Professional Documents
Culture Documents
Praktikum Pengecoran
Praktikum Pengecoran
PENGECORAN
Disusun Oleh:
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENGECORAN
PERIODE SEMESTER GASAL 2022
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Pengecoran ini dengan baik.
Meski jauh dari kata sempurna, laporan ini kami susun berdasarkan dari data data yang
kami dapatkan selama mennjalankan praktikum Pengecoran.
Kami menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari semua pihak,
praktikum ini tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Ibu Ir. Ninik Martini, MT selaku kalab Pengecoran Jurusan Teknik Mesin
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
2. Bapak Ir. Gatut Prijo Utomo, Msc yang menyediakan waktu dan membimbing
serta memberi arahan dalam menyusun laporan ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Namun demikian kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimilikii sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karena itu kami
dengan rendah hati menerima masukan guna menyempurnakan laporan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................................iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................iv
BAB I PERENCANAAN DAN PEMBUATAN POLA ............................................................ 1
I. Tujuan Praktikum........................................................................................................... 1
II. Dasar Teori...................................................................................................................... 1
III. Bahan – bahan/kelengkapan ......................................................................................... 1
IV. Langkah Praktikum ...................................................................................................... 1
V. Tugas Pre-Test ............................................................................................................... 5
VI. Tugas Sesudah Praktikum............................................................................................ 7
BAB II PEMBUATAN CETAKAN, INTI, PENAMBAH, DAN SISTEM SALURAN ........ 9
I. Tujuan Praktikum........................................................................................................... 9
II. Dasar Teori...................................................................................................................... 9
III. Bahan – bahan/kelengkapan ......................................................................................... 9
IV. Langkah Praktikum ...................................................................................................... 9
V. Data Praktikum Pembuatan Cetakan, Inti, Penambah dan Sistem Saluran ......... 10
VI. Tugas Sebelum Praktikum ......................................................................................... 10
VII. Tugas Sesudah Praktikum .......................................................................................... 12
BAB III PELEBURAN, PENUANGAN, DAN ANALISIS CACAT PERMUKAAN ......... 13
I. Tujuan Praktikum......................................................................................................... 13
II. Dasar Teori.................................................................................................................... 13
III. Bahan – bahan/kelengkapan ........................................................................................ 13
IV. Langkah Praktikum ...................................................................................................... 13
V. Data Praktikum Pembuatan Cetakan, Inti, Penambah dan Sistem Saluran.......... 13
VI. Tugas Sebelum Praktikum .......................................................................................... 14
VII. Tugas Sesudah Praktikum ........................................................................................... 14
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS DATA .............................................................. 15
I. Perhitungan Data .......................................................................................................... 15
II. Analisis Data .................................................................................................................. 16
BAB V KESIMPULAN............................................................................................................. 17
LAMPIRAN ............................................................................................................................... 18
iv
BAB I
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN POLA
I. Tujuan Praktikum
1. Membuat perencanaan pola untuk pengecoran
2. Merubah gambar perencanaan menjadi gambar untuk pengecoran
3. Mewujudkan gambar untuk pengecoran menjadi model (benda kerja, inti,
penambah dan sistem saluran)
II. Dasar Teori
Informasi yang didapat dari praktikum ini adalah :
1. Toleransi – toleransi ukuran (penyusutan, kemiringan, pemesinan, pelenturan
dan bahan coran)
2. Menetapkan permukaan pisah untuk kup & drag
3. Jenis dan penempatan tapak inti
4. Bahan dari pola / model
5. Pemeriksaan pola
6. Bentuk dan dimensi dari penambah & system saluran
7. Penempatan penambah dan saluran masuk
III. Bahan – bahan/kelengkapan
Bahan – bahan dan kelengkapan yang digunakan meliputi :
1. Kayu, lem kayu, triplek, paku
2. Mesin bubut, gergaji, pahat profil, palu
3. Amplas, serbuk ungkal atau grafit
4. Lilin
IV. Langkah Praktikum
• Sebelum Praktikum
1. Tentukan benda jadi yang diinginkan
2. Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan (kayu pilih yang kering)
• Saat Praktikum
1. Perencanaan & Pembuatan Pola Coran
2. Pola Inti,
3. Pola Penambah dan Pola Sistem Saluran
1
PERENCANAAN PEMBUATAN POLA
1. Volume Coran (V)
Volume coran adalah volume benda jadi / volume rongga cetakan.
