Professional Documents
Culture Documents
15 Review Jurnal
15 Review Jurnal
Jurnal 4
Judul Analisis tingkat penerapan manajemen pengetahuan dalam
membangun organisasi berbasis pengetahuan
Objek penelitian PT trubus mitra swadaya SE-JABODET jurnal manajemen
dan organisasi
Volume dan halaman Vol 11, No. 2
Penulis Raniasari bimanti esthis
Reviewer Dewi Jayanti
Latar belakang Pengetahuan telah menjadi sesuatu yang sangat menetukan
. oleh karena itu perolehan dan pemanfaatnya perlu
dikelola dengan baik dalam konteks peningkatan kinerja
organisasi.oleh karena itu, diperlukan cara yang dapat
mengintergrasikan pengetahuan dalam kerangka
pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi ,
yaitu dengan mengunakan manajemen pengetahuan .
Tujuan penelitian Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat
penerapan manajemen pengetahuan dalam membangun
organisasi yang berbasis pengetahuan di PT trubus mitra
swadaya SE-JABODET.
Metode penelitian Mengunakan data primer dan data sekunder. Data primer
diproleh langsung dari responden (karyawan perusahaan)
dengan metode wawancara dan kuesioner . data sekunder
diperoleh melalui dokumen, data perusahaan, buku ,
skripsi, dan artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.
Dan pengumpulan data-data dilakukan melalui wawancara
dan penyebaran kuesioner kepada karyawan .
Hipotensis Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat penerapan
manajemen pengetahuan secara keseluruhan di setiap unit
kerja dinilai oleh karyawan berada pada tingkat penerapan
yang sudah baik . hal ini merefleksikan bahwa hampir
semua komponen manajemen pengetahuan dinilai dan
dirasakan oleh mayoritas karyawan ( 67,01 persen) sudah
diterapkan dengan baik. Ditemukan ada komponen yang
masih dinilai dan dirasakan karyawan masih harus
perbaiki, yaitu waktu kerja . namun , setiap karyawan
memiliki kompetensi yang berbeda beda pada setiap
karyawan .
Kelebihan penelitian Kekuatan penelitian ini adalah alat yang digunakan
penelitian berupa kuesioner, ini mudah digunakan oleh
subjek penelitian.
Kekurangan penelitian Kelemahan pada penelitian ini adalah tingkat responya masih
rendah.
Kesimpulan Tingkat penerapan manajemen pengetahuan secara keseluruhan
dinilai dan rasakan oleh mayoritas karyawan berada pada nilai
yang baik. Berdasarkan komponen manajemen pengetahuan ,
satu komponen berada pada terap yang kurang baik
penerapannya , yaitu komponen waktu kerja.
Jurnal 5
Judul Pengaruh motivasi dan linkunga kerja terhadap kinerja
karyawan pada pusat teknologi dan klaster industri -BPPT
Penulis Siwanada
Reviewer Rifai yusuf
Latar belakang penelitian Pusat teknologi dan kalaster industry-BPPT sebagai
Lembaga pemerintah non kementrian yang bertugas untuk
mengembangkan teknoprener dan klaster industry, sudah
seharusnya memiliki karyawan yang penuh semangat dan
bermotivasi tinggi dalam bekerja dalam melakukan
pekerjaan secara efektif dan efisien , untuk kemudian pada
akhirnya menunjukan kinerja yang tinggi dalam usaha
mewujudkan misi dan tujuan yang telah ditetapkan . tetapi
pasa kenyataannya terdapat beberapa karyawan yang tidak
bekerja sesuai setandar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan , tingginya tingkat keterlambatan para
karyawan dan tingkat absensi karena izin, sakit maupun
cuti yang tinggi.
Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial
pengaruh significant motivasi kerja, linkungan kerja secara
simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
pusat teknologi dan klaster industry-BPPT.
