Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 23

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGECORAN

Disusun Oleh:

Moch. Rifan Fatchurahman 1422000129

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENGECORAN
PERIODE SEMESTER GASAL 2022

Penyusun Dosen Pembimbing

(Moch. Rifan Fatchurahman) (Ir. Gatut Prijo Utomo, Msc)


NBI. 1422000129 NPP. 20420.86.0073

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SURABAYA

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Pengecoran ini dengan baik.
Meski jauh dari kata sempurna, laporan ini kami susun berdasarkan dari data data yang
kami dapatkan selama mennjalankan praktikum Pengecoran.

Kami menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari semua pihak,
praktikum ini tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Ibu Ir. Ninik Martini, MT selaku kalab Pengecoran Jurusan Teknik Mesin
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
2. Bapak Ir. Gatut Prijo Utomo, Msc yang menyediakan waktu dan membimbing
serta memberi arahan dalam menyusun laporan ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Namun demikian kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimilikii sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karena itu kami
dengan rendah hati menerima masukan guna menyempurnakan laporan ini.

Surabaya, 18 November 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................................iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................iv
BAB I PERENCANAAN DAN PEMBUATAN POLA ............................................................ 1
I. Tujuan Praktikum........................................................................................................... 1
II. Dasar Teori...................................................................................................................... 1
III. Bahan – bahan/kelengkapan ......................................................................................... 1
IV. Langkah Praktikum ...................................................................................................... 1
V. Tugas Pre-Test ............................................................................................................... 5
VI. Tugas Sesudah Praktikum............................................................................................ 7
BAB II PEMBUATAN CETAKAN, INTI, PENAMBAH, DAN SISTEM SALURAN ........ 9
I. Tujuan Praktikum........................................................................................................... 9
II. Dasar Teori...................................................................................................................... 9
III. Bahan – bahan/kelengkapan ......................................................................................... 9
IV. Langkah Praktikum ...................................................................................................... 9
V. Data Praktikum Pembuatan Cetakan, Inti, Penambah dan Sistem Saluran ......... 10
VI. Tugas Sebelum Praktikum ......................................................................................... 10
VII. Tugas Sesudah Praktikum .......................................................................................... 12
BAB III PELEBURAN, PENUANGAN, DAN ANALISIS CACAT PERMUKAAN ......... 13
I. Tujuan Praktikum......................................................................................................... 13
II. Dasar Teori.................................................................................................................... 13
III. Bahan – bahan/kelengkapan ........................................................................................ 13
IV. Langkah Praktikum ...................................................................................................... 13
V. Data Praktikum Pembuatan Cetakan, Inti, Penambah dan Sistem Saluran.......... 13
VI. Tugas Sebelum Praktikum .......................................................................................... 14
VII. Tugas Sesudah Praktikum ........................................................................................... 14
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS DATA .............................................................. 15
I. Perhitungan Data .......................................................................................................... 15
II. Analisis Data .................................................................................................................. 16
BAB V KESIMPULAN............................................................................................................. 17
LAMPIRAN ............................................................................................................................... 18

iv
BAB I
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN POLA
I. Tujuan Praktikum
1. Membuat perencanaan pola untuk pengecoran
2. Merubah gambar perencanaan menjadi gambar untuk pengecoran
3. Mewujudkan gambar untuk pengecoran menjadi model (benda kerja, inti,
penambah dan sistem saluran)
II. Dasar Teori
Informasi yang didapat dari praktikum ini adalah :
1. Toleransi – toleransi ukuran (penyusutan, kemiringan, pemesinan, pelenturan
dan bahan coran)
2. Menetapkan permukaan pisah untuk kup & drag
3. Jenis dan penempatan tapak inti
4. Bahan dari pola / model
5. Pemeriksaan pola
6. Bentuk dan dimensi dari penambah & system saluran
7. Penempatan penambah dan saluran masuk
III. Bahan – bahan/kelengkapan
Bahan – bahan dan kelengkapan yang digunakan meliputi :
1. Kayu, lem kayu, triplek, paku
2. Mesin bubut, gergaji, pahat profil, palu
3. Amplas, serbuk ungkal atau grafit
4. Lilin
IV. Langkah Praktikum
• Sebelum Praktikum
1. Tentukan benda jadi yang diinginkan
2. Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan (kayu pilih yang kering)
• Saat Praktikum
1. Perencanaan & Pembuatan Pola Coran
2. Pola Inti,
3. Pola Penambah dan Pola Sistem Saluran

