HASIL DAN PEMBAHASAN
yang dipergunakan atau dilakukan
dalam penelitian ini sebagai berikut. Peran dan Kinerja Kepala desa
1. Analisis Isi (Content Analysis), yaitu dalam Pengelolaan Dana Desa
teknik analisis untuk menguraikan Dalam tahap perencanaan dan
isi dari beberapa peraturan terkait penganggaran, Kepala Desa di dalam
pengelolaan dana desa. Teknik membuat dokumen pembuatan
analisis ini dipergunakan di awal perencanaan dan penganggaran desa
penelitian untuk mengidenti ikasi (RPJMDes, RKPDes, APBDes) yang akan
operasionalisasi konsep yang dipergunakan sebagai syarat untuk
diteliti dalam penelitian ini. pencairan Dana Desa, serta meneruskan
2. Analisis Triangulasi (Triangulation ketingkat Kabupaten. Hal ini merujuk
Analysis) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
Teknik ini digunakan untuk validasi 2008 pada Pasal 21, dan Peraturan
data sehingga data yang diperoleh Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014,
dalam penelitian ini dapat dan Pasal 154. Dalam perumusan
menggambarkan secara nyata RKPDes dan APBDes tiap tahun.
sebagaimana adanya di kenyataan/ Kepala Desa melakukan penyusunan
lapangan. Teknik triangulasi data sesuai dengan hasil musrenbang Desa,
yang dilakukan adalah triangulasi dengan mempertimbangkan masukan-
sumber data pada pengumpulan masukan dari Camat sebagai pembina
data dengan cara wawancara dan pengawas pelaksanaan penyusunan
dan triangulasi teknik yang RKPDesa dan APBDesa setiap tahunnya.
menggabungkan data dari berbagai Sehingga apa-apa yang dilakukan
teknik pengumpulan data yang Kepala Desa dan jajarannya, sesuai
berbeda. dengan arahan yang dilakukan oleh

139
Jurnal MSDA Vol. 7, No. 2/ Desember 2019 127 – 146

Camat, berdasarkan Peraturan Bupati kami lakukan dengan Kepala Desa,


nomor 100 Tahun 2017, yaitu tentang Camat Tegalbarang, dan masyarakat
pedoman pelaksanaan pengelolaan di Tegalbarang. Kehadiran Camat dan
Dana Desa di Kabupaten Pekalongan. pendamping Desa telah memotivasi
Yang terjadi adalah adanya Kepala Desa dan jajarannya untuk lebih
keterlambatan, dalam mengakomodir secara aktif dalam proses penyusunan
kebijakan prioritas pemanfaatan Dana RKP Desa dan APBDesa.
Desa, dari Kabupaten, sehingga sering
kali menimbulkan permasalahan dalam Peran Kepala Desa Dalam
penyusunan RKP Desa dan APBDesa. Penyusunan Anggaran
Kepala Desa dan jajarannya, juga Sebagai orang yang bertanggung
mendapatkan fasilitasi penyusunan jawab Kepala Desa menyusun dan secara
dalam pembangunan partisipatif yang langusng melakukan pengalokasian
diarahkan oleh Camat dan pendamping anggaran bagi pemanfaatan Dana Desa
Desa, dengan menggunakan sumber di Desanya, sehingga pengalokasian
dana dari Dana Desa. Ini dilakukan anggaran disetiap program dan kegiatan
oleh Camat dalam keikutsertaannya dapat berjalan dan diselesaikan atas
dalam musrenbang Desa, musrenbang arahan dan bimbingan Camat dan
Desa merupakan wadah utama dalam pendamping Desa. Kerjasama yang
penyusunan rencana pembangunan dilakukan dari jaran Aparatur Desa
Desa dengan partisipatif dari semua yang dipimpin Kepala Desa, dan Camat
stakeholder. dengan pendamping Desa yang ditugasi
Peran camat sangat tegas oleh Camat dalam kegiatan dimaksud
membantu peran Kepala Desa di dalam dapat menghasilkan pengalokasian
melakukan pelaksanaan musrenbang pemenfataan Dana Desa, sesuai dengan
Desa, sampai Kepala Desa menyusun kebutuhan program dan kegiatan
RKP Desa, dan Penyusunan APBDesa, apa-apa yang dihasilkan dari hasil
sehingga apa-apa yang dilakukan musrenbang Desa yang dilakukan oleh
Kepala Desa dan jajarannya, merupakan Kepala Desa dan jajarannya bersama
sebuah karya, yang dilakukan bersama dengan masyarakat.
dan terencana antara Desa, Camat Aspek penting lainnya yang
dan partisipasi masyarakat, sehingga diperoleh Kepala Desa dan jajarannya
dalam perencanaan pembangunan dari Camat adalah adanya fasilitasi
Desa merupakan hasil urun rembuk lainnya yang juga secara normatif
unsur desa, masyarakat dan Camat menjadi tugas camat adalah
dan pendamping Desa sebagai yang Pendampingan dalam penyerahan
memberikan arahan dan fasilitator. RAPBDes dan Rencana Penggunaan
Peran Kepala Desa sebagai pelaksana Dana Desa.Fasilitasi lainnya terkait
pembangunan, tidak hanya sebagai dengan tahapan penyusunan anggaran
objek dan subjek 2 pembangunan, tetapi adalah Pengawasan batas akhir
Desa dan masyarakatnya, sebagai pelaku penyerahan RAPB Desa (oktober tahun
utama di dalam rencana pembangunan berjalan) dan Rencana Penggunaan
Desa di Desa Tegal Barang. Hasil ini Dana Desa. Menurut normatifnya, semua
didapat dari hasil wawancara yang RABDes harus dikumpulkan pada bulan