Teori yang digunakan
Ada beberapa teori yang digunakan dalam penelitian ini,
pertama ada teori motivasi. Hierarki kebutuhan moeslow,
mengelompokan kebutuhan manusia menjadi lima kategori
dalam urutan tertentu. Sebelum kebutuhan mendasar
terpenuhi seseorang tidak akan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan yang lebih tinggi (daft,2006) ada beberapa
kebutuhan antara lain kebutuhan fisiologis, kebutuhan
tentang rasa aman, kebutuhan sosial, penghargaan dan
kebutuhan akulisasi diri. Kemudian ada teori harapan, teori
ini menyatakan bahwa induvidu mendasarkan keputusan
tentang prilaku mereka pada harapan mereka bahwa suatu
prilaku atau prilaku penganti lainnya cenderung
menimbulkan hasil yang dibutuhkan atau diinginkan.
Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
diskriptif kuantitatif, yang dimaksud metode diskriptis
adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui
keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada suatu
pariabel itu dengan variabel yang lain.
Hipotensis Tidak terdapat pengaruh signifikan antara motivasi dan
kinerja karyawan pada pusat teknologi dan kalaster
industri-BPPT. Tidak dapat pengaruh secara significan
antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada
pusat teknologi dan klaster industry-BPPT. Tidak terdapat
pengaruh secara signifikan antara motivasi dan linkungan
kerja terhadap kinerja karyawan pada pusat teknologi dan
klaster industry-BPPT.
Kekurangan dan kelebihan Variabel motivasi kerja berpengaruh positif terhadap
variabel kinerja karyawan. Motivasi pekerja seorang
karyawan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan
itu sendiri. Motivasi seperti keinginan untuk naik jabatan,
kesesuain dengan tingkat Pendidikan dengan kompensasi
perusahaan.motivasi dan lingkungan kerja secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pada karyawan
pusat teknologi dan klaster-BPPT.
Jurnal 6
Judul Pengaruh disiplin dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan pt ratna dewi tunggal abadi Bekasi( divisi
produk).
publikasi Respository.pelita bangsa.ac.id
Penulis Rinawati buaton N
reviewer Dewi Jayanti
Latar belakang Disiplin dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
PT ratna dewi tunggal abadi Bekasi sangat berpengaruh
pada kualitas dan kelangsangsungan hidup perusahaan.
Hal ini juga tentunya akan menjadi tolak ukur nilai
kepuasan konsumen terhadapperusahaan.
Tujuan Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui pengaruh
disiplin kerja, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan PT ratna dewi tunggal abadi Bekasi.
Metode penelitian Teknik sampel mengunakan sampling jenuh. Dengan
jumlah sampel penelitian sebanyak 160 responden.
Sampling jenuh yaitu Teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunkan sebagai sampel. Selain
itu, penelitian juga mengunakan metode linear berganda
untuk Teknik Analisa data penelitian tersebut. Hasil
pengujian variabel disiplin kerja(XI) diperoleh nilai
hitung (6,534>1,006) bahwa disiplin kerja perpengaruh
secara parsial terhadap kinerja karyawan sedangkan hasil
pengujian variabel motivasi kerja.
Hipotensis Terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin
terhadap kinerja karyawan dan motivasi kerja karyawan.
Selain itu terdapat pengaruh yang signifikan antara
motivasi terhadap kinerja karyawan.
Saran Untuk menindak lanjuti hasil penelitian ini ada baiknya
dilakukan penelitian lanjut dengan pendekatan dan
metode serupa tetapi dengan objek yang berbeda dan
jumlah sampel yang lebih besar sehingga dapat
digenerasikan dengan hasil penelitian yang lebih baik
dari sekarang ini
Kelebihan dan kekurangan jurnal Kelebihan dari jurnal pengaruh disiplin dan motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan PT ratna dewi tunggal
abadi Bekasi (divisi produksi) terdapat pada metode yang
digunakan dalam penelitian dijelaskan secara lengkap
dan rinci.