1
PERENCANAAN PEMBUATAN POLA
1. Volume Coran (V)
Volume coran adalah volume benda jadi / volume rongga cetakan.

2. Berat Coran (W)

Dimana :
W = berat coran (Kg)
V = Volume coran (mm3 )
𝛾 = berat jenis (Kg/mm3)

3. Waktu Tuang (t)

Dimana :
t = waktu tuang (detik)
k = konstanta bahan
besi tuang = 1.1
baja cor = 1.2
aluminium = 1.4 – 1,6
W = berat coran (Kg)

4. Kapasitas Penuangan Persatuan Waktu (Q)

Dimana :
Q = kapasitas penuangan (mm3 /detik)
M = berat coran + berat gating sistem
t = waktu tuang (detik)
𝛾 = berat jenis bahan coran (Kg/mm3 )

5. Kecepatan Rata-rata Aliran Logam Cair (v)

Dimana :
v = kecepatan rata-rata aliran logam cair (mm/detik)
c = 1 untuk saluran sederhana
g = percepatan gravitasi (mm/detik2 )
h = panjang saluran (mm)

2
6. Choke Area (A)
• Effective Height of Sprue (H)

• Choke Area (A)

Dimana :
A = Choke area (mm2)
W = berat coran (Kg)
𝛾 = berat jenis bahan coran (Kg/mm3)
t = waktu tuang (detik)
C = 0.88
g = percepatan gravitasi (mm/detik2 )
H = tinggi efektif sprue (mm)

7. Besar Luas Irisan Saluran Turun, Pengalir, dan Saluran Masuk


Besar luas irisan saluran turun (sprue) : luas pengalir (runner) : luas saluran masuk
(gate area), dengan menggunakan rasio perbandingan 1 : 2 : 4

7.1 Saluran Turun (sprue)


• Diameter bawah (Db)

Dimana :
Db = diameter bawah (mm)
A = choke area (mm2)
• Luas Penampang Atas (Top Area) (At)

Dimana :
At = luas penampang atas (mm2 )
A = choke area (mm2 )
• Diameter Atas (Da)

Dimana :
Da = diameter atas (mm)
At = luas penampang atas (mm2 )

3
7.2 Runner (pengalir)
Luas potongan pengalir p x p

Dimana :
A = choke area (mm2 )

Atau, lihat Gambar di bawah ini :

7.3 Riser (penambah)


Diameter riser (Dr)

Dimana :
T = tebal coran (mm)

8. Berat Tuang
• Berat tuang (Wt) adalah berat coran + berat gating system (Wgs)
• Wgs = Vgs x 𝛾

4
Dimana :
Vgs = volume gating system
• 𝐕𝐠𝐬 = 𝐕𝐫𝐮𝐧 + 𝐕𝐫𝐞 + 𝐕𝐬 + 𝐕𝐜𝐭 + 𝐕𝐫𝐢𝐬 + 𝐕𝐢𝐠, Dimana :
Vrun = Volume runner
Vre = Volume runner enlargement
Vs = Volume sprue
Vct = Volume cawan tuang
Vris = Volume riser
Vig = Volume in-gate

9. Yield Casting

10. Buat gambar perencanaan sesuai kaidah – kaidah menggambar teknik (skala dan
ukuran kertas gambar disesuikan)
11. Tentukan permukaan pisah (bila ada)
12. Tentukan penempatan penambah dan system saluran
13. Tentukan telapak inti (bila ada)
14. Buat gambar untuk pengecoran (sudah mengaplikasikan toleransi – toleransi yang
dibutuhkan)
15. Lakukan pembuatan model/pola (catat setiap tahapan proses produksi yang
saudara lakukan)
16. Amplas permukaan model (kehalusan # 1000)
17. Lapisi / lumuri model dengan serbuk ungkal kering (boleh memakai grafit)

