Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 8 No.

1 Maret 2018
ISSN : 2503-4413, Hal 8 - 18

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN


KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA WIRAUSAHA MUSLIM DI
KABUPATEN PURWAKARTA

Ismail Ludin
Suherman Saleh
Dedeng Abdul Gani Amruloh
Prodi Manajemen - STIE DR. KHEZ MUTTAQIEN PURWAKARTA
ismailludin70@gmail.com
Prodi Manajemen - STIE DR. KHEZ MUTTAQIEN PURWAKARTA
suherman.saleh@gmail.com
Prodi Manajemen - STIE DR. KHEZ MUTTAQIEN PURWAKARTA
Dedeng.amrullah@gmail.com

ABSTRACT
Islam is a comprehensive religion. Islam is not only discussing about the dimension of
ukhrowi (hereafter) but also world. One of that dimension is practicing of entrepreneur. Practicing of
entrepreneur is one of the way to get a performance’s successful. In Islamic perspective, the success
of muslimpreneur performance is associated in word of Al falah. Al falah is a success concept for
muslimpreneur in the world and hereafter. There are many factors that affect the success of
muslimpreneur performance. Human intelligent as the main factor surrounding of that.
According to the phenomenon, this research aims to examine the effect of intellectual,
emotional, and spiritual quotient toward the muslimpreneur performance. This research used
descriptive analityc method. The population of this research is the Islamic small entreprise in
Purwakarta regent with 86 number of samples. Double-linier-regression is used as analysis
instrument. Library and field research as the dimension of research through questionnaire.
The result of this research indicates first, partially, the muslimpreneur performance is
insignificantly affected by intellectual and emotional quotient variable. Only the spiritual quotient
that significantly affects toward the muslimpreneur perfomance. Second, simultanously, the
muslimpreneur performance is significantly affected by the variable of intellectual, emotional, and
spiritual quotient. This research is limited in independend variable. Exploring the most essential
independen variable should be done in order to get better result.
Keywords : Intelellectul quotient, emotional quotient, spiritual quotient, muslimpreneur performance,
and Al falah.

