Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Bekal Makanan Dan Status Gizi Anak

Di TK Rum Katolik Bintang Timur Lubuk Pakam


Kabupaten Deli Serdang

1)
Yesika Claudia Sinaga 2) Desya Maria Manik
3)
Haripin Togap Sinaga
Diploma III Gizi, Politeknik Kesehatan Medan
*yesikaclaudia74@gmail.com *desyamanik14@gmail.com
*ainunkhofifahnst@gmail.com *haripinsinaga@yahoo.com

ABSTRACT
The aim of this research was to determine the description of food provisions and
nutritional status of children at the East Bintang Catholic Rum Kindergarten Lubuk Pakam,
Deli Serdang Regency. The research was conducted at the Bintang Timur Catholic Rum
Kindergarten, Lubuk Pakam, Deli Serdang Regency. The main research was conducted in June
2023. This type of research is qualitative with a descriptive approach using a cross sectional
design. Based on the population size using the Slovin formula/sample determination, namely 50
children with a simple random sampling technique. The research results based on nutritional
intake in children's food supplies showed that energy intake in the unfulfilled category was
24.0%, energy intake in the fulfilled category was 76.0%. Protein intake in the not met category
was 12.0%, protein intake in the fulfilled category was 88.0%. Fat intake in the unmet category
is 20.0%, fat intake in the fulfilled category is 80.0%. Carbohydrate intake in the unmet
category was 56.0%, carbohydrate intake in the fulfilled category was 44.0%. Based on
nutritional status, children's weight according to age is 12.0% underweight, 72.0% normal and
16.0% at risk of being overweight. The nutritional status of children's height according to age is
2.0% short and 98.0% normal.

Keywords: Kindergarten Children, Food Provisions, Nutritional Status

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bekal makanan dan status gizi anak di TK Rum
Katolik Bintang Timur Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Penelitian dilakukan di TK Rum
Katolik Bintang Timur Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Waktu penelitian utama
dilakukan dari bulan Juni 2023. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan
deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional. Berdasarkan jumlah populasi dengan
menggunakan rumus Slovin/penetuan sampel yaitu 50 anak dengan teknik pengambilan sampel
dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling). Hasil penelitian berdasarkan
asupan zat gizi pada bekal makanan anak memiliki asupan energi dengan kategori tidak
terpenuhi 24,0%, asupan energi dengan kategori terpenuhi 76,0%. Asupan protein dengan
kategori tidak terpenuhi 12,0%, asupan protein dengan kategori terpenuhi 88,0%. Asupan lemak
dengan kategori tidak terpenuhi 20,0%, asupan lemak dengan kategori terpenuhi 80,0%. Asupan
karbohidrat dengan kategori tidak terpenuhi 56,0%, asupan karbohidrat dengan kategori
terpenuhi 44,0%. Berdasarkan status gizi berat badan anak menurut umur yaitu berat badan
kurang 12,0%, normal 72,0% dan resiko berat badan lebih 16,0%. Status gizi tinggi badan anak
menurut umur yaitu pendek 2,0% dan normal 98,0%.