V. Tugas Pre-Test
1. Apa fungsi pola dan sebutkan jenis-jenis pola
Pola (pattern) adalah alat bantu yang berfungsi sebagai master dalam
pembuatan cetakan pengecoran logam.
Jenis-jenis pola yaitu :
• Pola pejal
• Pola pelat tunggal
• Pola pelat kup dan drag
• Pola cetakan sapuan
• Pola penggeret dengan penuntun
• Pola penggeret dengan rangka cetak

2. Sebutkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk pola


Bahan yang bisa digunakan untuk bahan pola yaitu :
• Kayu

5
• Stryofoam
• Pola resin
• Logam
• Lilin

3. Sebutkan toleransi – toleransi ukuran yang dibutuhkan dalam pembuatan pola

4. Hitung dan tentukan bentuk dan dimensi penambah, inti serta system saluran
yang saudara gunakan.
Dimensi:

Volume coran:
V = (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡)
V = (3,14.17,752.21)+(3,14.13,52.18)+(3,14.17,752.19)+(3,14.132.15)
V = (20775)+(10300)+(18796)+(7959)
V = 117830 mm3
5. Jelaskan urut – urutan proses pembuatan pola
Langkah awal yang harus dilakukan pada pembuatan pola adalah mengubah
gambar perencanaan menjadi gambar kerja untuk pola. penempatan inti mudah
dan stabil, belahan dan permukaan pisah pola, perhitungan penyusutan coran,
kemiringan pola, tambahan untuk pekerjaan pemesinan, arah kup dan drag, dan
kemudahan pembongkaran cetakan. Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut
dibuat gambar kerja pola untuk pembuatan pola yang benar.

6
6. Pemeriksaan apa yang harus dilakukan terhadap pola
Bahan coran, jumlah produksi, macam pola, tambahan penyusutan, tambahan
penyelesaian mesin, tambahan pembetulan, permukaan pisah, bentuk telapak
inti, tahanan tekanan hidrolis atau perlakuan panas
VI. Tugas Sesudah Praktikum
1. Apa perbedaan gambar untuk perencanaan dengan gambar untuk pengecoran ?
Lampirkan kedua gambar tersebut
Gambar perencanaan adalah desain rancangan bentuk yang ingin dibuat oleh
perencana.

Gambar pengecoran merupakan desain atau pola benda yang akan dibuat.

7
2. Apa jenis/macam pola yang saudara gunakan dan mengapa memilih jenis
tersebut ?
Menggunakan jenis pola belahan, karena pola tersebut dapat digunakan untuk
geometri yang rumit dan untuk jumlah produksi menengah.

3. Apa bahan pola yang saudara pilih dan mengapa memilih jenis tersebut ?
Berbahan kayu, karena dapat digunakan untuk pola yang rumit, mudah didapat,
dan murah harganya.

4. Apa fungsi dari toleransi ukuran yang saudara gunakan ?


Berfungsi untuk mengatasi penyusutan dan mengatasi terjadinya penyusutan
volume coran pada saat proses pembekuan.
5. Jelaskan urut – urutan proses pembuatan pola yang saudara lakukan dalam
bentuk diagram alir (flow chart)