140
Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan ... [H. Basuki Rachmat]

oktober tahun berjalan ke pemerintah apabila usulan yang diajukan oleh


Kabupaten. Sehingga Desa diberi Desa dapat dikatakan layak untuk
batas waktu untuk mengumpulkan dilakukan pencairan, sehingga Kepala
RAPBDesa pada bulan oktober tahun Desa dan jajaran aparatur Desa, harus
berjalan, dan Camat memberikan dan wajib memenuhi persyaratan
fasilitasi dalam pengumpulan APBDesa, yang ditetapkan oleh Camat, tentunya
dan dalam pencairan Dana Desa sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kepala Desa mendapatkan pembinaan Masalah yang sangat kruisal saat ini
dan pengawasan dari Camat dan adalah di mana harga satuan isik
pendamping Desa, dengan Kepala yang sangat sulit dijangkau dalam
Desa dan jajarannya harus sudah perhitungan transportasinya, sehingga
menyerahkan rencana penggunaan dalam menghitung rincian biaya untuk
dana yang akan diperiksa oleh Camat. kebutuhan barang material isik,
Undang-Undang Nomor 23 Tahun hitungannya sangat mahal, karena
2014, tentang pemerintahan daerah, besarnya biaya transportasi dari kota
dan Undang-Undang 6 Tahun 2014, ke Desa, di daerah pegunungan, yang
tentang Desa, di mana Camat atau transportasinya sangat jarang dan sulit.
sebutan lain, pada Pasal 224 ayat (1) Sehingga menjadi hambatan dalam
huruf g, dijelaskan membina dan pembangunan insfrastruktur isik di
mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa Tegalbarang.
Desa dan/atau kelurahan dan dalam Sehingga Kepala Desa dan
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun jajarannya, harus melakukan koordinasi
2014, pada Pasal Pasal 101 ayat (1) terkait besarannya biaya yang harus
Rancangan peraturan Desa tentang APB dikeluarkan kepada Camat dan
Desa disepakati bersama oleh kepala Pendamping Desa, Camat pejabat yang
Desa dan Badan Permusyawaratan Desa diberikan kewenangan penuh dari
paling lambat bulan Oktober tahun Bupati Kepala Daerah, sangat merespon
berjalan. Dan pada ayat (2) Rancangan permasalahan ini.
peraturan Desa tentang APB Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
disampaikan oleh kepala Desa kepada
bupati/walikota melalui camat atau Secara normative, peran Kepala
sebutan lain paling lambat 3 (tiga) Hari Desa, dalam tahap pelaksanaan, di mana
sejak disepakati untuk dievaluasi. Kepala Desa sebagai yang bertanggung
jawab secara langsung terhadap
Pencaiaran Dana Desa pemanfaatan Dana Desa, bertanggung
jawab atas:
Dalam pencairan Dana Desa, di
mana kepala Desa dapat mengajukan a) Koordinasi pelaksanaan pemba-
kepada Bupati melalui Camat, dan Camat ngunan kawaan perdesaan di
sebelum disampaikan kepada Bupati, wilayahnya (termasuk yang ber-
melakukan veri ikasi terlebih dahulu, sumber dari Dana Desa)
atas semua yang diajukan oleh Kepala b) Koordinasi dalam pemberdayaan
Desa secara detail, dan camat dapat Masyarakat (termasuk yang
memberikan rekomendasi persetujuan bersumber dari Dana Desa)