8
Pendahuluan
Islam merupakan sebuah agama yang sebuah perusahaan dalam menjalankan
sempurna dan komprehensif. Islam merupakan bisnisnya. Seseorang yang menjalankan
agama yang identik dengan sebuah usaha. sebuah usaha tentunya ingin berhasil. Kinerja
Sesuai dengan firman-Nya dalam QS. Al- ini menentukan hasil yang akan didapat setelah
Maidah (5:3) yang berbunyi : melalui proses usaha yang panjang. Proses
usaha yang sesuai dengan aturan Islam akan
‫ ا َ ْليَ ْو َم أ َ ْك َم ْلتُ لَ ُك ْم ِد ْينَ ُك ْم َوأَتْ َم ْمتُ َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِى‬... menghasilkan kinerja yang baik dan begitu
...‫ضيْتُ لَ ُك ُم اْ ِإلس َْل َم ِد ْينً ۚا‬ ِ ‫َو َر‬ sebaliknya proses usaha yang tidak sesuai
“... Pada hari ini telah kusempurnakan untuk dengan atur-an Islam akan menghasilkan
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kinerja yang buruk.
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi Saat ini peradaban manusia terus me-
agama bagimu”. ngalami perubahan seiring mengikuti per-
Di dalam konteks kehidupan, ayat kembangan zaman. Perubahan ini menuntut
tersebut dapat menjelaskan bahwa makna manusia untuk terus berpikir dan berusaha
“kesempurnaan” dalam Islam meliputi seluruh keras dalam rangka mempertahankan ke-
aspek kehidupan manusia. Termasuk di dalam- eksistensian dirinya dan bertahan dalam
nya urusan usaha. Harapan manusia menjalani rangka mencapai keberhasilan hidup masing-
kehidupan yaitu ingin mendapatkan masing. Manusia yang memiliki kemampuan
keberhasil-an. Salah satu cara untuk mencapai menerima dan menang-gapi perubahan dengan
keberhasil-an dalam menjalankan kehidupan baik inilah yang akan mampu bertahan dan
yaitu dengan menjadi seorang wirausaha. menemukan arti keberhasilan yang
Karena berwira-usaha akan mendorong sesungguhnya bagi hidupnya.
manusia untuk dapat mencapai sebuah Di tengah kondisi zaman seperti ini,
keberhasilan. wirausaha muslim pun menjadi sorotan yang
Agama Islam sangat mendorong sangat menarik dalam hal memandang per-
muslim untuk menjadi pengusaha dalam ubahan zaman. Ketidakpastian kondisi saat ini
rangka mencari rizki. Di dalam hadits yang mempengaruhi kinerja wirausaha muslim itu
diriwayat-kan oleh Athirmidzi dalam Dedeng sendiri. Mereka terombang ambing dalam
(2016:1) yang berbunyi : kondisi tidak pasti. Kinerja usahanya meng-
alami fluktuasi. Dari perspektif Islam, kondisi
َ ‫ق ِف ْي التِ ِّ َج‬
‫ار ِة‬ ِ ‫الر ْز‬ ِ ‫تِ ْس َعةُ ا ْعش‬
ِّ ِ ‫َار‬ fluktuatif ini dipandang lebih dari sekedar
urusan finansial/materi melainkan menyangkut
“9 dari 10 pintu rizki ada dalam keberhasilan kinerjanya dari dimensi moral
perdagangan” dan religiusitas.
Berdagang merupakan aktivitas ekonomi yang
Saat ini banyak wirausaha yang ber-
memiliki kedudukan yang paling mulia di sisi
agama Islam tetapi dalam praktek wirausaha-
Allah SWT. Di dalam hadits Rosulullah SAW nya mereka jauh dari aturan Al Quran dan
yang lain yang diriwayatkan oleh Al Bazzar Sunnah yang seharusnya dilakukan. Mereka
dalam Aprijon (2013:9) yang berbunyi :
jauh dari nilai-nilai spirit Islam yang seharus-
ُ‫صلَّى هللا‬َ ‫ي‬ َّ ِ‫ي هللاُ َعنْهُ أ َ َّن النَّب‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع ِة ب ِْن َرافِعٍ َر‬ َ ‫َع ْن َرفَا‬ nya mampu menjaga amanah dan tanggung
ْ َ ‫ْب أ‬ jawab dari Allah SWT. Sebagian besar masih
‫ َع َم ُل‬: ‫ يَا قُ ْل‬: ‫ب ؟ قُ ْل‬ ُ َ‫طي‬ ُ ‫ي ْال َكس‬ ُّ َ ‫ىل أ‬
ْ ‫َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َس‬
terbelenggu dalam sistem ekonomi non
‫الر ُج ِل بِيَ ِد ِه َو ُكلُّ بَيْعٍ َمب ُْر ْو ٍر‬َّ muslim sehingga tidak mampu membedakan
antara halal dan haram. Seperti yang
”Mata pencaharian apakah yang paling baik, disampaikan oleh Aminuddin, dkk (2016)
ya Rosulullah? “jawab Beliau : ialah seorang dalam penelitiannya bahwa hal-hal seperti ini
yang bekerja dengan tangannya sendiri dan akan mem-bawa kesesatan tujuan usaha bagi
setiap jual beli yang bersih” wirausaha muslim.
Berkaitan dengan wirausaha, maka Dalam perspektif Islam, ukuran keber-
kinerja merupakan salah satu ukuran dalam hasilan kinerja wirausaha muslim tidak hanya
me-nentukan keberhasilan seseorang atau

9
diukur dari dimensi materi atau finansial saja Wirausaha muslim dalam menjalan-
melainkan sejauh mana ia mampu mencapai kan bisnisnya sangat menjauhkan diri dari hal-
keberhasilan yang tinggi dari Allah SWT. hal yang diharamkan oleh Allah SWT. Bagi
Dalam perspektif Islam, makna keberhasilan
wirausaha muslim, profit bukan menjadi satu-
kinerja wirausaha muslim ini disebut Al-Falah.
Al-Falah merupakan suatu bentuk satunya tujuan dalam berwira-usaha melainkan
keberhasilan yang didapatkan oleh manusia meraih ridho Allah SWT lah yang paling
baik di dunia maupun di akhirat. utama.

Ada faktor penting yang sangat men- Pendapat lain disampaikan oleh Salwa,
dorong manusia untuk bisa mencapai Al-Falah dkk (2013:62) bahwa “Muslimpreneur is
tersebut. Faktor tersebut adalah kecerdasan someone who perceives an opportunity and
manusia. Seperti yang disampaikan oleh
create an organization to persue it”. Secara
Gardner (1983) dalam Mahmood, dkk (2015)
bahwa manusia memiliki multi kecerdasan sederhana, definisi ini menjelaskan bahwa
yang bertingkat yaitu kecerdasan intelektual, seorang wirausaha muslim memiliki
kecerdasan emosional, dan kecerdasan kemampuan untuk membaca peluang dan
spiritual. sumber daya yang ada, kemudian memanfaat-
Tujuan Penelitian kan dan mengembangkannya sehingga mampu
menciptakan bisnis atau produk yang kreatif
Penelitian yang dilakukan ini me- dan inovatif.
miliki tujuan yaitu untuk menguji bagaimana
pengaruh variabel kecerdasan intelektual, Berkaitan dengan bisnis yang dijalan-
kecerdasan emosional, dan kecerdasan kan oleh pengusaha muslim, maka kinerja
spiritual terhadap kinerja wira-usaha muslim merupakan salah satu ukuran yang digunakan
baik secara parsial maupun simultan. untuk melihat apakah bisnis yang dijalankan
telah berhasil atau gagal. Kinerja merupakan
Metodologi Penelitian
serangkaian kegiatan manajemen yang mem-
Deskriptif verifikatif merupakan berikan gambaran sejauh mana hasil yang
metode yang digunakan dalam penelitian ini. telah dicapai dalam melaksanakan tugas dan
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai tanggung jawabnya dalam bentuk akuntabilitas
instrumen penelitian. Teknik analisis yang di- publik baik berupa keberhasilan maupun ke-
gunakan adalah analisis regresi linier kurangan yang tejadi. Gibson, Ivancevich, dan
berganda. Ada dua buah pengujian dalam Donelly (1989) dalam Ani (2010:226). Dari
penelitian ini. Pertama uji instrumen atau data
definisi di atas, keberhasilan kinerja ini
melalui uji validitas, reliabilitas, normalitas,
menitik beratkan pada usaha yang dijalankan
dan multi-kolinieritas. Kedua uji hipotesis
sebelum-nya.
melalui uji t dan uji F.

Literature Review dan Hipotesis Dalam perspektif Islam, kinerja lebih


diasosiasikan kedalam makna keberhasilan.
Banyak ahli yang mendefinisikan Makna keberhasilan sendiri dalam Islam
tentang wirausaha muslim. Wirausaha muslim dikenal dengan istilah Al-Falah. Hammat
dalam perspektif Islam yang disampaikan oleh (1992) dalam Dedeng (2016) dan Salwa, dkk
Nazamul Hoque, dkk (2013:131) yaitu (2013) merefleksikan Al falah ke dalam lima
“Islamic entrepreneur is a person who starts komponen yaitu halal (berdasarkan syariat
and manages business entreprise following the Islam), qona’ah (merasa cukup), taufik
guidelines of Islam”. Pendapat tersebut dapat (keberkahan dari Allah dalam suatu harapan),
disederhanakan bahwa wirausaha muslim sa’adah (kebahagiaan), dan jannah (surga).
merupakan seseorang yang memulai dan
mengelola usaha berdasarkan aturan Islam. Pengukuran keberhasilan wirausaha
muslim hanya dapat diukur dengan pendekatan

10
moral. Karena konsep Al -Falah ini mengukur Jika dilihat dari perspektif Islam,
keberhasilan pengusaha muslim dari sisi mora landasan kecerdasan intelektual ini terdapat
dan religiusitasnya. Maka dari itu, Hammat pada QS. As Sajdah (32:9). Dalam versi Al
(1992) dalam Dedeng (2016:5) dan Quran ini, Allah SWT telah memberikan
Aminuddin, dkk (2016:9) merepresentasikan “pendengaran“ dan “penglihatan“. Artinya
dimensi dan indikator Al Falah wirausaha seorang wirausaha muslim yang memiliki
muslim yaitu pertama komitmen religi kemampuan mendengar dan melihat ini akan
individu, indikatornya meliputi solat, puasa, pandai melihat segala peluang yang ada dan
membaca Al Quran. Kedua nilai-nilai Islam, memanfaatkan peluang tersebut sehingga bisa
indikatornya meliputi qonaah (merasa cukup), menciptakan inovasi produk dan terobosan
halal, tanggung jawab, ber-syukur. Ketiga baru dalam bisnisnya.
bisnis outcome, indikator-nya meliputi zakat
Merujuk pada ahli yakni Sternbeg
dan tanggung jawab sosial.
dalam Dwiyanti (2009) dalam Masyitah
Berkaitan dengan kinerja wirausaha (2014:5) bahwa dimensi dan indikator
muslim, untuk mencapai sebuah keberhasilan intelektual yaitu pertama kemampuan
kinerjanya maka pengusaha muslim dibekali memecahkan masalah, indikatornya meliputi
dengan kecerdasan. Kecerdasan ini mendorong mampu memecahkan masalah secara optimal
pengusaha muslim untuk memiliki multi dan me-nunjukan pikiran yang jernih. Kedua
kemampuan dalam menjalankan bisnis. Seperti intelegensi verbal, indikatornya meiputi me-
yang disampaikan oleh Gardner (1983) dalam miliki kecakapan yang baik, membaca dengan
Mahmood, dkk (2015) bahwa manusia penuh pemahaman, dan menunjukkan sikap
memiliki kecerdasan majemuk (Multi keingintahuan. Ketiga intelegensi praktis,
Intelligent). Kecerdasan manusia ini meliputi indikatornya meliputi tahu situasi, tahu cara
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, mencapai tujuan, sadar terhadap dunia se-
dan kecerdasan spiritual. keliling, dan menunjukan minat terhadap dunia
luar.
Konsep kecerdasan intelektual digagas
kali pertama oleh William Stern pada tahun Kecerdasan kedua yaitu kecerdasan
1912. Mahmood, dkk (2015:554) merujuk emosional. Konsep kecerdasan emosional
pada Pan (2006), Killic (2015), dan Bell Daniel Goleman lebih banyak digunakan.
(2014) bahwa kecerdasan intelektual dijadikan Kecerdasan emosisonal juga berkaitan dengan
sebagai tahap pertama dalam membangun seorang pengusaha muslim. Seperti yang
kinerja usaha yang baik, karena di dalamnya pernah disampaikan Goleman (2002) dalam
mengandung unsur berpikir yang kreatif. Mahmood, dkk (2015:554) bahwa “While
Pemikiran yang kreatif ini terbentuk dari examining the affect of emotions on the
wawasan dan pengalaman luas. performance of organization finds that EQ
helps in reducing the conflict organization and
Beberapa orang beranggapan bahwa
resultantly increase the employee’s
kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang
performance. The success and failure of an
mutlak berasal dari manusia sejak lahir.
organization can be determined by the
Kecerdasan intelektual setiap orang berbeda-
emotional tone set by the executive
beda. Mereka memiliki tingkat nilai IQ yang
interpersonal”.
berbeda-beda. Pada dasarnya nilai IQ
seseorang tidak berubah akan berubah sampai Kecerdasan emosional ini ber-
dewasa. Adapun yang berubah adalah tingkat sentuhan dengan jiwa dan perasaan manusia.
ketajaman analisis dan daya pikir. Kecerdasan ini lebih meng- utamakan sebuah
integritas orang untuk terus bekerjasama.
Seperti yang disampai-kan oleh Nachiappan,

11
dkk (2014:894) bahwa “Emotional quotient Pendapat lain disampaikan oleh para
defines the abilities understand emotion, ahli yakni Zohar dan Marshall (2001) bahwa
generation of emotion to help thinking, kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan
understand emotion, knowledge emotion and yang bertumpu pada bagian dalam diri
emotion control to encourage the growth of manusia. Kecerdasan ini bersentuhan dengan
intellectual and emotional”. kearifan di luar ego atau jiwa sadar.
Kecerdasan spiritual tidak hanya berhubungan
Definisi di atas dapat disederhanakan
dengan nilai-nilai realitas, tetapi juga
bahwa kecerdasan emosional mendefinisikan
berhubungan dengan nilai-nilai sakral manusia
kemampuan untuk memahami emosi, penge-
yang mampu membangkit-kan dan
tahuan emosi, dan pengendalian emosi dalam
menyadarkan eksistensi dirinya se-bagai
membantu mendorong pertumbuhan kecerdas-
makhluk Allah SWT (Ani, 2010:226).
an emosional dan intelektual.
Kecerdasan spiritual merupakan kecer-
Mengacu pada Goleman dalam Mishra
dasan tingkat akhir seorang wirausaha muslim.
dan Vashist (2014:16) bahwa dimensi dan
Karena kecerdasan ini berada dalam titik
indikator yang menunjukan kecerdasan
paling dalam pada hati manusia yang berfungsi
emosional yaitu pertama kesadaran diri.
secara holistik. Seorang wirausaha muslim
Indikatornya meliputi merefleksikan ke-
berpasrah diri dan mengembalikan lagi segala
percayaan diri, kesadaran emosi diri, penilaian
urusan hidupnya kepada Allah SWT. Seperti
terhadap diri secara nyata, kesenangan diri.
yang disampaikan oleh Zohar dan Marshall
Kedua kontrol diri, indikatornya meliputi
(2000) dalam Mahmood, dkk (2015:554)
merefleksikan sifat dapat dipercaya, ke-
bahwa kecerdasan spiritual disebut “Ultimate
waspadaan, adaptibilitas, kendali diri, dan
Intelligence“ yaitu kecerdasan yang memiliki
inovasi. Ketiga motivasi, indikatornya meliputi
posisi tertinggi setelah kecerdasan emosional
komitmen, inisiatif, dan optimisme. Keempat
dan intelektual.
empati, indikatornya merefleksikan pemaham-
an mengenai perasaan orang lain, orientasi Merujuk pada Zohar & Marshall
pelayanan, dan mengatasi keragaman. (2007) dan Stephen Covey (2004) dalam
Misrha dan Vashist (2014:17-19) bahwa
Konsep kecerdasan selanjutnya yaitu
dimensi dan indikator kecerdasan spiritual
spiritual. Kecerdasan spiritual banyak
yaitu pertama fleksibilitas, indikatornya
dimaknai oleh para ahli. Salah satunya dalam
meliputi menempat-kan diri dan terbuka
disertasi Abdul Jalil (2012:9) bahwa
menerima saran. Kedua visi hidup,
merupakan kecerdasan untuk kecerdasan
indikatornya meliputi tujuan hidup, prinsip,
spiritual me-nangkap sebuah perilaku yang
dan pegangan hidu. Ketiga puncak kesadaran,
ditandai dengan kemampuan untuk
indikatornya meliputi kesadaran diri. Keempat
mentransendensikan yang fisik dan material,
kemampuan untuk menghadapi dan
kemampuan untuk meng-alami tingkat
memanfaatkan penderitaan, Indikatornya
kesadaran yang memuncak, kemampuan untuk
meliputi ketenangan batin, tidak ada penyesal-
mensakralkan pengalaman sehari-hari,
an, dan, selalu berdoa. Kelima penggunaan
kemampuan untuk menggunakan sumber-
sumber spiritual dalam menyelesaikan masal.
sumber spiritual dalam me-nyelesaikan
masalah, kemampuan untuk berbuat baik,
menunjukan kasih sayang dan kebijaksanaan.

12
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian-pengujian Gambar 1
yang dilakukan pada instrumen dan hipotesis Hasil Uji Normalitas
penelitian, maka hasil pengujian ini menunjuk-
kan sebagai berikut :
Tabel 1
Hasil Uji Validitas
r r tabel
Variabel Keterangan
hitung 5% (86)
X1 0,607 0,207 Valid
X2 0,517 0,207 Valid
X3 0,571 0,207 Valid
Y 0,627 0,207 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas di atas Berdasarkan gambar di atas (Gambar
(Tabel 1) menunjukan bahwa semua nilai r 1), dapat dilihat nilai residual yang diplotkan
hitung > r tabel dengan nilai signifikansi 5%. atau divisualisasikan dalam bentuk grafik.
Maka dari itu, semua butir pernyataan setiap Bentuk grafik histogram tersebut memiliki
variabel X dan Y dalam kuesioner sebagai pola tidak merata (kurtosis positif) yang
instrumen penelitian dianggap valid dan layak artinya data berdistribusi normal.
untuk digunakan.
Tabel 3
Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas
Hasil Uji Reliabilitas Tole
r r Variabel VIF Keterangan
Variabel Keterangan rance
Alpha tabel Tidak
X1 0,751 0,6 Reliabel X1 0,658 1,519 Terjadi
X2 0,729 0,6 Reliabel Multikorelasi
Tidak
X3 0,732 0,6 Reliabel X2 0,428 2,338 Terjadi
Y 0,754 0,6 Reliabel Multikorelasi
Berdasarkan hasil uji reliabilitas Tidak
(Tabel 2) dapat diketahui bahwa nilai r Alpha X3 0,482 2,073 Terjadi
Multikorelasi
> r tabel. Maka dari itu instrumen penelitian
ini dapat dikatakan sangat handal (reliabel). Dari ringkasan tabel di atas (Tabel 3),
dapat diketahui bahwa semua nilai tolerance
0,658, 0,428, 0,482 > 0,10. Nilai VIF 1,519,
2,338, 2,073 < 10. Maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi multikorelasi antar
variabel bebas.