Kata Kunci : Anak TK, Bekal Makanan, Status Gizi


PENDAHULUAN bahwa prevalensi stunting mengalami
Masalah gizi pada anak PAUD penurunan mencapai 30,8% sedangkan pada
diakibatkan oleh pola makan anak yang tahun 2013 sebanyak 37,2 %. (Kemenkes RI,
kurang baik. Perilaku orang tua dalam 2018).
memberikan makanan mempengaruhi Pertumbuhan dan perkembangan anak
kesukaan dan ketidaksukaan anak terhadap tidak lepas dari makanan yang dikonsumsi
makanan. Asupan makanan yang tidak anak sejak dini. Pemberian kandungan gizi
mencukupi mempengaruhi status gizi. anak tercermin dari makanan yang dimakan
Ketidakseimbangan yang terlalu banyak atau anak, yang banyak membantu dalam
terlalu sedikit dapat menyebabkan obesitas, perkembangan otak (kecerdasan) dan
underweight, stunting dan malnutrisi pada pertumbuhan fisik. Indonesia telah
anak (Setiyani, 2020). menandatangani Konvensi Anak Sehat dan
Implementasi ketidakseimbangan dapat Gizi Baik yang memuat 10 kriteria, yaitu:
dilihat dengan mengukur status gizi dengan Meningkatkan kepadatan tubuh, usia, tinggi
mengukur berat badan, tinggi badan badan, postur tubuh dan otot yang kuat.
dibandingkan usia. Status gizi anak TK Rambut hitam berkilau dan tebal, kulit tangan
merupakan parameter kesehatan penting yang dan kaki bersih dan tidak kotor. Hal ini
perlu diketahui oleh semua orang tua. menunjukkan bahwa anak mendapatkan
Pertumbuhan dan perkembangan anak pada cukup vitamin A, C, E dan mineral, wajah
masa TK harus diperhatikan, karena gizi anak tampak gembira, mata anak baik.
buruk tidak dapat diubah lagi di masa Tergantung dari intensitas menyusu pada
keemasannya. Keadaan ini ditentukan oleh anak, sebaiknya dilakukan 3 kali sehari,
kecukupan asupan zat gizi harian dan tergantung pada usia dan aktivitas gerakan
kemampuan tubuh mengolah zat gizi yang aktif dan lancar, anak dapat tidur dengan
dicerna untuk menjaga kesehatan nyenyak. Setelah seharian bekerja keras,
(Soetjiningsih, 2018). tubuh anak biasanya membutuhkan waktu
Berdasarkan WHO pada tahun 2017 istirahat 8 jam penuh setiap harinya.
sebesar 18,2%, dimana gizi buruk 5,2% dan Nutrisi yang baik mendorong
gizi kurang 13%. Berdasarkan data PSG 2017, pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika
Deli Serdang memiliki prevalensi stunting anak kekurangan gizi maka akan
sebesar 33,6% dengan kategori sangat pendek mengakibatkan konsentrasi, daya ingat dan
sebesar 19,8%, pendek 13,8%, dan normal kemampuan yang buruk (Awaluddin,
66,7%. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Tursinawati, 2017). Anak yang mendapat gizi
Dasar tahun 2018 provinsi Sumatera utara seimbang dan makanan sehat akan menjadi
pravelensi status gizi sangat kurus 2.06 %, anak yang berkualitas dan sebaliknya
kurus 5,62 %, normal 72,68%, gemuk (Suparyanto dan Rosad (2015, 2020). Contoh
10,58%, dan obesitas 9,06% sedangkan hasil penerapan pola makan yang sehat adalah
Riskesdas 2018 kabupaten deliserdang sangat memberikan perlengkapan kepada anak-anak
kurus 2,25%,kurus 5,77%%, normal 71,66%, yaitu bekal makanan.
gemuk 9,25%, dan obesitas 8,57%. Hasil Membawa bekal makan siang ke sekolah
RISKESDAS Pada tahun 2018, prevalensi memiliki banyak manfaat, mulai dari nutrisi
obesitas meningkat dari 14,8% menjadi hingga kebersihan hingga menghemat uang
21,8%. Angka gizi buruk pada anak dibawah jajan. Juga, merawat anak sekolah tidak
5 tahun di Indonesia adalah 3,9%, sedangkan sesulit kelihatannya. Orang tua, terutama ibu,
angka gizi kurang 13,8%. Riset Kesehatan harus memahami manfaat membawa bekal
Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menyatakan makan siang anaknya ke sekolah. Hal ini

