Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 33

STUDI KEANDALAN ALAT

ETS TKS 202 DALAM


PENGUKURAN SITUASI
PENYUSUN :
MIKHO HENRI DARMAWAN
3504 100 020
DOSEN PEMBIMBING :
Ir.CHATARINA N,MT
DANAR GURUH.ST,MT
Latar Belakang

.Perkembangan teknologi alat ukur adalah upaya mengurangi kesalahan, mempercepat


proses dan aksesibilitas ke sistem berbasis komputer. Sehingga kemampuan alat yang
dijanjikan ini akan berfungsi optimal bila operator alat tersebut memanfaatkannya secara
penuhh sehingga
hi dih
diharapkan
k juga
j memberikan
b ik “kemudahan”
k d h ( i
(Wisayantono,1994).
)

Alat ukur mempunyai keunggulan dan kekurangan pada porsinya masing-


masing Spesifikasi dan kemampuan untuk setiap instrumen biasanya telah
masing.
diberikan dan dijelaskan oleh pembuat melalui brosur spesifikasi alat. Pada tugas
akhir ini, uji coba perbandingan dilakukan dari pemakaian hasil kenyataan di
lapangan
p g terhadap p isi spesifikasi
p alat dan kemampuan,
p , khususnya y dalam hal
ketahanan dan kekonstanan
BATASAN MASALAH DARI
PENELITIAN TUGAS AKHIR
INI ADALAH :
yPenelitian
dilakukan di kampus ITS-
ITS-Sukolilo Surabaya dan Desa
Jambangan kecamatan Candil Kabupaten Sidoarjo
Parameter keandalan alat berdasarkan hasil p
pengukuran
g sudut dan jjarak
yPengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran
poligon,pengukuran jarak,pengukuran kesalahan kolimasi dan
pengukuran situasi(detil)
y Total Station TOPCON 235 N digunakan
g sebagai
g ppembandingg
hasil ukuran
Tujuan
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah membuktikan
kehandalan dari alat Total Stasion GOWIN TKS 202
berdasarkan spesifikasi alat

Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat
memberikan masukan mengenai
kelebihan dan kekurangan pada alat total
stasion GOWIN TKS 202 dari pemakaian
hasil kenyataan di lapangan
Peralatan untuk pengambilan
data lapangan

Total Station Topcon Gowin TKS-202

Total Station Topcon GTS


GTS-235N
235N
202 dan Topcon GTS 235N
Metodologi
Penelitian
Electronic Total Station (ETS)
y Electronic Total Station (ETS) merupakan alat pengukur jarak dan
sudut (sudut horisontal dan sudut vertikal) secara otomatis.
y ETS dilengkapi dengan chip memori, sehingga data pengukuran
sudut dan jarak dapat disimpan untuk kemudian di-download dan
diolah secara computerize.

Tujuan penggunaan ETS, antara lain :


y Upaya
U mengurangii kesalahan
k l h (dari
(d i manusia)
i )
y Contohnya adalah kesalahan pembacaan dan kesalahan
pencatatan data
y Aksesibilitas ke sistem berbasis komputer
y Mempercepat proses
y Memberikan kemudahan (ringkas)
Adapun kendala atau kekurangannya antara lain :
◦ Adanya ketergantungan terhadap sumber tegangan
◦ Ketergantungan akan kemampuan sumber daya manusia yang
ada
◦ Biayanya lebih mahal daripada alat konvensional biasa
Prinsip dasar dalam pemetaan adalah pengukuran sudut dan jarak untuk
menentukan posisi dari suatu titiik
Titik – titik yang di ukur dibagi menjadi dua :
1. Titik – titik Kerangka Dasar ( KKH dan KKV)
2. Titik – titik Detil

Pengukuran Jarak
y Pengukuran jarak merupakan basis dalam pemetaan. Walaupun
sudut-sudut dapat dibaca seksama dengan peralatan yang rumit,
paling sedikit ada sebuah garis yang harus diukur panjangnya untuk
melengkapi sudut-sudut dalam penentuan lokasi titik-titik.
Secara umum jarak dibagi dua yaitu :
1. Jarak Horisontal
2 Jarak
2. Ja ak Miring
Mi ing

