Nomor : B-KP.09.03.2.24.05.21.

18 Jakarta, 04 Mei 2021

Lampiran : -
Perihal : Penegakan Disiplin bagi Pegawai yang Melanggar Larangan Bepergian ke
Luar Daerah dan/atau Mudik dan/atau Cuti dalam Masa Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19)

Kepada Yth.
1. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Badan POM
2. Kepala Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia
3. Kepala Loka POM di seluruh Indonesia

Menindaklanjuti Surat Nomor B-KP.09.01.2.24.04.21.201 tanggal 8 April 2021 perihal

Pembatasan Kegiatan Bepergian Ke Luar Daerah dan/atau Mudik dan/atau Cuti bagi
Pegawai ASN BPOM dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19),
bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar daerah dan/atau Mudik dan/atau Cuti

a. Pegawai ASN Badan POM dilarang melakukan kegiatan bepergian ke luar
daerah dan/atau mudik dan/atau cuti pada periode 6 Mei sampai dengan 17
Mei 2021 dan atasan langsung pegawai tidak diperbolehkan memberikan izin cuti
bagi Pegawai BPOM.
b. Larangan kegiatan bepergian ke luar daerah dan/atau mudik dan/atau cuti
sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a, dikecualikan bagi:
a) Pegawai ASN BPOM yang melaksanakan perjalanan dalam rangka pelaksanaan
tugas kedinasan yang bersifat penting dan terlebih dahulu memperoleh Surat
Tugas yang ditandatangani oleh minimal Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
(Eselon II) atau Kepala Unit Kerja;
b) Pegawai ASN BPOM yang dalam keadaan terpaksa perlu untuk melakukan
kegiatan bepergian ke luar daerah dengan terlebih dahulu mendapatkan izin
 tertulis dari Kepala Badan POM selaku Pejabat Pembina Kepegawaian
(PPK); dan
c) Pegawai ASN BPOM dapat mengajukan cuti melahirkan dan/atau cuti sakit
dan/atau cuti karena alasan penting.

2. Terkait hal tersebut, maka setiap pegawai BPOM, atasan langsung dan Pimpinan Unit
Kerja dihimbau untuk:
a. Pegawai ASN BPOM wajib melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
menjadi pelopor dan contoh dalam menerapkan 5M dan 3T;
b. Setiap Pimpinan Unit Kerja agar melakukan pemantauan secara ketat terhadap
Pegawai ASN di lingkungan Unit Kerjanya dan melakukan proses disiplin bagi
Pegawai yang melanggar ketentuan pada angka 1 huruf a;
c. Dalam melakukan pemantauan terhadap pegawainya, setiap unit kerja dapat
menyiapkan google form secara mandiri atau mengunduh data presensi
pegawai pada e-presensi untuk mengetahui posisi setiap pegawainya selama
periode 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2021. Konfirmasi penggunaan e-presensi
dalam rangka pemantauan pada periode tersebut, akan disampaikan lebih lanjut
oleh Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan;
d. Pegawai ASN BPOM yang melakukan pelanggaran pada ketentuan angka 1
huruf a, maka ybs dapat diberikan hukuman disiplin sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS;
e. Dalam menjatuhkan hukuman disiplin kepada Pegawai BPOM yang melakukan
pelanggaran, agar dilakukan sesuai mekanisme yang diatur dalam Peratuan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 (pemanggilan, pemeriksaan, penyusunan
laporan hasil pemeriksaan dan penerbitan SK Hukuman Disiplin); dan
f. Setiap Pimpinan Unit Kerja wajib menyampaikan data pegawai yang melakukan
kegiatan bepergian ke luar daerah dan/atau mudik dan/atau cuti pada periode
tersebut beserta alasannya sesuai format sebagaimana diatur dalam Surat
Nomor B-KP.09.01.2.24.04.21.201 tanggal 8 April 2021 perihal Pembatasan
Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan/atau Mudik dan/atau Cuti bagi Pegawai
ASN BPOM dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
 melalui link http://bit.ly/PelaporanLaranganMudikdanCuti2021 selambat-
lambatnya tanggal 18 Mei 2021.

3. Bagi Pimpinan Unit Kerja dan atasan langsung yang tidak melakukan pemantauan
terhadap pegawainya dan/atau memiliki Pegawai ASN yang terbukti melanggar
ketentuan angka 1 huruf a, maka hal tersebut menjadi rekam jejak/catatan
Pimpinan Unit Kerja dan atasan langsungnya.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.

Sekretaris Utama

Dra. Elin Herlina, Apt, MP

Tembusan Yth.:
1. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (sebagai laporan);
2. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya.