Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 21

Polusi Udara

dan Kesehatan

Prof. Drs. Bambang Wispriyono, Apt. Ph.D


Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan Industri
Fakultas Kesehatan Masyararakat Universitas Indonesia
Planetary health provides a
perspective of ecological
interdependence that connects the
health and vitality of individuals,
communities, and Earth's natural
systems

https://www.forbes.com/sites/johndrake/2021/04/22/what-is-planetary-
health/?sh=1528611c2998
Prescott, et al., Allergy. 2022;77:3498–3512.

Clinical Psychology Forum 332 – August 2020

Health of people, places, and planet are interconnected: An integrated planetary perspective recognizes and addresses the interconnected bi-directional
influences that can either promote or undermine resilience and the capacity for flourishing at all scales. Human-made systems, structures, attitudes, and
values (dark blue) have a profound effect on local, proximal environments that influence personal health to the molecular scale from the first moments of life
(inner circles), as well as the health of wider planetary systems upon which all life depends (outer circle). This underscores the need for more mutualistic,
integrated cross-sectoral strategies that address the policies and practices (and the attitudes and values that govern these) for solutions that provide co-
benefits for individuals, communities, and the natural systems, we are part of (Diagram created by author S.L.P)
www.thelancet.com Vol386, November14,2015
Bentuk Agent
Polusi Udara Sumber Emisi
Fisik
Partikulat: PM10, PM2.5, <PM1

Kimia
1. Gas: SO2, NO2, CO, Ozon, dll
2. Logam: Pb, Cd, Hg, dll
3. PAH & solvent:
Benzena, Toluen, Alami Antropogenik
Xylene, formaldehid, dll.
1. Kebakaran hutan 1. Transportasi
Biologis 2. Letusan gunung berapi 2. Proses industri
1. Bakteri, Virus, Jamur, 3. Badai debu 3. Produksi energi
Pollen alergen, dll 4. Pertanian & Peternakan
5. Pembakaran bahan bakar
Jenis Polutan: fosil & biomass
1. Polutan Primer 6. Kebocoran gas
2. Polutan Sekunder
Mengapa polusi udara mempengaruhi Kesehatan?

1. Kondisi iklim: suhu, kelembaban, kecepatan dan arah angin


2. Ukuran partikulat debu
3. Kandungan dan konsentrasi polutan di udara
4. Lama dan kekerapan pajanan
5. Kondisi kesehatan seseorang
6. Terdispersi nya bahan polutan di udara ke dalam badan air seperti sungai, danau, dan
terakumulasi dalam rantai makanan
Secara global, polusi di rumah tangga, sebagian
besar dari memasak dan memanaskan ruangan
menggunakan biomassa

Produksi listrik dari bahan bakar fosil,


pembakaran industri, dan sektor transportasi,
adalah sumber utama partikel halus PM.

1. UNEP,2022, Pollution Action Note Data you Need to Know, https://www.unep.org/interactive/air-pollution-note/


Beban Penyakit
Sekitar empat juta orang meninggal
pada tahun 2019 akibat paparan polusi
udara luar ruangan partikulat halus,
dengan tingkat kematian tertinggi
terjadi di Asia Timur dan Eropa Tengah

1. UNEP,2022, Pollution Action Note Data you Need to Know, https://www.unep.org/interactive/air-pollution-note/


2. Medrilzam, 2023, Dampak Polusi Udara dari Sektor Transportasi terhadap Kesehatan di Indonesia, Direktorat Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/ Bappenas
Beban Penyakit
Potensi peningkatan angka harapan
hidup jika secara konsisten dan
berkelanjutan dalam upaya
mengurangi konsentrasi PM2.5 dari
tahun 2020 sesuai anjuran WHO, pada
10 wilayah dengan populasi padat di
Asia Tenggara

Angka Harapan Hidup Greenstone M, Hasenkopf C, Lee K. Air Quality Life Index Report 2022.
Annu Updat Air Qual Life Index. 2020;(June).
Indoor & Outdoor Air Pollution
Polusi udara yang banyak dibicarakan outdoor sementara indoor
masih minim perhatian
1. Polusi udara dapat ditransmisikan baik di dalam maupun luar ruang, terlebih pada
masyarakat urban
2. Lebih dari 90% waktu manusia secara global cenderung dihabiskan di dalam ruang 1
3. Hingga kini belum ada target spesifik kualitas udara dalam ruang di Indonesia 2
4. 70% Populasi manusia akan terkonsentrasi wilayah urban pada tahun 2050, yang
banyak menghabiskan waktu di dalam ruang3

