Professional Documents
Culture Documents
Rancang Bangun Hot Press Pelepah Pinang Skla Rumah Tangga
Rancang Bangun Hot Press Pelepah Pinang Skla Rumah Tangga
Rancang Bangun Hot Press Pelepah Pinang Skla Rumah Tangga
OLEH :
INDRA WAHYUDI LEGI 150620401025
POLITEKNIK JAMBI
2018
i
RANCANG BANGUN HOT PRESS PELEPAH
PINANG SKALA RUMAH TANGGA
OLEH :
INDRA WAHYUDI LEGI 150620401025
Mengetahui
Pembantu Direktur I, Ketua Program Studi,
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
- Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga Prokyek Akhirku ini dapat terselesaikan tepat waktu.
- Kupersembahkan untuk Ayah dan Ibu tercinta. Orang yang selalu ada untukku dalam keadaan
apapun itu. Orang yang selalu menyebutku didalam doa-doanya, orang pertama juga yang
akan ada disampingku disaat aku ceroboh dan terjatuh, orang yang tiada henti-hentinya selalu
berusaha membahagiakanku, orang yang selalu mendukung dan memotivasiku.
- Kupersembahkan kepada pembimbing I dan II (Bpk. Sigit Kurniawan, M.Si dan Bpk.Saleh
Yaakub, S.Kom, M.S.I) terimakasih telah memberikan arahan dan motivasi sehingga dapat
menyelesaikan Proyek Akhir tepat waktu.
- Kupersembahkan untuk teman temanku dipoliteknik jambi yang telah membantu dan memberi
masukan untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik.
MOTTO :
- “Hidup adalah tentang belajar, terkadang lemah terkadang ceroboh terkadang kuat terkadang
buruk terkadang baik, dan yang paling penting adalah tentang belajar dari semua itu dan terus
berusaha untuk menjadi lebih baik lagi, kemudian kapan berhenti belajar? Jawabannya mati. ”
iii
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Indra Wahyudi Legi
Tempat dan tanggal lahir : Panjang, 07 Januari 1997
Program studi : Teknik Elektronika Instrumentasi
NIM : 150620401025
Judul Proyek Akhir : Rancang Bangun Hot Press Pelepah Pinang Skala
Rumah Tangga
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan
dari siapapun.
iv
ABSTRAK
Pelepah pinang memiliki karakteristik seperti serat yang kuat, ringan, ramah
lingkungan, tahan terhadap lentur, tahan terhadap air, tahan terhadap panas, dan
ekonomi. Salah satu cara pemanfaatan Pelepah Pinang menjadi mangkok atau karya
seni adalah dengan cara Hot Press. Hot Press merupakan gabungan dari sistem Heater
dan sistem press, dimana suatu bahan yang di panaskan kemudian di press selama
beberapa detik. Adapun hasil dari penelitian Alat Hot Press Pelepah Pinang menjadi
mangkok yang telah dilakukan beberapa percobaan pertama dimana dengan waktu
press 15 detik dan temperatur yang berdeda 150 oC, 140 oC, 130 oC, 120 oC, 110 oC
hasil produk yang terbaik adalah temperatur 120 oC dengan waktu press 15 detik.
Percobaan kedua 120 oC dengan waktu yang berbeda 30 detik, 45 detik, 1 menit hasil
yang terbaik adalah temperatur 120 oC dengan waktu press 30 detik. Dari kedua
percobaan tersebut, hasil yang baik adalah temperatur 120 oC dengan waktu press 15
detik. Oleh karena itu diperlukannya sistem Heater yang baik.
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan proyek akhir ini. Laporan proyek
akhir dengan judul “Rancang Bangun Hot Press Pelepah Pinang Skala Rumah
Tangga”, Laporan ini merupakan syarat penilaian serta sebagai tolak ukur bagi
mahasiswa dalam penilaian dari salah satu mata kuliah wajib pada Jurusan Teknik
Instrumentasi Politeknik Jambi. Dan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Diploma III Teknik Elektronika konsentrasi elektronika instrumentasi politeknik
jambi.
Dalam pembuatan laporan ini tidaklah lepas dari sumbangsih pemikiran dan
dorongan semangat serta motivasi dari berbagai pihak dari awal sampai
penyelesaiannya, maka penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Herman Hussein, B.Sc Selaku Ketua Yayasan Bagimu Negeri.
2. Ibu Ir.Hilda Porawati, M.T. Direktur Politeknik Jambi.
3. Bapak Darmuji, S.Ag, M.Pd Selaku Pembantu Direktur I.
4. Ibu Novarini, S.T., M.T. Selaku Pembantu Direktur II.
5. Bapak SalehYaakub, S.Kom, M.S.I Ketua Jurusan Teknik Elektronika Politeknik
Jambi.
6. Bapak Sigit Kurniawan, M.Si Pembimbing I.
7. Bapak Tanto ST, M.Kom Pembimbing II.
8. Orang tua dan saudara yang telah memberikan dukungan, sehingga penulis
mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
9. Teman-teman seperjuangan yang selalu mendukung.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Atas pengarahan dan nasehat selama bimbingan dan seluruh pihak yang telah
terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini. Penulis
menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan
dikarenakan keterbatasan yang dimiliki penulis, untuk itu kritik dan saran sangat
diharapkan penulis untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN INTEGRITAS.............................................................................. iv
ABSTRAK .....................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Lingkup Permasalahan ...................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
1.4 Batasan Permasalahan ...................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teknik Hot Press ............................................................................. 4
2.2 Penelitian Hot Press Pelepah Pinang ................................................... 5
2.3 Bagian-Bagian Hot Press .................................................................. 9
2.3.1 Jenis-Jenis Sistem Press ........................................................... 9
2.3.2 Elemen Pemanas (Heater) ......................................................... 10
2.3.3 Jenis-Jenis Sistem Kontrol ........................................................ 12
2.4 Bahan Pelepah Pinang ...................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian ........................................................................... 17
3.2 Metodologi Perencanaan Alat Hot Press ............................................ 18
3.2.1 Rancang Bangun Alat Hot Press .............................................. 18
3.2.2 Rancang Bangun Sistem Kontrol Dan Sistem Heater .................. 20
3.3 Alat dan Bahan ................................................................................ 21
3.4 Rangkaian Skematik Kontrol Hot Press Keseluruhan ........................... 29
3.5 Blok Diagram Hot Press ................................................................... 31
3.6 Flowchat Hot Press .......................................................................... 32
3.7 Perancangan Perangkat Lunak ........................................................... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Rancang Bangun Hot Press Pelepah Pinang ................................ 34
4.2 Hasil Pengujian Proses ...................................................................... 35
4.2.1 Pengujian Pelepah Pinang ........................................................ 35
4.2.2 Pengaruh Temperatur Terhadap Produk ..................................... 36
vii
4.2.3 Pengaruh Waktu Terhadap Produk ............................................ 38
4.2 Pembahasan .................................................................................... 39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ......................................................................................... 41
5.2 Saran .............................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 42
LAMPIRAN ................................................................................................... 43
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Halaman
1. Dongkrak Dan Cetakan ............................................................................... 6
2. Upih Yang Telah Di Lubang........................................................................ 6
3. Adonan Serbuk Upih Dan Lem PVAc ......................................................... 7
4. Cetakan Dan Hasil Cetakan ......................................................................... 8
5. Spesimen Uji ............................................................................................... 8
6. Coil Heater ................................................................................................. 11
7. Infra Red Heater ......................................................................................... 11
8. Silica dan Infra Fara .................................................................................. 11
9. Tubular Model Standar................................................................................ 12
10. Diagram Blok CPU dan Modul Input/Output ............................................... 13
11. Arduino Uno ............................................................................................... 14
12. Pelepah Pinang ............................................................................................ 16
13. Wadah Untuk Makanan ............................................................................... 16
14. Blok Diagram Penelitian ............................................................................. 17
15. Gambaran Sederhana Rancang Bangun Hot Press ....................................... 19
16. Penempatan Rangkaian Sistem Kontrol ....................................................... 20
17. Penempatan Rangkaian Sistem Heater ......................................................... 20
18. Prinsip Kerja Sensor Thermocouple .................................................. 21
19. Skematik Rangkaian Hot Press Keseluruhan ............................................... 29
20. Blok Diagram Hot Press.............................................................................. 31
21. Flowchart Hot Press ................................................................................... 32
22. Hasil Rancang Bangun Hot Press ................................................................ 34
23. Pelepah Pinang Sebelum Di Press Dan Sesudah Di Press ............................ 35
x
DAFTAR SINGKATAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
NomorLampiranHalaman
1.GambarHasil Pengujian .................................................................................. 43
2.ProgramProyek Akhir..................................................................................... 45
3.SuratKesepakatanBimbingan(I&II) ................................................................ 47
4.KartuBimbingan (I&II) .................................................................................. 49
5.LembarPerbaikanProyekAkhir (pengujiI&II) .................................................. 53
6.RekapitulasiBiayaPembuatanAlat ................................................................... 55
7. StandartOperasional Procedure (SOP)........................................................ 56
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
160 oC, 170 oC, 180 oC. Kekuatan lentur tertinggi diperoleh sebesar 35,07 MPa,
kekuatan impak tertinggi diperoleh 23,854 kg/m2 , kekuatan tarik tertinggi diperolehh
35,78 MPa diperoleh pada suhu 150 oC (Kurniawan Indra Purnama, 2016).