Pengukuran Sudut
Sudut adalah selisih antara dua arah dari buah target di titik
pengamatan
Sudut yang diukur dalam pengukuran tanah digolongkan menjadi dua :
1. sudut horisontal
2. sudut vertikal.
Kerangka Kontrol Horisontal (KKH)
Kerangka Kontrol Horisontal (KKH) merupakan kerangka dasar
pemetaan yangmemperlihatkan posisi horisontal (X, Y) antara
satu titik relatif terhadap titik yang lain di permukaan bumi pada
bidang datar
Metode Poligon
Poligon adalah serangkaian garis yang menghubungkan titik-titik yang
terletak di permukaan bumi. Poligon dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1 poligon tertutup
1.poligon
2.poligon terbuka
Kerangka Kontrol Vertikal (KKV)
Kerangka kontrol vertikal adalah kerangka dasar pemetaan yang
memperlihatkan ketinggian satu titik terhadap yang lainnya
diatas permukaan bumi pada bidang datar secara vertikal
Pengukuran Detil Situasi
Pengukuran detil situasi atau yang dikenal dengan survei topografi
merupakan pekerjaan untuk mengukur permukaan bumi
sehingga nantinya dapat digambarkan ke dalam bidang peta.
HASIL DAN
ANALISA
ANALISA PENGUKURAN
JARAK

Analisa pengukuran jarak dilakukan untuk


membandingkan masing-
masing-masing nilai linear
jarak yang diperoleh dari alat ETS Gowin TKS
TKS--
202N
202 N dan ETS TOPCON GTS-
GTS-235 N dengan GPS
Geodetic TOPCON Hiper Pro. Pro. Dalam uji
perbandingan ini jarak yang dianggap benar
adalah GPS Geodetic TOPCON Hiper Pro. Pro.
Pengukuran jarak dilakukan pada pukul 11.
11.00
sampai pukul 14
14..00
Nilai maksimum selisih rata-rata jarak alat ETS Gowin
TKS 202N terhadap nilai hasil pengukuran jarak GPS
TKS-202N
Geodetic TOPCON Hiper Pro sebesar -0,037 m dengan
nilai standar deviasi sebesar 0,03 m terletak pada titik
baseline 5 dengan jarak 1386,884
1386 884 mm.
Nilai minimum selisih rata-rata jarak alat ETS Gowin TKS-
202N terhadapp nilai hasil p
pengukuran
g jjarak GPS Geodetic
TOPCON Hiper Pro sebesar -0,005 m dengan nilai
standar deviasi sebesar 0,001 m terletak pada titik BM 1-3
dengan jarak 508,596 m.
y Pada spesifikasi ETS Gowin TKS 202,memiliki akurasi jarak ±
2
2mm+2ppmxD.
2 D Jadi
J di pada
d jarak
j k 1 kilometer
kil t alat
l t tersebut
t b t memilki
ilki
akurasi jarak sebesar 4 mm. Dari hasil pengukuran jarak
diketahui bahwa pada jarak 1 kilometer akurasi jarak ETS Gowin
sebesar 10 mm. Terdapatp selisih sebesar 6 mm terhadap p hasil
akurasi jarak yang ditetapkan.

y Hal ini dapat disebabkan pengukuran jarak dilakukan pada siang


hari sehingga dapat menimbulkan refraksi udara yang dapat
mempengaruhi nivo dan pembelokan gelombang yang dikirimkan
total stasion ke reflektor sehingga dapat mempengaruhi hasil
ukuran sudut dan jarak
Pengukuran Kesalahan Kolimasi

Apabila garis bidik tidak tegak lurus sumbu mendatar


berarti ETS memiliki kesalahan sebesar ΔL3 yang
dihitung dengan rumus:
ΔL3 = C. Sec m
Keterangan : C = kesalahan kolimasi
m = sudut miring ke target