141
Jurnal MSDA Vol. 7, No. 2/ Desember 2019 127 – 146

c) Koordinasi dalam pelaksanaan ker- Camat serta Camat juga memberikan


ja sama antar desa dan kerja sama fasilitasi apabila terjadinya perselisihan
Desa dengan pihak ketiga (dalam antar Desa dalam wilayahnya.
pengelolaan Dana Desa)
Penggunaan Dana Desa di Desa
d) Melakukan pengawasan secara in-
Lebakbarang
ternal atas pelaksanaan peman-
faatan Dana Desa di wilayahnya. Dana Desa yang diterimakan desa
Lebakbarang tahun 2016 adalah sebesar
Koordinasi yang dilakukan adalah
Rp626.362.000. Dana Desa yang diterima
dengan melakukan koordinasi sebelum
untuk tahap I sebesar Rp250.544.800.
dilakukannya pelaksanaan Dana Desa,
dipergunakan untuk membangun jalan
kepada Camat dan Pendamping Desa,
lingkunga desa, dan Dana Desa yang
sehingga Camat dan Pendapimng Desa
diterimakan untuk tahap II sebesar
dapat memberikan arahan dan binaan
Rp.250.544.800. dipergunakan untuk
dalam pemanfaatan Dana Desa secara
pembangunan jembatan penghubung
benar dan terarah sesuai kebutuhan
antar dusun, Adapun Dana Desa yang
skala Desa.
diterimakan untuk tahap III sebesar
Koordinasi dalam pemberdayaan Rp125.272.400. dipergunakan untuk
Masyarakat (termasuk yang bersumber membiayai pembangunan drainase dan
dari Dana Desa) juga dilakukan oleh Kepala pembangunan TALUD dan PAUD.
Desa dan jajarannya, terkait perkembangan
Dana Desa yang diterimakan desa
kemajuan dalam pelaksanaan prohram
Lebakbarang tahun 2017 adalah sebesar
dan kegiatan yang dilakukan dengan
Rp798.442.000. Untuk tahap I diterima
memanfaatkan Dana Desa. Pembangunan
Dana Desa sebesar Rp319.376.800.
beberapa sarana dan prasarana
dipergunakan untuk melanjutkan
pengelolaan Posyandu, PAUD dan taman
pembangunan jalan lingkungan desa,
kanak-kanak maupun TPA –Alquran yang
sedangkan Dana Desa yang diterimakan
dilakukan oleh Desa, harus diketahui
untuk tahap II sebesar Rp319.376.800.
oleh Camat, apalagi sumber dana yang
dipergunakan untuk membiayai
digunakan adalah menggunakan Dana
pembangunan DRAINASE, TALUD
Desa. Hal ini sesuai apa yang diamanatkan
dan PAUD. Adapun Dana Desa yang
dalam Peraturan Kepala Daerah setiap
diterimakan untuk tahap III sebesar
tahunnya yang ditetapkan oleh Peraturan
Rp159.688.400. Untuk membiayai
Bupati Kepala Daerah Kabupaten
pembangunan BUMDES dan sebahagian
Pekalongan. Dalam kerja sama antar desa,
untuk operasional TALUD dan PAUD
Kepala Desa mendapatkan fasilitasi dari
serta POSYANDU.
Tabel 3
Perkembangan Penerimaan dan enggunaan Dana Desa di Desa Lebakbarang (2015-2017)
Tahun Tahap I Tahap II Tahap III Jumlah
2015 114.115.600 114.115.600 56.028.800 228.231.200
2016 250.544.800 250.544.800 125.272.400 626.362.000
2017 319.376.800 319.376.800 159.688.400 798.442.000
Sumber: Lap Penggunaan Dana Desa Kab Pekalongan, Setda Pekalongan dan Dinas PMD
Pekalongan tahun 2016, 2017, 2018

