Professional Documents
Culture Documents
3250-Article Text-9484-1-10-20220318
3250-Article Text-9484-1-10-20220318
2022
Universitas Islam “45” Bekasi P-ISSN No. 0853-9081
E-ISSN No. 2775-9105
Abstract
This study aims to examine and find out empirical data regarding the relationship between
emotional intelligence and social behavior with student collaboration skills in learning, either partially
or simultaneously. This study uses a survey method with data collection tools using a questionnaire that
is preceded by direct observation and interviews with data sources, namely undergraduate students of
the Faculty of Engineering, Islamic University 45 Bekasi as the population. While the sampling in this
study used a cluster sampling technique by taking the fourth semester students at the Faculty of
Engineering, Islamic University 45 Bekasi, amounting to 70 students. The data analysis used is
correlation and regression analysis which is described descriptively. The results of this study indicate
that there is a positive and significant relationship between emotional intelligence and student
collaboration skills in learning with a correlation coefficient of 0.917 and a coefficient of determination
of 84.1%. Second, there is a positive and significant relationship between social behavior and student
collaboration skills in learning with a correlation coefficient of 0.704 and a determination coefficient
of 49.6%. Third, there is a positive and significant relationship between emotional intelligence and
social behavior together with student collaboration skills in learning with a correlation coefficient of
0.919 and a coefficient of determination of 84.5%.
42 Hubungan kecerdasan emosional dan perilaku sosial dengan keterampilan kolaborasi dalam
pembelajaran
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Paradigma. Vol. 19. No. 1. 2022
Universitas Islam “45” Bekasi P-ISSN No. 0853-9081
E-ISSN No. 2775-9105
yang lebih besar, tumbuh pengetahuan emosinya seperti stress, kecewa, ataupun
kolektif, kepercayaan diri, motivasi yang cemas.
lebih baik, serta meningkatkan interaksi Mahasiswa sebagai seorang
sosial dan perasaan terhadap Mahasiswa akademisi dan berpredikat memiliki
lain (Trilling & Fadel, 2009). pendidikan yang tinggi belum tentu mampu
Untuk dapat berkolaborasi dengan mengendalikan emosi. Seharusnya,
baik, perlu adanya kemampuan untuk pendidikan tinggi bukan hanya membentuk
mengendalikan emosi. Karena, mahasiswa yang memiliki kecerdasan
pengendalian emosi yang baik sangat akademik yang tinggi saja, namun juga
diperlukan untuk menanggulangi memiliki kecerdasan emosi. Memang
tumbuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kecerdasan akademik penting namun hanya
mengutamakan tindak kekerasan dan sifat- memberi sumbangsih 20 persen bagi
sifat jahat yang lainnya (Zuchdi, 2010). kesuksesan, sementara 80 persen sisanya
Berarti, Mahasiswa yang mampu adalah sumbangan dari faktor-faktor yang
berkolaborasi dengan baik adalah lain termasuk kecerdasan emosional
Mahasiswa yang memiliki kecerdasan (Goleman, 2009).
emosi yang tinggi. Tidak heran jika Planalp berkomentar
Sejalan dengan hal ini Relly Nadler, yang dikutip oleh Darwis Hude: Sungguh
Presiden True North Leadership, Inc., lebih ironis ketika mahasiswa lebih banyak
lanjut menjelaskan bahwa kecerdasan mengetahui seluk-beluk benda-benda luar
emosional (EI) diperlukan untuk angkasa seperti cincin Saturnus daripada
kolaborasi. Semakin baik memahami cara emosi yang dialaminya dalam kehidupan
mengelola diri sendiri dan orang lain, sehari-hari (Hude, 2006).
kolaborasi akan semakin baik. Dalam Mahasiswa sebagai makhluk sosial
presentasinya, Nadler juga membahas karya tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya
asisten professor di Berkeley yang bernama sendiri tanpa bantuan orang lain. Mahasiwa
Hillary Elfenbein tentang hubungan antara hidup saling membutuhkan antara satu
kecerdasan emosional dengan kolaborasi. dengan yang lain, juga saling mendukung
Dia menemukan bahwa tim dengan dalam hidup bersama. Mahasiswa
kecerdasan sensitivitas rata-rata tinggi lebih dikatakan hebat jika mampu bekerja sama,
fungsional daripada kelompok dengan saling menghargai, dan saling
kecerdasan emosional rendah (Artiah, menghormati, serta toleransi dalam hidup
2020). bermasyarakat di kampus dengan tidak
Begitu juga dalam pembelajaran, mengganggu hak orang lain. Keberadaan
kolaborasi mahasiswa akan berjalan baik mahasiswa dapat ditandai dengan hidup
jika mereka memiliki emosi yang baik. saling ketergantungan seperti ini dan
Mahasiswa yang memiliki kecerdasan disebut dengan perilaku sosial. Prilaku
emosional yang baik lebih memiliki sikap sosial tidak akan tercipta jika mahasiswa
yang santai dalam menghadapi sesuatu, intoleran dan superpower.