8
BAB II
PEMBUATAN CETAKAN, INTI, PENAMBAH, DAN SISTEM SALURAN
I. Tujuan Praktikum
1. Merencanakan urut – urutan proses pembuatan cetakan, inti, penambah dan
sistem saluran
2. Menentukan letak penambah dan saluran turun
3. Membuat cetakan, inti, penambah dan sistem saluran dengan komposisi yang
sudah ditentukan
4. Memberi perlakuan (pengeringan, pelapisan)
5. Perakitan (assembly)
II. Dasar Teori
Informasi yang didapat dari praktikum ini adalah :
1. Komposisi bahan
2. Parameter – parameter proses yang dilakukan (rpm pengadukan, lama
pengadukan, lama pengeringan)
3. Perlakuan permukaan cetakan
III. Bahan – bahan/kelengkapan
Bahan – bahan dan kelengkapan yang digunakan meliputi :
1. Pasir silica, resin, katalis, tanah liat, air, kaolin
2. Rangka cetak, penyapu, mesin pengaduk, wadah (talam), penumbuk,
timbangan, cethok
3. Kuas, serbuk ungkal atau grafit
IV. Langkah Praktikum
• Sebelum Praktikum
1. Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan
2. Cek kondisi mesin pengaduk
• Saat Praktikum
1. Pembuatan Cetakan Coran, Penambah dan System Saluran.
a. Timbang bahan – bahan
b. Buat rangka cetak
c. Bahan – bahan diaduk pada mesin pengaduk
d. Papan cetakan diletakan pada lantai yang rata dengan pasir yang
tersebar mendatar
e. Pola dan rangka cetakan untuk drag diletakkan di atas papan cetakan.
Rangka cetakan haruslah cukup besar sehingga tebalnya pasir 30 – 50
mm. Posisi saluran turun ditentukan lebih dahulu.
f. Pasir muka yang sudah diayak, ditaburkan guna menutupi permukaan
pola dalam rangka cetak. Lapisan pasir muka dibuat setebal 30 mm
g. Pasir cetak ditimbun di atasnya dan dipadatkan dengan penumbuk.
Dalam penumbukan ini perlu dilakukan dengan hati-hati supaya pola
tidak terdorong langsung oleh penumbuk. Kemudian pasir yang

9
tertumpuk melewati tepi atas dari rangka cetakan digerus dan cetakan
diangkat bersama pola dari papan cetakan
h. Cetakan dibalik dan diletakkan pada papan cetakan, serta setengah pola
lainnya bersama-sama rangka cetakan untuk kup dipasang di atasnya,
kemudian bahan pemisah ditaburkan di permukaan pisah dan
dipermukaan pisah dan dipermukaan pola
i. Batang saluran turun atau pola untuk penambah dipasang, kemudian
pasir muka serta pasir cetak dimasukkan dalam rangka cetakan lalu
dipadatkan. Jika rangka-rangka cetak tidak memiliki pen dan kuping,
maka rangka-rangka cetakan perlu ditandai supaya tidak keliru dalam
penutupannya. Selanjutnya dipisahkannya kup dari drag dan diletakkan
mendatar pada papan cetakan
j. Saluran dan pengalir dibuat dengan memakai spatula. Pola untuk
saluran dan pengalir dipasang sebelumnya yang mana bersentuhan
dengan pola utama, jadi tidak perlu dibuat dengan spatula. Pola diambil
dari cetakan dengan jara. Dipasang inti yang cocok pada rongga cetakan
dan kemudian kup dan drag ditutup

2. Pembuatan Inti
a. Prinsip pembuatan inti sama dengan pembuatan cetakan.
b. Perhatikan letak dan pembuatan telapak inti
c. Perhatikan pembuatan dan letak lubang anginnya.
V. Data Praktikum Pembuatan Cetakan, Inti, Penambah dan Sistem Saluran
1. Bahan – bahan yang digunakan
2. Komposisi bahan
3. Urut-urutan proses
4. Parameter proses

VI. Tugas Sebelum Praktikum


1. Apa fungsi dari cetakan, inti, penambah dan system saluran
• Cetakan = alat uang dapat membuat bentuk besi cor sesuai dengan pola.
• Inti = untuk memisah/membentuk leher riser dicetakan yang disebut
backing core.
• Penambah = untuk saluran yang menampung lebihan logam cair dan
sebagai cadangan logam cair.
• Sistem saluran = untuk mencegah masuknya buih, terak, dan erosi pasir
yang terbentuk pada rongga cetakan.
2. Sebutkan bahan – bahan yang dapat digunakan untuk cetakan, inti, penambah
dan sitem saluran
• Pasir silica
• Resin
• Katalis
• Tanah liat

10
3. Apa persyaratan pasir cetak
Mempunyai sifat mampu bentuk sehingga mudah dalam pembuatan cetakan
dengan kekuatan yang cocok sehingga tidak rusak jika dipindahkan letaknya
dan mampu menahan logam cair saat dituang kedalam rongga.