Penelitian efek dari parameter hot press pembentukan padasifat-sifat
darikomposit serat kaca adalahdiinvestigasi secara eksperimental. Sebagai hasil
eksperimenmenunjukkan,membentuk suhu pemrosesan, tekanan cetakan,dan waktu
penahanan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap lentursifat material
komposit.Peneliti menemukan wilayah optimum dalam yang dipilihparameter proses
(tekanan cetakan, temperatur cetakan dan waktu penahanan) untuk memperoleh
kekuatan lentur maksimum dari pasangan kompositrial. Kekuatan lentur sangat
dipengaruhi oleh proses ini. Kombinasi parameter proses adalah fleksibel kekuatan
maksimum adalah tekanan cetakan 11.1bar, waktu penahanan 3,09 menit, dan
temperatur cetakan 220 °C (K. Hokamoto dkk, 2013).
Proyek Akhir ini berkaitan ”Rancang Bangun Hot PressPelepah Pinang
Skala Rumah Tangga”. Alat bekerja secara semi otomatis, dimana pengepresan di
lakukan dengan manual dan untuk pengontrolan temperatur di kontrol secara otomatis
dengan arduino.Sistem ini di rancang dengan teknologi sederhana tetapi dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat secara langsung.
2
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Proyek Akhir ini adalah:
“ Membuat prototipeAlat Hot Press pembentuk pelepah pinang menjadi mangkok kecil
”
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2 Penelitian Hot Press Pelepah Pinang
Penelitian (Nurul Amin, 2017), pembuatan papan komposit dari serbuk upih
pinang dengan lem polyvinyl acetate(PVAc). Perbandingan takaran volume lem dan
serbuk upih yaitu 1:3. Variasi sampel yaitu semua serbuk, tegak lurus arah serat
dan sejajar arah serat. Pembuatan papan komposit dilakukan dengan tekanan 200,37
kgf/cm2pada suhu kempa 40oC-100oC. Parameter pengujian hasil papan komposit yaitu
uji kerapatan partikel, uji keteguhan lentur dan uji keteguhan tarik. Standar yang
digunakan yaitu SNI 03-2105-2006 Papan Partikel.
Hasil pengujian kerapatan partikel untuk ; semua serbuk 1,27 gr/cm3, tegak
lurus arahserat 1,19 gr/cm3, sejajar arah serat 1,38 gr/cm3. Hasil pengujian keteguhan
lentur untuk ; semua serbuk 154,18 kgf/cm2, tegak lurus arah serat 171,37 kgf/cm2,
sejajar arah serat 317,07 kgf/cm2. Hasil pengujian keteguhan tarik untuk ; semua serbuk
0,44 kgf/cm2, tegak lurus arah serat 0,67 kgf/cm2, sejajar arah serat 0,66 kgf/cm2.
Metode penelitian ini menggunakan tiga metode pendekatan yaitu
kepustakaan, metode rekayasa dan metode evaluasi dan perbandingan. Metode
kepustakaan digunakan pada awal penelitian untuk memperoleh referensi yang
mendukung penelitian ini. Metode rekayasa digunakan pada saatpembuatan papan
komposit beserta berbagai macam modifikasi peralatan yang digunakan untuk
membuat papan komposit. Metode evaluasi dan perbandingan digunakan untuk
mengevaluasi hasil pengujian dan melakukan perbandingan dengan standar yang
digunakan yaitu SNI 03-2105-2006 Papan Partikel.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian yaitu peralatan pengukuran seperti
neraca dengan ketelitian 0,2 gram, jangka sorong, penggaris, mesin penghancur kayu,
alat kempa berupa dongkrak 2 ton, kompor kecil, alat tumpuan kempa, cetakan, alat
uji keteguhan tarik dan alat uji keteguhan lentur. Bahan yang digunakan yaitu pelepah
pinang (upih) berupa serbuk dan lembaran, lem polyvinyl acetate(PVAc),dan spiritus.
Tahap pembuatan papan komposit meliputi penyiapan alat dan bahan,
pengempaan, pendinginan dan pembuatan spesimen. Alat-alat untuk membuat papan
5
komposit seperti cetakan, alat tumpuan, dongkrak, dan kompor harus disiapkan
terlebih dahulu sebelum serbuk upihdiadon dengan lem PVAc. Hal ini agar ketika
adonan selesai dibuat, bisa langsung dikempa tanpa menunggu penyiapan peralatan.
6
Lalu serbuk upih yang telah dipersiapkan diadon dengan lem PVAc hingga
merata dengan perbandingan 1:3 takaran dengan volume gelas takar atau 180 cm3.
