1513 4832 2 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 68-77

Available online at: https://jurnal.saburai.id/index.php/jaeap


DOI: http://doi.org/10.24967/jaeap.v1i01.1513
E-ISSN: 2828-2698, P-ISSN: 2828-268X

IMPLEMENTASI UU NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU


LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
(STUDI TENTANG PENERTIBAN LALU LINTAS DI WILAYAH JAWA
TENGAH)

Dwi Wahyono
Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia

Rizki Adi Pinandito


Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia

Lathifah Hanim
Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
correspondence email: lathifah.hanim@yahoo.co.id

Article history: Received: 12 Desember 2021, Accepted: 28 Desember 2021, Published: 27 Januari 2022

Abstract: The purpose of the study was to analyze the implementation of Law No. 22 of 2009 concerning Road Traffic and
Transportation in the Central Java Region and to analyze the obstacles and solutions to the implementation of the Act. The method
used is empirical juridical, with primary and secondary data. The implementation of Law Number 22 of 2009 includes conducting
traffic education from an early age, it will be very beneficial for the next generation of the nation. By knowing the traffic rules,
traffic violations can be avoided. education about traffic signs must continue. Traffic education and introduction to traffic signs
can be started from kindergarten to university level. Not only school children who must get traffic education but the general
public must also get it. With this socialization and explanation of the orderly traffic, it is hoped that students and the public can
know and comply with traffic regulations correctly. By complying with traffic signs, it will be able to reduce the rate of traffic
accidents and not endanger other road users. The obstacles are that there are several public vehicles that are not roadworthy,
many violations related to the use of helmets, safety belts, and not complying with existing traffic signs. The solution needs to be
more intensive socialization related to the Traffic Law.
Keywords: Implementation of the Law, Law No. 22 of 2009, Traffic Control, Traffic and Road Transportation
Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan di Wilayah Jawa Tengah dan untuk menganalisis hambatan dan solusi dari implementasi UU
tersebut. Metode yang dipakai adalah yuridis empiris, dengan data primer dan sekunder. Implementasi UU Nomor
22 Tahun 2009 diantaranya adalah dilakukan pendidikan berlalu lintas sejak dini, akan sangat bermanfaat bagi
generasi penerus bangsa. Dengan mengetahui peraturan lalu lintas, pelanggaran berlalu lintas dapat dihindari.
pendidikan tentang rambu-rambu lalu lintas harus terus dilakukan. Pendidikan berlalu lintas dan pengenalan
tentang rambu-rambu lalu lintas dapat dimulai dari jenjang TK sampai tingkat Perguruan Tinggi. Tidak hanya anak-
anak sekolah saja yang harus mendapatkan pendidikan berlalu lintas tetapi masyarakat umum pun harus
mendapatkannya. Dengan diadakan sosialisasi dan penjelasan tertib berlalu lintas ini diharapkan, pelajar dan
masyarakat dapat mengetahui dan mematuhi peraturan berlalulintas dengan benar. Dengan mematuhi rambu–
rambu lalu lintas, akan dapat mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas dan tidak membahayakan pengguna jalan
lainnya. Hambatan-hambatannya yaitu terdapat beberapa kendaraan umum belum laik jalan, banyak pelanggaran
terkait penggunaan helm, sabuk keselamatan, dan belum mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. Solusinya
perlu dilakukan sosialisasi yang lebih intensif terkait Undang-Undang Lalu Lintas.
Kata kunci: Implementasi Undang-Undang, UU No.22 Tahun 2009, Penertiban Lalu Lintas, Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan

68 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 68-77


Dwi Wahyono, Rizki Adi Pinandito, Lathifah Hanim
Implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Studi Tentang Penertiban Lalu Lintas di Wilayah Jawa Tengah)