Kekurangan pemberian nomor pada halaman jurnal
kurang rapi
Jurnal 7
Jurnal 9
Jurnal 10
Judul THE RELATIONSHIP OF DESTINATION
IMAGE,QUALITY OF TOURIST
PRODUCT ATTRIBUTES,WORD OF
MOUTH, ELECTRONIC WORD OF
MOUTH(E-WOM) ON VISITING
DECISIONS
Nama jurnal Journal of Business Studies and Management
Review(JBSMR)
Tahun December 2019
Penulis Verinita, Rachmi Indrianti
Reviewer Dewi jayanti
Tanggal Reviewer 30 Oktober 2023
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh destination image, quality of tourist
product attributes, word of mouth, electronic
word of mouth (e-wom) pada keputusan
untuk mengunjungi tujuan wisata Bukik Chi
Nangkiak,Kabupaten Solok, Provinsi
Sumatera Barat.
Subjek penlitian Subjek dari penelitian ini adalah wisatawan
yang telah mengunjungi Bukik Chi Nangkiak
setidak nya satu kali kunjungan.
Metode penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan
metode kuantitatif dengan penelitian
deskriptif dan explanatory, dengan sumber
data adalah data primer melalui kuesioner
dalam bentuk item pernyataan tertutup
(kuesioner tertutup). Kuesioner
didistribusikan menggunakan skala likert.
Hasil penelitin Dari penelitian yang dilakukan penulis hasil
yang diperoleh yaitu turis perempuan lebih
dominan mengunjungi wisata Bukik Chi
Nangkiak yaitu sebesar 70,8% dibandingkan
dengan turis laki-laki yang hanya sebesar
29,2%.Pengunjung yang dominan berada di
rentang usia 20-25 tahun yang sama dengan
80,8% yang berada dalam usia produktif.
Pada usia ini mereka menginginkan
perjalanan dengan teman sebaya, memiliki
keinginan yang tinggi untuk mencoba hal-hal
baru dan keinginan yang tinggu untuk
mengunjungi tempat-tempat wisata baru yang
menjadi tren. Pendidikan terakhir didominasi
oleh responden dengan pendidikan sekolah
tinggi dari 104 responden atau sekitar 80%.
Sebagian besar responden adalah mahasiswa
dan siswa (76,9%) dan uang saku yang paling
memiliki dibawah Rp1.000.000, yang
sebanyak 65,4%, dan sebagian besar
responden dalam penelitian ini adalah
tunggal (88,5%). Sebagian besar responden
yang mengunjungi hanya sekali adalah
53,8%. Hal ini dapat dipahami karena tujuan
wisata ini adalah tujuan wisata yang relatif
baru dan akses untuk sampai ditempat wisata
ini juga tidak mudah karena jalan nya banyak
pendakian. Dari hasil pengisian kuesioner
yang dilakukan oleh responden, maka
dilakukan beberapa uji kebenaran data yaitu
1.) uji koefisien determinasi, adalah
pengujian yang dilakukan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan variabel
independent (X) dalam menerangkan
variabel dependent (Y). Dari hasil penelitian
diperoleh nilai Adjusted R Square yaitu
0,318 yang berarti Destination Image (X1),
Quality of Tourist Product Attributes (2), Wor
of Mouth (3), Electronic Word of Mouth (X4)
terhadap Visiting Decisions (Y) mempunyai
pengaruh sebesar 31,8%.
Kelebihan Menurut saya penelitian yang dilakukan oleh
Verinita dan Indrianti dengan judul The
Relationship of Destination Image, Quality of
Tourist Product Attributes, Word of
Mouth, Electronic Word of Mouth (E-WOM)
On Visiting Decisions ini variabel
independent nya sudah cukup tepat
untuk penelitian tempat wisata. Karena 4
variabel independent yang diteliti tersebut
memang merupakan beberapa alasan
seseorang untuk mengunjungi tempat
wisata. Pada zaman teknologi sudah
berkembang saat ini Electronic Word of
Mouth dapat digunakan sebagai media
untuk mempromosikan tempat wisata yang
belum banyak diketahui oleh masyarakat
umum. Karena sekarang semua orang sudah
memiliki akun media sosial, sehingga
penyebaran informasi dapat dengan mudah
dilakukan. Tetapi dalam penelitian yang
dilakukan oleh Verinita dan Indrianti
variabel Electronic Word of Mouth tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
untuk mengunjungi objek wisata Bukik Chi
Nangkiak, hal ini menurut saya bukan
kesalahan dalam promosi melalui media
sosial tertapi mungkin karena lokasi wisata
Bukik Chi Nangkiak ini di dekat daerah
perbukitan yang akses jalan menuju kesana
banyak pendakian yang terjal sehingga orang
akan lebih memikirkan keselamatan untuk
pergi ketempat tersebut. Pada bagian abstrak
sudah dijelaskan dengan cukup jelas dan
singkat tujuan dari penelitian ini, teknik
pengambilan sampel yang digunakan dan
hasil dari penelitian. Teori yang
digunakan sudah bisa menjelaskan dan
menggambarkan tentang variabel yang
digunakan.