142
Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan ... [H. Basuki Rachmat]

Tahapan Penyusunan Laporan pengawasan sangat melekat atas dasar


Pertanggungjawaban Kepala Desa pemberian kewenangan yang diatur
dalam peraturan Bupati Kepala Daerah
Dalam penyusunan laporan
Pekalongan Nomor 100 Tahun 2017, dan
pertanggungjawaban dana desa, di
Peraturan Bupati ini adalah penjabaran
mana berdasarkanPasal 104 ayat
dari Undang-Undang 23 Tahun 2014,
(1) Selain penyampaian laporan
dan Undang-Undang 6 Tahun 2014,
realisasi pelaksanaan APB Desa
serta peraturan pemerintah nomor 43
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103
Tahun 2014 dan peraturan Menteri
ayat(1),kepala Desa juga menyampaikan
Dalam Negeri nomor 113 Tahun 2014,
laporan pertanggungjawaban realisasi
tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
pelaksanaan APB Desa kepada bupati/
walikota setiap akhir tahun anggaran.
Dan ayat (2) Laporan sebagaimana Kendala dan Hambatan dalam
dimaksud pada ayat (1) merupakan Pelaksanaan Pemanfaatan Dana
bagian yang tidak terpisahkan dari Desa di Desa Tegalbarang
laporan penyelenggaraan Pemerintahan Beberapa kendala dan hambatan
Desa kepada bupati/walikota melalui telah diuraikan pada halam pertama,
camat atau sebutan lain setiap akhir dengan kondisi geogra is yang dimiliki
tahun anggaran sebagaimana dimaksud desa Tegalbarang, dalam pelaksanaan
dalam Pasal 48 huruf a. pemanfaatan Dana Desa, beberapa
Pada Peraturan Bupati Kepala hambatan dan kendala dapat dilalui di
Daerah nomor 100 Tahun 2017, antaranya adalah:
dijelaskan bahwa camat diberikan a. Desa-Desa di wilayah selatan di
tugas dan kewenangan untuk daerah pegunungan, merupakan
melakukan veri ikasi atas laporan Desa yang tidak memiliki akse-
pertanggungjawaban yang dibuat sibilitas yang baik, dan sangat sulit
kepala desa, sebelum disampaikan dan mahalnya biaya pembangunan,
kepada Bupati Kepala Daerah melalui dikarenakan sulitnya transportasi
Dinas Pemberdayaan Desa. di wilayah desa.
Tahapan Penyusunan Berkas b. Kondisi Cuaca yang sering turun
Dokumen Pengeluaran hujan, sehingga mengganggu dalam
pembangunan infrastruktur yang
Dalam melakukan tahapan dilakukan di Desa Tegalbarang.
pemeriksaan berkas dokumen
c. Keterlambatan penerimaan JUKNIS
pengeluaran camat dibantu oleh jajaran
dari Kabupaten, sehingga terlambat
aparatur kecamatan, yang memiliki
dalam pelaksanaan pemanfaatan
kompetensdi di bidang pengelolaan
Dana Desa.
keuangan desa, dan tugas ini, sangat
jelas dilakukan pada saat camat d. Terbatasnya dukungan sarana dan
melakukan pembinaan dan veri ikasi prasarana di Desa-Desa di Daerah
pada saat pelaksanaan pengelolaan Pegunungan, termasuk Desa Tegal-
keuangan desa di mana di dalamnya barang.
termasuk pengelolaan dana desa, e. Biaya satuan yang tidak standar,
pembinaan, dan pengendalian dan karena kesulitan geogra is.