PENDAHULUAN pengguna kendaraan harus mengikuti peraturan


yang sudah ditentukan di dalam undang-
Meningkatkan mobilitas sosial masyarakat
undang4.
merupakan hal yang penting, sehingga negara
wajib mengaturnya sesuai dengan Patuh lalu lintas jalan dengan baik dan
perkembangan zaman agar terjaganya hak-hak benar itu tidak sulit, kalau kita tidak tahu
warga negara dalam kegiatan lalu lintas dan bagaimana cara penerapan yang baik dan benar.
angkutan jalan. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tapi kenapa masih banyak pengendara
(LLAJ) merupakan hal yang sangat dekat dengan melalaikan tata tertib lalu lintas ini. Kesadaran
masyarakat, setiap waktu masyarakat terus terhadap ketertiban berlalu lintas dan berkendara
bergulat dengan angkutan jalan dengan tentunya harus ditanamkan sejak dini5, karena
bermacam-macam kepentingan. Oleh karena itu melalui pendidikan sejak dini diharapkan akan
di sini warga negara butuh agar hak-hak mereka dapat membentuk generasi muda yang patuh
dalam berlalu lintas dijamin dan dilindungi oleh akan hukum, khususnya patuh berlalu lintas.
negara. Negara sebagai sebuah organisasi Pendidikan berlalu lintas sejak dini, akan sangat
tertinggi dari masyarakat berkewajiban bermanfaat bagi generasi penerus bangsa, karena
menjamin dan melindungi hak-hak warga dengan mengetahui peraturan lalu lintas,
negaranya di jalan1. pelanggaran berlalu lintas akan dihindari. Untuk
itu, harus dilakukan melalui pendidikan dan
Lalu lintas dan angkutan jalan memiliki
sosialisasi yang terus-menerus kepada
peranan yang penting dalam mendukung
masyarakat6. Pendidikan berlalu lintas dan
pembangunan dan integrasi nasional sebagai
pengenalan tentang rambu-rambu lalu lintas
bagian dari upaya memajukan kesejahteraan
yang dapat dimulai dari siswa-siswi taman
umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang-
kanak-kanak. Selain murid dari tingkat TK,
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
tingkat SD sampai ke tingkat SMA/SMK hingga
1945. Secara harafiah, istilah lalu lintas dapat
ke mahasiswa juga harus mendapatkan
diartikan sebagai gerak (bolak-balik) manusia
penjelasan dan sosialisasi aturan tentang rambu-
atau barang dari suatu tempat ke tempat yang
rambu berlalu lintas dengan baik. Tidak hanya
lain dengan menggunakan sarana jalan umum2.
anak-anak sekolah saja yang harus mendapatkan
Perlu ditanamkan kesadaran berlalu lintas pendidikan berlalu lintas tetapi organisasi
sejak dini kepada seluruh warga negara3 dengan mapun masyarakat umum atau non organisasi
cara memperkenalkan makna rambu lalu lintas juga harus mendapatkannya. Dengan diadakan
yang ada biasa ditemukan di jalan raya kepada sosialisasi dan penjelasan tertib berlalu lintas ini
anak-anak. Mengingat zaman sudah berubah, diharapkan, pelajar dan masyarakat kita dapat
belakangan semakin banyak saja kendaraan yang mengetahui dan mematuhi peraturan
melintas di jalan – jalan. Banyak yang berlalulintas dengan benar. Dengan mematuhi
menggunakan kendaraannya dengan semaunya rambu – rambu lalu lintas, akan dapat
saja, tanpa memikirkan keadaan dan lingkungan mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas dan
serta peraturan lalu lintas yang ada. Pengguna tidak membahayakan pengguna jalan lainnya
kendaraan pun banyak juga ragamnya, dari anak
– anak sekolah sampai yang bekerja. Dan para
1
Muhammad Taufiq Anshari Siregar, “Upaya Yang Dapat Advances in Police Science Research Journal 1, no. 3
Dilakukan Oleh Korban/Pengguna Jalan Meminta (2017): 1085–1152.
Pertanggungjawaban Pidana Penyelenggara Jalan Atas 4
Dima Kevin Hizkia, “Penyalahgunaan Penggunaan Lampu
Terjadinya Kecelakaan Akibat Jalan Rusak,” EduTech: Rotator Di Kendaraan Umum Menurut Peraturan Undang-
Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial 6, no. 1 (2020): 36– Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan
44. Angkutan Jalan,” Lex Et Societatis 6, no. 2 (2018): 48–54.
2
Abubakar Iskandar, Menuju Lalu Lintas Dan Angkutan 5
Marlina Dea and Anita Trisiana, “Kampung Tertib Lalu
Jalan Yang Tertib (Jakarta: Direktorat Jendral Perhubungan Lintas Sejak Dini Untuk Mendukung Internalisasi
Darat, 1996). Pendidikan Karakter Di Masyarakat,” Citizenship Jurnal
3
Ismail Ismail, “Peran Unit Dikyasa Dalam Pelaksanaan Pancasila dan Kewarganegaraan 8, no. 1 (2020): 31–40.
Dikmas Lantas Polres Cilacap Untuk Meningkatkan 6
Ahmad Soimun et al., “Analisis Pemahaman Pelajar Pada
Kesadaran Pelajar Dalam Disiplin Berlalu Lintas,” Rambu Lalu Lintas,” Jurnal Teknologi Transportasi dan
Logistik 1, no. 2 (2020): 91–100.

69 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 68-77


Dwi Wahyono, Rizki Adi Pinandito, Lathifah Hanim
Implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Studi Tentang Penertiban Lalu Lintas di Wilayah Jawa Tengah)

