Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

MAKALAH

TEKNIK PENGUNGKAPAN MASALAH


Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : BK PSB
Dosen Pengampu : Arina Fithriyana, M.Pd., KONS.

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Bintang Asqila Z.R (2211010066)
2. Eka Setiyani (2211010057)
3. Dia Nala Ratih (2211010045)
4. Suksesa Bagus Saputra (2211010062)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
PENDIDIKAN ISLAM
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta
alam. Karena atas izin dan nikmat-Nya yang diberikan kepada kami, kami
dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah mata kuliah BK PSB
yang berjudul “Teknik Pengungkapan Masalah”.
Demikian apa yang dapat kami sampaikan, kami sangat menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu, kami
bersedia menerima semua saran dan kritikan yang membangun dari teman-
teman demi kesempurnaan dalam penyusunan tugas makalah ini. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat untuk teman-teman sekalian.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Kudus, 30 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN........................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. PENGERTIAN BK PRIBADI-SOSIAL.............................................................3
B. TUJUAN BK PRIBADI-SOSIAL.......................................................................4
C. RUANG LINGKUP BK PRIBADI-SOSIAL......................................................5
BAB III.................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................8
A. KESIMPULAN.....................................................................................................8
B. SARAN..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bimbingan adalah prosedur dan proses yang diorganisir untuk mencapai
tujuan pendidikan dan pribadi secara nyata (Shertzer,1981). Konseling
merupakan salah satu jenis teknik pelayanan bimbingan di antara pelayanan-
pelayanan lainnya, dan sering dikatakan sebagai inti dan keseluruhan pelayanan
bimbingan. Pada dasarnya bimbingan dan konseling juga merupakan upaya
bantuan untuk menunjukan perkembangan manusia secara optimal baik secara
kelompok maupun idividu sesuai dengan hakekat kemanusiannya dengan
berbagai potensi, kelebihan dan kekurangan, kelemahan serta permasalahanya.
Adapun dalam dunia pendidikan, bimbingan dan konseling juga sangat
diperlukan karena dengan adanya bimbingan dan konseling dapat mengantarkan
peserta didik pada pencapai standar dan kemampuan profesi dan akademis, serta
perkembangan dini yang sehat dan produktif, dan di dalam bimbingan dan
konseling selain ada pelayanan juga ada fungsi serta prinsip – prinsipnya.
Kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang fungsi dan prinsip bimbingan
dan konseling dalam proses pemberian bimbingan kepada orang lain dapat
menyebabkan lemahnya daya hantar pengetahuan serta cara-cara yang tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan si klien. Bagaimanapun fungsi dan prinsip
bimbingan konseling bagi seorang konselor sangatlah penting dalam hal
pemberian bantuan kepada si klien tersebut.

A. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Teknik pengungkapan masalah dalam BK?
2. Apa saja problematika dalam BK?
3. Bagaimana alternatif pemecahan masalah BK?
B. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk menegtahui teknik pengungkapan masalah dalam BK
2. Untuk mengetahui macam-macam problematika dalam BK
3. Untuk menjelaskan alternatif pemecahan masalah dalam BK
BAB II

PEMBAHASAN

Macam-macam Problem Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

Rahdzi (wordpress.com/2009), menjelaskan bahwa problematika bimbingan dan


konseling bukan disebabkan faktor eksternal, tetapi pada dasarnya, bersumber dari
faktor internal. Bimbingan dan konseling hingga kini masih dipandang sebelah mata
oleh mas…

Layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan oleh siapa saja Benarkah pekerjaan
bimbingan konseling dapat dilakukan oleh siapa saja? Jawabannya bisa saja "benar dan
bisa pula "tidak". Jawaban "benar" jika bimbingan dan konseling dianggap sebagai
pekerjaan yang mudah dan dapat dilakukan secara amatiran. Adapun jawaban "tidak"
jika bimbingan dan konseling itu dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip keilmuan
dan profesional. Salah satu citi teknologi (yaitu mengikuti filosofi, tujuan, metode, dan
asas-asas tertentu). Dengan kata lain, dilaksanakan secara keprofesionalan bimbingan
dan konseling adalah pelayanan harus dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam
bidang bimbingan dan konseling. Keahlian itu diperoleh melalui pendidikan dan latihan
yang cukup lam…