Dimana :
W = berat coran (Kg)
V = Volume coran (mm3 )
𝛾 = berat jenis (Kg/mm3)
Dimana :
t = waktu tuang (detik)
k = konstanta bahan
besi tuang = 1.1
baja cor = 1.2
aluminium = 1.4 – 1,6
W = berat coran (Kg)
Dimana :
Q = kapasitas penuangan (mm3 /detik)
M = berat coran + berat gating sistem
t = waktu tuang (detik)
𝛾 = berat jenis bahan coran (Kg/mm3 )
Dimana :
v = kecepatan rata-rata aliran logam cair (mm/detik)
c = 1 untuk saluran sederhana
g = percepatan gravitasi (mm/detik2 )
h = panjang saluran (mm)
2
6. Choke Area (A)
• Effective Height of Sprue (H)
Dimana :
A = Choke area (mm2)
W = berat coran (Kg)
𝛾 = berat jenis bahan coran (Kg/mm3)
t = waktu tuang (detik)
C = 0.88
g = percepatan gravitasi (mm/detik2 )
H = tinggi efektif sprue (mm)
Dimana :
Db = diameter bawah (mm)
A = choke area (mm2)
• Luas Penampang Atas (Top Area) (At)
Dimana :
At = luas penampang atas (mm2 )
A = choke area (mm2 )
• Diameter Atas (Da)
Dimana :
Da = diameter atas (mm)
At = luas penampang atas (mm2 )
3
7.2 Runner (pengalir)
Luas potongan pengalir p x p
Dimana :
A = choke area (mm2 )
Dimana :
T = tebal coran (mm)
8. Berat Tuang
• Berat tuang (Wt) adalah berat coran + berat gating system (Wgs)
• Wgs = Vgs x 𝛾
4
Dimana :
Vgs = volume gating system
• 𝐕𝐠𝐬 = 𝐕𝐫𝐮𝐧 + 𝐕𝐫𝐞 + 𝐕𝐬 + 𝐕𝐜𝐭 + 𝐕𝐫𝐢𝐬 + 𝐕𝐢𝐠, Dimana :
Vrun = Volume runner
Vre = Volume runner enlargement
Vs = Volume sprue
Vct = Volume cawan tuang
Vris = Volume riser
Vig = Volume in-gate
9. Yield Casting
10. Buat gambar perencanaan sesuai kaidah – kaidah menggambar teknik (skala dan
ukuran kertas gambar disesuikan)
11. Tentukan permukaan pisah (bila ada)
12. Tentukan penempatan penambah dan system saluran
13. Tentukan telapak inti (bila ada)
14. Buat gambar untuk pengecoran (sudah mengaplikasikan toleransi – toleransi yang
dibutuhkan)
15. Lakukan pembuatan model/pola (catat setiap tahapan proses produksi yang
saudara lakukan)
16. Amplas permukaan model (kehalusan # 1000)
17. Lapisi / lumuri model dengan serbuk ungkal kering (boleh memakai grafit)
V. Tugas Pre-Test
1. Apa fungsi pola dan sebutkan jenis-jenis pola
Pola (pattern) adalah alat bantu yang berfungsi sebagai master dalam
pembuatan cetakan pengecoran logam.