143
Jurnal MSDA Vol. 7, No. 2/ Desember 2019 127 – 146

SIMPULAN d. Dalam pertanggungjawaban


Berdasarkan penjelasan dalam hasil Dana Desa, Kepala Desa selalu
berkoordinasi dengan Camat dan
dan bahasan dapat disimpulkan sebagai
pendamping Desa, sehingga apa-
berikut. Kepala Desa dalam melakukan
apa yang menjadi syarat dalam
perannya dalam meningkatkan kinerja pertanggungjawaban Dana Desa
aparaturnya dalam pengelolaan Dana dapat dipenuhi tetap waktu sesuai
Desa, didukung sepenuhnya oleh Camat persyaratan yang diminta, sehingga
dan jajarannya serta pendamping Desa dalam ini kinerja Kepala desa dan
yang dimiliki oleh Camat, sehingga Jajarannya dapat dikatakan sangat
menghasilkan: baik, baik secara administrasi
maupun secara isik, semua
a. Peran Kepala Desa sangat strategis
diarsipkan secara baik dan rapih,
sebagai yang bertanggung jawab atas
hasil ini didapat pada saat peneliti
pengelolaan Dana Desa, baik pada
malakukan observasi ke Desa
aspek dilakukannya musrenbang
Tegalbarang, dengan melihat secara
Desa, dalam rangka mencari
langsung pertanggungjawaban
masukan di dalam penyusunan
penggunaan Dana Desa dalam 3
perencanaan pembangunan Desa.
tahun terakhir, semuanya tersimpan
b. Pengalokasian anggaran bagi
dengan rapih dan baik.
program dan kegiatan yang telah
disusun atas hasil musrenbang Desa, SARAN
sesuai arahan dan pendampingan
Berdasarkan simpulan tersebut
yang dilakukan oleh Camat dan
dan berbagai permasalahan dalam
Pendamping Desa, sudah tepat dan
implementasi peningkatan peran Kepala
sesuai apa-apa sebagaimana yang
Desa dalam meningkatkan Kinerja
diamanatkan dalam Peraturan
Pengelolaan Dana Desa di Kecamatan
Bupati Kepala Daerah setiap
Tegalbarang Kabupaten Pekalongan.
tahunnya.
1. Peran dan Kinerja Kepala Desa
c. Dalam pencairan Dana Desa,
dalam pengelolaan Dana Desa, sudah
Kepala Desa mendapatkan arahan
memenuhi ketentuan sebagaimana
dan pembinaan dari Camat dan
yang diamanatkan dalam Peraturan
jajarannya, sehingga Kepala Desa,
Bupati Kepala Daerah Pekalongan
dalam pencairan Dana Desa serta
Nomor 100 Tahun 2017, tentang
kemanfaatan Dana desa dilakukan
Pedoman Pengelolaan Keuangan
sesuai petunjuk dan arahan Camat
Desa di Kabupaten Pekalongan,
Tegalbarang, kondisi ini membuat
Kepala Desa dan jajarannya 2. Walaupun pengelolaan Dana Desa
memiliki kinerja sangat baik, sudah memenuhi ketentuan, namun
sehingga Desa dapat dikategorikan tetap diperlukan ditingkatkannya
dari Desa tertinggal menjadi Desa pengawasan dan pengendalian
berkembang, sebagaimana yang terhadap pengelolaan Dana Desa.
diamanatkan dalam Peraturan 3. Perlu dipertimbangkan kondisi
Menteri Desa Daerah Tertinggal IKG bagi Desa-Desa di Daerah
nomor 2 Tahun 2016, tentang IDM. Pegunungan yang mengalami