Besarnya salah kolimasi (C) pada ETS dapat


ditentukan dari bacaan mendatar biasa (B) dan luar
biasa (LB) ke arah target yang sama dengan rumus :
C = ½(( LB ±180
±180°)) – B) ................................ (4.2)
(4 2)
Pengolahan Kesalahan Kolimasi
TOPCON 235N
ANALISA PEGUKURAN
KESALAHAN KOLIMASI
Dari hasil pengukuran dan pengolahan data kesalahan
p
kolimasi diperoleh nilai kesalahan kolimasi p
pada alat total
stasion Topcon GTS 235N
235N sebesar 3”.

Pada alat total stasion Gowin TKS 202 nilai kesalahan


kolimasi sebesar 1 “.Total stasion Gowin yang digunakan
relatif baru jadi nilai kesalahan kolimasinya lebih kecil bila
dibandingkan dengan total stasion Topcon GTS 235N
235N.

Jadi sebelum melakukan pengukuran perlu dicek terlebih


dahulu nilai koreksi pada alat yang digunakan untuk
mengoreksi nilai hasil pengukuran apabila terjadi kesalahan
yang disebabkan karena tidak berfungsinya alat secara
optimal pada pengukuran.
pengukuran.
Analisa Poligon Tertutup dengan ETS Gowin TKS-202N
Dari data hasil pengukuran yang dilampirkan, dapat dilakukan proses hitungan sebagai berikut :
1. Kesalahan Penutup Sudut (fβ)
D i data
Dari d t hasil
h il ukuran
k d t dihitung
dapat dihit nilai
il i :
Σβ = 899°59’57”-
fβ = Σβ – (n-2).180°
fβ = 899°59’57”- 900°
fβ = -3”
3”
Sehingga koreksi penutup sudut adalah 3”
Kesalahan ini memenuhi toleransi pengukuran sudut dimana untuk toleransinya adalah 2’’√ n atau
5” (n = 7 titik).
2. Kesalahan Penutup Absis (fx)
Dari data pengukuran dapat dihitung nilai :
fx = Σd Sin α
fx = -0,006 m
Sehingga koreksi absisnya adalah 0,006
0 006 m.
m
3. Kesalahan Penutup Ordinat (fy)
Dari data pengukuran dapat dihitung nilai :
fy = Σd Cos α
fy = -0,044 m
sehingga koreksi ordinatnya adalah 0,044 m.
4. Kesalahan Linier Jarak
Dari data pengolahan poligon tertutup diperoleh kesalahan linier jarak sebesar 0,000042 m. Kesalahan ini
memenuhi toleransi pengukuran jarak linier relatif dimana toleransinya adalah :

0,000042 ≤ 1/6000
Analisa Poligon Tertutup dengan ETS TOPCON GTS-235 N
Dari data hasil pengukuran yang dilampirkan, dapat dilakukan proses hitungan sebagai berikut :
1.Kesalahan Penutup Sudut (fβ)
Dari data hasil ukuran dapat dihitung nilai :
Σβ = 900° 0’6’
fβ = Σβ – (n-2).180°
fβ = 900° 0’6” - 900 °
fβ = 6”
S hi
Sehingga kkoreksi
k i penutup
t sudut
d t adalah
d l h 6”
Kesalahan ini memenuhi toleransi pengukuran sudut dimana untuk toleransinya adalah 5’’√ n atau
13” (n = 7 titik).
2. Kesalahan Penutup Absis (fx)
Dari data pengukuran
g dapat dihitungg nilai :
fx = Σ d Sin α
fx = -0,005 m
sehingga koreksi absisnya adalah 0,0,005 m.
3. Kesalahan Penutup Ordinat (fy)
Dari data pengukuran dapat dihitung nilai :
fy = Σ d Cos α
fy = 0,042 m
Sehingga koreksi ordinatnya adalah -0,042 m.
4. Kesalahan Linier Jarak
Dari data pengolahan poligon tertutup diperoleh kesalahan linier jarak sebesar 0,000039. Kesalahan ini
memenuhi toleransi pengukuran jarak dimana toleransinya adalah :

0,000039 ≤ 1/6000
Analisa Perbandingan
g Nilai Koordinat ETS Gowin TKS-
TKS-
202N dengan ETS TOPCON GTSGTS--235 N

y Analisa perbandingan nilai koordinat adalah membandingkan masing-masing nilai koordinat (x,
y) titik penelitian yang diukur dengan menggunakan ETS Gowin TKS-202N dengan ETS
TOPCON GTS-235 N.