Prosespengadonan ini membutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan menggunakan
tangan.
Setelah adonan selesai dibuat, pada lapisan pertama ditaburkan adonan serbuk
upih secara merata setebal setengah sentimeter, lalu ditutup dengan lembaran upih yang
telah diolesi dengan lem PVAc.Lalu lembaran tersebut ditaburi lagi dengan adonan
serbuk upih secara merata sampaitertutup sempurna.Kemudian diatasnya ditutup lagi
dengan lembaran upih dan terakhir ditutup dengan taburan serbuk upih. Setelah
selesai, bagian atasnya ditimpa dengan besi penekan. Lalu diatas besi penekan tersebut
diletakkan dongkrak untuk memberikan tekanan.Tekanan diatur hingga maksimal.
Pada penelitian ini angka maksimal berada di angka sekitar 2850 Psi atau 200,37
kgf/cm2. Setelah itu bagian bawah besi tumpuan diberi panas melalui kompor spiritus.
Pemanasan ini berlangsung sekitar 15 menit dengan panas yang diperoleh pada besi
bagian bawah lebih dari 100oC (hingga adonan terdengar seperti mendidih) dan di besi
penekan bagian atas panasnya sekitar 40oC. Maka bisa diprediksi panas di adonan
berkisar antara 40oC-100oC. Setelah 15 menit, kompor spiritus dimatikan dan papan
komposit dibiarkan dingin. Kemudian setelah terasa benar-benar dingin, papan
komposit dilepaskan dari cetakan dan besi tumpuan.
7
Gambar 4.Cetakan Dan Hasil Cetakan
8
2.3 Bagian-Bagian Hot Press
2.3.1 Jenis-Jenis Press
1. Press Pneumatik
Secara umum udara yang dihisap oleh kompresor, akan disimpan dalam suatu
tabung penampung. Sebelum digunakan udara dari kompresor diolah agar
menjadikering, dan mengandung sedikit pelumas. Setelah melalui regulator udara
dapatdigunakan menggerakkan working elemen(aktuator/elemen penggerak), baik
berupa piston-silinderyang bergerak translasi, maupun motor pneumatik yang
bergerak rotasi (Wirawan et al, 2008; Putut Jatmiko Dwi Prasetio; 2013).
Pressmanual membutuhkan keaktifan tangan dalam pengemasan, hal ini di
karena kan bila proses pengemasan tidak melekat sempurna, akan mengakibatkan
hasil yang tidak seragam dan serta rawan mengempes atau tidak renyah lagi. Alat
tersebut masih kurang effisien dan effektif dalam berbagai hal. Press
pneumatikmenghasilkan konsep dan rancangan sistem yang efisien, mudah, presisi
dan berkualitas dengan sistem penggerak pneumatik serta menyusun standar
prosedur operasional melalui perhitungan eksak. Sehingga menjadikan mesin press
berbasiskan teknologi dan otomasi (Yuke Lutfi Bahtiar dkk, 2014)
2. Press Hidrolik
Sistem Hidrolik adalah suatu sistem dimana gaya dan tenaga
dipindahkanmelalui cairan, biasanya menggunakan minyak. Sistem hidrolik dapat
dibagi menjadi dua kelompok sistem antara lain:
a. Sistem Hidrostatik merupakan sebuah sistem dimana fungsiutama dari cairan
hidrolik adalah memindahkan gaya dan tenaga dengan menggunakan tekanan.
Sistem hidrostatik biasanya terdiri dari dua elemen dasar yaitu: – Unit Pompa
untuk mengubah kerja mekanis menjadi energi hidrolik – Unit Hidrolik untuk
mengubah energi cairan menjadi kerja mekanis Unit pompa mengoperasikan
mesin press hidrolik. Kerja yang dilakukan oleh pompa digunakan untuk
9
perpindahan minyak untuk melawan gaya yang ditimbulkan dari gerakan
plunger pada mesin press hidrolik.
b. Sistem Hidrokinetik biasanya terdiri dari pompa sentrifugal atau impeller yang
terpasang pada tangkai pendorong dan minyak dari turbin/roda yang terpasang
pada tangkai pendorong. Tenaga dipindahkan dari dorongan pada tangkai
pendorong yang melalui sirkulasi dari minyak diantara impeller dan roda/turbin
(Jagdish, 1975 ).
Mesin press hidrolik merupakan sistem pengepresan dengan menggunakan hand
press dan berlangsung secara diskontinyu. Press terdiri dari tabung pengepresan,
plat penekan (piston pengepres), handle, frame, dan tempat penampungan minyak.