13
Tabel 4
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6,246 3,600 1,735 ,087
KI (X1) ,013 ,091 ,013 ,142 ,888
KE (X2) ,140 ,100 ,161 1,405 ,164
KS (X3) ,752 ,135 ,602 5,565 ,000
a. Dependent Variable: KWM (Y)

Tabel 4 hasil perhitungan dengan Kedua yaitu variabel kecerdasan


teknik regresi linier berganda menunjukan emosional memiliki signifikansi 0,164 > 0,05
adanya pengaruh-pengaruh setiap variabel dan nilai t hitung 1,405 < t tabel 1,993 serta β2
dengan melihat nilai koefisien beta (β). Hasil bernilai 0,140, maka secara parsial variabel
regresi ini dapat dibentuk model kecerdasan emosional (X2) berpengaruh tidak
persamaannya yaitu Y = 6,246 + 0,013 X1 + signifikan terhadap kinerja wirausaha muslim.
0,140 X2 + 0,752X3 + ε.
Ketiga variabel kecerdasan spiritual
Dengan melihat pada tabel 4 maka memiliki signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai t
dapat diinterpreasikan bahwa pertama variabel hitung 5,565 < t tabel 1,993 serta β3 bernilai
kecerdasan intelektual memiliki signifikansi 0,752, maka secara parsial variabel kecerdasan
0,888 > 0,05 dan nilai t hitung 0,142 < t tabel spiritual (X3) berpengaruh secara signifikan
1,993 serta β1 bernilai 0,013, maka secara terhadap kinerja wirausaha muslim.
parsial variabel kecerdasan intelektual (X1)
berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja
wirausaha muslim.
Tabel 5
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 822,926 3 274,309 31,730 ,000b
Residual 708,900 82 8,645
Total 1531,826 85
a. Dependent Variable: KWM (Y)
b. Predictors: (Constant), KS (X3), KI (X1), KE (X2)

Berdasarkan tabel 5 di atas dapat di- kecerdasan memiliki signifikansi 0,000 < 0,05
interpretasikan bahwa variabel kecerdasan dan nilai F hitung 31,730 > F tabel 2,72, maka
intelektual, kecerdasan emosional, dan, dapat disimpulkan bahwa secara simultan atau

14
bersama-sama kecerdasan intelektual (X1), spiritual (X3) berpengaruh signifikan terhadap
kecerdasan emosional (X2), dan kecerdasan kinerja wirausaha muslim (Y).

Tabel 6
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 ,733 ,537 ,520 2,94026
a. Predictors: (Constant), KS (X3), KI (X1), KE (X2)
Berdasarkan tabel 6 di atas, dapat di- bagi kesusksesan bisnisnya. Maka dari bagi
ketahui bahwa nilai R square sebesar 0,537. pengusaha muslim perlu menjaga dan me-
Data visual ini menunjukan bahwa pengaruh ningkatkan spiritualitas dirinya dalam segala
variabel X1, X2, dan X3 terhadap variabel Y aspek bisnis.
secara simultan adalah sebesar 53,7% dan
sisanya sebesar 46,3% dipengaruhi oleh Implikasi dan Limitasi
variabel lain yang tidak dijelaskan dalam
Berdasarkan hasil penelitian dapat di-
penelitian ini.
ketahui bahwa kecerdasan spiritual memiliki
Kesimpulan pengaruh yang paling besar terhadap kinerja
wirausaha muslim di Kabupaten Purwakarta.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, Maka dari itu jika wirausaha muslim baik di
maka dapat disimpulkan bahwa hasil level mikro maupun kecil ingin mencapai Al
penelitian ini menunjukan pertama secara Falah atau keberhasilan yang sesungguhnya
parsial kecer-dasan intelektual dan kecerdasan dalam berbisnis maka perlu memiliki dan terus
emosional pengaruhnya tidak signifikan meningkatkan spiritualnya. Meskipun
terhadap kinerja wirausaha muslim. Hanya demikian, wirausaha muslim juga tetap harus
kecerdasan spiritual yang berpengaruh memiliki kecerdasan intelektual dan emosional
signifikan terhadap kinerja wirausaha muslim. untuk menyeimbangi spiritualnya ditengah
Kedua secara simultan me-nunjukan bahwa kondisi saat ini.
kecerdasan intelektual, kecer-dasan emosional, Penelitian ini memiliki ruang lingkup
dan kecerdasan spiritual ber-pengaruh yang terbatas pada tiga variabel saja. Maka
signifikan terhadap kinerja wirausaha muslim. dari itu untuk penelitian selanjutnya perlu
mengkaji dan me-ngembangkan variabel
Berdasarkan kesimpulan di atas maka
lainnya yang lebih luas dengan konsep Islam
kinerja wirausaha muslim dipengaruhi oleh
yang mendalam yang berkaitan dengan
ketiga kecerdasan tersebut. Namun perlu di- kemajuan kinerja wira-usaha muslim secara
perhatikan bahwa kecerdasan spiritual bagi berkelanjutan.
pengusaha muslim memiliki kontribusi besar