Dalam aturan sudah ada aturan soal usia ini juga mendasarkan pada konsep legal positivis
yang berhak mengantongi Surat Izin Mengemudi yang mengemukakan bahwa norma hukum
(SIM). Sehingga muncul adanya larangan identik dengan norma-norma yang tertulis dan
pengendara sepeda motor di bawah umur yang dibuat serta diundangkan oleh lembaga negara
telah ditentukan7. Satlantas pun enggan gegabah yang berwenang9.
menerbitkan SIM kepada pemohon. Dimulai
Penelitian ini menggunakan pendekatan
dengan keseharian kita sebagai pengendara,
doctrinal dan non doctrinal, maka sumber dan
tentunya kita harus memiliki kendaraan dan
jenis data meliputi 2 (dua) sumber yang berbeda,
perlengkapan yaitu: ikuti peraturan lalu lintas
yaitu primer dan sekunder. Model analisis seperti
yang ada di daerah, gunakan helm yang
ini dilakukan suatu proses siklus antar tahap-
berstandar, gunakan kelengkapan kendaraan
tahap, sehingga data yang terkumpul akan
dengan baik, gunakan Sabuk Pengaman saat
berhubungan dengan satu sama lain dan benar-
berkendara, gunakan jaket atau pengaman untuk
benar data yang mendukung penyusunan
diri jika berkendara, selalu bawa kelengkapan
laporan penelitian. Ketiga tahap tersebut adalah:
data diri dan kendaraan, jaga dan rawatlah safety
a. Reduksi Data (data reduction), b. Penyajian Data
kendaraan dengan baik
(data display), c. Menarik kesimpulan (conclusion
Dalam mendukung terselenggaranya data). Model analisis tersebut saling berputar dan
pembangunan dan integrasi nasional untuk saling melengkapi antara masing-masing
memajukan kesejahteraan umum melalui lalu komponen analisis atau dengan kata lain
lintas tentu diperlukan peran serta masyarakat, mengalami proses siklus.
pemerintah juga pihak-pihak yang berwenang.
Jika berbicara mengenai lalu lintas, tentu tidak HASIL DAN PEMBAHASAN
lepas dari beberapa pihak yang turut serta dan
A. Implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009
terlibat dalam upaya menjamin keamanan,
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan
ketertiban dan kelancaran lalu lintas di jalan.
dalam hal Penertiban Lalu Lintas di
Salah satu pihak yang turut serta dalam hal
wilayah Jawa Tengah
tersebut adalah pihak kepolisian. Polisi sebagai
penegak hukum di jalan raya harus mempunyai Peraturan berkendara dan tata tertib lalu
kemampuan dalam memahami apa yang hendak lintas diterapkan di seluruh negara di dunia.
ditegakkan. Hal yang dilakukan polisi Peraturan antara negara yang satu tentu saja
sebenarnya tidak sekedar menegakkan hukum, berbeda dengan negara lainnya. Di Indonesia
tetapi lebih dari itu, yang lebih luhur adalah sendiri, setiap pengendara dituntut untuk
membina moral bangsa di jalan raya8. mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Selain itu,
pengendara juga harus memakai pengaman,
Berdasarkan pada uraian tersebut diatas,
seperti helm bagi pengendara sepeda motor dan
tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
sabuk pengaman bagi pengemudi mobil.
implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 22
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Wilayah Jawa
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Tengah dan untuk menganalisis hambatan dan
Jalan bertujuan agar masyarakat lebih taat pada
solusi dari implementasi UU tersebut.
hukum saat berkendara. Namun dalam realita
yang terjadi di masyarakat, masih banyak
METODE PENELITIAN pengguna jalan yang tidak taat pada peraturan
Penelitian ini menggunakan penelitian lalu lintas saat berkendara. Lebih dari dari,
yang kualitatif. Penelitian ini mendasarkan pada banyak masyarakat yang kurang memahami atau
penelitian hukum yang dilakukan dengan mengetahui Undang-undang Nomor 22 Tahun
pendekatan doctrinal dan non doctrinal. Penelitian 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

7
Aully Grashinta and Ummu Khairun Nisa, “Pengaruh 8
Kunarto, Merenungi Kritik Terhadap Polri (Jakarta:
Konformitas Dan Risk Perception Terhadap Sensation PT.Cipta Manunggal, 1996).
9
Seeking Behavior Pada Remaja Pengendara Sepeda Motor Ronny Hanitiyo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum
Di Bawah Umur,” PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990).
Pemikiran Psikologi) 13, no. 1 (2018): 1–16.

70 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 68-77


Dwi Wahyono, Rizki Adi Pinandito, Lathifah Hanim
Implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Studi Tentang Penertiban Lalu Lintas di Wilayah Jawa Tengah)

Tingginya angka kecelakaan di Indonesia kendaraan sebagaimana yang telah diatur dalam
disebabkan karena pengemudi tidak hati-hati Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang
dalam berkendara. Mereka kerap kali tidak Lalu Lintas dan Angkutan Jalan11. Peranan
memakai pengaman dan melanggar lampu kepolisian dalam pelaksanaan tugas penertiban
rambu lalu lintas. Tidak jarang juga pengemudi lalu lintas di wilayah hukum Polda Jateng secara
tidak melengkapi surat-surat yang seharusnya ia umum sudah maksimal dan tertib, sesuai dengan
bawa saat mengemudi. Sehingga mereka ketentuan Undang-undang yang berlaku yaitu
dikenakan denda sesuai dengan pasal yang Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang
terdapat dalam Undang-undang yang berlaku10. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Undang-
undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Tugas dan
Di Indonesia angka kepemilikan sepeda
Wewenang Kepolisian Republik Indonesia Pasal
motor terus meningkat secara tajam dari tahun ke
13 dan 1412.
tahun. Kenyataan tersebut dapat dilihat pada
penggunaannya di dalam kehidupan sehari-hari Berbagai cara dan bentuk penertiban
oleh masyarakat. Bertambahnya jumlah dilakukan oleh pihak kepolisian, tetapi masih
pengendara sepeda motor menyebabkan adanya juga didapatkan para pelanggar lalu lintas yang
penambahan volume pengguna kendaraan pada menyalahi aturan berlalu lintas. Namun dibalik
jalan raya. Penambahan jumlah kendaraan yang semua itu bukan hanya di kalangan pengendara
semakin banyak, seringkali dapat dilihat tidak saja yang melanggar dan menyalahi aturan, ada
seimbang dengan penambahan jumlah fasilitas juga dari oknum kepolisian itu sendiri yang
sarana prasarana yang ada di jalan raya. Dampak masih didadapati melanggar dalam pelaksanaan
sosial yang timbul karena semakin banyaknya tugasnya yaitu dalam menyikapi kasus proses
pengguna sepeda motor diantaranya adalah tindak lanjut kecelakaan lalu lintas dan
kemacetan lalu lintas, polusi udara, pelanggaran pemungutan liar yang terjadi di Jawa Tengah.
lalu lintas yang dapat menimbulkan kecelakaan
Didalam menangani masalah lalu lintas,
lalu lintas bahkan menyebabkan adanya korban
perlu adanya tindakan yang tegas dari
meninggal dunia.
pemerintah untuk menciptakan suasana yang
Dilatar belakangi oleh tingginya angka aman dan tertib dalam berlalu lintas. Upaya yang
kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya yang terus telah dilakukan oleh pemerintah salah satunya
bertambah, maka pada tahun 2009 Pemerintah yaitu dengan menegakkan hukum bagi
menetapkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun pelanggar lalu lintas sebagaimana diatur dalam
2009 yang merupakan revisi Undang-Undang Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tantang
nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Kepolisian Negera Republik Indonesia yaitu (1)
angkutan Jalan. Undang-undang ini berlaku Memelihara keamanan dan ketertiban
secara nasional di Indonesia serta menjadi dasar masyarakat. (2) Menegakkan hukum (3)
pedoman dalam penindakan terhadap Memberikan perlindungan, pengayoman dan
pelanggaran lalu lintas. Di dalam undang- pelayanan kepada masyarakat13.
undang tersebut sudah terdapat pasal-pasal yang
Sudah ada peraturan tentang sepeda
mengatur tentang sepeda motor dimulai dari
motor yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.
kelengkapan yang harus dipatuhi oleh
Namun, banyak dari anggota masyarakat di Jawa
pengendara sepeda motor, hingga sanksi bagi
Tengah yang tidak memahami, tidak mematuhi
pelanggar. Sebagai aparat penegak hukum dan
serta acuh terhadap peraturan yang telah ada.
ketertiban umum, polisi mempunyai banyak
Adanya penemuan bahwa masyarakat akan
tugas. Termasuk diantaranya adalah melakukan
berlaku tertib apabila jalanan dijaga oleh
beberapa patroli dan operasi lalu lintas/
Polantas, namun jika tidak ada, masih sering