Kekurangan Menurut saya penelitian yang dilakukan oleh
Verinita dan Indrianti dengan judul The
Relationship of Destination Image, Quality of
Tourist Product Attributes, Word of
Mouth, Electronic Word of Mouth (E-WOM)
On Visiting Decisions memiliki sedikit
kekurangan yaitu tidak mengemukakan
alasan mengapa memilih objek wisata Bukik
Chi Nangkiak ini. Karena pada saat ini sudah
sangat banyak tempat wisata baru di
Sumatera Barat. Dan menurut saya
penggunaan sampel sebanyak 130 orang
kurang menggambarkan banyak nya
wisatawan yang berkunjung ke Bukik Chi
Nangkiak.
Jurnal 11
Judul MENINGKATKAN DAYA SAING PABRIK
GULA DI INDONESIA ERA
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Jurnal Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen
Vol. & Hal. Volume 16, Halaman 225-236
Tahun 2018
Penulis Ahmad Zafrullah Tayibnapis, Lucia E.
Wuryaningsih, Hj.Made Siti Sundari.
Tanggal Reviewer 26 oktober 2023
Referensi Jurnal Tayibnapis, A.Z., et al (2018). Meningkatkan
daya saing pabrik gula di Indonesia era
masyarakat ekonomi ASEAN, Jurnal Riset
Ekonomi dan Manajemen, 16(2), 225-236
Reviewer Tiarma Panjaitan
Abstrak Tayibnapis, A.Z., et al (2018) mengemukakan
bahwa di Indonesia, Industri gula memiliki
permasalahan mengenai biaya produksi yang
tidak ekonomis karena adanya inefisiensi
pada proses produksi. Selain itu ada
permasalahan lain mengenai regulasi dan
conflict of interest yang terjadi antara agen
pemerintah dan internal industri yang kerap
terjadi karena adanya ketidakharmonisan
antara petani tebu dan pihak industri. Oleh
karena itu, Tayibnapis, A.Z., et al (2018)
menyimpulkan bahwa di dalam era
masyarakat ekonomi ASEAN, efisiensi
industri gula perlu diperhatikan agar mampu
bersaing dan meningkatkan kesejahteraan
baik industri maupun petani.
Metode penelitian Penelitian yang dilaksanakan oleh
Tayibnapis, A.Z., et al (2018) berjenis
kualitatif karena menyelidiki dan memahami
mengenai isu-isu yang ada dalam industri
Gula di tanah air. Penelitian ini menggunakan
metode langsung dan tidak langsung. Metode
langsung dilaksanakan dengan wawancara
dan observasi ke pabrik gula dan PTPN X
serta pemilik perkebunan tebu dalam rangka
memperoleh kondisi riil yang berjalan di
pabrik gula saat ini. Metode tidak langsung
diperoleh dari kajian pustaka, pengolahan
dan analisis data, jurnal dan seminar. Penulis
telah berhasil memaparkan metode penelitian
dengan baik dan jelas serta dapat
dipertanggung jawabkan.