Jenis-jenis pola yaitu :
• Pola pejal
• Pola pelat tunggal
• Pola pelat kup dan drag
• Pola cetakan sapuan
• Pola penggeret dengan penuntun
• Pola penggeret dengan rangka cetak
5
• Stryofoam
• Pola resin
• Logam
• Lilin
4. Hitung dan tentukan bentuk dan dimensi penambah, inti serta system saluran
yang saudara gunakan.
Dimensi:
Volume coran:
V = (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡)
V = (3,14.17,752.21)+(3,14.13,52.18)+(3,14.17,752.19)+(3,14.132.15)
V = (20775)+(10300)+(18796)+(7959)
V = 117830 mm3
5. Jelaskan urut – urutan proses pembuatan pola
Langkah awal yang harus dilakukan pada pembuatan pola adalah mengubah
gambar perencanaan menjadi gambar kerja untuk pola. penempatan inti mudah
dan stabil, belahan dan permukaan pisah pola, perhitungan penyusutan coran,
kemiringan pola, tambahan untuk pekerjaan pemesinan, arah kup dan drag, dan
kemudahan pembongkaran cetakan. Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut
dibuat gambar kerja pola untuk pembuatan pola yang benar.
6
6. Pemeriksaan apa yang harus dilakukan terhadap pola
Bahan coran, jumlah produksi, macam pola, tambahan penyusutan, tambahan
penyelesaian mesin, tambahan pembetulan, permukaan pisah, bentuk telapak
inti, tahanan tekanan hidrolis atau perlakuan panas
VI. Tugas Sesudah Praktikum
1. Apa perbedaan gambar untuk perencanaan dengan gambar untuk pengecoran ?
Lampirkan kedua gambar tersebut
Gambar perencanaan adalah desain rancangan bentuk yang ingin dibuat oleh
perencana.
Gambar pengecoran merupakan desain atau pola benda yang akan dibuat.
7
2. Apa jenis/macam pola yang saudara gunakan dan mengapa memilih jenis
tersebut ?
Menggunakan jenis pola belahan, karena pola tersebut dapat digunakan untuk
geometri yang rumit dan untuk jumlah produksi menengah.
3. Apa bahan pola yang saudara pilih dan mengapa memilih jenis tersebut ?
Berbahan kayu, karena dapat digunakan untuk pola yang rumit, mudah didapat,
dan murah harganya.
8
BAB II
PEMBUATAN CETAKAN, INTI, PENAMBAH, DAN SISTEM SALURAN
I. Tujuan Praktikum
1. Merencanakan urut – urutan proses pembuatan cetakan, inti, penambah dan
sistem saluran
2. Menentukan letak penambah dan saluran turun
3. Membuat cetakan, inti, penambah dan sistem saluran dengan komposisi yang
sudah ditentukan
4. Memberi perlakuan (pengeringan, pelapisan)
5. Perakitan (assembly)
II. Dasar Teori
Informasi yang didapat dari praktikum ini adalah :
1. Komposisi bahan
2. Parameter – parameter proses yang dilakukan (rpm pengadukan, lama
pengadukan, lama pengeringan)
3. Perlakuan permukaan cetakan
III. Bahan – bahan/kelengkapan
Bahan – bahan dan kelengkapan yang digunakan meliputi :
1. Pasir silica, resin, katalis, tanah liat, air, kaolin
2. Rangka cetak, penyapu, mesin pengaduk, wadah (talam), penumbuk,
timbangan, cethok
3. Kuas, serbuk ungkal atau grafit
IV. Langkah Praktikum
• Sebelum Praktikum
1. Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan
2. Cek kondisi mesin pengaduk
• Saat Praktikum
1. Pembuatan Cetakan Coran, Penambah dan System Saluran.
a. Timbang bahan – bahan
b. Buat rangka cetak
c. Bahan – bahan diaduk pada mesin pengaduk
d. Papan cetakan diletakan pada lantai yang rata dengan pasir yang
tersebar mendatar
e. Pola dan rangka cetakan untuk drag diletakkan di atas papan cetakan.