Referensi
Abdul Jalil. 2012. Spiritual Entrepreneurship Agus Yulianto. 2009. Al-Falah dan Al-Fauz
(Studi Transformasi pada Pengusaha dalam Al-Qur’an ; (Studi Ma’ani Al-
Kudus). Institut Agama Islam Negeri Qur’an). Fakultas Ushuluddin
Sunan Ampel Surabaya. Universitas Islam Negeri Sunan

15
Kalijaga Yogyakarta : Tidak Kepegawaian Daerah Kabupaten
diterbitkan. Timur. E-jurnal Administrasi Negara
Aminuddin, Zanatul Shima, et al. 2016. 1388-1400.
Exploring the Concept of Al-Falah Djasuli, Mohamad. 2013. Pengaruh
(Success) in Business ; An Insight Kecerdasan Intelektual, Emosional,
from Muslim Expert.International dan Spiritual terhadap Kinerja
Journal of Business and Applied dengan Variabel Moderasi
Social Science Vol. 2, No. 8. Kompetensi Di Kabupaten
Ani Muttaqiyathun. 2010. Hubungan Lamongan. Universitas Trunojoyo
Emotional Quotient, Intellectual Madura : djasuli@yahoo.com.
Quotient, Spiritual Quotient dengan Endah Puspita Sari. 2016. Upaya
Entrepreneur’s Performance. Jurnal Pemberdayaan Komunitas Melalui
Manajemen dan Bisnis. Vol. 2, No. 3 Sinergi Kader dan Psikolog
: 221–234. Puskesmas. Vol. 4 No.1.
Antoni. 2014. Muslim Entrepreneurship : Goleman, Daniel. 1999. Kecerdasan
Membangun Muslimpreneur
Emosional. P.T. Gramedia : Jakarta.
Characteristic dengan Pendekatan
Knowledge Based Economy. Jurnal http://dwihayulestari.blogspot.co.id/2014/02/p
Pendidikan dan Kajian Islam Vol. 7,
erbedaan-iq-sq-eq-dan-esq.html
No. 2.
Aprijon. 2013. Kewirausahaan dan Iqtishodia Jurnal Ekonomi Islam Republika,
Pandangan Islam. Menara Vol. 12, Kamis 22 Mei 2014.
No. 1 Januari-Juni 2013. Ita Nurcholifah. 2015. Membangun Muslim
Ary Ginanjar Agustian. 2002. Rahasia Sukses Entrepreneurship : dari Pendekatan
Membangun Kecerdasan Emosi dan Konvensional ke Pendakatan
Spiritual. Arga : Jakarta. Syariah. Fakultas Syari’ah dan
Azalia. (31 Agustus 2015). Training Motivasi Ekonomi Islam IAIN Pontianak.
ESQ. (File Video). Diambil dari Email :inurcholifah@yahoo.oc.id
https://www.youtube.com/watch?v= Mahmood, Arshad and et al. 2015.
SBh2y4DjW2c. Establishing Linkage between
Dedeng Abdul Gani A. 2016. Entrepreneur Intelligence, Emotional, Spiritual
Orientation in Islamic Perspective. Quotient on Employees Performance
Program Studi Manajemen STIE. in Governemnt Sector of Pakistan.
DR. Khez Muttaqien Purwakarta. Mediterranean Journal of Social
Dedeng.amrullah@gmail.com. Sciences Vol. 6, No. 6 S2 Rome-
Dirk Malaga Kusuma. 2013. Kinerja Pegawai Italy.
Negeri Sipil (PNS) di Kantor Badan