tidak panik, tidak khawatir, mudah bergaul, Mahasiswa saat ini sungguh
dan selalu berfikir positif terhadap sesuatu. menghadapi tantangan zaman yang berubah
Jangan sampai ketika belajar dan drastis. Zaman boleh saja berubah, namun
berkolabrasi, mahasiswa malah terganggu prilaku sosial tidak boleh hilang. Terlebih
44 Hubungan kecerdasan emosional dan perilaku sosial dengan keterampilan kolaborasi dalam
pembelajaran
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Paradigma. Vol. 19. No. 1. 2022
Universitas Islam “45” Bekasi P-ISSN No. 0853-9081
E-ISSN No. 2775-9105
adalah dengan menaikan level atau tingkat diurutkan atas dasar kriteria dari ketiga
pendidikan dinegara tersebut. serta variabel dalam penelitian ini yang diperoleh
melakukan sosialiasai tentang pentingnya melalui kuesioner dengan skala Likert.
membaca agar mampu mengikuti Dengan skala likert, dapat memudahkan
perkembangan teknologi yang begitu peneliti dalam menilai hasil kemampuan
cepat.(Putra dkk., 2022) responden dari masing-masing variabel.
Peran teknologi tentunya sangat (Fauzi & Putra, 2020; Gumilang & Putra,
menguntungkan bagi manusia seperti 2020; Putra & Silviana, 2017)
memudakan aktivitas manusia, lebih luas Variabel serta instrumen dalam
menjangkau segala ilmu pengetahuan serta penelitian ini yaitu (1) Kolaborasi Dalam
banyak lagi. Salah satu konsep inovasi Pembelajaran di mana pembelajaran yang
teknologi saat ini adalah society 5.0 atau memudahkan para mahasiswa bekerja
industri 5.0 sama, saling membina, belajar dan berubah
Society 5.0, industri adalah salah satu bersama, serta maju bersama pula, yang
sektor yang akan terus melakukan inovasi diukur menggunakan instrumen penilaian
sesuai dengan berkembangnya teknologi yang terkait dengan rasa percaya diri,
informasi dan komunikasi atau digitalisasi sikap positif, menghargai, memberikan
(Sugiono, 2020). dorongan, membangun semangat
kelompok, tanggung jawab, dan usaha
3. Metode Penelitian mencapai tujuan bersama. (2) Kecerdasan
Penelitian deskriptif kuantitatif ini Emosional merupakan kemampuan emosi
menggunakan metode survei. Metode mahasiswa yang dapat diketahui dari aspek
survei ini digunakan untuk mendapatkan kecakapan ranah pribadi yang meliputi
data yang terjadi saat ini tentang hubungan kesadaran diri, pengaturan diri, dan
korelasi antara X1 dengan Y, X2 dengan Y, motivasi. Serta aspek kecakapan ranah
serta X1, X2 dengan Y. Alat pengumpul data sosial: meliputi empati dan keterampilan
dalam penelitian ini menggunakan angket sosial. (3) Perilaku Sosial merupakan segala
yang didahului dengan observasi dan tindakan mahasiswa dalam pembelajaran
wawancara langsung ke sumber data yaitu yang selalu dihubungkan dengan nilai-nilai
mahasiswa S-1 Fakultas Teknik Universitas sosial dalam masyarakat yang
Islam 45 Bekasi tahun ajaran 2020-2021 diimplementasikan dalam pergaulan hidup
yang berjumlah 609 Mahasiswa. sehari-hari.