1
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi METODE
harian anak (Hamidah, 2022). Manfaat Penelitian ini adalah penelitian
membawa bekal makanan ke sekolah untuk kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang
anak, yaitu : bertujuan untuk mengetahui gambaran bekal
1. Nutrisinya Terjamin, makanan dan status gizi anak di TK Rum
2. Kebersihan Terjamin, Katolik Bintang Timur Lubuk Pakam.
3. Mencegah Penyakit di Masa Depan, Penelitian ini menggunakan desain cross
4. Meningkatkan Kemampuan Akademis sectional yaitu pengumpulan data dilakukan
5. Menghemat Uang Jajan Anak, pada satu saat atau periode tertentu dan
6. Menambah kedekatan Anak dan Orang pengamatan studi hanya dilakukan satu kali
Tua. selama penelitian.
Jenis data yang dikumpulkan dalam
Bekal makanan yang baik akan
penelitian ini, meliputi data primer dan data
menyumbang energi sebanyak 10-15%
sekunder yang dibantu oleh 3 orang
dengan status kebutuhan gizi yang baik
enumerator dari mahaiswa semester VI
berkisar 140-210 kalori. Menurut pedoman
Jurusan Gizi Lubuk Pakam.
gizi seimbang tahun 2014 anak balita usia 4- 6
tahun membutuhkan 1400 kkal tiap harinya. a. Data Primer
Jika dibandingkan dengan Angka Kecukupan 1. Data karakteristik sampel meliputi
Gizi tahun 2019, status kebutuhan gizi harian jenis kelamin, tanggal lahir, tinggi
anak balita usia 4-6 tahun meliputi (Muafiah, badan dan berat badan. Data
2019): karakteristik diperoleh dengan cara
Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Anak wawancara menggunakan form
Kelomp Ener Prote Lem Karbohi identitas.
ok gi in ak drat (gr) 2. Bekal makanan dengan menggunakan
Umur (kkal (gr) (gr) teknik penimbangan bekal makanan
) selama 3 hari tidak berturut-turut
4-6 1400 25 50 220 dibantu dengan menggunakan
tahun program computer nutrisurvey.
Zat gizi terbagi atas mikro dan makro, 3. Data status gizi yang diperoleh
makronutrien yang terdiri dari karbohidrat, menggunakanpengukurn antropometri
protein, dan lemak ini dibutuhkan pada bekal TB/U menggunakan microtoise dan
anak tk di umur 3-6 tahun. Karbohidrat, pengukuran antropometri BB/U
protein, dan lemak yang dibutuhkan untuk menggunakan timbangan berat badan
anak umur 4-6 tahun adalah 220 gr, 25 gr dan digital.
50 gr (AKG 2019). Jenis bekal makanan yang b. Data Sekunder
dikonsumsi harus kaya variative dan kaya Data sekunder adalah data umum yang
nutrisi. Diantaranya mengandung nutrisi yang dikumpulkan, meliputi gambaran umum
bermanfaat untuk tubuh yaitu karbohidrat, lokasi penelitian.
protein, lemak. Pemenuhan kebutuhan asupan Penelitian ini dilaksanakan di TK Rum
gizi didalam bekal makanan, meliputi Katolik Bintang Timur Lubuk Pakam. Adapun
(Suparyanto dan Rosad (2015, 2020) : pencarian lokasi serta perizinan survey
Makanan pokok, Sumber protein, Buah dan pendahuluan dilaksanakan pada tanggal 12
sayur. November 2022 dan penelitian dilakukan
pada tanggal 02 Juni 2023 – 08 Juni 2023.
Populasi yang akan dilakukan pada anak usia