10
Waliyul Ahdi, “Implementasi Undang-Undang Nomor 22 11
Suwarni, Reformasi Kepolisian : Studi Atas Budaya
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Studi Organisasi Dan Pola Komunikasi (Yogyakarta: UII Press,
Tentang Penertiban Lalu Lintas Di Wilayah Hukum 2010).
Kepolisian Kota Besar Banda Aceh)” (UIN Ar-Raniry 12
Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik
Banda Aceh, 2019). Indonesia No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia” (2002).
13
Ibid.

71 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 68-77


Dwi Wahyono, Rizki Adi Pinandito, Lathifah Hanim
Implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Studi Tentang Penertiban Lalu Lintas di Wilayah Jawa Tengah)

terjadi pelanggaran. Dari hasil penelitian langsung dapat bekerja, melainkan memerlukan
diperoleh data bahwa masyarakat yang patuh beberapa langkah yang memungkinkan
hukum akan mudah diamati pada saat tidak ada ketentuan (hukum) tersebut dijalankan atau
penjagaan polisi, bahkan tidak ada peraturan bekerja. Sekurang-kurangnya langkah yang
yang berlaku bagi lalu lintas, namun tidak terjadi harus dipenuhi untuk mengupayakan hukum
pelanggaran lalu lintas dan sebaliknya. atau aturan/ketentuan dapat bekerja dan
berfungsi adalah:
Implementasi Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan a. Adanya pejabat/aparat penegak
Jalan di wiayah hukum Kabupaten Brebes hukum sebagaimana ditentukan
dilakukan melalui sosialisasi adalah suatu proses dalam peraturan hukum tersebut.
pendekatan pada masyarakat terutama b. Adanya orang (individu/
pengemudi kendaraan bermotor khususnya masyarakat) yang melakukan
angkutan umum dalam rangka mengenalkan perbuatan hukum, baik yang
pentingnya setiap kendaraan yang telah mematuhi atau melanggar hukum.
dioperasikan untuk melakukan uji KIR setiap 6 c. Orang-orang tersebut mengetahui
bulan sekali. Pentingnya setiap awak angkutan adanya peraturan.
umum untuk melakukan tes uji laik jalan pada d. Orang-orang tersebut sebagai subjek
kendaraannya adalah untuk menjamin maupun objek hukum bersedia untuk
keselamatan para penumpang secara umum berbuat sesuai hukum14.
maupun keselamatannya sendiri. Bentuk
Norma-norma peraturan tanpa adanya
sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas
sarana pendukung seperti struktur
Perhubungan meliputi 2 (dua) tahap yaitu
keorganisasian yang memiliki kewenangan
melalui pembinaan dan himbauan. Pembinaan
untuk melaksanakan pastinya akan berjalan tidak
dilakukan secara langsung oleh petugas Dinas
efektif dan efisien. Selain itu, budaya dalam
Perhubungan dengan pemilik kendaraan
melakukan dan melaksanakan norma-norma
sedangkan himbauan hanya dilakukan melalui
peraturan juga harus dinilai, apakah memang
spanduk dan pamflet yang dipasang di ruas-ruas
sudah tepat masyarakat dapat melaksanakan15.
jalan dan terminal.
Kabupaten Semarang merupakan salah satu dari
Bentuk penertiban lalu lintas yang 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang
dilakukan oleh Polresta Jawa Tengah, menjadi daerah penyangga (hinterland) bagi
diantaranya mulai memberlakukan e-tilang bagi ibukota Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kota
pengguna jalan yang melanggar aturan lalu Semarang. Selain menjadi daerah penyangga
lintas. Salah satu tujuan diluncurkannya sistem e- bagi Kota Semarang, Kabupaten Semarang juga
Tilang, yakni meminimalisir penyelewengan menjadi simpul transportasi ke beberapa kota
dilakukan oleh oknum saat berhadapan dengan besar di wilayah Jawa bagian tengah, yaitu
pelanggar. Surakarta dan DI. Yogyakarta. Dalam lingkup
yang lebih kecil, Kabupaten Semarang juga
B. Hambatan dan Solusi dari Implementasi
UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu memiliki interaksi dengan Kota Salatiga, dimana
Lintas dan Angkutan Jalan dalam hal seluruh wilayah Kota Salatiga berada di dalam
Penertiban Lalu Lintas di Wilayah Jawa wilayah Kabupaten Semarang.
Tengah Kondisi tersebut mempengaruhi
Hambatan pelaksanaan implementasi karakteristik perjalanan pada jaringan jalan di
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 dalam Kabupaten Semarang. Jaringan jalan di
hal penertiban lalu lintas di Jawa Tengah tidak Kabupaten Semarang adalah linier, berupa
serta merta dan terjadi begitu saja. Hukum jaringan jalan nasional yang membentang dari
bukanlah hasil karya pabrik, yang begitu keluar batas Kota Semarang ke Bawen, selanjutnya