1. Mannan M, Al-Ghamdi SG. Indoor air quality in buildings: A comprehensive review on the factors influencing air pollution in residential and commercial structure. Int J Environ Res Public Health.
2021;18(6):1–24.
2. Ministry of Health Republic of Indonesia, National Roadmap Indoor Air Quality 2022-2030, 2021
3. Hannah Ritchie and Max Roser (2018) - "Urbanization". Published online at OurWorldInData.org. Retrieved from: 'https://ourworldindata.org/urbanization' [Online Resource]
Mannan M, Al-Ghamdi SG. Indoor air quality in buildings: A comprehensive review on the factors influencing air pollution in residential and
commercial structure. Int J Environ Res Public Health. 2021;18(6):1–24.
Pertimbangan Sektor
Transportasi Emisi dari seluruh
polutan pencemar
kendaraan bermotor
mengalami
peningkatan sampai
dengan tahun 2045

Data Kendaraan di Indonesia, BPS, 2022


Medrilzam, 2023, Dampak Polusi Udara dari Sektor Transportasi terhadap Kesehatan di Indonesia, Direktorat Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/ Bappenas
Ground vs Satellite Measurements
Pengukuran Langsung Penginderaan Jauh

Keunggulan Kekurangan Keunggulan Kekurangan


1. Pemantauan kualitas udara real- 1. Kecenderungan 1. Memungkinkan pengukuran 1. Kurang Akurat, Lower vs Upper
time di tempat pengukuran crosssectional kualitas udara skala besar dan Troposphere
2. Menyediakan data yang akurat 2. Keterbatasan ruang dan jangka panjang 2. Efektifitas akurasi hanya 90%
3. Terkalibrasi dengan baik skala 2. dapat memberikan data emisi 3. Hanya dapat melihat kondisi ambien
4. Mengidentifikasi sumber emisi 3. Biaya operasional harian transboundary 4. Membutuhkan validasi data
dengan tepat cenderung lebih tinggi 3. Efisien dalam jangka panjang pengukuran langsung
5. Dapat digunakan untuk 5. Parameter terbatas
memvalidasi pengukuran satelit
Wang J, Christopher SA. Intercomparison between satellite-derived aerosol optical thickness and PM2.5 mass: Implications for air quality studies. Geophys Res Lett.
2003;30(21):2–5.
Engel-Cox JA, Holloman CH, Coutant BW, Hoff RM. Qualitative and quantitative evaluation of MODIS satellite sensor data for regional and urban scale air quality.
Atmos Environ. 2004;38(16):2495–509.
Metode dan Alat Pengukuran Ground Measurment
Direct Sampling Sensor Based

Alat :High Volume Air Sampler Alat : Impinger Gas Analyzer


Partikel: PM 10 PM 2.5 Parameter: SO2 NO2 O3 Alat : Spektrofotometri
Metode: gravimetri dengan Metode: Grab Sampling (Short Handheld
durasi pengujian 24 jam time) Parameter: PM 10 PM 2.5
Metode: Direct Reading (Short
time)

Alat : Anemo Meter, Lux Meter, Alat : Spektrofotometri AQMS


Thermohygro, Heatstress Monitor Parameter: PM 10 PM 2.5
(Sankit) Metode: Direct Reading Station
Parameter: Aliran Udara, Cahaya, 24 Jam
Kelembaban, Suhu
Metode: Direct Reading (Short time)
Health Effects of Air Pollution

Short and Long-Term Impacts


Short-term exposure can result in eye and throat
irritation, coughing, and fatigue. Long-term
exposure may lead to chronic diseases such as heart
disease, stroke, and lung cancer.