Sedangkan sampling pada penelitian ini Dalam hal ini terciptanya suasana
menggunakan teknik cluster sampling saling ketergantungan yang merupakan
dengan mengambil mahasiswa semester keharusan untuk menjamin keberadaan
IV di Fakultas Teknik S-1 Universitas Islam manusia. Dalam hal ini, mahasiswa
45 Bekasi yang berjumlah 70 orang mengimplementasikan perilaku yang
Mahasiswa. sesuai secara sosial dalam belajar yang
Penelitian ini dibantu dengan skala meliputi menghormati orang lain, tolong-
data untuk mengolah data. Skala data menolong, sopan santun, peka, peduli, dan
yang digunakan dalam data penelitian ini berterimakasih. Kisi-kisi disetiap instrumen
yaitu menggunakan data interval di mana terdiri dari 40 butir pernyataan dari variabel
data hasil pengukuran yang didapat Keterampilan Kolaborasi, 40 butir
46 Hubungan kecerdasan emosional dan perilaku sosial dengan keterampilan kolaborasi dalam
pembelajaran
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Paradigma. Vol. 19. No. 1. 2022
Universitas Islam “45” Bekasi P-ISSN No. 0853-9081
E-ISSN No. 2775-9105
pernyataan dari variabel Kecerdasan korelasi antar skor butir pernyataan dengan
Emosional, dan 40 butir pernyataan dari total skor konstruk atau variabel, 2)
variabel Perilaku Sosial. melakukan korelasi bivariate antara
Berikut konstelasi antar variabel yang masing-masing skor indicator dengan total
akan dijelaskan melalui tabel di bawah ini: skor konstruk, 3) melakukan uji
Confirmatory Factor Analysis (CFA).
Pada penilitian ini, digunakan cara
Faktor lain
pertama yaitu melakukan korelasi antar
X1 skor butir pernyataan dengan total skor
Kecerdasan
Emosional konstruk atau variabel. Uji ini
Y
Keterampilan Kolaborasi membandingkan antara nilai r hitung
X2 dengan r tabel untuk degree of freedom (df)
Perilaku
Sosial = n-2. Karena n = 40, maka df = 40-2 =38.
Dengan df=38 dan alpha = 0,05 maka
didapat nilai r tabel= 0,361.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
(Diolah oleh penulis, 2020) Berdasarkan hasil kalibrasi instrumen
melalui uji validitas, maka dari 40 item
4. Hasil Dan Pembahasan pernyataan instrumen variabel
4.1 Deskripsi Responden Keterampilan Kolaborasi Mahasiswa, 39
Responden dalam penelitian ini yaitu
item pernyataan valid dan 1 item pernyataan
mahasiswa semester IV Fakultas Teknik
tidak valid. Untuk item pernyataan
Universitas Islam 45 Bekasi dari 3 (tiga)
instrument variabel Kecerdasan Emosi 37
program studi yaitu Teknik Elektro 34
item pernyataan valid dan 3 item pernyataan
orang (48 persen), Teknik Mesin 27 orang
tidak valid. Sedangkan dari pernyataan
(39 persen), dan Teknik Sipil 9 orang (13
instrumen variabel Perilaku Sosial, 39 item
persen). Sehingga jumlah responden yang
pernyataan valid dan 1 item pernyataan
menjawab kuesioner penelitian ini adalah
tidak valid. Sehingga, item pernyataan yang
70 orang.
valid digunakan dan item pernyataan yang
tidak valid dibuang.
4.2 Uji Validitas dan Reabilitas
Validitas adalah suatu ukuran yang Adapun Reliabilitas menunjuk pada
menunjukkan tingkat–tingkat kevalidan satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, cukup dapat dipercaya untuk digunakan
2013). Untuk mengetahui pernyataan- sebagai alat pengumpul data karena
pernyataan yang dibuat valid atau tidak, instrument itu sudah baik (Arikunto, 2013).
maka perlu dilakukan uji validitas. Jadi Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
dengan uji validitas, maka dapat diketahui handal jika jawaban seseorang terhadap
apakah pernyataan dalam kuesioner yang pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
sudah dibuat betul-betul dapat mengukur waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas
apa yang hendak diukur.(Fauzi & Putra, dapat dilakukan dengan dua acara yaitu: 1)
2020; Putra, 2021; Putra & Hasanah, 2018) Repeated Measure atau pengukuran ulang,
Mengukur validitas dapat dilakukan 2) one shot atau pengukuran sekali saja
dengan tiga cara yaitu: 1) melakukan yaitu dengan uji statistic Cronbach Alpha.
Suatu variabel dikatakan reliabel jika
Hubungan kecerdasan emosional dan perilaku sosial dengan keterampilan kolaborasi dalam 47
pembelajaran
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Paradigma. Vol. 19. No.1. 2022
Universitas Islam “45” Bekasi P-ISSN No. 0853-9081
E-ISSN No. 2775-9105
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 nilai signifikan = 0,200 > 0,05 (5 persen)
(Ghozali, 2018; Putra, Labaniah, dkk., atau Zhitung 0,048 < Ztabel 1,645.