10
Gambar 6. Coil Heater
11
4. Tubular Heater Standar
Pada gambar dibawah ini adalah elemen berbentuk lurus,U form,
Wform multyform ataupun over the side heater digunakan untuk memanaskan
udara atau cairan. Elemen bentuk U form adalah elemen yang digunakan penulis
untuk pemanas mesin cetak hot press pembentuk pelepah pinang menjadi mangkok.
Frekuensi 50 hz
12
peralatan input/output luar. Lewat sensor-sensor yang terhubung dengan modul ini,
PLC mengindra besaran-besaran fisik (posisi,gerakan, level, arus, tegangan) yang
terasosiasi dengan sebuah proses atau mesin. Berdasarkan status dari input dan
program yang tersimpan di memori PLC, CPU mengontrol perangkat luar yang
terhubung dengan modul output seperti diperlihatkan kembali pada gambar 10
dibawah ini:
13
button berupa sinyal input, dan memberikan perintah kebagian relay (Helmi
Guntoro dkk, 2013)
Mikrokontroleryang digunakan pada tugas proyek akhir ini berbasisArduino
Unoyang berfungsi sebagai sistem alat kontrol mesin hot press. Arduino
merupakan platformopensource baik secara hardware dan software. Arduino
terdiri darimikrokontroler megaAVR seperti ATmega8, ATmega168, ATmega328,
ATmega1280, dan ATmega 2560 dengan menggunakan Kristal osilator 16 MHz,
namun ada beberapa tipe Arduino yang menggunakan Kristal osilator 8 MHz. Catu
daya yang dibutuhkan untuk menyuplai minimum sistem Arduino cukup dengan
tegangan 5 VDC. Port arduino Atmega terdiri dari 20 pin yang meliputi 14 pin I/O
digital dengan 6 pin dapat berfungsi sebagai output PWM (Pulse Width
Modulation) dan 6 pin I/O analog. Kelebihan Arduino adalah tidak membutuhkan
flash programmer external karena di dalam chip microcontroller Arduino telah
diisi dengan bootloader yang membuat proses upload menjadi lebih sederhana.
Untuk koneksi terhadap komputer dapat menggunakan RS232 to TTL Converter
atau menggunakan Chip USB ke Serial converter seperti FTDI FT2.32.(Sulaiman
2012:1)
14
Tabel 2.Datasheet Arduino Uno
Microkontroler ATmega328P
TeganganOperasi 5V
TeganganMasukan(Batasan) 6-20V
SRAM 2 KB (ATmega328P)
EEPROM 1 KB (ATmega328P)
LED_BUILTIN 13
15
buah pinang, melihat hal itu pelepah daun pinang juga dapat dimanfaatkan. Banyak
kegunaan yang dapat diperoleh dari pelepah daun pinang diantaranya; diolah menjadi
kotak nasi,piring dll. (Cronquist, 1981 dalam Anonim, 2010).
Campuran berbasis serat pinang diharapkan dapat digunakan sebagai pengganti bata
beton, bata merah, tripleks, dan gantungan kain karena karakteristik mekanis yang
menguntungkan seperti kuat, ringan, ramah lingkungan, tahan terhadap lentur, tahan
terhadap air, tahan terhadap panas, dan ekonomi. Komposit berbasis serat alami,
terutama yang terbuat dari serat pinang, memiliki kekuatan rendah sehingga
dibutuhkan perawatan kimia. NaOH (alkali) umumnya digunakan sebagai bahan kimia
(Agustinus Deka Betan dkk, 2014).
16
BAB III
METODE PENELITIAN
Perancangan Alat
Pembuatan Alat
Pengujian Alat
Analisa Alat
Gambar Tahapan Penelitian
17
a. Pembuatan body alat, teknik press, sistem heater dan sistem kontrol.
b. Menggabungkan sistem heater dan sistem konrol pada bodi alat.
3. Pengujian Alat
Dalamtahappengujianinipenulismelakukanujicoba diantaranyaadalahpengaruh
temperatur dan waktu dalam proses pengepresan.
4. Analisa Data
Dalam tahap ini penulis menganalisa hasil dari pengepresan antara lain:
a. Hubungan temperatur dan waktu.
b. Hasil produk dari perbedaan temperatur dan waktu.
18
Gambar 15. Gambaran Sederhana Rancang Bangun Hot Press
19
3.2.2 RancangBangunSistem Kontrol Dan Sistem Heater
Rancang bangun,yangbertujuanuntukmenggambarkanrancangan bangun
sistem Hot Press sebagai berikut :
S
Arduino
a Relay
k Thermo
l couple
a
r
LCD
Gambar 16. Penempatan Rangkaian Sistem Kontrol
Penempatan komponen pada papan PCB sesuai dengan gambar 16. Dimana
untuk adapter dan keseluruhan kabel semua komponen terletak di bagian bawah PCB.