2
4-6 Tahun di TK Rum Katolik Bintang Timur pada bekal makanan serta status gizi
Lubuk Pakam yang menjadi populasi dalam berdasarkan Berat Badan menurut umur dan
penelitian ini sejumlah 100 anak. Tinggi Badan menurut umur yang disajikan
Sampel adalah bagian dari populasi yaitu dalam distribusi frekuensi dan dianalisis
anak usia dini di TK Rum Katolik Bintang berdasarkan persentase.
Timur Lubuk Pakam. Sampel dalam
penelitian ini adalah anak usia dini yang HASIL
membawa bekal makanan di TK Rum Katolik Pada penelitian ini, dari 50 sampel anak
Bintang Timur Lubuk Pakam dan besar berdasarkan jenis kelamin lebih mendominasi
sampel didapat berdasarkan jumlah populasi pada laki-laki sebesar 30 orang (60,0%)
dengan menggunakan rumus Slovin/ dibandingkan perempuan yang berjumlah 20
Penentuan sample. orang (40,0%). 50 sampel anak berdasarkan
Berdasarkan rumus diatas maka besar kategori usia berdasarkan AKG, persentase
sampel yang akan diperoleh dari 100 populasi yang paling tinggi pada usia 6 tahun yaitu 32
adalah: orang (64,0%). Dan persentase usia yang
n= N sedikit adalah pada rentan usia 5 tahun yaitu
1 + N (d2)
18 orang (32,0%).
n= 100 Hasil penelitian yang dilakukan oleh
1 + 100 (0,1)2 peneliti di TK Rum Katolik Bintang Timur,
didaptkan data berikut:
n= 100
1 + 100 (0,01) a. Jenis Bekal Makanan
Jenis bekal makanan anak di hari pertama
n= 100
2 yang paling tinggi yaitu membawa makanan
n = 50 anak. pokok sebanyak 43 orang (86,0%).
Jenis bekal makanan anak di hari kedua
Pengolahan data dilakukan dengan cara: yang paling tinggi yaitu membawa makanan
1. Data identitas sampel yang sudah jajanan sebanyak 32 orang (64,0%).
dikumpulkan diolah menggunakan Jenis bekal makanan anak di hari ketiga
program computer spss. yang paling tinggi yaitu membawa makanan
2. Data bekal makanan diperoleh dengan pokok sebanyak 26 orang (52,0%).
menggunakan teknik penimbangan bekal
makanan selama 3 hari tidak berturut- b. Asupan Zat Gizi pada Bekal Makanan
turut. 1. Asupan Energi
3. Data status gizi dikumpulkan dengan Kebutuhan energi setiap bekal anak
mengukur tinggi badan menggunakan alat dibutuhkan sebesar 140 kkal sesuai dengan
microtoise dan berat badan menggunakan AKG anak usia 4-6 tahun, kemudian
alat timbangan berat badan digital. Data dikategorikan menjadi 2 yaitu ≥140 kkal
status gizi yang sudah dikumpulkan, akan terpenuhi dan ≤140 kkal tidak terpenuhi.
diolah dengan menggunakan aplikasi Berdasarkan penimbangan makanan yang
WHO Anthro 2005. dilakukan pada bekal makanan anak TK Rum
Analisis data dilakukan melalui Analisis Katolik Bintang Timur rata-rata semua
Univaria, untuk menggambarkan masing- menghabiskan bekal makanan.
masing variabel, yaitu : usia, jenis kelamin,
total kalori, karbohidrat, protein, dan lemak
Tabel 1.Distribusi Sampel Berdasarkan Energi

3
Asupan Energi n % Asupan Lemak n %
Tidak terpenuhi 12 24,0 Tidak terpenuhi 10 20.0
Terpenuhi 38 76,0 Terpenuhi 40 80.0
Total 50 100.0 Total 50 100.0
Pada tabel 1 memperlihatkan distribusi Pada tabel 3 memperlihatkan distribusi
sampel berdasarkan asupan energi pada anak. sampel berdasarkan asupan lemak pada anak.
Tabel 1 menunjukkan rata-rata asupan energi Tabel 3 menunjukkan rata-rata asupan energi
dengan kategori terpenuhi yaitu 38 orang dengan kategori terpenuhi yaitu 40 orang
(76,0%). Dan kategori tidak terpenuhi yaitu (80,0%). Dan kategori tidak terpenuhi yaitu
12 orang (24,0%). 10 orang (20,0%).

2. Asupan Protein 4. Asupan Karbohidrat


Kebutuhan asupan protein untuk setiap Kebutuhan asupan karbohidrat untuk
bekal anak dibutuhkan sebesar 2,5 gram setiap bekal anak dibutuhkan sebesar 22 gram
sesuai dengan AKG anak usia 4-6 tahun, sesuai dengan AKG anak usia 4-6 tahun,
kemudian dikategorikan menjadi 2 yaitu ≥2,5 kemudian dikategorikan menjadi 2 yaitu ≥22
gram terpenuhi dan ≤2,5 gram tidak terpenuhi. gram terpenuhi dan ≤22 gram tidak terpenuhi.
Berdasarkan penimbangan makanan yang Berdasarkan penimbangan makanan yang
dilakukan pada bekal makanan anak TK Rum dilakukan pada bekal makanan anak TK Rum
Katolik Bintang Timur rata-rata semua Katolik Bintang Timur rata-rata semua
menghabiskan bekal makanan. menghabiskan bekal makanan. Bekal
Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan makanan yang dibawa oleh anak TK Rum
Protein Katolik Bintang Timur yang bersumber dari
Asupan Protein n % karbohidrat yaitu berupa nasi, kentang, dan
Tidak terpenuhi 6 12.0 indomie goreng.
Terpenuhi 44 88.0 Tabel 4. Distribusi Sampel Berdasarkan
Total 50 100.0 Karboidrat
Pada tabel 2 memperlihatkan distribusi Asupan Karbohidrat n %
sampel berdasarkan asupan protein pada anak. Tidak terpenuhi 28 56.0
Tabel 2 menunjukkan rata-rata asupan protein Terpenuhi 22 44.0
dengan kategori terpenuhi yaitu 44 orang Total 50 100.0
(88,0%). Dan kategori tidak terpenuhi yaitu 6 Pada tabel 4 memperlihatkan distribusi
orang (12,0%). sampel berdasarkan asupan karbohidrat pada
anak. Tabel 4 menunjukkan rata-rata asupan
3. Asupan Lemak karbohidrat dengan kategori terpenuhi yaitu
Kebutuhan asupan lemak untuk setiap 22 orang (44,0%). Dan kategori tidak
bekal anak dibutuhkan sebesar 5 gram sesuai terpenuhi yaitu 28 orang (56,0%).
dengan AKG anak usia 4-6 tahun, kemudian
dikategorikan menjadi 2 yaitu ≥5 gram
terpenuhi dan ≤5 gram tidak terpenuhi.
Berdasarkan penimbangan makanan yang
dilakukan pada bekal makanan anak TK Rum
Katolik Bintang Timur rata-rata semua
menghabiskan bekal makanan. PEMBAHASAN
Tabel 3. Distribusi Sampel Berdasarkan A. Status Gizi Anak TK Berdasarkan Berat
Lemak Badan