2020; Putra, Tirtajaya, dkk., 2020). Sedangkan hasil analisis statistik
Berdasarkan hasil kalibrasi dari variabel Keterampilan Kolaborasi atas
masing-masing intrumen pernyataan dari Kecerdasan Emosional dan Perilaku Sosial
setiap variabel, didapatkan nilai Cronbach didapatkan nilai P.Sig (2-tailed) atau nilai
Alpha Keterampilan kolaborasi mahasiswa signifikan = 0,200 > 0,05 (5 persen) atau
memiliki nilai 0,9600, kecerdasan Zhitung 0,048 < Ztabel 1,645. Dengan
emosional memiliki nilai 0,9769, dan demikian dapat diinterpretasikan bahwa
perilaku sosial memiliki nilai 0,9843. persyaratan normalitas dari masing-masing
Sehingga dapat diartikan bahwa instrumen model terpenuhi atau dengan kata lain data
pernyataan dari seluruh variabel dapat residual berdistribusi normal.
dijadikan sebagai alat pengumpul data Uji prasyarat analisis yang ke-2
karena bersifat reliabel dan memiliki adalah uji linieritas. Uji Linieritas
tingkatan kuat (excellent) berdasarkan tabel digunakan untuk melihat apakah spesifikasi
Alpha Cronbach. model yang digunakan sudah benar atau
tidak. Dengan uji linieritas akan diperoleh
4.3 Uji Prasyarat Analisis Data informasi apakah model empiris sebaiknya
Uji persyaratan analisis terdiri dari uji linier, kuadrat, atau kubik.
normalitas distribusi galat taksiran data tiap Ada beberapa uji yang dapat
variabel, uji homogentias varians digunakan yaitu uji Durbin Watson,
kelompok, dan uji linearitas persamaan Ramsey Test, Uji Lagrange Multiplier.
regresi. Uji Normalitas bertujuan untuk Penelitian ini menggunakan Ramsey Test.
menguji apakah dalam model regresi, Adapun kriteria pengambilan keputusannya
variabel pengganggu atau residual memiliki yaitu apabila F hitung > dari F tabel maka
distribusi normal.Kalau persyaratan/asumsi hipotesis nol ditolak yang berarti model
ini dilanggar, maka uji statistik menjadi regresi tidak linier, begitupun sebaliknya
tidak valid untuk jumlah sampel kecil. (Ghozali, 2018).
Uji normalitas dalam penelitian ini Berdasarkan hasil Ramsey Test,
menggunakan rumus analisis statistik non- maka untuk persamaan regresi variabel
parametik Kolmogorov-Smirnovm(K-S) Keterampilan Kolaborasi atas Kecerdasan
dengan kriteria apabila p-sig lebih besar Emosional menunjukkan nilai P Sig = 0,545
dari pada taraf signifikansi α = 0,05 maka > 0.05 (5 persen) atau Fhitung 0,966 < Ftabel
sampel berasal dari populasi berdistribusi 1,79. Sedangkan persamaan regresi
normal begitupun sebaliknya . Berdasarkan variabel keterampilan kolaborasi atas
hasil analisis statistik variabel Perilaku Sosial menunjukkan nilai P Sig =
Keterampilan Kolaborasi atas Kecerdasan 0,521 > 0.05 (5 persen) atau Fhitung 1,352
Emosional didapatkan nilai P.Sig (2-tailed) < Ftabel 1,92). Dari hasil nilai masing-
atau nilai signifikan = 0,200 > 0,05 (5 masing model regresi tersebut dapat
persen) atau Zhitung 0,082 < Ztabel 1,645. diinterpretasikan bahwa persyaratan
Untuk hasil analisis statistik variabel linearitas kedua model tersebut
keterampilan kolaborasi atas Perilaku terpenuhi, atau dengan kata lain model
Sosial didapatkan nilai P.Sig (2-tailed) atau
48 Hubungan kecerdasan emosional dan perilaku sosial dengan keterampilan kolaborasi dalam
pembelajaran
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Paradigma. Vol. 19. No. 1. 2022
Universitas Islam “45” Bekasi P-ISSN No. 0853-9081
E-ISSN No. 2775-9105
persamaan regresi kedua model tersebut heteroskedastisitas atau dengan kata lain
linier. varian kelompok keterampilan kolaborasi
Uji persyaratan terakhir yaitu Uji mahasiswa atas perilaku sosial adalah
Homogenitas atau Heteroskedastisitas yang homogen.