Hasil penelitian Tayibnapis, A.Z., et al (2018) dalam
penelitiannya telah berhasil menemukan hal-
hal yang menjadi hambatan dalam industri
gula di tanah air seperti : Mafia Bisnis
Regulasi Pemerintah yang tidak sinergis
Ketidakharmonisan petani dan industri
Inefisiensi dalam produksi baik on-farm
maupun out-farm yang tidak
ekonomis dan kalah dibandingkan dengan
negara-negara lain Oleh karena itu berdasar
dengan hasil penelitian ini, Tayibnapis, A.Z.,
et al (2018) mengemukakan gagasan untuk
mengembangkan pabrik gula di Indonesia
agar mampu bersaing di ASEAN dan berjalan
dengan baik. Gagasan tersebut adalah :
Peningkatan mutu sumber daya manusia
yang berorientasi kepada
kualitas sumber daya manusia yang
terampil, profesional, produktif, inovatif dan
bertalenta. Penulis beranggapan bahwa
sumber daya manusia yang baik akan
memajukan perusahaan dengan baik pula.
Tentunya tidak lupa perusahaan juga harus
melaksanakan manajemen talenta yang baik.
Penerapan sistem enterprise resource
planning yang baik untuk
membantu efisiensi dalam produktivitas
dengan manajemen yang lebih terstruktur.
Menjalankan diversifikasi produk turunan
tebu terutama bahan bakar
alternatif agar mendapatkan pemasukan
tambahan dan salah satu cara untuk
memperkecil risiko usaha.
Kesimpulan Tayibnapis, A.Z., et al (2018) memaparkan
bahwa pembangunan industri tebu di
Indonesia masih belum terwujud dengan baik
karena aneka permasalahan mendasar, seperti
biaya operasional, kualitas rendaman,
inefisiensi produksi, impor gula berlebihan
yang membanjiri pasar, dll. Selain itu
pengembangan industri tepu ke depannya
menuju swasembada gula dan beyond sugar
masih juga dibayangi dengan konflik
kepentingan dan ketidakharmonisan antara
petani dan industri. Penulis juga telah
memberikan saran agar pemerintah
menerapkan kebijakan batas impor gula agar
industri dalam negeri dapat lebih berkembang
dan maju. Kebijakan pemerintah saat ini
dinilai kurang mendukung dan justru malah
memanjakan pabrik gula rafinasi yang justru
menjadi iklim bisnis yang kurang baik
sehingga merugikan industri tebu dalam
negeri karena oversupply. Selain itu penulis
juga menyarankan untuk melakukan konversi
lahan yang kurang produktif menjadi lahan
tebu sehingga kapasitan dapat ditingkatkan.
Tidak lupa pula penulis juga menyarankan
agar melakukan efisiensi dan quality
improvement dalam industri tebu di tanah air.
Kelebihan 1. Penulis mampu memaparkan dengan baik
keadaan industri gula tebu tanah air dan
permasalahannya
2. Penulisan dilaksanakan dengan sistematis
dan teratur sehingga mudah dipahami bagi
pembaca awam
3. Seluruh data dan informasi yang ada
sangat informatif dan saling mendukung.
Kekurangan Ada beberapa bagian yang repetitif yang
sebaiknya bisa disederhanakan sehingga
lebih singkat, padat, dan jelas. Misal :
Masalah dasar industri gula yang selalu
muncul dari pendahuluan hingga hasil
penelitian
Jurnal12
Judul Quality or Control? Management in Higher
Education
Jurnal Journal of Higher Education Policy and
Management
Volume & Halaman Vol. 26, No. 3, pp. 381-391
Tahun 2022
Penulis John Milliken & Gerry Colohan
Reviewer Tiarma panjaitan
Tanggal reviewer 26 oktober 2023
Tujuan Penelitian 1. Menganalisis analisis kebijakan
pendidikan Inggris berdasarkan
Education Reform Acts of 1988 and 1992
2. Menunjukkan perubahan paradigma
manajemen pendidikan
Inggris dalam kurun waktu 15 tahun terakhir
yang ditandai
perubahan dari managerialisme ke kontrol
mutu
Subjek Penelitian Education Reform Acts of 1988 and 1992
yang dikeluarkan oleh the
Higher Education Funding Council for
England (HEFCE)
Metode Penelitian Analisis historis kebijakan publik
Cara & Alat Mengukur Analisis managerialisme dan kontrol kualitas
di pendidikan
Variabel Dependen
dianalisis dengan cara:
1. Memperlihatkan filosofi di belakang
kebijakan pendidikan.