4
Kekurangan gizi pada usia dini, Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
menyebabkan penderitanya mengalami berikut ini adalah status gizi anak TK Rum
penurunan imunitas dan memiliki postur Katolik Bintang Timur berdasarkan tinggi
tubuh tak maksimal saat dewasa. Kemampuan badan.
kognitif para penderita juga berkurang, Tabel 6. Distribusi Sampel Berdasarkan
sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi Tinggi Badan Menurut Umur
jangka panjang bagi Indonesia (Migang & Kategori TB/U n %
Manuntung, 2021). Berdasarkan penelitian Pendek 1 2.0
yang dilakukan, berikut ini adalah status gizi Normal 49 98.0
anak TK Rum Katolik Bintang Timur Total 50 100.0
berdasarkan berat badan.
Tabel 5. Distribusi Sampel berdasarkan Berat Pada tabel 6 memperlihatkan distribusi
Badan Menurut Umur sampel berdasarkan tinggi badan pada anak.
Kategori BB/U n % Tabel 6 menunjukkan Tinggi badan anak
BB Kurang 6 12.0 dengan kategori TB normal yaitu 49 orang
Normal 36 72.0 (98,0%). Dan kategori pendek yaitu 1 orang
Resiko BB Lebih 8 16.0 (2,0%).
Total 50 100.0 Kategori TB normal yang berjenis
Pada tabel 5 memperlihatkan distribusi kelamin laki-laki sebanyak 30 orang yaitu
sampel berdasarkan berat badan pada anak. 60,0%. Kategori TB pendek yang berjenis
Tabel 5 menunjukkan Berat badan anak kelamin perempuan sebanyak 1 orang yaitu
dengan kategori BB normal yaitu 36 orang 2,0% dan kategori TB normal berjenis
(72,0%). Kategori resiko BB lebih yaitu 8 kelamin perempuan sebanyak 19 orang yaitu
orang (16,0%). Dan kategori BB kurang yaitu 38,0%.
6 orang (12,0%). Kategori BB kurang yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 4 orang SIMPULAN DAN SARAN
yaitu 8,0%, kategori BB normal yang berjenis Kesimpulan
kelamin laki-laki sebanyak 21 orang yaitu Dari hasil penelitian dan pembahasan,
42,0% dan kategori resiko BB lebih sebanyak maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa :
5 orang yaitu 10,0%. Kategori BB kurang 1. Jenis bekal makanan anak TK pada hari
yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 2 pertama yang membawa makanan pokok
orang yaitu 4,0%, kategori BB normal yang (nasi, lauk, sayur, buah) yaitu 43 orang
berjenis kelamin perempuan sebanyak 15 (86,0%).
orang yaitu 30,0% dan kategori resiko BB 2. Jenis bekal makanan anak TK pada hari
lebih yang berjenis kelamin perempuan kedua yang membawa makanan pokok
sebanyak 3 orang yaitu 6,0%. (nasi, lauk, sayur, buah) yaitu 14 orang
(26,0%).
B. Status Gizi Anak TK Berdasarkan Tinggi 3. Jenis bekal makanan anak TK pada hari
Badan ketiga yang membawa makanan pokok
Kekurangan gizi pada usia dini, (nasi, lauk, sayur, buah) yaitu 26 orang
menyebabkan penderitanya mengalami (52,0%).
penurunan imunitas dan memiliki postur 4. Asupan energi anak TK Rum Katolik
tubuh tak maksimal saat dewasa. Kemampuan Bintang Timur dengan kategori kategori
kognitif para penderita juga berkurang, terpenuhi pada anak sebanyak 40 orang
sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yaitu 80.0%.
jangka panjang bagi Indonesia. Beberapa 5. Asupan Protein anak TK Rum Katolik
penelitian menunjukkan risiko yang Bintang Timur dengan kategori terpenuhi
diakibatkan stunting yaitu penurunan prestasi pada anak sebanyak 44 orang yaitu 88.0%.
akademik, meningkatkan risiko obesitas, lebih 6. Asupan Lemak anak TK Rum Katolik
rentan terhadap penyakit tidak menular dan Bintang Timur dengan kategori terpenuhi
peningkatan risiko penyakit degenerative pada anak sebanyak 40 orang yaitu 80.0%.
(Migang & Manuntung, 2021).

