Professional Documents
Culture Documents
Putra Bayu D - 151510501296
Putra Bayu D - 151510501296
Abstract
Cabbage (Brassica oleracea L.) is an annual or biennial plant. Cabbage contains protein, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin
B1, Vitamin B2 and Niacin. Weeds are one of the pests that can reduce the production of a plant. Weed control efforts to suppress
weed growth and development can be done by weed control methods using organic herbicides. One of the materials that can be used
as an organic herbicide is bagasse. Many studies have been conducted on sugarcane allelopathy. The purpose of this study was to
determine the administration of bagasse extract on weed growth and cabbage yield. This research will be carried out in a rice field
in Ambulu Village, Jember Regency in June 2021 until it is completed. The study was arranged in a Randomized Block Design
(RAK) with four replications and five treatments, namely bagasse extract at concentrations of 5%, 10%, 15%, 20% and control.
Observational data were analyzed using ANOVA with DMRT further test at 5% level. The results showed that the herbicide of
bagasse extract at a concentration of 20% was effective in controlling narrow and broad leaf weeds in the cabbage area at 49 DAP
and 70 DAP, the application of herbicide at a concentration of 20% did not cause phytotoxicity and did not inhibit growth and did
not reduce the yield of cabbage.
1
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol. 18 No. -- Edisi ------------- 2018, ISSBN 1411-5549
semprot semi otomatis, alat pendukung budidaya serta alat Rancangan Percobaan
pendukung analisis labolatorium. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yaitu
Tahapan Penelitian pemberian beberapa konsentrasi ekstrak ampas tebu 5%,
Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan 10%, 15% 20% dan control. Masing-masing perlakuan
Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yaitu diulang sebanyak 4 kali, sehingga terdapat 20 unit
pemberian beberapa konsentrasi ekstrak ampas tebu 5%, percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis
10%, 15% 20% dan control. Masing-masing perlakuan menggunakan analisis ragam atau ANOVA dengan uji
diulang sebanyak 4 kali, sehingga terdapat 20 unit lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf
percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis 5%.
menggunakan analisis ragam atau ANOVA dengan uji
lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf Variabel Pengamatan
5%.. Variabel pengamatan pada penelitian meliputi
inventarisasi gulma, biomassa gulma, fitoksisitas tanaman,
Ekstraksi Ampas Tebu diameter buah, dan berat buah kubis.
Ampas tebu yang diperoleh dicuci bersih
kemudian dikering anginkan tanpa terkena cahaya Metode Analisis
matahari selama 2 minggu. Menurut Dharma (2020) Data observasi dianalisis menggunakan analisis
metode pengeringan kering angin menghasilkan varians atau ANOVA dengan tambahan uji lanjut Duncan
antioksidan dan total fenol tertinggi. Sampel yang sudah Multiple Range Text (DMRT) pada taraf 5%.
kering kemudian dihaluskan dengan blender hingga
menjadi serbuk dan disimpan di dalam wadah yang
tertutup rapat. Serbuk ampas tebu yang diperoleh HASIL DAN PEMBAHASAN
kemudian diekstraksi dengan metode maserasi. Serbuk hasil penelitian pengaruh ekstrak ampas tebu
ampas tebu 250 gram direndam dengan etanol 70% terhadap gulma pada pertanaman kubis (Brassica oleracea
sebanyak 1,25 liter hingga serbuk benar-benar terendam L) disajikan berikut ini :
seluruhnya. Perendaman dilakukan selama 3 x 24 jam dan
dilakukan pengadukan setiap hari. Rendaman serbuk Analisis Vegetasi
ampas tebu kemudian disaring menggunakan kertas saring Kegiatan analisis vegetasi gulma dilakukan
dan diuapkan menggunakan rotary evaporator (Oleye and dengan tujuan untuk mengetahui jenis gulma yang
Tolulope., 2007). dominan pada lahan pertanaman kubis. Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan ditemukan jenis-jenis
gulma antara lain Amaranthus spinosus, Borerria alata,
Kalibrasi Cynodon dactylon, Cyperus rotundus, Eleusine indica dan
Kalibrasi adalah mengukur berapa banyak larutan Portulaca oleraceae.
semprot yang dikeluarkan oleh alat semprot (sprayer),
sehingga dapat mengetahui berapa banyak larutan semprot
yang disemprotkan pada setiap satuan lahan. Langkah
awal melakukan kalibrasi dengan memasukkan air ke
dalam alat semprot, kemudian melakukan penyemprotan
pada petak pengamatan, mencatat waktu yang diperlukan
dalam sekali penyemprotan, kemudian menyemprotkan air
ke dalam timba sesuai waktu yang didapat saat
penyemprotan, air yang ada didalam timba kemudian
diukur dengan menggunakan gelas ukur untuk Gambar 4.1 Jenis - Jenis Gulma pada Pertanaman Kubis
menentukan curah semprot yang dikeluarkan oleh alat Keterangan : (A) Amaranthus spinosus, (B) Borerria
semprot (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2007). alata, (C) Cynodon Dactylon, (D) Cyperus Rotundus, (E)
Perhitungan kalibrasi dapat dilakukan menggunakan Eleusine Indica L, (F) Portulaca Oleracea.
rumus sebagai berikut : Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebelum
diaplikasikan herbisida Cyperus rotundus merupakan
D = (A x 10.000)/(C x B) gulma yang paling dominan dengan nilai SDR sebesar
Keterangan : (28,89%), diikuti Portulaca oleraceae sebesar (22,25%),
D : jumlah volume (L/ha) Cynodon dactylon sebesar (20,68%), Amaranthus
A : kecepatan curah (L/menit) spinosus sebesar (17,46%), Eleusine indica (6,43%) dan
B : lebar gawang (meter) Borreria alata (4,23%).
C : kecepatan berjalan (m/menit)
2
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol. 18 No. -- Edisi ------------- 2018, ISSBN 1411-5549
3
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol. 18 No. -- Edisi ------------- 2018, ISSBN 1411-5549
KESIMPULAN
Pemberian ekstrak limbah ampas tebu efektif
dalam mengendalikan gulma daun lebar dan daun sempit,
namun tidak efektif dalam mengendalikan gulma teki
(Cyperus rotundus). Konsentrasi 20% ekstrak ampas tebu
menunjukkan penurunan biomassa gulma daun lebar pada
49 HST (0,98 gr) dan 70 HST (0,88 gr), konsentrasi 20%
ekstrak ampas tebu menunjukan penurunan biomassa
gulma daun sempit pada 49 HST (0,83 gr) dan 70 HST
(0,18) gr. Pemberian ekstrak limbah ampas tebu dengan
dosis kosentrasi 20% menunjukkan hasil tertinggi dengan
berat buah kubis sebesar 1065 g.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2007. Penggunaan
Dan Perawatan Alat Semprot Punggung (Sprayer).