bertujuan menguji apakah dalam model 4.4 Uji Hipotesis
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari Data yang dikumpulkan dari masing-
residual satu pengamatan ke pengamatan masing variabel telah memenuhi
lain. Jika tetap, maka disebut persyaratan analisis. Selanjutnya
Homoskedastisitas dan jika tidak sama atau membuktikan hipotesis penelitian. Untuk
berbeda disebut Heteroskedastisitas. membuktikan hipotesis mengenai derajat
Model regresi yang baik adalah yang hubungan dan kontribusi variabel bebas
Homoskedastisitas atau tidak terjadi dengan variabel terikat baik secara sendiri-
Heteroskedastisitas. Kebanyakan data sendiri maupun bersamaan, maka
crossection mengandung situasi menggunakan teknik Korelasi Pearson
Heteroskedastisitas karena data ini Product Moment dan Regresi.
menghimpun data yang mewakili berbagai Adapun Korelasi Pearson Product
ukuran (kecil, sedang, dan besar). Moment dan Regresi sederhana untuk
Uji Homogenitas pada penelitian ini menguji hipotesis 1 dan 2 yaitu (1)
dengan melihat grafik plot. Kriteria Terdapat hubungan positif dan
pengambilan keputusan pada grafik plot signifikan antara kecerdasan emosional
adalah jika tidak terdapat pola tertentu yang dengan keterampilan kolaborasi dalam
teratur serta titik-titik menyebar di atas dan pembelajaran. (2) Terdapat hubungan
di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak positif dan signifikan antara perilaku
terjadi heteroskedastisitas atau data sosial dengan keterampilan kolaborasi
homogen. Begitupun sebaliknya (Ghozali, dalam pembelajaran. Sedangkan Korelasi
2018). Pearson Product Moment dan Regresi
Berdasarkan hasil grafik plot varian Ganda untuk menguji hipotesis 3 yaitu (3)
kelompok keterampilan kolaborasi Terdapat hubungan positif dan
mahasiswa atas kecerdasan emosional, signifikan antara kecerdasan emosional
ternyata titik-titik menyebar di atas dan dan perilaku sosial dengan keterampilan
bawah titik nol pada sumbu Y dan tidak kolaborasi dalam pembelajaran.
membuat pola tertentu. Dengan demikian,
dapat diinterpretasikan bahwa tidak terjadi 4.4.1 Uji Korelasi Pearson Product
Moment dan Regresi Sederhana
heteroskedastisitas atau dengan kata lain
Uji Korelasi pearson product moment
varian kelompok keterampilan kolaborasi
bertujuan untuk mengetahui kekuatan
mahasiswa atas kecerdasan emosional
hubungan dan besarnya kontribusi variabel
adalah homogen. Sedangkan pada varian
bebas (X1) dan (X2) dengan variabel terikat
kelompok keterampilan kolaborasi
(Y) secara parsial (sendiri-sendiri).
mahasiswa atas perilaku sosial ternyata
Sedangkan uji regresi sederhana untuk
titik-titik menyebar di atas dan bawah titik
mengetahui arah hubungan variabel terikat
nol pada sumbu Y, dan tidak membuat pola
(Y) terhadap variabel bebas (X1) dan (X2)
tertentu. Dengan demikian, dapat
diinterpretasikan bahwa tidak terjadi
Hubungan kecerdasan emosional dan perilaku sosial dengan keterampilan kolaborasi dalam 49
pembelajaran
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Paradigma. Vol. 19. No.1. 2022
Universitas Islam “45” Bekasi P-ISSN No. 0853-9081
E-ISSN No. 2775-9105
50 Hubungan kecerdasan emosional dan perilaku sosial dengan keterampilan kolaborasi dalam
pembelajaran
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Paradigma. Vol. 19. No. 1. 2022
Universitas Islam “45” Bekasi P-ISSN No. 0853-9081
E-ISSN No. 2775-9105
Kekuatan Kontribusi
Model Kesimpulan
R R tabel R
%
hitung (5%) Square
Positif -
X1-Y 0,917 0,235 0,841 84,1
signifikan
Positif -
X2-Y 0.704 0,235 0,496 49,6
signifikan
X1, X2- Positif -
0,919 0,235 0,845 84,5
Y signifikan
Fauzi, F., & Putra, P. (2020). Analisis Jalur Hurlock, Elizabeth. B. (2003). Psikologi
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Perkembangan: Suatu Pendekatan
Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Sepanjang Rentang Kehidupan.