5
7. Asupan Karbohidrat anak TK Rum Katolik Awaluddin, Tursinawati, N. (2017).
Bintang Timur dengan kategori terpenuhi Hubungan Status Gizi Dengan Hasil
pada anak sebanyak 22 orang yaitu 44.0%. Belajar. Pesona Dasar, 5(2), 60–65.
8. Status gizi berat badan menurut umur di
Hamidah, P. N. (2022). Meningkatkan
TK Rum Katolik Bintang Timur dengan
kategori berat badan kurang sebanyak 6 Kecerdasan Sosial Emosional Anak
orang yaitu 12.0% dan kategori resiko Usia Dini Melalui Lunch Box (Bekal
berat badan lebih sebanyak 8 orang yaitu Makanan) Di Ra Darul Istiqomah.
16.0%. Prosiding Lokakarya Pendidikan Islam
9. Status gizi tinggi badan menurut umur di Anak Usia Dini IAIN Ponorogo, 1,51–
TK Rum Katolik Bintang Timur dengan 62.
kategori pendek sebanyak 1 orang yaitu
https://prosiding.iainponorogo.ac.id/ind
2.0%.
ex.php/piaud/article/view/450
Saran Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan
1. Bagi orang tua diharapkan orang tua Dasar Tahun 2018. Kementrian
sebaiknya lebih memilih bekal makanan Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
anak yang baik dan tidak memberikan Migang, Y. W., & Manuntung, A. (2021).
jajanan pada anak hanya karena jajanan Pencegahan Stunting Pada Balita
kemasan lebih praktis dibawa dan tidak Dengan Membuat Raport Gizi Sebagai
memerlukan waktu untuk memasak akan
Screening Pada Lembaga Pendidikan
tetapi lihat juga dari nilai gizi makanan
jajanan tersebut. Anak Usia Dini (Paud). JPKM : Jurnal
2. Bagi guru diharapkan lebih Pengabdian Kesehatan Masyarakat,
memperhatikan bekal makanan yang 2(1), 84–91.
dibawa dan dikonsumsi oleh anak saat https://doi.org/10.37905/jpkm.v1i2.104
berada disekolah. 36
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
Muafiah, a. F. (2019). Peraturan menteri
penelitian ini dapat menjadi data awal
untuk penelitian selanjutnya, yaitu factor- kesehatan republik indonesia nomor 28
faktor anak membawa bekal makanan tahun 2019 tentang angka kecukupan
berupa jajanan. gizi yang dianjurkan untuk masyarakat
indonesia.
Setiyani, M. S. (2020). Gambaran status gizi
anak usia 4 - 6 tahun pada paud
terintegrasi dengan posyandu di
kecamatan lubuk pakam.
Soetjiningsih. (2018). Kupdf.Net_Buku-
Tumbuh-Kembang-Anakpdf.Pdf (pp. 1–
36).
Suparyanto dan Rosad (2020). Pengaruh
edukasi gizi menggunakan media
fingerpuppets terhadap konsumsi buah
dan sayurpada anak kelompok a di
taman kanak-kanak negeri pembina
pontianak barat

DAFTAR PUSTAKA

You might also like