2. Memperlihatkan pengaruh politik dalam
kebijakan
pendidikan
Hasil Penelitian 1. Pada tahun 1980-an, penyelenggaraan
pendidikan tinggi
mengalami perubahan dalam hal (1) A shift
from issues of
policy to issues of management; (2) The
break up of traditional
bureaucratic structures into quasi-
autonomous ``corporatised''
units; and (3) A strong emphasis on cost-
cutting. Singkatnya,
prinsip-prinsip manajerial ekonomi
diintroduksikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi. Audit
Commission
menyebut kata kunci untuk hal itu ialah
ekonomi, efisiensi,
dan efektivitas.
2. Dampak bagi manajemen sekolah ialah
perubahan tekanan
a. Dari kemajuan ke standar
b. Dari penugasan ke spesialisasi
c. Dari manajemen lokal ke otonomi.
3. Namun demikian dampak yang paling
kentara ialah
a. Tekanan besar pada akuntabilitas
penyelenggaraan
pendidikan
b. Perubahan struktur pendanaan
c. Meningkatnya jumlah mahasiswa
d. Keterikatan sekolah dengan dunia pasar
4. Perubahan kedua terjadi ketika disadari
bahwa sekolah tidak
dapat disamakan seluruhnya dengan dunia
pasar. Perhatian
pada mutu lebih ditekankan daripada
penerapan manajerial
pasar: “focus on quality is beginning to
revolutionise the work
of most organisations (Atkinson, 1991; Berry,
1991;
Murgatroyd and Morgan, 1994; Oakland,
1989).”
5. Dampak dari penerapan akuntabilitas
dalam perbagai sektor
dunia sekolah ialah “The main effects of this
reform on higher education are increatosed
pressure for more accountability, changes in
structure and funding, increased student
numbers and an intense exposure to market
forces. Current notions of accountability have
broadened beyond the 1980s perspective of
accounting for the use of public funds and
demonstrating effciency in the allocation of
financial resources, to accountability to
students in the quality of teaching and
accountability to industry for the knowledge
and skills base of new graduates.” (cetak
miring dari saya)
6. Masih terdapat diskusi yang jauh dari kata
sepakat mengenai
makna mutu. CNAA mendeskripsikan mutu
sebagai berikut:
“the development of students' intellectual and
imaginative powers; their understanding and
judgement; their problem- solving skills,
their ability to communicate; their ability to
see relationships within what they have
learned and to perceive their field of study in
a broader perspective. The programme must
aim to stimulate an enquiring, analytical and
creative
Kekuatan Penelitian Memperlihatkan basis teori maupun dimensi
politis dari reformasi
pendidikan di Inggris.
1. Grand theory yang dipakai ialah teori
manajemen yang sudah teruji di dunia bisnis
dan mengkritik pendasaran manajemen
Weberian pada perguruan tinggi. “a Weberian
iron cage of over-prescriptive rationality, of
given ends and operationalism'' (p.384)
2. Membuka tabir adanya motif politik dalam
mendefinisikan arti kualitas dalam dunia
pendidikan berkat analisis kritik
ideologi. “Dennis (1995) takes it a stage
further and has suggested that quality appears
to be a metonym for system worship (which
in itself is a dei®cation of managerialist
prerogatives) and that the concern should be
with an apparent movement towards a regime
of a total systematic management of humans.
In the US, this is also considered by Rhoades
(1997) who believes that management
prerogatives have grown at the expense of
academic autonomy and power.” (cetak
miring dari saya)
Kelemahan Penelitian Tidak ditampilkan data statistik yang dapat
mendukung tinjauan
kritis atas implementasi reformasi pendidikan
tersebut.
Jurnal 13