Rangka cetakan haruslah cukup besar sehingga tebalnya pasir 30 – 50
mm. Posisi saluran turun ditentukan lebih dahulu.
f. Pasir muka yang sudah diayak, ditaburkan guna menutupi permukaan
pola dalam rangka cetak. Lapisan pasir muka dibuat setebal 30 mm
g. Pasir cetak ditimbun di atasnya dan dipadatkan dengan penumbuk.
Dalam penumbukan ini perlu dilakukan dengan hati-hati supaya pola
tidak terdorong langsung oleh penumbuk. Kemudian pasir yang
9
tertumpuk melewati tepi atas dari rangka cetakan digerus dan cetakan
diangkat bersama pola dari papan cetakan
h. Cetakan dibalik dan diletakkan pada papan cetakan, serta setengah pola
lainnya bersama-sama rangka cetakan untuk kup dipasang di atasnya,
kemudian bahan pemisah ditaburkan di permukaan pisah dan
dipermukaan pisah dan dipermukaan pola
i. Batang saluran turun atau pola untuk penambah dipasang, kemudian
pasir muka serta pasir cetak dimasukkan dalam rangka cetakan lalu
dipadatkan. Jika rangka-rangka cetak tidak memiliki pen dan kuping,
maka rangka-rangka cetakan perlu ditandai supaya tidak keliru dalam
penutupannya. Selanjutnya dipisahkannya kup dari drag dan diletakkan
mendatar pada papan cetakan
j. Saluran dan pengalir dibuat dengan memakai spatula. Pola untuk
saluran dan pengalir dipasang sebelumnya yang mana bersentuhan
dengan pola utama, jadi tidak perlu dibuat dengan spatula. Pola diambil
dari cetakan dengan jara. Dipasang inti yang cocok pada rongga cetakan
dan kemudian kup dan drag ditutup
2. Pembuatan Inti
a. Prinsip pembuatan inti sama dengan pembuatan cetakan.
b. Perhatikan letak dan pembuatan telapak inti
c. Perhatikan pembuatan dan letak lubang anginnya.
V. Data Praktikum Pembuatan Cetakan, Inti, Penambah dan Sistem Saluran
1. Bahan – bahan yang digunakan
2. Komposisi bahan
3. Urut-urutan proses
4. Parameter proses
10
3. Apa persyaratan pasir cetak
Mempunyai sifat mampu bentuk sehingga mudah dalam pembuatan cetakan
dengan kekuatan yang cocok sehingga tidak rusak jika dipindahkan letaknya
dan mampu menahan logam cair saat dituang kedalam rongga.
Volume coran:
V = (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡) + (𝜋𝑟 2 𝑡)
V = (3,14.17,752.21)+(3,14.13,52.18)+(3,14.17,752.19)+(3,14.132.15)
V = (20775)+(10300)+(18796)+(7959)