2. RancangBangun Sistem Heater
20
Penempatan cetakan berada di atas heater dan di bagian pinggir cetakan
terdapat thermocouple sebagai sensor temperatur pada cetakan.Prinsip kerja sensor
thermocouple pada dasarnya terdiri dari dua kawat logam konduktor yang berbeda jenis
dan digabungkan ujungnya. Satu jenis logam konduktor yang terdapat pada
thermocouple akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan (tetap) sedangkan
yang satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu panas.
21
Tabel 3. Penjelasan Fungsi Alat
NO Nama Alat Gambar Penjelasan
22
Tang potong berfungsi untuk
memotong kabel, kawat dan lain lain.
5 Tang Potong
7. Cutter
23
Gergaji besi digunakan untuk
memotong logam.
9 Gergaji Besi
24
Berfungsi sebagai penyambung jalur
PCB yang sudah putus jalurnya atau
B. Bahan
Adapun persiapan bahan yang harus disiapkan dalam menunjang pembuatan
rancang bangun Hot Press adalah :
25
Thermocouple adalah jenis sensor suhu
yang digunakan untuk mendeteksi atau
SensorThermo mengukur suhu melalui dua jenis
2
couple logam konduktor berbeda yang
digabung pada ujungnya sehingga
menimbulkan efek “Thermo-electric.
3 Potensiometer
26
Berfungsi sebagai elemen pemanas.
6 Heater
9 LCD 2x16
27
Relay berfungsi sebagai pensakelar
yang dapat aktif apabila diberi arus
10 Relay listrik pada coil magnetiknya.
13 Acrylic
28
Sensor
Thermocoup
le
Sakl
ar
Adapt Arduin
Colok or 5V o Uno
an Ac
LC
D
Rela
Heater y
Potensio PotensioSebagai
LCD kontrol
Gambar 19. Skematik Rangkaian Kontrol Hot Press Keseluruhan
29
Penjelasan dari gambar 18 adalah skematik rangkaian semua komponen yang
digunakan pada Hot Press. Pada rangkaian skematik diatas terdiri dari 4 blok utama
yaitu :
1. Mikrokontroler unit sebagai komponen utama dan berfungsi sebagai sistem kontrol
pada Alat Hot Press.
2. LCD berfungsi untuk menampilkan karakter angka, ataupun simbol dengan baik
dan dengan konsumsi arus yang rendah.
3. Sensor thermocouple, sensor ini berfungsi untuk mendeteksi panas pada
cetakanyang kemudian pembacaan panas dari cetakan akan dikirim dan di proses
oleh mikrokontroler.
4. Elemen pemanas (Heater), elemen pemanas ini berfungsi untuk memanaskan
cetakan.
Dari skematik diatas dapat dijelaskan bahwa cara kerja Alat Hot Press yaitu
setelahpower on maka heater akan memanaskan mangkok pencetakan kemudian panas
dari heater akan dibaca oleh sensor thermocouple kemudian mikrokontroler akan
mengolah informasi dari sensor thermocouple dan akan mengolahnya atau mengeset
temperatur yang dibutuhkan untuk proses pencetakan pelepah pinang menjadi
mangkok. Jadi untuk menghambat panas yg berlebihan maka digunakanlah relay
sebagai pemutus atau penghunbung tegangan padaheater, sehingga panas tidak
melebihi batas yang ditentukan.
30
3.5 Blok Diagram Hot Press
Dari gambar blok diagram diatas dapat dijelaskan bahwa sebelum pelepah
pinang dicetak dan di press. Cetakan harus terlebih dahulu panas sesuai dengan set
point, setelah panasnya sesuai dengan nilai set pointkemudian panas dari cetakanakan
dibaca oleh sensor thermocouple yang selanjutnya akan mengirim sinyal ke
mikrokontroler arduino uno. Setelah menerima pembacaan dari sensor maka
mikrokontroler arduino uno akan mengatur relay untuk memutuskan arus listrik pada
heater jika temperatur di atas nilai set point kemudian relay akan Off kembali ketika
temperatur di bawah nilai set point. Nilai dari setpoint tersebut adalah 110 oC.
31
3.6 FlowchartHot Press
Start
SensorThermocoup
le
Ya
Relay On Relay Off
Heater On Heater Off
Finish
Dari FlowchartHot Press diatas dapat dijelaskan bahwa ketika start dimulai
maka sensor thermocouple akan membaca temperatur pada cetakandan ketika
temperatur pada cetakan tersebut mencapai 110 °C di saat itu pelepah pinang siap untuk
di press. Ketika temperatur di atas 110 °C maka relay akan Off dan akan memutuskan
aliran listrik pada heater. Ketika temperatur di bawah 110 °C maka relay akan On dan
akan secara otomatis heaterakan kembali Off sampai seterusnya.