4. Apa persyaratan inti, penambah dan system saluran


• Syarat inti adalah mampu menahan gaya dorong cairan dan menahan suhu
cairan
• Syarat penambah adalah mampu menampung cairan logam bila terjadi
penyusutan.
• Syarat sistem saluran adalah mampu mengalirkan cairan dengan turbulensi
dan aspirasi gas seminimum mungkin untuk mencegah erosi pasir dan
terperangkapnya gas.
5. Hitung dan tentukan bentuk dan dimensi penambah, inti, serta sistem saluran
yang saudara gunakan

Volume coran:
V = (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡)
V = (3,14.17,752.21)+(3,14.13,52.18)+(3,14.17,752.19)+(3,14.132.15)
V = (20775)+(10300)+(18796)+(7959)
V = 117830 mm3
6. Jelaskan urutan – urutan proses pembuatan cetakan
• Pemadatan pasir cetak diatas pola
• Pelepasan pola pada pasir cetak
• Pembuatan saluran masuk dan riser
• Pelapisan rongga cetak
• Pemasangan inti
• Penyatuan cetakan
• Siap digunakan
7. Pemeriksaan apa yang harus dilakukan terhadap cetakan, inti, penambah dan
system saluran
• Pemeriksaan pandangan bentuk
• Pemeriksaan kerataan pemadatan tanah
• Pemeriksaaan lubang saluran
• Pemeriksaan bentuk saluran

11
VII. Tugas Sesudah Praktikum
1. Berapa komposisi bahan yang saudara gunakan ? Mengapa demikian ?
Bahan yang digunakan adalah pasir silica dan pasir bentonit dengan
perbandingan 5:1

2. Perlakuan apa yang saudara lakukan ? Mengapa demikian!


Perlakuan yang digunakan adalah menggunakan proses pendinginan suhu
ruangan.

12
BAB III
PELEBURAN, PENUANGAN, DAN ANALISIS CACAT PERMUKAAN
I. Tujuan Praktikum
Untuk mendapatkan secara teoritis dan aktual :
1. Mahasiswa dapat mengetahui temperatur peleburan aluminium
2. Mahasiswa dapat mengetahui temperatur & waktu penuangan
3. Mahasiswa dapat mengetahui waktu pembekuan
4. Mahasiswa dapat menganalisa cacat pada permukaan hasil coran
II. Dasar Teori
Informasi yang didapat dari praktikum ini adalah :
1. Temperatur lebur aluminium
2. Temperatur & waktu penuangan
3. Mengetahui penyebab dari cacat permukaan hasil coran dan cara mengatasinya
III. Bahan – bahan/kelengkapan
Bahan – bahan dan kelengkapan yang digunakan meliputi :
1. Dapur, kompor, kowi, ladel, cetakan
2. Aluminium
IV. Langkah Praktikum
• Sebelum Praktikum
1. Siapkan bahan dan peralatan yang digunakan (dapur, kompor, kowi)
2. Tentukan berat bahan yang akan dilebur (dalam hal ini aluminium)
• Saat Praktikum
1. Timbang bahan
2. Masukkan aluminium dalam kowi
3. Nyalakan kompor
4. Catat titik lebur aluminium
5. Tentukan temperature penuangan
6. Tuangkan dalam cetakan
7. Catat waktu penuangan
8. Catat waktu pembekuan
9. Bongkar cetakan
10. Lakukan analisa cacat permukaan coran