Kendati demikian, pekerjaan bimbingan dan konseling tidaklah persis sama dengan
pekerjaan dokter atau psikiater. Dokter dan psikiater bekerja dengan orang sakit,
sedangkan konselor bekerja dengan orang yang normal (sehat), namun sedang
mengalami masalah. Cara penyembuhan yang dilakukan dokter atau psikiater bersifat
reseptual dan pemberian obat, serta teknis medis lainnya, sementara bimbingan dan
konseling memberikan cara-cara pemecahan masalah secara konseptual melalui
pengubahan orientasi pribadi, penguatan mental/psikis, dan modifikasi perilaku.
b) Menyamaratakan cara pemecahan masalah bagi semua klien

Walaupun masalah yang dihadapi klien sejenis atau sama, penye lesaiannya Jika kita
menganalogikan dengan dunia hukum, konselor harus mamp berperan sebagai
pengacara, yang bertindak sebagai sahabat kepercayaan tempat mencurahkan isi hati
dan pikiran. Konselor adalah kawan pengiring penunjuk jalan, pemberi informasi,
pembangun kekuatan, dan pembin perilaku-perilaku positif yang dikehendaki sehingga
siapa pun yan berhubungan dengan bimbingan konseling akan memperoleh suasana
sejul dan memberi harapan. Kendati demikian, konselor juga tidak bisa membela
melindungi siswa yang memang jelas bermasalah. Konselor hanya boleh menjadi
jaminan untuk penangguhan hukuman/pemaafan baginya. Siswa yang salah, tetaplah
salah. Hukuman boleh saja tidak diberikan, bergantung pada besar kecilnya masalah.

c) Bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk siswa tertentu saja

Bimbingan dan konseling tidak hanya diperuntukkan bagi siswa yang bermasalah atau
siswa yang memiliki kelebihan tertentu saja, namun bimbingan dan konseling harus
melayani seluruh siswa (guidance and counseling for all). Setiap siswa berhak dan
mendapat kesempatan pelayanan yang sama, melalui berbagai bentuk pelayanan
bimbingan dan konseling yang tersedia.

Mengakhiri uraiannya, Rahdzi (wordpress.com/2009), menyatakan bahwa masalah


yang dihadapi dalam pelaksanaan BK saat ini pada awalnya disebabkan pihak-pihak
penyelenggara BK itu sendiri. Kurangnya profesionalitas dan dedikasi yang tinggi dari
para ahli BK menyebabkan BK menjadi kurang dihargai di masyarakat. BK dipandang
sebelah mata oleh sebagian masyarakat. Kehadirannya dianggap sebagai suatu yang
biasa saja atau bahkan sia-sia belaka.

Masalah utama yang dihadapi BK saat ini adalah timbulnya persepsi persepsi keliru
dari beberapa kalangan akan arti dan hakikat bimbingan dan konseling, Langkah
selanjutnya adalah mengubah persepsi kalangan tersebut agar sesuai hakikat
bimbingan dan konseling itu sendiri. Hal ini tentunya dengan cara pemberian materi
yang lebih baik kepada konselor agar para konselor benar-benar memahami hakikat
dari BK, yang kemudian menindaklanjutinya dengan bersosialisasi kepada masyarakat.

Jika pandangan masyarakat tentang BK sudah berubah, tentunya pelaksanaan BK akan


semakin mudah, bahkan menjadi salah satu kebutuhan utama, yang keberadaannya
benar-benar menjadi vital dalam suatu lingkungan (sekolah, dunia kerja, organisasi,
dan masyarakat).

You might also like