32
3.7 Perancangan Perangkat Lunak
Dalam pembuatan kode program pengontrolan sistem hot press berbasis
arduino uno, terdapat perangkat lunak dan perangkat keras yang di gunakan untuk
mendukung proses pembuatan sistem salah satunya adalah perangkat lunak
(Software)Arduino. Kebutuhan softwarearduino yang di gunakan dalam pembuatan
Sistem kontrol mesin hot press bernama Arduino IDE. Tugas dari arduino software
adalah menghasilkan sebuah file berformat hex yang akan di-download pada papan
arduino atau papan sistem mikokontroler lainnya. Mirip dengan microsoft visual
studio, Eclipse IDE, atau Netbeans yang mempermudah untuk menghasilkan file
program. Bedanya ke semua IDE tersebut menghasilkan program dari kode bahasa C,
sedangkan arduino software menghasilkan file hex dari baris kode yang dinamakan
sketch.Pada umumnya sketch yang dibuat di arduino software di-compile dengan
perintah verify / compile (Ctrl + R) lalu hasilnya di-download ke papan arduino uno.
Program hasil kompilasi itu lalu dijalankan oleh bootloader. Hasil kompilasi dari
arduino software dapat dipergunakan dan dijalankan pada papan arduino atau
turunannya yang kompatibel.
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4
3 6
7
2
1
34
3. Sensor thermocoupleberfungsi sebagai pendeteksi temperatur pada cetakan
pembentuk pelepah pinang.
4. Bodi alat berfungsi sebagai inti tegaknya alat Hot Press yaitu penggabungan dari
teknik press dan semua sistem.
5. Tuas press berfungsi sebagai pengepres/penekan pelepah pinang.
6. Cetakan mangkok berfungsi sebagai cetakan pembentuk pelepah pinang.
7. Heater berfungsi sebagai elemen pemanas.
Pada pengujian diatas dapat dilihat bahwa sebelum pelepah pinang di press,
pelepah pinang dipotong terlebih dahulu sesuai desain yang diinginkan, kemudian
ketika temperature mencapai 120 oC, pelepah pinang siap dipress dengan waktu 15
detik.
35
4.2.2 Pengaruh Temperatur Terhadap Produk
Adapun beberapa dari percobaan pengaruh produk terhadap temperatur,
sebagai berikut :
1. 150 oC 15
detik
2. 140 oC 15
detik
36
3. 130 oC 15
detik
4. 120 oC 15
detik
5. 110 oC 15
detik
37
4.2.3 Pengaruh Waktu Terhadap Produk
Adapun beberapa dari percobaan pengaruh produk terhadap waktu, sebagai
berikut :
1. 120 oC 30
detik
2. 120 oC 45
detik
38
3. 120 oC 1 menit
4.3 Pembahasan
Langkah awal kinerja dari alat Hot Press adalah hubungkan alat Hot Press ke
AC (220 volt). Setelah itu heater akan memanaskan cetakan sampai LCD menampilkan
temperatur 110 oC, relay akan On untuk memutuskan aliran listrik pada heater. Ketika
relay Off, terjadi nilai error panas cetakan adalah 10 oC – 15 oC kemudian LCD akan
menampilkan 120 oC ketika itu juga pelepah pinang siap di press. Ketika temperatur di
bawah 110 oC maka relay akan On kembali.
Dari hasil pengujian tabel 5 diatas, karaktersitik hasil dari pelepah pinang
terhadap temperatur dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk pengujian yang pertama hasil dari pelepah pinang dengan temperatur 150 °C
dan waktu nya 15 detik hasilnya adalah menjadi gosong karena efek temperatur
panas pada heater yang terlalu tinggi.
2. Untuk hasil yang kedua ini hasilnya hampir sama seperti pengujian yang pertama
agak gosong di bagian bawahnya tapi enggak terlalu parah karena masalah
temperatur juga yang masih terlalu tinggi.
3. Untuk pengujian yang ke tiga ini hasil nya adalah sudah hampir ideal dan bagus
tapi waktu nya yang terlalu lama .
39
4. Dari percobaan yang ke empat ini hasilnya adalah sangat ideal dan pas karena dari
temperatur 120 °C dan waktu 15 detik inilah pengujian yang benar-benar bagus
yang menjadikan bahan pelepah pinang menjadi mangkok yang berkualitas.
5. Dari pengujian yang dimulai dari temperatur 110 °C dan waktu 15 detik ini hasilnya
adalah lumayan bagus tapi lembek.