V. Data Praktikum Pembuatan Cetakan, Inti, Penambah dan Sistem Saluran


1. Temperatur peleburan
2. Temperatur penuangan
3. Waktu penuangan
4. Waktu pembekuan
5. Cacat permukaan yang terbentuk

13
VI. Tugas Sebelum Praktikum
1. Berapa berat coran yang akan saudara buat
150 gram
2. Berapa titik cair dari aluminium?
660,3°C
3. Berapa temperature penuangan aluminium ?
705°C
4. Bagaimana menentukan waktu penuangan ?
Waktu penuangan ditentukan saat cairan aluminium mulai dituangkan ke
cetakan
5. Bagaimana menentukan waktu pembekuan ?
Waktu pembekuan ditentukan pada proses penuangan yang dilakukan hingga
terjadi pemadatan
6. Cacat-cacat apa yang mungkin terbentuk terhadap hasil coran
• Ekor tikus tak menentu atau kekasaran yang meluas
• Lubang-lubang
• Retakan
• Permukaan kasar
• Salah alir
• Kesalahan ukuran
• Inklusi dan struktur tak seragam
• Deformasi
• Cacat-cacat tak nampak
VII. Tugas Sesudah Praktikum
Dari data yang saudara peroleh :
1. Hitung waktu penuangan
𝑡 = 𝑘 √𝑤
𝑡 = 1,6√319
𝑡 = 28 detik
2. Hitung waktu pembekuan
Waktu pembekuan tercatat 75 detik
3. Analisa cacat yang timbul dan apa penyebabnya
Cacat permukaan kasar terjadi karena kekuatan pasir cetak kurang

14
BAB IV
PERHITUNGAN DAN ANALISIS DATA
I. Perhitungan Data
1. Volume coran (V)
Dimensi coran:

Dari dimensi coran diatas didapat volume coran adalah


V = (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡)
V = (3,14.17,752.21)+(3,14.13,52.18)+(3,14.17,752.19)+(3,14.132.15)
V = (20775)+(10300)+(18796)+(7959)
V = 117830 mm3
2. Berat coran (W)
Berat jenis aluminium = 0,0000026 kg/mm3
𝑊 = 𝑉. γ
𝑊 = 117830𝑚𝑚3 . 0,0000026 kg/mm3
𝑊 = 0,319 𝐾𝑔
3. Waktu tuang (t)
𝑡 = 𝑘 √𝑤
𝑡 = 1,6√319
𝑡 = 28 detik
4. Kapasitas penuangan persatuan waktu (Q)
𝑀
𝑄=
𝑡 .γ
0,449 𝑘𝑔
𝑄=
28 𝑠 . 0,0000026kg/mm3
𝑄 = 5917,23 mm3/detik
5. Kecepatan rata rata aliran logam cair (v)
𝑣 = 𝑐√2𝑔ℎ
𝑣 = 1√2.9800𝑚𝑚/𝑠 2 . 200𝑚𝑚
𝑣 = 1979,8 mm/detik
6. Yield casting (%)
Vgs = Vrun + Vre + Vs + Vct + Vris + Vig
Vgs = 1570 mm3 + 0 + 15260,4 mm3 + 7065 mm3 + 8462,3 mm3 + 0
Vgs = 32357,7 mm3

15
Wgs = Vgs x γ
Wgs = 32357,7 mm3 . 0,0000026 kg/mm3
Wgs = 0,086 Kg

Berat tuang = berat coran + berat gating sistem (Wgs)


Berat tuang = 0,319kg + 0,086kg
Berat tuang = 0,405 kg
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛
𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 𝑐𝑎𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 = . 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑢𝑎𝑛𝑔
0,319 𝑘𝑔
𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 𝑐𝑎𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 = . 100%
0,405 𝑘𝑔
𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 𝑐𝑎𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 = 78,76%
II. Analisis Data
• Dari dimensi yang dihasilkan dari proses pengecoran besar volumenya adalah
117830 mm3.
• Waktu penuangan membutuhkan waktu 28 detik.
• Kecepatan rata-rata aliran logam cair dari proses pengecoran adalah 1979,8 mm/s.
• Yield casting dari proses pengecoran ini adalah sebesar 78,76% maka proses
pengecoran cukup efektif sehingga tidak banyak material terbuang ketika
machining yaitu 21,24%

16
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum pengecoran ini adalah sebagai
berikut:
1. Pada saat aluminium telah mencair pada suhu 705°C, aluminium dituangkan ke
cetakan dengan cepat sebelum aluminium cair tersebut membeku.
2. Apabila aluminium cair membeku disaluran maka penuangan selanjutnya tidak
dapat diteruskan, akibatnya cetakan tidak terisi penuh oleh aluminium cair dan
hasil coran tidak terbentuk.
3. Cetakan harus diberi riser agar udara didalam cetakan bisa keluar ketika proses
penuangan.
4. Efisiensi dari proses pengecoran ini sudah cukup efektif karena mendapat nilai
78,76% sehingga hanya sedikit material terbuang ketika proses machining.

17
LAMPIRAN

18
19

You might also like