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa selisih nilai koordinat dari ETS Gowin TKS-
202N terhadap ETS TOPCON GTS-235 N memiliki nilai x minimum sebesar 0 dan
nilai maksimum sebesar 0,004 serta nilai y minimum sebesar 0 dan nilai maksimum
sebesar
b 0 00 Jadi
0,007. di dapat
d di i
disimpulkan
lk bahwa
b h ETSS Gowin
G S 202 cukup
TKS-202N k handal
h d l
bila digunakan dalam pengukuran.
Analisa Pengukuran
g Poligon
g Terbuka
Terikat Sempurna

y Dari hasil pengukuran poligon terbuka terikat sempurna, diperoleh koordinat posisi
tiap titik penelitian. Poligon ini memiliki empat buah titik ikat yang sudah
dik t h i nilai
diketahui il i koordinat
k di t dari
d i pengukuran
k menggunakan
k GPS Geodetk,
G d tk yaituit :
y Dua Titik Ikat Awal
◦ GD01 (697685,293; 9194970,249)
◦ GD02 (697757
(697757,636;
636; 9194905
9194905,357)
357)
y Dua Titik Ikat Akhir
-GD05 (697859,761; 9194566,713)
- GD04 (697904,371; 9194744,269
Analisa Poligon Terbuka dengan ETS
G
Gowini TKS
TKS--202N
y Dari data hasil pengukuran dapat dilakukan proses hitungan sebagai berikut :

Kesalahan Penutup Sudut (fβ)


Dari data hasil ukuran dapat dihitung nilai :
14°6’12,04” - 131°53’32,1” = 1502°12’42” - (7x180°) + fβ
fβ = 0°0’2,16”
Sehingga koreksi penutup sudut adalah 2,16
2 16”
Kesalahan ini memenuhi toleransi pengukuran sudut dimana untuk toleransinya
adalah 2’’√ n atau 5” dimana n = 7 titik.

Kesalahan absis (fx)Dari data pengukuran dapat dihitung nilai :


fx = - 0,044m
0 044m
sehingga koreksi absisnya adalah 0,044 m.
Kesalahan ordinat (fy)
y Dari data pengukuran dapat dihitung nilai :
y fy = 0,008m
y sehingga koreksi ordinatnya adalah -0,008 m.
Kesalahan Linier Jarak
y Dari data pengolahan poligon terbuka diperoleh kesalahan linier jarak sebesar
0,0000648 m. Kesalahan ini tmemenuhi toleransi pengukuran, yaitu :

0,0000648 ≤ 1/6000
Analisa Poligon Terbuka dengan ETS TOPCON GTS-
GTS-235
N
y Dari data hasil pengukuran yang dilampirkan, dapat dilakukan proses hitungan
sebagai berikut :
Kesalahan Penutup Sudut (fβ)
y Dari data hasil ukuran dapat dihitung nilai :
y (φakhir – φawal) = Σβ - (n.180°) + fβ
y fβ = 0°0’8,64”
y Kesalahan ini memenuhi toleransi pengukuran sudut dimana untuk toleransinya
adalah 5’’√ n atau 13” dimana n = 7 titik.
Kesalahan Absis (fx)
Dari data pengukuran dapat dihitung nilai :
y fx = -0,048
y Sehingga koreksi absisnya adalah 0,048 m.
Kesalahan Ordinat (fy)
Dari data pengukuran dapat dihitung nilai :
y fy = 0,001m
y Sehingga koreksi ordinatnya adalah -0,001
0 001 m.m
Kesalahan Linier Jarak
y Dari data pengolahan poligon terbuka diperoleh kesalahan linier jarak sebesar
0,00007 m. Kesalahan ini memenuhi toleransi pengukuran jarak dimana
toleransinya yaitu:
toleransinya,
0,00007 ≤ 1/6000
Analisa Perbandingan Nilai Koordinat ETS
Gowin TKS-
TKS-202N dengan ETS TOPCON
GTS--235 N
GTS
y Analisa perbandingan nilai koordinat adalah membandingkan masing-masing nilai koordinat
(x, y) titik penelitian yang diukur dengan menggunakan ETS Gowin TKS-202N dengan ETS
TOPCON GTS-235 N.