14
Satjipto Rahardjo, Hukum Dan Masyarakat (Bandung: https://bantuanhukum.or.id/implementasi-undang-undang-
Angkasa, 2000). nomor-22-tahun-2009-tentang-lalu-lintas-dan-angkutan-
15
Edy Halomoan Gurning, “Implementasi UU Nomor 22 jalan-raya/.
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan,”

72 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 68-77


Dwi Wahyono, Rizki Adi Pinandito, Lathifah Hanim
Implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Studi Tentang Penertiban Lalu Lintas di Wilayah Jawa Tengah)

terbagi pada 2 ruas ke arah dan lain sebagainya. Lokasi parkir di bahu
Magelang/Yogyakarta dan ke arah jalan nasional di Kabupaten Semarang yang
Salatiga/Surakarta. Selain jalan nasional, di menunjukkan rendahnya kesadaran tertib
Kabupaten Semarang juga terdapat jaringan jalan berlalu lintas adalah kawasan Tuntang,
provinsi, menghubungkan wilayah Kabupaten sekitar Exit Tol Bawen dan U Turn
Semarang dengan kabupaten/kota lainnya, Lemahabang.
antara lain: 1) Kota Semarang melalui
c. Aspek kelancaran.
Gunungpati; 2) Kabupaten Temanggung melalui
Kaloran; 3) Kabupaten Boyolali melalui Permasalahan berkaitan dengan
Karanggede dan 4) Kabupaten Grobogan melalui aspek kelancaran adalah semakin
Kedungjati. Jaringan jalan nasional dan provinsi dinamisnya volume lalu lintas dan tidak
tersebut terhubung dengan jaringan jalan diimbangi dengan
kabupaten dan sejak tahun 2018 terkoneksi pembangunan/pengembangan jaringan
dengan jaringan jalan tol, dengan jalan baru. Akibatnya pada jam sibuk pagi,
penghubung/akses di Exit Tol Ungaran dan Exit siang dan sore hari, terjadi kemacetan lalu
Tol Bawen. lintas di beberapa wilayah jalan nasional,
terutama persimpangan dan kawasan
Karakteristik tersebut menjadikan
pusat kegiatan. Persimpangan di kawasan
permasalahan lalu lintas tertumpu pada jaringan
perkotaan Ungaran yang rentan
jalan nasional, disusul pada jaringan jalan
mengalami kemacetan lalu lintas adalah
provinsi serta disusul jaringan jalan kabupaten.
Persimpangan DPRD Ungaran.
Jika diklasifikasikan, permasalahan lalu lintas di
Kabupaten Semarang adalah: d. Perizinan analisis dampak lalu lintas
a. Aspek keselamatan; Permasalahan yang berkaitan dengan
perizinan analisis dampak lalu lintas
Permasalahan berkaitan dengan
adalah:
aspek keselamatan adalah tingginya resiko
kecelakaan lalu lintas. Hampir seluruh 1) Adanya permohonan andalalin
lokasi pada jaringan jalan nasional di dengan ukuran di bawah syarat
Kabupaten Semarang memiliki tingkat minimal sesuai PM 75 Tahun
kerawanan laka lantas yang tinggi. Secara 2015 tentang Penyelenggaraan
lebih spesifik daerah black spot di Andalalin;
Kabupaten Semarang antara lain kawasan 2) Adanya permohonan
Gemawang (Jambu), Kethekan (Jambu), rekomendasi untuk bangunan
Kalitanggi (Tengaran), Bawen-Karangjati, yang telah beroperasi;
Lemahabang serta beberapa titik sepanjang 3) Keterbatasan/kendala
koridor Bawen-Ungaran, khususnya pada perencanaan anggaran untuk
segmen Langensari-Mijen, didominasi bangunan pemerintah,
angkutan barang dan sepeda motor. disebabkan sosialisasi yang
kurang;
b. Aspek ketertiban;
4) Keluhan masyarakat tentang
Permasalahan berkaitan dengan lamanya waktu pengurusan
aspek ketertiban adalah maraknya andalalin di tingkat
pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan. kementerian (jalan nasional);
Khusus pada jaringan jalan nasional, akibat 5) Adanya beragam kondisi
rendahnya aspek ketertiban, kapasitas jalan terkait kebutuhan manajemen
menjadi berkurang sebagai dampak dan rekayasa lalu lintas dalam
meningkatnya hambatan samping. mekanisme perizinan SLF;
Contohnya lainnya adalah 6) Belum terintegrasinya
menaikkan/menurunkan penumpang perizinan andalalin dalam
angkutan umum di badan jalan, parkir di skema OSS.
bahu dan badan jalan, pelanggaran
kecepatan, pelanggaran perlengkapan jalan