V = 117830 mm3
6. Jelaskan urutan – urutan proses pembuatan cetakan
• Pemadatan pasir cetak diatas pola
• Pelepasan pola pada pasir cetak
• Pembuatan saluran masuk dan riser
• Pelapisan rongga cetak
• Pemasangan inti
• Penyatuan cetakan
• Siap digunakan
7. Pemeriksaan apa yang harus dilakukan terhadap cetakan, inti, penambah dan
system saluran
• Pemeriksaan pandangan bentuk
• Pemeriksaan kerataan pemadatan tanah
• Pemeriksaaan lubang saluran
• Pemeriksaan bentuk saluran
11
VII. Tugas Sesudah Praktikum
1. Berapa komposisi bahan yang saudara gunakan ? Mengapa demikian ?
Bahan yang digunakan adalah pasir silica dan pasir bentonit dengan
perbandingan 5:1
12
BAB III
PELEBURAN, PENUANGAN, DAN ANALISIS CACAT PERMUKAAN
I. Tujuan Praktikum
Untuk mendapatkan secara teoritis dan aktual :
1. Mahasiswa dapat mengetahui temperatur peleburan aluminium
2. Mahasiswa dapat mengetahui temperatur & waktu penuangan
3. Mahasiswa dapat mengetahui waktu pembekuan
4. Mahasiswa dapat menganalisa cacat pada permukaan hasil coran
II. Dasar Teori
Informasi yang didapat dari praktikum ini adalah :
1. Temperatur lebur aluminium
2. Temperatur & waktu penuangan
3. Mengetahui penyebab dari cacat permukaan hasil coran dan cara mengatasinya
III. Bahan – bahan/kelengkapan
Bahan – bahan dan kelengkapan yang digunakan meliputi :
1. Dapur, kompor, kowi, ladel, cetakan
2. Aluminium
IV. Langkah Praktikum
• Sebelum Praktikum
1. Siapkan bahan dan peralatan yang digunakan (dapur, kompor, kowi)
2. Tentukan berat bahan yang akan dilebur (dalam hal ini aluminium)
• Saat Praktikum
1. Timbang bahan
2. Masukkan aluminium dalam kowi
3. Nyalakan kompor
4. Catat titik lebur aluminium
5. Tentukan temperature penuangan
6. Tuangkan dalam cetakan
7. Catat waktu penuangan
8. Catat waktu pembekuan
9. Bongkar cetakan
10. Lakukan analisa cacat permukaan coran
13
VI. Tugas Sebelum Praktikum
1. Berapa berat coran yang akan saudara buat
150 gram
2. Berapa titik cair dari aluminium?
660,3°C
3. Berapa temperature penuangan aluminium ?
705°C
4. Bagaimana menentukan waktu penuangan ?
Waktu penuangan ditentukan saat cairan aluminium mulai dituangkan ke
cetakan
5. Bagaimana menentukan waktu pembekuan ?
Waktu pembekuan ditentukan pada proses penuangan yang dilakukan hingga
terjadi pemadatan
6. Cacat-cacat apa yang mungkin terbentuk terhadap hasil coran
• Ekor tikus tak menentu atau kekasaran yang meluas
• Lubang-lubang
• Retakan
• Permukaan kasar
• Salah alir
• Kesalahan ukuran
• Inklusi dan struktur tak seragam
• Deformasi
• Cacat-cacat tak nampak
VII. Tugas Sesudah Praktikum
Dari data yang saudara peroleh :
1. Hitung waktu penuangan
𝑡 = 𝑘 √𝑤
𝑡 = 1,6√319
𝑡 = 28 detik
2. Hitung waktu pembekuan
Waktu pembekuan tercatat 75 detik
3. Analisa cacat yang timbul dan apa penyebabnya
Cacat permukaan kasar terjadi karena kekuatan pasir cetak kurang
14
BAB IV
PERHITUNGAN DAN ANALISIS DATA
I. Perhitungan Data
1. Volume coran (V)
Dimensi coran:
15
Wgs = Vgs x γ
Wgs = 32357,7 mm3 . 0,0000026 kg/mm3
Wgs = 0,086 Kg
16
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum pengecoran ini adalah sebagai
berikut:
1. Pada saat aluminium telah mencair pada suhu 705°C, aluminium dituangkan ke
cetakan dengan cepat sebelum aluminium cair tersebut membeku.
2. Apabila aluminium cair membeku disaluran maka penuangan selanjutnya tidak
dapat diteruskan, akibatnya cetakan tidak terisi penuh oleh aluminium cair dan
hasil coran tidak terbentuk.
3. Cetakan harus diberi riser agar udara didalam cetakan bisa keluar ketika proses
penuangan.
4. Efisiensi dari proses pengecoran ini sudah cukup efektif karena mendapat nilai
78,76% sehingga hanya sedikit material terbuang ketika proses machining.
17
LAMPIRAN
18
19