1 2 3

Case Studies Statistics

Linking exposure to air pollutants with asthma, lung Around 50,000 deaths per year in Indonesia are
cancer, miscarriages, and premature death. attributed to air pollution. Jakarta is among the top
five cities in the world with the poorest air quality.
Framework Pengendalian Emisi dan Pengurangan risiko
Kerangka Kontrol dan Pengurangan Risiko
Regulasi Tekno-Ecological Sosial-Ekonomi Kesehatan
1. Menetapkan standar polusi 1. Sistem pengawasan yang 1. Peningkatan Investasi hijau 1. Pengetahuan dan Perilaku
udara, efektif 2. Pengenaan pajak emisi PHBS
2. Memperketat izin kegiatan 2. Penggunaan filtrasi yang 3. Pendidikan polusi 2. Menggunakan masker secara
yang berpotensi efektif 4. Perubahan perilaku jangka bijak
menimbulkan polusi udara 3. Bahan bakar yang lebih bersih pendek: penggunaan 3. Konsumsi bahan alam &
3. Menerapkan sanksi jika tidak 4. Peningkatan Energi Baru masker suplemen: antioksidan, radical
mematuhinya Terbarukan 5. Perubahan perilaku jangka scavenger, dll
4. Mengubah zonasi lahan dan 5. Peningkatan Jalur Hijau Panjang: Pembiasaan 4. Olahraga pada daerah dengan
tata ruang lebih hijau 6. Penggunaan bio air filtration menggunakan kendaraan kualitas udara baik
5. Penetapan skema Avoid, umum
Improve, dan Shift dalam
transportasi
Input Kesenjangan antara kebijakan, kebutuhan dengan kapasitas pembangunan Kesehatan dan program-program upaya kesehatan lingkungan; Keterbatasan (data, sumber daya,
dan lainnya); Tantangan perubahan lingkungan global

Peraturan Perundangan Kesehatan Sarana Prasarana Kapasitas Infeksi emerging


Lingkungan SDM Tenaga Kesehatan Lingkungan Sistem Informasi Data
Transisi Energi Air Minum Kualitas Udara Pangan Kebencanaan
Intervensi
Aspek

Perubahan Iklim Kontrol Vektor dan Binatang Pembawa


Sanitasi Tanah
Penyakit
Kota Kabupaten Sehat Kesehatan Lingkungan pada anak Desentralisasi B3 & Limbah B3

Restrukturisasi Kepemimpinan Koordinasi Kesehatan Lingkungan


Penyamaan persepsi terkait Keilmuan Kesehatan Lingkungan Reformasi Aturan SDM Kesehatan Lingkungan
Pembentukan dan Penetapan NEHAP
Standarisasi Baku Mutu Lingkungan yang Setara Pemerataan Prasarana dan Sarana Kesehatan Lingkungan
Aktivitas Kunci

Standarisasi SDM Kesehatan Lingkungan Sistem Informasi dan Data Satu Pintu
Standarisasi dan Peningkatan Kapasitas Kesehatan Lingkugan
Perencanaan Mitigasi Perubahan Iklim Perencanaan Adaptasi Perubahan Iklim
Penilaian Risiko Perubahan Iklim
Manajemen B3 dan limbah B3 kendaraan listrik Pengamanan B3 dan limbah B3
Estimasi dampak kesehatan lingkungan sebagai dampak transisi energi
Pemetaan dan Perencanaan Program Kesehatan Lingkungan berdasarkan Pemetaan dan Perencanaan program kesehatan lingkungan wilayah Penyesuaian Indikator Kota Kabupaten Sehat
ekoregion kepulauan dan 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan)
Skema kesehatan lingkungan dalam pemerintahan daerah dan kerjasama Pertimbangan daerah terpencil dan kepulauan dalam kebijakan kesehatan Pengembangan Kesehatan lingkungan berbasis komunitas
antar daerah lingkungan
Peningkatan Pembiayaan Kesehatan Pelibatan lembaga Pembiayaan dalam kontrol Kesehatan lingkungan Penghitungan Dampak Ekonomi Kesehatan Lingkungan

Target terpenuhinya
Output

Target tercapainya peta jalan Target kuantitatif dan Target upaya Kesehatan Target terpenuhinya sarana kebutuhan SDM Kesehatan Target terpenuhinya
Kesehatan lingkungan, kualitatif monitoring dan lingkungan dalam Target tercapainya digitalisasi Target tercapainya asesmen dan
kebijakan, perundangan dan pengendalian media mengatasi perubahan iklim prasarana Kesehatan lingkungan baik dalam aspek pembiayaan upaya Kesehatan
lingkungan jumlah, sebaran dan kualitas data Kesehatan lingkungan adaptasi Kesehatan lingkungan
regulasi lingkungan dan kedaruratan kompetensinya lingkungan
Outcome

Tercapainya kondisi lingkungan yang sehat, air minum


Tercapainya upaya kesehatan Lingkungan Meningkatnya ketahanan Kesehatan lingkungan aman, sanitasi dan higienis yang memnuhi Tercapainya Target SDG khususnya goals: 2,3, 6, 7,
dalam koindisi kedaruratan persyaratan, konsumsi pangan yang aman dan 11,13
kualitas udara yang bersih

Goal Tercapainya Derajat Kesehatan Masyarakat Indonesia yang setinggi-tingginya

You might also like