73 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 68-77


Dwi Wahyono, Rizki Adi Pinandito, Lathifah Hanim
Implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Studi Tentang Penertiban Lalu Lintas di Wilayah Jawa Tengah)

Hambatan dan masalah yang bersifat teknis bus dilarang beroperasi sebelum diperbaiki.
maupun non-teknis. Hambatan teknis yang Ketiga, aspek teknis penunjang yang meliputi
dominan adalah terjadinya defisiensi viper kaca, pintu darurat, pemukul kaca dan
keselamatan infrastruktur jalan yang berdampak lainnya.
terhadap geometrik jalan. Pengguna kendaraan
Beberapa usaha untuk menekan angka
berat angkutan barang yang melakukan
kecelakaan lalu lintas yang dirasakan sangat
overloading dan overdimension dapat
tinggi, upaya ke depan diarahkan pada
mempercepat laju kerusakan jalan dan
penanggulangan secara komprehensif yang
mengganggu jarak pandang pengemudi yang
mencakup upaya pembinaan, pencegahan,
berdampak terhadap peluang terjadinya
pengaturan dan penegakan hukum. Upaya
kecelakaan berkendaraan. Hambatan non-teknis
pembinaan tersebut dilakukan melalui
adalah pertumbuhan tata guna lahan di sekitar
peningkatan intensitas pendidikan berlalu lintas
jalan nasional tidak terkendali yang dapat
dan penyuluhan hukum serta pembinaan sumber
mengganggu fungsi dan manfaat jalan sehingga
daya manusia. Upaya pencegahan dilakukan
sulit menentukan kepastian tingkat pelayanan
melalui peningkatan pengawasan kelaikan jalan,
jalan.
sarana dan prasarana jalan, serta kelaikan
Pengangkutan di daerah lebih sering kendaraan termasuk pengawasan di bidang lalu
berhadapan dengan tindak pelanggaran karena lintas dan angkutan jalan yang lebh intensif.
minimnya perlengkapan yang mereka miliki. Hal Upaya pengaturan meliputi manajemen dan
ini juga mengakibatkan keselamatan penumpang rekayasa lalu lintas dan modernisasi sarana dan
tidak terjamin. Perlengkapan tersebut dapat prasarana lalu lintas. Upaya penegakan hukum
berupa belum terujinya kendaraan, sehingga dilaksanakan lebih efektif melalui perumusan
belum bisa dikatakan lolos uji laik jalan. Maka ketentuan hukum yang lebih jelas serta
seharusnya tidak boleh beroperasi, karena penerapan sanksi yang lebih tegas.
dengan kondisi kendaraan yang belum tentu bisa
Masalah yang patut diperhatikan di kota
dikataka baik dan layak untuk beroperasi
besar adalah masalah lalu lintas, perkembangan
dimungkinkan keselamatan penumpang tidak
lalu lintas bisa menyebabkan pengaruh positif
dapat terjamin.
maupun negatif bagi kehidupan di masyarakat.
Dinas Perhubungan Kabupaten Brebes Setiap tahunnya jumlah kendaraan terus
melakukan uji laik jalan bus dan dari pengecekan meningkat dan tidak sedikit masyarakat yang
yang dilakukan ditemukan beberapa bus tidak melanggar peraturan-peraturan lalu lintas
laik jalan. Uji laik jalan diadakan di Terminal sehingga pemerintah maupun kepolisian harus
Tanjung, garasi bus PO. Dedy Jaya, P.O. Dewi Sri, semakin ketat dan tegas untuk masalah lalu
PO. Sinar Jaya dan PO. Putri Jaya. Data hasil lintas, hal tersebut untuk mengurangi atau
pengecekan tidak ditemukan adanya menekan tingkat kecelakaan lalu lintas16.
pelanggaran, dari hasil uji laik jalan yang
Pengguna jalan yang memperoleh hak
dilakukan, sejumlah bus diketahui tidak
utama untuk didahulukan yaitu kendaraan
memenuhi aturan laik jalan hanya karena
pemadam kebakaran, ambulans, kendaraan
pelanggaran yang sifatnya administratif. Ada
untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan
tiga aspek yang diperiksa dalam uji laik jalan
lalu lintas, kendaraan pimpinan Lembaga Negara
tersebut. Pertama, aspek administrasi yang
RI kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing
meliputi surat-surat kendaraan, KIR, kartu
serta lembaga internasional yang menjadi tamu
pengawas trayek dan lainya. Jika ada bus yang
negara, iring-iringan pengantar jenazah, konvoi
tidak lengkap, penindakan dilakukan oleh
untuk kepentingan tertentu menurut
Satlantas Polres Brebes. Kedua, aspek fungsi
pertimbangan petugas kepolisian negara RI.
utama bus meliputi lampu sorot depan, lampu
sein, lampu rem, fungsi rem, dan kondisi ban. Bentuk-bentuk pelanggaran lalu intas yang
Jika ditemukan ada yang tidak berfungsi, maka sering terjadi adalah 1). berkendara tidak

16
Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik
Indonesia No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia.”