Dari hasil pengujian tabel 6 diatas, karaktersitik hasil dari pelepah pinang
terhadap waktu dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk pengujian terhadap waktu ini hasil nya adalah sudah hampir ideal tapi
waktunya yang terlalu lama menjadikan tidak efisien dan memakan waktu.
2. Hasil sama pengujian seperti yang sebelumnya, hasilnya sudah mulai bagus juga
tapi yang jadi masalah adalah waktunya yang masih terlalu lama.
3. Dengan temmperatur 120 °C dan waktu 1 menit ini sudah sangat terlalu lama waktu
nya walaupun hasilnya sudah menjadi ideal.
Jadi dari penjelasan tabel 5 dan 6 diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
pengujian yang paling bagus adalah pengujian yang berdasarkan temperatur, karena
dengan temperatur 120 °C dan waktu 15 detik ini waktu yang paling pas untuk
pengepresan dan hasilnya yang lebih maksimal.
40
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Setelah melalui beberapa tahapan perencanaan, pembuatan, pengujian, analisa
alat serta dari beberapa data yang didapat dari pengujian dan pembuatan Proyek Akhir
ini, maka dapat diambil kesimpulan dalam proses pengepresan, temperatur dan waktu
menjadi parameter alat agar bisa menghasilkan produk yang baik. Dari data tersebut
temperatur dan waktu dalam proses pengepresan yang baik adalah temperatur 120 oC
dan waktu 15 detik dimana hasil produk keras, tidak lembek dan tidak gosong.
5.2 Saran
Dalam laporan Proyek Akhir ini juga tidak luput dari beberapa kekurangan,
baik dari keterbatasan pengetahuan penulis, maupun menyangkut alat yang dibuat.
Oleh karena itu untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada laporan ini, penulis
mengharapkan beberapa saran untuk pengembangannya :
1. Dalam pemanasan diperlukan sistem heater yang baik supaya panas bisa merata
pada cetakan.
2. Jika ingin lebih baik lagi dalam pengepresan, perlunya pemanasan dari cetakan
bagian atas.
3. Siapkan tespen dan perhatikan tanda line atau netral pada kabel colokan AC
41
DAFTAR PUSTAKA
Afif, dkk. 2013. Analisa Hasil Pengujian Mesin Cetak Hot Press Pneumatik. Surabaya
: Teknik Mesin UNNES.
42
GAMBAR HASIL PENGUJIAN
43
44
PROGRAM PROYEK AKHIR
45
lcd.setCursor(0, 1); //untuk meletakkan tulisannya ini maksudnya meletakkan cursor pada
kolom 0 di baris 1. Jadi O adalah baris kolom ke 1
lcd.print("Heater =210"); //untuk menuliskan text Heater 210 pada LCD
lcd.setCursor(0, 0); /Menampilkan kursor LCD: underscore (garis) pada posisi mana
karakter berikutnya akan ditulis. dan menidaktampilkan
lcd.print("SUHU = "); //untuk menuliskan text suhu pada LCD
int dataku = thermocouple.readCelsius();
lcd.print(thermocouple.readCelsius());
#if ARDUINO >= 210
lcd.write((byte)0); //untuk menuliskan data pada LCD,misalkan akan menuliskan data dari
hasil pembacaan serial dsb
#else
lcd.print(0, BYTE);
#endif
lcd.print("C ");
delay(1000);
if (thermocouple.readCelsius() >= 110) {
digitalWrite(Relay, HIGH); //menuliskan nilai relay secara digital pada suatu pin, Nilai
VAL dapat berupa HIGH (ON)
digitalWrite(Potensio, HIGH); //menuliskan nilai potensio secara digital pada suatu pin,
Nilai VAL dapat berupa HIGH (ON)
}
else {
digitalWrite(Relay, LOW); //menuliskan nilai relay secara digital pada suatu pin, Nilai
VAL dapat berupa LOW (OFF)
digitalWrite(Potensio, LOW); //menuliskan nilai potensio secara digital pada suatu pin,
Nilai VAL dapat berupa LOW (OFF)
}}
46
47
48
49
50
51
52
53
54
REKAPITULASI BIAYA PEMBUATAN ALAT
55
STANDART OPERASIONAL PROCEDURE ( SOP )
1. Catatan penting siapkan tespen, perhatikan tanda Line pada kabel colokan AC.
2. Hubungkan kabel colokan AC ke listrik PLN.
3. Tekan saklar (on) pada box kontrol untuk menyalakan Alat.
4. Tunggu sekitar 3 menit sampai LCD menampilkan 120 oC.Lalu pelepah pinang
siap di press.
5. Ketika LCD error, nyalakan ulang alat lewat saklar.
6. Setelah selesai menggunakan alat, tekan saklar (off) kemudian cabut kabel
colokan AC pada listrik PLN.
56