16
Masoud, Taheri Lari, et al. 2012. Spiritual Efektivitas Kelembagaan di
Quotient and Entrepreneruship ; (A Kabupaten Tulung Agung. Jurnal
Case Study). Interdiclipinary Journal Universitas Tulung Agung
of Contemporary Research in Bonorowo Vol. 2, No. 1.
Business Vol. 4, No. 5. Seun, A.O dan Kalsom, A.W. 2015. New
Muhaimin. Bisnis Wirausahawan Muslim Venture Creation Determinant
Alabio : Studi Kasus di Kota Factors 0f Social Muslimpreneur.
Banjarmasin. Fakultas Syari’ah Pertanika Journal Social Science
IAIN Antasari, Jl. A. Yani KM. 4,5 and Humanities 23 (S) : 17-32.
Banjarmasin. Email : Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif
muhaimin@iain.antasari.ac.id. Kualitatif dan R&D. Alfabeta :
Nachiappan, Supiah, et al. 2013. Analysis of Bandung.
Cognition Integration in Intelligence Thaib, Lukman dan Pa, Bharuddin Che. 2014.
(IQ), Emotional Quotient (EQ) and Islamic Business Leadership
Spiritual Quotient in Transforming Modelling for Sustainable
Cameron Highland Youth through Development. International Journal
Hermeunetics Pendagogy. Sultan of Multidiclipinary Academic
Idris University, Tanjung Malim Research Vol. 2, No. 1.
35900 Malaysia, Elsevier Ltd. Tulus T.H. Tambunan. 2009. UMKM di
Peter Garlans Sina. 2012. Pengaruh
Indonesia. Ghalia Indonesia : Bogor.
Kecerdasan Spiritual terhadap
Pengelolaan Keuangan Pribadi. Wahab, Kalsom Abdul dan Rafiki, Ahmad.
Jurnal Manajemen, Vol. 11, No. 2,
2014. Measuring Small Firm
Mei 2012.
Ridwan Saptoto. 2010. Hubungan Kecerdasan Entrepreneur’s Performance Based

Emosi dengan Kemampuan Coping on Al Falah. World Applied


Adaptif. Jurnal Psikologi, Vol. 37,
Sciences Journal Vol. 29, No. 12 :
No. 1 : 13-22.
Sarita Permata Dewi. 2012. Pengaruh 1532-1539.

Pengendalian Internal dan Gaya


Widodo. 2013. Model Peningkatan Kinerja
Kepemimpinan terhadap Kinerja
UKM Berbasis Orientasi
Karyawan SPBU yogyakarta ; (Studi
Entrepreneur. Jurnal Dinamika
Kasus pada SPBU Anak Cabang
Manajemen Vol. 4, No. 2, : 204-219.
Perusahaan RB. Group). Jurnal
Z. Heflin Frinces. 2010. Pentingnya Profesi
Nominal Vol. 1, No. 1.
Wirausaha Di Indonesia. Jurnal
Sartono, Sawal, dkk. 2014. Analisis
Pertumbuhan Kewirausahaan dan

17
Ekonomi dan Pendidikan Vol. 7, No. Business Performance? A
1. Conceptual Framework. Journal of
Zin, Sakinah Mat dan Adnan, Ahmad Azrin. Applied Environmental and
2016. How Do Intellcetual Capital Biological Science 6 (3S) 42-49.
and Islamic Values Relate to Small
Riwayat Penulis

SDN Cidahu, tahun 2010 lulus di SMPN 3


Pasawahan, dan tahun 2013 lulus di SMAN 1
Pasawahan. Pada tahun 2013, Saya diterima di
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi DR. Khez.
Muttaqien Purwakarta dengan Program Studi
Manajemen.

Setelah menempuh empat jenjang


pendidikan, saat ini Saya aktif mengajar
bahasa Inggris di salah satu tempat kursus
bahasa inggris di Purwakarta. Selain itu, Saya
Nama Saya Ismail Ludin. Saya lahir di juga mengikuti beberapa kursus bahasa Inggris
Purwakarta hari Sabtu 01 Mei 1994. Saya untuk tujuan mempersiapkan diri dan mencari
bertempat tinggal di Pasawahan Kabupaten beasiswa kuliah di luar negeri untuk program
Purwakarta. Saya lahir dari seorang ibu yang Magister. Kampus tujuan saya di Inggris yaitu
bernama Apong Yaya dan ayah Oban Sobandi. Cambridge University. Program Studi yang
Saya anak yang ke empat dari lima bersaudara. akan Saya ambil adalah ilmu Ekonomi dan
Pada tahun 2007, Saya lulus sekolah dasar di Manajemen Bisnis.

18

You might also like