74 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 68-77


Dwi Wahyono, Rizki Adi Pinandito, Lathifah Hanim
Implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Studi Tentang Penertiban Lalu Lintas di Wilayah Jawa Tengah)

memakai sistem pengaman yang lengkap seperti kemasyarakat dalam peraturan-peraturan lalu
pengendara motor tidak memakai helm ataupun lintas. Jadi masyarakat bisa tahu apa saja
helm yang tidak standar SNI, pengendara mobil peraturan-peraturan lalu lintas yang berlaku atau
tidak memakai safety belt, 2) menggunakan jalan yang baru diterapkan, 2). pemerintah harus
dengan membahayakan diri sendiri ataupun menindaklanjuti petugas-petugas yang tidak
pengendara lain, hal ini banyak faktor mendukung hukum pidana atau petugas yang
penyebabnya diantaranya pengendara jalan menyelesaikan masalah pelanggaran lalu lintas
dalam keadaan mabuk atau dalam keadaan di tempat, 3) pendidikan bagi pengemudi.
terburu-buru, 3) pengendara melanggar lampu Sekolah pengemudi merupakan suatu lembaga
rambu lalu lintas, hal ini yang sering kita lihat di yang bertujuan untuk menghasilkan pengemudi
setiap perempatan atau pertigaan yang terdapat pengendara bermotor cakap dan terampil dalam
lampu rambu lalu lintas, kebanyakan para mencegah kecelakaan maupun pelanggaran lalu
pengendara melanggar lampu rambu lalu lintas lintas, 4). menambah / memperbaiki rambu-
karena sedang terburu atau malas menunggu rambu lalu lintas yang ada di jalan.
karena terlalu lama 4). tidak membawa surat-
surat kendara STNK dan tidak membawa surat KESIMPULAN
ijin mengemudi (SIM), 5). Membiarkan
Implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009
kendaraan bermotor yang ada di jalan tidak
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan dalam
memakai plat nomor atau plat nomor yang sah
hal Penertiban Lalu Lintas di Wilayah Jawa
sesuai dengan STNK. 6). tidak mematuhi
Tengah adalah dilakukan pendidikan berlalu
perintah petugas pengatur lalu lintas.
lintas sejak dini, akan sangat bermanfaat bagi
Dampak pelanggaran lalu lintas generasi penerus bangsa, karena dengan
diantaranya adalah 1). tingginya angka mengetahui peraturan lalu lintas, pelanggaran
kecelakaan di persimpangan atau perempatan berlalu lintas akan dihindari. pendidikan dan
maupun di jalan raya, 2) keselamatan sosialisasi tentang rambu-rambu lalu lintas harus
pengendara yang menggunakan jalan menjadi terus dilakukan. Pendidikan berlalu lintas dan
terancam bahkan pejalan kaki yang menyeberang pengenalan tentang rambu-rambu lalu lintas
jalan maupun berjalan di trotoar, 3) kemacetan yang dapat dimulai dari siswa-siswi TK tingkat
lalu lintas yang semakin parah dikarenakan para SD sampai ke tingkat SMA/SMK hingga ke
pengendara tidak mematuhi peraturan maupun mahasiswa juga harus mendapatkan penjelasan
rambu-rambu lalu lintas, 4). kebiasaan para dan sosialisasi aturan tentang rambu-rambu
pengendara yang melanggar lalu lintas sehingga berlalu lintas dengan baik, juga organisasi mapun
budaya melanggar peraturan lalu lintas. masyarakat umum atau non organisasi juga
Penyebab terjadinya pelanggaran lalu harus mendapatkannya. Dengan diadakan
lintas yaitu kecelakaan di Indonesia hampir sosialisasi dan penjelasan tertib berlalu lintas ini
selalu terjadi setiap hari dikarenakan kesalahan diharapkan, pelajar dan masyarakat kita dapat
pengemudi itu sendiri. Kecelakaan juga banyak mengetahui dan mematuhi peraturan
terjadi karena faktor lain, diantaranya adalah berlalulintas dengan benar. Dengan mematuhi
karena pengemudi tidak mematuhi peraturan rambu – rambu lalu lintas, akan dapat
lalu lintas untuk menjaga keselamatan, mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas dan
keamanan dan juga kelancaran lalu lintasnya tidak membahayakan pengguna jalan lainnya.
juga. Masyarakat Indonesia masih banyak yang Hambatan dan Solusi dari Implementasi
belum sadar atas pentingnya peraturan lalu lintas UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas
dan hal ini yang harus diperhatikan oleh pihak dan Angkutan Jalan dalam hal Penertiban Lalu
yang bersangkutan maupun pemerintah17. Lintas di wilayah Jawa Tengah. Hambatan-
Solusi yang dilakukan diantaranya adalah hambatan yang sering terjadi adalah 1).
1). pemerintah harus lebih bersosialisasi berkendara tidak memakai sistem pengaman