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa selisih nilai koordinat dari ETS Gowin TKS-202N
terhadap
h d ETS TOPCON GTS-235
GTS 235 N memiliki
iliki nilai
il i x minimum
i i sebesar
b 0 m dan
d nilai
il i maksimum
ki
sebesar 0,009 m serta nilai y minimum sebesar 0 m dan nilai maksimum sebesar 0,013 m.Jadi
dapat disimpulkan bahwa ETS Gowin TKS-202N cukup handal bila digunakan dalam pengukuran.
Analisa Pengukuran Detil
Situasi
y Pengukuran Detil Situasi dilakukan di bundaran ITS dengan menggunakan
total stasion Gowin TKS 202 dan total stasion Topcon GTS 235N. Metode
yang digunakan adalah metode tachimetri
y Dari hasil pengukuran detil situasi dengan menggunakan alat ETS Gowin TKS-202N dan ETS
TOPCON GTS-235 N, dapat dihitung nilai koordinat (x,y,z) dan jarak rata-rata pada masing-
masing titik. Berikut adalah hasil dari pengeplotan titik – titik di lapangan dengan
mengunakan
k ETS Gowin
G i dand ETS Topcon
T

Gambar Detil Situasi dengan


Gambar Detil Situasi dengan
Gowin TKS 202 Topcon GTS 235N
y Berdasarkan nilai koordinat (X,Y,Z) dan nilai jarak rata-rata ETS Gowin TKS-202N dan ETS
TOPCON GTS-235 N pada tiap titik, dapat diketahui nilai selisih pengukuran detil situasi dari
kedua alat tersebut
y Arah vektor menunjukkan arah pergeseran dari ETS Gowin
TKS 202 terhadap ETS Topcon GTS 235N yang dijadikan
acuan.Arah pergeseran tidak menunjukkan konsistensi
atau tidak menunnjukan ketidakberaturan arah
pergeseran Hal ini menunjukkan adanya kesalahan acak
pergeseran.
pada saat pengukuran detil situasi.

y Besarrnya perubahan
B b h arahh dan
d posisi
i i koordinat
k di t pada
d
pengukuran detil situasi disebakan penggunaan prisma
dengan jalon yang menyebabkan posisisi prisma tidak
tegak lurus atau posisi prisma dalam keadaan miring
sehingga mempengaruhi ketelitian bidikan prisma yang
dapat menimbulkan variasi sudut dan jarak.
y
Kesimpulan
p dan Saran

Kesimpulan
i l :
y Dari hasil uji coba pengukuran yang dilakukan di lapangan dapat disimpulkan
y bahwa alat ETS GOWIN TKS 202 telah terbukti cukup handal digunakan pada
daerah yyang
g relatif datar

y Saran :
y Pada pengukuran jarak sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk
menghindari adanya kesalahan akibat refraksi udara

y Perlu dilakukan pengukuran ulang titik benchmark yang terdapat di kampus ITS-
S k lil dengan
Sukolilo d alat
l t GPS Geodetik
G d tik

y Dalam pemasangan titik kerangka poligon supaya dilakukan lebih hati-hati agar
titik tidak mudah bergeser sehingga diperoleh nilai koordinat yang lebih akurat
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

You might also like