144
Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan ... [H. Basuki Rachmat]

kesulitan transportasi terkait ______. 2016. Kecamatan Lebakbarang Dalam


harga HPS dalam penyusunan Angka Tahun 2016, Pekalongan:
RAB pembangunan Infrastruktur BPS Kabupaten Pekalongan
Pembangunan Desa, agar tidak ______. 2017. Kecamatan Lebakbarang Dalam
mengalami hambatan dalam Angka Tahun 2017, Pekalongan:
pembangunannya. BPS Kabupaten Pekalongan
4. Perlu adanya penambahan ______. 2018. Kecamatan Lebakbarang Dalam
pendamping Desa pada Desa kondisi Angka Tahun 2018, Pekalongan:
Geogra isnya dipegunungan, BPS Kabupaten Pekalongan.
sejogyanya 1 Desa, 1 pendamping
______. 2018. Hasil Penelitian Strategi Peran
Desa, saat ini kondisinya 1
Camat Dalam Pengelolaan Dana
pendamping Desa untuk 3 Desa,
Desa di 2 Kecamatan Kajen dan Tegal
ini tidak effektif, sehingga Desa-
Barang Kabupaten Pekalongan Jawa
Desa yang kategori masih tertinggal
Tengah.
sulit untuk maju menjadi Desa
berkembang, dan berkembang M. Burhan Burgin, 2007. Penelitian Kualitatif,
sulit menjadi desa maju dan Jakarta: Prenada Media Group
mandiri. Karena pendampingan Ndraha Taliziduhu, 1987. Pembangunan
Desa dilakukan hanya 1 sampai 2 Masayarakat: Mempersiapkan
kali dalam 1 tahun, dengan jumlah Masyarakat Tinggal Landas.Jakarta:
kondisi 11 Desa di Kecamatan PT. Bina Aksara.
Tegalbarang, yang relative Desanya
Sadu Wasistiono, 2003. Kapita Selekta
dari aspek IDM masih kategori Desa
Penyelenggaraan Pemerintahan
tertinggal.
Daerah. Edisi Ketiga. Penerbit
Fokusmedia, Bandung.
Stewart Aileen Mitchell, 2006, Empowering
DAFTAR PUSTAKA People :Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta, Kanesius.
Creswell, John W. 2013. Research Design,
Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur
Yogjakarta: Pustka Pelajar
Penelitia. Jakarta: Penerbit Rinerka
Kartasasmita.1996b. Pemberdayaan Masya- Cipta
rakat: Konsep Pemberdayaan yang
Sugiyono. 2014. Penelitian Kualitatif
berakar pada masyarakat. Jakarta:
Deskriptif. Bandung Alpabet 2014.
Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Yanuar Ikbar. 2012. Metode Penelitian Sosial
Kualitatif. Bandung: PT. Re ika
Keban T. Yeremias. 2004. Memahami Good
Aditama
Governance: dalam Perspektif
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Peraturan Perundang-Undangan
Gave media.
Undang-Undang 17 Tahun 2003, tentang
Lebakbarang. 2015. Kecamatan Lebakba-
Keuangan Negara;
rang Dalam Angka Tahun 2015, Pe-
kalongan: BPS Kabupaten Pekalo- Undang-Undang 1 Tahun 2004, tentang
ngan Perbendaharaan Negara;

145
Jurnal MSDA Vol. 7, No. 2/ Desember 2019 127 – 146

Undang-Undang 15 Tahun 2004, tentang Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun


Pemeriksaan dan Pertanggungjawa- 2014, tentang Pedoman Pengelolaan
ban Keuangan Negara; Dana Desa;

Undang-Undang 32 Tahun 2004, direvisi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor


menjadi Undang-Undang 23 Tahun 113 Tahun 2014, tentang Pedoman
2014, tentang Pemerintahan Dae- Pengelolaan Keuangan Desa;
rah; Peraturan Menteri Desa daerah tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun
Undang-Undang 6 Tahun 2014, tentang
2015 tentang Penggunaan Dana
Desa
Desa
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Peraturan Bupati Pekalongan nomor 100
Tahun 2014, tentang Peraturan Tahun 2017, tentang Pedoman
Pelaksanaan Undang-Undang Desa; Teknis Pengelolaan Keuangan Desa

146

You might also like