17
Pemerintah Republik Indonesia, “Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas Dan Angkutan Jalan,” 2009.

75 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 68-77


Dwi Wahyono, Rizki Adi Pinandito, Lathifah Hanim
Implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Studi Tentang Penertiban Lalu Lintas di Wilayah Jawa Tengah)

yang lengkap seperti pengendara motor tidak Grashinta, Aully, and Ummu Khairun Nisa.
memakai helm ataupun helm yang tidak standar “Pengaruh Konformitas Dan Risk
SNI, pengendara mobil tidak memakai safety Perception Terhadap Sensation Seeking
belt, 2) menggunakan jalan dengan Behavior Pada Remaja Pengendara
membahayakan diri sendiri ataupun pengendara
Sepeda Motor Di Bawah Umur.”
lain, hal ini banyak faktor penyebabnya
PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan
diantaranya pengendara jalan dalam keadaan
mabuk atau dalam keadaan terburu-buru, 3)
Pemikiran Psikologi) 13, no. 1 (2018): 1–
pengendara melanggar lampu rambu lalu lintas, 16.
hal ini yang sering kita lihat di setiap perempatan Gurning, Edy Halomoan. “Implementasi UU
atau pertigaan yang terdapat lampu rambu lalu Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
lintas, kebanyakan para pengendara melanggar Lintas Dan Angkutan Jalan.”
lampu rambu lalu lintas karena sedang terburu https://bantuanhukum.or.id/impleme
atau malas menunggu karena terlalu lama 4). ntasi-undang-undang-nomor-22-tahun-
tidak membawa surat-surat kendara STNK dan 2009-tentang-lalu-lintas-dan-angkutan-
tidak membawa Surat Ijin Mengemudi (SIM), 5). jalan-raya/.
membiarkan kendaraan bermotor yang ada di Hizkia, Dima Kevin. “Penyalahgunaan
jalan tidak memakai plat nomor atau plat nomor
Penggunaan Lampu Rotator Di
yang sah sesuai dengan STNK. 6). tidak
mematuhi perintah petugas pengatur lalu lintas.
Kendaraan Umum Menurut Peraturan
Solusinya perlu lebih intensif sosialisasi terkait Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan
Jalan. Jalan.” Lex Et Societatis 6, no. 2 (2018):
48–54.
UCAPAN TERIMA KASIH Iskandar, Abubakar. Menuju Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan Yang Tertib. Jakarta:
Ucapan terimakasih kepada Rektor
Direktorat Jendral Perhubungan Darat,
Universitas Islam Sultan Agung 1996.
(Unissula) Semarang, LPPM Unissula Ismail, Ismail. “Peran Unit Dikyasa Dalam
Semarang, Fakultas Hukum Unissula Pelaksanaan Dikmas Lantas Polres
Semarang, Para narasumber, mahasiswa Cilacap Untuk Meningkatkan
FH Unissula Semarang. yang telah Kesadaran Pelajar Dalam Disiplin
memberikan kontribusi dalam penelitian Berlalu Lintas.” Advances in Police
ini Science Research Journal 1, no. 3 (2017):
1085–1152.
DAFTAR PUSTAKA Kunarto. Merenungi Kritik Terhadap Polri.
Jakarta: PT.Cipta Manunggal, 1996.
Ahdi, Waliyul. “Implementasi Undang-
Pemerintah Republik Indonesia. “Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang
Undang Republik Indonesia Nomor 22
Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Studi
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan
Tentang Penertiban Lalu Lintas Di
Angkutan Jalan,” 2009.
Wilayah Hukum Kepolisian Kota Besar
Rahardjo, Satjipto. Hukum Dan Masyarakat.
Banda Aceh).” UIN Ar-Raniry Banda
Bandung: Angkasa, 2000.
Aceh, 2019.
Republik Indonesia. “Undang-Undang
Dea, Marlina, and Anita Trisiana. “Kampung
Republik Indonesia No. 2 Tahun 2002
Tertib Lalu Lintas Sejak Dini Untuk
Tentang Kepolisian Negara Republik
Mendukung Internalisasi Pendidikan
Indonesia” (2002).
Karakter Di Masyarakat.” Citizenship
Siregar, Muhammad Taufiq Anshari. “Upaya
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 8,
Yang Dapat Dilakukan Oleh
no. 1 (2020): 31–40.

76 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 68-77


Dwi Wahyono, Rizki Adi Pinandito, Lathifah Hanim
Implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Studi Tentang Penertiban Lalu Lintas di Wilayah Jawa Tengah)

Korban/Pengguna Jalan Meminta Soimun, Ahmad, Arinda Leliana, Eriza


Pertanggungjawaban Pidana Islakhul Ulmi, Dio Hananda Ziantono,
Penyelenggara Jalan Atas Terjadinya and Hera Widyastuti. “Analisis
Kecelakaan Akibat Jalan Rusak.” Pemahaman Pelajar Pada Rambu Lalu
EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Lintas.” Jurnal Teknologi Transportasi dan
Sosial 6, no. 1 (2020): 36–44. Logistik 1, no. 2 (2020): 91–100.
Soemitro, Ronny Hanitiyo. Metodologi Suwarni. Reformasi Kepolisian : Studi Atas
Penelitian Hukum. Jakarta: Ghalia Budaya Organisasi Dan Pola Komunikasi.
Indonesia, 1990. Yogyakarta: UII Press, 2010.

77 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 68-77

You might also like