Nasabah Melalui Kepuasan Nasabah Erlangga.
Sebagai Variabel Intervening di Bank Jonshon, D. W., Johnson, RogerT., &
BNI Syariah. MASLAHAH (Jurnal Holubec, E. J. (1993). Cicrles of
Hukum Islam dan Perbankan Learning. Interaction Book
Syariah), 11(1), 33–41. Company.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Junaidi, A. (2020). Arah Kebijakan
Multivariate Dengan Program IBM Pendidikan Tinggi dan Era Industri
SPSS 25 Edisi 9. Badan Penerbit 5.0. Kemendikbud.
Universitas Diponegoro. KOMINFO. (2020). Status Literasi Digital
Goleman, D. (2009). Kecerdasan Indonesia 2020: Hasil Survey di 34
Emosional EL Lebih Penting Provinsi. www.kominfo.go.id.
daripada IQ. Gramedia Pustaka http://aptika.kominfo.go.id
Utama. Madasari, O. (2019). Genealogi Sastra
Gumilang, H., & Putra, P. (2020). Analisis Indonesia: Kapitalisme, Islam dan
Kualitas Layanan Frontliner Terhdap Sastra Perlawanan.
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga www.okkymadasari.net.
Studi Pada Pt Bank Syariah Mandiri Musfiqon. (2015). Mendesain Sekolah
Cabang Bekasi Pondok Gede. Unggul. Nizamia Learning Center.
Paradigma, 17(2), 42–56. Purwanto. (2010). Evaaluasi Hasil Belajar.
https://doi.org/10.33558/paradigma.v Pustaka Pelajar.
17i2.2311 Putra, P. (2015). STANDAR AKUNTANSI
Hayat, M. S., Rustam, N., & Rahmat, A. KEUANGAN SYARIAH PSAK-
(2019). Profile of Life-long Learning SYARIAH. JRAK, 6(1), 38–50.
of Prospective Teacher in Learning Putra, P. (2021). Menilik Niat Masyarakat
Biology. Journal of Physics: berpartisipasi dalam Crowdfunding
International Conference on pada Masa Pandemi Covid 19:(Studi
Mathematics and Science Education, Implementasi konsep Planned
1157(2), 1–8. Behaviour Theory). Paradigma,
Hendayana. (2020a). Kampus Merdeka 18(2), 73–83.
Siapkan Kompetensi Lulusan yang Putra, P., & Hasanah, M. (2018). Pengaruh
Kreatif, Inovatif dan Berkarakter di pembiayaan mudharabah,
Era Disruptif. musyarakah, murabahah, dan ijarah
www.dikti.kemedikbud.go.id. terhadap profitabilitas 4 bank umum
https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar- syariah periode 2013-2016. Jurnal
dikti/kabar/kampus-merdeka- Organisasi dan Manajemen, 14(2),
siapkan-kompetensi-lulusan-yang- 140–150.
kreatif-inovatif-dan berkarakter-di- Putra, P., Labaniah, A. Q., Sawarjuwono,
era-disruptif/ T., & Tirtajaya, M. D. (2020). Factors
Hendayana, Y. (2020b). Tantangan Dunia that Influence the Level of Profit
Pendidikan di Masa Pandemi. www. Sharing Mudharabah in Islamic
dikti.kemenikbud.go.id. Banks Using Financing as A
https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar- Moderating Variable. 2018, 790–798.
dikti/kabar/tantangan-dunia- Putra, P. & Silviana. (2017). Model Aida
pendidikan-di-masa-pandemi/ Sebagai Strategi Pemasaran Bagi
Hude, D. (2006). Penjelajahan Religio Nasabah Mengambang Perbankan
Psikologis. Erlangga. Syariah ( Survei Masyarakat Di Kota.
Hubungan kecerdasan emosional dan perilaku sosial dengan keterampilan kolaborasi dalam 53
pembelajaran
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Paradigma. Vol. 19. No.1. 2022
Universitas Islam “45” Bekasi P-ISSN No. 0853-9081
E-ISSN No. 2775-9105
54 Hubungan kecerdasan emosional dan perilaku sosial dengan keterampilan kolaborasi dalam
pembelajaran